صاَل ةَ تَ ْن َهى َع ِن ا ْلفَ ْحشَاء َوا ْل ُمن َك ِر َولَ ِذ ْك ُر هَّللا ِ أَ ْكبَ ُر َوهَّللا ُ َي ْعلَ ُم َما ِ ْت ُل َما أُو ِح َي إِلَ ْي َك ِمنَ ا ْل ِكتَا
َّ ب َوأَقِ ِم ال
َّ صاَل ةَ إِنَّ ال
َ
ََصنعُون ْ ت
Artinya : “Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran)
dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan)
keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (Al-Ankabut 45)[5]
Shalat itu mengandung dua hikmah, yaitu dapat menjadi pencegah diri dari
perbuatan keji dan perbuatan munkar. Maksudnya dapat menjadi pengekang diri dari
kebiasaan melakukan kedua perbuatan tersebut dan mendorong pelakunya dapat
menghindarinya.[6]
Denagn keimanan seeorang akan tunduk dan patuh kepada aturan-aturan
Allah. Dengan demikian sesungguhnyalah sangat erat hubungan dan saling
mempengaruhi antara iman dengan ibadah kepada Allah SWT.
Untuk membentuk pribadi yang bermoral harus dibentengi dengan keimanan
dan ketakwaan kepada Allah, yang dimulai dari lingkungan keluarga dan dilakukan
sedini mungkin sesuai tingkat perkembangan kemampuan anak. Kepribadian dalam
Islam adalah ketakwaan, maka setiap proses pembentukan kepribadian menuju kepada
takwa kepada Allah SWT. Takwa disini dimaksud meliputi keimanan kepada Allah,
ibadah kepada Allah dan berhubungan sesama manusia dan lingkungannya, termasuk
kemasyarakatan dan kenegaraan. Pembentukan kepribadian dimulai dengan
penanaman ketauhidan kepada anak, sebab :[10]
1. Tauhid memberikan ketentraman batin dan menyelamatkan manusia dari kesesatan
dan kemusyrikan.
2. Tauhid membentuk sikap dan perilaku keseharian seseorang.
3. Tauhid sebagai aqidah dan falsafah hidup.
4. Tauhid sebagai ilmu yang merupakan hasil pengkajian para ulama terhadap apa yang
tersurat dan tersirat di dalam al qur’an dan hadits.
5. Tauhid sebagai sebagian sumber dan motivator perbuatan kebajikan dan keutamaan.
6. Tauhid membimbing manusia ke jalan yang benar, sekaligus mendorong mereka
untuk mengerjakan ibadat dengan penuh keikhlasan.
7. Tauhid mengeluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan, dan kegoncangan
hidup yang dapat menyesatkan.
8. Tauhid mengantarkan umat manusia kepada kesempurnaan lahir dan batin.