Anda di halaman 1dari 3

Antara Politik dan Agama dalam Kajian Antropologi Agama

(Studi Kasus: Gerakan Keagamaan 411 dan 212)

Oleh: Yuli Alfiani (340414103/03)


Pendidikan Sosiologi dan Antropologi
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang

Pengantar
Setiap umat manusia baik individu maupun kelompok memiliki keyakinan
keagamaan yang berbeda-beda. Peran agama sangat penting bagi kehidupan umat
manusia, karena agama merupakan suatu kepercayaan terhadap kekuatan spiritual
yang dianut oleh kelompok masyarakat tertentu dan dipandang dapat dijadikan
pedoman serta memberikan ketenangan hidup. Menurut Emile Durkheim seorang
sosiolog/antropolog Perancis bahwa agama menjadi sumber tatanan sosial dan
merupakan kebutuhan sosial, artinya jika masyarakat ada, maka agamapun pasti
ada.
Dalam buku Yahudi vs Islam oleh Nanat Fatah Natsir menyebutkan kan
adanya empat unsur agama, yaitu: pertama, agama sebagai identitas kelompok,
mengacu pada eksistensi umat-umat beragama, yaitu kelompok yang terdiri dari
individu-individu yang terkait satu sama lain karena kesamaan lambang-lambang
keagamaan. Kedua, agama sebagai pengaturan kemasyarakatan, hal ini mengacu
pada eksistensi struktur-struktur sosio religius yang mengatur kehidupan sosial
intern umat beragama. Ketiga, agama sebagai organisasi keagamaan, mengacu
pada eksistensi lembaga-lembaga keulamaan seperti MUI, PHI, HKBP. Dan yang
keempat, agama sebagai sistem keyakinan, mengacu pada eksistensi ideologi-
ideologi keagamaan.
Berdasarkan keempat unsur tersebut, maka dapat dikatakan bahwa peranan
penting dalam mempengaruhi seorang individu dalam berperilaku, agama telah
mengajarkan pola perilaku baik yang berhubingan dengan Tuhan ataupun dengan
sesama manusia. Berkaitan dengan karakter nergara Indonesia sebagai negara
multikultur, maka Indonesia memiliki keberagaman budaya yang mencakup tujuh
unsur kebudayaan. Salah satu dari tujuh unsur kebudayaan ini adalah sistem
kepercayaan atau religi. Oleh karena itu di Indonesia sendiri terdapat beberapa
agama yang termasuk dalam sistem kepercayaan dan dianut oleh masyarakat serta
telah diakui secara sah oleh hukum. Agama tersebut antara lain islam, kristen,
katolik, hindu, budha dan konghucu.
Dalam kaitannya agama sebagai identitas kelompok tertentu maka dapat
dikatakan bahwa ada hubungan yang kuat antara agama dengan manusia. Jadi
dalam hal ini manusia akan selalu melibatkan agama dalam setiap bidang
kehidupannya, baik itu politik, ekonomi, hukum, sosial dan budaya.
Membicarakan relasi agama dan politik, hal yang menarik untuk dikaji adalah soal
dominasi dan kuasa. Hal ini sama dengan apa yang terjadi pada kasus pemilihan
gubernur DKI Jakarta. Bahwa pada kasus tersebut pihak dominasi adalah
masyarakat DKI Jakarta. Sedangkan pihak kuasa adalah Ahok yang saat ini
menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
Pemilihan gubernur DKI Jakarta menjadi kasus fenomenal pada tahun ini
karena Ahok akan mencalonkan kembali manjadi gubernur DKI Jakarta pada
tahun 2017. Pada pidato Ahok di kepulauan seribu menimbulkan kontraversi bagi
masyarakat Indonesia khususnya DKI Jakarta. Pidato Ahok yang mengatakan
bahwa masyarakat Indonesia jangan sampai di bohongi oleh surat Al- Maidah
ayat 51 dianggap bahwa Ahok telah menistakan agama islam. Masyarakat
Indonesia yang sebagian besar beragama islam dan sebagai pihak dominasi tidak
suka dengan perkataan Ahok sebagai pihak kuasa yang notabennya beragama
kristen protestan.
Hal tersebut telah menjadi masalah besar dalam bidang agama dan politik.
Sebagai penguasa dan berharap dapat terpilih kembali menjadi gubernur, Ahok
mencoba meyakinkan masyarakat supaya jangan mau dibohongi oleh surat Al-
Maidah yang menyebutkan bahwa jangan sampai memilih pemimpin non muslim.
Mendengar hal ini masyarakat Indonesia yang sebagian besar adalah umat muslim
menganggap bahwa Ahok telah melakukan penistaan agama islam. Sehingga
masyarakat meminta supaya perlakuan Ahok tersebut ditindak lanjuti ke ranah
hukum. Untuk mendukung supaya keinginan mereka untuk memidanakan Ahok
dapat tercapai, maka masyarakat melakukan suatu gerakan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai gerakan yang dilakukan oleh
masyarakat Indonesia dalam mendukung tercapinya keinginan mereka untuk
memidanakan Ahok akan dijelaskan lebih lanjut oleh penulis pada pembahasan
berikut ini.

Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai