Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL SKRIPSI

ARGUMENTASI DR. FOUZ BINTU ABDULLATIF BIN AL-KAMIL

ALKURDI TERHADAP GERAKAN ALIRAN BARU DALAM BUKU

HARAKATUL ‘ASHRIL JADID

Diajukan Kepada STID Mohammad Natsir Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Mencapai Gelar Sarjana Sosial

Oleh:

MUHAMAD ALJABAR ALROJAK

NPM : 19702331143

NIMKO : 4775010119043

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU DA’WAH MOHAMMAD NATSIR JAKARTA

1443-1444 H/2021-2022 M
BAB I

PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN

New age movement merupakan sebuah gerakan kebatinan yang di bungkus

dengan pseudosains sehingga orang terpukau dan percaya. Bagi orang awam

gerakan ini menjadi solusi hidup, terlebih bagi orang yang sedang di landa

masalah. Akan tetapi kenyataannya gerekan new age movement ini mengarahkan

seorang pada pemikiran ateisme dan kepercayaan yang sesat, menyisipkan racun-

racun dan merusak akidah kaum Muslimin tanpa diketahui. Itu semua mereka

tutupi dengan cara menampakkan kebaikan, mencampuradukan yang haq dan

batil, serta menyamarkan ilmu-sains yang teruji dengan pseudosains (ilmu semu

atau palsu).

New age movement adalah gerakan sistematis modern yang menyebarkan

pemikiran kebatinan kuno, sama seperti kelompok dan gerakan gnostisisme

(kebatinan) lainnya, filsafat Yunani, dan filsafat Timur, serta kebatinan, menjadi

dasar bagi keyakinan dan sumber pandangan new age movement terhadap

kehidupan, alam semesta, dan manusia, serta hubungan antara ketiganya.

New age movement menjadikan intuisi dan manipulasi kesadaran sebagai jalan

untuk mengetahui hakikat-hakikat yang tersembunyi. new age movement berupaya

menyebarkan filsafat kebatinan dan manhaj ‘Irfan di kalangan orang awam dengan

cara yang modern sesuai dengan keinginan dan pemikiran mereka di zaman

modern, yaitu disebarkan kepada orang banyak dengan semboyan kesehatan,

1
kebahagiaan, positif, perubahan, dan lainnya. juga dengan kemasan program

pelatihan, penyembuhan, dan pengembangan diri.

Akar pemikiran new age movement merujuk pada sumber-sumber

pengetahuan kebatinan yang jauh dari cahaya wahyu dan bersumber dari ajaran

agama-agama Timur1. Munculnya ajaran new age movement pada era baru sekitar

abad ke-19. Yaitu, ketika beberapa pemikir Barat memeluk ajaran-ajaran

gnostisisme (kebatinan) sebagai pelarian dari ajaran-ajaran Nasrani dan sebagai

upaya untuk menafsirkan sifat-sifat manusia dan keselamatan manusia dengan cara

lain. Mereka memfokuskan pada gnostisisme (kebatinan) dan hikmah sebagai

contoh untuk keselamatan pribadi ketimbang menunggu juru selamat yang datang

dari luar diri.2

Akar pemikiran new age movement sungguh jauh mendalam dan tersambung

dengan sumber pemikiran batiniyyah dalam seluruh agama dan filsafat yang batil.

Gerakan new age movement kerap dibilang baru dari sisi munculnya, sistemisnya,

juga program dan metode yang digunakan untuk menyampaikan ajaran kebatinan

dalam bentuk yang baru dan modern. Hal ini sudah sangat jelas bagi pemikir Barat

yang meneliti gerakan ini.3

Awal kemunculan new age movement pada tahun 6O-an sekitar, bibitnya

terbentuk di Esalen Institute di Amerika Utara. Esalen Institute berada di sebuah

1 Dr. Fouz Bintu Abdullatif Bin Kamil Kurdi, HARAKATUL ‘ASHRIL JADIID, Saudi Arabia :
Qasim University- Kuliyah Tarbiyah. 2000, hal 14
2
Ibid
3
Ibid hal 18.

2
negara bagian California. Esalen Institute di bangun pada tahun 1961 oleh para

penganut pemikiran Teosofi. Esalen Institute merupakan kampus yang

mempelajari ilmu spiritual yang bertujuan untuk menyebarkan pemikiran

spiritualitas dan menjadikan spiritualitas sebagai pengganti dari agama dengan

merekrut para ilmuwan dari berbagai bidang yang seluruhnya sepakat dan percaya

bahwa manusia mampu mencapai tingkatan spiritual ketuhanan.4

Esalen Institute telah melakukan kurang lebih 10.000 riset tentang teknik,

praktik, dan asumsi mengenai potensi manusia selama 40 tahun belakangan ini,

dan new age movement ini berada dibalik maraknya riset modern tentang faktor

gaib bagi kinerja manusia, dengan pandangan atheis murni, mengabaikan ajaran

agama tentang alam dan makhluk gaib, dan justru mendasarkan pada warisan

ajaran kebatinan yang berakar pada filsafat. 5

New age movement sendiri telah tersebar luas ke seluruh penjuru dunia

termasuk Indonesia. Dalam sebuah jurnal menurut Juria Maria Van Tiel,

mengatakan bahwa aliran new age movement tidak mau berterus terang

menyatakan akan pengajaran. Mereka bersembunyi, berbungkus klaim ilmiah, dan

berselubung agama. Tidak heran jika kita temukan sebuah buku tentang

kedahsyatan potensi otak seolah ilmiah (neuroscience) diramu dengan ayat-ayat

Al-Quran dan Hadist-hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, tetapi di ujung

4 Di akses pada tanggal 30 Desember 2022, di halaman www.esalen.org.


5
Dr. Fouz Bintu Abdullatif bin Kamil Kurdi, HARAKATUL ‘ASHRIL JADIID, hal 18

3
buku menganjurkan meditasi. Dengan begitu, masyarakat sangat mudah

terjerumus ke tempat yang sebetulnya tidak diketahui ke mana tujuannya. 6

Seorang tokoh motivator yaitu Dr. (HC) Ary Ginanjar Agustian dengan

pelatihannya yaitu ESQ (The Emotional and Spiritual Quotient) di mana

mengandung unsur new age movement. Di kutip dari VOA Islam dengan jelas dan

gamblang, bahwa Ary Ginanjar mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil.

Salah satunya Ary Ginanjra membuat suatu suasana emosi dan ektasi, dzikir dan

doa yang kemudian diiringi dengan lantunan musik lembut, dengan maksud agar

bisa mencapai pada titik alpha. Sehingga dentuman suara music selalu mengawali

acara training hingga membuat jantung menciptakan ketenangan tersendiri.

Padahal kita ketahui bersama bahwa cara-cara tersebut merupakan kebiasaan kaum

Nasrani.7

Bukan hanya itu, aliran new age movement pun sudah menyerang ke pondok-

pondok Tahfidz di Indonesia dengan menawarkan sebuah metode menghafal cepat

yaitu menggunakan metode Neuro Linguistic Programming (NLP). Di mana

seorang santri penghafal Al-Quran diarahkan untuk bermeditasi dengan

mengobrol di alam bawah sadarnya sehingga ia terdorong bukan karena dasar

hatinya melainkan sugesti yang terekam dalam otaknya. Pernah menjadi kasus

6 Di akses pada tanggal 30 desember 2022, pada laman


https://jurnaltoddoppuli.wordpress.com/2011/01/31/merebaknya-new-age-movement-di-indonesia/
7
Diakses pada tanggal 30 Desember 2022 pada laman https://www.voa-
islam.com/read/indonesia/2010/07/08/7907/27-penyimpangan-esq-ary-ginanjar-versi-
nahimunkar.com/;

4
yang disampaikan oleh Ustadz Muhammad Zunaidi dalam ceramahnya. Beliau

sampaikan bahwa suatu ketika ada seorang penghafal Al-Quran yang

menggunakan cara new age dalam menghafal Al-Quran. Tahun pertama dan kedua

tidak menjadi masalah, hafalannya pun kuat cepat dalam prosesnya. Namun

setelah tahun ketiga dan seterusnya, seorang penghafal Al-Quran pun bermasalah,

dari mulai karakternya, tingkah lakunya, hingga mengidap penyakit aneh. Setelah

di ruqyah, ternyata ada jin yang mengidap di sana, dan juga hafalannya yang

selama beliau hafal pun hilang seketika. Hafalannya hilang secara keseluruhan.8

Begitulah karakteristik new age terlihat seperti menguntungkan namun

ternyata di balik itu ada malapetaka yang besar. Dan penyebaran aliran tersebut

begitu pesat. Sekalipun tidak tertulis sacara data, namun fakta di lapangan

menunjukan bahwa aliran ini sudah menyebar luas hingga sebagian aktivis muslim

tenggelam dalam aliran tersebut.

Seorang Dr. Fouz Bintu Abdullatif dalam bukunya Harakatul’ashril Jadiid,

mengemukakan bawah new age movement merupakan program-program,

keyakinan-keyakinan, dan pemikiran-pemikirannya diyakini oleh penganut semua

agama karena disajikan dengan metode baru yang tidak bertentangan dengan

bermacam-macam agama, dan justru menyatukan antara keyakinan mereka

dengan ajarannya. Seakan-akan ajaran dan programnya tidak bertentangan dengan

segala keyakinan agama, bahkan mengaitkan ajaran agama dengan filsafat-filsafat

8 Dalam akun youtube Ari Kurniawan, pada laman https://youtu.be/UbTe_IncSew yang diakses
pada tanggal 11 Desember 2022 pada pukul 11pm.

5
lainnya tanpa mewajibkan mereka dengan kewajiban tertentu dan tanpa

membantah keyakinan yang mereka anut. 9

Dr. Fouz Bintu Abdullatif pun melanjutkan bahwa new age menyebarkan

melalui puluhan buku ditulis dan rekaman-rekaman audio dan audio visual dalam

bermacam-macam bentuk. Melalui program-program dan buku-bukunya, pun

menyebarkan prinsip-prinsip dan asumsi-asumsi kuno dan menganggapnya

sebagai hakikat ilmiah yang terbukti, seperti akal bawah sadar dan kesadaran

benda mati dan tumbuhan.10

Dengan demikian kehawatiran akan new age movement ini akan tersebar dan

dipahami sebagai ilmu murni dari penelitian yang netral sehingga kebenaran akan

tercampur dengan kebatilan. Padahal, basil penelitian ini bukanlah ilmu,

melainkan filsafat yang menyingkirkan wahyu.

Berangkat dari latar belakang di atas, peneliti tertarik dengan buku yang ditulis

oleh Dr. Fouz Bintu Abdullatif bin Kamil Kurdi dengan judul buku Harakatul

‘Ashril Jadiid. Karena dalam buku tersebut menyingkap gerakan aliran baru atau

new age movement dari mulai sisi historis, prinsip aliran tersebut, cara

penyebarannya dan bahaya bagi umat Islam. Sekalipun buku tersebut ditulis oleh

beliau pada tahun 2000, namun kebenanrannya terbukti hingga saat ini bahwa new

age movement merupakan gerakan yang berbahaya dengan cara-cara yang beliau

kemukakan dalam buku tersebut. Dalam buku yang beliau tulis pun terdapat

9
Dr. Fouz Bintu Abdullatif bin Kamil Kurdi, HARAKATUL ‘ASHRIL JADIID, hal 29
10
Ibid hal 30

6
argument-argument yang melucuti dan menelanjangi aliran tersebut hingga ke

akar-akarnya.

Dalam penyajian tulisannya pun padat dan jelas. Beliau tulis secara ringkas

dengan penuh bukti. Buku ini pun menjadi rujukan para cendekia muslim seperti ,

Ustadz Muhammad Fauzi Adhim, Lc, Ustadz Denis Dinamis, Ustadz Dr. (HC)

Nurudin Al-Indonisiy, Ustadz Muhammad Zunaidi, S.Pd.I, Ustadz Ahmad Iqram,

Ustadz Ihsan Tanjung dan lain sebagainya dalam menyampaikan bahaya aliran

new age movement. Sehingga peneliti yakin bahwa buku tersebut bisa menjadi

bekal para da’I dan aktivis muslim yang lain dalam melawan dan membendung

gerakan new age movement di Indonesia.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peneliti memilih untuk

mengambil judul skripsi yaitu “Argumentasi Dr. Fouz Bintu Abdullatif Bin Al-

Kamil Alkurdi Terhadap Gerakan Aliran Baru Dalam Buku Harakatul

‘Ashril Jadid”. Karena dalam buku tersebut banyak argumentasi yang dapat

digunakan kader da’I dalam menghadapi aliran tersebut.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Melihat begitu luasnya tema bahasan ini, terkait argumentasi Dr. Fouz Bintu

Abdullatif Bin Al-Kamil Alkurdi terhadap gerakan aliran baru maka penulis

membatasi masalah dalam penelitian ini pada permasalahan sekitar argumentasi

Dr. Fouz Bintu Abdullatif Bin Al-Kamil Alkurdi dalam buku Harakatul ‘Ashril

Jadid saja,. Dari uraian latar belakang di atas, penulisan penelitian ini mengarah

kepada fokus permasalahan, yaitu: “Bagaimana Argumentasi Dr. Fouz Bintu

7
Abdullatif Bin Al-Kamil Alkurdi terhadap gerakan aliran baru dalam buku

Harakatul ‘Ashril Jadid ?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana argumen-

argument Dr. Fouz Bintu Abdullatif Bin Al-Kamil Alkurdi dalam membantah

gerakan aliran baru yang dapat merusak aqidah umat.

D. Kegunaan Penelitian

1. Bersifat Teoritis

a. Melalui karya ilmiah ini penulis berharap dapat lebih memahami

bagaiaman argumentasi Dr. Fouz Bintu Abdullatif Bin Al-Kamil Alkurdi

terhadap gerakan aliran baru dalam buku Harakatul ‘Ashril Jadid.

b. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu dan

pengetahuan, perkembangan metode dakwah dalam proses penyebaran

risalah

c. Karya ilmiah ini diharapkan bisa menjadi tambahan referensi diskusi dan

karya tulis.

d. Mengetahui retorika da’wah terutama dalam berargumentasi.

2. Bersifat Praktis

a. Dapat mengidentifikasi pemahaman gerakan aliran baru yang merusak

aqidah dan memberikan jawaban sesuai dengan syari’at.

8
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan pelajaran

serta memberikan pembinaan untuk mencapai kehidupan yang layak

dengan menunjang segala aktivitas secara Islami

3. Bersifat Akademis

Sebagai persyaratan bagi penulis untuk mendapatkan gelar sarjana program

studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Sekolah Tinggi Ilmu Da’wah

Mohammad Natsir Jakarta.

E. Landasan Teori

a. Pengertian Argumentasi

Argumentasi merupakan suatu proses penarikan kesimpulan yang benar

dan akurat dari sebuah keputusan kepada sebuah kesimpulan.agumentasi juga

diartikan sebagai sedert kalimat, pernyataan, atau proposisi yang mana

mengikuti secara logis kalimatnya, sehingga menjadi upaya untuk

mendemonstrasikan bahwa sesuatu itu benar. 11

Argumentasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan alasan

yang logis untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau

gagasan.12

Menurut Fukawa-Connelly dan Silverman argumentasi merupakan proses

menggunakan definisi dan hasil yang sebelumnya didirikan untuk

11 Doni Gahral Adian, et.al, TEKNIK BERAGUMENTASI : Berpikir Sebagai Kecakapan


Hidup, Logika Terapan, Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP, 2013 hal 18
12
Kamus Besar Bahasa Indoneisa, yang di akses pada tanggal 12 Dersember 2022, pada
laman https://kbbi.kemdikbud.go.id

9
mengembangkan dugaan untuk mengkeplorasi dan memverifikasi kebenaraan

dugaan. 13

Menurut Goys Keraf argumentasi merupkan suatu bentuk retrorika

seseorang yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain

agar mereka percaya dan akhirnya bertindak dengan apa yang diinginkan

penulis atau pembicara.14

Dari beberapa pengertian di atas peneliti mengambil keseimpulan bahwa

argumentasi merupakan suatu pendapat dalam sebuah penolakan dengan

mempengaruhi sikap orang lain dengan kalimat-kalimat yang logis.

Argumentasi juga bisa berbentuk tulisan ataupun lisan dalam proses

mempengaruhi pendapat atau pernyataan orang lain.

b. Skema Argumentasi

Dalam hal ini peneliti menggunakan teori yang di gunakan oleh Stphen

Toulmin, karena argumen bisa dinyatakan baik ataupun tidak. Manfaat dalam

meneliti suatu argumen dengan skema toulmin agar menegtahui makna terbaik

atau kekuatan kata-kata dan proposisi dengan melihat bagaimana seseorang

benar-benar menggunkannya dengan berbagai konteks.15 Adapun skema

Tulmin diantaranya :

a) Data

13
Lia Budi Tristanti, et.al, ARGUMEN DALAM PEMBUKTIAN, Yogyakarta : PENERBIT
DEEPUBLISH, Cet I 2021 hal 44
14 Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi¸Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2021, hal 3
15
Lia Budi Tristanti, et.al, ARGUMEN DALAM PEMBUKTIAN hal 50

10
Data merupakan fakta-fakta tertentu yang mendukung suatu kesimpulan.

Data sebagai langkah awal untuk mendukung suatu kesimpulan, di mana

kesimpulan yang di buat adalah sah dan tepat. Data juga merupakan suatu

hal yang memperkuat dasar dalam membangun argument, sehingga

memuat keteranagn yang benar dan sah. Menurut toulmin data harus

bersumber dari aksioma, definisi, postulat, proposisi, dan lain sebagainya

terkait pernyataan yang sudah dibuktikan kebenarannya.

b) Klaim

Klaim merupakan suatu pernyataan yang akan di buktikan kebenarannya,

dengan kata lain orang yang member argument ingin orang menerima atas

kebenaran sesuatu.

c) Warrant

Warrant merupakan suatu pernyataan hipotesis yang berfungsi sebagai

jembatan antara klaim dan data, dan sebagai pembenaran langkah-langkah

dalam argument.

d) Backing

Backing merupakan suatu pernyataan hipotesisi kedua setelah warrant, di

mana menjadi jaminan ketika warrant tidak memiliki otoritas dan nilai.

Sehingga backing menjadi bukti yang mendukung warrant.

e) Sanggahan

Sanggahan merupakan alasan tandingan yang digunakan dalam

melemahkan makna suatu argument. Di mana sanggahan menunjukan

11
warrant tidak berlaku secara umum. Sehingga sanggahan merupakan

kondisi pengecualian untuk sebuah argument

f) Qualifier

Qualifier merupakan tingkat kekuatan yang data berikan kepada klaim oleh

warrant. Qualifier menunjukan kekuatan atau kondisi sanggahan dari ide

yang disampaikan oleh si pemberi argument. 16

c. Metode Argumentasi

a) Genus dan definisi17

Argument- argument yang mempergunakan genus dan definisi memiliki

hakikat yang sama, sebab keduanya mempergunkan wujud barang atau

klasifikasi yang sudah ada. Genus adalah sesuatu yang lebih luas

lingkupnya dari objek yang dibicarakan, sedangkan contoh merupakan

genus dari obyek yang di bicarakan.

b) Sebab dan akibat

Isi argument yang di dasarkan padab sebab akibat selalu mempergunakan

proses berpikir yang bercorak kausal. Proses menyatakan bahwa suatu

sebab tertentu akan mencakup sebuah akibat, atau sebuah akibat tertentu

mencakup pula sebab yang sebanding. Sebab itu, bila terdapat sebuah

sebab yang hebat, akan lahir pula sebuah akibat yang dahsyat. Dan jika

16
Ibid. hal 50-53
17
Gorys Keraf, Argumentasi dan Narasi¸hal 108-114

12
dihadapkan pada situasi yang sangat parah, maka harus dicari kemabli

sebuah sebab yang hebat.

c) Keadaan atau sirkumtansi

Keadaan adalah suatu proses yang di golongkan dalam proses sebab-

akibat. Sirkumtansi atau keadaan tergolong dalam relasi kausal. Tetapi

sejauh tidak ada alternative lain, maka keadaan itulah yang dijadikan

argument.

d) Persamaan

Bila argumentasi menggunakan persamaan sebagai landasan metodenya,

maka premis mayor mengemukakan prinsip-prinsip persamaan, yang

memang menurut logika tak bisa disangkal. Jika persamaan yang coba

diungkapkan lemah atau meragukan, maka kekuatan retoriknya juga

lemah.

e) Perbandingan

Seorang yang menggunakan metode argumentasi ini harus menyadari

bahwa ia akan menghadapi dua kemungkinan, kemungkinan kedua

mempunyai peluang atau kepastian yang lebih tinggi, dari kemungkinan

pertama, maka lebih pasti ia harus menyetujui kemungkinan yang kedua.

f) Pertentangan

Argumentasi dengan metode pertentangan atau kebalikan

berasumsi,bahwa jika memperoleh keuntungan dari fakta atau situasi

tertentu, maka fakta atau situasi yang bertentangan dengan fakta dan situasi

13
tadi akan membawa bencana atau malapetaka. Argumentasi dengan

menggunakan cara ini termasuk dalam argumentasi yang didasarkan pada

relasi antar berbagai fakta dan peristiwa, seperti halnya dengan persamaan

dan perbandingan.

g) Kesaksian dan autoritas

Kesaksian dan autoritas merupakan topik atau sumber yang bersifat dari

luar. Disebut sebagai sumber luar karena semua premis atau proposisi yang

digunakan merupakan persepsi orang lain yang siap digunakan. Argument

dengan mempergunakan autoritas, didasarkan pada pendapat atau ucapan

dari seorang yang terkenal, atau seseorang yang diakui keahliannya.

Pendapat mengenai masalah yang dipersoalkan dianggap sebagai kata

akhir, sebagai sesuatu yang final.

d. Komponen dasar menulis argumentative

a) Mempersempit ruang lingkup18

Ketika seseorang menulis tulisan argumentatif maka perlu adanya

pengajuan pertanyaan kunci, karena tulisan argumentative bukan sekedar

menyatakan ulang suatu topic, melainkan mempertahankan suatu posisi

terhadap topic tertentu, maka ia harus memiliki posisi intelektual yang

konsisten sejak awal tulisan hingga akhir.

18 Doni Gahral Adian, et.al, TEKNIK BERAGUMENTASI : Berpikir Sebagai Kecakapan


Hidup, Logika Terapan, hal . 135-142

14
Pertanyaan-pertanyaan mampu merumuskan posisi ia dalam suatu topic

tertentu. Agar argumentasi yang dibangun di dalam tulisan bersifat kukuh,

definitive, dan spesifik. Maka sejak mula ia harus mengajukan pertanyaan

yang cukup spesifik, guna agar tulisan yang ia tulis dapat mempersempit

ruang lingkup.

Tulisan yang mampu menunjukan keahlian dalam mempertahankan

suatu posisi dengan spesifik dsan detail. Atas alasan itulah, seyogyanya

tulisan dibuat dengan tingak detail dan spesifik yang tinggi. Tulisan

argumentative harus berisi argument yang spesifik dan tegas terhadap suatu

topic tertentu. Dengan membatasi ruang lingkup, argumentasi yang ia

bangun akan lebih kukuh dan spesifik.

b) Membuat paragraph

Setiap paragraph yang dibuat oleh seorang yang member argumentasi

harus terpusat pada satu isu particular tertentu. Dalam hal ini, bisa diartikan

bahwa setiap paragraph harus dianggap sebagai suatu langkah logis

koheren dalam membangun argument yang pada akhirnya akan langsung

menjawab pertanyaan yang diajukan.

Setiap paragraph yang dibuat tidak hanya harus mampu

mengidentifikasi suatu topic dengan jelas, tetapi juga harus mampu

mengajukan setidaknya satu ide utama.

c) Tesis, antithesis, sintesis

15
Dalam hal ini penting sekali sebagai penulis, kita memperhatikan dua

posisi yang bersebrangan itu untuk menilai pentingnya perdebatan yang

terjadi. Bisa memulianya dengan menginvestigasi bukti-bukti bagi dua

interoretasi yang ada tersebut. Harapannya pada akhirnya kita akan bisa

menimbang keunggulan relative dari dua pendekatan dalam melihat suatu

permasalahan.

Di dalam sintesis harus ada argumentasi yang mendetail unutk

membuat terang posisi seorang pembuat argumentasi. Sistesis bisa

mengambil bentuk beberapa paragraph atau bahkan mewarnai keseluruhan

tubuh tulisan.

d) Proposisi dan pembuktian

Proposisi adalah pernyataan bentuk kalimat berita dan memiliki

kemungkinan untuk dibenarkan atau disalahkan. Karena tulisan

argumentative sendiri perlu membutuhkan kemampuan dalam menyusun

proposisi.

Dalam mengajukan suatu opini tertentu terhadap suatu persoalan, di

situ akan dituntut untuk membuktikan sebuah sikap. Pembuktian

merupakan hal yang krusial di dalam argurmentasi.

F. Metode Peneliatian

a. Pendekatan penelitian

Jenis penelitian yang peneliti gunakan pada skripsi ini adalah dengan

metode studi literatur atau dikenal dengan liblary research. Studi litelatur

16
merupakan suatu penelitian yang mencari data dengan menggunakan bahan-

bahan secara tertulis 19

Pendekatan penelitian ini peneliti menggunakan buku yang beliau tulis

yaitu Harakatul ‘ashril Jadid. Pendekatan analisis penulis yang akan digunakan

untuk memberi suatu gambaran dari data-data yang ada untuk kemdian

dianalisis secara sistematis.

b. Metode Pengumpulan data

Dalam penelitian ini metode yang digunakan oleh peneliti yaitu dengan

metode dokumentasi. Dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu

yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari

seseorang. 20

Dokumentasi berasal dari dokumen yang tertulis seperti buku-buku,

artikel, jurnal, majalah, web, ataupun informasi lainnya yang berhubungan

dengan judul. Dilihat dari sumber data, pengumpulan data didapatkan dari

sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data

yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber

sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data.21

19 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia,2008 hal
15-16
20 Prof. Dr. Sugiono, Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&H, Bandung: Alafabeta,
2018,hal 240
21 W. Gulo, Metodologi Penelitian, Jakarta: Gramedia, 2010 hal 116

17
Adapun data primer yang peneliti kumpulkan yaitu data-data yang

terkandung dalam buku yang beliu tulis yaitu Harakatul ‘Ashril Jadid

c. Teknik Analisi data

Dalam menganalisis data kualitatif dengan pendekatan pustaka menurut

anton bekker yaitu melalui metode induktif, deduktif dan deskriftif. 22

Pada penelitian ini peneliti menganalisis dengan teknik kualitatif

deskriptif. Sesuai penjelasan di atas bahwa pada prinsipnya analisis deskriptif

lebih simpel dalam pengumpulan data yaitu dengan mengurai secara teratur

seluruh konsepsi mengenai topic atau bahasan penelitian. 23

Dalam konteks penelitian kualitatif ini, penulis akan menganalisa

argumentasi Dr. Fouz Bintu Abdullatif Bin Al-Kamil Alkurdi terhadap

gerakan aliran baru dalam buku Harakatul ‘Ashril Jadid dengan pendekatan

analisis teks (content analysis) menggunakan metode menulis argumentasi

yang dirumuskan oleh Donny Gahral Adian dan Herdito Sani Pratama dalam

bukunya Tekni Berargumentasi dan metode penulisan arugemntasi yang

dirumuskan oleh Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi.

G. Sistematika penulisan

Untuk mempermudah tahap demi tahap pembatasan dan penulisan

karya ilmiah ini, maka penulis menyusun ke dalam 5 (lima) bab, dimana

setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Bab-bab yang ada secara umum

22 Anton Bakker, et.al, Metode Penelitian Filsafat,Yogyaklarta : Kanisius, 1990 hal 27


23 Sugiyono, Metode Penelitian Komunikasi, 545

18
dan keseluruhannya saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yang

diawali dari bab 1 yaitu pendahuluan sampai bab 5 yaitu penutup yang

berupa kesimpulan dan saran-saran.

BAB I : Pendahuluan

Menerangkan secara singkat mengenai alasan pemilihan judul,

perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian, serta kajian pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II : : Landasan Teori

Bab ini menerangkan tentang pengertian argumentasi dan cara

penulisan argumentasi.

BAB III : Deskripsi Buku Harakatu ‘Asril Jadid dan Metodologi

Penelitian

Bab ini menerangkan tentang biografi penulis, kemudian gambaran

umum isi buku, serta metode yang digunakan penulis dalam meneliti buku

BAB IV : Temuan dan Analisis data

Dalam bab ini berisi argumentasi-argumentasi yang terkandung dalam

buku Harakatul ‘Asril Jadid karya Dr. Fouz Bintu Abdilathif ibnu Al-Kamil

Al-Kurdi.

BAB V : Penutup

Dalam bab akhir ini, penulis memberikan kesimpulan terhadap apa

yang telah diteliti oleh penulis dalam karya ilmiah ini, serta memberikan

saran-saran dan juga beberapa lampiran yang didapat oleh penulis.

19
DAFTAR PUSTAKA

Adian, Doni Gahral et.al, TEKNIK BERAGUMENTASI : Berpikir Sebagai Kecakapan

Hidup, Logika Terapan, Jakarta : PRENADAMEDIA GROUP, 2016

Bakker, Anton. et.al, Metode Penelitian Filsafat, Yogyakarta : Kanisius, 1990

Budi Tristanti, Lia. et.al, ARGUMEN DALAM PEMBUKTIAN, Yogyakarta :

PENERBIT DEEPUBLISH, Cet I 2021

Keraf, Gorys. Argumentasi dan Narasi¸Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2021

Prof. Dr. Sugiono, Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&H, Bandung:

Alafabeta, 2018,

Sari, Milya. Penelitian Kepustakaan (library research) dalam Pendidikan IPA,

Natural science, 6 januari 2020

Sugiyono, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Alfabeta, 2021

Tim Prodi KPI dan PMI STID Mohammad Natsir, Buku Panduan Menyusun

Skripsi, Bekasi: STID Press, 2021,

W. Gulo, Metodologi Penelitian, Jakarta: Gramedia, 2010,

https://youtu.be/UbTe_IncSew

20
https://www.youtube.com/wacth?v=gherass.alnoor

www.esalen.org.

https://jurnaltoddoppuli.wordpress.com/2011/01/31/merebaknya-new-age-movement-

di-indonesia/

https://www.voa-islam.com/read/indonesia/2010/07/08/7907/27-penyimpangan-esq-

ary-ginanjar-versi-nahimunkar.com/;

21

Anda mungkin juga menyukai