Anda di halaman 1dari 16

Teori Tajalliyat dalam Pandangan Kosmologi Ibn al-‘Arabi

Proposal Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sajana


Agama (S.Ag.)

Disusun Oleh

Agus Panangaran Siregar

NIM: 11160380000023

PROGRAM STUDI ILMU TASAWUF

FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2022 M / 1444 H
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi dan kemajuan teknologi yang sangat pesat telah


mengantarkan manusia modern kepada keadaan yang disebut krisis
spiritual. Krisisi spiritual ini barangkali terjadi sebagai akibat dari
pengaruh sekularisasi yang telah cukup lama menerpa jiwa-jiwa
manusia modern. Pengaruh pandangan dunia modern dalam berbagai
bentuknya, naturalisme, materialisme, positivisme. Pengaruh sains
yang besar dalam kehidupan modern, dengan sengaja atau tidak, telah
menyebarkan pandangan sekuler tersebut sampai ke lubuk jantung dan
hati manusia.1

Pandangan dunia sekuler, yang hanya mementingkan kehidupan


duniawi, secara signifikan menyingkirkan manusia modern dari segala
aspek spritualitas. Akibatnya mereka hidup secara terisolir dari dunia-
dunia lain yang bersifat nonfisik, yang diyakini oleh para sufi. Mereka
menolak segala dunia nonfisik seperti dunia imajinasi atau spiritual
sehingga terputus hubungan dengan segala realitas-realitas yang lebih
tinggi dari pada sekedar entitas-entitas fisik. Bagi mereka, kehidupan
dimulai di dunia ini dan berakhir juga di dunia ini, tanpa tahu dari mana
ia berasal dan hendak kemana setelah ini ia pergi2

Seperti itulah kisah manusia zaman modern, dengan kemajuan


teknologi yang menakjubkan, mereka menjadi terserang kebingungan
1
Mulaydhi Kartanegara Menyelami Lubuk Tasawuf, (Erlangga: 2006), 264.
2
Mulaydhi Kartanegara Menyelami Lubuk Tasawuf, 265 .
dan kebimbangan serta tidak tahu dari mana mereka berasal dan
kemana mereka akan pergi. Ke arah mana mereka seharusnya berbelok
dan jalan apa yang mestinya mereka tempuh, inilah mengapa
absurdisme, nihilisme, dan hipplisme muncul di abad ruang angkasa
ini. Laksana kanker, paham-paham ini menyerang jiwa, fikiran dan ruh
manusia beradab. Kebingungan dan ketercekaman yang melanda
manusia modern tidak terbatas pada lingkup pribadi dan individu, tetapi
juga menjalar ke sosial-sosial. 3

Di dalam menjawab seluruh pertanyaan tersebut dibutuhkan


pemikiran dan perenungan filosofis melalui akal manusia. Pertanyaan-
pertanyaan tersebut sebenarnya adalah persoalan tentang pandangan
dunia itu sendiri. Manusia yang memiliki fitrah tentunya akan
menginginkan jawaban yang pasti dan memuaskan, karena hal tersebut
berkenaan dengan pandangan dunia seseorang.4

Gaya hidup modern juga dapat dicirikan sebagai hilangnya makna


hidup anak muda yang membawa mereka ke jalan kepuasan sensual
langsung melalui seksualitas atau penggunaan narkoba dan dalam
beberapa kasus kekerasan dan kejahatan, pencarian kembali makna
hidup ini memiliki aspek positif dan negatif, aspek positifnya banyak
anak muda yang peka secara spiritual dan waspada secara intelektual
dan terbuka secara spiritual dari budaya dan agama dan akan lebih
banyak menerimah terhadap dunia spiritual dari pada mereka
sebelumnya. Adapun aspek negatifnya, sebagaian besar keterbukaan ini
3
M.T. Misbah Yazdi Kitab Filsafat Pendekatan Komparatif Filsafat Islam
(Jakarta: Sadra Press, 2012), 103.
4
Mohsen Gharawiyan Penghantar Memahami Daras Filsafat Islam (Jakarta:
Sadra Press, 2021), 5.
berubah menjadi peniruan dangkal dari ajaran-ajaran agama. 5 Manusia
modern melihat dirinya sebagai makhluk yang murni duniawi tanpa ada
unsur ilahiyah, penguasa alam dan tidak bertanggung jawab kepada
siapapun melainkan kepada dirinya sendiri.6 Manusia modern
mendominasi alam semesta dan menganggap bahwa alam harus
dinikmati secara maksimal, alam dijadikan seperti pelacur
dimanfaatkan namun tanpa ada arti kewajiban dan tanggung jawab
terhadapnya, padahal seharusnya alam diperlakukan seperti istri yakni
ia memberikan kebaikan kepada laki-laki dan laki-laki bertanggung
jawab untuk menjaganya.7

Manusia modern menganggap dirinya sebagai super being


(makhluk super) yang dapat menyelesaikan setiap problem yang
dihadapi dengan akal dan menjadikan teknologi sebagai solusi atas
segala permasalahan kemanusiaan. Manusia modern unsur
kemanusiaanya mulai hilang dan mereka justru menggantungkan diri
mereka kepada benda atau materi yang kesempurnaannya jauh dibawah
jati diri manusia.8 Kemudian modernitas juga membawa masyarakat
matrealistik, yakni menghantarkan manusia kepada nilai-nilai materi
sebagai kemajuan dan menganggap nilai-nilai spiritual sebagai hal yang

5
Seyyed Hosien Nasr A Young Muslim’s Guide to the Modern World
(America :The Library of Islam), 233-234.
6
Seyyed Hosien Nasr Traditional Islam in the Modern World (London:
Kegan Paul International Ltd, 1987), 104.
7
Seyyed Hosien Nasr, The Encounter Man and Nature, terj, Ali Noer Zaman
(Yogyakarta: IRCiSoD, 2021), 32.
8
Fathin Fauhatun, "Islam dan Filsafat Perenial: Respon Seyyed Hosien Nasr
Terhadap Nestapa Manusia Modern". Jurnal Kajian Keagamaan dan
Kemasyarakatan, vol.04, no.1 (Januari 2020)
tidak diperlukan bagi mereka. 9
Akhirnya manusia modern, yang
dihadapkan pada krisis buatannya sendiri yang belum pernah terjadi
pada sebelumnya.10 Kondisi manusia modern sekarang ini disebabkan
mereka mengabaikan kebutuhan paling mendasar yang bersifat spiritual
karena itu ia tidak dapat menemukan ketentraman batin, artinya tidak
ada keseimbangan dalam batin. Keadaan ini akan semakin parah,
terlebih lagi ada tekanan kebutuhan materi yang kian meningkat
sehingga tidak ada kesimbangannya. Ini adalah dampak dari cara
pandang manusia modern yang menganggap bahwa dunia ini sebagai
realitas kehidupan sebanarnya.11

Tasawuf merupakan jalan yang membimbing manusia kepada jalan


Tuhan dari kemajmukan ke Kesatuan dan tasawuf juga membahas
tentang identitas diri manusia yang sebenarnya dan memenuhi
kebutuhan spritualitas.12 Maka tasawuf adalah jawaban kepada manusia
modern, jalan sufi adalah tradisi Islam untuk menemukan jawaban
dasar tentang identitas manusia yang sebenarnya. Selama berabad-abad
agama telah berusaha untuk mengajari manusia melalui ajaran batin
untuk mengenal diri kita yang sebenarnya. Islam tentu tidak terkecuali.
Ini mengungkap bahwa manusia adalah realitas yang keluar dari yang
Esa, yang akhirnya memberikan ajaran yang nyata, dan memberikan
ajaran yang , jika dipraktikkan, membawa kepada Yang Esa melalui
9
Andi Eka Putra, "Tasawuf sebagai Terapi atas Problem Manusia Modern",
Jurnal studi islam agama, vol.8, No.1 (2013), 48.
10
Seyyed Hosien Nasr Man and Nature (First published by George Allen &
Unwin in 1968), 6.
11
Dedy Irawan Tasawuf Sebagai Solusi Krisis Manusia Modern: Analisis
Pemikiran Seyyed Hossien Nasr, Jurnal Pemikiran Islam, Vol 3 No I, Februari 2019.
12
Seyyed Hossien Nasr, Living Sufism, terj. Abdul Hadi W.M (Yogyakarta:
IRCiSoD: 2020), 50.
ajaran spiritual. Akan mendapatkan kegembiraan dan kebahagiaan.
Nabi Muhammad berkta, “siapa yang mengenal dirinya, mengenal
Tuhannya”. Yaitu pengetahuan diri mengarah pada pengetahuan ilahi.
Tasawuf menganggap hadits ini sangat serius dan juga
memperaktikkannya. Alam semesta spiritual tradisi Islam, cahaya yang
diperlukan menerangi sudut-sudut gelap jiwa dan kunci membuka
pintu ke ruang tersembunyi. Perjalanan ini akan menghantar manusia
kepada pengenenalan diri dan mengarah kepada Tuhan yang
bersemayam di hati manusia.13

Ajaran islam murni banyak membahas metafisik, terutama yang


terkandung dalam tasawuf yang dapat memberikan kebutuhan
intelektual paling mendesak dari manusia saat ini, dan bahwa itu
adalah kehadiran spiritual yang terkandung di dalamnya. Tasawuf yang
dapat lebih mudah memuaskan dahaga para pencari Tuhan. Di era
manusia modern ini minat terhadap tasawuf tumbuh sangat kaya,
pesan-pesan spiritual sangat tinggi didalamnya seperti kata-kata
mutiara Ibn al-‘Arabi dan lautan puisi mistis Rumi.14

Dalam ajarannya Ibnu al-‘Arabi menjelaskan bahwa manusia


adalah realitas dari unsur-unsur ilahi yang akan “musnah” (al-fana)
dalam Realitas Tanpa Batas-Nya, doktrin tentang relitas ini akan
membawa manusia kepada bahwa mereka adalah memiliki unsur-unsur
ilahi yang selama ini tidak dipercaya oleh manusia modern.15
13
Seyyed Hossien Nasr The Garden of Truth the Vision and Promise of
Sufism, Islam’s Mystical Tradition (America: HarperCollin, 2007), 4.
14
Seyyed Hossien Nasr Islam and the Plight of Modern Man (ABC
International Group, Inc, 2006), 73.
15
Seyyed Hossien Nasr Islam Religion, History and Civilization (Harper
Collins e-books), 84.
Doktrin metafisik menjelaskan bagaimana alam ketuhanan itu, dan
bagaimana proses penampakan alam ini, dalam doktrin ini tasawuf
tidak detail menguraikan persoalan-persoalan fisika dan kimia, seperti
yang dijelaskan oleh fisikawan, tetapi tasawuf lebih berfokus
menjelaskan bagimana posisi manusia dan kemana harus menuju dan
ini jawaban relevan dengan pertanyaan-pertanyaan manusia modern
yang sedang mencari jawaban atas masalah yang mereka hadapi.16

Diantara gagasan metafisik Ibn al-'Arabi yang cukup mendasar


adalah gagasan Tajalliyat, gagasan segala sesuatu merupakan
manifestasi dari diri Tuhan, gagasan ini menjelaskan bahwa semua
makhluk ini merupakan citra Ilahi dan hal ini yang tidak dipahami oleh
manusia modern. Hal-hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk
meneliti masalah ini, yakni, berjudul “Teori Tajalliyat dalam
Pandangan Kosmologi Ibn al-‘Arabi”. Semoga penulisan skipsi ini
mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang diharapkan.

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang dipaparkan oleh
penulis diatas, terdapat beberapa permasalahan, yaitu:
a. Banyaknya masalah yang terdapat pada manusia
modern, yang mulai melupakan jati diri manusia
yang sebenarnya adalah citra ilahi.

16
Moh. Asror Yusuf Konsep Manusia Ideal Seyyed Hossien Nasr dan
Relevansinya dengan Pengembangan Karakter Masyarakat Modern Indonesia, Vol.
4, N0. 1 (2016)
b. Bagaimana teori tajalliyat dalam Pandangan
kosmologi Ibn al-‘Arabi menjadi sebuah jawaban
atas masalah-masalah manusia modern.
2. Pembatasan

Dalam penelitian ini pembahasannya hanya dibatasi pada


konsep teori tajalliyat dalam pandangan kosmologi Ibn al-‘Arabi
sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dari manusia
modern

3. Perumusan Masalah

Sedangkan perumusan masalahnya, sebagai berikut:

1. Apa saja problem yang di hadapi manusia modern?


2. Bagimana teori tajalliyat menjadi solusi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penentuan tujuan penelitian sangat dibutuhkan dalam melakukan


sebuah penelitian. Karena tanpa tujuan isi sebuah penelitian akan tidak
dimengerti dan tidak fokus pada pokok permasalahan.

Tujuan dan manfaat dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk menyelesaikan program S1 pada prodi

2. Mengetahui konsep Tajalliyat Ibn al-'Arabi

D. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah disebutkan diatas,
penulis membagi manfaat penelitian ini kedalam dua bagian, yaitu :

1. Secara teoritis, diharapkan hasil penelitian ini memberikan


sumbangan bagi perkembangan khazanah keilmuan khususnya
dibidang pembelajaran Tasawuf.
2. Secara praktis, hasil penelitian ini bermanfaat bagi:
 Peneliti, diharapkan dapat menambah khazanah
keilmuan, wawasan dan pengalaman dalam mengkaji,
meneliti, serta memahami Tasawuf.
 Lembaga, diharapkan hasil dari penelitian ini bisa
digunakan untuk mengembangkan khasanah
pengetahuan dan kompetensi mahasiswa yang cerdas
dan kompetitif dengan azaz kedalam spiritual,
keagungan akhlak, keluasan ilmu, dan kematangan
profesional.
 Peneliti yang lain, diharapkan dapat menjadi salah satu
rujukan dalam penelitian yang dikerjakan, serta
diharapkan pula dapat diteruskan agar penelitian ini
menjadi lebih sempurna.

E. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka atau telaah pustaka sering disebut dengan


teoritik yanitu mengemukakan teori-teori atau penelitian yang relevan
dengan masalah-masalah yang sedang diteliti atau kajian tentang ada
atau tidaknya studi, buku, atau makalah yang sama atau mirip dengan
judul permasalahan yang penulis susun.
Disini terdapat satu penelitian terdahulu yang menyangkut
dengan tema ini, yaitu sebagai berikut:

1. Wahdatul Wujud dalam perdebatan, Kaustar Azhari


Noer buku ini hanya membahas tentang Wahdatul
Wujud menurut Ibnu Arabi hanya sedikit menyinggung
tentang tajalli Al-Haqq, penelitian ini membahas tajalli
sebagai jawaban atas permasalahan dunia modern
sekarang
2. Lentera Kehidupan, Mulyadhi Kartanegara buku ini
hanya sedikit mengulas tentang tajalliyat tetapi tidak
spesifik hanya membahas sepintas saja sebatas tajalli
dan emanasi sedangkan penelitian ini membahas tajalli
melalui prespektif Ibn al-'Arabi dan membahas proses
kemuculan tajalli dan sebagai solusi sebagai problem
manusia modern.
3. Warisan Agung Tasawuf dalam Bab Fushush al-Hikam
Ibnu Arabi, Kautsar Azhari Noer buku ini hanya
membahas sedikit tentang tajalliyat bahkan sedikit
sekali menyinggung konsep itu, buku ini lebih berfokus
kepada karya besar Ibn al-‘Arabi yakni fususul hikam,
bagaimana kandungan karya agung tersebut, sedangkan
penelitian ini berfokus bagaimana konsep tajalli dalam
kosmologi Ibnu al’Arabi memberikan sebuah kepuasan
batin terhadap manusia modern yang haus akan
Ketuhanan
F. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah.Riset kepustakaan (Library


Research) atau sering juga disebut studi pustaka, ialah
serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan
data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan
penelitian.17

2. Sumber Penelitian

Sumber data dalam penelitian ini ada dua macam:

a. Sumber data primer

Sumber data primer dalam penelitian pustaka ini adalah


William C.Chittick Self-Disclosure of God Sumber data
sekunder

Adapun sumber data sekunder dalam penelitian ini,


Merupakan data-data yang digunakan sebagai pendukung dari
data primer, diantaranya:

1) William C.Chittick the Sufi Path of Knowledge

2) Kautsar Azhari Noer, Ibn al-‘Arabi Wahdat al-Wujud


Dalam Perdebatan

3) Kholid al-Walid, Tasawuf Filosofis

17
Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Yayasan Obor Indonesia:
Jakarta), 2008, 1-3.
4) Seyyed Hossien Nasr Islam and the Plight of Modern
Man

5) Ibn al-‘Arabi, Al-Futuhat Al-Makkiyyah


6) Buku-buku pendukung lainnya.

3. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam


penelitian ini, penulis menggunakan Metode Dokumentasi.
Metode Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal
atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan lain sebagainya.

4. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang penulis gunakan dalam penelitian


ini adalah analisis isi atau content analysis. Analisis isi adalah
metode yang digunakan untuk menganalisis teks, sifatnya terus
terang dan mengandung makna yang tersurat.18

G. Sistematika pembahasan

Dalam penulisan outline proposal skripsi ini, penulis akan membagi


kedalam lima pokok pembahasan yang mengandung isi sebagai berikut:

Bab 1 pendahuluan, yang menggambarkan tentang latar belakang


masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, tinjauan pustaka,
metode penelitian, dan outline.

18
Cansuelo G. Sevilla, dkk, Pengantar Metode Penelitian, (Jakarta: UI Press, 1993),
h.34
Bab 2 Biografi Ibn al-‘Arabi dan karya-karyanya

Bab 3 Problem Manusia Modern dan Konsep Tajalliyat Ibn


al-‘Arabi

Bab 4 Teori Tajalliyat sebagai solusi atas permasalahan spiritual


manusia modern

Bab 5 penutup, berupa kesimpulan yang mengandung jawaban dari


beberapa masalah pokok yang disajikan dalam skripsi ini serta
beberapa rekomendasi. Bagian akhir terdiri daftar pustaka

OUTLINE DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


B. Batasan Dan Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Tinjauan Pustaka
F. Metode Penelitian
G. Sistematika Penulisan

BAB II BIOGRAFI IBN AL-'ARABI

A. Kelahiran sampai wafatnya Ibn al-Arabi


B. Ajaran Sentral Ibn al-'Arabi
C. Karya-karya Ibn al-‘Arabi
BAB III PROBLEM MANUSIA MODERN DAN KONSEP
TAJALLI

A. Problem Manusia Modern


B. Tajalli
C. Tajalli Al-Asma' dan Al-Sifat
D. Pembagian dan Klasifikasi Al-Asma' dan Al-Sifat

BAB IV KONSEP TAJALLI SEBAGAI SOLUSI

A. Alam Semesta Sebagai Citra Ilahi


B. Realitas Hakiki hanya Diri-Nya
C. Manusia Sebagai Lokus Sejati

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA
Yusuf, Moh. Asror Konsep Manusia Ideal Seyyed Hossien Nasr dan
Relevansinya dengan Pengembangan Karakter Masyarakat Modern
Indonesia
Nasr, Seyyed Hossien Islam Religion, History and Civilization, Harper
Collins e-books
Nasr, Seyyed Hossien Three Muslim Sage Avicenna, Surhawardi and
Ibn ‘Arabi Caravan Books: America,1964
Nasr, Seyyed Hossien Islam and the Plight of Modern Man ,ABC
International Group, Inc. Cet. I 2006
Nasr, Seyyed Hossien The Garden of Truth the Vision and Promise of
Sufism, Islam’s Mystical Tradition HarperCollin: America 2007
Nasr, Seyyed Hossien, Living Sufism, terj. Abdul Hadi W.M
Yogyakarta: IRCiSoD: 2020.
Irawan, Dedy Tasawuf Sebagai Solusi Krisis Manusia Modern:
Analisis Pemikiran Seyyed Hossien Nasr, Jurnal Pemikiran Islam, Vol
3 No I, Februari 2019.
Putra, Andi Eka, "Tasawuf sebagai Terapi atas Problem Manusia
Modern", Jurnal studi islam agama, vol.8, No.1 (2013), 48
Nasr, Seyyed Hosien Man and Nature First published by George Allen
& Unwin in 1968
Fauhatun, Fathin, "Islam dan Filsafat Perenial: Respon Seyyed Hosien
Nasr Terhadap Nestapa Manusia Modern". Jurnal Kajian Keagamaan
dan Kemasyarakatan, vol.04, no.1 (Januari 2020)
Nasr, Seyyed Hosien, The Encounter Man and Nature, terj, Ali Noer
Zaman Yogyakarta: IRCiSoD, 2021
Nasr, Seyyed Hosien Traditional Islam in the Modern World Kegan
Paul International Ltd: London Cet. I, 1987
Nasr, Seyyed Hosien A Young Muslim’s Guide to the Modern World
The Library of Islam: America
Gharawiyan, Mohsen Penghantar Memahami Daras Filsafat Islam,
Sadra Press: Jakarta, Cet. II, Desember 2021
Yazdi, M.T. Misbah Kitab Filsafat Pendekatan Komparatif Filsafat
Islam (Jakarta: Sadra Press) Cet. I, Maret 2012
Kartanegara, Mulaydhi Menyelami Lubuk Tasawuf, Erlangga: 2006

Anda mungkin juga menyukai