1. Pengertian Pelayanan
Haji yang dikelola oleh pemerintah dalam hal ini Kementrian Agama
Republik Indonesia yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji, yakni Pemerintah berkewajiban melakukan
pembinaan, pelayanan, dan perlindungan dengan menyediakan layanan
administrasi, bimbingan ibadah haji, akomodasi, transportasi, pelayanan
kesehatan, dan hal-hal lain yang diperlukan oleh jamaah haji.1
1
Kementrian Agama RI, Ditjen PHU, peraturan tentang penyelenggaraan ibadah haji,
(Jakarta,2012), h.15
2
Ahmad Kartono, solusi hokum manasik dalam permasalahan Ibadah Haji. (Jakarta Pustaka
Cendekiawan Muda 2016), h.5
3
Atep Adya Brata, bisnis dan hokum perdata dagas SMK, (Bandung: Armico, 1999), h.93
telah disiapkan oleh pihak pengelola asrama dengan segala persiapan dan
fasilitas dalam rangka pelayanan terhadap jamaah haji, yang meliputi:
ruang sekretariat, gedung pendaftaran masuk asrama haji, tempat
pemeriksaan kesehatan/poli klinik, tempat penimbangan barang, ruangan
proses dokumen/paspor, masjid, sarana pelatihan/tempat manasik, fasilitas
penukaran uang, dan lain- lain.4
2. Kegiatan pelayanan jamaah haji diasrama embarkasi
a. Pelayanan Penerimaan dan Pemberangkatan
Ketika jamaah tiba di embarkasi panitia menyambut dengan
baik dan mengarahkan jamaah kegedung SG2 untuk melakukan
pelayanan satu atap (one stop service) yang didalamnya ada seksi
pendaftaran dan pemerimaan jamaah, seksi pemberangkatan dan
jamaah transit, serta seksi jamaah udzur.5
b. Pelayanan Dokumen
Sebelum jamaah berangkat ke Tanah suci semua dokumen
yang berhubungan dengan haji harus dilengkapi seprti passport dan
visa. Selain itu jamaah juga dipasangkan gelang sebagai tanda
pengenal (identitas) dan juga gelang barcode dari Arab Saudi.
c. Bimbingan Ibadah dan Manasik
Ketika jamaah berada di embarkasi pembimbing manasik
mengajarkan bagaimana tata cara pelaksanaan haji yang sesuai
dengan syari’at, dan memberikan ceramah tentang akhlakul
karimah, tentang kesehatan, dan mengenalkan adab selama di Arab
Saudi.
d. Pelayanan Perbekalan
Jamaah haji sebelum berangkat ke tanah suci, masing
masing jamaah mendapatkan uang living cost sebesar 1,500 real
dan uang pengganti biaya paspor sebesar Rp. 350,000.
e. Akomodasi
4
Ahmad Kartono, Manajemen Operasional Penyelenggaraan Haji dan Umrah, 2017. h. 79.
5
Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umroh. Pedoman Kerja Panitia Penyelenggara
Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Pondok Gede, 2018), h 7-10
Akomodasi merupakan hal yang sangat penting, karena itu
merupakan kebutuhan jamaah. Oleh karena itu, hendaklah jamaah
dilayani dengan baik, agar para jamaah khusuk dan nyaman dalam
beribadah.
f. Pelayanan Bea dan Cukai
Bagian bea dan cukai menyiapkan petugas dan peralatan
untuk kelancaran pelaksanaan tugas serta memantau pemeriksaan
koper/barang bawaan jamaah dengan alat X-ray.6
g. Pelayanan Imigrasi
Bagian imigrasi bertugas mengecek dan meneliti paspor
haji yang disesuaikan dengan fisik pemegang dan menyerahkan
langsung kepada masing-masing jamaah calon haji.7
h. Pelayanan kesehatan (pemeriksaan kesehatan akhir)
Pelayanan kesehatan ini dilakukan sebelum jamaah
berangkat ke Tanah Suci seperti medical chek up, suntik vaksin
menginitis dan suntik vaksin HINI. Pelayanan kesehatan ini terus
dilakukan untuk mengetahui keadaan jamaah, bagi jamaah yang
mempunyai penyakit, maka diberikan gelang kuning untuk selalu
mendapatkan pengawasan dari Tim Kesehatan.
i. Pelayanan Keamanan
Bagian keamanan melaksanakan dan mengendalikan tugas-
tugas pengamanan dilingkungan asrama haji dan menciptakan area
steril baik di dalam maupun di luar asrama.8
j. Pelayanan penerbangan
Pelayanan penerbangan bertugas memantau
pemberangkatan jamaah dari asrama menuju bandara dan
6
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Pedoman Kerja Panitia Penyelenggara
Ibdah Haji (PPIH) Embarkasi Pondok Gede, 2018), h. 20
7
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah,
Pedoman Kerja Panitia Penyelenggara Ibdah Haji (PPIH) Embarkasi Pondok
Gede, 2018), h. 21
8
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Pedoman Kerja Panitia Penyelenggara
Ibdah Haji (PPIH) Embarkasi Pondok Gede, 2018), h. 28
memonitoring pengawasan dan pengendalian terhadap penggunaan
pas bandara.9
k. Pelayanan Konsumsi
Dalam menyediakan konsumsi untuk jamaah selama berada
di asrama embarkasi sesuai dengan standard gizi dan memuaskan
bagi jamaah, sehingga mereka merasa diperhatikan dan nyaman
saat berada di asrama embarkasi.
l. Pelayanan Transportasi
Transportasi merupakan alat untuk mengangkut jamaah dari
daerah masing-masing ke asrama embarkasi dan dari embarkasi ke
bandara. Maka dari itu panitia menyiapkan transportasi yang
digunakan hendaklah yang memenuhi standar keselamatan.
Empat (4) jam sebelum berangkat, CJH mulai turun dari kamar asrama
menuju Aula serbaguna Asrama Haji, barang jemaah calon haji yang
dibagasikan di timbang dan diperiksa dengan menggunakan mesin X-ray
berupa koper besar dan tas tentengan.
Sebelum jemaah naik ke Bus menuju bandara, dibagikan Paspor CJH dan
petugas.
1,5 Jam sebelum berangkat, CJH sudah berada di bus. Selanjutnya menuju
bandara sesuai dengan striker untuk bus dan nomor saat di pesawat.
Proses boarding pass oleh pihak Garuda, kemudian pesawat Garuda take
off ke Jeddah Arab Saudi melalui Bandara Internasional masing-masing
wilayah.10
10
https://bengkulu.kemenag.go.id/artikel/14808-