Anda di halaman 1dari 9

Kisi – Kisi Materi Tes PPIH 2023

Menilik dari dokumentasi soal tes terdahulu, pertanyaan yang diberikan pada tes calon petugas
haji meliputi dasar hukum, kebijakan, dan pelaksanaan ibadah haji.
Kami tidak bisa memastikan pertanyaan apa yang akan muncul, namun untuk memudahkan
calon pelayan tamu Allah dalam belajar maka kami berharap rangkuman materi ini bisa
bermanfaat.
Landasan Hukum Penyelenggaraan Ibadah Haji
UU Nomor 08 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh.
UU ini mengatur tentang Jemaah Haji, Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler, BPIH, KBIHU,
Penyelenggaraan Ibadah Haji KHusus.
Kemudian Penyelenggaraan Ibadah Umrah, koordinasi, peran serta masyarakat, penyidikan,
larangan, dan ketentuan pidana.
PP Nomor 8 Tahun 2022, tentang Koordinasi Penyelenggaraan Ibadah Haji.
PerPres Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama.
Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agama.
PMA Nomor 13 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Haji Reguler.
PMA Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Haji Khusus.
Pengertian Haji dan Umrah
Haji secara etimologi (bahasa) artinya “menuju”. Sedangkan secara terminologi (istilah) adalah
berkunjung ke Baitullah untuk beribadah kepada Allah dengan rangkaian manasik tertentu,
pada waktu dan tempat tertentu.
Umrah secara etimologi artinya “berkunjung”, secara terminologi adalah berkunjung ke
Baitullah dengan melakukan thawaf, sa’i dan diakhiri dengan tahallul.
Hukum Haji dan Umrah
Menunaikan haji diwajibkan hanya sekali seumur hidup, haji kedua dan seterusnya dihukumi
sunat.
Umrah juga bisa dikenai hukum wajib dan sunat. Hukum wajib bagi umrah yang baru pertama
kali dilaksanakan dan umrah karena nazar.
Sedangkan umrah sunat adalah yang dilaksanakan untuk kedua kali dan seterusnya.
Ayat Al-Qur’an Haji
Q.S. Ali Imran ayat 97

‫ِفيِه آَياٌت َبِّيَناٌت َم َقاُم ِإْبَر اِهيَم ۖ َو َم ْن َد َخ َلُه َك اَن آِم ًناۗ َو ِهَّلِل َع َلى الَّناِس ِح ُّج اْلَبْيِت َمِن اْسَتَطاَع ِإَلْيِه َس ِبياًل ۚ َو َم ْن َكَفَر َفِإَّن َهَّللا َغ ِنٌّي َع ِن‬
‫اْلَع اَلِم يَن‬
“Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa
memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.
Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”
Q.S. Al Hajj ayat 27 – 28
‫﴾ ِلَيْش َهُدوا َم َناِفَع َلُهْم َو َيْذ ُك ُروا اْس َم ِهَّللا ِفي َأَّياٍم‬٢٧ ﴿ ‫َو َأِّذ ْن ِفي الَّناِس ِباْلَح ِّج َيْأُتوَك ِر َج ااًل َو َع َلٰى ُك ِّل َض اِم ٍر َيْأِتيَن ِم ْن ُك ِّل َفٍّج َع ِم يٍق‬
‫َم ْع ُلوَم اٍت َع َلٰى َم ا َر َز َقُهْم ِم ْن َبِهيَم ِة اَأْلْنَع اِم ۖ َفُك ُلوا ِم ْنَها َو َأْطِعُم وا اْلَباِئَس اْلَفِقيَر‬
“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang
kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap
penjuru yang jauh(27). Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya
mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah
berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan
(sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir.”
Q.S. Al – Baqarah 196
‫َتْح ِلُقوا ُر ُء وَس ُك ْم َح َّتٰى َيْبُلَغ اْلَهْد ُي َم ِح َّلُهۚ َفَم ْن َك اَن ِم ْنُك ْم َم ِريًضا‬ ‫َو َأِتُّم وا اْلَح َّج َو اْلُع ْمَر َة ِهَّلِلۚ َفِإْن ُأْح ِص ْر ُتْم َفَم ا اْسَتْيَسَر ِم َن اْلَهْد ِي ۖ َو اَل‬
‫َفَم ْن َتَم َّتَع ِباْلُع ْمَرِة ِإَلى اْلَح ِّج َفَم ا اْسَتْيَسَر ِم َن اْلَهْد ِي ۚ َفَم ْن َلْم َيِج ْد‬ ‫َأْو ِبِه َأًذ ى ِم ْن َر ْأِسِه َفِفْد َيٌة ِم ْن ِصَياٍم َأْو َص َد َقٍة َأْو ُنُس ٍك ۚ َفِإَذ ا َأِم ْنُتْم‬
‫َفِصَياُم َثاَل َثِة َأَّياٍم ِفي اْلَح ِّج َو َس ْبَعٍة ِإَذ ا َر َج ْع ُتْم ۗ ِتْلَك َع َش َر ٌة َك اِم َلٌةۗ َٰذ ِلَك ِلَم ْن َلْم َيُك ْن َأْهُلُه َح اِض ِر ي اْلَم ْس ِج ِد اْلَحَر اِم ۚ َو اَّتُقوا َهَّللا َو اْعَلُم وا‬
‫َأَّن َهَّللا َش ِد يُد اْلِع َقاِب‬
“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan ´umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang
oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan
kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di
antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya
berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa)
aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan ´umrah sebelum haji (di dalam bulan haji),
(wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan
(binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh
hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu
(kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar)
Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada
Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.”
Hadist Rasulullah Tentang Haji

 Shahih Bukhari Bab Iman nomor 8.


 Shahih Bukhari Bab Iman nomor 26.
Azas dan Tujuan Penyelenggaraan Ibadah Haji (PIH)
Penyelenggaraan ibadah haji berdasarkan azas keadilan, profesionalitas, dan akuntabilitas
dengan prinsip nirlaba.
Tujuan PIH adalah memberikan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan sebaik – baiknya pada
jamaah haji.
Kebijakan Haji Indonesia
PIH merupakan tanggung jawab pemerintah di bawah koordinasi Menteri Agama.
PIH dilaksanakan berdasarkan azas keadilan, profesionaltias, akuntabilitas dan prinsip nirlaba.
Pemerintah wajib melakukan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan dengan menyediakan
layanan administrasi, bimbingan ibadah haji, akomodasi, transportasi, pelayanan kesehatan,
keamanan, dan semua kebutuhan jamaah.
Pembinaan dan pelayanan kesehatan ibadah haji adalah tanggung jawab Kementerian
Kesehatan.
Penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi mengacu Taklimatul Haj dari pemerintah Arab Saudi.
Pengorganisasian PIH
PIH adalah tugas nasional yang merupakan tanggung jawab pemerintah di bawah Kementerian
Agama.
Menteri Agama berkoordinasi dengan lembaga terkait seperti Kementerian Kesehatan,
Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM dan pemerintah Arab Saudi.
Petugas PIH (PPIH) dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat.
Ada tiga jenis PPIH yaitu PPIH Pusat, PPIH Embarkasi, dan PPIH Arab Saudi.

 PPIH yang ditunjuk oleh Menteri Agama, yaitu:


 TPHI, Tim Pemantau Haji Indonesia
 TPIHI, Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia
 TKHI, Tim Kesehatan Haji Indonesia
Sedangkan Gubernur / Walikota / Bupati menunjuk:

 TPHD, Tim Pemantau Haji Daerah


 TKHD, Tim Kesehatan Haji Daerah
Koordinasi PIH
Koordinasi Penyelenggaraan Ibadah Haji dilaksanakan oleh:

 Di tingkat pusat oleh Menteri Agama


 Di tingkat daerah oleh Gubernur/Walikota/Bupati
 Di Arab Saudi oleh Kepala Perwakilan Republik Indonesia
Daerah Kerja PPIH

 Embarkasi
 Bandara (Jeddah – Madinah)
 Mekkah
 Madinah
Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH)
Ditetapkan oleh Presiden atas usulan Menteri Agama dan disetujui oleh DPR – RI.
Berdasarkan usulan dari Menteri Agama, BPIH yang harus ditanggung oleh calon Jamaah Haji
2023 adalah 69 juta rupiah.
Komponen BPIH meliputi:

 Biaya penerbangan
 Biaya hidup (living cost)
 Akomodasi di Makkah
 Akomodasi di Madinah
 Visa
Layanan Fast Track
Ini merupakan layanan cepat keimigrasian dalam proses cek dokumen, visa, dan paspor yang
dilaksanakan di bandara asal.
Untuk sementara ini, layanan Fast Track hanya bisa dinikmati oleh jamaah yang berangkat dari
embarkasi Jakarta sebanyak kurang lebih 30%.
12 Bandara Embarkasi Haji

1. embarkasi Aceh (BTJ)


2. embarkasi Medan (KNO)
3. embarkasi Batam (BTH)
4. embarkasi Padang (PDG)
5. embarkasi Palembang (PLM)
6. embarkasi Jakarta (JKG – JKS)
7. embarkasi Solo (SOC)
8. embarkasi Surabaya (SUB)
9. embarkasi Banjarmasin (BDJ)
10. embarkasi Balikpapan (BPN)
11. embarkasi Makassar (UPG)
12. embarkasi Lombok (LOP)
Miqat Jamaah Indonesia
Jamaah yang berangkat gelombang 1 turun di Madinah, miqat di Zulhulaifah (Bir Ali).
Jamaah yang berangkat gelombang 2 bisa miqat di Qarnul Manazil atau bandara King Abdul Aziz
Jeddah.
Akomodasi Jamaah Haji di Makkah
Prinsip penyeediaan akomodasi: efektif, efisien, ekonomis, transparan, akuntabel.
Penempatan jamaah haji berdasarkan Qur’ah (pengundian) dengan sistem zonasi.
Informasi ini berdasarkan dari pelaksanaan akomodasi selama di Makkah tahun 2022 yang
terbagi dalam 5 sektor, 5 wilayah, dan 13 embarkasi.
Jamaah haji tahun 2022 sangat terbatas akibat pandemi Covid, yaitu hanya 100.051 jamaah.
Sektor 1

 Wilayah : Mahbas Jin


 Kantor : Arkan Bakkah 1
 Kapasitas : 19.226
 Embarkasi : SUB & LOP
Sektor 2

 Wilayah : Syisyah
 Kantor : Tharawat Taqwa
 Kapasitas 11.713
 Embarkasi BTH & UPG
Sektor 3

 Wilayah : Raudhah
 Kantor : Al-Kiswah Tower
 Kapasitas : 21.117
 Embarkasi : BTJ, JKG, PLM, KNO
Sektor 4

 Wilayah : Jarwal
 Kantor : Al – Kiswah Tower
 Kapasitas : 25.054
 Embarkasi : SOC, PDG, BDJ,
Sektor 5

 Wilayah : Misfalah
 Kantor : Manazil Hour 2
 Kapasitas : 18.131
 Embarkasi : JKS
Akomodasi Jamaah Haji di Madinah
Data ini berdasarkan pelaksanaan haji tahun 2022, sebagai berikut.
Sektor 1

 Wilayah : Syimaliyah
 Kantor : Taba Tower
 Kapasitas : 8.475
Sektor 2

 Wilayah : Gharbiyah
 Kantor : Amjad Al-Gharra
 Kapasitas : 7.470
Sektor 3

 Wilayah : Gharbiyah
 Kantor : Orjwan Al-Salam
 Kapasitas : 7.180
Rukun Haji
Rukun adalah amalan yang harus dilakukan ketika ibadah haji, dan tidak dapat diganti dengan
denda (dam).
Apabila rukun ini tidak dikerjakan maka ibadah haji tidak sah.

 Niat ihram
 Wukuf di Arafah
 Thawaf Ifadah
 Sa’i
 Tahallul
Wajib Haji
Wajib haji ialah amalan yang harus dilakukan ketika ibadah haji, apabila ditinggalkan maka
harus diganti dengan membayar denda (dam) agar ibadah haji tetap sah.

 Memulai ihram dari miqat


 Melontar jumrah
 Mabit di Muzdalifah
 Mabit di Mina
 Thawaf Wada’
Pelaksanaan Haji
Haji Qiran
Jamaah melakukan niat ihram di Miqat untuk melakukan umroh sekaligus haji kemudian
diakhiri dengan Tahallul.
Haji Tamattu’
Jamaah melakukan niat ihram di Miqat untuk melakukan umroh kemudian diakhiri dengan
Tahallul.
Niat ihram untuk haji dilakukan di Makkah saat 8 Dzulhijjah. Pelaksanaan ibadah haji jamaah
Indonesia cenderung menggunakan Haji Tamattu’.
Jamaah yang melaksanakan Haji Tamattu’ wajib membayar dam.
Haji Ifrad
Jamaah hanya melakukan niat ihram di Miqat untuk ibadah haji saja.
Miqat Makani
Ini adalah ketentuan tempat bagi seseorang untuk memulai niat haji atau umroh, biasanya
diatur berdasarkan letak geografis jamaah dari Makkah.

 Zulhulaifah / Bir Ali, untuk jamaah yang berasal dari Madinah.


 Juhfah, untuk jamaah yang berasal dari Syam, Mesir, Maroko.
 Yalamlam, untuk jamaah yang berasal dari Yaman.
 Qornul Manazil, untuk jamaah yang berasal dari Nejd.
Istilah Penting
 Armuzna : Pelaksanaan ibadah haji (Arafah-Muzdalifah-Mina)
 Wizarat Al – Haj : Kementerian Haji Arab Saudi
 Muassasah : Instansi swasta
 Naqabah : Asosiasi transportasi
 Majmu’ah : Asosiasi akomodasi di Madinah
 Taraddudi : Sistem Angkutan saat di Armuzna
 Baladiyah : Kementerian Kesehatan Arab Saudi
Muassasah Yang Melayani Jamaah Haji Indonesia

 Thawwafah : Akomodasi dan penginapan


 Adilla : Akomodasi di Madinah
 Wukala : mengurusi pendaftaran
 Zamazimah : mengurusi jatah air zam-zam

Anda mungkin juga menyukai