Jumlah pertemuan bimbingan manasik calon Jemaah haji yang diberikan pemerintah
sebanyak 11x di KUA dan 2x di Kanwil Kab/Kota
2. Petugas kesehatan yang ditunjuk pemerintah pusat untuk melayani Jemaah haji adalah
TKHI dan PPIH
3. Surat ijin rumah dari baladiah/pamongpraja disebut Tasrih
4. Status kesehatan Jemaah haji hasil pemeriksaan di tanah air tercatat dalam BKJH
5. Tempat pemberangkatan dan keberangkatan Jemaah haji disebut Embarkasi
6. Pimpinan operasional kesehatan haji di lingkup arab Saudi berkedudukan di Jeddah
7. Status kesehatan Jemaah haji dikatagorikan menjadi (empat) yaitu Mandiri, Observasi,
Pengawasan, dan Tunda
8. Pemeriksaan lanjutan terhadap jemaaah haji selama di tanah air sebelum keberangkatan
dilaksanakan di Rumah sakit
9. Kota dimana terdapat bangunan Ka’bah adalah Makkah
10. BPIH adalah Biaya Perjalanan Ibadah Haji
11. RKO singkatan dari Rencana Kerja Operasional
12. PPIH singkatan dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji
13. Paspor yang dipergunakan dalam perjalanan ibadah haji adalah Hijau
14. Peraturan menteri kesehatan tentang pelayanan kesehatan haji yaitu PMK No 13 Tahun
2008
15. Jumlah halaman pada paspor imigrasi untuk Jemaah dan petugas PPIH dan TKHI ke arab
Saudi sebanyak 48halaman
16. Tempat pemberangkatan Jemaah haji asal jawa tengah di Embarkasi SOC
17. Petugas kesehatan yang melayani Jemaah haji selain petugas kloter adalah PPIH bidang
kesehatan
18. Lama masa tugas PPIH arab Saudi bidang kesehatan daker madinah dan jedah pada tahun
2014 selama 73hari
19. Kota arab Saudi tempat pendaratan pesawat yang membawa Jemaah haji dari tanah air
adalah Jeddah dan Madinah
20. Dalam era baru penyelenggaraan ibadah haji yang akan segera dilaksanakan focus utama
pembinaan kesehatan Jemaah haji dilakukan pada masa Pra-embarkasi
21. Penyelenggaraan ibadah haji diatur dalam undang-undang dan peraturan pemerintah yaitu
UU No 13 tahun 2008 dan PP no 79 tahun 2012
22. Pelayanan kesehatan yang dapat diberikan di rumah sakit rujukan haji meliputi sesuai
dengan PMK 2407 tahun 2011 tentang pelayanan kesehatan haji adalah Pelayanan
tindakan medic operatif-nonoperatif, pelayanan darah, pelayanan mobil jenazah,
pelayanan rawat darurat, pelayanan rawat sehari, dan hemodialisa
23. Muassasah (penyelenggara haji) di arab Saudi di daerah madinah adalah Adila
24. Vaksin meningitis bagi Jemaah haji dan umroh yang tergolong HARAM menurut fatwa
MUI No 6 tahun 2010 antara lain Vaksin Mencevax TM ACW135Y
25. Vaksin meningitis yang dipergunakan oleh pemerintah melalui kemenkes untuk Jemaah
calon haji dan umroh adalah jenis Menveo Meningococcal
26. Pas saat boarding yang diberikan kepada penumpang Jemaah haji sesuai Peraturan
Menteri Perhubungan No 1 tahun 2013 berisi informasi menngenai Nama penumpang,
tanggal dan jam keberangkatan pesawat, rute penerbangan, dan nomor penerbangan
27. UU No 4 tahun 1984 memuat tentang Wabah penyakit menular
28. Kuota Jemaah haji Indonesia tahun 2013 adalah 168.100
29. Efek samping tindakan resusitasi jantung paru yang dilakukan olej TKHI terhadap
Jemaah antara lain Patah tulang iga, perlukaan rupture pada perut dalam
30. Penanganan awal klien hypertensi yang benar meliputi Diet rendah garam
31. Unit pelayanan kesehatan yang dapat melakukan rujukan adalah Sektor ke BPHI/RSAS
32. Uapaya yang dilakukan untuk memantau kondisi Jemaah haji yang dilakukan oelh
petugas TKHI terhadap kondisi kesehatan Jemaah haji disebut dengan istilah Visitasi
Jemaah haji
33. Tekanan darah tinggi bisa diibaratkan Makin besar pembukaan kran dan makin tinggi
tekanan semprotan air di ujung selang
34. Surat keterangan imunisasi meningikokus menjadi dasar penerbitan/legalitas oelh pihak
berwenang di Kantor kesehatan pelabuhan (KKP)
35. Flu babi adalah penyakit saluran pernafasan yang disebabkan oleh Virus
36. Cara visitasi antara lain Pada saat pelayanan klinik (Jemaah datang berobat, konsultasi
anjangsana), visitasi ke kamar-kamar jemaag yang direncanakan, visitasi tanpa rencana
dalam rangka silaturahmi, koordinasi dengan petugas kloter, ketua rombongan dan ketua
regu serta Jemaah haji
37. Penyakit EVD (Ebola Virus Desease), MERS, CORONA, FROSSBITE adalah
38. Gejala klinis terjadinya meningitis adalah Demam tinggi, kejang, sakit kepala, dan
peningkatan TIK
39. Kode pertama ICD X untuk penyakit sistem musculoskeletal adalah M
40. Tindakan mandiri yang dapat dilakukan perawat dalam mengatasi masalah gangguan
pertukaran gas yaitu Memberikan posisi semi fowler, mengajarkan teknik napas dalam,
memberikan obat anti histamine, dan membatasi aktivitas pasien
41. Pencegahan DVT antara lain dalam perjalanan penerbangan adalah Menggerakan jari
kaki, tidur selama penerbangan, berjalan-jalan di dalam kabin, memakai stocking
compress
42. Komplikasi pemasangan CVP line yang harus dipantau terus menerus oleh perawat
adalah Pneumothorax, disritmia, rupture endokard, infeksi local
43. Factor yang bisa memicu timbulnya angina pectoris yang harus dikaji oleh perawat
adalah Pajanan terhadap suhu dingin yang dapat mengakibatkan vasodilatasi
44. Seseorang dinyatakan volume urine menurun apabila jumlah urine kurang dari 0,1-
0,5cc/kgbb/jam
45. Praktek komunikasi efektif dalam pelayan kesehatan haji, TKHI harus mampu menjadi
pendengar yang baik, secara berurutan proses mendengar yang baik terdiri dari Hearing-
understanding-remembering-interpreting-evaluating-responding
46. Sumbatan pada jalan napas dapat dilakukan secara simultan dengan Look (melihat
apakah ada warna kulit kebiruan atau pucat, lalu melihat gerakan dada, pengembangan
dada, apakah sama tau tidak bagian kiri dan kanan, apakah ada luka atau memar di dada,
Listen (mendengarkan ada tidaknya udara pernapasan, kalau ada dengarkan apakah
terdapat bunyi suara napas tambahan), Feel (merasakan adanya aliran udara pernapasan)
47. Reaksi samping imunisasi dapat disebabkan factor Penyimpanan memperhatikan sistem
rantai dingin (cold chain)
48. Buku kesehatan haji adalah Buku catatan hasil pemeriksaan kesehatan dalam upaya
penetapan kelayakan kesehatan, dokumentasi hasil pemeriksaan kesehatan Jemaah haji
sebelum-menjelang-setelah keberangkatan, format pelaporan kesehatan jemaah haji
49. Pada tanggal 8 Dzulhijjah, ada suatu rombongan dari je,aah haji yang akan melakukan
mabit di mina/tarwiyah, sebagai petugas kesehatan yang haru dilakukan adalah
Menginventaris Jemaah yang akan mabit di mina, menganjurkan ketua rombongan untuk
berkoordinasi dengan maktab, petugas mendampingi Jemaah dengan perbekalan obat
yang mencukupi, meminta KARU/KAROM untuk selalu mengawasi dan menjaga
Jemaah
50. Waktu dimulai proses visitasi yang dilakukan oleh petugas TKHI di kloter ialah Dimulai
saat tiba di asrama haji
51. Salah satu tempat berziarah umat islam di kota Madinah adalah Jabal Tsurr
52. Melaksanakan ibadah haji dan umrah secara bersamaan, dengan demikian prosesi
tawaf,sa’I, dan tahalul untuk haji dan umrah dilakukan satu kali atau sekaligus disebut
Haji Qiran
53. Pengertian syariat adalah hokum atau peraturan yang mengatur seluruh sendi kehidupan
umat islam
54. Pada tanggal 11,12,13 Dzulhijah adalah saat dimana Jemaah haji melakukan lontar
jumroh yang merupakan bagian dari rangkaian ibadah haji, yang disebut juga Hari
Tasyrik
55. Yang merusak thawaf adalah segala sesuatu ynag juga membatalkan wudhu
56. Rukun islam yang kelima adalah Melaksanakan ibadah haji
57. Sesuatu yang dianjurkan untuk ditinggalkan dan mendapat pahala jika meninggalkan hal
tersebut tetapi apabila dikerjakan tidak berdosa disebut Makruh
58. Haji ifrad adalah Mengerjakan haji terlebih dahulu , baru melakukan umrah
59. Hadits yang sanadnya tidak bersambung dan diriwayatkan oleh orang yang tidak adil atau
tidak kuat ingatannya, mengandung kejanggalan atau cacat disebut Hadits Dhoif
60. Bangunan Ka’bah terletak di tengah-tengah masjid Masjidil Haram
61. Keadaan seseorang yang teah melakukan dua diantara tiga perbuatan, misalnya melontar
jamarah aqabah dan bercukur dan tawaf ifadah serta sa’I, disebut Tahalul awal
62. Tawaf perpisahan saat akan meninggalkan kota Makah dan kembali ke tanah air disebut
Tawaf wada
63. Nama sahabat yang sekaligus paman Rasulullah yang gugur dalam perang uhud adalah
Hamzah bin Abdul Muthalib
64. Zakat yang dikeluarkan seorang muslim yang mencakup harta hasil perniagaan,
pertanian, dan sebagainya yang telah mencapai nisabnya adalah Zakat mal
65. Armina merupakan kependakan dari Arfah Musdalifah Mina
66. Bersuci dengan menggunakan debu sebagai pengganti air disebut Tayamum
67. Bacaan kalimat takbir adalah Allahu Akbar
68. Tempat kaum muslim berkumpul untuk melaksanakan wukuf adalah Padang arafah
69. Pengertian dari Thagut adalah segala sesuatu yang disembah selain Allah
70. Arti dari hari tasyrik adalah hari yang diharamkan berpuasa
71. Mengumpulkan dua shalat wajib dalam satu waktu disebut Jamak
72. Penetapan kuota haji setiap propinsi dilakukan oleh Menteri Agama
73. Semua orang yang haram untuk dinikahi karena sebab keturuna, persusuan, dan
pernikahan dalam syariat islam disebut Mahram
74. Tawaf yang pertama kali dilakukan memasuki kota Makah adalah Tawaf Qudum
75. Seringnya orang Jemaah Indonesia melakukan Haji tamattu’
76. Bis dalam bahasa arab adalah Mahatthatun
77. Apoteker dalam bahasa arab Shaidaliyyatun
78. Rumah sakit dalam bahasa arab Mustasyfa
79. SISKOHAT adalah singkatan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu
Pembinaan manasik haji dan / atau materi lainnya, baik di tanah air, di perjalanan
maupun di Arab Saudi.
Pelayanan akomodasi, konsumsi, transportasi dan pelayanan kesehatan yang
memadai, baik di tanah air, selama di perjalanan maupun di Arab Saudi.
Perlindungan sebagai Warga Negara Indonesia.
Penggunaan paspor haji dan dokumen lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan
ibadah haji, dan
Pemberian kenyamanan transportasi dan pemondokan selama di tanah air, di Arab
Saudi dan saat kepulangan ke tanah air.
Besaran BPIH ditetapkan oleh Presiden atas usulan Menteri Agama setelah mendapat
persetujuan DPR-RI.
Taklimatul Haj adalah peraturan tentang penyelenggaraan ibadah haji yang dikeluarkan
oleh kementerian haji arab saudi yang mengatur tentang pemondokan, dan transportasi.
Download aja disini
Aman bagi keluarga dan harta benda yang ditinggalkan selama melakukan ibadah
haji/umrah.
d. Keamanan
1) Aman dalam perjalanan dan aman pada waktu melaksanakan ibadah haji/umrah.
2) Aman bagi keluarga dan harta benda yang ditinggalkan selama melakukan ibadah
haji/umrah.
Pemerintah dan masyarakat, baik perorangan maupun kelompok bimbingan ibadah haji.
Di Kecamatan sebanyak 8 kali di Kabupaten 2 kali yaitu manasik haji masal.
Rukun Haji, Rukun Haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam Ibadah
Haji. Jika tidak dikerjakan maka Hajinya tidak syah. Rukun Haji ada 6 yaitu
Ihram (niat), wukuf di arafah, Thawaf Ifadhah, Sa’I, Tahallul (bercukur) dan
Tertib sesuai tuntunan manasik.
Wajib Haji, ada 6 yaitu Ihram haji dari miqat, Mabit di Muzdalifah, Mabit di
Mina, Melontar Jumrah, Menghindari yang dilarang saat ihram dan Thawaf wada’
saat hendak meninggalkan Makkah.
Badal haji adalah menghajikan orang lain dan hukumnya boleh dengan ketentuan bahwa
orang yang menjadi wakil harus sudah melakukan haji wajib bagi dirinya dan yang
diwakili (dihajikan itu) telah mampu untuk pergi haji tetapi dia tidak dapat
melaksanakannya sendiri karena sakit yang tidak dapat diharapkan sembuhnya. (Udzur
Syar’i) yang menghilangkan istitha’ahnya (kemampuannya) atau karena meninggal dunia
setelah ia berniat haji. Orang laki-laki boleh mengerjakan untuk laki-laki dan perempuan,
demikian pula sebaliknya. Diutamakan yang mengerjakan itu adalah keluarganya.
Bagi yang berhalangan (Udzur Syar’i) boleh mewakilkan kewajiban melontar jamrah
kepada orang lain. Caranya dengan mendahulukan melontar jumrah Ula untuk dirinya,
kemudian melontar untuk yang diwakili. Demikian seterusnya untuk melontar jamrah
Wustha, Aqobah.
Dam menurut artinya adalah darah, sedang menurut istilah adalah mengalirkan darah
untuk Baitullah dengan menyembelih ternak, yaitu kambing, unta atau sapi di tanah
haram dalam rangka memenuhi ketentuan manasik haji.
Dam terdiri dari 2 (dua) macam yaitu:
a. Dam Nusuk (karena memang aturannya demikian) dikenakan bagi orang yang
mengerjakan haji tamatu’ atau haji qiran.
b. Dam Isa’ah (karena melanggar aturan):
1) Melanggar aturan ihram haji dan umrah.
2) Meninggalkan salah satu wajib haji atau umrah yang terdiri dari:
Hajar aswad adalah batu hitam dengan luas permukaan sekitar 30cm. disunahkan untuk
mencium jika memungkinkan, diusap, mengangkat tangan kanan saat mulai thawaf
Yaitu pada tanggal 9 Dzulhijjah dinamakan hari Arafah karena jemaah haji harus berada
di padang Arafah untuk melaksanakan Wukuf, dimulai dari masuknya waktu Dzuhur.
Yaitu hari tanggal 10 Dzulhijjah dinamakan hari Nahr (penyembelihan) karena, pada hari
itu dilaksanakan penyembelihan qurban dan Hadyu (Dam).
Yaitu tanggal 8 Dzulhijjah, dinamakan hari Tarwiyah (pembekalan) karena jemaah haji
pada zaman Rasulullah mulai mengisi perbekalan air di Mina pada hari itu untuk
perjalanan ke Arafah.
Yaitu hari tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah pada hari itu jemaah haji berada di Mina
untuk melontar Jamrah dan Mabit.
19. Hijir Ismail
Salah satu bagian dari Ka’bah. Hijir Ismail ini berbentuk setengah lingkaran, merupakan
makam Nabi Ismail AS. dan juga Siti Hajar (ibunda Nabi Ismail AS). Hijir ismail terletak
antara rukun iraqi dan rukun syami. Silahkan berdoa dan sholat.
a. Ibadah haji adalah berkunjung ke Baitullah di Makkah untuk melakukan Thawaf, Sa’i
dan Wukuf di Arafah serta amalan lainya dengan niat haji pada masa tertentu demi
mencapai ridha Allah.
b. Hukum ibadah haji adalah wajib bagi orang yang pertama kali melaksanakan
(memenuhi rukun Islam) dan bagi orang yang bernadzar. Sedangkan bagi yang sudah
melaksanakan ibadah haji hukumnya sunat.
c. Waktu mengerjakan ibadah haji dimulai sejak 1 Syawal hingga menjelang terbit fajar
malam kesepuluh Dzulhijjah.
a. Ibadah Umrah ialah berkunjung ke Baitullah di Makkah untuk melakukan Thawaf, Sa’i
dan memotong/mencukur rambut (tahalul) dan dapat dilakukan kapan saja demi
mencapai ridha Allah.
b. Hukum Ibadah Umrah adalah wajib bagi orang yang pertama kali melaksanakan dan
bagi orang yang bernazar. Sedangkan bagi orang yang melaksanakan Umrah kedua kali
dan seterusnya hukumnya sunat. Umrah dapat dilaksanakan sewaktu-waktu di luar
musim haji (kecuali pada hari Wukuf dan hari-hari Tasyrik).
Bagi pria memakai dua helai kain yang tidak berjahit satu diselendangkan
(sandangkan) di bahu dan satu disarungkan menutup pusar sampai dengan lutut
pada waktu melaksanakan tawaf, disunatkan kain ihram berwarna putih dikenakan
dengan cara idtiba’, yaitu membuka bahu sebelah kanan dengan membiarkan
bahu sebelah kiri tertutup kain ihram. Tidak boleh memakai baju, celana atau kain
biasa. Diperbolehkan memakai ikat pinggang, jam tangan dan alas kaki yang tidak
menutup mata kaki ketika Shalat. Sunatnya diselendangkan di atas kedua bahu
hingga dada sehingga kedua pundaknya tertutup.
Bagi wanita memakai pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali muka dan
kedua telapak tangan.
Mandi.
Memakai minyak wangi.
Menyisir rambut.
Memotong kuku.
d. Larangan ihram
1) Bagi pria dilarang
23. Istitha’ah
Menurut pengertian umum ialah mampu. Sedangkan yang dimaksud istita’ah disini
adalah mampu melaksanakan ibadah haji ditinjau dari:
a. Jasmani
d. Keamanan
1) Aman dalam perjalanan dan aman pada waktu melaksanakan ibadah haji/umrah.
2) Aman bagi keluarga dan harta benda yang ditinggalkan selama melakukan ibadah
haji/umrah.
Gua Hira terletak di Jabal nur. Gua Hira merupakan tempat Nabi Muhammad s.a.w
menerima wahyu pertama (Surat Al-Alaq, ayat 1-5). Gua ini terletak sekitar 5 km di utara
kota Mekah.
Nama sebuah bukit terbesar di kota Madinah saat terjadi perang Uhud yang melibatkan
700 orang sahabat
a. Shalat Jama’
Jama’ artinya mengumpulkan yaitu mengumpulkan 2 shalat wajib yang dikerjakan dalam
satu waktu yang sama. Shalat yang dapat dijama’ adalah Dzuhur dengan Ashar dan
Magrib dengan Isya.
b. Shalat Qashar
Qashar artinya memendekkan shalat 4 rakaat menjadi 2 rakaat (Dzuhur, Ashar dan Isya)
ketentuan ini hanya diperbolehkan dalam Safar.
29. Jama Taqdim dan Jama Takhir
Baitullah, adalah bangunan Ka’bah yang disebut juga sebagai Baitullah atau rumah Allah
berbentuk segi empat. Ka’bah memiliki empat rukun atau sudut: rukun aswad, rukun
iraqi, rukun syami dan rukun yamani.
Kain hitam Penutup Ka’bah. Pada Kiswah dihiasi tulisan ayat suci Al Qu’an yang disulam.
Yaitu malam tanggal 10 Dzulhijjah (malam wukuf), dinamakan demikan pada malam itu
keharusan Wukuf dan kewajiban Mabit di Muzdalifah berlaku.
Lontar jamrah ialah melontar dengan batu kerikil pada jamrah (marma) Ula, Wusta dan
Aqobah. Pada tangal 10 Dzulhijjah yang dilontar hanya jamrah Aqabah saja 7 kerikil.
Pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah melontar ketiga jamrah masing-masing dengan 7
batu kerikil dan harus masuk ke dalam lubang marma. Jika lontaran, mengenai tugunya
dan kerikil melesat melewati bibir sumur, maka lontaran dianggap tidak sah dan wajib
diulang.
35. Ma’la
Mabit di Muzdalifah ialah bermalam atau berhenti sejenak di Muzdalifah dengan berdo’a
atau berzikir sampai melewati tengah malam pada tanggal 10 Dzulhijjah. Bagi yang
datang di Muzdalifah sebelum tengah malam, maka harus menunggu sampai lewat tengah
malam. Mabit bisa berhenti sejenak dalam kendaraan atau turun dari kendaraan pada
saat itu bisa dimanfaatkan mencari kerikil di sekitar tempat kendaraan untuk melontar
jumrah di Mina.
Adalah tanah kuburan untuk penduduk Madinah sejak zaman jahiliyah sampai sekarang
Adalah tanah kuburan untuk penduduk Jeddah dari dulu sampai sekarang
Adalah batu yang terdapat bekas telapak kaki Nabi Ibrahim, A.S ketika membangun
Ka’bah
41. Marwah
Bukit tempat mengakhiri sa’i, saat ini terletak didalam masjidil haram. Tempat ini
termasuk tempat mustajab untuk berdoa
Terletak di Ma’la tempat jin bersepakat mengakui atau berbaiat bahwa Nabi Muhammad
SAW sebagai utusan Allah SWT.
Adalah Masjid tempat Nabi menerima wahyu untuk mengalihkan Kiblat dari Masjidil
Aqsa ke Masjidil Haram. Ini merupakan masjid Banu Salamah
Miqat adalah adalah tempat atau waktu untuk memulai berniat ihram. Mikat dabgi dua:
a. Miqat Zamani
Miqat Zamani ialah ketentuan batas waktu untuk mengerjkan haji, yaitu tanggal 1
Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah.
b. Miqat Makani
Miqat Makani ialah ketentuan batas tempat memulai ihram haji dan umrah. Yaitu Bir Ali
(bagi penduduk Madinah dan yang melewatinya), Juhfah (penduduk Syam), Qarnul
Manazil (penduduk Najad), Yalamlam (penduduk Yaman) dan Zatu Irqin(penduduk
Iraq).
Miqat jamaah haji Indonesia Gelombang satu adalah di Bir Ali atau DzulhulaifahMiqat
Jamaah Haji Indonesia gelombang dua adalah di Bandara King Abdul Aziz
47. Multazam
Adalah dinding yang terletak diantara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Merupakan
tempat yang sanqat dianjurkan untuk berdoa (Insya Allah do’a yang diminta akan
dikabulkan oleh Allah SWT)
49. Ra’ml
Adalah lari-lari kecil saat sa’i diantara dua pilar hijau atau saat ini lampu hijau (bagi laki-
laki yang mampu melaksanakannya).
50. Raudhoh
Adalah suatu tempat didalam masjid Nabawi yang letaknya berada diantara rumah
A’isyah(sekarang makam Nabi SAW) sampai mimbar Rasul. Nabi bersabda : antara
rumahku dengan mimbarku adalah raudhah taman diantara taman-taman surga. Saat ini
ciri raudhoh adalah memakai karpet hijau atau dulu ditandai dengan tiang-tiang putih.
51. Rukun Haji
Rukun Haji, Rukun Haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam Ibadah Haji dan
Jika tidak dikerjakan maka Hajinya tidak syah. Rukun Haji ada 6 yaitu Ihram (niat),
wukuf di arafah, Thawaf Ifadhah, Sa’I, Tahallul (bercukur) dan Tertib sesuai tuntunan
manasik.
52. Sa’i
Adalah Berjalan kaki atau lari-lari kecil antara Bukit Safa dan Bukit Marwah. Dimulai
dari bukit shafa dan diakhiri di bukit marwah, dengan total 7 kali.
Jika wukuf jatuh pada hari Jum’at , jamaah haji tidak wajib melaksanakan shalat jum’at.
Begitu juga saat di muzdalifah dan mina
54. Shofa
Bukit untuk memulai sa’i. Saat ini terletak didalam Masjidil Haram
55. Tahallul
Tahalul ialah keadaan sesorang yang telah dihalalkan (dibolehkan) melakukan perbuatan
yang sebelumnya dilarang selama berihram.
Tahalul ada dua macam:
a. Tahallul Awal ialah keadaan sesorang yang telah melakukan dua diantara tiga
perbuatan: misalnya melontar Jamrah Aqabah dan bercukur atau Jamrah Aqabah dan
tawaf Ifadah serta Sa’i atau Tawaf Ifadah dan Sa’i serta bercukur. Sesudah Tahallul awal
seseorang boleh ganti pakaian biasa dan memakai wangi-wangian dan boleh mengerjakan
semua yang dilarang selama berihram, akan tetapi masih dilarang bersetubuh dengan
istri/suami.
b. Tahalul Tsani ialah keadaan seseorang yang telah melakukan ketiga perbuatan:
melempar Jamrah Aqabah, bercukur dan Tawaf Ifadah serta Sa’i. Bagi yang Tawaf
Qudum disertai Sa’i maka tidak perlu melakukan Sa’i lagi setelah tawaf Ifadah. Sesudah
Tahallul Tsani seseorang boleh bersetubuh dengan suami/istri.
56. Thawaf
Tawaf ialah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 (tujuh) kali. (Ka’bah berada di sebelah kiri).
Dimulai dari arah sejajar Hajar Aswad. Orang yang melakukan tawaf harus dalam
keadaan suci dari hadats besar, kecil dan najis.
Macam-macam tawaf sebagai berikut:
a. Tawaf Qudum
Tawaf Qudum ialah tawaf sunat sebagai penghormatan pada Baitullah (tahiyat), bagi
orang yang melaksanakan haji ifrad atau haji qiran, sedangkan bagi haji tamattu’ ketika
pertama kali memasuki kota Makkah langsung melakukan tawaf umrah. Tawaf umrah
adalah rukun umrah, orang yang telah melakukan tawaf umrah berarti ia telah
melakukan tawaf qudum karena di dalamnya telah mencakup makna tawaf qudum.
b. Tawaf Ifadah
Tawaf Ifadah ialah tawaf rukun haji apabila ditinggalkan tidak sah hajinya. Adapun
waktunya sesudah Wukuf di Arafah. Sedangkan awal waktunya setelah lewat tengah
malam tanggal 10 Dzulhijjah.
c. Tawaf Wada’
Tawaf Wada’ ialah tawaf pamitan yang wajib dilakukan oleh seseorang yang akan
meninggalkan kota Makkah dan tawaf Wada’ tersebut tidak disertai sa’i.
d. Tawaf Sunat
Tawaf Sunat ialah tawaf yang dilakukan setiap masuk Masjidil Haram tanpa pakaian
ihram dan bukan dalam rangka haji dan umrah.
Udzur Syar’i adalah sesuatu yang menyebabkan seseorang menurut hukum diperbolehkan
tidak melaksanakan sesuatu yang seharusnya dilakukan atau dibolehkan melaksanakan
sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan.
58. Ziarah
Ziarah tidak termasuk rangkaian ibadah haji, tetapi untuk memenuhi anjuran Nabi
Muhammad SAW. Sebagimana hadist berikut:
“Janganlah memaksakan diri untuk bepergian kecuali pada tiga masjid, yaitu Masjidil
Haram, Masjidku ini (Masjid Nabawi) dan Masjid Aqsha”. (H.R. Bukhari Muslim dan
Abu Daud).
Ziarah merupakan amalan yang bertujuan melihat dari dekat tempat-tempat bersejarah
dan untuk menyaksikan secara nyata tempat-tempat penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan agama Islam agar dapat memperoleh iman. Ziarah ke tempat bersejarah
baik Makkah, Madinah maupun tempat lain tidak termasuk rangkaian ibadah haji.
64. Miqat
a. Miqat Zamani
Miqat Zamani adalah ketentuan batas waktu untuk mengerjakan haji, yaitu dari
tanggal 1 Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah.
b. Miqat Makani
Miqat makani ialah batas untuk memulai haji atau umrah. Ada 6 Miqat Makani yang
ditetapkan oleh Rasulullah SAW.
Zulhulaifah bagi yang menuju Makkah dari Madinah (jarak dari Makkah 450 km).
Juhfa bagi penduduk Syam (berada sebelah barat laut dan jaraknya dariMakkah
kurang lebih 87 km).
Rabigh, sekarang telah menjadi miqat penduduk Mesir, Syiria dan orang-orang
yang melaluinya.
Qarnul Manazil bagi penduduk Najd, yaitu bukit sebelah timur Makah yang
menonjol ke Arafah jaraknya 94 km dari Makkah.
Yalamlam bagi penduduk Yaman, yaitu sebuah bukit yang letaknya sebelah
selatan Makkah yang jaraknya dari Makkah 54 km..
Zatu Irqin bagi penduduk Irak, berada 94 km di sebelah utara Makkah.
Bagi yang datangnya ke Makkah tidak melalui arah yang disebut pada angka 1), 2), 3), 4),
5) dan 6) diatas, akan tetapi mendekat salah satunya maka miqot makaninya mengikuti
miqat yang berdekatan.
66. Pelayanan yang dilakukan oleh petugas haji kepada jamaah meliputi:
69. Bandara yang digunakan untuk kedatangan dan kepulangan jamaah haji Indonesia di Arab
saudi
70. Jika wanita haid tidak melaksanakan solat arbain, maka hajinya?
Sah
Rukun Umroh
Sah sai’nya
Adalah saat tergelincirnya matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah sampai terbit fajar pada
tanggal 10 dzulhijjah
77. Penyelenggaraan Ibadah Haji berdasarkan azas keadilan, hal ini berdasarkan
81. Pendaftaran haji dilakukan pada setiap hari kerja sepanjang tahun berdasarkan
Jemaah Haji mendapatkan nomor porsi sesuai PMA no.14 tahun 2012 pasal 6
83. Yang pernah melakukan ibadah haji, maka harus menunggu 10 tahun, ini berdasarkan
84. Berdasarkan PMA no.14 tahun 2012, akomodasi, pemondokan, konsumsi merupakan
tanggung jawab pemerintah dengan sistem
86. Petugas Administrasi Umum di sektor memiliki hubungan tugas koordinasi dengan:
Saya menyukai pekerjaan saya tapi jika ada pekerjaan yang lebih baik saya tidak ragu
untuk pindah
89. Kerja keras dan cermat merupakan wujud adanya upaya untuk menjadi pribadi bermartabat
Pekerjaan yang menumbuhkan kreativitas baru
Tasrih
95. Paspor
73 hari
Jeddah
Fahami ini
Dari regulasi regulasi dan materi pokok tersebut diatas banyak muncul pertanyaan yang
jawabannya ada pada regulasi tersebut.
Yang dimaksud dengan asas keadilan adalah bahwa penyelenggaraan ibadah haji berpegang
pada kebenaran, tidak berat sebelah, tidak memihak dan tidak sewenang-wenang dalam
penyelenggaraan ibadah haji.
Yang dimaksud dengan asas akutantabilitas dengan prinsip nirlaba adalah bahwa
penyelenggaraan ibadah haji dilakukan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan secara
etik dan hukum dengan prinsip tidak untuk mencari keuntungan.
Azas dan tujuan penyelenggaraan ibadah haji ini wajib tau, ada dalam soal ujian atau wawancara.
Pengorganisasian
Undang-Undang No.13 Tahun 2008, Pasal 8,9,10 dan 11 Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun
2012 Pasal 16,17,18 dan Peraturan Menteri Agama Nomor 14 Tahun 2012.
Penyelengaraan Ibadah Haji merupakan tugas nasional dan menjadi tanggung jawab Pemerintah
dibawah koordinasi Menteri Agama.
Dalam melaksanakan tugas Menteri Agama melakukan koordinasi dan atau bekerjasama dengan
Kementerian/lembaga/instansi terkait dan Pemerintah Arab Saudi. Pelaksanaan dalam
Penyelenggaraan Ibadah Haji dilakukan oleh Pemerintah dan/atau masyarakat.
Menteri Agama membentuk Panitia Penyelenggara Ibadah Haji tingkat pusat, daerah
yang memiliki embarkasi, dan Arab Saudi.
Dalam rangka Penyelenggaraan Ibadah Haji, Menteri menunjuk petugas yang menyertai jemaah
haji, yang terdiri atas:
Gubernur atau Bupati/Walikota dapat mengangkat petugas yang menyertai jemaah haji, yang
terdiri atas:
Bimbingan Haji
Bimbingan jemaah haji diberikan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung
diberikan ditingkat kecamatan sebanyak 8 kali pertemuan secara kelompok, ditingkat
Kabupaten/Kota sebanyak 2 kali pertemuan secara masal. Sedangkan bimbingan secara
tidak langsung dilakukan melalui media elektronik.
Dokumen Haji
a. Penerbitan Paspor bagi jemaah haji reguler dilakukan oleh petugas Kantor Imigrasi, dengan
ketentuan:
Bagi jemaah haji yang masuk dalam porsi tahun keberangkatan.
Diproses secara kolektif oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
Paspor yang sudah selesai diserahkan oleh Kantor Imigrasi kepada petugas Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
Biaya penerbitan dibebankan pada dana optimalisasi BPIH.
b. Pembuatan paspor bagi jemaah haji khusus dilakukan oleh masing-masing jemaah/PIHK dan
biaya ditanggung oleh jemaah masing-masing.
c. Paspor jemaah haji dilengkapi dengan Dokumen Administrasi Perjalanan Ibadah Haji
(DAPIH) sebagai identitas pengguna paspor yang sah dan berlaku sebagai dokumen perjalanan.
d. Proses pemvisaan paspor dilakukan secara online antara Kementerian Agama dengan
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.
Masa Operasional
Pengaturan dan penempatan jemaah haji pada pemondokan di Makkah dilakukan dengan
sistem qur’ah dalam rangka menerapkan rasa keadilan;
Istita’ah
Menurut pengertian umum ialah mampu. Sedangkan yang dimaksud istita’ah disini
adalah mampu melaksanakan ibadah haji ditinjau dari:
a. Jasmani
1) Tidak sulit melakukan ibadah haji/umrah.
2) Tidak lumpuh.
3) Tidak dalam keadaan sakit yang diperkirakan lama untuk sembuh.
b. Rohani
1) Memahami manasik haji/umrah.
2) Berakal sehat (tidak mengidap penyakit gangguan jiwa dan memiliki kesiapan
mental untuk ibadah haji/umrah dengan perjalanan yang jauh.
c. Ekonomi
1) Mampu membayar biaya perjalanan ibadah haji (BPIH).
2) Memiliki biaya hidup untuk keluarga yang ditinggalkannya.
3) Bagi petugas haji istita’ah ekonominya adalah:
Memenuhi persyaratan dan aman pada waktu melaksanakan ibadah haji/umrah.
Aman bagi keluarga dan harta benda yang ditinggalkan selama melakukan ibadah
haji/umrah.
d. Keamanan
1) Aman dalam perjalanan dan aman pada waktu melaksanakan ibadah haji/umrah.
2) Aman bagi keluarga dan harta benda yang ditinggalkan selama melakukan ibadah haji/umrah.
Rukun Haji
Rukun haji ialah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji dan tidak dapat
diganti Dam (denda) jika ditinggalkan tidak sah hajinya.
Wajib Haji
Wajib haji ialah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji, bila dikerjakan atau
ditinggalkan hajinya sah tetapi dikenakan dam.
Miqat
a. Miqat Zamani
Miqat Zamani ialah ketentuan batas waktu untuk mengerjkan haji, yaitu tanggal 1
Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Dzulhijjah.
b. Miqat Makani
Miqat Makani ialah ketentuan batas tempat memulai ihram haji umrah.
Ihram
Bagi pria memakai 2 helai kain yang tidak berjahit satu diselendangkan (sandangkan) di
bahu dan satu disarungkan menutup pusar sampai dengan lutut pada waktu melaksanakan
tawaf, disunatkan kain ihram berwarna putih dikenakan dengan cara idtiba’, yaitu
membuka bahu sebelah kanan dengan membiarkan bahu sebelah kiri tertutup kain ihram.
Tidak boleh memakai baju, celana atau kain biasa. Diperbolehkan memakai ikat
pinggang, jam tangan dan alas kaki yang tidak menutup mata kaki ketika Shalat.
Sunatnya diselendangkan di atas kedua bahu hingga dada sehingga kedua pundaknya
tertutup.
Bagi wanita memakai pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali muka dan kedua
telapak tangan.
d. Larangan ihram
Tawaf
Tawaf ialah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 (tujuh) kali. (Ka’bah berada di sebelah kiri).
Dimulai dari arah sejajar Hajar Aswad. Orang yang melakukan tawaf harus dalam
keadaan suci dari hadats besar, kecil dan najis.
Sa’i
Sa’i ialah berjalan yang dimulai dari bukit Safa ke bukit Marwah atau sebaliknya
sebanyak 7 (tujuh) kali perjalanan yang berakhir di bukit Marwah. Perjalanan dari bukit
Safa ke Marwah di hitung satu kali. Lari-lari kecil sunat dilakukan bagi laki-laki mulai
dari pilar hijau sampai pilar hijau berikutnya. Bagi wanita tidak disunatkan berlari-lari
kecil, cukup berjalan biasa. Orang yang melakukan Sa’i boleh dalam keadaan hadats
besar.
Wukuf
Wukuf ialah berdiam diri sejenak di Arafah pada waktu tergelincirnya matahari tanggal 9
Dzulhijjah, Wukuf diawali dengan mendengarkan khutbah, shalat dhuhur dan ashar di
jama’ taqdim dan qasar sebaiknya berjamaah, kemudian diisi dengan kegiatan membaca
do’a, berzikir, membaca Al-Qur’an, tasbih dan istighfar.
Waktu wukuf di arafah adalah sejak tergelincirnya matahari pada tanggal 9 dzulhijjah
sampai terbit fajah tanggal 10 daulhijjah
Mabit di Muzdalifah
Mabit di Muzdalifah ialah bermalam atau berhenti sejenak di Muzdalifah dengan berdo’a
atau berzikir sampai melewati tengah malam pada tanggal 10 Dzulhijjah. Bagi yang
datang di Muzdalifah sebelum tengah malam, maka harus menunggu sampai lewat tengah
malam. Mabit bisa berhenti sejenak dalam kendaraan atau turun dari kendaraan pada
saat itu bisa dimanfaatkan mencari kerikil di sekitar tempat kendaraan untuk melontar
jumrah di Mina.
Lontar Jamrah
Lontar jamrah ialah melontar dengan batu kerikil pada jamrah (marma) Ula, Wusta dan
Aqobah. Pada tangal 10 Dzulhijjah yang dilontar hanya jamrah Aqabah saja 7 kerikil.
Pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah melontar ketiga jamrah masing-masing dengan 7
batu kerikil dan harus masuk ke dalam lubang marma. Jika lontaran, mengenai tugunya
dan kerikil melesat melewati bibir sumur, maka lontaran dianggap tidak sah dan wajib
diulang.
Tahallul
Tahalul ialah keadaan sesorang yang telah dihalalkan (dibolehkan) melakukan perbuatan
yang sebelumnya dilarang selama berihram.
b. Tahalul Tsani ialah keadaan seseorang yang telah melakukan ketiga perbuatan: melempar
Jamrah Aqabah, bercukur dan Tawaf Ifadah serta Sa’i. Bagi yang Tawaf Qudum disertai Sa’i
maka tidak perlu melakukan Sa’i lagi setelah tawaf Ifadah. Sesudah Tahallul Tsani seseorang
boleh bersetubuh dengan suami/istri.
Mabit di Mina
Mabit di Mina ialah keadaan jemaahhaji di Mina di malam hari untuk tidur/istirahat pada
hari hari Tasyrik. Ketentuan Mabit di Mina adalah keberadaan jemaah haji di Mina lebih
separuh malam.
Dam
Dam menurut artinya adalah darah, sedang menurut istilah adalah mengalirkan darah untuk
Baitullah dengan menyembelih ternak, yaitu kambing, unta atau sapi di tanah haram dalam
rangka memenuhi ketentuan manasik haji.
Nafar
b. Nafar Tsani (Nafar Akhir): adalah keberangkatan jemaah haji meninggalkan Mina pada tangal
13 Dzulhijjah setelah melontar Jumrah Ula’, Wustha dan Aqobah.
Hari Tarwiyah
Yaitu tanggal 8 Dzulhijjah, dinamakan hari Tarwiyah (pembekalan) karena jemaah haji pada
zaman Rasulullah mulai mengisi perbekalan air di Mina pada hari itu untuk perjalanan ke
Arafah.
Hari Arafah
Yaitu pada tanggal 9 Dzulhijjah dinamakan hari Arafah karena jemaah haji harus berada
di padang Arafah untuk melaksanakan Wukuf, dimulai dari masuknya waktu Dzuhur.
Lailatul Jam’in
Yaitu malam tanggal 10 Dzulhijjah, dinamakan demikan pada malam itu keharusan Wukuf dan
kewajiban Mabit di Muzdalifah berlaku.
Hari Nahr
Yaitu hari tanggal 10 Dzulhijjah dinamakan hari Nahr (penyembelihan) karena, pada hari itu
dilaksanakan penyembelihan qurban dan Hadyu (Dam).
Hari Tasyrik
Yaitu hari tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah pada hari itu jemaah haji berada di Mina untuk
melontar Jamrah dan Mabit.
Badal Haji
Badal haji adalah menghajikan orang lain dan hukumnya boleh dengan ketentuan bahwa
orang yang menjadi wakil harus sudah melakukan haji wajib bagi dirinya dan yang
diwakili (dihajikan itu) telah mampu untuk pergi haji tetapi dia tidak dapat
melaksanakannya sendiri karena sakit yang tidak dapat diharapkan sembuhnya. (Udzur
Syar’i) yang menghilangkan istitha’ahnya (kemampuannya) atau karena meninggal dunia
setelah ia berniat haji. Orang laki-laki boleh mengerjakan untuk laki-laki dan perempuan,
demikian pula sebaliknya. Diutamakan yang mengerjakan itu adalah keluarganya.
Bagi yang berhalangan (Udzur Syar’i) boleh mewakilkan kewajiban melontar jamrah
kepada orang lain. Caranya dengan mendahulukan melontar jumrah Ula untuk dirinya,
kemudian melontar untuk yang diwakili. Demikian seterusnya untuk melontar jamrah
Wustha, Aqobah.
Udzur Syar’i
Udzur Syar’i adalah sesuatu yang menyebabkan seseorang menurut hukum diperbolehkan
tidak melaksanakan sesuatu yang seharusnya dilakukan atau dibolehkan melaksanakan
sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan.
Baitullah, adalah bangunan Ka’bah yang disebut juga sebagai Baitullah atau rumah
Allah.
Babus Salam, Nama salah satu pintu masuk ke Masjidil Haram.
Bier Ali, Merupakan tempat Miqat (mulai memakai ihram). Terletak sekitar 12 kilometer
dari kota Madinah.
Binatang Hadyu, Binatang ternak yang disenbelih untuk Dam dan untuk kurban saat
hari raya Idul Adha.
Dam, Denda bagi mereka yang melakukan pelanggaran ketentuan saat menunaikan
Ibadah Haji atau Umrah
Fidyah, Denda yang dikenakan pada umat Muslim yang melakukan pelanggaraan saat
ibadah. Dengan cara : Berpuasa, Memberi makan fakir miskin atau Menyembelih
binatang kurban
Green Dome, Merupakan Kubah Hijau yang terletak di area Masjid Nabawi. Di bawah
Kubah Hijau ini terletak makam Nabi SAW.
Gua Hira, Gua tempat Nabi Muhammad s.a.w menerima wahyu pertama (Surat Al-Alaq,
ayat 1-5). Gua ini terletak di Bukit/Jabal Nur.Sekitar 5 km di utara kota Mekah.
Haji Ifrad, Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dahulu kemudian Ibadah
Umroh, dan diselingi Tahallul.
Haji Qiran, Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Haji dan Ibadah Umroh pada
waktu bersamaan, tanpa diselingi Tahallul.
Haji Tamattu, Ibadah Haji dengan cara melaksanakan Ibadah Umroh dahulu kemudian
Ibadah Haji, dan diselingi Tahallul.
Niat Haji, adalah dengan mengucapkan Labbaikallahumma hajjan atauNawaitul-hajja wa
ahramtu bihi lillahi ta’ala.
Hijir Ismail, Salah satu bagian dari Ka’bah. Hijir Ismail ini berbentuk setengah
lingkaran, merupakan makam Nabi Ismail AS. dan juga Siti Hajar (ibunda Nabi Ismail
AS).
Ihram, Ihram ialah berniat untuk memulai mengerjakan Ibadah Haji atau Umroh, dengan
mengucapkan lafazh niat (tidak hanya dalam hati)
Idh-thiba’ adalah sunah dalam mengenakan pakaian ihram saat thawaf dengan membuka
ihramnya dibagian bahu sebelah kanan saja dan menyelempangkan kain ihramnya dibahu
kiri.
Raml adalah lari-lari kecil saat sa’ diantara dua pilar hijau bagi laki-laki yang mampu
melaksanakannya.
Jumrah, jama’nya Jamarat yaitu tempat pelemparan, yang yang didirikan untuk
memperingati saat Nabi Ibrahim digoda oleh setan agar tidak melaksanakan perintah
Allah SWT.
Kiswah, Penutup Ka’bah. Pada Kiswah dihiasi tulisan ayat suci Al Qu’an yang disulam.
Lafazh Niat Haji, Labbaik Allahumma Hajjan. Lafazh Niat Umrah, Labaik Allahumma
Umratan
Tabdilun-niyah (merubah niat), yaitu bagi jamaah yang haji tamattu’ (dalam ihram
umrah) bila tidak selesai umrahnya sebelum wukuf karena udzur syar’I maka
diperbolehkan berubah niat dari umrah menjadi haji.
Mabit, Bermalam beberapa hari atau berhenti sejenak untuk mempersiapkan pelaksanaan
melontar jumroh. Mabit dilakukan di Muzdalifah dan Mina.
Miqat adalah tempat atau waktu untuk memulai berniat ihram.
Miqat Makani, Miqat berdasarkan peta atau batas geografis. Yaitu Bir Ali (bagi
penduduk Madinah dan yang melewatinya), Juhfah (penduduk Syam), Qarnul Manazil
(penduduk Najad), Yalamlam (penduduk Yaman) dan Zatu Irqin(penduduk Iraq).
Miqat Makani adalah ketentuan tempat bagi seseorang yang hendak mengawali
melaksanakan haji atau umrah dalam memulai niat haji atau umrah
Miqat Zamani adalah ketentuan waktu untuk melaksanakan ibadah haji.
Multazam, adalah dinding yang terletak diantara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah.
Merupakan tempat yang sanqat dianjurkan untuk berdoa (Insya Allah do’a yang diminta
akan dikabulkan oleh Allah SWT)
Waktu wukuf di Arafah, adalah mulai tergelincir matahari tanggal 9 dzulhijjah hingga
terbit fajar tanggal 10 dzulhijjah.
Nafar Awal, Disebut Nafar Awal, jika jama’ah meninggalkan Mina pada tgl 12 Zulhijah.
Disebuat Nafar Awal krn jamaah lebih dulu meninggalkan Mina,utk kembali ke Mekah
dan hanya melontar jumroh 3 hari.Total kerikil yang dilontar jamaah Nafal Awal adalah
49 butir. Nafar Tsani, Disebut Nafar Tsani atau Nafar Akhir jika jamaah melontar jumroh
selama 4 hari (tgl : 10,11,12 dan 13 Zulhijah).Sehingga jumlah batu yang dilontar 70
kerikil.Jamaah baru meninggalkan Mina tgl 13 Zulhijah.
Rukun Haji, Rukun Haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam Ibadah Haji. Jika
tidak dikerjakan maka Hajinya tidak syah. Rukun Haji ada 6 yaitu Ihram (niat), wukuf
di arafah, Thawaf Ifadhah, Sa’I, Tahallul (bercukur) dan Tertib sesuai tuntunan manasik.
Wajib Haji, ada 6 yaitu Ihram haji dari miqat, Mabit di Muzdalifah, Mabit di Mina,
Melontar Jumrah, Menghindari yang dilarang saat ihram dan Thawaf wada’ saat hendak
meninggalkan Makkah.
Sa’i. Berjalan kaki atau lari-lari kecil antara Bukit Safa dan Bukit Marwah. Dengan total
7 kali.
Sunat Haji, Merupakan Sunat (tidak wajib) pada Ibadah Haji. Sunat Umrah, Merupakan
sunat (tidak wajib) pada Ibadah Umrah.
Tahallul, adalah mencukur seluruh rambut atau memotong sedikit rambut. Dengan
tahalul berarti sudah bebas dari larangan-larangan saat ihram ibadah Haji atau Umroh.
Talang Emas, Merupakan Talang Emas (Mizhab) yang terdapat pada Ka’bah. Posisi
Talang Emas ini terletak di atas Hijir Ismail.
Talbiyah, Bacaan Talbiyah : Labbaik Allahumma labbaik, labbaik laa Syariika laka
labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syariika lak.
Raudhah adalah suatu tempat didalam masjid Nabawi (letaknya ditandai dengan tiang-
tiang putih) yang letaknya berada diantara rumah A’isyah(sekarang makam Nabi SAW)
sampai mimbar. Rasul bersabda : antara rumahku dengan mimbarku adalah raudhah
taman diantara taman-taman surga.
Rukun Ka’bah atau istilah gampangnya pojok atau sudut Ka’bah: rukun hajar aswad,
rukun ‘Iraqi, rukun Syami kemudian rukun Yamani.
Hijir Ismail berada di antara rukun iraqi dan syami
Doa antara pilar hijau yaitu rabbigh-fir warham wa’fu wa takarram wataja-waz ‘amma
ta’lam innaka ta’lamu ma-laa na’lam innaka antallahul a’azzul-akram ya Allah
ampunilah, sayangilah, maafkanlah, bermurah hatilah dan hapuskanlah apa-apa yang
engkau ketahui dari dosa kami, sesungguhnya Engkau Maha mengetahui apa-apa yang
kami tidak mengetahuinya, sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Tinggi dan Maha
Mulia.
Hukum mabit di Mina, Iman Maliki, imam hambali dan imam Syafi’I berpendapat bahwa
mabit dimina hukumnya wajib.
Tempat mabit di Mina adalah seluruh wilayah Mina termasuk haratullisan dan daerah
yang termasuk dalam batas perluasan hukum mabit(Mina Jadid)Fatwa ulama Muhammad
bin Shalih al ‘Atsimin dan Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
Hukum Shalat Arbain dan Pelaksanaannya, Selama di Madinah jamaah haji
melaksanakan shalat arbain yaitu 40 waktu shalat, hadits riwayat Ahmad dan Thabrani
dari shahabat Anas bin Malik mengenai shalat arbain sanadnya shahih : “Barang sipa
shalat di masjid ku 40 shalat tanpa terputus maka dia ditetapkan terbebas dari neraka dari
adzab dan dari sifat kemunafikan”. Maksud hadits ini sebagai Targhib dorongan untuk
memperbanyak ibadah di masjid Nabawi.
Standar Minimal Pelayanan, adalah seluruh jamaah haji diberangkatkan ketanah suci,
mendapatkan pemondokan, diwukufkan di arafah dan dikembalikan lagi ketanah air.
Ta’limulhajj, adalahperaturan tentang perhajian yang dikeluarkan oleh Kementerian
Haji Arab Saudi sebagai instansi pemerintah yang berwenang mengatur penyelenggaraan
haji di Arab Saudi.
Kebijakan Pelayanan Haji, adalah jamaah haji mendapatkan manasik haji,
diberangkatkan ke tanah suci, mendapatkan pemondokan, diwukufkan di arafah dan
dipulangkan ke tempat asalnya.
Pembinaan Haji adalah serangkaian kegiatan yang meliputi penyuluhan dan bimbingan
bagi jamaah haji, petugas haji, PIHK, PPIU dan lembaga atau ormas yang terkait dengan
haji dan umrah.
Pembinaan haji dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, baik dilakukan secara
perorangan ataupun dengan membentuk kelompok bimbingan.
Pembimbing ibadah haji adalah orang yang menguasai pengetahuan manasik haji dan
atau yang telah mengikuti orientasi pembimbing haji yang diselenggarakan oleh Dirjen
Penyelenggara haji dan umrah dan ditugaskan untuk membimbing jamaah.
Bimbingan haji oleh pemerintah, ditingkat KUA Kecamatan 8 kali dalam bentuk
bimbingan kelompok dan ditingkat Kabupaten 2 kali dalam bentuk bimbingan missal.
Satu Kloter rata rata 410 orang, dibagi 10 rombongan (41 orang), tiap rombongan
memiliki 4 regu. Ketua regu adalah petugas yang dipilih oleh jamaah untuk memimpin 10
jamaah. Ketua Rombongan adalah petugas yang dipilih oleh jamaah untuk memimpin 4
regu dan ditetapkan dengan surat keputusan oleh Kakanwil Kemenag atas rekomendari
Kakankemenag Kabupaten.
KBIH adalah lembaga sosial keagamaan yang mendapat ijin Kementerian Agama untuk
melaksanakan bimbingan terhadap jamaah haji. Tugasnyamelaksanakan bimbingan haji
bukan sebagai penyelenggara haji. Fungsinyasebagai mitra pemerintah.
Tujuan pembinaan jemaah haji adalah mewujudkan jemaah haji yang mandiri yaitu
jamaah yang dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah hajinya secara mandiri tanpa
ketergantungan kepada perorangan maupun kelompok, setelah mendapatkan bimbingan
paket kecamatan dan kabupaten dan atau KBIH.
Petugas Haji Indonesia adalah petugas yang diangkat oleh Menteri Agama yang
bertanggung-jawab melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan kepada jamaah haji baik
sebagai petugas yang menyertai jamaah (Petugas kloter) yaitu (TPHI, TPIHI, TKHI,
TPHD dan TKHD) atau Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yaitu (Pusat, Arab
Saudi dan Embarkasi)
Petugas Haji meliputi TPHI adalah petugas yang menyertai jamaah dalam bidang
administrasi dan manajerial sebagai ketua kloter. SedangkanTPIHI dalam bidang
bimbingan ibadah haji. TKHI dalam bidang pelayanan kesehatan baik dokter atau
perawat. PPIH adalah Panitia Penyelenggara Haji yang bertanggung-jawab dalam
memberikan pelayanan perhajian di Pusat, Arab Saudi dan Embarkasi.
Pelatihan Petugas Haji, dilaksanakan di Embarkasi bagi petugas kolter dan di pusat
Jakarta bagi PPIH Arab Saudi (non kloter).
Lama masa tugas, 41 hari untuk petugas kloter, 76 hari untuk PPIH Arab Saudi Daker
Jeddah dan Madinah, 66 hari untuk Daker Makkah. Di Embarkasi lama operasional
penerbagan adalah 30 hari pemberangkatan dan 30 hari pemulangan melalui 13
embarkasi.
Biaya Petugas Haji dianggarkan dari biaya dana APBN.
Ada beberapa istilah yang akan anda sering dengar saat ada di Arab Saudi seperti berikut ini:
Wizarat al-Hajji, adalah Kementerian haji yaitu lembaga resmi Negara yang
bertanggung-jawab dalam bidang perhajian.
Muassasah, instansi/lembaga swasta non pemerintah yang melayani jamaah haji.
Muassasah Thawwafah bi al-Makkah (penyedia akomodasi jamaah selama di Makkah),
Muassasah Adilla bi al-Madinah (layanan akomodasi jamaah selama di Madinah)
Naqabah, merupakan asosiasi yang mengawasi perusahaan resmi angkutan jamaah haji,
Naqabah adalah asosiasi transportasi haji yang bertanggung-jawab atas peningkatan
pelayanan angkutan jamaah haji dan para peziaraha masjid Nabawi
Majmu’ah, adalah petugas yang memberikan pelayanan kepada jamaah haji saat berada
di madinah. Majmu’ah adalah badan/asosiasi yang bertugas menyiapkan sarana
akomodasi pemondokan jamaah haji selama di Madinah.
Taraddudi: Sistem angkutan haji yang didrop, ditinggal, diangkut secara bertahap
sampai habis. Sistem ini dilakukan di arafah, muzdalifah dan mina.
Perintah untuk melaksanakan ibadah haji, bagi yang mampu terdapat pada Surat Ali Imran ayat
97 tersebut.
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia
dan tempat yang aman. dan Jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. dan telah Kami
perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang
thawaf, yang i’tikaf, yang ruku’ dan yang sujud”. (QS. Al Baqarah ayat 125)
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini, negeri yang aman
sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara
mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun aku
beri kesenangan sementara, kemudian aku paksa ia menjalani siksa neraka dan Itulah seburuk-
buruk tempat kembali”. (QS. Al Baqarah ayat 126)
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail
(seraya berdoa): “Ya Tuhan Kami terimalah daripada Kami (amalan kami), Sesungguhnya
Engkaulah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. Al Baqarah ayat 127)
Ya Tuhan Kami, Jadikanlah Kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan
(jadikanlah) diantara anak cucu Kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah
kepada Kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji Kami, dan terimalah taubat kami.
Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al Baqarah
ayat 128)
Miqat Makani Jamaah Haji Indonesia
Gelombang I menuju Madinah dahulu sebelum ke Makkah, miqat makani mereka sudah tentu
Dzulhulaifah saat ini disebut Bir Ali, tempat miqat Rasulullah s.a.w. ketika beliau menunaikan
haji.
Para jemaah haji mandi, memakai wangi-wangian, dan mengenakan pakaian ihram pada
pondokan masing-masing di Madinah. Kendaraan akan mampir di Bi’r Ali (Dzulhulaifah) kira-
kira setengah jam. Disini jemaah haji menunaikan shalat sunnah ihram. Di Bi’r Ali, ketika
kendaraan mulai bergerak ke arah Makkah, jemaah haji memulai umrah dengan mengucapkan
“Labbaik Allahumma `Umrah.”
Jemaah Haji langsung ke Makkah, maka miqat makani mereka yang paling jumhur adalah
Bandar Udara Raja Abdul Aziz, yang populer dengan singkatan KAA Airport (King Abdul
Aziz Airport)
Jemaah haji berhak memperoleh pembinaan, pelayanan dan perlindungan dalam menjalankan
ibadah haji, yang meliputi :
1. Pembinaan manasik haji dan / atau materi lainnya, baik di tanah air, di perjalanan
maupun di Arab Saudi.
2. Pelayanan akomodasi, konsumsi, transportasi dan pelayanan kesehatan yang memadai,
baik di tanah air, selama di perjalanan maupun di Arab Saudi.
3. Perlindungan sebagai Warga Negara Indonesia.
4. Penggunaan paspor haji dan dokumen lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan ibadah
haji, dan
5. Pemberian kenyamanan transportasi dan pemondokan selama di tanah air, di Arab Saudi
dan saat kepulangan ke tanah air.
Unsur Penyelengaraan Ibadah Haji (PIH) meliputi kebijakan, pelaksanaan dan pengawasan.
Kebijakan dan pelaksanaan dalam penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional dan
menjadi tanggung jawab pemerintah. Dan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
tersebut, menteri mengkoordinasikannya dan/atau bekerja sama dengan masyarakat,
departemen / instansi terkait, dan pemerintah kerajaan Arab Saudi. Setelah itu, yang
melaksanakan PIH ini adalah pemerintah dengan masyarakat. Dalam rangka pelaksanaan PIH ini
pemerintah membentuk satuan kerja dibawah menteri yang kemudian akan diawasi oleh KPIH.
Biaya Penyelenggara Ibadah Haji dan petugas operasional pusat dan daerah dibebankan
pada APBN dan APBD, bukan dari BPIH.
KPHI terdiri atas 9 (sembilan) orang anggota, yaitu unsur masyarakat 6 (enam) orang dan unsur
pemerintah 3 (tiga) orang. 6 unsur masyarakat ini terdiri atas unsur Majelis Ulama Indonesia,
organisasi masyarakat Islam, dan tokoh masyarakat Islam. Sedangkan unsur Pemerintah dapat
ditunjuk dari departemen / instansi yang berkaitan dengan Penyelenggaraan Ibadah Haji.
Pengetahuan Umum
Pertanyaan terkait pengetahuan umum ini jumlahnya sedikit, yang saya ingat ada pertanyaan
semacam ini:
Berdasarkan hadits-hadits serta data historis yang telah dibahas, kita dapat merumuskan jawaban
terhadap masalah pokok kita: di manakah miqat makani jemaah haji Indonesia? Pertama,
jika kita berkesempatan untuk mampu berada di Dzulhulaifah, Juhfah, Qarnulmanazil atau
Yalamlam, tempat-tempat itulah miqat makani kita sesuai dengan hadits. Kedua, jika kita tidak
mampu datang ke salah satu dari empat tempat tersebut (sebab paspor coklat jemaah haji
Indonesia hanya berlaku untuk Makkah-Madinah-Jeddah), tempat mana saja boleh kita jadikan
sebagai miqat makani, asalkan lokasinya di luar Tanah Haram dan menyediakan fasilitas untuk
persiapan berihram.
Bagi jemaah haji Gelombang Pertama yang ke Madinah dahulu sebelum ke Makkah, miqat
makani mereka sudah tentu Dzulhulaifah, tempat miqat Rasulullah s.a.w. ketika beliau
menunaikan haji. Nama Dzulhulaifah tidak dipakai lagi, sebab tempat itu kini bernama Bi’r
(Abyar) Ali, sebagaimana nama Sunda Kalapa dan Batavia (Betawi) sekarang berubah menjadi
Jakarta. Para jemaah haji mandi, memakai wangi-wangian, dan mengenakan pakaian ihram pada
pondokan masing-masing di Madinah. Kendaraan akan mampir di Bi’r Ali (Dzulhulaifah) kira-
kira setengah jam, agar jemaah haji menunaikan shalat sunnah ihram. Di Bi’r Ali, ketika
kendaraan mulai bergerak ke arah Makkah, jemaah haji memulai umrah dengan mengucapkan
“Labbaik Allahumma `Umrah.”
Bagi jemaah haji Gelombang Kedua yang langsung ke Makkah, miqat makani mereka yang
paling ideal sampai saat ini adalah Bandar Udara Raja Abdul Aziz, yang populer dengan
singkatan KAA Airport (King Abdul Aziz Airport)
MATERI 3
Jemaah haji berhak memperoleh pembinaan, pelayanan dan perlindungan dalam menjalankan
ibadah haji, yang meliputi :
a. Pembinaan manasik haji dan / atau materi lainnya, baik di tanah air, di perjalanan maupun di
Arab Saudi.
b. Pelayanan akomodasi, konsumsi, transportasi dan pelayanan kesehatan yang memadai, baik di
tanah air, selama di perjalanan maupun di Arab Saudi.
c. Perlindungan sebagai Warga Negara Indonesia.
d. Penggunaan paspor haji dan dokumen lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan ibadah haji,
dan
e. Pemberian kenyamanan transportasi dan pemondokan selama di tanah air, di Arab Saudi dan
saat kepulangan ke tanah air.
2. Kewajiban Pemerintah
Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan, pelayanan dan perlindungan dengan
menyediakan layanan administrasi, bimbingan ibadah haji, akomodasi, transportasi, pelayanan
kesehatan, keamanan dan hal-hal lain yang diperlukan oleh jemaah haji.
C. Pengorganisasian
Penyelengaraan Ibadah Haji (PIH) meliputi unsur kebijakan, pelaksanaan dan pengawasan.
Kebijakan dan pelaksanaan dalam penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional dan
menjadi tanggung jawab pemerintah. Dan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
tersebut, menteri mengkoordinasikannya dan/atau bekerja sama dengan masyarakat,
departemen / instansi terkait, dan pemerintah kerajaan Arab Saudi. Setelah itu, yang
melaksanakan PIH ini adalah pemerintah dengan masyarakat. Dalam rangka pelaksanaan PIH ini
pemerintah membentuk satuan kerja dibawah menteri yang kemudian akan diawasi oleh KPIH.
Penyelenggaraan ibadah haji dikoordinasi oleh :
a. Menteri di tingkat pusat
b. Gubernur di tingkat provinsi
c. Bupati / wali kota di tingkat kabupaten / kota, dan
d. Kepala perwakilan Republik Indonesia untuk kerajaan Arab Saudi.
1. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji
Menteri membentuk Panitia Penyelenggara Ibadah Haji di tingkat pusat, di daerah yang memiliki
embarkasi, dan di Arab Saudi. Dalam rangka penyelenggaraan Ibadah Haji, Menteri menunjuk
petugas yang menyertai Jemaah Haji, yang terdiri atas :
a) Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI)
b) Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TIPHI), dan
c) Tim Kesehatan Haji Indonesia.
Selain itu, Gubernur atau Bupati / Wali Kota juga berhak mengangkat petugas yang menyertai
jemaah haji, yang terdiri atas :
a) Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD), dan
b) Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD).
Adapun biaya operasional Panitia Penyelenggara Ibadah Haji dan petugas operasional pusat dan
daerah dibebankan pada APBN dan APBD, bukan dari BPIH.
2. Komisi Pengawas Haji Indonesia
KPHI terdiri atas 9 (sembilan) orang anggota, yaitu unsur masyarakat 6 (enam) orang dan unsur
pemerintah 3 (tiga) orang. 6 unsur masyarakat ini terdiri atas unsur Majelis Ulama Indonesia,
organisasi masyarakat Islam, dan tokoh masyarakat Islam. Sedangkan unsur Pemerintah dapat
ditunjuk dari departemen / instansi yang berkaitan dengan Penyelenggaraan Ibadah Haji.