Anda di halaman 1dari 14

Kementerian Agama

Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah

Dasar Hukum:
1. UU Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
2. UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah
3. PP No. 79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan UU No. 13 Tahun 2008
4. UU Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji
5. PMA Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Agama
6. PMA 47 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Dana Haji
7. Kepres Nomor 8 tahun 2019 tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji tahun
1440/ 2019 dan Pengeluaraan penyelenggaraan Ibadah Haji dari Nilai manfaat
MEKANISME PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI
Mitra Kerja Terkait Regulasi Pemerintah Arab
di Arab Saudi Saudi

Pembinaan Jemaaah
Haji haji
Pelayanan terbina, Indeks Haji
Jemaah terlayani, Kepuasan
Haji terlin Jemaah Mabrur
Haji
Perlindungan dungi
Haji dng baik

Profil
Jemaah
Dukungan Manajemen
Mitra Kerja 1. SDM Regulasi
Terkait 2. Keuangan Dalam Negeri
3. SISKOHAT
4. Sarana Prasarana
Penerapan UU No. 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Umrah

Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah


berasaskan:
■ syariat;
■ amanah;
■ keadilan;
■ kemaslahatan;
■ kemanfaatan;
■ keselamatan;
■ keamanan;
■ profesionalitas;
■ transparansi; dan
■ akuntabilitas.
KEHADIRAN NEGARA DALAM
PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI
Penyelenggara yang bersifat non profit DENGAN senantiasa
mengedepankan pembinaan dan pelayanan terbaik serta
perlindungan terhadap masyarakat dan dana masyarakat.

PENGORGANISASIAN PENGKOORDINASIAN
1. DJPHU EFEKTIF 1. Kem. Dalam Negeri
2. KANWIL KEMENAG EFISIEN 2. Kem. Luar Negeri
PROV 3. Kem. Hukum dan
3. KANKEMENAG HAM
KAB/KOTA 4. Kem. Kesehatan
AKUNTABEL
4. KANTOR TEKNIS 5. Kem. Perhubungan
TRANSPARAN
URUSAN HAJI DI 6. Kem. Keuangan
JEDDAH 7. Kem. Agama
8. Kem. Pertahanan
(TNI dan POLRI)
9. Masyarakat
KEBIJAKAN
PENYELENGGARAN IBADAH HAJI

1. Penyusunan, pembahasan, dan penetapan BPIH (direct & indirect cost)


2. Menetapkan kuota haji nasional, provinsi, dan haji khusus
3. Pelunasan BPIH haji reguler dan haji khusus
4. Bimbingan manasik haji
5. Penyiapan dan penetapan PPIH dan Petugas kloter
6. Pelayanan dokumen dan identitas haji
7. Pelayanan asrama haji embarkasi
8. Pelayanan transportasi udara
9. Aplikasi haji pintas
10. Penyediaan akomodasi (Makkah dan Madinah).
11. Konsumsi di Arab Saudi
12. Transportasi darat
13. Pelayanan Armina
Penerapan UU No. 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Umrah

Perencanaan Ibadah Haji Reguler meliputi:

■ penetapan dan pengisian kuota;


■ penetapan BPIH;
■ penyediaan akomodasi, konsumsi, transportasi, dan kesehatan;
■ pelayanan dokumen perjalanan Ibadah Haji dan visa; dan
■ penetapan PPIH
Penerapan UU No. 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Umrah

SUMBER PEMBIAYAAN BPIH

1. Bipih
2. Anggaran pendapatan dan belanja negara
3. Nilai Manfaat
4. Dana Efisiensi
5. Sumber lain yang sah
Penerapan UU No. 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Umrah

BPIH digunakan untuk biaya:


1. penerbangan;
2. pelayanan akomodasi;
3. pelayanan konsumsi;
4. pelayanan transportasi;
5. pelayanan di Arafah, Mudzalifah, dan Mina;
6. pelindungan;
7. pelayanan di embarkasi atau debarkasi;
8. pelayanan keimigrasian;
9. premi asuransi dan pelindungan lainnya;
10. dokumen perjalanan;
11. biaya hidup;
12. pembinaan Jemaah Haji di tanah air dan di Arab Saudi;
13. pelayanan umum di dalam negeri dan di Arab Saudi; dan
14. pengelolaan BPIH.

Biaya selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan pada anggaran pendapatan dan
belanja negara dan anggaran pendapatan dan belanja daerah sesuai dengan kemampuan
keuangan negara dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penerapan UU No. 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Umrah

Struktur Anggaran Penetapan BPIH tahun 1441H/2020M

Total Biaya
Operasional Nilai Manfaat, dana
Penyelenggaraan Bipih efisiensi, sumber
Ibadah Haji lain yang sah

B. Dibayar Dana Optimalisasi


Dibayar Jemaah : 1. penerbangan;
1. penerbangan; 2. pelayanan akomodasi;
2. pelayanan akomodasi; 3. pelayanan konsumsi;
3. pelayanan konsumsi; 4. pelayanan transportasi;
4. pelayanan transportasi; 5. pelayanan di Arafah, Mudzalifah, dan Mina;
5. pelayanan di Arafah, Mudzalifah, dan Mina; 6. pelindungan;
6. pelindungan; 7. pelayanan di embarkasi atau debarkasi;
7. pelayanan di embarkasi atau debarkasi; 8. pelayanan keimigrasian;
8. pelayanan keimigrasian; 9. premi asuransi dan pelindungan lainnya;
9. premi asuransi dan pelindungan lainnya; 10. dokumen perjalanan;
10. dokumen perjalanan; 11. biaya hidup;
11. biaya hidup; 12. pembinaan Jemaah Haji di tanah air dan di Arab Saudi;
12. pembinaan Jemaah Haji di tanah air dan di Arab Saudi; 13. pelayanan umum di dalam negeri dan di Arab Saudi; dan
13. pelayanan umum di dalam negeri dan di Arab Saudi; dan 14. pengelolaan BPIH
14. pengelolaan BPIH
PENGUSULAN RANCANGAN
ANGGARAN OPERASIONAL HAJI
MENTERI
AGAMA

DIRJEN PHU

DITLOLA
SIHDU

PUSAT KUH KANWIL UPT ASHAJ

KANKEMENAG
PEMBAHASAN & PENETAPAN BPIH

USULAN-BPIH PRESIDEN
DPR
(MENAG) (KEPPRES BPIH)
≥ 30 hr

≥ 30 hr

PANJA BPIH PANJA BPIH


(KEMENAG) (DPR)
RAKER
PENGESAHAN
INSTANSI BPIH (DPR)
TERKAIT

≥ 60 hr
Inovasi Haji 2020
Respon Darurat
Penyiapan respon darurat di Armuzna sebagai
bagian dari prosedur Pusat Krisis dengan
Konsumsi Full Covered Efisiensi Proses Visa Penyusunan Regulasi Perbaikan Proses Badal dan
melibatkan muassasah
Safari Wukuf
Penambahan konsumsi pada Efisiensi proses visa dengan Percepatan penyusunan
SOP manajemen mitigasi saat ada bencana
masa peak season (3 hari verifikasi dan visa request regulasi teknis karena Penyusunan prosedur dan
Integrasi/mengkombain alokasi petugas
sblm dan 2 hari setelah dilakukan di Kanwil. Paspor terbitnya UU No. 8 Tahun regulasi bersama antara
Armuzna (219) menjadi Petugas pendukung
Armuzna) dengan model tidak perlu dikirim ke Pusat 2019, tentang PIHU Kemenag dan Kemenkes
dengan rekruitmen bareng Petugas
makanan siap saji
Pendukung (kompetensi, syarat masuk, test
masuk

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kloter Berbasis Wilayah Pelayanan Terpadu dan Sistem Manasik Sepanjang Tahun Penomoratn Maktab Non-Teller dan Non-tunai
Penyusunan pramanifes kloter Pelaporan Pelaksanaan program inisiasi Nomor maktab di Armuzna Mengefektifkan pembayaran non-
dilakukan sedini mungkin untuk Mengefektifkan Pelayanan manasik sepanjang tahun disesuaikan dengan Nomor teller untuk pelunasan haji
mengefektifkan bimbingan Terpadu di tingkat Daker, bagi jemaah untuk maktab di Makkah yang Penyediaan living cost tidak lagi
manasik di kecamatan, karena terutama Daker Makkah dan menambah pengetahuan berbasis zonasi diberikan dalam bentuk tunai.
regu dan rombongan akan Madinah manasik haji Diberikan dalam bentuk kartu debit
berbasis wilayah, Penyempurnaan sistem Manasik jamaah lansia, uzur sekaligus menjadi kartu identitas
pelaporan berbasis aplikasi dan sakit jemaah dan sarana transaksi
mobile untuk laporan kloter dan
pelayanan petugas yang
terintegrasi dengan Siskohat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai