Anda di halaman 1dari 19

DUKUNGAN ANGGARAN OPERASIONAL

PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI


DI TANAH AIR DAN ARAB SAUDI
TAHUN 1441H/2020M
DASAR HUKUM PENGELOLAAN
ANGGARAN OPERASIONAL IBADAH HAJI

1. UU Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Dana Haji.


2. UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
3. PP Nomor 79 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Atas UU Nomor 13 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (tentatif selama tidak bertentangan dengan
UU no 8 Tahun 2019).
4. PP Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Atas UU Nomor 34 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Dana Haji.
5. PMA Nomor 28 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Operasional
Penyelenggaraan Ibadah Haji.

2
BIAYA PENYELENGGARAAN
IBADAH HAJI (BPIH)

 Definisi :
Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) adalah sejumlah dana yang digunakan untuk operasional Penyelenggaraan
Ibadah Haji.
(Pasal 1 angka 13 UU Nomor 8 Tahun 2019).
 Sumber BPIH :
BPIH bersumber dari Bipih, anggaran pendapatan dan belanja negara, Nilai Manfaat, Dana Efisiensi, dan/atau Sumber
Lain yang sah berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(Pasal 44 UU Nomor 8 Tahun 2019).
 Penggunaan BPIH :
BPIH digunakan untuk biaya : penerbangan, pelayanan akomodasi, pelayanan konsumsi, pelayanan transportasi,
pelayanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, perlindungan, pelayanan di embarkasi atau debarkasi, pelayanan
keimigrasian, premi asuransi dan perlindungan lainnya, dokumen perjalanan, biaya hidup, pembinaan jemaah haji di
tanah air dan di Arab Saudi, pelayanan umum di dalam negeri dan di Arab Saudi, dan pengelolaan BPIH.
(Pasal 45 ayat (1) UU Nomor 8 Tahun 2019).

3
BIAYA PERJALANAN IBADAH HAJI (Bipih)

 Definisi :
Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh warga
negara yang akan menunaikan ibadah haji.
(Pasal 1 angka 12 UU Nomor 8 Tahun 2019).
 Penggunaan Bipih :
Bipih digunakan untuk biaya : penerbangan, pelayanan akomodasi, pelayanan konsumsi,
pelayanan transportasi, pelayanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, perlindungan,
pelayanan di embarkasi atau debarkasi, pelayanan keimigrasian, premi asuransi dan
perlindungan lainnya, dokumen perjalanan, biaya hidup, pembinaan jemaah haji di tanah
air dan di Arab Saudi, pelayanan umum di dalam negeri dan di Arab Saudi, dan pengelolaan
BPIH.
(Pasal 45 ayat (1) UU Nomor 8 Tahun 2019).

4
ANGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
NEGARA (APBN)

 Definisi :
Dalam UU Nomor 8 Tahun 2019 tidak ada definisi dari APBN.
 Penggunaan APBN :
- APBN dipergunakan untuk membiayai PPIH Pusat, PPIH Arab Saudi, PPIH Embarkasi, dan PPIH Kloter.
(Pasal 22 ayat (6) UU Nomor 8 Tahun 2019)
- APBN dipergunakan untuk membiayai Pengawas (APIP, DPR, DPD, BPK).
(Pasal 27 ayat (5) UU Nomor 8 Tahun 2019)
- APBN dipergunakan untuk membiayai selain biaya : penerbangan, pelayanan akomodasi, pelayanan
konsumsi, pelayanan transportasi, pelayanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, perlindungan,
pelayanan di embarkasi atau debarkasi, pelayanan keimigrasian, premi asuransi dan perlindungan
lainnya, dokumen perjalanan, biaya hidup, pembinaan jemaah haji di tanah air dan di Arab Saudi,
pelayanan umum di dalam negeri dan di Arab Saudi, dan pengelolaan BPIH.
(Pasal 45 ayat (2) UU Nomor 8 Tahun 2019).

5
ANGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA
DAERAH (APBD)

 Definisi :
Dalam UU Nomor 8 Tahun 2019 tidak ada definisi dari APBD.
 Penggunaan APBD :
- APBD digunakan untuk membiayai Petugas Haji Daerah (PHD).
(Pasal 25 ayat (3) UU Nomor 8 Tahun 2019)
- APBD digunakan untuk membiayai transportasi, akomodasi, dan konsumsi jemaah haji dari daerah asal ke
embarkasi dan/atau dari debarkasi ke daerah asal.
(Pasal 36 ayat (3) UU Nomor 8 Tahun 2019)
- APBD dipergunakan untuk membiayai selain biaya : penerbangan, pelayanan akomodasi, pelayanan
konsumsi, pelayanan transportasi, pelayanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, perlindungan, pelayanan di
embarkasi atau debarkasi, pelayanan keimigrasian, premi asuransi dan perlindungan lainnya, dokumen
perjalanan, biaya hidup, pembinaan jemaah haji di tanah air dan di Arab Saudi, pelayanan umum di dalam
negeri dan di Arab Saudi, dan pengelolaan BPIH.
(Pasal 45 ayat (2) UU Nomor 8 Tahun 2019)

6
NILAI MANFAAT

 Definisi :
Nilai Manfaat adalah dana yang diperoleh dari hasil pengembangan keuangan haji yang
dilakukan melalui penempatan dan/atau investasi.
(Pasal 1 angka 14 UU Nomor 8 Tahun 2019).
 Penggunaan Nilai Manfaat :
Nilai Manfaat digunakan untuk biaya : penerbangan, pelayanan akomodasi, pelayanan
konsumsi, pelayanan transportasi, pelayanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina,
perlindungan, pelayanan di embarkasi atau debarkasi, pelayanan keimigrasian, premi
asuransi dan perlindungan lainnya, dokumen perjalanan, biaya hidup, pembinaan jemaah
haji di tanah air dan di Arab Saudi, pelayanan umum di dalam negeri dan di Arab Saudi, dan
pengelolaan BPIH.
(Pasal 45 UU Nomor 8 Tahun 2019).

7
DANA EFISIENSI

 Definisi :
Dana Efisiensi adalah dana yang diperoleh dari hasil efisiensi biaya operasional
penyelenggaraan ibadah haji.
(Pasal 1 angka 15 UU Nomor 8 Tahun 2019).
 Penggunaan Dana Efisiensi :
Dana Efisiensi digunakan untuk biaya : penerbangan, pelayanan akomodasi, pelayanan
konsumsi, pelayanan transportasi, pelayanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina,
perlindungan, pelayanan di embarkasi atau debarkasi, pelayanan keimigrasian, premi
asuransi dan perlindungan lainnya, dokumen perjalanan, biaya hidup, pembinaan jemaah
haji di tanah air dan di Arab Saudi, pelayanan umum di dalam negeri dan di Arab Saudi, dan
pengelolaan BPIH.
(Pasal 45 UU Nomor 8 Tahun 2019).

8
SUMBER LAIN YANG SAH

 Definisi :
Tidak ada definisi atas “Sumber Lain Yang Sah” dalam UU Nomor 8 Tahun 2019.
 Penggunaan Sumber Lain Yang Sah :
Sumber Lain Yang Sah digunakan untuk biaya : penerbangan, pelayanan akomodasi,
pelayanan konsumsi, pelayanan transportasi, pelayanan di Arafah, Muzdalifah, dan
Mina, perlindungan, pelayanan di embarkasi atau debarkasi, pelayanan keimigrasian,
premi asuransi dan perlindungan lainnya, dokumen perjalanan, biaya hidup, pembinaan
jemaah haji di tanah air dan di Arab Saudi, pelayanan umum di dalam negeri dan di
Arab Saudi, dan pengelolaan BPIH.
(Pasal 45 ayat (1) UU Nomor 8 Tahun 2019).

9
SUMBER ANGGARAN OPERASIONAL HAJI

SESUAI UU NOMOR 13 TAHUN 2008 SESUAI UU NO 8 TAHUN 2019

1 Setoran Awal Jemaah 1 Setoran Awal Jemaah


2 Setoran Lunas Jemaah 2 Setoran Lunas Jemaah
3 Nilai Manfaat/Nilai Optimalisasi 3 Nilai Manfaaat/Nilai Optimalisasi
4 Dana Efisiensi
5 Sumber Lain Yang Sah.

10
PENETAPAN BPIH

 Besaran BPIH ditetapkan oleh Presiden paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah usulan BPIH
mendapatkan persetujuan dari DPR RI.
 Besaran BPIH yang bersumber dari Bipih, Nilai Manfaat, Dana Efisiensi, dan/atau Sumber
Lain yang sah ditetapkan oleh Presiden atas usul Menteri setelah mendapat persetujuan DPR
RI.
 Besaran BPIH yang bersumber dari APBN ditetapkan sesuai dengan mekanisme ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(Pasal 48 dan 47 UU Nomor 8 Tahun 2019)

11
KOMPONEN UTAMA ANGGARAN
OPERASIONAL HAJI

1. Penerbangan.
2. Pelayanan Akomodasi.
3. Pelayanan Konsumsi.
4. Pelayanan Transportasi.
5. Pelayanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
6. Perlindungan.
7. Pelayanan di Embarkasi atau debarkasi.
8. Pelayanan Keimigrasian.
9. Premi Asuransi dan Perlindungan Lainnya.
10. Dokumen Perjalanan.
11. Biaya Hidup
12. Pembinaan Jemaah Haji di Tanah Air dan di Arab Saudi.
13. Pelayanan Umum di Dalam Negeri dan di Arab Saudi.
14. Pengelolaan BPIH.
12
Anggaran Pelayanan di Arab Saudi

1. Akomodasi
2. Konsumsi
3. Transportasi
4. Pelayanan di Arafah, Muzdalifah dan Mina
5. Pelindungan
6. Pembinaan Jemaah Haji di Arab Saudi
7. Pelayanan Umum di Arab Saudi
8. Pengelolaan BPIH
Anggaran Pelayanan di Tanah Air

1. Penerbangan
2. Akomodasi
3. Konsumsi 1
4. Transportasi
5. Pelindungan
6. 2
Pelayanan di Embarkasi atau Debarkasi
7. Pelayanan Keimigrasian
8. Premi Asuransi dan Pelindungan Lainnya
9.
3
Dokumen Perjalanan
10. Pembinaan Jemaah Haji di Tanah Air
11. Pelayanan Umum di Dalam Negeri
4
12. Pengelolaan BPIH
Komposisi Alokasi Anggaran BPIH
Tahun 1441H/2020M

47.02

52.98

ARAB SAUDI TANAH AIR


Komposisi Anggaran Bipih dan Nilai Manfaat
Tahun 1441H/2020M

49.06 2 50.94

4
Bipih NM
DEMIKIAN

TERIMA KASIH

WASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.

19

Anda mungkin juga menyukai