Anda di halaman 1dari 34

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN HAJI

TAHUN 2020 M / 1441 H

Drs. H Ufrizaldi, MM
Kasi Akomodasi, Transportasi dan Perlengkapan Haji
Bidang PHU Kanwil Kementerian Agama
Provinsi Sumatera Barat
Dasar Hukum
1. UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan haji dan Umrah
2. UU Nomor 34 Tahun 2014 tentang PKH.
3. PP Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan UU Nomor 34 Tahun
2014 tentang PKH
4. PMA Nomor 11 Tahun 2018 tentang Tatacara Pengeluaran Keuangan
Haji Untuk PIH
5. PMA No. 13 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
Reguler
6. PMA No. 47 Tahun 2017 tentang Pengelolaan BPIH
UU 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji
dan Umrah ini membubarkan dan mencabut:

1. Komisi Pengawas Haji Indonesia dan Badan Pengelola Dana Abadi


Umat yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 60, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4845) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2009 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 142,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5036),
dinyatakan bubar serta fungsi dan tugasnya dilaksanakan oleh
Menteri
UU NO 13 TAHUN 2008

2. Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan


Ibadah Haji (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4845)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun
2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5036), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
BPKH DAN DAU BUBAR

■ Pasal 129
■ Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Komisi Pengawas Haji Indonesia
dan Badan Pengelola Dana Abadi Umat yang dibentuk berdasarkan Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 60, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4845) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5036), dinyatakan bubar serta fungsi dan tugasnya
dilaksanakan oleh Menteri.
Pasal 3
TUJUAN PHU

1. memberikan pembinaan,
2. pelayanan, dan
3. pelindungan bagi Jemaah Haji dan Jemaah Umrah sehingga dapat
menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan syariat; dan
4. mewujudkan kemandirian dan ketahanan dalam Penyelenggaraan
Ibadah Haji dan Umrah.
Penerapan UU No. 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Umrah

Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah


berasaskan:

■ syariat;
■ amanah;
■ keadilan;
■ kemaslahatan;
■ kemanfaatan;
■ keselamatan;
■ keamanan;
■ profesionalitas;
■ transparansi; dan
■ akuntabilitas.
Kuota Haji Khusus
Pasal 64

■ Menteri menetapkan kuota haji khusus Kuota haji khusus ditetapkan


sebesar 8% (delapan persen) dari kuota haji Indonesia.
■ Kuota haji khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas
kuota:
a. Jemaah Haji Khusus; dan
b. petugas haji khusus.
Pasal 22
ayat(1) PPIH
■ Ppih dimaksud dalam Pasal 2l ayat (3) dibentuk oleh Menteri.
■ (21 PPIH sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. PPIH pusat;
b. PPIH Arab Saudi;
c. PPIH embarkasi; dan
d. PPIH Kloter.
(3) PPIH sebagaimana dimaksud pada ayat (21 terdiri atas unsur:
a. kementerian/lembaga terkait; dan
b. masyarakat.
■ (41 PPIH Kloter sebagaimana dimaksud pada ayat (21
■ huruf d terdiri atas:
a. ketua kloter;
b. pembimbing Ibadah Haji; dan
Ps.6 ayat.2

■ Pelimpahan porsi berlaku hanya untuk 1 (satu) kali pelimpahan. .

■ (melimpahkan nomor porsi kepada suami, istri, ayah, ibu, anak


kandung, atau saudara kandung yang ditunjuk dan/atau disepakati
secara tertulis oleh keluarga dengan alasan meninggal dunia atau
sakit permanen menurut keterangan kesehatan Jemaah Haji)
Penerapan UU No. 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Umrah

Perencanaan Ibadah Haji Reguler meliputi:

■ penetapan dan pengisian kuota;


■ penetapan BPIH;
■ penyediaan akomodasi, konsumsi, transportasi, dan kesehatan;
■ pelayanan dokumen perjalanan Ibadah Haji dan visa; dan
■ penetapan PPIH
Penerapan UU No. 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Umrah

SUMBER PEMBIAYAAN BPIH

1. Bipih
2. Anggaran pendapatan dan belanja negara
3. Nilai Manfaat
4. Dana Efisiensi
5. Sumber lain yang sah
Penerapan UU No. 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Umrah

BPIH digunakan untuk biaya:


1. penerbangan;
2. pelayanan akomodasi;
3. pelayanan konsumsi;
4. pelayanan transportasi;
5. pelayanan di Arafah, Mudzalifah, dan Mina;
6. pelindungan;
7. pelayanan di embarkasi atau debarkasi;
8. pelayanan keimigrasian;
9. premi asuransi dan pelindungan lainnya;
10. dokumen perjalanan;
11. biaya hidup;
12. pembinaan Jemaah Haji di tanah air dan di Arab Saudi;
13. pelayanan umum di dalam negeri dan di Arab Saudi; dan
14. pengelolaan BPIH.

Biaya selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan pada anggaran
pendapatan dan belanja negara dan anggaran pendapatan dan belanja daerah
sesuai dengan kemampuan keuangan negara dan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BIAYA PENYELENGGARAAN
IBADAH HAJI
1. SUMBER PEMBIAYAAN
- APBN (Pengalihan dari Indirect Cost ke APBN)
- APBD (Transportasi Daerah)
- Direct Cost
- Indirect Cost
- Dana Kemaslahatan
2. PEMBIAYAAN PELAYANAN HAJI
- Pelayanan Haji di Dalam Negeri
- Pelayanan Haji di Arab Saudi
3. PEMBIAYAAN OPERASIONAL HAJI
- Layanan dan Operasional di Dalam Negeri
14
Maman Saepulloh
NILAI MANFAAT, DANA EFISIENSI
BIPIH
■ Nilai Manfaat adalah dana yang diperoleh dari hasil pengembangan
keuangan haji yang dilakukan melalui penempatan dan/atau investasi.
■ Dana Efisiensi adalah dana yang diperoleh dari hasil efisiensi biaya
operasional penyelenggaraan Ibadah Haji.
■ Biaya Perjalanan Ibadah Haji Khusus (Bipih Khusus) adalah sejumlah
uang yang harus dibayar oleh Jemaah Haji yang akan menunaikan
Ibadah Haji khusus
Struktur Anggaran

Total Biaya Penggunaan


Operasional BPIH
Penyelenggaraa Dana
n Ibadah Haji Beban Jemaah
Optimalisasi
A. Dibayar
(Direct &
Jemaah
Indirect Cost):
(Direct Cost)
B. Dibayar Dana (Indirect Cost)
C. Biaya
1. Tiket & Airport Tax Optimalisasi Operasional:
2. Sebagian Pemondokan (Subsidi ke 3. Di Arab
Makkah Jemaah) : Saudi
3. Sebagian Pemondokan 4. Di Dalam
1. Pelayanan Jemaah
Negeri
Madinah di Arab Saudi
4. Living Cost 2. Pelayanan Jemaah
di Dlm Negeri

16
Maman Saepulloh
BESARAN BPIH TAHUN 1440H/2019M
No EMBARKASI DC (Rp) IDC/SUBSIDI (Rp) BPIH TPHD
(Rp)
1 ACEH 30.881.010,00 34.508.833,00 66.645.504,00
2 MEDAN 31.730.375,00 34.508.833,00 67.363.504,00
3 BATAM 32.306.450,00 34.508.833,00 67.905.304,00
4 PADANG 32.918.065,00 34.508.833,00 68.363.504,00
5 PALEMBANG 33.429.575,00 34.508.833,00 68.566.804,00
6 JAKARTA PD GEDE 34.987.280,00 34.508.833,00 69.963.504,00
7 JAKARTA BEKASI 34.987.280,00 34.508.833,00 69.963.504,00
8 SOLO 36.429.275,00 34.508.833,00 71.163.504,00
9 SURABAYA 36.586.945,00 34.508.833,00 71.492.104,00
10 BANJARMASIN 37.885.084,00 34.508.833,00 72.118.504,00
11 BALIKPAPAN 38.259.345,00 34.508.833,00 72.243.504,00
12 LOMBOK 38.454.405,00 34.508.833,00 72.523.504,00
13 MAKASSAR 39.207.741,00 34.508.833,00 73.543.504,00

NEXT

DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH


PENETAPAN BIAYA PENYELENGGARAAN
IBADAH HAJI

 DirectCost rata-rata per Jemaah sebesar Rp35.235.602,00

 IndirectCost sebesar Rp7.053.900.429.254,00, meliputi :

- IndirectCost Reguler Rp7.039.801.971.254,00

- IndirectCost Khusus Rp14.098.458.000,00

 Dana Kemaslahatan dari Kas Haji :

- Manasik tingkat Kecamatan Rp120.000.000.000,00

PENGGUNAAN INDIRECT COST


BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

 Pelayanan Jemaah di dalam negeri dan luar negeri


Rp7.002.911.260.362,00.

 Operasional dalam negeri dan luar negeri Rp16.890.710.892,00

 Safeguarding Rp120.000.000.000,00.

19
Maman Saepulloh
Proses Penyelenggaraan Haji

01 03
05 07
02 04
06

20
Maman Saepulloh
Lampiran
OPERASIONAL HAJI (1)
PENGELOLAAN KONSUMSI
1. Dilakukan oleh penyedia konsumsi yang dikontrak
2. PPIH Arab Saudi melakukan pengawasan produksi dan distribusi
3. Konsumsi diberikan di
 Madinah: 18 kali
 Makkah: 40 kali (2019) 50 kali (2020)
 Bandara Jeddah: 1 kali
 Armina: 15 kali

NEXT
Lampiran
OPERASIONAL HAJI (2)
PENGELOLAAN TRANSPORTASI
1. Antar kota perhajian: Makkah-Madinah, Madinah-Makkah, Bandara
Madinah-Madinah, Madinah-Bandara Madinah, Jeddah-Makkah, Makkah
Jeddah
2. Masyair: Makkah-Arafah, Arafah-Muzdalifah, Muzdalifah-Mina, Mina-
Makkah
3. Shalawat
 shuttle bus di Makkah dengan rute hotel – Masjidil Haram
 Disediakan bagi hotel yang berjarak minimal 1.000 M dari Masjidil
Haram NEXT
Lampiran
EMBARKASI
1. Dilakukan dari 13 embarkasi haji dan 5 embarkasi antara
2. Gelombang
 Gelombang 1: mendarat di Madinah, pulang dari Jeddah
 Gelombang 2: mendarat di Jeddah, pulang dari Madinah
3. Proses di asrama haji
 pemantapan manasik haji
 Pembagian gelang identitas
 Pemeriksaan kesehatan akhir
 Pembagian living cost
 CIQ (customs, Immigration, and Quaratine)
 Proses biometrik jemaah oleh pihak Arab Saudi
KEMBALI
Penerbangan Haji
Gelombang I
GARUDA
NO EMBARKASI KLOTER
MADINAH
1 Jakarta (JKG) 25
2 Aceh (BTJ) 0
250 Kloter
3 Solo (SOC) 47
102.321 Jemaah
4 Makassar (UPG) 18 Gelombang 1
5 Medan (MES) 14 49,30 % Ke Madinah
6 Padang (PDG) 13 SAUDIA
7 Balikpapan (BPN) 10 NO. EMBARKASI KLOTER
8 Banjarmasin (BDJ) 9 1 Jakarta (JKS) 50
JUMLAH 136 2 Surabaya (SUB) 43
3 Batam (BTH) 13
4 Palembang (PLM) 8
5 Banjarmasin (BDJ) 0
JUMLAH 114

TANAH AIR 24
Penerbangan Haji
Gelombang II
GARUDA
NO. EMBARKASI KLOTER
1 Jakarta (JKG) 33 JEDDAH
2 Solo (SOC) 48
4 Makassar (UPG) 17
257 Kloter
5 Medan (MES) 8 104.214 Jemaah
6 Padang (PDG) 0 Gelombang 2
7 Balikpapan (BPN) 3
50,69 % Ke Jeddah
SAUDIA
8 Lombok (LOP) 10
NO. EMBARKASI KLOTER
9 Aceh (BTJ) 11
1 Jakarta (JKS) 51
10 Banjarmasin (BDJ) 8
2 Surabaya (SUB) 40
JUMLAH 141
3 Batam (BTH) 14
4 Palembang (PLM) 11
JUMLAH 116

25
Lampiran
OPERASIONAL HAJI (3)
AKOMODASI
1. Standar
 Minimal bintang 3
 Memiliki fasilitas sesuai standar minimal
 Mudah dijangkau oleh bus shalawat
 Ditempatkan satu petugas tiap hotel
2. Madinah
 Sistem sewa: blocking time dan full musim
 Lokasi: radius maksimal 1.200m dari Masjid Nabawi. Tahun 2018,
semua hotel berada di Markaziyah (<650m)
3. Makkah
 Sistem sewa: full musim
 Berada pada 6 wilayah untuk kemudahan operasional
KEMBALI
Lampiran
DEBARKASI
1. Verifikasi data kepulangan
2. Verifikasi data akhir operasional
 Daftar jemaah yang datang
 Daftar jemaah yang pulang
 Jemaah wafat
 Jemaah sakit setelah operasional
 Jemaah pulang dengan penerbangan non-haji
 Jemaah tertahan/ghaib

KEMBALI
PENGUSULAN RANCANGAN
ANGGARAN OPERASIONAL HAJI
MENTERI
AGAMA

DIRJEN PHU

DITLOLA
SIHDU

PUSAT KUH KANWIL UPT ASHAJ

KANKEMENAG
PEMBAHASAN & PENETAPAN BPIH

USULAN-BPIH PRESIDEN
DPR
(MENAG) (KEPPRES BPIH)
≥ 30 hr

≥ 30 hr

PANJA BPIH PANJA BPIH


(KEMENAG) (DPR)
RAKER
PENGESAHAN
INSTANSI BPIH (DPR)
TERKAIT

≥ 60 hr
HASIL SURVEI KEPUASAN
JEMAAH

30
INOVASI PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI
DI EMBARKASI PADANG

1. Menyurati Bupati/Walikota untuk dapat langsung mengantar keberangkatan dan


menyambut kepulangan jemaah haji asal daerahnya.
2. Menyambut kedatangan jemaah haji dari daerah dengan shalawat badar dan talbiyah.
3. Menyemarakkan penyelenggaraan ibadah haji dengan spanduk-spanduk bernuansa
haji yang di sepanjang rute yang dilewati jemaah haji.
4. Menempatkan tempat duduk petugas kloter, secara menyebar pada setiap kloter.
5. Panitia selama bertugas bagi yang laki-laki diharuskan memakai peci, baik peci
nasional maupun peci haji.
6. Menerbitkan buku panduan perjalanan ibadah haji kloter, buku ini sebagai pedoman
bagi petugas dan jemaah dalam melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan selama
berada di Arab Saudi.
7. Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan tugas petugas kloter (TPHI dan TPIHI).
8. Mengerahkan seluruh madrasah yang berada disepanjang jalan yang dilalui jemaah
haji untuk ikut melepas keberangkatan jemaah haji dengan lambaian tangan.
9. Air zamzam langsung diterima oleh jemaah haji setelah sampai di daerahnya.
10.Petugas kloter dan TPHD diberi kalungan bunga, sebagai bentuk penghargaan dan
terima kasih atas pengabdian dan dedikasinya.
Inovasi Haji 2020
Respon Darurat
Penyiapan respon darurat di
Armuzna sebagai bagian dari
Konsumsi Full Efisiensi Proses Visa Penyusunan Regulasi Perbaikan Proses
prosedur Pusat Krisis dengan
Covered Efisiensi proses visa Percepatan Badal dan Safari
melibatkan muassasah
Wukuf
Penambahan konsumsi dengan verifikasi dan visa penyusunan regulasi
SOP manajemen mitigasi saat ada
pada masa peak request dilakukan di teknis karena terbitnya Penyusunan prosedur
bencana Integrasi/mengkombain
season (3 hari sblm Kanwil. Paspor tidak UU No. 8 Tahun 2019, dan regulasi bersama
alokasi petugas Armuzna (219)
dan 2 hari setelah perlu dikirim ke Pusat tentang PIHU antara Kemenag dan
menjadi Petugas pendukung dengan
Armuzna) dengan Kemenkes
rekruitmen bareng Petugas
model makanan siap
Pendukung (kompetensi, syarat
masuk, test masuk
saji
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9
0
Kloter Berbasis Wilayah Pelayanan Terpadu dan Manasik Sepanjang Penomoratn Maktab Non-Teller dan Non-tunai
Sistem Pelaporan Tahun
Penyusunan pramanifes Nomor maktab di Mengefektifkan
kloter dilakukan sedini Mengefektifkan Pelaksanaan program Armuzna disesuaikan pembayaran non-teller
mungkin untuk Pelayanan Terpadu di inisiasi manasik dengan Nomor maktab untuk pelunasan haji
mengefektifkan bimbingan tingkat Daker, terutama sepanjang tahun bagi di Makkah yang
Penyediaan living cost tidak
manasik di kecamatan, Daker Makkah dan jemaah untuk berbasis zonasi
lagi diberikan dalam bentuk
karena regu dan Madinah menambah tunai. Diberikan dalam
rombongan akan berbasis Penyempurnaan sistem pengetahuan manasik bentuk kartu debit sekaligus
wilayah, pelaporan berbasis haji menjadi kartu identitas
aplikasi mobile untuk Manasik jamaah lansia, jemaah dan sarana
laporan kloter dan uzur dan sakit transaksi
pelayanan petugas yang
terintegrasi dengan
Siskohat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai