Anda di halaman 1dari 42

Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017 i

Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji


ii Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017
Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan karunia, rahmat, dan
hidayah-Nya kepada kita sehingga Kamus
Informasi Haji dan Umrah Tahun 2017 dapat
diterbitkan.
Kamus ini memuat berbagai pertanyaan
dan jawaban yang sering disampaikan oleh
masyarakat tentang penyelenggaraan ibadah
haji dan umrah. Penyusunan dan
penggandaannya dilakukan oleh Sub Bagian
Informasi Haji Bagian Sistem Informasi Haji
Terpadu (SIHDU) Sekretariat Direktorat
Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah
Penerbitan kamus bertujuan untuk
memberikan panduan bagi petugas
penyelenggaraan ibadah haji dan umrah di
berbagai tingkatan dalam memberikan
informasi yang tepat, akurat, dan terukur
kepada masyarakat. Selain itu buku ini juga
dapat memberikan manfaat bagi berbagai
instansi, masyarakat, dan pihak terkait yang

Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017 iii


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
membutuhkan. Kami sangat berharap buku
kecil ini dapat memberikan manfaat yang besar
dalam penyebaran informasi haji bagi
masyarakat.
Terima kasih dan penghargaan kami
sampaikan kepada berbagai pihak yang
membantu hingga buku ini hingga dapat
diterbitkan. Saran konstruktif kami harapkan
untuk perbaikan dalam penggandaan buku
sejenis pada waktu mendatang. Semoga buku
ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin.

Jakarta, April 2017


Direktur Jenderal,

Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA


NIP. 195704141982031003

iv Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
RANCANGAN KAMUS INFORMASI HAJI DAN
UMRAH TAHUN 2017

Kamus ini dirancang agar dapat digunakan sebagai panduan


dasar bagi para penyelenggara haji di berbagai tingkatan.
Kamus ini akan bermanfaat bagi para pengelola informasi
haji untuk memberikan jawaban yang ringkas, jelas, dan
terukur terhadap berbagai permasalahan yang sering
ditanyakan oleh masyarakat.

PENGERTIAN UMUM
1. Apakah definisi Jemaah Haji?
Jemaah Haji adalah Warga Negara Indonesia yang
beragama Islam dan telah mendaftarkan diri untuk
menunaikan Ibadah Haji sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan.
2. Apakah pengertian ibadah haji?
Ibadah Haji adalah rukun Islam kelima yang merupakan
kewajiban sekali seumur hidup bagi setiap orang Islam
yang mampu menunaikannya.
3. Apakah yang dimaksud Penyelenggaraan Ibadah
Haji?
Penyelenggaraan Ibadah Haji adalah rangkaian kegiatan
pengelolaan pelaksanaan Ibadah Haji yang meliputi
pembinaan, pelayanan, dan perlindungan Jemaah Haji.

Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017 1


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
4. Apakah dasar hukum penyelenggaraan ibadah haji
dan umrah?
a. Dasar hukum penyelenggaraan ibadah haji
1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
2) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2008 tentang Penyelenggaran Ibadah
Haji
3) Peraturan Menteri Agama Nomor 14 Tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
Reguler sebagaimana telah diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 20
Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Menteri Agama Nomor 14 Tahun
2012 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
Reguler
4) Peraturan Menteri Agama Nomor 23 Tahun
2016 Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus
b. Dasar hukum penyelenggaraan ibadah umrah
1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji
2) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2008 tentang Penyelenggaran Ibadah
Haji

2 Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
1) Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun
2015 tentang Penyelenggaraan Perjalanan
Ibadah Umrah
5. Apakah hak yang dimiliki oleh Jemaah Haji?
Jemaah Haji berhak mendapatkan pembinaan,
pelayanan, dan perlindungan berupa:
a. pembimbingan manasik haji dan/atau materi
lainnya, baik di tanah air, di perjalanan, maupun di
Arab Saudi;
b. pelayanan Akomodasi, konsumsi, Transportasi,
dan Pelayanan Kesehatan yang memadai, baik di
tanah air, selama di perjalanan, maupun di Arab
Saudi;
c. perlindungan sebagai Warga Negara Indonesia;
d. penggunaan Paspor Haji dan dokumen lainnya
yang diperlukan untuk pelaksanaan Ibadah Haji;
dan
e. pemberian kenyamanan Transportasi dan
pemondokan selama di tanah air, di Arab Saudi,
dan saat kepulangan ke tanah air.
6. Siapakah penanggung jawab penyelenggaraan
ibadah haji?
Kebijakan dan pelaksanaan dalam Penyelenggaraan
Ibadah Haji merupakan tugas nasional dan menjadi

Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017 3


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
tanggung jawab Pemerintah, yang dalam
pelaksanaannya dikoordinasi oleh Menteri Agama.
7. Kementerian manakah yang terlibat dalam
Penyelenggaraan Ibadah Haji selain Kementerian
Agama?
Kementerian yang terlibat dalam penyelenggaraan
ibadah haji selain Kementerian Agama adalah
Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri,
Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian
Perhubungan.
8. Siapakah yang bertanggung jawab dalam
pengawasan Penyelenggaraan Ibadah Haji?
Pengawasan Penyelenggaraan Ibadah Haji dilaksanakan
oleh pengawas internal dan pengawas ekternal (sesuai
dengan Pasal 3 PMA 41 Tahun 2015 tentang Petugas
Pengawasan Penyelenggaraan Ibadah Haji di Arab
Saudi). Unsur pengawas internal pemerintah terdiri dari
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama, Inspektorat
Jenderal Kementerian Kesehatan, Inspektorat Jenderal
Kementerian Kesehatan, dan BPKP. Sedangkan
pengawas eksternal pemerintah terdiri dari DPR RI,
DPD RI, BPK RI, KPHI, dan unsur lainnya.
9. Apakah perbedaan haji regular dan haji khusus?
a. Haji regular adalah penyelenggaraan ibadah haji
yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah

4 Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
dengan pengelolaan, pembiayaan, dan pelayanan
standar.
b. Haji khusus adalah penyelenggaraan ibadah haji
yang dilaksanakan oleh swasta (PIHK) dengan
pengelolaan, pembiayaan, dan pelayanan yang
bersifat khusus.
10. Bagaimana cara melihat perkiraan (estimasi)
keberangkatan haji?
Cara mengetahui perkiraan (estimasi) keberangkatan
haji dapat dilihat pada website: haji.kemenag.go.id
dengan memasukkan nomor porsi dapat juga dilihat
melalui aplikasi haji pintar yang berbasis android dan
dapat diunduh secara gratis pada smartphone melalui
playstore.
11. Dapatkah mengetahui estimasi keberangkatan haji
melalui fasilitas SMS center?
Saat ini belum terdapat layanan SMS center yang dapat
digunakan untuk mengetahui estimasi keberangkatan
haji.
12. Apakah benar waiting list dapat diserobot pihak
lain?
Antrean haji (waiting list) Jemaah Haji tidak dapat
didahului atau diserobot oleh orang lain yang tidak
memenuhi persyaratan untuk dimajukan. Secara sistem
keberangkatan haji akan diurutkan berdasarkan nomor

Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017 5


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
porsi Jemaah Haji yang telah terdaftar di waiting list.
(Pelayanan Dalam Negeri Nomor 7 & 8)
13. Siapakah penyelenggara ibadah haji khusus?
Penyelenggaraan ibadah haji khusus dilaksanakan oleh
Penyelenggara Ibadah Haji Khusus atau PIHK, yaitu
biro perjalanan yang telah mendapat izin Menteri
Agama untuk menyelenggarakan Ibadah Haji Khusus.

14. Siapakah penyelenggara ibadah umrah?


Penyelenggaraan ibadah umrah dilaksanakan oleh
Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah atau PPIU,
yaitu biro perjalanan wisata yang telah mendapat izin
dari Menteri Agama untuk menyelenggarakan
perjalanan Ibadah Umrah.

PEMBINAAN JEMAAH HAJI


Bimbingan Ibadah
1. Apa yang dimaksud manasik haji?
Manasik haji adalah pembelajaran berupa peragaan
pelaksanaan ibadah haji sesuai dengan rukun,
persyaratan, wajib, sunah, maupun hal-hal yang tidak
boleh dilakukan selama pelaksanaan ibadah haji. Selain
itu, para calon jamaah haji juga akan belajar bagaimana
cara melakukan praktik tawaf, sa’i, wukuf, lempar jumrah,
dan prosesi ibadah lainnya dengan kondisi yang dibuat
mirip dengan keadaan di tanah suci

6 Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
2. Apa sajakah yang termasuk rukun haji?
Yang termasuk dalam rukun haji adalah ihram, wukuf,
tawaf ifadah, sa’i, tahallul dan tertib.
3. Apa sajakah yang menjadi wajib haji?
Yang termasuk ke dalam wajib haji sebagai berikut:
a. Memakai ihram dari miqat
b. Mabit di Muzdalifah
c. Melontar Jumrah Aqabah
d. Melontar ketiga Jumroh dimulai dari Jumrah Ula,
Wustha, dan Aqabah pada hari hari tasyriq yaitu
tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, setiap jumroh
tujuh kali lemparan batu.
e. Mabit atau bermalam di Mina pada malam-malam
tasyriq.
f. Thawaf wada’ (tawaf perpisahan).
g. Meninggalkan larangan-larangan saat berihram.
4. Apa hak Jemaah Haji dalam bidang bimbingan
ibadah?
Jemaah haji (yang berhak melunasi Biaya
Penyelenggaraan Ibadah Haji/BPIH pada kuota tahun
berjalan) berhak mendapatkan bimbingan sejak sebelum
keberangkatan, selama perjalanan, selama di Arab Saudi,
sampai dengan kepulangan ke Indonesia. Bimbingan
meliputi bimbingan ibadah (manasik), perjalanan dan
pelayanan haji, kesehatan, serta hak dan kewajiban
Jemaah Haji.
Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017 7
Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
5. Kapan Jemaah Haji menerima buku manasik haji?
Mulai tahun 2017 Jemaah Haji akan mendapatkan buku
manasik haji saat melunasi BPIH di bank.
6. Siapa pelaksana bimbingan ibadah (manasik haji)?
a. Pemerintah
Pemerintah wajib memberikan bimbingan kepada
Jemaah Haji. Pelayanan bimbingan manasik haji
oleh Pemerintah dilaksanakan oleh Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota bersama
dengan KUA Kecamatan.
b. Masyarakat secara perseorangan maupun
kelompok bimbingan (KB)
Masyarakat secara perseorangan maupun
kelompok bimbingan (KB) dapat
menyelenggarakan bimbingan ibadah.
7. Apa yang dimaksud dengan Kelompok Bimbingan
(KBIH)?
Kelompok Bimbingan adalah lembaga sosial keagamaan
(yayasan) berbadan hukum yang mendapatkan izin dari
Kementerian Agama untuk menyelenggarakan
bimbingan (manasik) kepada Jemaah Haji.
8. Bagaimana peran Kelompok Bimbingan?
Kelompok Bimbingan berberperan sebagai mitra
Pemerintah dalam penyelenggaraan haji, khususnya
untuk meningkatkan pengetahuan jamaah haji.

8 Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
9. Bagaimana cara mendirikan Kelompok
Bimbingan?
Persyaratan untuk memperoleh Izin menyelenggarakan
Kelompok Bimbingan:
a. Akta Pendirian Yayasan disahkan oleh
Menkumham.
b. Memiliki susunan pengurus bukan PNS
Kementerian Agama aktif.
c. Memiliki tenaga pembimbing yang kompeten di
bidang manasik dan perjalanan haji.
d. Memperoleh rekomendari dari Kemenag
Kab/Kota,

Petugas Haji
1. Bagaimana kategorisasi petugas haji?
Petugas haji Indonesia terbagi ke dalam dua kelompok
yaitu :
a. petugas yang menyertai Jemaah Haji (petugas
kloter)
b. petugas yang tidak menyertai jemaah (petugas non
kloter) yang ditetapkan sebagai Panitia
Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.
2. Apa yang dimaksud dengan petugas kloter?
Petugas kloter adalah petugas yang menyertai Jemaah
Haji di dalam kelompok terbang (kloter). Petugas kloter
terdiri dari Tim Pemandu Haji Indonesia atau TPHI
Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017 9
Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
yang biasanya disebut Ketua Kloter, Tim Pemandu
Ibadah Haji Indonesia/TPIHI/ Pembimbing ibadah,
Tim Kesehatan Haji Indonesia/TKHI/Tenaga
kesehatan. Selain itu didampingi pula oleh Petugas haji
daerah atau Tim Pemandu Haji Daerah/TPHD dan
Tim Kesehatan Haji Daerah/TKHD yang diangkat dan
ditetapkan oleh Gubernur.
3. Apa yang dimaksud dengan petugas non kloter?
Petugas non kloter adalah petugas yang tidak menyertai
Jemaah Haji dalam kelompok terbang (kloter) yang
ditetapkan sebagai PPIH Arab Saudi.
4. Apa saja persyaratan menjadi petugas haji?
a. Persyaratan TPHI: WNI, beragama Islam, surat
keterangan sehat dari dokter, berusia paling tinggi
57 tahun, memiliki kompetensi sesuai tugas, dan
berintegritas tinggi.
b. Persyaratan TPIHI: WNI, beragama Islam, surat
keterangan sehat dari dokter, berusia antara 35 s/d
65 tahun, memiliki kompetensi sesuai tugas,
berintegritas tinggi, dan sudah pernah berhaji.
c. Persyaratan TKHI: persyaratan TKHI diatur
oleh Menteri Kesehatan.
Persyaratan lengkap dapat dilihat pada PMA 20 Tahun
2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Agama Nomor 14 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler, atau dapat

10 Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
dibuka melalui website
http://haji.kemenag.go.id/v3/content/peraturan-
menteri-agama-nomor-20-tahun-2016-tentang-
perubahan-kedua-atas-peraturan-menteri.
5. Apakah yang dimaksud dengan Ketua Kelompok
Terbang (kloter), Ketua Rombongan, dan Ketua
Regu?
a. Ketua Kloter adalah petugas TPHI yang
ditetapkan oleh Kepala Kanwil sebagai ketua
dalam kelompok terbang.
b. Ketua Rombongan adalah Jemaah Haji yang dipilih
oleh Jemaah Haji lainnya untuk memimpin 4 regu.
c. Ketua regu adalah jemaah yang dipilih oleh Jemaah
Haji lainnya untuk memimpin 10 orang Jemaah
Haji.
6. Apakah tugas Ketua Kloter, Ketua Rombongan,
dan Ketua Regu?
a. Tugas Ketua Kloter sama dengan tugas TPHI
dalam bidang administrasi dan manajerial.
b. Tugas Ketua Rombongan adalah membantu
pelaksanaan tugas Ketua Kloter (TPHI) yang
menyertai jema’ah haji dibidang pelayanan umum
dan ibadah.
c. Tugas Ketua Regu adalah membantu pelaksanaan
tugas Ketua Rombongan sebagai pembantu

Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017 11


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
Petugas yang menyertai jama’ah (Petugas Kloter)
di bidang pelayanan umum, ibadah dan kesehatan.

Pembinaan Umrah
1. Apa dasar hukum penyelenggaraan ibadah umrah?
a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012.
c. Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2015
tentang Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah
Umrah.
2. Bagaimana cara mengetahui travel umrah berizin
resmi PPIU dari Kementerian Agama?
Cara mengetahui travel umrah memiliki izin resmi dari
Kementerian Agama sebagai PPIU dapat melalui
beberapa cara:
a. Bertanya langsung Seksi Penyelenggaraan Haji dan
Umrah ke Kantor Kementerian Agama Kab/Kota.
b. Buka website: haji.kemenag.go.id pilih menu
“Penyelenggara Umrah Berizin Resmi”
c. Download gratis dan buka aplikasi umrah cerdas
melalui android smart phone pada play store:
https://play.google.com/store/apps/details?id=id
.net.kemenag.umrahcerdas
3. Bagaimana cara menghindari penipuan berkedok
umrah?

12 Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
Ada beberapa cara menghindari penipuan berkedok
umrah diantaranya:
a. Tidak mudah percaya dengan paket yang terlalu
murah
b. Hindari pola multy level marketing (MLM)
c. Berpedoman pada 5 Pasti (pastikan travelnya
berizin sebagai PPIU, pastikan harga paketnya,
tiket/jadwal keberangkatannya, hotelnya, dan
visanya).
4. Apa peran Kementerian Agama dalam pengawasan
penyelenggaraan umrah?
Pengawasan yang dilakukan Kementerian Agama
meliputi pengawasan terhadap rencana perjalanan,
kegiatan operasional pelayanan Jemaah, ketaatan
dan/atau penertiban terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan. Selain itu Kementerian Agama
juga melakukan pengendalian penyelenggaraan
perjalanan ibadah umrah yang meliputi kepemilikan,
domisili, masa berlaku izin operasional, finansial, sarana
dan prasarana, serta kinerja pelayanan kepada Jemaah.
5. Bagaimana proses penegakan hukum atas
pelanggaran yang dilakukan penyelenggara
umrah?
Penegakan hukum yang dilakukan berupa pemberian
sanksi kepada PPIU yang melanggar ketentuan. Sanksi
yang diberikan berupa sanksi administratif sedangkan
Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017 13
Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
apabila terdapat kerugian Jemaah akan dilimpahkan
kepada Kepolisian. Kementerian Agama telah
bekerjasama dengan Bareskrim Mabes POLRI untuk
penyelesaian kasus-kasus penipuan umrah.
6. Bagaimana cara membuat pengaduan atau laporan
kerugian Jemaah atas pelayanan PPIU?
Jemaah Umrah yang merasa dirugikan oleh
penyelenggara umrah dapat membuat laporan tertulis
kepada Kementerian Agama baik di Kabupaten/Kota,
Wilayah Provinsi, maupun ke Direktorat Pembinaan
Haji dan Umrah Kementerian Agama RI. Masyarakat
dapat pula melaporkan ke kepolisian terdekat disertai
dengan bukti-bukti yang valid.

Haji Khusus
1. Apa dasar hukum penyelenggaraan ibadah haji
khusus?
a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008
b. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2012
c. Peraturan Menteri Agama Nomor 23 Tahun 2016
2. Bagaimana cara mengetahui travel haji khusus
berizin resmi PIHK dari Kementerian Agama?
a. Bertanya langsung kepada Seksi Penyelenggaraan
Haji dan Umrah di Kantor Kementerian Agama
Kab/Kota.

14 Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
b. Bertanya langsung kepada Bidang Penyelenggaraan
Haji dan Umrah di Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi.
c. Buka website: haji.kemenag.go.id pilih menu
“Daftar Penyelenggara Ibadah Haji Khusus
Berizin Resmi”.
3. Mengapa biaya haji khusus bervariasi dan
cenderung sangat mahal?
Pembiayaan haji khusus memang diatur secara khusus
tidak seperti haji regular karena pelayananannya bersifat
khusus, sehingga PIHK dapat menjual paket layanan
yang berbeda. Perbedaannya dengan haji regular terletak
banyak hal terutama pada layanan transportasi udara,
hotel minimal setara bintang 4, makan prasmanan,
sarana transportasi yang lebih baik, dan menempati
tenda khusus di armina.
4. Bagaimana cara menghindari penipuan berkedok
haji khusus?
a. Bertanya langsung kepada Seksi Penyelenggaraan
Haji dan Umrah di Kantor Kementerian Agama
Kab/Kota.
b. Bertanya langsung kepada Bidang Penyelenggaraan
Haji dan Umrah di Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi.
c. Buka website: haji.kemenag.go.id pilih menu
“Daftar PIHK Berizin Resmi”
Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017 15
Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
5. Apa peran Kementerian Agama dalam pengawasan
penyelenggaraan ibadah haji khusus?
Pengawasan PIHK dilakukan oleh Direktorat Jenderal
Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Pengawasan meliputi
paket program, kegiatan operasional, ketaatan kepada
ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. Bagaimana cara membuat pengaduan atau laporan
kerugian Jemaah atas pelayanan PIHK?
Jemaah yang dirugikan oleh PIHK dapat membuat
laporan tertulis kepada Kementerian Agama baik di
Kabupaten/Kota, Wilayah Provinsi, maupun ke
Direktorat Pembinaan Haji dan Umrah Kementerian
Agama RI. Masyarakat dapat pula melaporkan ke
kepolisian terdekat disertai dengan bukti-bukti yang
valid.
7. Bagaimana proses penegakan hukum atas
pelanggaran yang dilakukan penyelenggara ibadah
haji khusus?
Penegakan hukum yang dilakukan berupa pemberian
sanksi kepada PIHK yang melanggar ketentuan. Sanksi
yang diberikan berupa sanksi administratif sedangkan
apabila terdapat kerugian Jemaah akan dilimpahkan
kepada Kepolisian. Kementerian Agama telah
bekerjasama dengan Bareskrim Mabes POLRI untuk
penyelesaian kasus-kasus penipuan haji khusus.

16 Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
PELAYANAN HAJI DALAM NEGERI
Pendaftaran Haji
1. Bagaimana cara menentukan kuota haji?
Penentuan kuota haji berdasarkan pada dua hal yaitu
1/1000 dari jumlah penduduk muslim di masing-
masing provinsi, dan/atau proporsial sesuai daftar
tunggu pada masing-masing daerah.
2. Bagaimana prosedur mendaftar haji regular?
a. Jemaah Haji melakukan setoran awal BPIH ke
Bank Penerima Setoran BPIH
b. Jemaah Haji datang ke Kantor Kementerian
Agama untuk pengisian formulir pendaftaran, foto,
scan sidik jari, hingga keluar nomor porsi di SPPH
(Surat Pendaftaran Pergi Haji)
3. Bagaimana prosedur mendaftar haji khusus?
a. Jemaah Haji memilih PIHK
b. Jemaah Haji membayar setoran awal BPIH
Khusus di Bank Penerima Setoran BPIH Khusus
c. Jemaah Haji membawa bukti setor ke Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi untuk
mendapatkan nomor porsi.
4. Apa syarat mendaftar haji?
a. Beragama Islam
b. Berusia minimal 12 tahun
c. Memiliki KTP yang masih berlaku sesuai dengan
domisili atau identitas lain yang syah
Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017 17
Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
d. Memiliki Kartu Keluarga
e. Memiliki akte kelahiran atau surat kenal lahir atau
kutipan akta nikah atau ijazah
f. Memiliki tabungan atas nama Jemaah pada Bank
Penerima Setoran (BPS) BPIH
5. Mengapa antrian haji sangat panjang?
Panjangnya antrian haji disebabkan oleh terbatasnya
kuota haji yang diberikan oleh Arab Saudi yang tidak
sebanding dengan banyaknya pendaftar haji setiap hari.
6. Mengapa antrian haji berbeda-beda antar provinsi?
Antrian haji berbeda pada masing-masing provinsi
karena pembagian kuota nasional menjadi kuota
provinsi berdasarkan pada proporsi jumlah penduduk
muslim di masing-masing provinsi. Gubernur juga
dapat membagi kuota provinsi menjadi kuota
kabupaten/kota.
7. Apakah pemberangkatan haji dapat dipercepat?
Pada kondisi normal pemberangkatan haji tidak dapat
dipercepat kecuali ada alasan khusus yang diizinkan
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan.
8. Apa persyaratan percepatan pemberangkatan haji?
Percepatan pemberangkatan haji saat ini dapat
dilakukan apabila Jemaah Haji termasuk kategori usia
lanjut (≥ 75 tahun) atau mengikuti/penggabungan
mahram, dan mengajukan permohonan kepada Kepala
Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

18 Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
9. Bagaimana cara membatalkan haji dan menarik
setoran awal BPIH?
Pembatalan pendaftaran haji dilakukan dengan
mengirimkan surat kepada Kepala Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri. Setelah
dilakukan verifikasi pembatalan Direktur Pengelolaan
Dana Haji akan menerbitkan Surat Perintah Membayar
kepada BPS BPIH untuk mengembalikan setoran awal
ke rekening Jemaah yang bersangkutan.
10. Apakah nomor porsi bagi calon Jemaah haji yang
sudah meninggal dapat diwariskan kepada ahli
waris?
Nomor porsi atau urutan keberangkatan tidak dapat
digantikan oleh orang lain walaupun ahli waris.
11. Mengapa pendaftaran Jemaah Haji dibatasi usia 12
tahun?
Usia 12 tahun merupakan usia rata-rata bagi manusia
untuk mulai dapat membedakan baik dan buruk
(mumayyiz) dan mulai aqil baligh bagi perempuan. Selain
itu memudahkan dalam melakukan verifikasi foto saat
pendaftaran dengan foto saat akan dilakukan proses
visa.
12. Mengapa Jemaah Haji yang telah berhaji baru
diperbolehkan mendaftar lagi setelah 10 tahun dari
keberangkatan haji terakhir?
Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017 19
Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
Pembatasan pendaftaran haji merupakan salah satu cara
Pemerintah yang diberikan kewenangan untuk
mengatur penyelenggaraan ibadah haji, karena jika tidak
dibatasi maka akan lebih memperpanjang antrean
waiting list.
13. Bagaimana cara mengajukan penundaan
berangkat haji?
Penundaan haji dilakukan dengan membuat surat
kepada Kepala Kementerian Agama Kab/Kota disertai
alasan kuat penundaan.
14. Apakah kuota cadangan 5% bagi Jemaah Haji
regular akan tetap diberlakukan?
Saat ini kuota cadangan 5% masih tetap diberlakukan
sampai ada perubahan peraturan terkait kuota
cadangan.

Dokumen dan Perlengkapan Haji


1. Apabila Jemaah Haji telah memiliki passport
apakah akan diganti biaya pembuatannya?
Penggantian biaya bagi Jemaah Haji yang telah memiliki
passport akan tetap dilakukan selama mendapatkan
persetujuan anggaran BPIH dari DPR-RI.
2. Mengapa nama Jemaah Haji pada paspor harus
terdiri dari minimal tiga kata?
Aturan nama pada passport telah menjadi kesepakatan
antara Kementerian Agama dengan Kementerian

20 Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
Hukum dan HAM sesuai peraturan yang ditetapkan
oleh Arab Saudi.
3. Mengapa sering terjadi keterlambatan penerbitan
visa Jemaah Haji?
Keterlambatan penerbitan visa haji disebabkan karena
banyaknya komponen yang harus diisikan pada setiap
form pengajuan visa Jemaah Haji ke dalam system e-
hajj untuk seluruh jumlah Jemaah Haji.
4. Apakah ada biaya penerbitan visa haji?
Penerbitan visa haji sudah menjadi satu paket pelayanan
dokumen haji yang termasuk ke dalam BPIH sehingga
tidak ada biaya tambahan dalam penerbitan visa haji.
5. Apa sajakah perlengkapan Jemaah Haji yang
diterima setelah melunasi BPIH?
Jemaah Haji akan menerima perlengkapan berupa batik
haji, kain ihram, buku manasik dari BPS-BPIH, koper,
tas jinjing, dan tas passport dari maskapai penerbangan.
Asrama Haji
1. Mengapa Jemaah haji harus diasramakan?
Tujuan pengasramaan Jemaah Haji untuk memastikan
kesehatan Jemaah Haji sebelum berangkat haji, dengan
cara melakukan karantina terhadap kemungkinan
terjangkitnya penyakit-penyakit tertentu (menular) yang
memungkinkan terjangkitnya wabah penyakit kepada
Jemaah Haji secara massal baik di dalam pesawat
maupun selama di Arab Saudi.

Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017 21


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
2. Mengapa keluarga Jemaah Haji tidak
diperbolehkan bertemu Jemaah Haji di asrama
haji?
Selama proses karantina Jemaah Haji tidak
diperkenankan berhubungan langsung dengan orang
dari luar asrama haji termasuk pihak keluarga. Hal ini
karena dikhawatirkan ada pihak luar yang sakit dan akan
menular kepada jemaah. Jemaah dituntut memiliki
kondisi tubuh yang sehat selama di asrama dan saat
perjalanan ke Arab Saudi. Selain itu dikhawatirkan
anggota keluarga akan memberikan makanan tidak
higienis yang dibawa dari luar asrama. Dan factor lain
adalah agar jemaah merasa tenang dan cukup istirahat
untuk menghadapi perjalanan yang cukup jauh.
3. Siapakah penanggung jawab pengangkutan
Jemaah haji dari Kabupaten ke asrama haji?
Pengangkutan Jemaah Haji dari masing-masing
Kabupaten/Kota menuju asrama haji merupakan
tanggung jawab Pemerintah Daerah.
4. Mengapa masih terdapat kondisi asrama haji yang
tidak layak?
Revitalisasi asrama haji sedang dilakukan secara
bertahap kepada semua asrama haji. Apabila saat ini
masih terdapat asrama haji dengan kondisi kurang layak
karena anggaran revitalisasi diserahkan kepada asrama
haji secara bergiliran setiap tahun.

22 Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
Transportasi Udara dan Perlindungan Haji
1. Bagaimana ketentuan bagasi Jemaah Haji di
pesawat terbang?
Jemaah Haji diperbolehkan membawa barang dengan
berat maksimal di dalam tas jinjing 7kg, dan koper 32kg.
Jemaah dilarang membawa barang-barang terlarang
sesuai ketentuan penerbangan internasional.
2. Apa sajakah barang-barang yang masuk kategori
terlarang dibawa ke Arab Saudi?
a. Senjata tajam
b. Perhiasan dan uang tunai dalam jumlah sangat
besar
c. Kompor/lampu gas, tabung oxygen, accu
d. Bahan peledak, senjata api dan amunisinya,
kembang api, tabung gas, korek api, pylox
e. Cairan korosif dan beracun
f. Air zam-zam atau air minum
g. Cairan dalam botol lebih dari 100ml
h. Benda bersifat magnetis
i. Peralatan, bahan baku, dan perlengkapan
memasak
j. Rokok lebih dari 2 slop
k. Benda-benda bersifat mistis (jimat)
l. Obat-obatan terlarang
3. Apabila koper dan/atau tas jinjing Jemaah Haji
rusak berat atau hilang dapat meminta ganti?
Jemaah Haji dapat meminta pengganti tas yang rusak
atau hilang

Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017 23


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
4. Bagaimana cara meminta ganti koper dan/atau tas
jinjing yang rusak berat?
Jemaah Haji membuat laporan secara tertulis kepada
Ketua Sektor untuk diteruskan ke Kepala Daerah Kerja.
5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk proses
penggantian koper dan/atau tas jinjing Jemaah
Haji yang rusak berat?
Penggantian tas dan/atau koper akan diberikan saat
Jemaah Haji telah berada di Makkah.
6. Bagaimana cara mencairkan asuransi jiwa bagi
Jemaah Haji yang meninggal dunia?
Sejak tahun 2016, proses klaim akan dilakukan oleh
Kementerian Agama sehingga keluarga jemaah tidak
perlu menyiapkan berkas dan formulir klaim. Setelah
verifikasi oleh pihak asuransi, pihak asuransi akan
melakukan transfer uang asuransi jiwa ke rekening
jemaah haji yang digunakan untuk melakukan setoran
BPIH.
7. Mengapa Jemaah Haji yang wafat di Arab Saudi
jenazahnya tidak dapat dipulangkan ke Indonesia?
Pemerintah Arab Saudi yang membuat ketentuan
larangan jenazah Jamaah Haji dipulangkan ke negara
asal.
8. Mengapa besaran nilai asuransi yang diterima
Jemaah Haji berbeda antara tahun 2014 dan 2015-
2016?
Besaran klaim asuransi Jemaah Haji wafat pad atahun
2014 sebesar 35.000.000,- (tiga puluh lima juta rupiah)

24 Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
atau sebesar BPIH yang dibayarkan karena premi yang
disetorkan oleh Jemaah Haji sebesar Rp 100.000,00
sedangkan pada tahun 2015 dan 2016 premi asuransi
sebesar Rp 50.000,00 sehingga asuransi yang diterima
sebesar Rp 17.500.000,00.
9. Siapa yang menanggung biaya perawatan Jemaah
Haji yang sakit di rumah sakit Arab Saudi?
Biaya perawatan Jemaah haji di Arab Saudi menjadi
tanggung jawab pemerintah Arab Saudi karena Jemaah
telah membayar general service fee selama berada di Arab
Saudi.
10. Bagaimana cara mengetahui infomasi Jemaah Haji
yang sakit dan dirawat di rumah sakit Arab Saudi
setelah operasional penyelenggaraan ibadah haji?
Informasi Jemaah Haji sakit di Arab Saudi dapat
ditanyakan langsung kepada petugas Kloter, PPIH Arab
Saudi, maupun Staf Teknis Urusan Haji Konsulat
Jenderal RI Jedah.
11. Bagaimana proses pemulangan Jemaah Haji sakit
setelah operasional penyelenggaraan ibadah haji?
Pemulangan Jemaah Haji sakit pasca operasional haji
dilaksanakan oleh Konsulat Jenderal RI Jedah dengan
biaya pemulangan ditanggung oleh negara. Jemaah Haji
sakit akan didampingi oleh 2 orang petugas (1 orang
tenaga medis, dan 1 orang petugas KUH)

Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017 25


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
12. Siapa yang menanggung biaya perawatan Jemaah
Haji di rumah sakit rujukan setelah operasional
penyelenggaraan ibadah haji?
Perawatan Jemaah Haji sakit yang dipulangkan setelah
operasional haji menjadi tanggung jawab Kementerian
Agama selama 14 hari dirawat di Rumah Sakit Rujukan
(biasanya RS Haji Pondok Gede). Setelah dinyatakan
layak terbang atau dipulangkan melalui jalur darat oleh
tim medis RS, Jemaah Haji akan dipulangkan dengan
didampingi 2 orang petugas dari Kementerian Agama.
13. Bagaimana cara memberikan pelayanan dan
perlindungan bagi Jemaah Haji berkebutuhan
khusus?
Jemaah Haji berkebutuhan khusus akan mendapatkan
pendampingan dari petugas kloter.
14. Bagaimana cara memberikan pelayanan dan
perlindungan bagi Jemaah Haji usia lanjut dan
tidak didampingi mahram?
Jemaah haji usia lanjut yang tidak didampingi mahram
akan dibantu oleh petugas kloter baik Ketua Kloter,
TPIHI, TKHI, TPHD, maupun Ketua Regu dan Ketua
Rombongan.

26 Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
PELAYANAN HAJI LUAR NEGERI
Akomodasi Haji
1. Bagaimana kondisi hotel yang digunakan Jemaah
Haji di Arab Saudi?
Kondisi hotel yang digunakan oleh Jemaah Haji setara
dengan hotel berbintang 3 di Indonesia.
2. Mengapa banyak menggunakan hotel yang jauh
dari Masjidil Haram?
Penggunaan hotel yang jauh dari Masjidil Haram
dengan pertimbangan harga yang telah dianggarkan di
BPIH tidak mencukupi untuk menyewa hotel-hotel
yang semuanya dekat dengan Masjidil Haram.
3. Apakah diperbolehkan memasak di hotel Arab
Saudi?
Jemaah Haji tidak diperbolehkan memasak di dalam
hotel karena dapat menimbulkan kebakaran hotel,
konsumsi Jemaah Haji telah disediakan, dan Jemaah
Haji telah menerima uang living cost.
4. Apakah diperbolehkan bagi Jemaah Haji yang
berstatus mahram tinggal dalam satu kamar
selama di Arab Saudi?
Jemaah Haji tidak diperbolehkan tinggal dalam satu
kamar dengan mahramnya sesuai ketentuan dari Arab
Saudi yang memisahkan kamar laki-laki dan perempuan.
Pembagian kamar telah diatur oleh Ketua kloter
bersama dengan Ketua Rombongan dan Ketua Regu.
Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017 27
Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
5. Apakah setiap hotel memiliki restoran yang
menyediakan makanan dengan menu Indonesia?
Tidak semua hotel memiliki restoran yang menyediakan
makanan.

Katering Haji
1. Jemaah haji selama di Arab Saudi menerima
konsumsi (makan) berapa kali?
a. Selama di Madinah Jemaah Haji menerima makan
sebanyak-banyaknya 19 kali. Diberikan snack pagi
(croisant isi dan cup cake), diberikan paket
kelengkapan minum (teh, kopi, gula, krimmer).
b. Selama di Makkah menerima makan sebanyak 25
kali dan snack pagi.
c. Di Arafah diberikan 4 kali makan (malam, pagi,
siang, malam), di Muzdalifah 1 kali snack dan di
Mina 11 kali makan (pagi, siang, malam) termasuk
paket kelengkapan konsumsi dan air mineral
tambahan;
2. Apakah Jemaah Haji menerima konsumsi selain
makan berat?
Jemaah haji menerima snack sarapan selama berada di
Madinah, menerima buah di semua wilayah layanan,
selama di Armina diberikan jus buah saat makan siang
dan paket kelengkapan konsumsi.

28 Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
3. Bagaimanakah menu makan Jemaah haji?
Menu Jemaah Haji telah disesuaikan dengan kebutuhan
gizi rata-rata tiap Jemaah Haji dengan citarasa
Indonesia. Setiap hari perusahaan catering selalu
mengirimkan sampel makan Jemaah Haji untuk dicek
kesesuaian menu, berat porsi, citarasa, dan kelayakan
makanannya.
4. Apabila makanan yang diterima Jemaah Haji tidak
layak konsumsi (basi), apakah akan mendapatkan
pengganti menu yang lain?
Apabila menu tidak layak (terjadi secara massal) dan
disebabkan karena kesalahan pengolahan, pengemasan,
maupun proses distribusinya, maka menu harus diganti
dengan menu yang lain saat itu juga. Tetapi apabila
menu basi disebabkan karena keterlambatan Jemaah
Haji dalam mengkonsumsinya, maka tidak ada
penggantian konsumsi. Apabila terdapat kelalaian
perusahaan selain harus mengganti juga ada sanksi
berjenjang, mulai pembayaran denda sampai pemutusan
kontrak.
5. Apakah memungkinkan Jemaah Haji yang
menderita jenis penyakit tertentu meminta menu
diet sesuai penyakit yang diderita?
Saat ini katering belum dapat melayani permintaan diet
bagi Jemaah Haji yang menderita penyakit tertentu,

Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017 29


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
karena menu dimasak secara masal dengan asumsi
Jemaah Haji sehat.
6. Berapa liter Jemaah Haji mendapatkan jatah
minum setiap hari?
Setiap makan Jemaah Haji mendapat air minum
minimal 1 lt yang terdiri dari 1 botol @600ml atau 3
botol @330 ml untuk 3 wilayah layanan (Makkah-
Madinah-Armina), khusus Jeddah hanya mendapat 2
botol @330 ml.

Subdit Transportasi Haji


1. Mohon dijelaskan fasilitas transportasi darat yang
diterima Jemaah haji selama di Arab Saudi?
Jemaah haji menerima pelayanan transportasi dari
Bandara ke hotel, bus shalawat di Makah (untuk hotel
berjarak ≥ 4.500m dari masjidil Haram), antar kota
perhajian (Makah-Madinah-Jedah), pelayanan ziarah,
dan bus selama proses Arafah-Muzdalifah-Mina.
Selama di Arab Saudi seluruh Jemaah haji Indonesia
mendapatkan layanan transportasi darat dengan rute-
rute sebagai berikut: Bandara AMMA–Pemondokan
Madinah, Pemondokan Madinah–Pemondokan
Makkah, Bandara KAAIA Jeddah–Pemondokan
Makkah, Pemondokan Makkah–Bandara KAAIA
Jeddah, Pemondokan Makkah–Pemondokan Madinah,
Pemondokan Madinah–Bandara AMMA.

30 Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
2. Apakah yang dimaksud dengan bus shalawat?
Bus sholawat adalah bus sholat lima waktu. Bus ini
melayani Jemaah Haji yang akan melaksanakan sholat 5
waktu dari hotel ke Masjidil Haram untuk Jemaah Haji
yang jarak hotel ke Masjidil Haram ≥ 4.500m.
Bus shalawat adalah layanan bus yang mengantarkan
Jemaah haji yang ingin melakukan shalat 5 waktu dari
pemondokan Makkah ke masjidil haram pergi-pulang
dan beroperasi selama 24 jam.
3. Apakah yang dimaksud dengan angkutan masyair?
Angkutan masyair adalah angkutan/bus yang melayani
perjalanan Jemaah Haji dari Makah ke Arafah,
Muzdalifah, dan Mina (pergi pulang).
Angkutan masyair adalah angkutan/bus yang melayani
Jemaah haji dengan rute-rute sebagai berikut : Makkah-
Arafah, Arafah-Muzdalifah, Muzdalifah-Mina, Mina-
Makkah.
4. Bagaimanakah kondisi bus antarkota perhajian?
Bus yang digunakan untuk angkutan Jemaah Haji antar
kota (Madinah-Makah-Jedah) telah menggunakan bus
yang berkualitas bagus (upgrade). Ketentuan bus: usia
produksi paling lama 2007, AC normal, kapasitas 45
seat, memiliki kulkas, alat keselamatan, toilet, ban
cadangan, dan bagasi bawah yang luas.
Bus antarkota yang digunakan oleh Jemaah haji
Indonesia adalah bus upgrade dengan usia minimal

Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017 31


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
pembuatan tahun 2011, kecuali tahun 2009 untuk jenis
Mercedes-Benz, bus memiliki fasilitas sebagai berikut :
Kapasitas minimal 45 seat, AC,Global Positioning
System (GPS), toilet, kulkas, sabuk pengaman, tombol
manual darurat pembuka pintu, alat pemecah kaca, alat
pemadam kebakaran, bagasi, ban cadangan, pengeras
suara dan kotak P3K lengkap dengan obat-obatan,
seluruhnya dalam kondisi baik dan berfungsi.
5. Bagaimanakah kondisi bus sholawat?
Bus shalawat yang digunakan oleh Jemaah haji
Indonesia adalah jenis city bus dengan usia minimal
pembuatan tahun 2013, dengan fasilitas sebagai berikut
: kapasitas bus 70 orang, memiliki akses 3 pintu, AC,
Global Positioning System (GPS), tombol manual
darurat pembuka pintu, alat pemecah kaca, alat
pemadam kebakaran, ban cadangan dan kotak P3K.
6. Bagaimana cara mengangkut Jemaah Haji dari
Makah ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina?
Jemaah haji di berangkatkan dari pemondokan Makkah
menuju Arafah, Muzdalifah, Mina dan diantar kembali
ke pemondokan Makkah, menggunakan bus angkutan
armina dengan sistem shuttle. Jumlah bus dan jadwal
pengangkutan Jemaah haji tersebut di atur oleh
pemerintah Arab Saudi.
7. Bagaimana ketentuan Jemaah haji yang
mendapatkan fasilitas bus sholawat?
Jemaah Haji yang jarak hotel ke Masjidil Haram ≥
4.500m.

32 Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
Jemaah haji yang mendapat layanan transportasi
shalawat adalah Jemaah haji Indonesia yang menempati
wilayah dengan jarak 1500 meter atau lebih dari masjidil
haram.
8. Apakah Jemaah Haji mendapatkan fasilitas bus
untuk kegiatan ziarah baik di Makkah maupun
Madinah?
Jemaah haji tidak mendapatkan fasilitas bus untuk
kegiatan ziarah, baik di Makkah maupun di Madinah.
9. Apakah Jemaah Haji diperkenankan memberikan
fee kepada petugas transportasi dan/atau sopir
bus antarkota perhajian maupun bus shalawat?
Seluruh Jemaah haji tidak diperkenankan memberikan
fee kepada petugas transportasi dan supir bus, baik
antarkota maupun shalawat.
10. Mengapa pada rute-rute tertentu terdapat warga
negara asing yang ikut menumpang bus sholawat
Jemaah Haji Indonesia?
Pada rute-rute tertentu yaitu rute taraddudi (Mahbas Jin
– Bab Ali, Kuday–Bab Malik dan Amir Mut’ib–Jiad
Mashafi) pengendalian operasional transportasi tersebut
sepenuhnya dilaksanakan oleh pemerintah Arab Saudi
sehingga memungkinkan bus ditumpangi oleh jemaah
haji dari Negara manapun.

Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017 33


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
11. Bagaimana ketentuan barang bawaan di dalam
bus antarkota perhajian?
Barang bawaan Jemaah haji yang diperbolehkan adalah
1 koper besar, 1 tas tenteng dan 1 tas paspor.
12. Bagaimana apabila bus antar kota perhajian
mengalami kerusakan bus (mogok) di perjalanan?
Apabila bus antarkota mengalami kerusakan (mogok)
dalam perjalanan, dihimbau kepada Ketua Rombongan
atau Jemaah haji segera menghubungi layanan
pengaduan atau call centre yang tertera pada setiap bus
antarkota, sehingga petugas transportasi dapat
menghubungi pihak perusahaan bus untuk segera
mengirimkan bus pengganti.

PENGELOLAAN DANA HAJI


1. Apa yang dimaksud dengan BPIH?
BPIH adalah Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji. BPIH
dibayarkan sebanyak 2 tahapan yaitu Setoran Awal
BPIH sebesar Rp 25.000.000,- dan Setoran Lunas
BPIH setelah ada penetapan besaran BPIH oleh
Pemerintah atas persetujuan DPR.
2. Bagaimana cara menetapkan besaran BPIH?
Pemerintah melalui Kementerian Agama mengusulkan
besaran BPIH kepada DPR, selanjutnya DPR bersama
dengan Pemerintah membahas besaran BPIH untuk
mendapatkan persetujuan dari DPR.

34 Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
3. Bagaimana cara melunasi BPIH?
Pelunasan BPIH dilakukan setelah ada perintah
pelunasan dari Kementerian Agama kepada Jemaah
Haji dengan membayar selisih BPIH dengan setoran
awal BPIH.
4. Mengapa besaran BPIH tiap daerah berbeda-
beda?
Besaran BPIH berbeda tiap embarkasi karena
menyesuaikan dengan biaya penerbangan yang nilainya
berbeda sesuai jaraknya ke Arab Saudi.
5. Bagaimana cara mencairkan dana BPIH batal?
Jemaah Haji atau ahli waris atau Kuasa Waris
mengirimkan permohonan pembatalan kepada
Kementerian Agama Kabupaten/Kota dilampiri
dengan bukti setoran awal BPIH, surat permohonan
pembatalan haji bermaterai Rp 6.000,00, foto copy
KTP, SPPH, dan bukti transfer.
6. Apakah yang dimaksud dengan nilai manfaat?
Nilai manfaat adalah nilai bagi hasil yang diberikan oleh
Bank Penerima Setoran BPIH atas dana yang tersimpan
di dalam BPS BPIH.
7. Mengapa semua Jemaah Haji menerima nilai
manfaat yang sama walaupun waktu tunggunya
berbeda?
Nilai manfaat yang didapatkan dari BPS BPIH tidak
dapat dipisahkan untuk tiap Jemaah Haji karena dana
tersimpan di dalam rekening Menteri Agama, sesuai

Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017 35


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
penggunaan nilai manfaat untuk operasional
penyelenggaraan ibadah haji.
8. Apa sajakah komponen pembiayaan BPIH?
BPIH terdiri atas 2 komponen. Direct cost dan indirect
cost. Direct cost adalah komponen yang dibiayai oleh
jemaah dan dapat berubah tiap tahun sesuai dengan
persetujuan DPR. Pada tahun 1438H/2017M, biaya
yang dibayar oleh jemaah adalah tiket pesawat, 20
persen biaya akomodasi di Makkah, serta living allowance
(yang dikembalikan lagi ke Jemaah). Sedangkan biaya
lainnya seperti 80 persen akomodasi Makkah, GSF
(general service fee), akomodasi di Madinah, transportasi
antarkota perhajian, konsumsi selama di Madinah dan
Makkah, serta biaya pelayanan lainnya dibiayai dari
indirect cost yang berasal dari nilai manfaat dana haji.
9. Bagaimanakah penggunaan dana haji yang
tersimpan di rekening Menteri Agama?
Dana haji ditempatkan pada tiga instrumen keuangan,
yaitu deposito berjangka, Surat Berharga Syariah
Negara, dan Surat Utang Negara (SUN). Nilai manfaat
yang diperoleh digunakan untuk pelayanan haji kepada
Jemaah dalam bentuk indirect cost.
10. Benarkah dana haji digunakan untuk membangun
infrastruktur?
Saat ini dana haji tidak digunakan untuk membangun
infrastruktur. Dana haji hanya dapat ditempatkan pada

36 Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
tiga instrumen keuangan, yaitu deposito berjangka,
Surat Berharga Syariah Negara, dan Surat Utang Negara
(SUN).
11. Mengapa dana haji tidak diinvestasikan ke sektor-
sektor yang lebih menguntungkan?
Kementerian Agama hanya dapat menempatkan dana
haji untuk mendapatkan nilai manfaat dari deposito
berjangka, Surat Berharga Syariah Negara, dan Surat
Utang Negara (SUN).
12. Mengapa setoran awal BPIH Khusus
menggunakan mata uang dolar Amerika?
Pertimbangan penggunaan mata uang USD saat itu
adalah karena penyelenggara haji khusus adalah pihak
swasta (PIHK) yang sekitar 80 persen pengeluarannya
dalam mata uang USD. Dengan menentukan BPIH haji
khusus dengan USD, Jemaah akan terhindar dari
kerugian akibat selisih kurs mata uang saat melakukan
pelunasan.
13. Apakah mungkin ketentuan setoran awal BPIH
khusus diubah dari mata uang dolar Amerika ke
rupiah?
Saat ini telah disyahkan PMA yang mengatur setoran
awal BPIH Khusus ke dalam mata uang rupiah. PMA
Nomor 11 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Agama Nomor 23 Tahun 2016
tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus.

Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017 37


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji
TIM PENYUSUN KAMUS INFORMASI HAJI

38 Kamus Informasi Haji & Umrah Tahun 2017


Disusun oleh Sub Bagian Informasi Haji

Anda mungkin juga menyukai