Anda di halaman 1dari 64

Tujuan Umum

Setelah selesai mengikuti materi


ini, peserta mampu memahami
peran dan fungsi Tenaga
Kesehatan yang terlibat dalam
pelayanan Kesehatan Jemaah
Haji di Arab Saudi
Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti materi ini, peserta mampu
menjelaskan :

Hubungan kerja tenaga kesehatan yang


terlibat dalam pelayanan kesehatan jemaah
haji di ARMINA

Alur kerja tenaga kesehatan yang terlibat


dalam pelayanan kesehatan Jemaah haji di
ARMINA
RUANG LINGKUP

Proses pelayanan jamaah haji yang sakit untuk di safari


wukufkan di Arafah 
• Penetapan prioritas jamaah haji yang akan disafari
wukufkan
• Pengaturan persiapan pelaksanaan safari wukuf
(kendaraan, perlengkapan dan jamaah haji) hingga
pelaksanaan safari wukuf & jamaah kembali lagi di
BPHI/KKHI Makkah
Perintah Allah

“ Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata,


(diantaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa
memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia;
mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa
mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya
Allah maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari
semesta alam.
(QS. Al-Imran: 97)
Melayani Jamaah adalah Ibadah
Dasar Hukum
1. UU NO 36 TAHUN 2009 Tentang Kesehatan
2. UU NO 13 TAHUN 2008 Tentang Penyelenggaraan Haji
3. PP 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan
4. Keputusan Presiden No. 62 Tahun 1995 Tentang
Penyelenggaraan Urusan Haji Pasal 12
5. Permenkes Nomor 2407/MENKES/PER/XII/2011
Tentang Pelayanan Kesehatan Haji
6. Kepmenkes Nomor: 442/MENKES/SK/VI/2009
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji
7. Permenkes Nomor 15 Tahun 2016 Tentang Istithaah
Kesehatan Jamaah Haji
8. PMA No. 14 Tahun 2012 Pasal 43 ayat (1)
Syarat Haji
1. Islam

2. Baligh

3. Sehat

4. Merdeka

5. Mampu
Rukun Haji

1. Ihram 2. Wukuf

3. Tawaf Ifadah 4. Sa’i

5. Tahalul 5. Tertib
Wajib Haji
Wajib haji adalah segala sesuatu yang wajib dikerjakan dan
apabila tidak dilakukan harus membayar denda atau dam dan
hajinya tetap sah. Adapun yang termasuk wajib haji yaitu:
a. Ihram dari miqat, ialah miqat makani dan miqat zamani yang
telah ditentukan.
b. Bermalam di Muzdalifah.
c. Melempar jumrah aqabah tanggal 10 Zulhijah.
d. Melempar jumrah di Mina selama 3 hari, sehari 3 lemparan
masing-masing 7 batu (jumrah ula, jumrah wusta, dan jumrah
ukhra).
e. Bermalam di Mina tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah.
f. Meninggalkan larangan-larangan haji.
Wukuf
• Wukuf adalah berdiri sejenak di arafah pada
waktu tergelincirnya matahari tanggal 9
dzulhijjah.
• Wukuf diawali dengan mendengarkan
khutbah, shalat dzuhur dan ashar jama’
taqdim qasar.
• Diisi dengan :
• membaca Alquran,
• dzikir
• do’a, tasbih dan
• istighfar
PENGERTIAN

Safari wukuf adalah


pelaksanaan wukuf bagi
jamaah haji yang sakit
dengan kriteria tertentu
yang dirawat di BPHI/KKHI,
maupun yang diusulkan
oleh dokter kloter.
Jamaah haji yang dapat diikutsertakan dalam
safari wukuf adalah jamaah yg mengalami
sakit/uzur sesuai ketentuan / kriteria yang telah
ditetapkan.
Waktu pemberangkatan tanggal 9 Dzulhijah
ba’da Zuhur (15.00 WAS) dengan rute dari
BPHI/KKHI Makkah langsung menuju Arafah
dan berhenti sejenak di Arafah sampai dengan
ba’da Ashar kemudian kembali lagi ke
BPHI/KKHI Makkah
KRITERIA SAFARI WUKUF
1. Congestive heart failure
2. Hipertensi emergensi
3. Edema paru kardiogenik maupun non kardiogenik
4. PPOK stadium lanjut dengan atau tanpa eksaserbasi
5. Asma persisten sedang – berat dengan eksaserbasi akut
6. Sirosis hepatis dengan komplikasi
7. Hematemesis melena
8. Diabetes melitus dengan komplikasi
9. Acute Coronary Syndrome dengan hemodinamik stabil /
uncomplicated
10. Cerebrovascular disease (CVD)
11. Fraktur tungkai bawah
12. Penderita dengan infeksi berat
13. Penyakit keganasan
14. Gangguan jiwa
Rapat koordinasi persiapan dengan Daker
Membuat Tim, Daftar & Jadwal (Dokter, Perawat, Supir
Ambulans, koster / Bus, PIJU (Pembimbing Ibadah Jamaah
Uzur), Yanum & Ibadah, Perbekalan, Sansur)
Cek kondisi Ambulans, koster/Bus, Obat & Alkes
Menentukan dan menyepakati kriteria dan ketentuan
jamaah haji sakit / uzur untuk safari wukuf diluar
ketentuan yang sudah ada.
Memberikan informasi / edaran terkait pelaksanaan
Safari Wukuf kepada petugas Sektor, Kloter (dokter
kloter) dan pihak terkait lainnya.
Persiapan Safari Wukuf
Melakukan pemeriksaan kondisi akhir terhadap
jamaah yang akan disafari wukufkan di BPHI/KKHI,
Sektor, RSAS, maupun terhadap jamaah uzur yang
diusulkan oleh TKHI / Kloter.
Menginventarisir, melakukan konfirmasi dan
menseleksi jamaah sakit hasil pemeriksaan yang
akan di safari wukufkan
Menginformasikan dan melaporkan jamaah yg
prioritas safari wukuf kepada Ka. Daker dan
Wakadaker Makkah.
Menerima dan menetapkan jamaah haji yang akan
disafari wukufkan
Menginformasikan dan menginstruksikan kepada
semua pihak terkait untuk menyiapkan semua hal
terkait pelaksanaan safari wukuf
Mengirim dan menampung Jamaah haji yang
sakit ke/ di BPHI/KKHI untuk disafari wukufkan
Memastikan kesiapan kendaraan, obat, alat
kesehatan dan perlengkapan lainnya yang
dibutuhkan / digunakan untuk safari wukuf.
o Pastikan kendaraan bersih
o Lengkapi kasur, bantal, alat tenun & air di jerigen
o Siapkan peralatan terkait (oxygen, urinal, pispot, dan
peralatan lainnya)
o Tiap mobil sediakan kit emergency, obat gawat
darurat, EKG Monitor & DC Shock, masker & obat
brochodilator, dll
o Makanan & minuman yang cukup bagi jamaah
maupun petugas
o Memasang Label tanda (kain ihram/gelang lengan)
untuk memudahkan pengaturan saat kembali.
Simulasi mekanisme penurunan dan pengembalian
pasien (ambulans di IGD & Bus di lantai 2)
Melakukan Sweeping jamaah haji Indonesia ke RSAS
(Rumah Sakit Arab Saudi). Pastikan semua jamaah haji
Indonesia tidak ada yang tertinggal dalam
melaksanakan wukuf di Arafah, kecuali yang kritis di
RSAS (dibadalkan). H-0 chek RSAS (via telp)
Menjelang keberangkatan
 Memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan ibadah hajinya
orang sakit / uzur dan membimbing jemaah haji untuk memakai
pakaian ihram dan niat haji.
 Menempatkan jamaah haji ke kendaraan dalam posisi yang
sesuai dengan kelengkapan peralatan medis.
 Pastikan jamaah haji sudah berpakaian ihram secara sesuai.
 Pastikan kondisi jamaah haji sakit telah siap untuk
diberangkatkan.
 Melakukan sweeping di ruang perawatan, jangan sampai ada
yang tertinggal.
Mengatur dan mengarahkan keberangkatan jamaah haji sakit untuk
di safari wukufkan
Jamaah haji diberangkatkan dari BPHI/KKHI Makkah menuju Arafah
& berhenti di Arafah sampai dgn ba'da Ashar, kemudian kembali lagi
ke BPHI/KKHI Makkah.
Jamaah dibimbing membaca talbiyah selama di perjalanan
dan doa wukuf di Arafah.
Pastikan kondisi pasien selalu dalam keadaan baik dan
stabil (visitasi di koster/bus dan ambulans).
Memberikan makan dan minum bagi jamaah haji sakit
Mengatur pengembalian jamaah haji yang di safari
wukufkan ke BPHI/KKHI Makkah.
 Prioritaskan jamaah sakit yang terlemah kondisinya
diturunkan terlebih dahulu.
 Pastikan dimonitor selalu airway, breathing &
circulation
 Sesuaikan ruangan dengan label yang ada
 Jamaah dengan gangguan jiwa harus tetap di kawal
petugas.
 Jamaah yang kondisinya memburuk di rujuk ke RSAS.
Menginformasikan pelaksanaan Thawaf Ifadah &
melontar jumrah bagi jamaah Safari Wukuf menjadi
tanggung jawab pihak keluarga, Karu, Karom atau Ketua
Kloter.
Membuat laporan hasil pelaksanaan Safari Wukuf
KEMUNGKINAN YG TERJADI

Komplain/kekecewaan keluarga jamaah sakit safari


wukuf yang meninggal & saat mengikuti safari wukuf di
RSAS
Jamaah sakit meninggal saat keberangkatan / dalam
perjalanan safari wukuf
Keadaan umum jamaah sakit memburuk dalam
perjalanan safari wukuf.
Dokter kloter berusaha mensafari wukufkan jamaah
yang tidak termasuk kriteria safari wukuf dengan
berbagai alasan faktor kesehatan.
SISTEM RUJUKAN
KESEHATAN HAJI
TKHI/
DI ARAB SAUDI
KLOTER
1

SEKTOR
2

BPHI/KKHI
3

RSAS
Pelayanan Safari Wukuf
Pelayanan di KKHI
HAMBATAN
• IKLIM
• BAHASA
• SOSIAL BUDAYA
• USIA
• KESEHATAN
• MAKANAN
TANAZUL
• PEGERTIAN
Pemisahan jama’ah dari ROMBONGAN dengan
alasan kesehatan
• KRITERIA:
Jama’ah :Gangguan Jiwa, gangguan mobilisasi,
hemodialise, penyakit Terminal yang layak
terbang, DM dengan komplikasi ganggren dll
Istita’ah

• Jasmani
• Rohani
• Ekonomi
• Keamanan
Miqat

• Miqat Zamani
Ketentuan batas waktu untuk mengerjakan
haji, yaitu tanggal 1 Syawal sampai terbit fajar
tanggal 10 Zulhijjah
• Miqat Makani
Ketentuan batas tempat untuk memulai ihram
haji atau umrah (Zulhulaifah, Yalamlam,
Bandara King Abdul Aziz Jeddah)
Ihram
• Ihram ialah niat mulai mengerjakan Haji / Umrah
• Pakaian ihram adalah pakaian yang dipakai oleh orang yang
melakukan haji dan umrah dengan ketentuan:
• Bagi pria memakai dua helai kain yang tidak berjahit, satu
diselendangkan di bahu (Rida) dan satu disarungkan menutup pusar
sampai dengan lutut (Izar). Pada waktu melaksanakan tawaf,
disunatkan kain ihram berwarna putih dikenakan dengan cara idtiba’,
yaitu membuka bahu sebelah kanan dengan membiarkan bahu
sebelah kiri tertutup kain ihram. Tidak boleh memakai baju, celana
atau kain biasa. Diperbolehkan memakai ikat pinggang, jam tangan
dan alas kaki yang tidak menutup mata kaki ketika shalat. Sunatnya
diselendangkan di atas kedua bahu hingga dada sehingga kedua
pundaknya tertutup.
• Bagi wanita dianjurkan memakai pakaian berwarna gelap, yang
menutup seluruh tubuh, kecuali muka dan kedua telapak tangan.
Sunah sebelum berihrom

• Mandi
• Memakai minyak wangi
• Menyisir rambut
• Memotong kuku
Larangan ihram
No. Pria Wanita
1. Memakai pakaian berjahit Berkaos tangan (menutup telapak
tangan)
2. Memakai sepatu/alas kaki yang Menutup muka (cadar)
menutupi mata kaki
3. Menutup kepala (seperti dengan topi)

4. Memakai wangi-wangian kecuali yang dipakai sebelum berihram


5. Memotong kuku dan mencukur atau mencabut bulu badan
6. Berburu atau mengganggu /membunuh binatang dengan cara apapun
7. Nikah, menikahkan atau meminang wanita untuk dinikahi
8. Bercumbu atau bersetubuh (rafas)
9. Mencaci, bertengkar atau mengucapkan kata-kata kotor (jidal dan fusuk)

10. Memotong pepohonan di tanah haram


Mabit di Muzdalifah
• Mabit artinya berhenti atau bermalam
• Mabit di muzdalifah artinya berhenti
sejenak atau bermalam di muzdalifah
sampai melewati tengah malam.
• Diisi dengan berdoa dan berdzikir
• Bisa dimanfaatkan untuk mencari kerikil
yang digunakan saat lempar jumroh
Mabit di Mina
• Mabit di mina artinya keadaan jemaah haji di
Mina pada malam hari untuk tidur atau
istirihat pada hari hari tasyrik
Lontar Jamarat

• Lontar jumroh adalah


melontar dengan batu
kerikil pada jumroh
(marma) Ula, Wusta
dan aqobah
• Tanggal 10 dzulhijjah
hanya melontar
jumroh aqobah
• Tanggal 11,12 dan 13
melontar jumroh Ula,
Wusta dan aqobah
dengan masing
masing menggunakan
7 butir batu kerikil
• Batu kerikil harus
masuk ke dalam
lubang marma
• Nafar = rombongan
Nafar Keberangkatan jemaah haji
meninggalkan mina pada hari
tasyrik.
• Nafar dibagi menjadi dua:
*Nafar Awal
Meninggalkan mina lebih
awal sebelum terbenam
matahari tanggal 12
dzulhijjah
*Nafar Tsani
Meninggalkan mina pada
tanggal 13 dzulhijjah
• Petugas
*Berbagi tugas untuk
memfasilitasi jemaah nafar
awal ataupun nafar tsani
Tawaf

• Tawaf ialah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7


kali, Ka’bah berada di sebelah kiri di mulai dari
arah sejajar Hajar Aswad. Orang yang
melakukan tawaf harus dalam keadaan suci
dari hadas besar, kecil atau najis.
• Macam-macam tawaf :
(Qudum, Ifaadah, Wada’, Sunat)
Sa’i
• Sa’i ialah berjalan yang dimulai dari bukit Safa
ke bukit Marwah atau sebaliknya sebanyak 7
kali perjalanan yang berakhir di bukit Marwah.
Perjalanan dari bukit Safa ke Marwah dihitung
satu kali. Lari-lari kecil sunat dilakukan bagi
laki-laki mulai dari pilar hijau berikutnya. Bagi
wanita tidak disunatkan berlari-lari kecil,
cukup berjalan biasa. Orang yang melakukan
Sa’i boleh dalam keadaan hadas besar.
Tahallul
• Tahallul adalah keadaan seseorang yang telah
dihalalkan (dibolehkan) melakukan perbuatan yang
sebelumnya dilarang selama berihram.
• Mencukur atau memotong/menggunting rambut,
bagi wanita boleh menggunting minimal 3 helai dan
minimal sepanjang 1 cm
Dam
• Dam menurut artinya
adalah darah, sedang
menurut istilah adalah
mengalirkan darah untuk
Baitullah dengan
menyembelih ternak
yaitu kambing, unta atau
sapi di tanah haram
dalam rangka memenuhi
ketentuan manasik
haji/umrah
Hijir ismail
Multazam
Maqom Ibrahim
Masjid Nabawi

Bagian luar

Bagian dalam
Makam Rosul

Raudah
Masjid Quba Masjid Kiblatain
Jabal Nur
GOA HIRA
Jabal Rahmah
Jabal Tsur
Kesimpulan
1. Ibadah haji merupakan ibadah fisik
2. Jamaah haji yang dapat diikutseratakan dalam safari
wukuf adalah jamaah yang mengalami sakit/uzur sesuai
dengan ketentuan dan kriteria yang telah ditetapkan
3. Dalam pelaksanaannya, terdapat kriteria dan proses
mulai dari persiapan s/d evaluasi
4. Bagi petugas pendamping safari wukuf di berlakukan
manasik haji yang berbeda dengan petugas lainnya,
atau dengan jamaah haji pada umumnya
5. Mendampingi jamaah sakit merupakan IBADAH kita
yang seungguhnya
Wassalamu’alaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai