Anda di halaman 1dari 5

A.

PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling tinggi derajatnya dibandingkan
dengan makhluk Allah yang lain. Karena manusia diberi kelebihan berupa akal dan fikiran
agar dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk. Dengan keistimewaanya tersebut
diharapkan manusia dapat hidup bahagia di dunia dan diakhirat. Sesuai dengan tujuan
penciptanya, maka tinjauan tentang hakekat manusia dengan berbagai dimensi
kemanusiaanya, potensinya dan permasalahnanya menjadi titik tolak bagi pentinganya
kegiatan bimbingan dan keagamaan bagi manusia, dimana salah satu dari tujuan bimbingan
dan keagamaan adalah untuk memelihara dan mencapai kesehatan mental. Jadi jelas, bahwa
sasaran bimbingan keagamaan adalah manusia dengan berbagai latar kehidupannya. Salah
satu latar kehidupan manusia di masyarakat adalah rumah sakit khususnya pasien rawat inap
terutama yang menderita penyakit kronis mengalami kecemasan, ketakutan, kesedihan,
bahkan putus asa dalam menghadapi penyakit yang di deritanya.
Perawatan dan penyembuhan pasien di rumah sakit bukan hanya persoalan
perawatan aspek medis semata, melainkan membuntuhkan pendekatan holistik-omprehensif
meliputi aspek bio-psiko-sosio-spiritual. Pentingnya aspek spiritual dalam menunjang
pengobatan aspek lainnya yaitu bio-psiko-sosial tidak dapat ditawar-tawar lagi, karena pasien
dirumah sakit terutama pasien rawat inapbukan hanya menderita berbagai penyakit fisik akan
tetapi mereka juga mengalami berbagai tekanan dan gangguan mental spiritual dari yang
ringan sampai yang berat sebagai akibat dari penyakit yang dideritanya.
Pasien – pasien yang mengidap penyakit berat mengalami berbagai kecemasan,
ketakutan, demikian juga pasien yang akan menghadapi operasi dan pasca operasi, pasien
yang menghadapi saat – saat kritis seperti menghadapi kematian ( terminal ), sakaratul maut,
sudah bukan ranah persoalan perawatan medis semata, mekainkan sangat memerlukan
pendampingan, layanan, dan bantuan spiritual untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien.
Sedangkan kebutuhan spiritual pasien merupakan kebutuhan dasar dan mutlak yang tidak
dapat digantikan oleh asuhan dan layanan apapun. Karena itupemberian bantuan dan layanan
spiritual initidak aka cukup jika hanya diberikan melalui asuhan keperawatan medis
melainkan harus disampaikan melalui layanan secara terfokus, lebih spesifik, diberikan oleh
seorang profesional, dan berorientasi pada situasi kebutuhan spiritual pasien, tersusun dalam
sebuah program secara mandiri, terencana dan sistematis. Bentuk layanan seperti ini akan
lebih tepat disampaiakn melalui layanan bimbingan dan konseling, maka kehadiran Binroh di
rumah sakit juga sangat dibutuhkan untuk bersama – sama bekerja secara kolaboratif dengan
dokter dan perawat.
B. LATAR BELAKANG
Merupakan bentuk integral dari bentuk pelayanan kesehatan, karena pada dasarnya
setiap diri manusia terdapat kebutuhan dasar spritual. Pentingnya bimbingan spritual dalam
kesehatan telah menjadi keteapan WHO yang menyatakan aspek agama ( spiritual )
merupakan salah satu unsur dari pengertian kesehatan seutuhnya ( WHO, 1984 ). Untuk itu
RS Mitra Siaga mengadakan pelayanan Bimbingan Rohani pasien di Rumah Sakit, sebagai
langkah konkrit untuk membantu pasien dalam proses penyembuhannya.
Bimbingan rohani pasien adalah bentuk kegiatan yang didalamnya terjadi proses
bimbingan dan pembinaan rohani kepada pasien di Rumah sakit sebagai bentuk kepedulian
kepada mereka yang sedang mendapat ujian dari Allah SWT. Dalam kegiatan tersebut
bagaimana seorang rohaniawan dapat memberikan ketenangan, kedamaian dan kesejukan hati
kepada pasien dengan senantiasa memberikan dorongan dan motivasi untuk tetap bersabar,
tawakal dan tetap menjalankan kewajiban sebagai hamba Allah.

C. TUJUAN
a. Tujuan umun
1. Sebagai bentuk kepedulian yang sehat terhadap yang sakit.
2. Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarga agar tetap bersabar dan berdoa.
3. Memberikan dorongan dan motivasi kepada pasien agar tidak berputus asa.
4. Mengingatkan pasien agar tetap berbaik sangka kepada Allah SWT.
5. Memberikan pelayanan rohani kepada pasien.
6. Membimbing perasaan pasien agar tetap tenang.

b. Tujuan khusus
1. Manfaat bagi pasien
- Mendapatkan ketenangan batin, keteduhan hati dala menghadapi penyakitnya.
- Termotivasi untuk tetap bersabar, bertawkal dalam menghadapi ujian.
- Menumbuhkan suasana ukhwah dan keakraban kepada pasien untuk saling
berbagi rasa dan cerita ( keluh kesah )
- Mendapatkan pengetahuan tentang fiqh orang sakit
2. Manfaat bagi karyawan
- Mendapatkan pengetahuan tentang ilmu – ilmu keagamaan.
- Termotivasi untuk ikhlas dalam beribadah .
- Meyakinkan bahwa pekerjaan yang kita kerjakan adalah bagian dari ibadah.
- Meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwan kita kepada Allah SWT.
3. Manfaat bagi Rumah Sakit
- Konsep pengobatan yang komprehensip dan menyeluruh.
- Berkurangnya keluh kesah pasien kepada Rumah Sakit.
- Citra positif bagi Rumah Sakit dalam menangani paien.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

Menentukan petugas untuk bimbingan rohani

Membuat jadwal petugas binroh ( 2 shift )


1 Perencanan

Membuat jadwal pembicara pengajian ( mingguan )

Menentukan sumber pembiayaan pengajian

Kunjungan harian terhadap pasien


2 Pelaksanaan

Pengajian mingguan karyawan

Mencatat hasil kunjungan pasien

3 Evaluasi
Membuat laporan harian

Membuat laporan bulanan kunjungan pasien

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Bimbingan Rohani Pasien Harian
1. Menanyakan kepada perawat jaga ruang pasien mana saja yang akan diberikan
bimbingan rohani ( Form permintaan pelayanan kerohanian )
2. Memastikan nama dan identitas pasien serta tempat/ kamar pasien.
3. Mengucapkan salam.
4. Memperkenalkan diri kepasien.
5. Menjelaskan tujuan anda kepasien.
6. Menanyakan kepasien atau keluarga pasien tentang sakitnya.
7. Mendengarkan semua keluhan pasien dan keluarga.
8. Memberi motivasi kepada pasien dan keluarga tentang :
- Kesabaran dalam menghadapi cobaan sakit
- Usaha dan iktiar dengan sungguh – sungguh untuk kesembuhan
- Jangan berputus asa
- Meningkatkan iman dan ibadah kepada Allah SWT
- Menerima akan ketentuan / takdir Alah
- Selalu berfikiran optimis
9. Mendo’akan dengan bahasa arab atau indonesia
10. Menjaga kerahasiaan ( privasi ) pasien
11. Setelah selesi diakhiri dengan ucapan salam
12. Mengisi laporan di form status pasien
13. Mencatat di buku kegiatan
14. Waktu pelaksanaan dilakukan hanya 2 shift, pagi mulai pukul 09.00 – 13.00 dan
siang mulai pukul 15.00 – 19.00.

b. Bimbingan Rohani Karyawan ( Pengajian Mingguan )


1. Mebuat jadwal pengisi pengajian / pembicara.
2. Memastikan tempat dan waktu pelaksanaannya.
3. Pelaksanaan setiap hari kamis atau jum’at jam 07.30 – 09.30.
4. Membuat daftar hadir peserta pengajian.
5. Susunan acaranya ;
- Pembukaan dengan bacaan Basmallah
- Pembacaan ayat – ayat suci Al- Qur’an
- Pengisian materi bimbingan / pengajian oleh petugas
- Pengumuman
- Do’a penutup

F. SASARAN
a. Pasien rawat inap dalam kondisi biasa.
b. Pasien yang akan melakukan tindakan operasi.
c. Pasien dalam kondisi Terminal ( ICU )
d. Pasien jiwa ( Paviliun Flamboyan )
e. Karyawan RS Mitra Siaga

G. JADWAL PELAKSANAAN
2018
NO KEGIATAN

JAN FEB MAR APR MEI JUN JULI AGUS SEPT OKT NOV DES
Pasien Baru
104 104 104 104 104 104 104 104 104 104 104 104
1 (Berdasarkan Permintaan)
Pasien Program Operasi
26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26 26
2 (Berdasarkan Permintaan)
52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52 52
3 Pasien ICU
390 390 390 390 390 390 390 390 390 390 390 390
4 Pasien Jiwa
150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150
5 Karyawan Mitra Siaga

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN & PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan ( per bulan ),
dengan pelaporan target yang dicapai sebesar 80 % dari jumlah target yang sudah dilampirkan
dalam jadwal pelaksanaan diatas. Dan hasil laporan yang akan diserahkan kepada manager
HRD per tanggal 25 setiap bulannya.

I. PENUTUP
Program bimbingan dan konseling islam untukmemenuhi kebutuhan spiritual pasien
rawat inap di rumah sakit merupakan suatu keharusan. Sebuah penelitian dibarat
mengungkapkan bahwa penyebab sakit 70 % adalah maslah psikologis. Ini menujukan
penyakit fisik sangat berkaitan erat dengan psikologis penderita. Dan suatu yang sangat
penting dalam masalah psikologis ini adalah ketenangan jiwa / batin. Hal ini yang menjadikan
pentingnya seorang petugas bimbingan rohani. Semoga bimbingan rohani di Rumah Sakit
Mitra Siaga ini dapat dirasakan manfaatnya khususnya bagi pasien, keluarga pasien, juga
karyawan rumah sakit Mitra Siaga. Dan semoga Allah SWT memberkati kita semua, Amin.

Anda mungkin juga menyukai