Kepada
Yth : Direktur
Di_
Tempat
Assalaamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya. Semoga kita semua senantiasa mendapatkan petunjuk,
bimbingan, dan perlindungan-Nya.Amin.
Bersama ini kami laporkan pelaksanaan kegiatan dan evaluasi program pencegahan
dan pengendalian infeksi Bulan Februari 2014
Demikian laporan kegiatan ini kami sampaikan, dan atas perhatiannya kami
ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Tembusan :
1. Unit Terkait
2. Arsip
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut
untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah
ditentukan. Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan
pengunjung rumah sakit dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi di rumah sakit atau
Healthcare Associated Infections (HAI’s). Seorang pasien dikatakan mengalami HAI’s
apabila pasien menunjukkan tanda-tanda infeksi pada hari ke-3 atau lebih perawatan
di RS, dan saat pasien masuk RS tidak terdapat tanda-tanda infeksi tersebut.
Menurut Al Varado, 2000 angka kejadian HAI’s dari waktu ke waktu terus meningkat,
mencapai sekitar 9% (berkisar antara 3-21%).
Bidang pencegahan dan pengendalian infeksi adalah salah satu struktural di bawah
direktorat utama dimana tugas pokoknya adalah membantu direktur utama
merencenakan, melaksanakan pencegahan, pengendalian, mengevaluasi, mengaudit
terhadap pelayanan rumah sakit,terutama terhadap penderita infeksi dalam upaya
pengendalian infeksi nosokomial di rumah sakit, pelaksanaan program–program
pencegahan dan pengendalian infeksi di RSI Sultan Agung Semarang.
B. Tujuan
Tujuan dari laporan kegiatan bidang pencegahan dan pengendalian infeksi selama satu
bulan adalah :
A. Pola Ketenagaan
1. SDI
Sumber daya insani merupakan komponen yang paling penting untuk mendukung dan
memberikan pelayanan yang berkesinambungan. Pengetahuan dan skap yang dimiliki
akan mempengaruhi keefektifan pelayanan.
Sumber Daya Insani yang ada di bidang PPI adaah sebagai berikut:
SMF (Bedah,Dalam,Obsgyn,Anak)
Farmasi
Sanitasi
Gizi
CSSD
Laundry
IPSRS
Kamar Jenazah
Sarana dan prasarana yang ada dan digunakan untuk mendukung pelaksanaan
pekerjaan di bidang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi antara lain :
KINERJA PELAYANAN
B. Pengelolaan sampah :
o Pengelolaan sampah sudah dilaksanakan sesuai prosedur
o Pemisahan tempat sampah untuk yang infeksius dan non infeksius ( kuning :
Infeksius, Hitam : Non infeksius, Unggu : Citostatika Safety box : Benda tajam
untuk unit keperawatan dan penunjang
o Pembakaran sampah medis dengan incinerator milik sendiri
o Pemeriksaan kesehatan lingkungan (udara,air bersih,air limbah)
o Edukasi dan monitoring terhadap petugas pengambilan sampah infeksius.
PEST CONTROL
Saat ini penanganan /pengendalian hewan pengganggu di RSI Sultan Agung mengalami
peningkatan meskipun belum significant, populasi hewan paling banyak adalah lalat
kemudian semut dan kucing. Treatment yang sudah dilakukan dalam rangka
mengendalikan hewan tersebut adalah penyemprotan di area TPS, tempat yang
terdeteksi banyak lalat termasuk area jualan, meningkatkan sanitasi di seluruh area RS,
penutupan sarang/lubang yang disinyalir sebagai rumah semut, pemasangan jebakan
di area 4 gedung, pencarian secara manual kucing di sore hari.
1. Pemeriksaan air bersih di lima titik antara lain reservoir B, D, VK, Gizi, OK meliputi
pemeriksaan fisika , kimia,biologi di dapatkan hasil semua baku mutu memenuhi
persyaratan.
2. Pemeriksaan air limbah yang dilakukan setiap bulan ( januari, pebruari ) didapatkan
hasil dari 8 parameter yang di uji terdapat NH3-N bebas melebihi baku mutu, untuk
satu parameter ini tidak masuk dalam penilaian PROPER.
C. Pengelolaan Linen :
1. Pemisahan linen infeksius dan non infeksius dilaksanakan oleh perawat di ruang
keperawatan masing – masing
2. Pengambilan linen kotor dari ruang keperawatan dilaksanakan oleh petugas
laundry
3. Penghitungan linen kotor dilakukan di unit laundry oleh petugas laundry
4. Pengambilan linen kotor di unit keperawatan di mulai jam 09.00.
5. Pengambilan linen kotor untuk ruang bedah central di laksanakan dua kali dalam
sehari pagi dan sore oleh petugas laundry. Pengambilan sore jam 14.30 untuk
ruang : OK,VK dan poli GIGI
6. Proses pencucian Infeksius dan non Infeksius disendirikan
7. Proses pengeringan menggunakan mesin pengering , kemudian di jemur di
tempat yang sudah ditentukan
Laporan Pencucian
Kendala yang ada di laundry di bulan Januari sampai Februari minggu ke tiga adalah cucian
basah yang menumpuk belum bisa dilipat dan disetrika dikarenakan mesin pengering yang
rusak satu terhitung sejak Nopember 2013 sedangkan area jemuran kurang memadai
dikarenakan satu area belum terpasang kanopi sehingga di musim penghujan tidak bisa
digunakan. Untuk tenaga pelipatan dan pencucian yang jaga sore kami tambahkan tenaga
lembur 2 orang Selama 2 – 3 jam hanya dalam kondisi tertentu jika memang cucian sangat
banyak sehingga bisa membantu penanganan linen OK besar dan SEC yang akan disterilkan
pagi harinya. Namun hal ini belum bisa mengatasi linen yang akan diambil pagi harinya
karena harus menunggu maksimal sampai pukul 11.00 WIB baru linen bisa diambil.
Untuk fasilitas yang ada saat ini sesuai dengan standar pelayanan bahwa pencucian linen
infeksius harus disendirikan , sedangkan untuk saat ini mesin cuci masih 2, kami mohon
penambahan mesin cuci 1 lagi kapasitas 60 kg dan dry kapasitas 60 kg. Untuk
menghadapi penambahan gedung GMCE.
Untuk mesin setrika roll kami mebutuhkan 1 lagi untuk mempercepat dan mengatasi
linen yang belum dapat disetrika ( selimut tebal )
NO NAMA BARANG Vol/Sat JAN FEB
1 Brodklin liquit Lt 50 50
2 Softy Lt 50 50
3 Hefiklir Lt 50 20
4 BOOS Lt 75 50
5 WOST Lt 100 100
6 OXY BRIET 50 Lt 75 100
7 FLUFI Lt 100 100
TOTAL 500 470
D.Kewaspadaan Universal :
Belum ada ruang dan fasilitas khusus isolasi untuk pasien dewasa yang sesuai
standar PPI , ada ruang isolasi hanya satu kamar untuk pasien anak di gedung
II.Survaillance :
(VAP), Plebitis dan Dekubitus yang dilakukan dengan mengisi check list
monitoring infeksi pasien rawat inap, dihitung dan di rekap setiap bulan.
kultur sputum dan thorax foto pada pasien dilakukan pemasangan ventilator setelah
dipasang 2x24jam
4.Dalam penghitungan angka infeksi yang di hitung hanya infeksi baru yang terjadi
Setelah 2 x 24 jam di rawat di RSI.Sultan Agung, untuk Infeksi lama atau infeksi
yang di dapat dari rumah sakit lain tidak di hitung.
No Jenis Infeksi Jml Kejadian Infeksi Feb Jml Kejadian Infeksi Feb
2013 2014
1. ILO 1 0
2. ISK 0 0
3. IADP 0 0
4. VAP 0 0
5. PLEBITIS 8 3
6 DECUBITUS 0 0
ANALISA :
1.Angka kejadian plebitis sudah ada penurunan dibanding dengan angka plebitis pada
3. Budaya kebersihan tangan sudah berjalan namun belum memenuhi target (85%),
dengan hasil pencapaian (86%) akan tetapi masih banyak petugas yang berkuku
REKOMENDASI :
2.Dalam pemberian injeksi melalui intra vena harus dilakukan secara pelan-pelan
3.Tingkatkan kebersihan tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan sesuai standar
WHO
6.Mandatory training dan workshop tehnik pemasangan infus dan perawatan luka post
operasi
TINDAKLANJUT :
1.Edukasi kebersihan tangan secara terus menerus untuk petugas sesuai standar WHO
4. Terpasang Ventilantor 81 68
5. Terpasang CVC 1 2
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5
KEPATUHAN LIMA MOMEN KEBERSIHAN TANGAN
ANALISA :
1. Dari sample 18 unit keperawatan monitoring kebersihan tangan dalam five moment untuk
perawat dan dokter sebagai berikut :
Perawat : 86 %
Dokter : 86.4 %
2. Kepatuhan kebersihan tangan sebelum kontak pasien dan melakukan tindakan tetap masih
rendah baik dokter maupun perawat.
3. Komitmen individu masih rendah.
4. Manajemen RS sangat mendukung program kebersihan tangan petugas
REKOMENDASI :
1. Tingkatkan sosialisasi kebersihan tangan secara terus menerus ke semua petugas
2. Bekerja sama dengan penjab dan IPCLN untuk melakukan monitoring kebersihan tangan
petugas di unit masing-masing
3. Dukungan penuh dari pihak manajemen untuk pemenuhan sarana dan prasarana sesuai
kebutuhan
TINDAK LANJUT :
1. Monitoring kepatuhan petugas dalam melakukan
kebersihan tangan
2. Audit kepatuhan kebersihan tangan pada semua unit
keperawatan secara berkala
3. Koordinasi dengan penjab untuk menyediakan
handrub saat visite dokter
4. Sarana dan prasarana kebersihan tangan sudah
terpenuhi 80 %
Program ini belum dapat dilaksanakan karena belum ada buku pedoman untuk
Pembuatan buku pedoman dilakukan setelah ada hasil pemetaan pola kuman di RSI
pemeriksaan, / masih dalam proses sementara sudah ada 2 (dua) dokter spesialis
2.Orientasi untuk karyawan baru belum terlaksana terkait dengan belum ada
BULAN TAHUN
2013 2014
FEBRUARI 44 131
Dalam penanganan luka tusuk jarum / benda tajam sudah ada Prosedur (SPO) dan
kebijakan yang di tetapkan oleh Direktur rumah sakit
Pelaksanaan penanganan luka tusuk jarum / benda tajam di berlakukan terhadap
seluruh karyawan yang bekerja di rumah sakit atau unit – unit terkait :dokter,
perawat, radiologi, CSSD,sanitasi / cleaning servis, gizi, laundry, kamar jenazah, dan
Farmasi
Rumah Sakit belum mengatur kebijakan tentang biaya untuk mahasiswa praktek yang
terpapar jarum / benda tajam sehingga biaya akomodasi menjadi tanggungjawab
mahasiswa praktek, untuk penanganan terpapar jarum sama sesuai prosedur (SPO)
untuk karyawan rumah sakit.
DATA PAJANAN TUSUK JARUM / BENDA TAJAM
3. Belum ada kebijakan dan prosedur yang di tetapkan oleh Direktur rumah sakit
4. Penyusunan kebijakan dan prosedur oleh Komite PPI masih proses / draff
A. KENDALA
Kendala – kendala yang timbul pada bulan Februari adalah sebagai berikut:
1.Budaya kebersihan tangan belum berjalan dengan baik, termasuk kebersihan kuku :
masih banyak petugas kesehatan yang berkuku panjang, dan memakai asesoris
cincin, jam tangan pada saat melakukan kebersihan tangan dan tndakan
3.Rapat Koordinasi / pertemuan anggota Komite PPI belum berjalan dengan baik
4.Belum ada fasilitas kebersihan tangan Handscrub / sabun cuci tangan standar PPI
5.Masih banyak pengunjung dan petugas rumah sakit yang merokok di lingkungan
rumah sakit
6.Belum ada fasilitas dan ruang untuk ketua Komite PPI atau TIM PPI yang presentatif.
7.Belum ada sistem informasi yang on line di Komite PPI dengan unit Keperawatan
B. REKOMENDASI :
Dari kendala – kendala tersebut kami mengusulkan :
1.Dukungan penuh dari manajemen rumah sakit berupa : Anggaran untuk kegiatan :
2.Ada kebijakan direktur rumah sakit tentang pemakaian asesoris pada jam kerja,
termasuk pemeliharaan kuku (kuku harus pendek) untuk seluruh petugas di rumah
sakit .
3.Tim rokok mohon di gerakan kembali bekerjasama dengan Tim PPI , harus ada
Pemantauan / monitoring, edukasi, secara terus menerus baik untuk petugas rumah
sakit maupun keluaga pasien, pengunjung dan masyarakat pedagang yang ada di
4.Pelatihan PPI Dasar secara internal untuk seluruh staf rumah sakit,bekerjasama
dengan nara sumber dari external dan bagian pengembangan staf di RSI Sultan
Agung.
5.Ada ruang / kantor / fasilitas sarana dan prasarana untuk ketua Komite dan Tim PPI
tahun 2007.
BAB VI
PENUTUP
Demikian laporan bagian komite pencegahan dan pengendalian infeksi dibuat sebagai
evaluasi kinerja bulan Februari 2014,semoga dapat diambil manfaat dan menjadikan
perbaikan kegiatan – kegiatan selanjutnya.
Komite PPI
Ketua