KELOMPOK 3 B
(Zainurrofieq, 2014)
PERBEDAAN AL-MA’SURAT KUBRA DAN SUGRA
Perbedaan antara dzikir Al-Ma’surat kubra dan sugra terletak pada bacaan
yang terdapat di dalamnya. Pada Al-ma’surat kubra bacaannya lebih banyak
daripada Al-ma’surat sugra. Al-ma’surat sugra itu 1/3 dari Al-ma’surat kubra.
Bacaan yang terdapat dalam Al-ma’surat kubra yang tidak ada dalam Al-
ma’surat sugra di antaranya adalah: QS. Ali Imran ayat 1-2; QS. Thaha ayat
111-112; QS. At-Taubah ayat 128-129; QS. Al-Isra ayat 110-111; QS. Al-
Mu’minun ayat 115-118; QS. Ar-Rum ayat 17-26; QS. Al-Mu’min ayat 1-3;
QS Al-Hasyr ayat 22-24; QS. Al-Zalzalah ayat 1-8; QS. Al-Kafirun ayat 1-6;
dan QS. An-Nasr ayat 1-3.
Jadi, Al-Ma'tsurat Sughro itu sudah se-ringan-ringannya dzikir, janganlah diringan-
ringankan lagi. Karena Al-Ma'tsurat Sugra itu sudah seperti sepertiganya Al-
Ma'tsurat Kubra yang seharusnya kita amalkan setiap hari di waktu pagi dan
petang. Jadi kalau diringankan lagi, berarti sama saja hanya seperenamnya.
MANFAAT MEMBACA
Rumah terlindung dari gangguan setan Berdasarkan hadits
Nabi yang telah diriwayatkan oleh Thabrani menerangkan
bahwa barang siapa yang membaca 10 ayat dari surat Al-
Baqarah di dalam rumahnya maka setan tidak akan mampu
masuk kedalam rumah tersebut hingga keesokan harinya.
Kesepuluh ayat itu adalah empat ayat pertama surat Al-
baqarah, satu ayat kursi, dua ayat setelah ayat kursi, dan
ditutup dengan tiga ayat terakhir surat al-baqarah.
Al-Baihaqi berkata ‘hadits ini sanadnya baik’) Dari Abi Salam ra.
– seorang pelayan Rasulullah saw. – dalam hadits marfu’, ia
berkata, saya mendengar Rasulullah saw. bersabda,
“Barangsiapa ketika pagi dan sore hari mengatakan : radiitu
billahi rabba ……, maka adalah wajib bagi Allah untuk
meridhainya.” (Hadits riwayat Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-
Nasa’i dan Al-Hakim)
4. Dari Abdullah bin Hubaib ra., ia berkata, “(Suatu ketika) kami keluar pada
malam yang gelap gulita dan sedang hujan. Kami meminta kepada Rasululloh saw.
agar berkenan mendo’a-kan kami. Maka kami pun menjumpai beliau, lalu beliau
bersabda, ‘katakanlah !’ Saya tidak mengatakan apa-apa. Kemudian beliau bersabda,
‘katakanlah !’ Saya tidak mengatakan apa-apa. Kemudian saya bertanya, ‘apa yang
harus saya kataka, wahai Rasululloh ?’ Beliau bersabda, ‘Qulhuwallohu ahad dan
dua surat perlindungan (Al-Falaq dan An-Naas) tatkala sore dan pagi hari masing-
masing tiga kali, niscaya ia sudah mencukupi dari segala sesuatu.” (Hadits riwayat
Abu Dawud, Tirmidzi, dan An-Nasa’i. At-Tirmidzi berkata, ini hadits hasan
shahih.”)
5. Dari Abu Hurairah ra. berkata, “Rasululloh saw. tatkala pagi hari selalu membaca :
asbahna wa asbahal mulku lillah ......., dan ketika sore hari berkata : amsaina wa amsal
mulku lillah .......” (Hadits riwayat Ibnu Sunni dan Al-Bazzar. Al-Baihaqi berkata ‘hadits
ini sanadnya baik’)
6. Dari Ubay bin Ka’ab ra. berkata, “Ketika pagi hari Rasululloh saw. Mengajarkan kepada
kami untuk membaca : asbahna ‘ala fitrotil islam ......., dan ketika sore hari juga
membaca do’a yang sama.” (Hadits riwayat Abdullah bin imam Ahmad ibnu Hambal
dalam zawaid-nya).
7. Dari ibnu Abbas ra., ia berkata, “Telah bersabda Rasululloh saw., ‘barangsiapa membaca
tiga kali : allahuma inni asbahtu mingka ......., maka wajib bagi Allah untuk
menyempurnakan nikmat-Nya kepada orang tersebut.” (Hadits riwayat Ibnu Sunni)
11. Dari Abu Ayyub ra., Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa ketika pagi hari
membaca : la-ilaaha illallahu wahdahu la-syarika lahu ........ sepuluh kali, maka Allah
akan mencatat setiap kali itu dengan sepuluh kebaikan dan menghapus sepuluh
kejelekan, serta mengangkatnya dengan bacaan tadi sepuluh derajat. Bacaan tadi
(pahalanya) bagaikan memerdekakan sepuluh budak, dan ia bagi pembacanya sebagai
senjata bagi permulaan siang sampai menjelang sore, serta hari itu ia tidak akan
mengerjakan pekerjaan yang akan mengalahkannya. Dan barangsiapa membacanya
ketika sore hari, maka ia (pahalanya) seperti itu juga.” (Hadits riwayat Ahmad, Ath-
Thabrani, Sa’id bin Mansur, dan yang lainnya)
MAKNA SURAT AL-BAQARAH AYAT 255-257
Ayat Kursi dan 2 Ayat setelahnya (255-257)
Alloohu laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyuumu laa ta'khuzuhuu sinatuw walaa
naumun lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardhi man dzalladzii yasyfa'u
'indahu illa bi idznihi ya'lamu maa baina aidiihim wa maa kholfahum wa laa
yuhiithuuna bisyai-in min 'ilmihi illaa bi maa syaa-a wasi'a
kursiyyuhussamawaati wal ardhi wa laa yauuduhu hifzuhuma wahuwal 'aliyyul
'azhiim. La ikroha fid-diini qot tabayyanar-rusydu minal ghoyyi famay yakfur
biththooghuuti wa yu' minu billahi faqodis tamsaka bil 'urwatil wutsqoo lan
fishooma laha wallohu samii'un aliim. Allohu waliyyul ladziina aamanuu
yukhrijuhum minazh-zhulumaati ilan-nuuri walladziina kafaruu awliyaa-u
humuth-thooghutu yukhri-juunahum minan-nuuri ilazh-zhulumaati ulaa-ika ash-
haabun-naarihum fiihaa khooliduun
(255) Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup
kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak
tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi
syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apaapa yang di hadapan
mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu
Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi.
Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi
Maha Besar.
(256) Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah
jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang
ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah
berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(257) Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari
kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir,
pelindungpelindungnya ialah syaithan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya
kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya. (Al-Baqarah: 255-257)
KEUTAMAAN SURAT AL-BAQARAH 255-257
Diriwayatkan dari Thabrani dalam Al Kabir,begitu juga Hakim dan dia dishahihkan, dari
Ibnu Mas'ud RA, sesungguhnya Nabi SAW bersabda:
"Barangsiapa membaca sepuluh ayat; empat ayat diawal Al Baqarah, ayat kursi dan dua
ayat setelahnya; dan penghujung Surat Al Baqarah; maka syetan tidak akan masuk rumah
tersebut hingga subuh"
Hadits yang kedua menjelaskan tentang kelebihan dari ayat kursi, yang
menjelaskan bahwa ayat kursi merupakan ayat yang paling agung yang akan
memberikan kemudahan bagi setiap yang membacanya.
c. Hadis ketiga
Hadits Abi Daoed dari Watsilah bin Asqo’
Artinya: Bahwasanya Nabi telah datang ditempat2 shohabat
Moehadjirin, kemudian maka ada seorang tanyakan
kepadanya, ayat manakah didalam Quran yang paling
besar? Maka bersabda Nabi, ayat Kursi, ialah ayat Allahu la
ila ha illa huwal-hayyul qoyyum, dan artinya ayat Kursi itu
lebih besar yaitu pahala bacanya itu lebih banyak
a. Hadis Pertama
Hadits Tirmidzi dari Abie Hoerajroh sabda Nabi saw
Artinya : Barang siapa didalam pagi membaca ayat Kursi, dan dua ayat dari
permulaan surat Al-mumin, maka niscayalah ia dipeliharakan didalam harinya itu
sehingga sorenya, dan barang siapa membaca di dalam waktu sore, maka ia di
peliharakan di dalam malamnya itoe sehingga pagi.
Hadits pertama yang terdapat dalam keutamaan membaca ayat kursi menjelaskan
tentang keagungan ayat kursi sebagai ayat yang harus senantiasa dibaca baik di pagi
maupun di sore hari, karena siapapun yang membaca ayat kursi di waktu pagi
maupun sore Allah akan jaga dari segala gangguan syaitan sampai keesok harinya.
b. Hadis Kedua Hadits Bajhaqi dari pada Anas sabda Nabi saw
Artinya : Barang siapa membaca didalam ba’da tiap
sembahyang fardu ayat Kursi, niscayalah ia dipeliharakan
sampai sembahyang yang akan datang, dan tidak
memeliharakan atas membaca ayat Kursi melainkan Nabi
dan Shiddiqin dan Syuhada.
Ya Tuhanku, segala puji bagiMu sebagaimana Maha Suci Allah dan Segala Puji bagiNya,
seyogyanya kemuliaan wajahMu dan sebanyak bilangan makhlukNya,seridha
keagungan kekuasaanMu diriNya, setimbangan ‘arsy-Nya, dan sebanyak
. tinta dari kata-kataNya.
Aku ridha Allah sebagai Rabb, islam sebagai
agama, dan Muhammad sebagai Rasul. Denaga nama Allah yang bersama NamaNya
sesuatu apa pun tidak akan celaka baik di bumi
dan dilangit. Dialah Maha Mendengar lagi maha
Mengetahui.
7. 8.
Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kebutuhan apa-apa yang dia
ciptakan.
8. Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari rasa gelisah dan sedih, dari kelemahan dan
kemalasan, dari sifat pengecut dan bakhil, dan dari lilitan hutang dan kesewenangan
wenagan orang.
9. 10.
10. Ya Allah, engkau Tuhanku, tiada Tuhan kecuali engkau. Engkau ciptakan aku dan
aku adalah hambaMu. Aku berada diatas janjiMu, semampuku. Aku berlindung
kepadaMu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui banyaknya nikmat (yang
engkau anugrahkan) kepadaku dan zku mengakui dosadosaku, maka ampunilah aku.
Karena sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa melainkan engkau.
11. 12.
11. Aku memohon ampunan Allah yang tiada tuhan melainkan Dia, Yang Maha Hidup dan Maha
mengurus (makhluk-nya)
12. Ya Allah berikanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad,
sebagaimana telah Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Di alam
Engkaulah yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
13. 14.
13. Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan
melainkan Allah dan Allah Maha Besar.
14. Tiada tuhan melainkan Allah semata, yang tiada sekutu bagi-
Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia berkuasa atas
segala sesuatu.
15. 16.