Anda di halaman 1dari 4

RAMADHAN BULAN TARBIAH

Oleh : Muhammad Nur Mufid, S.H

: ‫الكريم الكتاب في تعالى هللا قال‬

Hadirin Jama’ah jum’at rohimakumullah

Bulan ramadhan adalah bulan yang sangat dinanti-nanti kedatangannya oleh


ummat muslim di seluruh dunia, dari yang miskin sampai yang kaya, dari
pejabat sampai rakyat jelata, muda sampai tua, semua menanti kehadiran yang
bulan sangat mulia ini, karena itu kehadirannya yang sangat di tunggu ini
alangkah baiknya jangan disia-siakan begitu saja. Hendaknya dengan
kesungguhan dan keseriusan dalam menghadapinya, maka dari itu kekuatan
iman sangat berpengaruh dalamnya, sebagaimana dalam hadist Rasullulah:

‫ان إِي َما ًنا َواحْ تِ َسابًا ُغف َِر لَ ُه َما َت َق َّد َم مِنْ َذ ْن ِب ِه‬
َ ‫ض‬ َ ْ‫َمن‬
َ ‫صا َم َر َم‬
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap
pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.”  (HR.
Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760)

Dengan begitu salah satu manfaat dari ramadhan yang kita dapat jika kita
melaluinya dengan bersungguh sungguh ialah ramadhan mentarbiah hidup
kita, ramadhan mendidik hidup kita. Maka alangkah baiknya jika kita
memanfaatkan setiap waktunya dengan beribadah kepada Allah. Dengan
meningkatkan ibadah sunnah, karena ibadah wajib sudah pasti di lakukan.

Jama’ah jumat rohimakumullah

Perumpamaan dari berpuasa manusia itu seperti dua makhluk Allah yaitu ular
dan ulat, makhluk yang Allah ciptakan dengan siklus puasa dalam dirinya

Ular mengalami siklus puasa untuk mengganti kulit

Ketika sebelum berpuasa namanya ular, setelah berpuasa namanya tetap ular

Sebelum puasa makanan ular adalah katak dan tikus, setelah puasa makanan
ular juga katak dan tikus

Sebelum berpuasa prilaku ular adalah melata, setelah puasa berpuasa prilaku
ular tetaplah melata

Berbeda dengan ulat

Sebelum puasa namanya ulat, setelah puasa namanya kupu-kupu

Sebelum puasa makanan ulat adalah daun, setelah puasa makanan ulat adalah
sari pati bunga

Sebelum puasa cara berjalan ulat adalah menggeliat, setelah puasa ulat dapat
terbang sebagai kupu-kupu

Sidang jum’at rahimakumullah

Hikamahnya adalah dengan kita berpuasa diharapkan ada perubahan didalam


hidup kita walaupun itu sedikit, sebagai contoh puasa seekor ulat yang menjadi
kupu-kupu, hadirnya Ramadhan yang hanya 1 kali dalam setahun ini di harap
menjadi sebuah kelas tarbiah yang mendidik kita dari tidak terbiasa menjadi
sebuah kebutuhan, ataupun perubahan kecil yang sanggat baik, seperti yang
sebelum ramadhan belum mampu untuk mengkhatamkan Al-quran, dengan
hadirnya bulan ramadhan ini mampu menghatamkannya walau hanya sekali,
dengan hadirnya ramadhan yang semula tidak melaksanakn sholat wajib,
setelah ramadhan sholat menjadi sebuah kebutuhan, yang semula di rumah
setelah ramadhan sholatnya di masjid, bagi laki-laki, dan masih banyak lagi

Dan juga bukan seperti puasa seekor ular, puasa tidak puasa tetap sama.
Hadirnya ramadhan tidak mengubah apapun dalam diri seseorang tersebut, ia
berpuasa ia juga berbuat dosa, bermaksiat, berdusta, berzina, dan lain
sebagainya

Dan menjadikan ramadhanya sia-sia dan yang ia dapatkan hanya lapar dan
dahaga, sebagaimana di sebutkan dalam hadist rasullah

َ ‫َوال َع َطشُ الج ُْو ُع صِ َيا ِم ِه مِنْ َح ُّظ ُه‬


َّ‫صائ ٍِم رُب‬

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari
puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.”

Maka dari itu selagi masih ada kesempatan, selagi ramadhan masih di awal
bulannya,sebelum penyesalan itu datang sebelum ramadhan berakhir, mari
kita bersungguh-sungguh dalam menjalankan ibadah di bulan ramadhan ini,
karna kita tidak tahu kapan ramdhan terakhir kita, karna jika kita sanggat
memaksimalkan ramadhan ini in sya Allah kita akan mendapatkan apa yang
kita perbuat itu sebagaimana pepatah arab :

‫من يزرعه يحصد‬


“Barang siapa yang menanam dia akan memanen”

Jama’ah jum’at rahimakumullah

Apabila kita dapat melakukan pendekatan puasa secara fungsional tidak hanya
secara formalitas belaka, maka kita menjadi orang yang bertakwa dan benar-
benar dekat dengan Allah. Ketika seseorang dekat dengan Allah, maka apa yang
menjadi keinginan dan kebutuhannya akan terkabul.
Rasullulah Saw. Bersabda:

Artinya: “tiga golongan yang tidak di tolak doanya, yaitu: orang yang berpuasa
sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, doa orang yang tertindas.”

Melihat dari hadist di atas, orang yang berpuasa sampai ia berbuka doanya tidak
tertolak doanya oleh Allah tak ada hijab antaranya dengan Allah, maka dari itu
di tengah wabah pandemi covid-19 atau yang familiar dengan Corona, mari kita
perbanyak bermunajat kepada Allah SWT, agar Allah segera mengangkat
wabah ini, dan melindungi bangsa indonesia dari segalah wabah penyakit dan
mara bahaya dan dari kedholiman pemimpin negri.

Anda mungkin juga menyukai