Anda di halaman 1dari 7

PETUNJUK TEKNIS

PENGANGKATAN DAN PENGANGKATAN KEMBALI


PENYULUH AGAMA ISLAM NON PNS
DI LINGKUNGAN KANTOR
KEMENTERIAN AGAMA KOTA BUKITTINGGI

KEMENTERIAN AGAMA
KANTOR KEMENAG KOTA BUKITTINGGI
Alamat : Jl. Batang Ombilin II No. 10 Belakang Balok Bukittinggi
2015

0
KEPUTUSAN
KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KOTA BUKITTINGGI
NOMOR : Kw. 10.6/2/BA. 00/0034A/2011
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS
PENGANGKATAN DAN PENGANGKATAN KEMBALI
PENYULUH AGAMA ISLAM NON PNS
DI LINGKUNGAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KOTA BUKITTINGGI
KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA BUKITTINGGI

Menimbang : a. bahwa dalam rangka ketertiban dan kepastian dalam rekruitment Penyuluh
Agama Islam Non PNS di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota
Bukittinggi perlu diterbitkan Petunjuk Teknis Pengangkatan dan Pengangkatan
Kembali Penyuluh Agama Islam Non PNS dimaksud;
b. bahwa dalam pengangkatan Penyuluh Agama Islam Non PNS pada
Kementerian Agama di Bukittinggi belum memiliki standar dan prosedur yang
baku hanya berpedoman kepada surat dari Kantor Wilayah Kementerian Agama
Propinsi Sumatera Barat, maka perlu diterbitkan standar baku dalam
recruitment Penyuluh Agama Non PNS;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan huruf b di atas, perlu
ditetapkan Keputusan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi
tentang Petunjuk Teknis Pengangkatan dan Pengangkatan Kembali Penyuluh
Agama Islam Non PNS Lingkungan Kementerian Agama Kota Bukittinggi;
Mengingat : 1) Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan
Pendidikan Keagamaan;
2) Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Instansi Vertikal Departemen Agama;
3) Keputusan Menteri Agama Nomor 52 Tahun 1978 tentang Pendelegasian
Wewenang Mengangkat, Memperbaharui dan Memberhentikan Tenaga
Penyuluh Agama;
4) Keputusan Menteri Agama Nomor 164 Tahun 1996 tentang Honorarium
Penyuluh Agama sebagaimana diubah dengan Keputusan Menteri Agama
Nomor 123 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Agama
Nomor 164 Tahun 1996 tentang Honorarium Penyuluh Agama;
5) Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2002 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi dan Kantor Departemen
Agama Kabupaten/Kota;
6) Keputusan Menteri Agama Nomor 123 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas
Keputusan Menteri Agama Nomor 164 Tahun 1996 tentang Tunjangan Bagi
Penyuluh Agama;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA


BUKITTINGGI TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN DAN
PENGANGKATAN KEMBALI PENYULUH AGAMA ISLAM NON PNS DI

1
LINGKUNGAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA BUKITTINGGI

2
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Definisi dan Masa Berlaku

(1) Dalam petunjuk teknis ini yang dimaksud dengan Penyuluh Agama Islam adalah seorang yang
diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
bimbingan keagamaan dan penyuluhan pembangunan melalui bahasa agama Islam.
(2) Penyuluh Agama Islam Non Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya dalam petunjuk teknis ini
disingkat PAI Non PNS adalah seorang yang berstatus Non Pegawai Negeri Sipil yang diberi
tugas, tanggung jawab dan wewenang oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
bimbingan keagamaan dan penyuluhan pembangunan melalui bahasa agama Islam pada kelompok
sasaran.
(3) Kelompok sasaran adalah komunitas dalam masyarakat yang telah dibentuk atau yang terbentuk
oleh masyarakat baik yang lahir karena inisiatif masyarakat yang bersangkutan dan/atau penyuluh
agama sendiri sebagai sasaran bimbingan keagamaan dan penyuluhan pembangunan dengan
bahasa agama Islam.
(4) Pengangkatan PAI Non PNS adalah pemberian keputusan pengangkatan kepada seseorang yang
memiliki kualifikasi tertentu untuk diangkat menjadi Penyuluh Agama Non PNS dalam kriteria
tertentu oleh pejabat yang berwenang, setelah melalui proses dan prosedur tertentu.
(5) Pemberian keputusan pengangkatan PAI Non PNS sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) Pasal ini
berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diangkat kembali sesuai dengan prosedur dan syarat
tertentu.
(6) Syarat, kriteria dan prosesur dalam pengangkatan dan pengangkatan kembali sebagaimana
dimaksud dalam ayat (4) dan (5) Pasal ini diatur dalam Pasal tersendiri dalam Petunjuk Teknis ini.

BAB II
TUJUAN
Pasal 2
Tujuan Petunjuk Teknis Pengangkatan PAI Non PNS ini adalah untuk:
(1) Menetapkan kualifikasi dan kriteria yang digunakan dalam proses rekruitment dan/atau
pengangkatan kembali PAI Non PNS di Lingkungan Kementerian Agama Kantor Kota
Bukittinggi.
(2) Merumuskan prosedur, tahapan-tahapan dan mekanisme pengangkatan dan pengangkatan kembali
PAI Non PNS di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi.
(3) Menjadi acuan dasar bagi Kementerian Agama Kota di Bukittinggi dalam rekruitmen dan/atau
pengangkatan kembali PAI Non PNS sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

BAB III
SUMBER DAN TINGKATAN

Pasal 3
Sumber
PAI Non PNS dapat berasal dari tokoh masyarakat/perorangan yang diakui oleh masyarakat
mempunyai kemampuan di bidang penyuluhan agama sesuai dengan klasifikasi sebagaimana tersebut
dalam Pasal 4 Petunjuk Teknis ini, seperti Ulama, Da’i, Mubaligh, Guru Agama, Guru Mengaji,
Ustadz, Kyai dan tokoh agama lainnya.

Pasal 4

3
BAB IV
SYARAT PENGANGKATAN

Pasal 5
Syarat
(1) Syarat pengangkatan PAI Non PNS harus memenuhi syarat umum dan syarat khusus.
(2) Syarat-syarat umum PAI Non PNS:
a. Berakhlakul karimah.
b. Sehat jasmani dan rohani.
c. Memiliki wawasan dan ilmu agama Islam yang cukup.
d. Mempunyai pengalaman sebagai penyuluh agama.
e. Memiliki surat keterangan sebagai bukti atas kemampuannya.
f. Tidak terlibat dalam organisasi terlarang.
g. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan bimbingan dan penyuluhan.
h. Memiliki kelompok binaan yang tetap dan berdomisili di Kabupaten/Kota setempat.
i. Bukan sebagai Guru Honorer yang dibiayai APBN atau APBD.
j. Tidak akan menuntut untuk diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil.
(3) Syarat khusus PAI Non PNS:
a. PAI Non PNS Muda :
1. Pendidikan minimal S1 (Sttrata l
2. Berusia minimal 20 tahun dan maksimal 45 tahun.
b. PAI Non PNS Madya:
1. Menguasai kitab Jurumiyah atau Sorof Kaelani.
2. Pendidikan minimal Sarjana (Strata 1)/sederajat.
3. Berusia minimal 30 tahun dan maksimal 60 tahun.
c. PAI Non PNS Utama:
1. Minimal menguasai kitab Imriti atau Yaqulu.
2. Pendidikan minimal Strata 2 /sederajat dan mempunyai keahlian khusus di bidang ilmu
agama.
3. Berusia minimal 40 tahun dan maksimal 65 tahun.
(4) Di samping syarat sebagaimana disebutkan dalam ayat (2) dan (3) Pasal ini, Kementerian Agama
Kabupaten/Kota melaksanakan uji kompetensi bagi PAI Non PNS pengangkatan baru dan uji
kinerja bagi PAI Non PNS pengangkatan kembali.

BAB IV
TATA CARA PENGANGKATAN
Pasal 6

Untuk menjadi PAI Non PNS, dilakukan tahapan dan tata cara sebagai berikut:
(1) Calon PAI Non PNS mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota cq. Kepala Seksi Penamas dan mendaftar ulang bagi yang pengangkatan kembali.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini dengan melampirkan atau
memperhatikan persyaratan sebagaimana tercantum dalam Pasal 5 Petunjuk Teknis ini;
(3) Permohonan dikaji dan dinilai secara komprehensif oleh Kepala Seksi Penamas atau Tim yang
khusus dibentuk untuk itu oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
(4) Hasil kajian dibuat secara tertulis untuk selanjutnya menjadi bagian dari nota usul pengangkatan
PAI Non PNS;
(5) Usulan Pengangkatan dan Pengangkatan Kembali PAI Non PNS oleh Kepala Kementerian
Agama Kabupaten/Kota sesuai dengan kuota yang ada pada tahun yang bersangkutan

4
disampaikan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi melalui Bidang
Penamas, dilaksanakan pada awal tahun anggaran.
(6) Bidang Penamas mengkaji dari berbagai aspek baik kompetensi yang bersangkutan maupun kuota
dari Kabupaten/Kota masing-masing dan memproses atau mempersiapkan keputusan
pengangkatannya.
(7) Bidang Penamas mengusulkan kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi untuk
mendapatkan Keputusan Pengangkatan PAI Non PNS tahun yang bersangkutan.
(8) Bidang Penamas menyampaikan keputusan pengangkatan PAI Non PNS kepada Kementerian
Agama Kabupaten/Kota masing-masing.
(9) Kementerian Agama Kabupaten/Kota melalui Seksi Penamas masing-masing menyampaikan
keputusan pengangkatan kepada yang bersangkutan dan memproses pencairan anggaran
tunjangannya.

BAB V
TUGAS KEWAJIBAN, PROPORSI DAN DAERAH SASARAN

Pasal 7
Tugas dan Kewajiban

(1) PAI Non PNS berkewajiban melaksanakan tugas sesuai dengan sasaran yang ditetapkan minimal 2
(dua) kali dalam 1 (satu) minggu.
(2) Pembinaan terhadap PAI Non PNS dilakukan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota cq. Seksi Penamas, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi cq.
Bidang Penamas, dan Dirjen Bimas Islam, baik pembinaan administratif maupun teknis.

Pasal 8
Proporsi
(1) Porsi atau jatah PAI Non PNS setiap tahun didasarkan pada alokasi DIPA Kementerian Agama
Kabupaten/Kota masing-masing.
(2) Proporsi Kabupaten/Kota disebarkan sesuai dengan kebutuhan secara proporsional melalui kajian
secara komprehensif pada kebutuhan masing-masing Kecamatan dan Kelompok Binaan.

Pasal 9
Daerah Sasaran

(1) Sasaran Bimbingan dan Penyuluhan masing-masing personil PAI Non PNS ditetapkan oleh
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dengan memperhatian azas profesionalitas,
proporsionalitas dan aspek terkait lainnya.
(2) Sasaran Bimbingan dan Penyuluhan masing-masing PAI Non PNS sesuai dengan wilayah
sebagaimana tersebut dalam keputusan pengangkatannya.

BAB VI
PELAPORAN

Pasal 10
(1) PAI Non PNS yang telah ditetapkan dalam Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian
Agama Kota Bukittinggi wajib memberikan laporan kepada Kepala Kementerian Agama
Kabupaten/Kota cq. Kepala Seksi Penamas.
(2) Laporan masing-masing PAI Non PNS dilaksanakan sebulan sekali dalam bentuk laporan
mingguan.
(3) Format dan/atau sistematika laporan mengacu dan/atau sesuai dengan format pelaporan.
(4) Kementerian Agama Kabupaten/Kota menyampaikan rekap dan analisis terhadap laporan masing-
masing penyuluh kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi setiap semester.

BAB VII

5
PE N UTU P

Pasal 11

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam petunjuk teknis ini akan diatur dalam ketentuan teknis
operasional tersendiri.
(2) Keputusan ini diberlakukan mulai pada pengangkatan dan/atau pengangkatan kembali PAI Non
PNS tahun 2012.
(3) Apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diubah dan
diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 05 Januari 2011

K E PALA,

Drs. H. SAEROJI, MM
NIP. 195908101987031006

Salinan keputusan ini disampaikan kepada :


1. Sekjen Kementerian Agama RI, Jakarta;
2. Irjen Kementerian Agama RI, Jakarta;
3. Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, Jakarta;
4. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab./Kota se-Jawa Barat.

Anda mungkin juga menyukai