1. DASAR
a. SKB Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama RI Nomor 128 Tahun 1982 dan Nomor
44 A Tahun 1982 Tentang Usaha Peningkatan kemampuan Baca Tulis Huruf Al Qur’an
Dalam Kehidupan Sehari-hari.
b. Keputusan Raker LPTQ Kota Bukittinggi tentang penyempurnaan Pedoman MTQ Kota
Bukittinggi.
2. PENGERTIAN
Pedoman Musabaqah adalah pengaturan tata cara penyelenggaraan perlombaan yang
berlaku dalam pelaksanaan MTQ Kota Bukittinggi Ke-38 Tahun 2018 di Kota kecamatan Aur
Birugo Tigao Baleh untuk setiap cabang dan golongan lomba.
3. KETENTUAN UMUM
a. Waktu dan Tempat
Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Kota Bukittinggi Ke-38 tahun 2018
dilaksanakan pada bulan April 2018 di Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh Kota Bukittinggi
1
c) Golongan Umum (pa/pi) umur maksimal 25 tahun 11 bulan 29 hari;
2
d) Foto copy kartu siswa/ mahasiswa dari sekolah / Perguruan Tinggi Umum di
lingkungan Diknas, khusus bagi peserta Cabang Tartil Qur’an Tingkat menengah
dan umum
e) Pas photo berwarna ukuran 3x4 sebanyak 5 (lima) lembar
f) Foto copy Kartu tanda Penduduk Elektronik
g) Foto copy keterangan domisili dari kelurahan bagi yang berumur di bawah 17
tahun
h) Foto copy Akte Kelahiran
i) Poin a sampai h dibundel dengan rapi dalam satu buah map (sebanyak tiga
rangkap dengan rincian 1 untuk LPTQ, 1 untuk Tim Kerja dan 1 untuk Panitia
penyelenggara.
j) Pendaftaran :
Pendaftaran Kafilah di Bimas Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, 5
hari sebelum hari H.
d. Penampilan Peserta
1) Peserta yang tampil wajib memakai kokarde ( dilengkapi photo ) yang telah
disahkan oleh panitia pelaksana dan diatur sesuai dengan jadwal, system
penomoran ditetapkan untuk pria menggunakan nomor genap dan untuk wanita
menggunakan nomor ganjil.
2) Mengambil nomor giliran tampil peserta tidak boleh diwakilkan
3) Penentuan nomor tampil peserta berdasarkan undian yang dilaksanakan sebelum
acara musabaqah/lomba, sesuai ketentuan cabang masing-masing.
4) Peserta yang berhalangan tampil harus memberitahukan 30 menit sebelum
musabaqah/lomba dimulai.
5) Peserta/regu yang telah dipanggil 3 (tiga) kali berturut-turut tidak hadir tanpa
alasan yang dibenarkan, maka hak tampilnya dinyatakan gugur.
6) Peserta yang tidak tampil pada gilirannya dengan alasan yang dapat dibenarkan dan
dapat menunjukkan surat bukti pejabat/dokter yang ditunjukkan oleh LPTQ diberi
kesempatan pada hari yang ditetapkan oleh Tim Kerja MTQ.
7) Peserta tidak boleh diganti apabila telah mendapatkan pengesahan dari LPTQ
Provinsi Sumatera Barat, yang ditetapkan dalam rapat official.
8) Peserta pada Musabaqah fahmil Qur’an (MFQ) dan Syarhil Qur’an (MSQ) adalah
peserta regu (group) yang terdiri dari 3 orang, apabila salah seorang peserta
berhalangan maka penampilan dapat dilaksanakan oleh 2 orang peserta.
9) Peserta (group) MFQ dan MSQ, gugur hak tampilnya apabila pesertanya tinggal 1
(satu) orang.
10) Peserta (group) MFQ dan MSQ dibenarkan adanya peserta cadangan yang harus
memiliki kriteria peserta yang didaftarkan untuk disahkan menjadi peserta.
11) Peserta khutbah jum’at terdiri dari 2 orang yakni sebagai mua’zin dan seorang lagi
sebagai khatib.
3
12) Peserta tidak perlu memberikan salam pada permulaan dan akhir penampilan,
kecuali peserta cabang Syarhil Qur’an dan Khutbah Jum’at.
13) Peserta harus memakai pakaian dan perlengkapan yang menutup aurat, sopan dan
rapi.
14) Peserta hendaknya bersikap wajar, sopan, takzim, ikhlas dan khusuk’
e. Perhakiman
1) Dewan Hakim diangkat dan dilantik oleh Wali Kota Bukittinggi
2) Dewan Hakim dalam melaksanakan tugasnya dipimpin oleh seorang koordinator
dewan hakim dan wakil-wakil koordinator, sektretaris, wakil sekretaris, koordinator
serta ketua-ketua bidang dan diawasi oleh pengawas dewan hakim.
3) Sistem penilaian dilakukan dengan merujuk kepada pedoman perhakiman yang
ditetapkan oleh LPTQ Nasional Tahun 2010.
4) Dewan hakim bertugas menilai dan menetapkan :
a) Peserta yang memasuki babak semi final dan babak final
b) Peserta sebagai juara terbaik I, II dan III serta harapan I, II dan III
c) Daerah Kabupaten / Kota yang akan menjadi juara umum
5) Bila dewan hakim dalam penilaian peserta dianggap merugikan peserta, official
dapat mengajukan protes kepada pengawas dewan hakim paling cepat 5 jam
setelah penampilan dengan melampirkan bukti otentik. Bila terbukti benar
kekeliruan tersebut, peserta bersangkutan berhak untuk mengulang
penampilannya.
6) Keputusan dewan hakim tidak dapat diganggu gugat
7) Selama musabaqah berlangsung para dewan hakim tidak dibenarkan berhubungan
dengan peserta atau official
8) Akomodasi dewan hakim tertutup untuk siapapun, kecuali petugas yang ditentukan.
9) Hakim yang berhalangan menjalankan tugasnya, maka coordinator dewan hakim
menunjuk penggantinya diantara dewan hakim yang lain (Hakim Pengganti).
10) Apabila terjadi kasus-kasus dalam penilaian MTQ akan diselesaikan secara
berjenjang yaitu melalui ketua majelis, koordinator dewan hakim, pengawas dewan
hakim. Pengawas dewan hakim dapat mengambil keputusan yang bersifat final dan
mengikat setelah berkoordinasi dengan koordinator semua majelis.
4
5. Materi Musabaqah
1) Cabang Tilawah
a) Golongan Tilawah Taman Kanak-Kanak
Materi Bacaan dari : Al Qur’an Juz 1
Materi Hafalan :9 buah surah Juz Amma Mulai dari surah Qurasy
sampai surah An Naas termasuk Surat Al Fatihah
Lama Penampilan : Maksimal 12 menit (untuk dua materi)
Penentuan Maqra’ &: 16 jam sebelum penampilan
Hafalan
b) Golongan Anak-anak
Materi Bacaan dari : Juz 1 s.d Juz 10
Lama Penampilan : 7 s.d 8 menit
Penentuan Maqra’ : 16 jam sebelum penampilan
c) Golongan Remaja
Materi Bacaan dari : Juz 1 s.d Juz 20
Lama Penampilan : 8 s.d 9 menit
Penentuan Maqra’ : 16 jam sebelum penampilan & 30 menit
untuk Final
d) Golongan Dewasa
Materi Bacaan dari : Juz 1 s.d Juz 29
Lama Penampilan : 9 s.d 10 menit
Penentuan Maqra’ : sesaat sebelum naik mimbar
e) Golongan Cacat Netra
Materi Bacaan dari : Juz 1 s.d Juz 30
Lama Penampilan : 8 s.d 10 menit
Penentuan Maqra’ : Pada saat pendaftaran peserta menyerahkan 3
buah Maqra’ untuk ditetapkan salah satunya
sebelum tampil.
Jumlah lagu yang harus dibawakan oleh golongan anak-anak dan cacat netra
minimal 3 jenis lagu baik pada penyisihan maupun final
Jumlah lagu yang harus dibawakan oleh golongan dewasa dan remaja minimal 4
jenis lagu baik pada penyisihan maupun final.
Dalam Babak final Lagu permulaan dan penutup bebas (tidak terikat dengan lagu
bayati)
Pada final peserta dewasa dan remaja wajib membawakan 4 jenis lagu dari
jumlah minimal tersebut di atas serta lengkap dengan variasinya, sedangkan
peserta cacat netra dan anak-anak wajib membawakan satu jenis lagu lengkap
dengan cabang dan variasinya dari jumlah minimal lagu tersebut di atas.
5
2) Cabang Qira’atul Qur’an
a) Pengertian
Yang dimaksud dengan Musabaqah Qiraatul Qur’an dalam pedoman ini adalah
membaca Al Qur’an dengan martabat Mujawwad, dengan ketentuan sebagai
berikut :
b) Ketentuan
Qiraat yang digunakan adalah qiraat yang tujuh atau qiraat sepuluh menurut
Imam Thariq Asy Syatibiyah dan atau Dhurrah.
c) Maqra’
(1) Maqra’ adalah ayat-ayat al Qur’an yang harus dibaca oleh peserta 3 riwayat
dalam pelaksanaan musabaqah sesuai dengan ketetapan LPTQ baik pada babak
penyisihan maupun babak final.
(2) Maqra’ untuk cabang qira’at baik dalam babak penyisihan maupun babak final
adalah Juz 1 s.d 30 setelah ditetapkan sesuai dengan ketentuan.
(3) Penentuan maqra’ babak penyisihan adalah 16 jam sebelum penampilan,
sedangkan babak final penentuan maqra’ selambatnya 10 jam sesudah
pengumuman finalis.
d) Penampilan Peserta
Lama tampil bagi setiap peserta adalah :
10 – 12 menit pada babak penyisihan
11 – 15 menit pada babak final
(1) Peserta musabaqah cabang Qiraatul Qur’an tampil dengan cara membaca
maqra’ wajib memulai mushaf yang disediakan oleh LPTQ baik pada
babak penyisihan maupun babak final.
(2) Tanda persiapan dimulai, persiapan akhir dan selesai diatur oleh majelis
hakim.
6
b) Golongan 5 Juz dan Tilawah
(1) Materi Tilawah : Juz 1 s.d Juz 20
(2) Materi hafalan : Juz 1 atau 5 juz
(3) Lama penampilan : 7 – 8 menit untuk hafalan 3
pertanyaan masing- masing 5-7
baris setiap jawaban
(4) Penentuan Maqra’ Tilawah: 16 Jam sebelum tampil pada
babak penyisihan dan 30 menit
untuk babak final
(5) Penentuan Maqra’ Hafalan : Sesaat menjelang penampilan
a. Golongan Naskah
b. Golongan Hiasan Mushaf
c. Golongan Dekorasi
d. Golongan Kontemporer
7
Materi Musabaqah
Jenis Khat
Jenis khat untuk ketiga golongan tersebut adalah 7 (tujuh) gaya khat standar, yaitu
Naskhi, Tsuluts, Farisi, Diwani, Diwani Jali, Riq’ah danKufi
1. Golongan Naskah
a. Khat wajib (naskhi) untuk baris pertama ditulis dengan mata pena
berukuran 3 mm dan baris-baris selanjutnya dengan mata pena berukuran
1,5 mm pada kertas karton gambar berwarna putih dengan menggunakan
tinta hitam.
b. Khat pilihan selain naskhiyakni:(Tsulus, farisi, diwani, diwani jali, kufi dan
riq’ah) dibuat pada kertas berwarna bebas dengan menggunakan tinta
hitam.
c. Jumlah ayat yang diberikan sekitar 3-10 baris ukuran mushaf untuk khat
wajib dan 3-5 baris ukuran mushaf untuk pilihan.
d. Kertas yang digunakanberukuran manila (85x61 cm).
e. Tulisan digoreskan secara langsung tanpa bantuan alat cetak atau
mal/patron huruf dalam bentuk dan jenis apapun.
f. Alat tulis yang digunakan adalah pulpen cair atau pena tutul dan dilarang
menggunakan spidol.
g. Dilarang menggunakan karya jadi atau gambarnya, seperti foto, fotocopy
atau gambar visual.
h. Alokasi waktu 480 menit (8 jam) termasuk istirahat
i. Ayat soal merujuk kepada MUSHAF STANDAR INDONESIA terbitan
Kementerian Agama RI.
8
a. Karya dibuat pada kertas karton gambar berwarna putih dengan
menggunakan tinta / cat air akrilik berwarna bebas.
b. Teks ayat untuk babak penyisihan menggunakan khat Naskhi sebanyak 3-5
baris ukuran mushaf.
c. Baris-baris teks ayat harus ditulis mendatar (tidak oval, melingkar, kerucut
atau kubis).
d. Hiasan atau iluminasi/ornamen harus menggunakan warna pilihan minimal
3 macam.
e. Kertas yang digunakan berukuran karton manila (85x61 cm)
f. Alat cetak atau mal/patron dibolehkan hanya untuk disain hiasan atau
ornamen.
g. Alokasi waktu 480 menit (8 jam termasuk istirahat)
h. Ayat soal merujuk kepada MUSHAF STANDAR INDONESIAterbitan
Kementerian Agama RI.
3. Golongan Dekorasi
a. Karya dibuat pada tripleks berukuran 80 x 120 cm / sepertiga lembar yang
telah diberi warna dasar putih.
b. Jenis khat : pilihan atau keseluruhan dari naskhi, tsuluts, farisi, diwani,
diwani jali, kufi dan riq’ah.
c. Jumlah ayat yang diberikan sekitar 3-5 baris ukuran mushaf.
d. Ukuran kuas/alat tulis untuk penulisan khat disesuaikan dengan ruangan
tripleks dan menggunakan cat air/akrilik minimal 3 (tiga) warna pilihan.
e. Tulisan digoreskan secara langsung tanpa bantuan alat cetak atau
mal/patron huruf dalam bentuk dan jenis apapun.
f. Alat cetak atau mal/patron dibolehkan hanya untuk hiasan atau ornamen.
g. Alokasi waktu 480 menit ( 8 jam termasuk istirahat)
h. Ayat soal merujuk kepada MUSHAF STANDAR INDONESIA terbitan
Kementerian Agama RI.
Penempatan Maqra’
(1) Maqra’ diserahkan kepada peserta 10 menit menjelang tampil
(2) Panjang Maqra’
a. Untuk golongan dasar sebanyak 15 baris
b. Untuk golongan menengah dan umum 22 baris
Semua materi disajikan dalam 3 bentuk soal dan diberikan dengan mengajukan
pertanyaan secara langsung, yaitu:
1. Soal paket regu, yaitu pertanyaan yang diberikan pada setiap regu.
2. Soal lontaran, yaitu pertanyaan soal paket regu yang tidak terjawab dan atau
dijawab salah oleh regu yang bersangkutan, diberikan/ dialihkan kepada regu
lainnya.
3. Soal rebutan, yaitu pertanyaan yang diberikan untuk diperebutkan oleh semua
regu.
10
b. Pelaksanaan Musabaqah
a). Soal paket regu diperoleh dengan mengambil amplop pertanyaan yang telah
disediakan dan diserahkan kepada majelis hakim.
b). Soal lontaran dialihkan/diberikan apabila soal paket regu tidak terjawab dan
atau dijawab salah oleh regu yang bersangkutan.
(2). Penampilan
a). Penampilan peserta/regu diatur berdasarkan nomor peserta hasil drawing yang
dilakukan berdasarkan tes kwalifikasi.
d). Regu dengan urutan tempat duduk pertama mengambil amplop soal paket regu
terlebih dahulu, dilanjutkan dengan regu lainnya, kemudian diserahkan kepada
majelis hakim.
e). Regu dengan urutan duduk selanjutnya memperoleh kesempatan menjawab soal
paket setelah selesai soal paket sebelumnya.
f). Setiap jawaban soal dinilai langsung oleh Majelis Hakim dan dicatat oleh
panitera serta ditampilkan di papan score atau ditayangkan di layar yang dapat
disaksikan oleh semua peserta dan seluruh pengunjung yang hadir.
g). Tanda mulai, soal paket regu, soal lontaran, soal rebutan dan selesainya waktu
musabaqah diatur oleh Majelis Hakim.
h). Soal rebutan diberikan oleh majelis hakim setelah seluruh regu mendapatkan
soal paket regu.
a). Regu yang memperoleh nilai tertinggi pada babak penyisihan berhak maju ke
babak semi final
b). Apabila ada dua regu atau lebih memperoleh nilai yang sama, Majelis Hakim
memberi soal tambahan sehingga terjadi perbedaan jumlah nilai.
11
C. Penilaian
1. Soal dibacakan hanya satu kali kecuali soal terjemahan al Qur’an dan soal
pembagian harta warisan.
2. Setiap soal paket regu yang dijawab dengan benar memperoleh nilai 100 dan jika
kurang sempurna diberi nilai sebanding dengan kadar kebenaran jawabannya.
3. Soal paket regu yang tidak terjawab atau dijawab salah oleh regu bersangkutan
akan dilemparkan pada regu-regu lain secara rebutan.
4. Soal paket regu harus dijawab 10 detik kemudian setelah selesai dibacakan,
melalui juru bicaranya, kecuali soal irama, boleh dijawab oleh selain juru bicara.
5. Soal paket regu yang dijawab telah mencapai kebenaran 50%, maka soal tersebut
tidak dilemparkan lagi.
1. Soal lontaran adalah soal paket regu yang tidak terjawab dan atau dijawab salah
oleh regu yag bersangkutan, dilemparkan kepada regu yang lain secara rebutan
dengan terlebih dahulu diberi isyarat oleh majelis hakim “dilempar”.
2. Regu yang siap menjawab harus memberikan isyarat dengan menekan bel, dan
setelah dipersilakan menjawab oleh majlis hakim, regu tersebut harus menjawab
paling lambat 10 detik kemudian.
3. Soal lontaran yang dijawab benar diberi nilai separo dari sisa nilai soal paket regu
dan jika salah diberi nilai – 25 (kurang 25).
4. Pertanyaan lontaran boleh dijawab oleh selain juru bicara dan jawaban yang
dipakai/dinilai adalah jawaban yang pertama.
5. Regu yang menjawab tampa memberikan isyarat dengan memencet bel atau
memencet bel tapi tidak menjawab nilainya dikurang 25.
1. Soal rebutan adalah soal dengan jawaban mutlak. Setiap soal yang dijawab benar
diberi nilai + 100 (tambah 100) dan jika jawaban salah diberi nilai – 100 (kurang
100).
12
3. Hakim akan berhenti membaca soal jika ada peserta yang menekan bel, dan hakim
akan mempersilakan menjawab soal tsb.
4. Regu yang siap menjawab harus memberikan isyarat dengan menekan bel, dan
setelah dipersilakan menjawab oleh majlis hakim, regu tersebut harus menjawab
paling lambat 5 detik kemudian, kecuali untuk soal mencari ayat (Fathurrahman)
dan soal pembagian harta warisan diberi waktu 25 detik.
6. Nomor ayat yang dipakai (yang benar) adalah sesuai dengan mushaf al Qur’an
standard Kementerian Agama RI
7. Regu yang menjawab tampa memberikan isyarat terlebih dahulu nilainya dikurangi
100.
8. Jika dalam satu penampilan ada dua atau tiga regu memperoleh nilai sama maka
penentuannya akan diberikan tambahan soal rebutan, sehingga terjadi perbedaan
nilai. Nilai soal tambahan hanya berlaku untuk regu yang sama nilainya dan tidak
mempengaruhi kedudukan kepada regu yang lain.
9. Peserta tidak diperbolehkan membawa catatan, buku atau mushhaf kecuali yang
disediakan oleh panitia.
D. Materi
a. Akidah
b. Akhlaq
c. Fiqh
d. Ushul Fiqh
e. Hadits dan Musthalah Hadits
13
f. Tuntutan kemasyarakatan, seperti kebersihan lingkungan, kerja keras dan
disiplin.
a. Sejarah Islam.
b. Sejarah Kebudayaan Islam.
c. Sejarah Islam di Indonesia.
d. Sejarah Perjuangan Bangsa.
14
Ketentuan Lomba
a) Setiap regu/group membawakan salah satu judul yang telah ditentukan melalui
undian 24 jam sebelum tampil.
b) Ayat pendukung harus dilaporkan kepada panitia 10 menit sebelum undian
tampil dilaksanakan.
Adzan
Untuk adzan, irama azan yang dibawakan adalah irama bebas
Kitab yang dibaca adalah kitab I’natuth Thalibin, Juz IV Bab Jinayah,
Halaman 109 s/d 170, Lama penampilan maksimal 30 menit
5. KETENTUAN LAINNYA
a. Pendaftaran Peserta
1) Berkas pendaftaran peserta dibuat rangkap 3 masing-masing untuk :
LPTQ/Tim Kerja MTQ Kota Bukittinggi
Panitia Penyelenggara
Official
2) Peserta masing-masing kafilah harus didaftarkan pada tim kerja paling lambat 5
hari sebelum hari H Pelaksanaan MTQ.
3) Pendaftaran ulang dilaksanakan H-1 pada hari pelaksanaan MTQ di sekterariat
panitia penyelenggara dengan ketentuan :
Masing-masing cabang/golongan putra dan putri bundle persyaratannya
dipisah
15
Pendaftaran ulang peserta langsung dilakukan oleh masing-masing
peserta, dengan membawa persyaratan yang telah ditentukan sekaligus
memperlihatkan ijazah asli, akte, KTP Elektronik asli, peserta yang
mendaftar dimaksud sesuai dengan cabang dan golongannya.
6. SANKSI
1) Peserta yang tidak memenuhi persyaratan tidak mendapat pengesahan dan tidak
berhak tampil.
2) Peserta yang diketahui menggunakan persyaratan palsu seperti manipulasi
umur, gugur hak tampilnya dan akan diproses sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
7. KEJUARAAN UMUM
2. Apabila terdapat nilai kejuaraan yang sama antara dua daerah atau lebih maka
penentuannya didasarkan secara berurut pada nilai kejuaraan tertinggi cabang
tafsir qur’an kemudian hifzil qur’an 10 juz, tilawah qur’an golongan dewasa.
8. Penutup
Dengan ditetapkannya pedoman yang baru ini (MTQ Ke-38 Tahun 2018), maka pedoman
yang sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.
KOTA BKITTINGGI
Ketua l
ABRAR MUNANDA
16
PEDOMAN DAN TATA TERTIB
MUSABAQAH TILAWATIL QURAN (MTQ) KE-38
KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2018
DI KECAMATAN AUR BIRUGO TIGO BALEH
KOTA BUKITTINGGI
17
18