LANDASAN TEORITIS
2.1 Singkong
dalam tanah. Singkong memiliki bentuk lonjong sepanjang lengan anak kecil,
Singkong memiliki tekstur daging yang keras. Warna kulit singkong adalah coklat tua
atau coklat kehitaman. Singkong tidak memiliki rasa khusus saat masih mentah
karena daging buahnya masih sangat keras. Sebagai tanaman semak belukar tahunan,
ubi kayu tumbuh setinggi 1- 4 m dengan daun besar yang menjari dengan 5 hingga 9
belahan lembar daun. Daunnya yang bertangkai panjang bersifat cepat luruh yang
berumur paling lama hanya beberapa bulan. Batangnya memiliki pola percabangan
Singkong atau biasa disebut ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) termasuk
hidup hingga beberapa tahun. Pohonnya kecil, akar-akarnya dapat menebal dan
merupakan umbi yang banyak mengandung zat pati. Batangnya berkayu namun
mudah patah, dan di dalam batang tersebut terdapat rongga yang berisi semacam
gabus berwarna putih. Tanaman singkong umumnya memiliki tinggi tiga sampai lima
meter, tergantung pada keadaan lingkungan pertumbuhan dan baik tidaknya faktor
Sumber :
http://2.bp.blogspot.com/LA_Q21E0o2k/VaIsd6l1u8I/AAAAAAAAAMM/Ozcm7ATHdE/s1600/Sing
kong.JPG
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Malphigiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
vegetatif dengan stek batang. Pembiakan secara generatif dengan biji menghasilkan
tanaman yang mempunyai sifat genetik tidak sama dengan induknya serta
mempunyai hasil yang relatif rendah jika dibandingkan dengan pembiakan secara
protein, lemak, karbohidrat, vitamin A , C , B17, dan mineral seperti kalsium, fosfor,
dan zat besi. Dari semuanya, yang dominan adalah protein, vitamin A, serat, dan
vitamin C. Daun singkong memiliki kandungan protein yang tinggi, yaitu sebesar >
20% ( AERIS, 2007 ) dan untuk daun singkong muda ( pucuk ) mengandung protein
Vitamin A SI 11000.00
Daun pada singkong mengandung HCN. Akan tetapi dengan cara dilayukan
atau direbus sebagian besar HCN ini mudah hilang atau berkurang, sebagai tercantum
di bawah ini :
Tabel 2.2 Kadar HCN Pada Daun Singkong (Sosrosoedirdjo, 1992)
1992)
(Sosrosoedirdjo, 1992)
Kadar HCN, mg./kg. dari daun - daun
No.
Jenis Disimpan 20 Direndam 20
Contoh Baru dipetik
jam jam
1 S.P.P. 315 272 66
2 ….. 457 415 24
2.2 Tempe
Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau
beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti
Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus.
kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Tempe
kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B, dan zat besi. Berbagai macam
sudah ada lebih dari 2000 tahun yang lalu. Saat itu bangsa Cina membuat makanan
dari kedelai yang hamper mirip tempe, yaitu koji ( sejenis kecap ). Makanan tersebut
terbuat dari kacang kedelai matang yang diinokulasi dengan Aspergillus oryzae.
Metode inokulasi ini kemudian dibawa para pedagang Cina ke Pulau Jawa dan
dimodifikasi agar sesuai dengan selara orang Jawa. Modifikasi dilakukan dengan
mengganti Aspergillus oryzae dengan Rhizopus yang sesuai dengan iklim Jawa. Pada
zaman Jawa Kuno, terdapat makanan yang terbuat dari sagu, disebut tumpi
( Zoetmulder, 1982 ). Oleh sebab tempe juga berwarna putih dan penampakannya
adalah kapang Rhizopus sp. Menurut Smith dan Circle ( 1978 ), kapang Rhizopus
berikut.
antioksidan.
Peranan kapang Rhizopus sp. yang dipakai pada pembuatan tempe antara lain
menjadi lebih sederhana, yaitu enzim lipase ( pemecah lemak ), protease ( pemecah
protein ), dan amilase ( pemecah karbohidrat ) sehingga mudah diserap tubuh. Selain
itu, Rhizopus sp. juga memproduksi enzim fitase yang berfungsi membantu
penguraian asam fitat serta melepas fosfor dan biotin sehingga dapat digunakan oleh
tubuh.
Kapang menyukai tempat yang lembab. Pada kelembapan yang tepat, kapang
akan tumbuh baik. Kelembapan yang terlalu tinggi kurang baik untuk kapang karena
mengganggu difusi oksigen. Kelembapan yang terlalu rendah pun ternyata kurang
baik bagi kapang. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya sporulasi sebelum
relatif 79%.
Selain kapang Rhizopus, ada kapang-kapang lain yang cukup berperan dalam
Aspergillus.
perbandingan 1 : 2. Saat ini banyak digunakan inokulum tempe dalam bentuk bubuk
yang menggunakan tempe pasar sebagai starter. Tempe pasar banyak mengandung
mikroorganisme.
membentuk suatu masa tempe yang padat dan kompak. Selama fermentasi, R.
oligosporus lebih banyak mensintesis enzim protease sehingga nilai gizinya lebih
tinggi, sedangkan R. oryzae mensintesis lebih banyak enzim amilase. Selain itu, R.
mampu mengurangi gangguan penyerapan mineral oleh tubuh. Asam fitat yang
diuraikan oleh enzim fitase banyak terdapat dalam kedelai. Asam fitat akan mengikat
mineral seperti besi, kalsium, fosfor, magnesium, dan seng sekaligus menghambat
peyerapan mineral-mineral tersebut oleh tubuh. Kadar asam fitat dalam tempe
fermentasi.
2.2.4 Aspek Gizi Tempe
sehingga lebih mudah dicerna dan diserap tubuh ( Astawan, 2008). Proses fermentasi
ini yang menyebabkan asam amino, asam lemak, dan isoflavone total pada tempe
meningkat jauh lebih tinggi dibandingkan pada kedelai sehingga sangat berfotensi
kedelai oleh enzim-enzim yang berbentuk selama proses fermentasi. Asam lemak
dalam saluran cerna tidak membutuhkan pencernaan lagi dan langsung diserap.
Sebagian besar asam lemak yang berbentuk adalah asam lemak tidak-jenuh , yaitu
asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat. Salah satu keunikan tempe adalah kaya
akan isoflavone dan satu satunya pangan nabati yang mengandung vitamin B12 yang
Tempe merupakan sumber berbagai zat gizi penting dan sumber komponen
bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Oleh sebab itu, dunia internasional
makanan kesehatan tempe memilik dua fungsi ganda, yakni bermanfaat dalam
menanggulangi masalah gizi kurang dan gizi lebih. Tempe adalah salah satu pangan
bergizi yang mudah diproduksi, memiliki harga terjangkau, mudah didapat, mudah
dimasak, dan memiliki komposisi gizi dan non gizi lebih baik dibanding keledai
( Utari, 2011 ). Selain itu dengan teksturnya yang lembut, tempe cocok dikonsumsi
Rhizopus adalah genus fungi saprofit yang umum pada tanaman dan parasit
termasuk "buah dan sayuran matang",jeli, sirup, kulit, roti, kacang tanah, dan
tembakau. Spesies Rhizopus tumbuh sebagai hifa berbentuk filamen dan bercabang
pembuatan tempe. Sporangiosporenya kering dan sangat mudah ditiup angin sehingga
Rhizopus terdiri dari dua jenis, satu tertanam dalam lapisan dan yang lainnya seperti
Klasifikasi botani dari Rhizopus sp. adalah sebagai berikut : (Germain, 2006)
Kingdom : Fungi
Divisi : Zygomycota
Kelas : Ztgomycetes
Ordo : Mucorales
Famili : Mucoraceae
Genus : Rhizopus
kecoklatan hingga coklat kekuningan. Rhizoid dari jamur ini warna coklat, bercabang
dan berlawanan arah dengan sporangiofor bisa muncul langsung dari stolon tanpa
garpu, dinding berduri, warna coklat gelap hingga berwarna coklat kehitaman dengan
diameter 50-200 µm. Kolumela berbentuk usia biakan, serta mencapai tinggi kurang
lebih 10 mm. Stolonnya berdinding halus atau agak kasar dan hampir tidak berwarna,
sporangiospora jamur ini berbentuk bulat atau tidak, biasanya berbentuk poliginal,
terdapat garis pada permukannya dan mempunyai panjang sekitar 4-10 µm.
Khlamidospora berbentuk bulat, dengan diameter 10-35 µm atau berbentuk elips dan
berukuran (8-130)x(16-24) µm. Spesies ini dapat tumbuh pada suhu optimum yaitu
350C dengan suhu minimum 5-7 0C dansuhu maksimum pertumbuhan nya yaitu 35-
1. Rhizopus stolonifer
Jamur ini biasanya disebut sebagai jamur kapang hitam roti, karena spora yang
dibentuknya berwarna hitam dan sering tumbuh pada roti (Natawijaya Saepudin
Pangesti, 2015)
2. Rhizopus oryzae
Jamur ini banyak di temukan didaerah yang beriklim tropis dan sub tropis. jamur ini
bisa diisolasi dari tanah, terdapat juga pada kacang tanah, biji-bijian,dan juga pada air
3. Rhizopus oligosporus
Spesies fungi ini terdapat pada tempe dan diketahui berasal dari Negara Jepang,Cina
dan Indonesia.
4. Rhizopus nigrican
Spesies ini dapat menyebabkan kerusakan pada pangan,roti, sayur sayuran, dan buah
buahan (Santoso,2013)