TINJAUAN PUSTAKA
relatif cepat. Pada umur setahun, tanaman ini bisa mencapai tinggi 4 m.
Pembungaan pertama terjadi pada umur 1,5 tahun dan dapat berbunga
7
8
o Subkelas : Dilleniidae
o Ordo : Capparales
o Famili : Moringaceae
o Genus : Moringa
Menurut Okki Diana Putri (2011: 13-15), berikut ini ciri-ciri dari
1) Akar (radix)
akar tunggang yang berwarna putih dan membesar seperti lobak. Kulit
akar berasa dan berbau tajam serta pedas. Kulit ini bagian dalamnya
2) Batang (caulis)
tegak, berwarna putih kotor, berkulit tipis, dan permukaan yang kasar.
dan memanjang.
3) Daun (folium)
ujung jari, namun bersusun majemuk dalam satu tangkai. Helaian anak
daun memiliki warna hijau sampai hijau kecoklatan. Panjang daun 1-3
4) Bunga
aroma khas.
cm. Di dalam buah kelor terdapat banyak biji yang dapat dimanfaatkan
6) Biji
ini terdapat di dalam buah kelor yang dipanen setelah berumur 12-18
bulan.
Tabel 2.1 Perbandingan jumlah zat/unsur pada daun kelor basah dan
kering
Magnesium 42 mg 368 mg
Fosfor 70 mg 204 mg
daun kelor juga mengandung semua asam amino esensial (asam amino
yang tidak diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus disuplai dari luar
tubuh dalam bentuk jadi). Sumber lain menyebutkan bahwa daun kelor
6) Mengobati abses
8) Mengobati epilepsi
9) Mengobati sariawan
2.2 Ekstraksi
simplisia nabati atau hewani dengan pelarut yang sesuai sehingga terpisah
1. Cara Dingin
a) Maserasi
b) Perkolasi
2. Cara Panas
14
a) Refluks
2000).
b) Sokletasi
POM, 2000).
c) Digesti
d) Infusa
untuk menyari zat kandungan aktif yang larut dalam air dari bahan-
e) Dekok
15
2.3 Alkohol
sederhana dan yang paling umum dikenal adalah: metil alkohol (CH3OH)
atau metanol dan etil alkohol (CH3CH2OH) atau etanol (Sarker dan Nahar,
2009).
alkil yang kecil, seperti metil alkohol dan etil alkohol. Rantai karbon
terakhir pada alkana diganti dengan –ol untuk memperoleh nama akhir.
16
dan karbon yang mengikat gugus –OH selalu dianggap sebagai C-1
dengan air. Kedua ikatan C-O dan H-O bersifat polar karena
ikatan hidrogen yang lain, misal alkohol dengan air dan dengan amina.
Jadi, alkohol mempunyai titik didih yang cukup tinggi disebabkan oleh
pelarut yang baik untuk molekul-molekul polar (Sarker dan Nahar, 2009).
2.4 Bakteri
Karena materi genetik tidak diselimuti oleh selaput membran inti sel, sel
membrane inti sel atau nukleus yang jelas) dengan pembelahan biner.
antara lain:
semua organisme.
37-38).
o Ordo : Eubacteriales
o Famili : Micrococcaceae
o Genus : Staphylococcus
Staphyle berarti anggur dan coccus berarti bulat atau bola. Salah satu
aureus (berarti emas, seperti matahari). Bakteri ini dapat tumbuh dengan
berwarna kuning pada media yang kaya nutrisi, sering kali bersifat
aureus dapat tumbuh pada suhu 15-45°C dan dalam larutan NaCl
tahan paling kuat. Pada agar miring, Staphylococcus aureus dapat tetap
2.6 Antibakteri
Setiap enzim dari beratus – ratus enzim berbeda – beda yang ada
dalam proses kehidupan normal sel. Hal itu berarti bahwa gangguan
21
apapun yang terjadi pada pembentukan sel atau pada fungsi zat – zat
daya antibakterinya.
b. Jumlah mikroorganisme
c. Suhu
kimiawi.
d. Spesies mikroorganisme
beda tehadap sarana fisik dan bahan kimia. Spesies pembentuk spora,
mikroorganisme.
dan sel.
dibasmi pada suhu yang lebih rendah dan dalam waktu yang lebih
lingkungan basa.
suatu sistem pengobatan yang efektif dan efisien. Metode uji antibakteri
antara lain :
1) Metode difusi
2) Metode dilusi
3) Uji bioautografi
2007).
mudah larut dalam air, tidak larut dalam kloroform dan eter, 5% larutan
oleifera L.) pada kadar 25%, 30%, 35%, 40% terhadap Staphylococcus
aureus.
2. Terdapat zona hambat etanol 96% daun kelor (Moringa oleifera L.)
aureus.
3. Ekstrak etanol 96% daun kelor (Moringa oleifera L.) pada kadar 25%,
vankomisin.