Anda di halaman 1dari 16

4

4
4
II. TINJAUAN
PUSTAKA

2.1 Botani Tanaman Mentimun

Mentimun berasal dari utara India masuk kewilayah Cina. pada tahun

1882, De Condolle mendaftarkan mentimun ke dalam tanaman asli India,

kemudian tersebar luas keseluruh dunia terutama pada daerah tropika.

Menurut ilmu botani, mentimun dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Cucurbitales

Famili : Cucurbitaceae

Genus : Cucumis

Spesies : Cucumis sativus L.

2.2 Morfologi Tanaman Mentimun

Mentimun tergolong kedalam famili seperti pare, melon dan oyong.

berdasarkan jenis kulit buah, tanaman mentimun dapat dibedakan menjadi 2

yakni:

1. Mentimun yang memiliki ciri kulit bintik-bintik terletak di pangkal buah ,

memiliki kulit pipih dan lembut, berwarna kehijauan disebut mentimun IR

4
5

(Indonesian Research), mempunyai sifat fisik mentimun yang mempunyai

umur berbunga 20 hari sampai 30 hari. serta umur panen 30 hari sampai 35

hari,buah muda berwarna hijau, putih. dan memiliki ciri sebagai berikut :

a. Mentimun keputihan, pada buah tua berwarna kuning atau coklat.

b. Mentimun watang, bertekstur sedikit keras serta mempunyai kulit yang

sangat tebal.

c. Mentimun wuku, berwarna coklat pada buah muda, dan mempunyai kulit

yang tebal.

2. Mentimun krai mempunyai ciri berwarana hijau rumput, tidak berbintil,

memiliki kulit halus. serta mempunyai garis putih. digolongkan menjadi 2

jenis yakni :

a. Krai besar, jenis timun yang memiliki ukuran yang besar

b. Suri, bentuknya lonjong, buah berukuran besar, harum, dan rasanya


empuk
2.2.1. Akar
Mentimun mempunyai akar tunggang serta bulu-bulu akar, namun daya

tembus akar relatif dangkal, di kedalaman 20 cm, akar mentimun tumbuh

lurus, pada akar serabut tumbuh dangkal serta menyebar secara horizontal.

volume akar berkembang dengan baik pada tanah yang gembur (struktur

tanah yang remah), mudah menyerap air, serta volume tanah yang cukup.

2.2.2 Batang
Mentimun mempunyai batang yang lembut dan berair, berbentuk tipis,

memiliki rambut halus, berbuku-buku dan berwarna hijau segar. Tinggi

tanaman mentimun sekitar 50 cm sampai 150 cm, bercabang-cabang dan


6

bersulur yang tumbuh pada sisi tangkai daun. pada batang utama terdapat

cabang anakan, dengan ruas batang berukuran 7 cm hingga 10 cm serta

berdiameter 10 mm sampai 15 mm.

2.2.3. Daun
Bentuk daun bulat dengan ujung daun runcing berganda, bergerigi,

memiliki bulu sangat halus, tulang daun yang menyirip dan bercabang.

daunnya terdiri dari daun dengan ukuran panjang sekitar 24 cm, helai daun

yang berukuran cukup lebar lebih dari 20 cm serta terdapat tulang daun.

daun berwarna hijau muda sampai hijau tua serta memiliki daun yang

berkerut (Manalu, 2013).

2.2.4. Bunga
Bunga berwarna kuning jika sudah mekar, bentuk bunga terompet. di

dalam bunga terdapat bunga jantan dan bunga betina yang terpisah, namun

terletak dalam satu tanaman. pada bunga betina memiliki bakal buah yang

bengkak, terletak dibawah mahkota bunga, dan pada bunga jantan tidak

memiliki bagian bakal buah yang membengkak.

2.2.5. Buah
Mentimun mempunyai ciri buah berwarna hijau,berlilin putih setelah

tua, buahnya bulat panjang, tumbuh menggantung, serta berwarna kuning

kotor. panjang buah sekitar 10 cm sampai 30 cm dan berdiameter antara

12 cm hingga 25 cm pada bagian pangkalnya berbintil. Mentimun

mempunyai warna yang beraneka ragam, mulai dari buah berwarna hijau

gelap, hijau, hijau muda, dan hijau keputihan hingga putih tergantung dari
7

kultivar, pada buah mentimun yang tua berwarna cokla tua, coklat, dan

kuning tua.

2.2.6. Biji
Biji mempunyai warna putih, bentuknya bulat lonjong (oval) dan tipis.

Biji dipenuhi lendir dan melekat pada ruang-ruang tempat biji yang

tersusun dalam jumlah sangat banyak. biji-biji dapat digunakan untuk

perbanyakan dan pembiakan. kandungan gizi yang terdapat pada

mentimun cukup baik karena mengandung sumber vitamin dan mineral.

kandungan dan komposisi per 100 gram pada buah mentimun dapat dilihat

pada tabel 1.

Tabel 1. Kandungan dan komposisi gizi buah mentimun tiap 100 gram
8

Kandugan Gizi Kadar

Energi (kalori) 15,0

Protein (gram) 0,80

Pati (gram) 0,10

Karbohidrat (gram) 3,00

Fosfor (miligram) 30,00

Zat besi (miligram) 0,50

Thianine (miligram) 0,02

Riboflavin (miligram) 0,01

Vitamin A (miligram) 0,45

Vitamin B1 (miligram) 0,30

Vitamin B2 (miligram) 0,20

Asam (miligram) 14,00


9

Sumber : Sumpena, (2001).

2.3 Syarat Tumbuh Mentimun

2.3.1 Iklim
Daya adaptasi mentimun cukup luas terutama pada lingkungan

pertumbuhannya serta tidak memerlukan perawatan yang intensif. Pada iklim

tropis terutama di Indonesia dapat ditanam di dataran rendah hingga di

dataran tinggi lebih dari 1.000 meter (dpl). untuk pertumbuhannya mentimun

membutuhkan temperatur antara 21,10- 26,70 C.

Adapun faktor yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan mentimun yaitu:

a. Suhu

Mentimun memerlukan suhu yang optimal berkisar antara 250 hingga 350.

b.Cahaya

Tanaman mentimun dapat tumbuh dengan baik dengan intensitas cahaya

antara 8 hingga 12 jam/hari.

c. Kelembaban dan curah hujan


10

Mentimun memerlukan kelembaban relatif udara sekitar 50 hingga 85%.

serta membutuhkan curah hujan yang optimal antara 200 sampai 400

mm/bulan guna untuk mendukung dalam pertumbuhan mentimun.


11

d.Tanah

Mentimun umumnya dapat ditanam diberbagai jenis tanah, untuk

mendapatkan kualitas baik dan produksi tinggi tanaman ini menghendaki

tanah yang subur mengandung humus, tidak tergenang, serta mempunyai

pH antara 6-7.

2.4 Pupuk Kandang Ayam


Pupuk kandang ayam adalah bahan organik yang mempengaruhi pada

pertumbuhan tanaman, mulai dari sifat fisik dan kimia. bahan organik dan

unsur hara yang terdapat pada pupuk kandang ayam sangat tinggi, akan tetapi

memiliki kadar air yang rendah. menurut Koswara 1992, dalam satu ekor

ayam per hari dapat mengekskresikan sebanyak 6,6% dari bobot hidup.

Dalam pupuk kandang ayam terdapat unsur hara N, 1,5%; P 80% ; K 40%;

serta kadar air 55% (Mayadewi, 2007). Raihan dalam Aprilian 2019,

berpendapat bahan organik pupuk kandang ayam memiliki keuntungan

sebagai suplay hara tanah dan meningkatkan retensi air. Apabila kandungan

pada air tanah meningkat sehingga proses penguraian bahan organik dapat

menghasilkan banyak asam-asam organik.

Anion pada asam organik dapat mendorong fosfat yang mengikat oleh Fe

dan Al kemudian fosfat terlepas dan tersedia untuk tanaman. penggunaan

pupuk kandang ayam mempunyai pengaruh positif pada tanah asam yang

memiliki kadar bahan organik rendah dikarenakan pupuk kandang dapat

meningkatkan kadar P, K, Ca dan Mg. kandungan hara yang terdapat pada

pupuk kandang ayam menurut Syawal 2009, bisa dilihat pada tabel 2.
12

Jenis Analisi Kadar (%)

Kadar Air 57

Bahan Organik 29

N 1,5

P2O5 1,3

K2O 0,8

CaO 4,0

Nisbah C/N 9,11

Sumber : Syawal., (1991)

Tabel 2. Kandungan Hara Pupuk Kandang Ayam

2.5 Arang Sekam

Arang sekam adalah lapisan keras yang terdiri dari kariopsis yang

mempunyai dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling

berkaitan. dalam proses penggilingan beras, sekam akan terpisah dari butir

beras yang merupakan bahan sisa dari limbah penggilingan. arang sekam

dapat digolongkan sebagai biomassa yang digunakan untuk kebutuhan

yakni; pakan ternak, bahan baku industri, dan bahan bakar (Nopriyanza,

2016).

Arang sekam mengandung unsur hara, C (31%), K (0,3%), N (0,18%),

dan Ca (0,14%). terdapat unsur lain yaitu; Fe 2O3, K2O, MgO, CaO,

MnO,dan Cu dalam jumlah yang sedikit serta mengandung beberapa jenis

bahan organik. dan memiliki silikat tinggi yang lebih tahan terhadap hama

dan penyakit akibat adanya pengerasan jaringan.


13

Arang sekam juga sebagai penambah kadar kalium dalam tanah. manfaat

dan efek penggunaan arang sekam: mampu meningkatkan ketersediaan fospor,

memperbaiki pH . pemberian arang sekam mampu meningkatkan ketersediaan

unsur hara di dalam tanah, walaupun dalam jumlah yang sedikit, sekam padi

juga dapat menghindari dari serangan hama dan penyakit, karena kandungan

silika.

Pembenahan tanah dengan menggunakan arang sekam pada media tanam

mampu memperbaiki sistem aerasi di zona akar tanaman. dan meningkatkan

sumber cadangan air tanah serta peningkatan kadar pertukaran kalium (K) dan

magnesium (Mg).

2.6 Cara Budidaya Tanaman Mentimun

2.6.1. Pemilihan Benih


Benih yang dipilih adalah benih yang varietasnya unggul baik secara

fisik maupun fisiologi, tahan terhadap hama dan penyakit. benih yang baik

memiliki ciri pada kulit biji mengkilap, daya kecambahnya 75%, tidak

berbintik, dan bernas.

2.6.2 Lahan
Persiapan lahan yaitu dengan cara membersihkan gulma, selanjutnya

dengan melakukan pengolahan tanah yang pertama dengan cara

mencangkul. kemudian biarkan tanah kering selama 2 minggu. setelah itu

melakukan pengolahan tanah yang kedua, dan pemberian pupuk dasar

sebelum tanam.
14

2.6.3. Penanaman
Penanaman yaitu dengan memindahkan bibit persemaian atau dengan

sistem tanam langsung.

2.6.4 Pemeliharaan Tanaman


Pemeliharaan tanaman yaitu dengan menyeleksi tanaman dan

penyulaman.. seleksi tanaman yaitu dengan mencabut tanaman yang

pertumbuhannya tidak baik, dan menyisakan satu tanaman pada setiap

lubang tanaman. penyulaman dilakukan pada umur tanaman 15 hari

setelah tanam.

2.6.5 Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada 2 minggu sekali, dilakukan dengan

membuang gulma, akan lebih baik penyiangan dilakukan bersamaan

dengan waktu pemupukan.

2.6.6 Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan dengan cara memangkas bagian helai daun

yang rimbun, yang bertujuan merangsang pembentukan cabang baru

produktif yang dapat menghasilkan bunga dan buah, dan mempercepat

pembuahan.
15

2.6.7 Hama
Dalam proses berlangsungnya kegiatan penanaman ada beberapa

kendala yang tentunya sangat mempengaruhi pada pertumbuhan dan hasil

tanaman mentimun atau biasa disebut dengan hama. Hama merupakan

hewan pengganggu yang merusak tanaman yang aktivitas hidupnya bisa

menimbulkan kerusakan secara ekonomis.

2.6.7.1 Oteng-oteng
Hama ini sejenis kumbang kecil yang memiliki panjang lebih dari 1 cm,

sayapnya berwarna kuning polos serta mengkilap. Hama menyerang

dengan cara memakan daging daun, sehingga membuat daun menjadi

berlubang. ada serangan hama ini cukup parah maka semua jaringan daun

habis dan yang tertinggal hanya tulang daun.

adapun cara pengendaliannya: yaitu dengan penanaman secara serentak,

serta melakukan penanaman secara serentak.

2.6.7.2 Lalat buah


Serangan hama dengan menusuk buah yang masih muda untuk

bertelur, setelah 4 hari telur menetas dan berubah menjadi larva. setelah itu

larva memakan buah, sehingga buah menjadi busuk. pengendalian hama:

yaitu dengan memasang perangkap lalat buah yang dipasang dalam botol

bekas.
16

2.6.7.3 Kutu daun


Jenis hama yang memiliki ciri tubuh berukuran kecil antara 1 mm

sampai 2 mm, berwarna orange dan hijau gelap sampai hitam. menyerang

dan mengisap cairan sel tanaman, terutama pada bagian pucuk. cara

pengendaliannya adalah dengan melakukan pergiliran tanaman, dan

mengurangi tanaman inang yang tumbuh disekitar tanaman mentimun.

2.7 Penyakit Tanaman

2.7.1 Busuk daun


Pada gejala serangan terdapat bercak kuning pada sudut daun. dalam

keadaan lembab, sisi bawah bercak terdapat jamur seperti bulu berwaarna

keunguan. pada gejala awal daun berubah menjadi coklat membusuk.

cara pengendaliannya: dengan memperbaiki jarak tanam serta menanam

varietas yang tahan terhadap hama dan penyakit.

2.7.2 Penyakit tepung


Gejala yang ditimbulkan yaitu pada batang muda dan permukaan daun

terdapat lapisan putih bertepung. cara pengendaliannya adalah dengan

mencabut tanaman yang terserang, serta menanam varietas yang lebih

tahan akan penyakit.


17

2.7.3 Penyakit antranokse

Gejala awal serangan pada daun terdapat bercak-bercak kecil pada daun

yang berwarna kuning dan bersudut karena dibatasi oleh tulang daun. cara

pengendalian: dengan melakukan pergiliran tanaman, dan dengan

menanam varietas yang tahan hama dan penyakit.

2.7.4 Kudis
Gejala yang diakibatkan yaitu pada bagian tepi buah mengeluarkan

cairan kering seperti karet, dan pada buah terdapat bercak basah yang

melengkung kedalam. cara pengendalian: adalah dengan menanam benih

yang sehat dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit

2.7.5 Busuk buah


Pada bagian buah yang terserang memiliki ciri busuk kebasah-basahan.

cara pengendalian: yaitu dengan menghindari luka mekanis pada buah

pada waktu panen.

2.7.6 Panen
Panen pertama yaitu pada saat tanaman berumur 75 hari sampai 85 hari.

masa panen mentimun berlangsung mulai dari u,mur 1 hingga 1,5 bulan.

Anda mungkin juga menyukai