Oleh
SUSENO SALIM
FKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SJAKHYAKIRTI
PALEMBANG
2023
APLIKASI PUPUK HAYATI EM-4 DAN JARAK TANAM
PARE(Momordica Charantia L)
APLIKASI PUPUK HAYATI EM-4 DAN JARAK TANAM
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN
PARE (Momordica Charantia L.)
Oleh
Suseno salim
19120003
PROPOSAL
Pada
Oleh
SUSENO SALIM
19120003
Pembimbing I Pembimbing II
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
Pupuk Hayati EM-4 dan Jarak Tanam terhadap Pertumbuhan dan Produksi
Pertanian.
penyusunan proposal skripsi ini, serta semua pihak yang telah membantu.
banyak kekurangan dan belum sempurna, untuk itu sumbang saran dari berbagai
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN
I.2. Tujuan............................................................................................ 3
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 35
LAMPIRAN……………………………………………………………... 36
VI
I. PENDAHULUAN
Tanaman ini juga di temukan di Nepal, Sri Langka, Cina dan di beberapa negara
AsiaTenggara, antara lain Indonesia. Secara umum tanaman pare banyak tumbuh
tanaman sayur buah yang telah tersebar dan di kenal beberapa daerah. Hal ini
dapat di buktikan dengan adanya beberapa nama lain pare seperti paria, parea,
pepepare, paliak, truwuk, paita, poya, pudu pentoepania, pepule, kakariano, dan
teparipong. Tanaman pare mempunyai banyak manfaat, dan salah satu manfaatnya
adalah sebagai obat tradisional di masyarakat indonesia, baik untuk obat luar
maupun obat dalam. Khasiat lainnya yaitu obat disentri, obat kencing manis,
penambah asi, obat bisul, obat radang mata dan obat radang amandel. Zat yang
Pare dapat hidup diberbagai tanah, dengan ketinggian hingga 1500 mdpl,
Ph 5-6, kaya humus dan gembur. La tidak membutuhkan sinar matahari terlalu
kesuburan tanah yang masih kurang, apabila ini tidak mengatasi maka tumbuuhan
Pengembangan hasil yang harus ditempuh. Antara lain dengan menggunakan cara
Budidaya yang benar, salah satunya perlu juga dilakukan pemupukan yang baik
dan tepat.
fotosintetik, bakteri asam laknat, actinomycetes, ragi dan jamur kombinasi dari
beberapa organisme dan gula. Pupuk EM4 diperkenalkan awal mula oleh Teruo
Higa (1980). dari universitas of the ryukyus, Okinawa jepang. Penelitian Higa
tentang Em dimulai sejak tahun1968 dan baru tahun 1980-an produk tersebut baru
kimia. Zat yang terkandung dalam produk ini adalah bebagai macam kultur
limbah. Zat dari produk pengurai limbah tersebut juga dapat membunuh mikrobe
percobaan menggunakan sistem jarak tanam pupuk yang sama, yang berjudul
Aplikasi Pupuk Hayati EM4 Dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan produksi
tumbuhan pare.
Penelitian ini bertujuan mengetahui aplikasi pupuk hayati EM-4 dan jarak
1.3. Hipotesis
3. Diduga ada interaksi dalam pemberian pupuk hayati EM-4 10 ml/ liter air
Pare tumbuh dengan merembet atau merambat dengan sulur berupa spiral.
Daun pare satu, berambut, bertangangkai, serta bercorak. Berubah menjadi botak
dan bercorak hijau. Diantaranya pare gajih yang berasal dari India, Afrika dengan
ukuran 30-50 cm, pare hijau dengan jenis pare ayam berukuran 15-20 cm dan pare
ginggae dengan ukuran 5 cm, kemudian pare import yang berasal dari Taiwan dan
Jepang, dan pare belut dengan ukuran 30-110 cm dengan diameter 4-8 cm.
(Wisam A, 2019).
2.1.2.1 Akar
Akar tanaman berbentuk kerucut dan bercabang, akar cukini berwarna putih
2.1.2.2. Batang
memiliki banyak cabang dan pada batangtanaman muda berambut rapat, namun
2.1.2.3. Daun
Tanaman pare daun tunggal, panjang batang ,5-5,3 cm, berseling, bentuk
elips, 5-7 daun terbagi, pangkal daun berbentuk hati, panjang sekitar 3,5-8l,5 cm,
2.1.2.4. Bunga
Bunga pare bersifat monotipe, memiliki 2 kelamin dalam satu pohon, yaitu
bunga jantan dan betina. Tangkai bunga jantan panjangnya kurang lebih 2-5,5
cm, sedangkan bunga betina panjangnya 1-10 cm. kelopak pare berbentuk
Buah pare berwarna hijau (muda) sampai jingga (tua), bulat lonjong,
rasanya pahit bila dimakan. Buah berbiji banyak, warna coklat kekuningan,
Paria sangat baik ditanam di daerah rendah seperti ladang dan pekarangan.
Paria yang ditanaman didataran tinggi biasanya menghasilkan buah yang kecil dan
tanaman pendamping yang baik adalah tanah yang gembur dan kaya humus.
dengan baik di tempat teduh dan dianjurkan untuk menanam adalah di awal
(Santoso, H, B, 2023).
2.2.3. Benih
2.2.4. Penanaman
Penanaman dapat dilakukan dengan dua cara. Cara yang pertama adalah
dengan cara menanam benih langsung ke tanaman, dan cara yang kedua benih
disemai terlebih dahulu ditempat terpisah sampai benih memiliki bebersapa helai
Jarak tanaman yang dilakukan pada saat pengolahan tanah yaitu 75 x 75 cm atau
2.2.5. Pemeliharaan
(Yurlisna K, 2019).
utama yang nantinya akan menghasilkan buah pare, dan kolom digunakan untuk
paria, namun ada beberapa hama dan penyakir yang menyerang tanaman paria
diantaranya:
Ulat ini menyerang pada malam hari, sedangkan pada siang hari ulat ini
Serangga memakan semua daun pare. Serangga ini menyerang seluru semua jenis
daun pare. Pengendalian serangga ini dilakukan secara langsung dimana telur-
telur baru menetas dibuang dengan daun yang menempel. (Hieronymus Budi
Santoso, 2023).
Tandam-tanda awal ditandai dengan adanya tepung putih pada daun paling
bawah, daun terserang awal mula menjadi kuning, cokelat, dan akhirnya
2.2.8 Panen
Tanaman pare biasanya berbunga pada umur 1,5 bulan dan 1 bulan
kemudian buah pertama dapat dipetik. Kriteria pemanenan yaitu jika buah
berwarna hijau keputihan dan sudah berukuran besar. (Kartika Yurlisa, 2019).
produktivitas tanah, menekan biaya produksi dan menghasilkan bahan yang tidak
Banyuasin 1 kelurahan mariana yang akan dimulai dari Februari 2023 sampai
Ember 3. Parang, 4. Gelas ukur 5.jangka sorong 6.Tali, 7.Palu 8. Mangkok dan
meteran.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Bibit pare 2. Pupuk
EM-4, 3. Ajir
Kelompok (RAK) yang terdirii dari dua faktor dan tiga ulangan yaitu :
M1 = 5 ml / Liter
M2 =10 ml / Liter
M3 = 15 ml / liter
2. Perlakuan Jarak Tanam
J1 = 50 cm × 50 cm
J2 = 60 cm × 60 cm
J3 = 70 cm × 70 cm
pada taraf uji 1% dan 5%. Apabila F hitung lebih kecil dari F tabel pada taraf uji
lebih besar dari F tabel 5% dan lebih kecil dari F tabel 1% maka perlakuan
KK =
√ KTG x 100 %
y
Dimana :
KK : Koefesien Keragaman
sy : Rata-rata
13
Untuk mengetahui status hipotesis tentang pengaruh tingkat perlakuan
terhadap nilai hasil penelitian maka dapat digunakan uji lanjutan yaitu Uji Beda
BNJ = Qa (p,v), sy
Dimana :
derajat bebas v.
KR KA K
K = Kelompok
P = Junlah Perlakuan
Penyiraman di lakukan sehari dua kali , apa bilah tidak ada hujan turun,
bila hujan turun maka tidak di laukan penyiraman terhadap tanamn, melakukan
utama dan melakukan pengendalian hama dan penyakit agar tanaman tersebut
tidak terserang.
EM-4 kedalam air, lalu atur masing-masing dosis langsung diberikan sesuai
merata,setelah itu siramkan perlahan-lahan pada sekitar batang dan akar tanaman.
1.4.3. Panen
Tanaman pare dapat dipanen pada umur 75 hari, ciri buah pare
yang layak di panen, Biasanya dipanen dengan ukuran 15-20 cm. Cara
1.5.1. Vegetatif
1.5.2. Genetatif
Panjang buah dapat diukur dengan jangka sorong. Diatur dari pangkal
DAFTAR PUSTAKA
Assagaf AR. S, 2017 Pengaruh Sistem Jarak Tanam Dan Pemberian EM-4
Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai Rawit
(Carpiscumfrutescens L.). Staf Pengajar Prodi Agroteknologi Universitas
Iqra Buru.
Maghfoer Dawam M,. Yurlisna K,. Aini. N,. Yamika Dwi Sumiya W. 2019.
Sayuran lokal Indoseia Provinsi Jawa Timur. UB Pres.
Santoso Budi H, 2023. Farm Bigbook Budi Daya Sayuran Indigenous Di Kebun
Dan Pot. Lily Publisher Grup Andi-Yogyakarta.
Yurlisna K,. Aini N. 2019. Sayuran Lokal Indonesia Provinsi Jawa Timur. Tim
UB Pres. Jawa Timur.
35
DENAH PENELITIAN
Kelompok :
I II III
E1.J1
E2.J2 E3.J3 U
S
E3.J1 E1.J3 E2.J2
35