PROPOSAL
OLEH
SANDI IRAWAN
71180713004
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2021
PENGUJIAN BEBERAPA JENIS PUPUK DAN WAKTU
APLIKASI TERHADAP BEBERAPA VARITAS
TANAMAN PADI (Oryza sativa)
PROPOSAL
SANDI IRAWAN
71180713004
Komisi Pembimbing
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang dengan Rahmadnya, ‘Insyat dan KaruniaNya Sehingga penulis dapat
Usulan Penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat bagi setiap
membantu dan memberikan bimbingan. Dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa
hormat, penulis ucapkan terimakasih kepada Ayahanda Bambang sriwoko dan Ibunda
Istawati selaku orang tua penulis yang selalu memberikan dukungan moril dan material
kepada penulis, yang selalu ada setiap saat dan selalu mendoakan keberhasilan penulis
terimakasih kepada :
2. Bapak Rahmi Dwi Handayani Rambe, SP. MP selaku Anggota Komisi Pembimbing.
3. Bapak Dr. Ir. Murni Sari Rahayu, selaku DekanFakultas Pertanian Universitas Islam
Sumatera Utara.
4. Ibu Dr. Yayuk Purwaningrum, SP, MP. Selaku Ketua Program Studi Agroteknologi
6. Staf dan karyawan yang telah membantu dalam penyusunan Usulan penelitian ini.
Islam Sumatera Utara, khususunya Agroteknologi 2018 yang telah membantu dan
Penulis menyadari bahwa dalam usulan penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan sebuah tulisan, sehingga penulis mengaharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna kesempurnaan skripsi ini nantinya. Semoga usulan penelitian
Medan, 2021
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................iii
I. PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian............................................................................................4
1.3 Hipotesis Penelitian .......................................................................................4
1.4 Kegunaan Penelituian ...................................................................................5
sehingga perlu adanya keseimbangan komoditi padi dan jenis pangan lain. Kebutuhan
pangan dalam negeri sampai saat ini masih dicukupkan dengan mengimpor padi 13,5 %
dari produksi beras dunia, sedangkan impor kedelai mencapai 1,2 juta ton per tahun
(Antara, 2006).
produktivitas yang masih rendah dan lahan pertanian yang semakin terbatas. Menurut
Andrianto dan Indarto (2004), faktor penyebab produksi kedelai Indonesia rendah
adalah cara bercocok tanam dan areal lahan yang sempit. Untuk itu diperlukan upaya
jumlah lahan produktif membuat kebutuhan pangan semakin meningkat. Oleh karena
itu, diperlukan usaha untuk meningkatkan produktivitas padi dan kedelai. Salah satu
upaya untuk meningkatkan produksi pangan tidak terlepas dari teknologi di bidang
tanah yang hilang akibat erosi, pencucian dan pengangkutan hasil panen. Sistem
Pada dasarnya teknologi yang diterapkan oleh model PTT dan Sistem Rice
of Intensifi cation (SRI) sama, hanya strateginya berbeda. Strategi SRI lebih
dipusatkan pada penggunaan bahan organik. Penggunaan bahan organik yang
untuk kebutuhan tanaman padi. Namun bahan organik yang dibutuhkan cukup
dipenuhi dalam skala usaha padi yang luas dan akan menambah biaya tenaga kerja
Tujuan SRI dan PTT pada prinsipnya juga sama yaitu untuk meningkatkan
produksi dengan target segmen petani yang berbeda dan pengelola yang berbeda.
Perbedaan antara PTT dan SRI adalah sebagai berikut: (1) pendekatan SRI
berbentuk paket teknologi yang diyakini dapat diterapkan pada semua kondisi, (2)
SRI adalah sistem belajar orang dewasa sehingga petani merasa diberi posisi yang
tepat sebagai subyek perubahan. Perbedaan lebih lanjut dari PTT dan SRI adalah
sebagai berikut: (1) PTT bertujuan meningkatkan produktivitas dan efi siensi
input seperti benih, pupuk, dan pestisida, (2) PTT diterapkan berdasarkan spesifi k
lokasi, (3) PTT berorientasi pada proses produksi rasional dan ramah lingkungan,
1.2.TujuanPenelitian
1.3.Hipotesis Penelitian
1. Diperoleh jenis padi sawah yang memiliki produktifitas yang tinggi dari
1.4.KegunaanPenelitian
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermaatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza
a. Akar
tumbuh sewaktu berkecambah bersama akar seminal yang jumlahnya antara 1-7.
Akar-akar seminal selanjutnya akan digantikan oleh akar sekunder yang tumbuh
b. Batang
secara kesulurahan yang diperkuat oleh pelepah daun sedangkan secara fungsional
batang berfungsi untuk mengalirkan unsur hara dan air ke seluruh bagaian
tanaman. Batang padi bentuknya bulat, berongga, dan beruas-ruas. Antar ruas
dipisahkan oleh buku. Pada awal pertumbuhan, ruas-ruas sangat pendek dan
berongga (Firmanto, 2011). Panjang ruas tidak sama, pada ruas batang paling
bawah adalah pendek dan semakin ke atas semakin ruas batang semakin panjang.
Ruas batang ini diakhiri oleh bunga yang berupa malai. Pada buku paling bawah
tumbuh tunas yang akan menjadi batang sekunder. Selanjutnya batang sekunder
c. Daun
bagiannya.Ciri khas daun padi adalah adanya sisik dan telinga daun. Hal inilah
yang menyebabkan daun padi dapat dibedakan dari jenis rumput yang lain.
a. Helaian daun ; terletak pada batang padi dan selalu ada. Bentuknya
memanjang seperti pita.Panjang dan lebar helaian daun tergantung varietas padi
yang bersangkutan.
pelepah daun ini berfungsi memberi dukungan pada bagian ruas yang jaringannya
c. Lidah daun ; lidah daun terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih.
duduknya melekat pada batang.Fungsi lidah daun adalah mencegah masuknya air
hujan diantara batang dan pelepah daun (upih).Disamping itu lidah daun juga
Koleopti keluar dari benih yang disebar dan akan memanjang terus sampai
pertama, daun kedua dan seterusnya hingga mencapai puncak yang disebut daun
bendera, sedangkan daun terpanjang biasanya pada daun ketiga. Daun bendera
berkembang menjadi daun. Daun pertama pada batang keluar bersamaan dengan
timbulnya tunas (calon daun) berikutnya. Pertumbuhan daun yang satu dengan
d. Bunga
Sekumpulan bunga padi (spikelet) yang keluar dari buku paling atas
dinamakan malai.Bulir-bulir padi terletak pada cabang pertama dan cabang kedua,
sedangkan sumbu utama malai adalah ruas buku yang terakhir pada
menjadi 3 ukuran yaitu malai pendek (kurang dari 20 cm), malai sedang (antara
20-30 cm), dan malai panjang (lebih dari 30cm). Jumlah cabang pada setiap malai
berkisar antara 15-20 buah, yang paling rendah 7 buah cabang, dan yang
mempengaruhi besarnya rendemen tanaman padi varietas baru, setiap malai bisa
bunga.Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas.Jumlah benang sari
ada 6 buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai
dua kandung serbuk.Putik mempunyai dua tangkai putik, dengan dua buah kepala
putik yang berbentuk malai dengan warna pada umumnya putih atau ungu
(DepartemenPertanian, 1983).
e. Buah ( Gabah )
Buah padi ( Gabah ) terdiri dari bagian luar yang disebut sekam dan
bagian dalam yang disebut karyopsis. Sekam terdiri atas lemma dan palea. Biji
yang sering disebut beras pecah kulit adalah karyopsis yang terdiri dari lembaga
( embrio ) dan endosperm. Dinding bakal buah terdiri dari tiga bagian yaitu :
a. Iklim
Tanaman Padi dapat tumbuh pada daerah mulai dari daratan rendah sampai
dengan cuaca panas dan kelembabantinggi dengan musim hujan4 bulan. Rata-rata
curah hujan yang baik adalah 200 mm/bulan selama 3 bulan berturut-turut atau
b. Suhu
Suhu yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman padi yaitu 20-35 ̊C.
Temperatur yang rendah dan kelembaban yang tinggi pada waktu pembungaan
akan mengganggu proses pembuahan dan pembentukan biji. Padi gogo dapat
tumbuh pada berbagai jenis tanah, sehingga jenis tanah tidak begitu berpengaruh
c. Tanah
mengandung air dan udara, tanah yang cocok bervariasi mulai dari yang berliat,
berdebu halus, berlempeng halus sampai tanah kasar dan air yang tersedia
diperlukan cukup banyak dan sebaiknya tanah tidak berbatu (Adisarwanto, 2008).
sesuai dengan dosis yang dianjurkan (Cahyono, 2007). Menurut Kartono (2005),
Selain itu untuk mendapatkan pertumbuhan dan hasil yang optimal, pupuk
yang diberikan harus dengan konsentrasi atau dosis yang tepat. Pemupukan
dengan dosis yang tepat akan memberikan hasil yang optimal pada tanaman,
apabila pengaruh faktor-faktor lain seperti suhu, cahaya dan lain-lain juga berada
dalam kondisi optimal. Pendapat ini di dukung oleh Dartius (1990), menyatakan
cukup, maka hasil metabolismenya akan membentuk protein, enzim, hormon dan
lebih optimal (Vergara, 1990). Menurut Rauf (2000) ketiga senyawa tersebut
Semakin banyak jumlah anakan maka fotosintesis yang dihasilkan semakin tinggi
mempengaruhi jumlah anakan, salah satunya ketersediaan hara dan air. Menurut
Basyir (1995) pertumbuhan dan perkembangan jumlah anakan padi gogo sangat
meningkatkan jumlah nodul, bobot nodul akar dan hasil polong kedelai.
untuk menyediakan protein, asam nukleik, klorofil dan juga berperan dalam
akhir fase perkembangan tanaman dapat meningkatkan hasil benih kedelai melalui
Fosfor (P) merupakan unsur hara esensial bagi tanaman yang berfungsi
sebagai pemindah energi yang tidak dapat digantikan dengan unsur hara lain.
Kalium (K) termasuk unsur hara esensial primer bagi tanaman yang
diserap oleh tanaman dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan unsur-
unsur hara lainnya bagi seluruh makhluk hidup. Pada jaringan tanaman, kalium
menyusun 1,7–2,7% bahan kering daun normal. Kalium terlibat dalam berbagai
proses fisiologi tanaman yaitu dalam berbagai reaksi biokimia (Novizan, 2007).
tinggi menyebabkan pupuk ini sangat higroskopis. Urea sangat mudah larut dalam
air dan bereaksi cepat, juga menguap dalam bentuk amonia. Berdasarkan bentuk
fisiknya maka urea dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu urea prill dan urea
nonprill.
1.Urea Prill
Urea Prill merupakan jenis urea yang telah dikenal selama ini. Butirannya
kecil hingga halus dan berwarna putih. Sifat – sifat kimianya seperti ulasan di
atas.
Adapun keuntungan atau kemudahan dalam penggunaan urea prill ini antara
pemupukan.
kebutuhan.
terlebih dahulu.
Akibatnya, mereka pun tidak tahu kalau sebenarnya mereka sudah mengalami
kerugian secara ekonomis. Adapun kelemahan dari urea prill sebagai berikut :
2. Urea nonprill
Urea nonprill terdiri dari berbagai jenis, diantaranya ialah urea ball
Merupakan pupuk urea yang berbentuk bola – bola kecil dengan respons
tinggi. Unsur N-nya terlepas secara lambat dan dapat diikat kuat oleh partikel
tanah yang pada saatnya nanti akan diserap akar tanaman. Meskipun memiliki
respon cukup bagus, tetapi pupuk urea ini belum dapat diaplikasiakan secara luas
di lapangan karena alasan teknis dan komersial. Biasanya pupuk ini digunakan
hanya sebagai pupuk susulan untuk mengimbangi kehilangan nitrogen dari urea
Merupakan pupuk yang mirip urea prill, hanya saja ukuran butirannya
lebih besar. Urea jenis ini belum bisa dipasarkan dalam jumlah banyak karena
proses pembuatannya masih terlalu mahal atau tidak komersial. Padahal USG ini
mampu meningkatkan produksi padi rata – rata 3,4 – 20,4% gabah kering giling
c. Urea Briket
meupakan proses lanjut dari urea prill yang dipadatkan dan merupakan
penyempurnaan dari pupuk uSG. Bentuknya pipih cakram, rapuh dan mudah
pecah serta mudah lengket. Sifat kimia pupuk ini pun sama dengan urea prill
maupun USG.
d. Urea Tablet
2.5. SP-36
SP-36 mulai populer akhir – akhir ini karena keberadaab TSP di pasaran
mulai berkurang. Masalahnya kandungan bahan impor dari TSP sulit diperoleh.
Kadar P2O5 pupuk SP-36 hanya 36%.Namun, fisik, warna dan sifatnya tidak
7. Warna abu-abu
kandungan unsur hara kalium tinggi, yakni 60 persen. Dengan kandungan kalium
NaCl : 0.5-5%
Eco Farming adalah pupuk atau nutrisi berbahan organik super aktif yang
sudah mengandung unsur hara lengkap sesuai kebutuhan tanaman juga dilengkapi
kesuburan tanah. Eco Farming dapat menekan kebutuhan pupuk lainnya sampai
pertanian sehat ramah lingkungan menjadi lebih praktis, efektif, efisien dan
Memperbaiki Struktur Dan Tekstur (Fisik Tanah), Biologi Dan Kimia Tanah
Sehingga Lahan Menjadi Sehat Dan Subur Sebagai Media Tumbuh Bagi
Tanaman.
Menyediakan nutrisi atau unsur hara tanaman lengkap sehingga tanaman akan
tumbuh normal dan sehat serta akan menghasilkan produksi panen optimal bahkan
maksimal.
3 MANFAAT ECO FARMING YANG LANGSUNG DI RASAKAN:
TANAH
TANAMAN
PETANI
Penelitian ini dilak sanakan di jl. P. Naga, Denai Lama , Pantai Labu
meteran, tali plastik, timbangan, ember, karung, gunting serta alat-alat lain yang
mendukung penelitian.
2.3.Metode Penelitian
Faktorial dengan tiga factor. Faktor pertama yakitu tanpa pemupukan, Faktor
kedua menggunakan Pupuk NPK ( Urea, SP-36, dan KCL), dan Faktor ketiga
1. PetakUtamaArtifisialterdiridari 2 taraf :
p0 = Tanpa Dipupuk
A1= 7 HST
A2= 21 HST
A3= 35 HST
Dosis Anjuran
Dimana :
Ŷijk= Hasil pengamatan dari factor H pada taraf ke -j dan faktor v pada taraf ke –k
oada blok ke -i
(HV) jk= Efek dari interaksi dari H pada taraf ke –j dan factor V pada taraf ke -k
a. Perlakuan Benih
Benih yang digunakan adalah benih padi varietas Sikumpay, Impari 42,
dan Ciherang. Untuk penelitian ini perendaman benih dilakukan terlebih dahulu
untuk menyeleksi biji yang bernas, biji yang mengambang atau mengapung
zaman modern ini pembajakan tidak lagi dilakukan dengan mencangkul tetapi
kembali genangi media tanam dengan air. Air diberikan dalam jumlah banyak
untuk menutupi seluruh lahan dengan ketinggian hingga 10 cm. Biarkan air pada
media tanam terus menggenang. Air yang menggenang selama dua minggu
akan menyebabkan media tanam menjadi berlumbur dan racun pun dapat hilang
karena ternetralisir.
Setelah tanah siap diolah maka dibuat plot dengan ukuran 200 cm x 200cm
dengan tinggi plot adalah 30cm. Jumlah plot perulangan adalah 9 plot sedangkan
pertumbuhan dan produksi tanaman baik secara monokultur atau dengan sistem
tumpang sari. Pengaturan jarak tanam juga dimaksudkan agar tanaman dapat
memperoleh kebutuhan hidupnya secara merata, khususnya dalam hal
kebutuhannya akan air, unsur hara, dan cahaya matahari. Untuk pertanaman padi
Sikumpay, Impari42, dan Ciherang dengan sistem jajar legowo 4:1 menggunakan
e. Persemaian
sebesar 1 : 20. Misalkan akan menggunakan lahan sawah sebesar 1 hektar maka
wadah persemaiannya sekitar 500 m2. Lahan pada wadah persemaian haruslah
juga berair dan berlumpur. Berikan pupuk urea dan pupuk TSP pada lahan
f. Penanaman
tumbuh daun sempurna sebanyak tiga hingga empat helai. Jangka waktu dari
persemaian ke bibit siap tanam umumnya sekitar 12 hingga 14 hari saja. Jika
sudah siap tanam, pindahkan bibit dari lahan semai ke lahan tanam. Pemidahan
pada lubang-lubang tanam yang telah disiapkan. Khusus untuk tanaman padi
dalam satu lubang dapat ditanam dua bibit sekaligus. Penanaman dilakukan
dengan memasukkan bagian akar membentuk huruf L agar akar dapat tumbuh
dengan sempurna. Kedalaman bibit ditanam pun ditentukan berkisar pada rentang
1 cm hingga 15 cm. Masa penanaman padi lebih baik dilakukan dua kali dalam
g. Pemeliharaan
1.Pengairan
Biarkan sawah mengering sendiri, tanpa diairi (biasanya 5-6 hari); 4) Setelah
permukaan tanah retak selama 1 hari, sawah kembali diairi setinggi 5 cm; 5)
Biarkan sawah mengering sendiri, tanpa diairi (5-6 hari) lalu diairi setinggi 5
dikeringkan. Ulangi hal di atas sampai tanaman masuk stadia pembungaan. Sejak
fase keluar bunga sampai 10 hari sebelum panen, lahan terus diairi setinggi 5 cm,
2.Penyisipan
3.Penyiangan
serangan mencapai ±10 tanaman yang terserang hama dang penyakit. Kemudian
4. Pemupukan
hari setelah tanam dan 42 hari setelah tanam, Pupuk yang digunakan adalah Urea
0,03 kg (30 gram), SP-36 0,04 (40 gram) dan KCL 0,02 kg (20 gram). -
f. Panen
Pemanenan dilakukan pada saat 95% bulir sudah menguning atau 33-36
hari setelah pembungaan dengan asumsi bawah malai masih terdapat sedikit
gabah. Panen kacang kedelai dilakukan setelah adanya tanda-tanda kriteria panen
Tinggi tanaman mulai di ukur dari umur dua minggu setelah tanam dengan
dari pangkal bawah hingga ujung daun bendera. Sedangkan untuk tanaman
kedelai pengukuran tinggi tanaman dimulai dari pangkal batang sampai titik
tumbuh.
b.Jumlah Malai Produktif
Pada tanaman Padi jumlah malai produktif dihitung pada saat tanaman
mengeluarkan malai. Perhitungan jumlah malai produktif pada saat padi sudah
mengeluarkan malai berkisar 75 % pada tiap plot nya dan di masukkan ke dalam
c. Bobot Gabah per Seribu Butir (gr) / Berat 100 biji (gr)
Dilakukan dengan mengambil secara acak 100 butir benih dengan 8 ulangan
dan setiap ulangan ditimbang beratnya Perhitungan berat 100 biji diukur dengan
penimbangan biji yang diambil secara acak sebanyak 100 biji dari setiap plot
biji dari seluruh tanaman perplotnya yang diambil pada setiap perlakuan.
sample setelah panen. Sebelum penimbangan dilakukan, kadar air gabah harus
[BBSDLP] Balai Besar Sumber Daya Lahan dan Pengembangan Pertanian. 2011.
Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian. Bogor:
Kementerian Pertanian
Departemen Pertanian. 1983. Pedoman Bercocok Tanam Padi, Palawija, dan
Sayursayuran. Departemen Pertanian. Satuan Pengendali Bimas. Jakarta.
Firmanto, B.H.,2011. Sukses Bertanam Padi Secara Organik. Bandung :
Angkasa Bandung
200 cm 100 cm
50 cm
P0A2 P1A2 P2A2
50 cm
P0A2 P1A2 P2A2
50 cm
P0A2 P1A2 P2A2
Keterangan :