PROPOSAL
OLEH:
NPM : 198210023
FAKULTAS PERTANIAN
MEDAN
2023
POTENSI BAKTERI ENDOFIT DAN ANTAGONIS SEBAGAI
(Oryza sativa)
PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
ALFONS DWI PUTRA BUTAR-BUTAR
NPM: 198210023
Disetujui Oleh :
Komisi Pembimbing
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
kasih dan karunia yang telah di berikan kepada penulis sehingga dapat
Proposal ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di
banyak pihak yang telah membantu dalam penulisan proposal ini. Secara kusus
1. Bapak Dr. Ir. Zulheri Noer, M.P selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Medan Area.
penulis.
3. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh Staf dan pegawai Fakultas Pertanian
4. Kedua Orang tua Ayahanda dan Ibunda tercinta atas jerih payah dan doa serta
dalam proposal ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
PENDAHULUAN
penting untuk kita jaga demi kelangsungan hidup umat manusia yang sejahtera.
Pemerintah Republik Indonesia menargetkan hasil tanam padi pada tahun 2013
sebanyak 72.06 juta ton bulir padi kering giling dan surplus beras sebanyak 10
juta ton di tahun 2015. Namun, hasil yang tercapai pada tahun 2013 adalah
sebanyak 71,23 juta ton gabah kering giling (GKG) pada realisasi luas panen
tahun 2018 mencapai 59.200.534 ton dan pada tahun 2019 produksi padi
memperoleh produksi padi pada tahun 2018 sebesar 2.108.285 ton, untuk tahun
2019 sebesar 2.078.902 ton. yaitu 31.313.034 ton. Budidaya tanaman padi sering
mengalami kendala salah satunya adalah penyakit hawar daun bakteri (HDB).
Hasil penelitian (Triny ,2017) melaporkan bahwa penyakit ini menyerang
tanaman padi baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Bakteri endofit
tidak menimbulkan efek negatif pada tanaman inangnya (Mano and Morisaki,
2008; Afzal et al, 2019). Berdasarkan latar belakang peneliti tertarik untuk
1. Bagi Petani
oryzae)
2
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
rumput-rumputan. Padi mempunyai umur yang pendek yaitu kurang dari satu
tahun, hanya satu kali produksi, setelah berproduksi maka akan mati atau
berdasarkan keadaan berasnya, cara dan tempat bertanam, dan menurut umurnya.
dan Oryza glaberrima Steud di Afrika. Padi termasuk pada genus Oryza yang
Pertumbuhan padi terdiri atas tiga fase, yaitu fase vegetatif, reproduktif dan
primodial malai, fase reproduktif terjadi saat tanaman berbunga dan fase
pemasakan dimulai dari pembentukan biji sampai panen yang terdiri atas empat
stadia yaitu stadia masak susu, stadia masak kuning, stadia masak penuh dan
stadia masak mati (Zaki, 2017) Padi merupakan tanaman semusim (annual)
30 cm, tinggi batang beragam (0,5 – 2 m), berbatang bulat dan berongga yang
disebut jerami. Helai daun bangun garis, dengan tepi kasar dan panjangnya 15 –
80 cm. Bunga padi terdiri dari tangkai bunga, kelopak bunga lemma (gabah padi
yang besar), palea (gabah padi yang kecil), putik, kepala putik, tangkai sari,
kepala sari, dan bulu (awu) pada ujung lemma. Penurunan produksi tanaman padi
secara umum di sebabkan oleh serangan hama dan penyakit, hal ini disebabkan
karena iklim di Indonesia yang idieal yang menyebabkan produksi tanaman bisa
menurun (Wister,2018).
oryzae pv. oryzae (Xoo) yang menyerang tanaman padi, terutama bagian daun.
(Wage et al. 2020). Padi yang tahan terhadap infeksi HDB adalah padi dengan
karakter kandungan gula reduksi yang tinggi pada daun Tingkat keparahan HDB
pada daun diduga dipengaruhi oleh morfologi daun pada suatu genotipe. Oleh
tingkat ketahanan terhadap HDB. Sifat morfologi pada daun, terutama pada
umumnya tebal sehingga sulit untuk ditembus oleh patogen, begitupun sebaliknya
(wister, 2017).
Hawar daun bakteri adalah penyakit penting pada tanaman padi yang
diakibatkan oleh bakteri dan umum disebut sebagai penyakit kresek. Sebaran
penyakit ini sangat luas dan menyerang tanaman terutama pada saat stadia
generatif. Penyakit ini sering dianggap tidak begitu penting oleh sebagian petani
karena tanaman yang terserang biasanya masih bisa dipanen hasilnya. Kerugian
5
yang timbul akibat (Xoo) adalah kualitas gabah hasil panen yang rendah, hal ini
terlihat pada saat penggilingan banyak menghasilkan beras yang pecah. Oryzae
pv. oryzae (Xoo) merupakan bakteri gram negatif yang menyebabkan penyakit
hawar daun bakteri (HDB) pada padi. Hawar daun bakteri tergolong penyakit
penting di banyak negara penghasil padi. Hal ini disebabkan karena Hawar daun
bakteri dapat mengurangi hasil panen dengan tingkat yang bervariasi, tergantung
padi, dan kondisi lingkungan (Abdullah, 2002). Hawar Daun Bakteri (HDB) yang
disebabkan oleh bakteri Xoo menjadi penyakit penting pada tanaman padi,
oryzae (Xoo) merupakan salah satu penyakit yang secara ekonomis dapat
menurunkan kuantitas serta kualitas produksi tanaman padi. Penyakit ini tersebar
maupun dataran tinggi baik pada musim kemarau maupun musim hujan. Penyakit
ini lebih banyak berkembang pada musim hujan dibandingkan musim kemarau.
Kerugian hasil yang disebabkan oleh Hawar daun bakteri dapat mencapai 60%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bila tingkat keparahan sebesar 20% sebulan
dengan cara masuk melalui hidatoda, stomata, atau benih yang terkontaminasi.
Bakteri ini juga dapat menginfeksi tanaman dengan cara merusak klorofil daun,
penyakit Hawar Daun Bakteri adalah bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae
6
(Xoo). Berdasarkan bentuknya, bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo)
merupakan bakteri yang termasuk dalam kelompok bakteri basil karena berbentuk
batang. Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) adalah bakteri yang memiliki alat
gerak berupa flagel. Ukuran flagel bakteri ini sangat kecil, tebalnya 0,02 - 0,1
mikro, dan panjangnya melebihi panjang sel bakteri. Flagel yang dimilikinya
hanya satu sehingga bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) termasuk
Gambar 1. Gejala Hawar Daun bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo)
keabuan pada satu atau kedua sisi daun, biasanya dimulai dari pucuk daun atau
beberapa sentimeter dari pucuk daun. Bercak ini kemudian berkembang luas
keujung dan pangkal daun dan melebar. Bagian daun yang terinfeksi berwarna
keputihan. Pada tanaman yang rentan, gejala terus berkembang sehingga seluruh
Pada pagi hari saat cuaca lembab dan berembun, eksudat bakteri sering
keluar kepermukaan bercak berupa cairan berwarna kuning dan pada siang hari
7
setelah kering menjadi bulatan kecil berwarna kuning. Eksudat ini merupakan
kumpulan massa bakteri yang mudah jatuh dan tersebar oleh angin dan gesekan
daun. Percikan air hujan menjadi pemicu penularan yang sangat efektif
(Suparyono dkk, 2017). Bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) dapat
menginfeksi tanaman dengan cara masuk melalui hidatoda, stomata, atau benih
yang terkontaminasi. Bakteri ini juga dapat menginfeksi tanaman dengan cara
Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) merupakan bakteri yang termasuk dalam
kelompok bakteri Basil karena berbentuk batang. Xanthomonas oryzae pv. oryzae
(Xoo) adalah bakteri yang memiliki alat gerak berupa flagel. Ukuran flagel bakteri
ini sangat kecil, tebalnya 0,02 - 0,1 mikro, dan panjangnya melebihi panjang sel
bakteri. Flagel yang dimilikinya hanya satu sehingga bakteri Xanthomonas oryzae
pv. oryzae (Xoo) termasuk dalam golongan bakteri monotrik, bakteri merupakan
(bakteri dan jamur) yang hidup di dalam jaringan tanaman (Xylem dan phloem),
daun, akar, buah, dan batang (Simarmata et al., 2017) Beberapa manfaat mikroba
endofit antara lain sebagai agen biokontrol anaman (Harni et al., 2016, anti
8
mikroba, anti kanker (Kumala, 2019 antioksidan, antiinflamasi, immunosupresi,
senyawa bioaktif yang sama dengan inangnya bergantung dari potensi yang
Menurut Strobel and Daisy (2018) terdapat hampir 300.000 spesies tanaman
yang ada di bumi ini, masing-masing tanaman merupakan inang dari satu atau
lebih mikroba endofit. dapat hidup di dalam jaringan tanaman pada fase tertentu
dalam siklus hidupnya, dan mampu hidup dengan membentuk koloni dalam
Secara alami bakteri endofit hanya terdapat pada organ tanaman yang sehat dan
umumnya bakteri endofit merupakan kelompok dari genus bakteri tanah, seperti
endofit apabila mikroba tersebut berada dalam jaringan tanaman setidaknya satu
bagian dari siklus hidupnya. Bakteri endofit memiliki sifat yang sangat unik
imana fisiologi tumbuhan yang berasal dari spesies yang sama namun tumbuh
pada lingkungan yang berbeda, maka bakteri endofit yang dihasilkan akan
9
bioaktif yang dihasilkannya. Beberapa bakteri endofit diketahui banyak
A. Bacillus mycoides
sel membentuk rantai 5-6 sel, non-motil, anaerob fakultatif, suhu untuk
pertumbuhannya sekitar 15-40 , bisa membentuk asam dari glukosa, dan biasanya
menghasilkan endospora yang bisa dormain selama periode yang panjang. Habitat
binatang-binatang, susu, air dan bakteri ini berbentuk batang. Bacillus secara
2017)
10
Bacillius mycoides jika ditumbuhkan pada media padat akan membentuk
pada tanaman, bakteri ini menghuni bagian filosfer, mampu mereduksi bintik
daun Cercospora (Cercospora beticola Sacc.) dari bit gula dengan presentase 38-
91% baik pada percobaan rumah kaca maupun pada ladang. Mampu
B. Pseudomonas pseudomallei
sedikit berombak, tapi tidak berbentuk heliks, bakteri ini berukuran 0,5-1,0 x1,5-
cadangan karbon. Mereka tidak memproduksi fosfat dan tidak dikelilingi oleh
lapisan-lapisan. Tidak memiliki fase istirahat yang diketahui, termasuk strain sel
gram negatif Pergerakan terjadi karena adanya satu atau beberapa flagel yang
11
meliodosis. Habitat Pseudomonas pseudomallei ini tersebar luas di alam dan
Heinemann, 2018.).
(Jamiatul,2019).
12
BAB III
METODE PENELITIAN
Bahan yang digunakan sampel akar padi yang sehat isolat Pestaloptiosis sp,
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri, Erlenmeyer
Beaker glass, gelas ukur, Bunsen, hot plate,object glass, jarum ose,cover
Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 7 perlakuan dengan 3 ulangan. Perlakuan
P₀ = Control
t (r-1) ≥ 15
7 (r-1) ≥ 15
7r-7 ≥ 15
7r ≥ 22
14
3.5 Pelaksanaan Penelitian
A. Sterilisasi Alat
Sampel akar tanaman padi diambil secara random dari lahan pertanian.
yang digunakan adalah varietas situbagendit yang berumur 45 hari. Akar yang
perendaman pada larutan etanol 75% selama tiga menit, kemudian selama lima
menit akar direndam pada larutan sodium hipoklorit, setelah itu dilakukan
pembilasan sebanyak lima kali pada aquades steril (Sri Hartanti, 2020)
eksplorasi Bakteri endofit merupakan tanaman yang sehat dan tidak menunjukkan
gejala serangan hama dan penyakit tanaman. Akar yang akan digunakan dalam
penelitian ini diambil dari desa Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang,
Provinsi Sumatera Utara. Akar dicuci pada air yang mengalir untuk
menghilangkan kotoran yang ada seperti tanah setelah itu di kering anginkan.
Kemudian sampel akar yang telah bersih dimasukkan kedalam kantong plastik
15
yang steril dan dibawa ke Laboratorium Fakultas MIPA Universitas Sumatera
Utara.
dengan air yang mengalir dan dikeringkan secara aseptic. Hasil tersebut dibawa ke
alkohol 70% selama 2 menit, 5 % crolox selama 3 menit, alkohol 70% selama 30
detik dan aquades steril selama 3 menit, selanjutnya dikeringkan dengan tissue
steril. Sampel akar dibelah dua dan setiap potongan diletakkan diatas permukaan
memindahkan isolat ke cawan petri yang sudah ada media PDA. Selanjutnya di
yang tumbuh masih bercampur dengan Bakteri lain maka dipurifikasi kembali.
Hal ini berfungsi untuk memperoleh isolat Bakteri endofit yang murni.
16
3.6 Parameter penelitian
A. Morfologi
jarum ose dan dioleskan di gelas objek dan diteteskan KOH 3% lalu dicampur dan
diamati. Koloni yang terlihat berlendir merupakan reaksi positif (gram negative)
dan sebaliknya jika koloni terlihat tidak berlendir merupakan reaksi negatif (gram
Menurut, Ekowati 2000 dalam (Herlina, 2009) presentase daya hambat cendawan
Keterangan :
17
TE : Daya efikasi (penghambatan) (%)
18
DAFTAR PUSTAKA
Sri Hartanti, D. A. (2020). Isolasi Dan Uji Sinergisme Bakteri Endofit Tanaman
Padi (Oryza sativa L.) untuk konsorsium biofertilizer. agroradix : Jurnal
Ilmu Pertanian, 3(2), 23–30.
https://doi.org/10.52166/agroteknologi.v3i2.1951
Kandel SL, Joubert PM and Doty SL.2017. Bacterial Endophyte Colonization and
Distribution within Plants. Microorganisms 5 (77): 1-26
doi:10.3390/microorganisms5040077
Loaces, I., L. Ferrando, & A. F. Scavino. 2017. Dynamics, diversity and function
of endophytic siderophore-producing bacteria in rice. Microbial Ecology.
61(3): 606-618
Prihatiningsih N, Djatmiko HA, dan Herminanto. 2010. Potensi Bacillus spp. B46
dan Streptomyces spp. S4 sebagai Agens Pengendali Penyebab Penyakit
Lincat pada Tembakau. Agronomika 10(2): 43-55
19