DISUSUN OLEH :
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kekadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan anugrah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan penulisan paper
tentang ”Pengenalan Penyakit Antraknosa Pada Tanaman Pakis" ini tanpa ada
hambatan yang berarti. Disamping itu, penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun paper ini, diantara:
EDWIN PARASIAN
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................
Daftar Isi................................................................................................
Bab I Pendahuluan................................................................................
1.1 LatarBelakang...........................................................................
1.2 Tujuan........................................................................................
Bab II Isi.................................................................................................
2.1 Tanaman Pakis..........................................................................
2.2 Penyakit Tanaman Pakis..........................................................
2.3 Penyebab Antraknosa (Colletotrichum Gloeosporiodes)........
2.4 Gejala Serangan Penyakit Antraknosa...................................
2.5 Pengendalian Penyakit Antraknose (Colletotrichum Gloeosporiodes)
Bab III Penutup.....................................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................................
Daftar Pustaka.......................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini tanaman pakis juga sering dikonsumsi masyarakat sebagai sayur dan
sering diolah menjadi rendang oleh sebagian masyarakat. Pada kuliner Nusantara,
sayuran pakis cukup menonjol pemanfaatannya di beberapa daerah. Masyarakat
Minangkabau, misalnya, terkenal dengan gulai pakis yang gurih dan rendang yang lezat.
Bahkan di daerah Pasaman, rendang pakis menjadi menu wajib dalam setiap acara
khusus.
1.2.TUJUAN
Dalam Paper ini penulis akan membahas tentang Pengenalan salah satu Penyakit
Tanaman Pakis, yaitu Antraknosa (Colletotrichum Gloeosporiodes) yang sering
menyerang tanaman sayur-sayuran dan buahan-buahan. Penulis berharap dengan
membaca paper sedehana ini pembaca mampu mengenali dan mengendalikan penyakit
Antraknosa pada tanaman pakis yang sangat merugikan para petani sayur-sayuran.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2. PENYAKIT TANAMAN PAKIS
3
Penyakit antraknosa pada tanaman pakis disebabkan oleh Colletotrichum sp.
Patogen merupakan patogen tular tanah (soil borne). Berdasarkan hasil pengujian in vitro
dan di lapangan, fungisida campuran antara 73,8% mankozeb dan 6,2% karbendazim
adalah fungisida terbaik untuk pengendalian penyakit tersebut. Bedeng pertanaman
dengan intensitas penyakit antraknosa tinggi sebaiknya dibongkar dan tidak ditanami
terlebih dahulu. Penyiraman tanah dengan fungisida dapat dilakukan sebelum tanam
untuk menekan penularan Colletotrichum sp. melalui tanah.
Gejala antraknosa lebih banyak muncul pada daun muda dan pucuk-pucuk daun
(dieback). Penyebabnya adalah cendawan Colletotrichum osmundae dan Glomerella
bolbitis. Gejala kerusakan dimulai dengan munculnya bercak kuning yang berubah
menjadi coklat kehitaman. Seiring dengan perkembangan daun, maka bercak tersebut
dapat meluas dan menyebabkan nekrosis pada jaringan sehingga dapat menjadi lubang
(Kellerman, 1904). Cendawan ini juga diketemukan menyerang Nephrolepis exaltata var.
bostonensis (Pirone, 1978).
Dengan pengamatan mikroskopik hasil korekan daun bergejala tersebut dapat
dilihat konidium yang berbentuk oval. Hasil isolasi pada medium PDA menunjukkan
adanya koloni jamur yang berwarna putih keabu-abuan sampai cokelat. Pada koloni
jamur tersebut terbentuk konidium yang berbentuk sama dengan hasil korekan, dengan
ciri-ciri berbentuk bulat panjang, bersel dua dan membulat pada ujungnya. Morfologi
konidium yang demikian merupakan ciri dari jamur Colletotrichum sp. (Barnett, 1960).
Berdasarkan hal-hal tersebut diketahui bahwa penyebab penyakit antraknosa pada
pakis adalah Colletotrichum sp. Jamur tersebut telah dibuktikan hidup dan menular
lewat tanah. Di perkebunan pakis di Magelang, pakis dibudidayakan dengan sekali tanam
dan belum pernah dibongkar. Oleh karena itu spora Colletotrichum sp. selalu hidup dan
bertahan di dalam tanah dari musim ke musim yang akan menginfeksi tanaman baru yang
muncul dari tunas di dalam tanah. Teknik budidaya yang
demikian dipandang dari sudut penyakit tanaman akan sangat merugikan karena selalu
terdapat inokulum dari waktu ke waktu.
4
2.5. PENGENDALIAN PENYAKIT Antraknose (Colletotrichum Gloeosporiodes)
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan