Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN

SEMANGKA( CITRULLUS VULGARIS )

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK II

M Rosyid Ichsan 2054211009

Zainal Abidin 2054211020

Sintya Kumala Sari 2054211002

JURUSAN AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’ alaikum Wr.Wb.


Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang mana telah
memberikan rahmat dan kesempatan waktu bagi penulis dalam rangka
menyelesaikan makalah mata kuliah Pengendalian Mutu.
Makalah ini yang bertemakan tentang “ Penyakit Penting pada Tanaman
Semangka“ yang berhubungan dengan produksi tanaman untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari dalam pemenuhan kebutuhan ummat manusia. Harapan
penulis dengan selesainya makalah ini, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua
dan dapat menambah pengetahuan.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen
pembimbing yang telah memberikan tema makalah yang begitu bagus sehingga
kita semua dapat mengetahui penyakit penting apa saja yang terdapat pada
tanaman buah semangka. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Dan mohon maaf atas segala kekurangan. Penulis menyadari bahwa penulisan
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamu’ alaikum Wr.Wb.

Pekanbaru, February 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR………………………………………………………........ i
DAFTAR ISI……………………………………………………………….......... ii

BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………….........1

A. Latar Belakang…………………………………………………................... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………….................. 2
C. Tujuan Penulisan……………………………………………….................... 2

BAB II. PEMBAHASAN…………………………………………………......... 3

A.1. Penyakit layu fusarium…………………………...............................3


A.2. Penyakit embun tepung…………………………..............................5
A.3. Penyakit antraknosa…………………….......................................... 6
A.4. Penyakit bercak daun bersudut…..…………………….................... 7
A.5. Penyakit busuk buah……………………......................................... 8
A.6. penyakit mosaic…………………………………………………... 9

BAB III. PENUTUP………………………………………………………........ 10

A. Kesimpulan……………………………………………………..........10
B. Saran…………………………………………………………............10

DAFTAR PUSTAKA
1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semangka (Citrullus vulgaris) merupakan tanaman buah berupa


herba yang tumbuh merambat yang dalam bahasa inggris sering disebut
dengan water mellon. Semangka berasal dari daerah kering tropis dan
subtropics Afrika, kemudian berkembang dengan pesat ke berbagai
Negara seperti : Afrika selatan, Cina, Jepang dan Indonesia. Semangka
termasuk dalam keluarga buah Labu-labuan ( Cucurbitaceae ) pada
daerah asalnya sangat disukai oleh manusia/hewan yang ada di benua
tersebut, karena banyak mengandung air, sehingga penyebarannya sangat
cepat.
Sebagaiman anggota suku ketimun lainnya, habitus tanaman ini
merambat namun tidak dapat membentuk akar adventif dan tidak dapat
memanjat.jangkauan rambatan tidak dapat mencapai belasan meter.
Daunnya berkeluk-keluk di tepinya, bunganya sempurna, berwarna
kuning, kecil ( berdiameter 3 cm). Semangka adalah andromonoecious
monoklin, yaitu memiliki dua jenis bunga pada satu tumbuhan. Bunga
jantan yang hanya memiliki benang sari (Stame), dan bunga
banci/hermafrodit, yang memiliki benang sari dan putik ( Pistillum).
Bunga banci dapat di kenali dari adanya bakal buah (Ovarium) di pangkal
bunga berupa pembesaran berbentuk oval.
Semangka memiliki banyak manfaat sehingga banyak
dibudidayakan oleh beberapa Negara diantaranya adalah Cina, Jepang,
India, dan negara sekitarnya. Sedangkan sentra penanaman semangka di
Indonesia terdapat di Jawa Tengah ( D.I. Yogyakarta, Kabupaten
Magelang, dan Kabupatern Kulonprogo); di Jawa Barat ( Indramayu dan
Karawang); di Jawa Timur ( Banyuwangi dan Malang); dan di Lampung.
Dengan rata-rata 30 ton/ha/tahun.
Semangka banyak memiliki manfaat, tanaman semangka di
budidayakan untuk di manfaatkan sebagai buah segar, tetapi ada yang
memanfaatkan daun dan buah semangka yang muda untuk bahan sayur-
mayur. Semangka juga banyak memiliki manfaat dibidang lain seperti
dibidang kesehatan, kosmetik dan lain-lain serta masih banyak lagi
manfaat buah semangka yang lainnya.
Banyaknya manfaat yang bisa di dapatkan dari buah semangka,
membuat permintaan pasar akan semangka semakin meningkat, sehingga
dilakukanlah budidaya semangka secara besar-besaran. Namun dalam
proses pembudidayaannya banyak gangguan-gangguan dan hal-hal yang
mempengaruhipertumbuhan taman semangka, yang dapat menyebabkab
terhambatnya produksi buah semangka, baik yang di sebabkan factor
biotic ( hama, penyakit dan gulma); maupun abiotik ( tanah, air, udara dan
cahaya ).
Pada makalah ini yang akan di bahas yaitu gangguan yang di
sebabkan oleh factor biotic lebih spesifiknya lagi adalah yang di sebabkan
oleh penyakit.

B. Rumusan Masalah

Apa penyakit penting pada tanaman semangka (Citrullus vulgaris) ?

C. Tujuan Pembuatan Makalah

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas


yang telah di berikan oleh dosen dan untuk mengetahui penyakit penting
pada tanaman semangka (Citrullus vulgaris).
II. PEMBAHASAN

a. PENYAKIT PENTING TANAMAN SEMANGKA


(CITRULLUS VULGARIS )

Seperti halnya dengan penyakit tanaman sayuran labua-labuan,


penyakit tanaman buah-buhan yang termasuk kedalam familia labu-labuan
mempunyai banyak persamaan dalam penyakit-penyakitnya. Penyakit-
penyakit buah labu-labuan kurang lebih ada 10 jenis penyakit, antara lain :
Layu Fusarium, Penyakit Tepung, Busuk Daun, Antraknosa, kudis, Bercak
daun bersudut, Layu Bakteri, penyakit Semai, Busuk Buah dan Mosaik.
Diantara 10 jenis penyakit tersebut diatas ada 6 jenis penyakit yang
menjadi penyakit penting pada tanaman semangka antara lain : Layu
Fusarium, Bercak Daun, Antraknosa, bercak daun bersudut, Busuk Buah
dan virus Mosaik.

a. 1. Layu Fusarium ( fusarium oxysporum Schlecht)


Penyakit layu fusarium ( Fusarium wilt ) banyak merugikan
tanaman melon di Daerah Bogor, di samping penyakit layu yang di
sebabkan oleh bakteri. Kedua penyakit layu ini menyebabkan kerugian
12-35% ( Hutangalung, 1985). Penyakit tersebut juga timbul pada
tanaman semangka ( Anon, 1985;1987/1988).
Gejala penyakit ini adala jika tanaman yang masih sangat
muda terjangkit semai dapat busuk sebelum atau sesudah muncul dari
dalam tanah, atau tanaman dapat tumbuh menjadi tanaman yang kerdil.
Pada tanaman dewasa penyakit menyebabkandaun-daun
menjadi pucat, bagian atas tanaman layu, dan sedikt demi sedikit
seluruh tanaman layu dan akhirnya mati. Pada batang tanaman terdapat
coreng yang panjangnya dapat mencapai 60 cm, menjadi nekrotik, dan
mempunyai massa spora merah jambu. Kadang-kadang pada batang
terjadi lekah yang mengeluarkan cairan berwarna coklat. Jika dibelah
akan tampak bahwa bagia kayu dari batang berwarna coklat. Jika
dibentuk, buah-buah lebih kecil daripada biasanya. Akar-akar dapat
mempunyai gejala kangker.
Penyebab penyakit layu fusarium adalah jamur fusarium
oxysporum Schlecht., yang berkembang dalam berkas pembuluh
tanaman. Jamur yang menyebabkan penyakit pada semanka adalah F
oxysporum f.sp. niveum ( E.F.Sm.) Snyd. Et Hans. [ sin. F. niveum
E.F. Sm., F bulbigeum var. niveum (E.F. Sm.) Wr.].
Daur penyakit : kedua jamur tersebut dapat bertahan did
ala tanah selama bertahun-tahun. Populasinya akan meningkat jika di
tempat tersebut ditanami tanaman yang sesuai.
Fusarium menginfeksi melalui akar-akar dan berkembang
dalam pembuluh kayu. Jamur mengadakan penetrasi melalui jaringan
meristem pada ujung akar, melalui epidermis pada zone
memanjangnya akar, dan melalui cela-cela yang terjadi karena
munculnya akar laterl yang baru.
Pengendalian penyakit fusarium yaitu dengan cara : ( 1 ).
Secara non kimiawi dengan melakukan pergiliran masa tanam dan
menjaga kondisi lingkungan agar tidak terlalu lembab, menanam pada
area yang baru yamg belum perna di Tanami semangka. ( 2 ). Secara
kimiawi dilakukan dengan menyemprotkan fungisida, secara periodic,
menanam benih yang sudah direndam fungisida, misalnya : Antrocol
dan Dithane.

a.2. Embun tepung

Penyakit embun tepung ( Powdery mildew) pada tanaman


labu- Labuan tersebar luas di seluruh dunia. Di Indonesia penyakit ini
terdapat pada semangka dan melon. Penyakit embun tepung yang
ringan dapat menurunka mutu hasil, karena mengurangi kandungan
gula buah, mengurangi aroma, dan gambar “jala” pada permukaan
buah menjadi tidak baik.

Gejala : Pada daun atau batang muda tampak dilapisi


semacam tepung berwarna putih. Bila seluruh daun terkena serangan,
daun menjadi cokelat dan mengeriput,pertumbuhan tanaman
terhambat, tanaman menjadi lemah. Pada serangan yang cukup hebat,
daun dan batang itu akan mati. Buah yang dihasilkan menderita luka
bakar oleh panas matahari.
Penyebab : Spaerotheca fuliginea Schlech; Erysiphe
cichoracearum DC ex Merat.
Daur hidup penyakit :di daerah tropika E. cichoracearum
tidak mempunyai stadium sempurna, yang membentuk askokarp
( peritesium), yang dapat diapakai untuk mempertahankan diri
terhadap musim dingin. Karena tidak dapat hidup sebagai saprofit
( parasit obligat), pada waktu tidak terdapat tanaman labu-labuan
jamur mempertahankan diri pada tumbuhan inang lain, sepertikacang
panjang, papaya, tembakau, tomat, dan banyak gulma.
Pengendalian :
1. Pemilihan lokasi sebaiknya jauh dari tanaman inang yang
terserang.
2. Membakar tanaman yang telah mengalami seramngan berat,
terutanma pada tanaman yang hampir seluruh bagiannya terserang
embun tepung.
3. Disemprotkan dengan fungisida benlate ( dosis 0,06%) dengan
selang waktu penyemprotan 10-15 hari.

a.3. Antraknosa
Penyakit antraknosa adalah penyakit yang menimbulkan
kerugian besar. Gejala penyakit ini adalah pada daun terlihat bercak-
bercak coklat yang akhirnya berubah menjadi kemerah-merahan dan
akhirnya daun menjadi mati, bila menyerang buah, tampak bulatan
berwarana merah jambu yang lam kelamaan semakin meluas.
Penyebab penyakit ini adalah disebabkan oleh jamur
Colletotrichum lagenarium.
Daur penyakit : C Lagenarium mempertahankan diri dari
musim ke musim pada tanaman sakit atau sisa-sisanya, atau pada biji
yang diambil dari buah yang terinfeksi. Pathogen ini disebarkan oleh
air hujan dan air yang mengalir di permukaan tanah, dan dapat
menginfeksi daun batang, dan buah.
Pengendalian : secara non kimiawi dilakukan seperti pada
layu fusarium, disemprotkan fungisida.

a.4. Bercak daun bersudut

Bercak daun bersudut (angular leaf spot) adalah penyakit


yang kurang terebar luas . Gejala penyakit : pada daun terjadi bercak-
bercak kecil, kuning, bersudut-sudut karena dibatasi oleh tulang-tulang
daun. Kelak pada sisi bawah daun bercak akan mengeluarkan uksudat
berwarna coklat muda kelabu, mongering, dan bercak dapat berlubang.
Penyebab penykit : penykit ini disebabkan oleh bakteri
pseudomonas lachrymans
Daur hidup penyakit : pathogen terbawa oleh biji dan
dapat bertahan lama dalam sisa-sisa tanaman sakit. Bakteri memasuki
biji lewat berkas pengangkutan dari buah ketali pusat (funicuus) biji.
P. lanchrymans tersebar setempat karena hujan, alat-alat pertanian, dan
pekerja. Penetrsi melalui mulut kulit. Pada tingkat awal infeksi
bakteri berkembang dalamruang sela-sela sel.
Pengendalian : yang dapat dilakukan untuk mengendalikan
penyakit tersebut yaitu :
1. Mengadakan pergiliran tanaman ( rotasi)
2. Menanam biji yang sehat
3. Menyemprot tanaman dengan antobiotik campuran oksitetrasiklin
dan streptomisin.

a.5. Busuk buah


Penyakit busuk buah disebabkan oleh phitopthora capsici
Leonian. Jamur menginfeksi buak setelah buah masak dan aktif setelah
buah dipetik.
Gejalahnya terjadi bercak kebasah-basahan, yang berubah
menjadi coklat dan lunak dan akhirnya bercak mengendap dan
berkerut.
Pengendalian penyakit ini yaitu dengan cara : hindari dan
cegah terjadinya kerusakan kulit buah, baik selama pengangkutan
maupun penyimpanan, pemetikan buah dilakukan pada waktu siang
hari ketika tidak berawan/hujan, tanaman dan buah disemprot
fungisida secara periodik.
a.6. Virus mosaik

Penyebab penyakit ini adalah virus yang terbawah oleh


hama tanaman yang berkembang pada daun.
Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini adalah daun
melepuh, belang-belang, cenderung berubah bentuk, tanaman kerdil
dan timbul rekahan membujur pada batang.
pengendalian penyakit ini yaitu serangga vector virus harus
dicegah dengan menggunakan insektisida. Belum ditemuka obat yang
tepat untuk mengendalikan virus ini, sehingga tanaman yang terlanjur
terkena virus ini harus dicabut dan di bakar.
III. PENUTUP

1. Kesimpulan dan Saran

1.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan, maka dapat ditarik suatu kesimpulan


sebagai berikut :
1. Berbagai jenis penyakit sering menyerang tanaman semangka baik
itu dari kelompok hama, bakteri, virus, cendawan maupun nematoda
yang berpengaruh besar pada jumlah produksi tanaman semangka
khususnya di Indonesia.
2. Dampak yang ditimbulkan akibat dari serangan berbagai penyabab
penyakit yaitu menurunkan potensi hasil dari tanaman semangka
(menurunkan kualitas dan kuantitas

1.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurang yang
terdapat di dalamnya, maka dari itu diharapakan saran yang sifatnya
membangun dari bapak dan ibu dosen yang menagani mata kuliah
Organisme Pengganggu Tanaman ( OPT ), serta teman-teman yang
membaca makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Budidaya Pertanian, 2000. Semangka. Kontor Deputi Menegristek dan


Permasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Tenologi. Jakarta
Pracaya, 1991. Hama dan Peyakit Tanaman. Penebar Swadaya.Jakarta
Semangun, 1989. Penyakit-Penyakit Tanaman Hortikultura di Indonesia. Gadjah
Mada University Press.Yogyakarta
Syukur, 2008. Pengendalian Hama dan Penyakit Semangka. Institut Pertanian
Bogor
Wibawa, 2010. SOP Semangka Lombok tengah. Nusa Tenggara Barat.

Anda mungkin juga menyukai