Anda di halaman 1dari 5

Paper Bakteri Patogen Tumbuhan

PENYAKIT BERCAK COKLAT PADA TANAMAN ANGGREK OLEH BAKTERI


PSEUDOMONAS CATTLEYAE

Dosen Pengasuh :

Dr . Ir. Alfizar , M.Sc

Oleh:

Asy-syifa Zakia Inayatillah 1905109010044

Qaulan Syadida 1905109010045

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


2021

PENDAHULUAN
Anggrek adalah salah satu jenis tanaman hias yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Tanaman ini menghasilkan bunga yang unik sehingga menarik perhatian botanis yang
menggemari tanaman hias sejak dua abad yang lalu. Anggrek dikenal sebagai tanaman hias
populer yang dimanfaatkan bunganya. Bunga anggrek sangat indah dan variasinya hampir tidak
terbatas (Damayanti,2011). Anggrek biasa dijual baik sebagai tanaman pot maupun sebagai
bunga potong. Indonesia memiliki kekayaan jenis anggrek yang sangat tinggi, terutama anggrek
epifit yang hidup di pohon-pohon hutan, dari Sumatera hingga Papua . Jumlah tanaman anggrek
diperkirakan meliputi 35000 spesies yang merupakan 10% daripada jumlah seluruh tanaman
berbunga di dunia ini (Kusmana,2017).
Anggrek salah satu tanaman hias yang banyak diminati masyarakat saat ini,anggrek
sudah menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat perkotaaan sehingga anggrek merupakan
komoditas ekonomi dalam negeri cukup besar. Selera konsumen terhadap mutu bunga anggrek
dipengaruhi dan ditentukan oleh produsen dan trend luar negeri. Jenis anggrek yang dominan
disukai oleh konsumen di luar negeri adalah Dendrobium (34%), Oncidium (26%), Catleya
(20%), Vanda (17%), Phalaenopsis (2,5%), dan anggrek lainnya (0,5%).
Data BPS (2020) menunjukkan bahwa produksi anggrek indonesia tahun 2018 sampai
2020 mengalami penurunan produksi. Permasalahan dalam budidaya anggrek disebabkan oleh
beberapa faktor salah satunya organisme penganggu tanaman (OPT) yaitu hama,penyakit,gulma.
Kerugian yang dapat ditimbulkan oleh serangan OPT tersebut yaitu penurunan nilai
estetika/kualitas maupun kuantitas produksi tanaman anggrek. Menurunnya kualitas dapat
menurunkan harga jual anggrek salah satu penyakit yang menyerang tanaman anggrek adalah
bercak coklat yang disebabkan oleh bakteri Pseudomonas cattleyae.
Pseudomonas cattleyae merupakan bakteri biotrofik gram negatif yang menyebab bercak
coklat pada tanaman anggrek. Bakteri ini menyerang pada fase kecambah terutama pada kondisi
sangat lembab. Infeksi melalui daun basah atau dibekas luka pada daun. Pada daun yang
terserang menimbulkan bercak kecil berwarna bening. Dalam hitungan beberapa hari mampu
menyebar keseluruh tanaman dan mengakibatkan tanaman menjadi mati. Penyakit ini sangat
ganas dan cepat mematikan tanaman (Lazaroai,2010).
PEMBAHASAN

A. Klasifikasi Bakteri Pseudomonas cattleyae


Kingdom : Bacteria
Fillum : Proteobacteria
Kelas : Gamma Proteobacteria
Ordo : Pseudomonadales
Famili : Pseudomonadaceae
Genus : Pseudomonas
Spesies : Pseudomonas cattleyae

Pseudomonas cattleya merupakan bakteri hidrokarbonoklastik yang mampu


mendegradasi berbagai jenis hidrokarbon. Keberhasilan penggunaan bakteri Pseudomonas
cattleya dalam upaya bioremediasi lingkungan akibat pencemaran hidrokarbon membutuhkan
pemahaman tentang mekanisme interaksi antara bakteri Pseudomonas cattleyae dengan senyawa
hidrokarbon. Pseudomonas cattleyae termasuk dalam bakteri Gram-negatif.
P.cattleyae memiliki ciri-ciri yaitu :
1. Batang pendek bergerak dan stasioner dari 1 sampai 3 mikron panjang dan
ekstrem bulat.
2. Bakteri aerobik, tidak membentuk spora dan menghasilkan asam tetapi bukan gas
dalam glukosa, levulosa, sukrosa, manitol dan dulcitol.
3. Pertumbuhan in vitro diperoleh pada 10-45 °C.

Serangan Bakteri Pseudomonas cattleyae


Bakteri P.cattleyae biasanya menyerang bagian phalaenopsis dan paphiopedilum.
Menyerang anggrek fase kecambah terutama pada kondisi cuaca sangat lembab. Infeksi melalui
daun basah atau dibekas luka pada daun. Pada daun yang terserang menimbulkan bercak kecil
berwarna bening. Dalam hitungan beberapa hari mampu menyebar keseluruh tanaman dan
mengakibatkan tanaman menjadi mati. Penyakit ini sangat ganas dan cepat mematikan tanaman.
Bakteri Pseudomonas cattleyae menyerang anggrek fase kecambah terutama pada
kondisi cuaca sangat lembab. Infeksi melalui daun basah atau dibekas luka pada daun. Pada daun
yang terserang menimbulkan bercak kecil lunak berwarna kecoklatan atau hitam. Penyakit akan
meluas dengan cepat. Bagian yang sakit mengeluarkan lendir (eksudat), yang dapat menularkan
penyakit ke tanaman lain, melalui penyiraman. Pada daunnya penyakit tampak sebagai bercak
mengendap hitam dan kebasah - basahan. Dalam hitungan beberapa hari mampu menyebar
keseluruh tanaman dan mengakibatkan tanaman menjadi mati. Penyakit ini sangat ganas dan
cepat mematikan tanaman.
Inokulasi terjadi apabila bakteri masuk ke dalam pembuluh tanaman yang mengalami
pelukaan atau melalui penularan oleh serangga. Sedangkan inokulasi melalui batang jarang
terjadi. Bakteri dapat bertahan dalam tanah dan mempertahankan virulensinya selama paling
sedikit satu tahun.

Pengendalian yang dapat dilakukan untuk penyakit bercak coklat ialah:


1. Memusnahkan atau memotong semua bagian anggrek yang terinfeksi bakteri
Pseudomonas cattleyae.
2. Memusnakan kecambah yang terserang.
3. Mengurangi kelembaban tanah
4. Memusnahkan seluruh kecambah yang terserang.
5. Bagian tanaman yang sakit dipotong dan dibuang
6. Media tanaman dan seluruh pot didesinfektan dengan larutan atau antibiotik selama 1
jam.
7. Penggunaan agens hayati yang berbahan aktif Pseodomas flurescent dan Thrichoderma
sp, misalnya dengan agens hayati BIO-SPF dan MOSA GLIO . Agens hayati ini dapat
meningkatkan daya tahan tanaman anggrek dari serangan penyakit. Penggunaanya
dengan jalan penyiraman secara rutin dengan agens hayati tersebut.
8. Pemberian PGPR (Plant Growth Promoting Rizobacter) dapat membantu meningkatkan
ketahanan tanaman anggrek dari serangan penyakit. Salah satu produk PGPR di pasaran
yang dapat digunakan adalah BIO-SPF.
DAFTAR PUSTAKA

Aliah NU, Sulistyowati L, Muhibbudin A. 2015. Hubungan ketebalan lapisan epidermis daun
terhadap serangan jamur (Mycosphaerella musicola) penyebab penyakit bercak daun
sigatoka pada sepuluh kultivar pisang. JHPT. 3(1):35–43.
Damayanti .2011.Untung Besar Membudidayakan Tanaman Anggrek. Araska.Yogyakarta.
Lazaroaie.M.M.2010.Multiple Response pf Gram-positive and Gram Negatif Bacteria Mixture of
Hidrocarbons,Brazillian Journal of Microbiology.41:649-66.

Anda mungkin juga menyukai