Nim : 181510501088
Matkul : Tekonologi Produksi Benih
Kelas : B
TUGAS DOSEN
REVIEW CONTOH PATOGEN TULAR BENIH
1. Fusarium oxysporum merupakan kelompok fungi yang menyebabkan
kerusakan tanaman sehingga digolongkan OPT, F. Oxysporum pada umumnya
menyebabkan tanaman pertania yang terserang F. Oxysporum layu dan
menyebabkan pembusukan akar pada budidaya vanili dan bawah merah. F.
Oxysporum juga menyebabkan layu pada tanaman pisang sehingga
menurunkan produktiitas tanaman dan menimbulkan kematian pada tanaman.
F. Oxysporum diduga berkorlasi dengan jenis nematoda yang bertindak
sebagai vektor dan virulen. Pada rhizosfer tanaman pisang yang ditemukan
penyakit layu fusarium ditemukan beberapa jenis nematoda, antara lain
Radopholus similis, Meloidogyne spp., Radopholus reniformis,
Helicotylenchus spp., dan Pratylenchus coffeae. Gejala pertama fusarium
terlihat setelah 2-5 bulan akar terinfeksi dan gejala seterusnya akan tampak
kemudian. Daun akan menguning dimulai dari daun, kemudian diikuti oleh
daun yang paling muda, prosesnya bisa mencapai 2 minggu dan kemudian
daun dan batang akan patah. Benih tanaman yang terserang fusarium akan
menunjukkan gejala layu meskipun benih sudah disiram. Struktur tanah dan
pH tanah juga mendukung perkembangan penyakit layu fusarium. pH masam
yang ratarata terdapat pada tiap sampel, khususnya sampel dengan pH
mencapai 5,89 maka jamur fusarium akan berkembang dengan baik. Struktur
tanah pada masing-masing sampel juga merupakan struktur berpasir. Tanah
ultisol merupakan jenis tanah yang berpasir yang juga bisa mendukung
pertumbuhan jamur fusarium dengan baik. Pengendalian jamur fusarium
oxysporum pada umumnya masih menggunakan fungisida dengan dosis tinggi
namun penggunaan fungisida dengan dosis tidak tepat dapat menyebabkan
resistensidan resurgensi pada jamur fusarium. Salah satu Agen hayati yang
digunakan untuk mengendalikan penyakit layu Fusarium adalah jamur
Trichoderma sp. Jamur ini merupakan salah satu decomposer yang bersifat
sapropit di dalam tanah berperan untuk mengurai bahan organik dan dapat
berperan sebagai pengendali hayati beberapa jamur patogenis. Jamur ini dapat
diperbanyak dan tumbuh baik pada media buatan seperti beras, jagung, dedak
atau kentang. Dalam pengendalian hayati jamur ini bersifat hiperparasit
sehingga berperan secara efektif dalam menghambat pertumbuhan dan
perkembangan jamur patogen penyebab penyakit. Pemberian jamur antagonis
Trichoderma sp dapat menekan perkembangan jamur patogen layu fusarium
pada bawang merah.