Oleh:
GOLONGAN/KELOMPOK
A/3b
2.1 Alat
1 Gelas Ukur
2 Gunting
3 Kertas Saring (3 x 15 cm)
4 Pipet
5 Mortir dan pestelnya
6 Timbangan
2.2 Bahan
1 Alkohol 96%
2 Daun puring kuning, hijau, dan merah
2.2 Metode
1. Siapkan kertas saring dengan ukuran tertentu (3 x 15) cm,
2. Daun sebanyak 0,5 -1,0 gram digerus menggunakan mortar (untuk
mempermudah penggerusan ditambahkan pasir quarza),
3. 5 ml alkohol 96% ditambahkan kedalam gerusan daun, penggerusan
dilanjutkan sampai semua pigmen terlarut dalam alkohol sampai ekstrak
terlihat hijau.
4. Ekstrak dimasukan ke dalam tabung mikro (2 ml), lalu disentrifugasi
beberapa saat sampai terjadi endapan atau pellet.
5. Supernatan yang berwarna hijau diambil dan dimasukan ke dalam tabung
mikro yang baru.
6. Teteskan ekstrak pada kertas saring menggunakan pipet paster secara
perlahan, ulangi penetesan beberapa kali setelah ekstrak kering
7. kertas saring dimasukan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi 10 ml etanol
96 %.
8. Biarkan kertas saring tergantung untuk beberapa lama sampai terlihat
pemisahan pigmen yang terkandung di dalamnya.
Laporan Praktikum Agrobiosains
9. Amati pemisahan pigmen pada kertas sampai pelarut hampir mencapai
ujung kertas bagian atas.
10. Ambil kertas saring lalu ukur jarak masing-masing pigment dengan
penggaris, hitung nilai Rf masing-masing pigmen (Paling sedikit akan
diperoleh 3 macam pigmen yaitu klorofil-a berwarna hijau; klorofil-b
berwarna hijau-biru dan karotenoid berwarna kuning sampai jingga).
B. Pemisahan Pigmen
1. Timbang 1 g daun tanaman yang telah ditentukan.
2. Daun ditumbuk/dihaluskan dengan mortar dan stamper serta diberi sedikit
CaCO3.
3. Tambahkan 20 cc aseton. Larutan aseton yang berwarna hijau gelap disaring
dengan kertas filter untuk menghilangkan sisa-sisa saringan.
4. Siapkan corong pemisah dan diisi dengan 10 – 25 cc petroleum eter dan
letakkan berdiri.
5. Isikan 10 -15 cc larutan Aseton dalam corong pemisah dan dicampur secara
perlahan-lahan. Tunggu hingga terjadi perubahan warna.
6. Pisahkan kedua warna yang terbentuk ke dalam tabung yang berbeda.
3.2 Pembahasan
Pertumbuhan pada suatu tanaman tidak terjadi di seluruh bagian tanaman.
Masing-masing bagian dari tanaman mengalami pertumbuhan dan perkembangan
yang berbeda. Jaringan dalam tanaman yang masih aktif membelah disebut
dengan jaringan meristem. Jaringan meristem adalah jaringan bersifat embrio
yang mampu membelah secara terus-menerus dan mengakibatkan pertumbuhan
dan perkembangan yang terjadi pada suatu tanaman. Pertumbuhan pada tanaman
dapat dibedakan menjadi 3 bagian atau zona yaitu zona pembelahan atau zona
meristematik, zona pemanjangan, dan zona diferensiasi. Masing-masing zona