Anda di halaman 1dari 3

Nama : Maria Angela br.

S Pelawi
NIM : 140301161
Kelas : HPT (Senior)

PENYAKIT BUSUK LUNAK (PBL) PADA TANAMAN ANGGREK


Perkembangan penyakit di Indonesia didukung oleh agroklimat yang
memiliki iklim tropis basah. Hal tersebut menyebabkan kondisi suhu dan
kelembaban yang fluktuatif sehingga membantu penyebaran penyakit, selain itu
faktor perubahan iklim juga berpengaruh terhadap perkembangan penyakit.
Salah satu penyebab penyakit pada tanaman adalah bakteri. Bakteri
memiliki enzim yang dapat memecah sel sehingga menimbulkan lubang pada
bermacam-macam jaringan. Dengan adanya enzim, bakteri juga dapat memecah
tepung menjadi gula dan senyawa nitrogen yang kompleks menjadi lebih
sederhana, dengan tujuan untuk memperoleh energy hidup. Bakteri dapat
menghasilkan zat racun yang merugikan tanaman dan menghasilkan zat yang bisa
merangsang sel-sel inang membelah secara tidak normal.
Penyakit busuk lunak merupakan salah satu penyakit yang sangat penting
pada budidaya anggrek di Indonesia maupun di negara-negara penghasil anggrek
lain di dunia. Penyakit ini sulit dikendalikan karena proses pembusukannya begitu
cepat dan sulit terkendali, hal ini berkaitan dengan adanya aktivitas enzim
ekstraseluler yang diproduksi secara masif oleh bakteri patogen penyebabnya
Sampai saat ini bakteri yang diketahui menghasilkan berbagai isozim dari
enzim ekstraselular adalah dari genus Erwinia. Bakteri lain seperti Ralstonia
syzygii dilaporkan hanya menghasilkan sedikit enzim pendegradasi dinding sel.
dengan perkembangan ilmu biologi molekular melalui pendekatan fungsional
genomik saat ini diketahui bahwa genus Erwinia telah berkembang menjadi
beberapa genus seperti Pantoea, Pectobacterium, dan Dickeya meskipun masih
ada yang tetap, seperti Erwinia amylovora dan Erwinia tracheiphila. Demikian
halnya dengan bakteri penyebab penyakit busuk lunak, selain genus Erwinia yang
sekarang telah berubah nama dimungkinkan juga beberapa genus seperti
Pseudomonas dan Burkholderia merupakan pathogen penyebab penyakit busuk
lunak pada anggrek.
Gejala Serangan :

Pada umumnya, tanaman anggrek, gejala serangan PBL mula-mula akan


menampakkan bercak luka hijau kekuningan (water soaked lesions) pada organ
yang terserang. Kemudian luka tersebut berkembang dengan sangat cepat hingga
menyebabkan pembusukan jaringan dan selanjutnya segera mati. Gejala PBL
dapat terlihat pada setiap stadia pertumbuhan tanaman, artinya patogen ini
meginfeksi tanaman pada stadia muda, remaja, dan dewasa.
Epidomologi :
PBL disebabkan oleh bakteri yang bersifat gram negatif dari family
pseudomonadaceae, genus Erwinia atau Pseudomonas kelompok fluorescens.,
dimana tidak memiliki endospora, memiliki sel-sel yang memanjang dan lurus
atau seperti spiral.

PBL dapat hidup pada daun sehat, sisa-sisa jaringan tanaman mati, daun
gulma, dan media pertumbuhan yang telah ditanami inangnya. Patogen ini
ditularkan melalui benih (biji) tanah, sisa-sisa tanaman, air irigasi yang infeksinya
terutama melalui luka. Beberapa laporan menyatakan bahwa infeksi dapat terjadi
melalui luka, tetapi pelukaan lebih mempercepat infeksi.
Perkembangan PBL dipengaruhi oleh temperatur dan kelembaban. Dalam
kondisi di rumah kaca, temperature tinggi (25-30°C) dengan kelembaban tinggi
(60-80%) sangat cocok untuk perkembangan patogen tersebut. PBL akan hidup
secara optimum pada suhu 30°C.
Upaya Pengendalian :
Upaya pengendalian PBL pada anggrek dapat dilakukan melalui berbagai teknik
pengendalian, seperti ;
1. Penggunaan varietas toleran dan tanaman transgenik.
Penggunaan varietas tahan merupakan salah satu alternatif pengendalian
yang dapat diperoleh melalui seleksi pada saat pembibitan. Peroksidase
pada tanaman yang tahan umumnya meningkat aktivitasnya apabila ada
serangan patogen. Peroksidase adalah enzim yang berperan dalam
mengkatalis reaksi akhir dari pembentukan lignin dan fenol lainnya yang
berkaitan dengan pertahanan tanaman untuk memperkuat dinding sel..
2. Aplikasi Bakterisida.

Daftar Pustaka:
Firgiyanto, R., S.A. Aziz., D. Sukma., dan Giyanto., 2016.Uji Ketahanan Anggrek
Hibrida Phalaenopsis Terhadap Penyakit Busuk Lunak yang disebabkan
oleh Dickeya dadantii. Jurnal Agronomi Indonesia. 44 (2) : 204-210

Hanudin dan Indijarto, 2012. Penyakit Busuk Lunak (PBL) pada Anggrek :
Penyebab dan Upaya Pengendalian. Prosiding Seminar Nasional Anggrek.
Balai Penelitian Tanaman Hias, Cianjur

Pracaya, 2008. Hama dan Penyakit Tanaman.Penebar Swadaya, Depok.

Sembel, D.T., 2012. Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman. ANDI, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai