Anda di halaman 1dari 11

Makalah

Mengidentifikasi PENYAKIT PADA TANAMAN


CABE

Disusun
O
l
e
h
- Rizki harmain
- Yasni dunggio
- Ahmad rahman
- Akry datuela
-

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
Kata pengantar

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehairat allah SWT,


karena dengan segala rahmatnya berupa kesehatan, kesempatan serta
pengetahuan sehingga makala fitopatologi tentang ‘mengidentifikasi
penyakit pada tanaman cabai’ ini bisa selesai sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.
Kami berharap makala ini bisa bermanfaat untuk menambah
pengetahuan teman teman mahasiswa, mudah mudahan makalah ini
mudah di pahami oleh siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami
meminta maaf bilamana terdapat kesalahan kata atau kalimat yang
kurang berkenan. Serta taklupa kami juga berharap ada masukan dan
juga kritikan yang membangun dari anda sekalian terciptanya makalah
yang lebih baik lagi

Gorontalo, 17 oktober 2019

penulis
daftar isi

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
1.4 Latar belakang.............................................................................................................................4
1.5 Tujuan..........................................................................................................................................4
1.6 Manfaat.......................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
2.3 penyakit pada tanaman cabe........................................................................................................6
1.4 hama yang menjadi vektor pada tanaman cabe............................................................................9
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................11
3.1 kesimpulan …………………………………………………………..……………………………………………………………………11

3.2 lampiran kegiatan ………………………………………………………………………………………………………..…………….11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Cabai mera ( capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak
dikonsumsi oleh masyarakat indonesia, baik sebagai penyedap makanan maupun untuk pemenuhan
gizi. Mutu benih cabai yang kurang baik, penerapan teknik budidaya cabai yang belum optimal,
tingkat kesuburan tanah yang rendah, serta banyaknya serangan organisme pengganggu tanaman
yaitu hama maupun penyakit
Penyakit yang disebabkan oleh jamur yang sering di temukan pada tanaman cabai merah di
antaranya adalah penyakit busuk buah dan penyakit bercak daun. Gejala penyakit yang ditimbulkan
dan intensitas penyerangannya berbeda sehingga perlu dilakukan indentifikasi terhadap gejala ,
identifikasi ini dilakukan di lahan yang ada tanaman cabai merah.
Beberapa penyakit yang ditemukan pada tanaman cabai dikebun adalah penyakit, bercak daun,
busuk buah, layu dan keriting. Sehingga perlu dilakukan identifikasi penyakit serta mengetahui
secara pasti deskripsi penyebab penyakit tersebut dan intensitas serangannya

1.2 Tujuan
1. Mengidentiikasi penyakit pada tanaman cabe serta mencari hama yang menjadi vektor pada
tanaman cabe

1.3 Manfaat
1. Mengetahui macam-macam penyakit pada tanaman cabe serta mengetahui hama yang
menjadi vektor pada tanaman cabe
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 penyakit pada tanaman cabe

1. Bercak daun

Bercak daun atau biasa disebut dengan frog eyes disebabkan oleh serangan jamur
cascospora capsici. Serangan jamr ini berkembang pesat pada saat musim hujan, sehingga perlu
adanya pengaturan jarak tanam yang lebih lebar untuk mengatur kelembabannya, gejala yang
timbul jika tanaman terserang oleh jamur ini adalah munculnya bercak kecil berbentuk bulat pada
daun, dengan warna coklat muda pada intinya dan warna coklat tua pada bagian luar lingkarannya
selain menyerang bagian daun, penyakit bercak daun juga menyerang bunga dan batang, serangan
pada bunga menyebabkan bunga menjadi rontok dan gagal menjadi buah.

Pengendalian penyakit ini dapat dilakukan dengan mencabut atau memusnakan tanaman
yang terserang, melakukan rotasi tanaman yang bukan dari famili solanaceae
(tomat,terong,bawang), serta menanam bibit yang tidak terkontaminasi penyakit. Alternatif
terakhir bisa dengan menyemprotkan fungisida.

2. Busuk buah

Antraknosa atau busuk buah disebabkan oleh serangan jamur colletrotichum gloesporiodes
yang dapat menimbulkan adanya bercak coklat kehitaman pada permukaan buah. Buah cabai
yang terseramh oleh penyakit ini akan menjadi lunak dan busuk serta pada bagian tengahnya akan
terdapat bercak hitam yang merupakan kelompok setae.pada tingkat serangan yang parah buah
akan keriput dan kering dan pada akhirnya rontok.

Penykit ini menyerang pada buah cabai yang masih muda maupun sudah tua, penyakit ini
dapat menular melalui satu patogen yang terbawa benih dan menyebar melalui percikan air,
penyakit akan berkembang pesat pada musim hujan.

Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu mencabut atau memusnahkan tanaman atau buah
yang terserang, menyeleksi benih atau menggunakan benih yang tahan terhadap penyakit ini, bisa
juga dengan mengunkan kultur teknis dengan pergiliran tanaman, dan yang trakhir dengan
menggunakan fungisida.

3. Virus kuning

Tanaman cabai yang terserang virus kuning, daun dan batangnya akan terlihat menguning
karena tanaman mengalami klorosis. Daun yang hijau berubah menjadi kekuningan. Penyakit ini
diisebut juga penyakit bule, penyebabnya adalah virus gemini yang bisa dibawah dari benih yang
ditularkan oleh kutu.
Penyakit yang di sebabkan oleh virus tidak mudah dikendalikan dengan mmenggunakan
racun-racun kimia. Pengendalian dilakukan semenjak dini, dengan memilih benih unggul dan
tahan serangan virus kuning, bisa dengan mengintensifkan pemupukan, misalnya pengunaan
pupuk organik cair yang mengandung zat hara makro dan mikro lengkap. Tujuannya agar
tanaman cabe tumbuh subur sehingga lebi tahan terhadap patogen.
4. Layu (wilt)
Penyakit layu di sebabkan oleh karena adanya serangan patogen di sekitar perakaran atau
pangkal batang. Adanya serangan patogen (mikro organisme penyebab penyakit), ini
menyebabkan proses fisiologis tanaman seperti proses transportasi air, proses fotosintesis, dan
transportasi hasil fotosintesis terganggu
Patogen penyebab layu banyak jenisnya ada banyak salah satunya bakteri ralstonia
solanacearum.bakteri ralstonia bekerja dengan cara mengeluarkan enzim penyebab busuk di
wilayah sekitar perakaran sehingga meyebabkan tanaman cabai layu.
Gejala serangan yakni, sebagian tanaman mengalami layu bagian daunnya pada siang hari,
namun pada sore hari akan segar kembali. Gejala ini akan berlanjut dimana tanaman akan benar-
benar layu, daun menguning dan rontok tidak hanya di siang hari, tetapi pada pagi dan sore hari,
pada akhirnya tanaman cabai mati
5. Busuk daun
Penyakit busuk daun pada cabai disebabkan oleh jamur phytopthora capsici. Penyakit busuk
daun berkembang pesat terutama pada musim hujan, dimana kelembaban udara cukup tinggi.
Penyakit busuk daun menjadi penyakit utama cabai karena penyebarannya cepat oleh air dan
udara serta dampak serangannya yang cukup mengerikan.
Penyakit busuk daun diawali dengan munculnya bercak kebasahbasahan pada daun pada
bagian tepi atau tengah daun, selanjutnya melebar, dimana daun mulai melebar, dimana daun
mulai berubah warna dari daun menjadi coklat kemudian menjadi hitam dan membusuk.

6. Busuk batang

Serangan biasanya diawali pada batang tanaman muda / pucuk tanaman. Gejalanya batang
muda terlihat membusuk seperti tersiram air panas, jika dipegang kulit batang mudah terkelupas.
Lama-kelamaan pada batang muda yang terserang akan muncul seperti bulu – bulu halus
berwarna hitam keabu-abuan, layu dan akhirnya mengering. Serangan Phytophthora capsici pada
ujung tanaman cabai ini dikenal juga dengan sebutan busuk kuncup atau mati pucuk. Jika
dibiarkan serangan akan terus merembet kebawah, kebagian batang yang lebih tua
serangan Phytophthora juga dapat langsung menyerang batang cabe yang lebih tua. Gejalanya
terlihat jika terdapat batang cabe yang membusuk, lembek dan berwarna kecoklatan, kulit batang
mudah terkelupas. Bagian atas batang yang terserang akan layu, mengering dan mati.
Pengendalian Segera cabut dan musnahkan jika terdapat bibit cabe yang terinfeksi
Phytophthora. Pengendalian penyakit busuk pada tanaman cabai yang disebabkan oleh cendawan
Phytophthora capsici dan Phytophthora infestans bisa dilakukan dengan penyemprotan fungisida
secara rutin. Mencegah serangan phytopthora Gunakan benih berkualitas yang tahan terhadap
cendawan Phytophthora.

1.2 hama yang menjadi vektor pada tanaman cabe


1. Thrips

Hama ini merupakan vektor penyakit virus mosaik dan virus keriting. Pada musim kemarau
perkembangan hama sangat cepat, sehingga populasi lebih tinggi sedangkan pada musim
penghujan populasinya akan berkurang karena banyak thrips yang mati akibat tercuci oleh air
hujan.

Hama ini bersifat polifag dengan tanaman inang utama cabai, bawang merah, bawang daun,
jenis bawang lainnya dan tomat, sedangkan tanaman inang lainnya tembakau, kopi, ubi jalar,
waluh, bayam, kentang, kapas, tanaman dari famili Crusiferae, Crotalaria dan kacang-kacangan.

Cara Pengendalian :Menggunakan tanaman perangkap seperti kenikir kuning,Menggunakan


mulsa perak,Sanitasi lingkungan dan pemotongan bagian tanaman yang terserang thrips,
Penggunaan perangkap warna kuning. yang tertarik menempel. Apabila plastik sudah penuh
dengan thrips maka plastik perlu diganti., Pemanfaatan musuh alami yang potensial untuk
mengendalikan hama thrips, antara lain predator kumbang Coccinellidae, tungau, predator
larva Chrysopidae,kepik Anthocoridae dan patogen Entomophthora sp. Pestisida digunakan
apabila populasi hama atau kerusakan tanaman telah mencapai ambang pengendalian.
 

2. Lalat Buah (Bactrocera sp.) 

Gejala serangan Lalat buah menyebabkan kerusakan pada buah cabai yang masih muda
maupun buah yang sudah matang. Buah yang terserang akan membusuk dan kemudian jatuh ke
tanah. Gejala awal terlihat dari adanya titik hitam pada bagian pangkal buah, titik hitam pada
pangkal buah muncul karena aktifitas lalat buah dewasa yang memasukkan telurnya pada buah
cabai. Telur tersebut akan menetas dan berkembang di dalam buah cabai. Larva yang terdapat di
dalam buah menimbulkan kerusakan dari dalam, buah menjadi berwarna kuning pucat dan layu.
Kualitas buah cabai yang terserang hama ini akan menurun dan tidak layak untuk dipasarkan .

Serangan berat terjadi pada musim hujan disebabkan oleh bekas tusukan ovipositor serangga
betina terkontaminasi oleh cendawan sehingga buah yang terserang menjadi busuk dan jatuh ke
tanah.Pengendalian Pemusnahan buah yang telah terinfeksi Rotasi tanaman, Pemanfaatan musuh
alami Pengendalian secara kimiawi dilakukan apabila cara – cara pengendalian lainnya tidak
dapat menekan populasi hama. Pestisida yang digunakan harus efektif, terdaftar dan sesuai
anjuran. 

3. Kutu Kebul (Bemisia tabaci)

  Hama kutu kebul yang serangannya dapat menyebabkan tanaman terkena penyakit bulai/
viirus gemini. Kutu kebul (bemisia tabaci) memang dikenal sebagai vektor virus gemini
(kuning). Bedanya dengan trips, serangan kutu kebul berkurang saat memasuki musim hujan,
musim kemarau merupakan musim terbaik kutu kebul berkembang pesat.

Pengendalian Pemanfaatan musuh alami, seperti predator, parasitoid dan patogen seranggan,
Sanitasi lingkungan, Sistem pergiliran tanaman (rotasi) dengan tanaman bukan inang, seperti
tanaman kentang dan mentimun. Penggunaan pestisida selektif sebagai alternatif terakhir .
 
 

4. Tungau

Gejala Serangan Tungau menyerang daun-daun muda dengan cara menghisap cairan tanaman
dan menyebabkan kerusakan sehingga terjadi perubahan bentuk menjadi abnormal dan
perubahan warna seperti daun menebal dan berubah warna menjadi tembaga atau kecokelatan.
Daun menjadi kaku dan melengkung ke bawah, menyusut dan keriting. Tunas dan bunga gugur.
Serangan berat terjadi pada musim kemarau, biasanya serangan bersamaan dengan serangan
Thrips dan kutu daun.

Pengendalian Sanitasi dengan mengeradikasi  bagian  tanaman yang terserang kemudian


dimusnahkan.Pemanfaatan musuh alami Pengendalian dengan akarisida yang efektif,
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Selai hama , faktor terbesar penyebab menurunnya produktifitas cabai adalah karena serangan
patogen penyakit. Penyakit yang menyerang tanaman cabai biasanya disebabkan oleh jamur,
bakteri,ataupun virus.

Berdasarkan pengamatan diklokasi kemarin kami dapat mengambil kesimpulan yaitu terdapat
beberapa penyakit yang ada di tanaman cabai dilokasi tersebut seperti: becak daun,busuk buah,busuk
batang, dan virus kuning,dan kmi berhasil mendapatan salah satu hama yang menjadi vektor pada
tanaman cabai yaitu, bemisia tabaci. ada juga penyakit dan hama yang menjadi vekktor pada tanaman
cabai yang kami tdk temukan di lahan kemarin yaitu: busuk daun, dan penyakit layu pada tanaman dan
vektornya seperti trips , lalat buah, tungau dll.

3.2 lampiran kegiatan


DAFTAR PUSTAKA

https://mitalom.com/busuk-phytophthora-busuk-batang-busuk-daun-busuk-kuncup-dan-busuk-akar-
pada-tanaman-cabai/

https://wawasan.co/news/detail/2642/tanaman-cabai-terserang-busuk-batang-akibat-curah-hujan-
tinggi

https://infopromodiskon.com/news/detail/308/pengendalian-hama-dan-penyakit-pada-tanaman-
cabai.html

http://agenpupuk.com/hama-penyakit-tanaman-cabai/

http://belajartani.com/kupas-tuntas-hama-penyakit-utama-tanaman-cabai-lengkap-dengan-gambar/

Anda mungkin juga menyukai