Anda di halaman 1dari 16

PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS PADI GOGO

( Oryza sativa L.) YANG DITANAM DI LAHAN BASAH (Sawah)

Oleh :
RIZKI HARMAIN
NIM : P2117001

Usulan Penelitian

PROGRAM STUDI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ICHSAN GORONTALO

TAHUN 2020
HALAMAN PENGESAHAN

PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS PADI GOGO


( Oryza sativa L.) YANG DITANAM DI LAHAN BASAH (Sawah)

Oleh
RIZKI HARMAIN
NIM:P2117001

USULAN PENELITIAN

Telah disetujui dan siap untuk diseminarkan


Gorontalo,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

M.Darmawan, SP,M.Si I.Made Sudiarta,SP.,MP


NIDN:093008801 NIDN: 0907038301
Mengetahui
Ketua Program Studi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo

M.Darmawan,SP,M.Si
NIDN: 093008801
KATA PENGANTAR

Allhamdulilah, segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena
dengan ijinnyalah saya dapat menyelesaikan proposal rencanan penelitian ini dengan
baik, rencana penelitian dengan judul “PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS PADI
LADANG ( Oryza sativa L.) YANG DITANAMI DI LAHAN SAWAH” ini
merupakan rencana penelitian yang akan di teliti oleh penulis.
Didalam penyusunan proposal ini, penulis mendapatkan banyak tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan dan hambatan itu
bisa teratasi,oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada berbagai pihak yang telah membantu didalam penyusun proposal rencana
penelitian ini, semoga bantuan yang telah diberikan dapat di balaskan oleh Allah
SWT .
Saya sebagai penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata
sempurna baik itu dari bentuk penyusunan ataupun dari materinya. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca agar penulis bisah
menyempurnakan proposal rencana penelitian ini.
Akhir kata semoga proposal rencana penelitian dengan judul “PRODUKSI
BEBERAPA VARIETAS PADI LADANG ( Oryza sativa L.) YANG DITANAMI
DI LAHAN SAWAH” dapat membantu an memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Gorontalo, 21 Oktober 2020

Rizki Harmain
Daftar isi

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................iii
Daftar isi........................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................5
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................5
1.2 Tujuan..................................................................................................................7
1.3 Manfaat................................................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................8
2.1 Tananaman Padi (Oryza Sativa).........................................................................8
2.2 Morfologi tanaman padi.......................................................................................9
2.3 Jenis Dan Varietas Tanaman Padi......................................................................11
BAB III METODE PENELITIAN..............................................................................13
3.1 Obyek Penelitian...............................................................................................13
3.2 Bahan dan Alat...................................................................................................13
3.3 Metode Penelitian..............................................................................................13
3.4 Pelaksanaan Penelitian.......................................................................................14
3.5 Parameter penelitian...........................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanman Padi ( Oryza sativa L.) merupakan budidaya terpenting bagi semua
umat manusia dikarenakan lebih dari setengah penduduk yang ada di seluruh penjuru
dunia bergantung pada tanaman ini sebagai sumber bahan pangan. Oleh karena itu
padi merupakan makanan pokok dari sebagian besar masyarakat indonesia,oleh
karena itu masyarakat di indonesia memenuhi kebutuhan bahan pangan dari tanaman
padi.tanaman padi merupakan tanaman yang memiliki nilai spritual, ekonomi,dan
politik yang sangat penting bagi bangsa indonesia dikarenakan dapat mempengaruhi
hajat hidup orang banyak. Tanaman padi sangat cocok di budidayakan di daerah
tropis seperti di ndonesia, tanaman padi merupakan tanaman istewa dikarenaan
tanaman padsi mempunyai kemampuan untuk dapat beradaptasi baik dilingkungan
dataran rendah sampai dengan dataran tinggi(2000 m dpl). Baik di daerah tropis
maupun di daerah sub tropis, di lahan basah, lahan kering.tanaman padi termaksuk ke
jenis tanaman rumput-rumputan yang mempunyai rumpun yang kuat dan juga dari
ruas-ruasnya keluar anakan.
Berdasarkat tempat hidupnya tanaman padi ( Oryza sativa L.) dapat di
bedakan atau dapat dikelompokan menjadi padi sawah, padi gogo (ladang), dan padi
rawa ( yaitu padi yang dapat tumbuh di air yang dalam) budidaya tanam padi sawah
diketahui terlabih dahulu di bandingkan budidaya padi gogo. Budidaya paadi sawah
sudah dikenal semenjak 6.2800 tahun SM, sedangkat sistem budidaya padi gogo baru
dikenal pada tahun 2000 SM. Sitem budidaya padi sawah pertamakali di kembangkan
di Tiongkok, sedangkan untuk sistem budidaya tanaman padi gogo pertama kali di
kembangkan di Semenanjung Korea. di Indonesia sendiri sistem budidaya padi gogo
petama kali berkembang dibandingkan dengan sistem budidaya padi sawah. Hal ini
berhubungan dengan budaya dari nenek moyang kita yang hidup secara nomaden
sehingga apabila suatu lahan pertanian keuburannya menurun, maka mereka akan
membua lahan baru untuk ditanami dengan berbagai tanaman , termaksut tanaman
padi ladang.
Padi gogo yaitu merupakan budidaya tanaman padi di lahan kering, untuk
kebutuhan airnya hanya tergantung pada cura hujan. Oleh karena itu, untuk
pertumbuhan yang baik , tanaman padi gogo membutuhkan curah hujan lebih dari
200 mm setiap bulannya selama dari 3 bulan. Padi gogo banyak kita jumpai di daerah
yang berbukit. Menurut Prasetyo, 2002 (dalam M. Darmwan, dkk, 2019) menjelaskan
padi gogo merupakan salah satu budidaya padi yang di tanaman di lahan kering. Padi
gogo pada umumnya di tanam sekeli dalam setahun pada awal musim hujan.
Rendahnya produksi padi gogo juga dikarenkan masih banyak petani yang
menanam lahan kering dengan padi gogo dengan menggunkan varietas lokal yang
berumur panjang. Tanaman padi adalah salah satu tanaman yang rentan terhadap
lingkungan bersalinitas. Gejala awal dari tanaman padi yang rusak karena salinitas.
Yaitu warna dari daun padi kuning kemerahan, ukuran daun lebih kecil serta jarak
antar batang tanaman padi dan tangkai daun yang relatif pendek. (Munns, 2002 dalam
M. Darmawan, dkk , 2019).
Salah satu upaya dalam meningkatkan produksi pangan adalah yaitu dengan
mengurangi kehilangan hasil pada saat penanganan panen dan pasca panen, baik
kuantitatif maupun kualitatif. Penangananan panen dan pasca panen perlu
mendapatkan perhatian dikarenakan kehilangan hasil pangan seperti padi dapat
mencapai 12-20 %. Dalam penanganan panen dan pasca panen tanaman
panganterbagi mejadi dua yaitu primer dan sekunder. Penganan primer yaitu bahan
tidak mengalami perubahan fisik dan kimia, sedangkan pada penanganan pasca panen
sekunder yaitu kegiatan lanjutan dari penanganan primer dan sudah terjadi perubahan
fisik maupun komposisi kimia bahan.
Padi merupakan tanaman pangan yang menjadi sumber makanan pokok bagi
masyarakkat indonesia, kebutuhan akan padi terus meningkat seiring bertambahnya
jumlah penduduk yang ada di indonesia. Dari tahun 2000 sampai 2010 jumlah
penduduk meningkat dari 206.264.595. menjadi 237.556.363 jiwa. Dengan
pertumbuhan penduduk indonesia sekitar1,49 % per tahun (BPS, 2010 Didalam M,
Darmawan, dkk, 2019). Untuk memenuhi kebutuhan beras di indonesia dilakukan
dengan uapaya meningkatkan produksi beras didalam negeri serta dibantu dengan
mengimpor beras dari luar negri untuk membantu dalam memenuhi kebutuhan beras
di dalam negri.
Bahan pangan, khususnya beras, berbagai upaya dilakukan untuk kebutuhan
bahan pokok ini agar dapat terpenuhi. Pada tahun 1968 produksi beras di Indonesia
mencapai 11,666 juta ton dengan produktivitasnya 1,45 ton beras/ha. Pada tahun-
tahun berikutnya, produksi beras naik dengan pesat. Pada akhirnya tahun 1984
Indonesia berhasil mencapai swasembada beras. Yang Artinya kebutuhan Indoensia
akan bahan pangan beras dapat terpenuhi dari produksi yang berada dalam negeri.
Pada saat itu produksi beras di indonesia mencapai 25,835 juta ton dan
produktivitasnya pun naik hampir dua kali lipat disbanding pada tahun 1968, tepatnya
2,68 ton beras/ha. Pada tahun 1984 mengimpor beras dapat dihentikan dan sejak saat
itu produksi bahan pangan beras terus meningkat. Pada tahun 1990 produksi beras
nasional telah mencapai 45,176 juta ton gabah kering giling (GKG) atau kira-kira
setara 29 juta ton beras. Lima tahun kemudian, angka produksi mencapai 49,449 juta
ton GKG (± setara 31 juta ton beras) (Zaka, 2011).
Di dalam Pembangunan pertanian penting untuk memaksimalkan
pemanfaatan geografi dan kekayaan alam Indonesia, serta memadukannya dengan
teknologi agar dapat memperoleh hasil yang sesuai dengan diharapkan. Sektor
pertanian berperan penting dalam menyediakan bahan pangan bagi seluruh penduduk
maupun menyediakan bahan baku bagi industri, dan untuk perdagangan ekspor
(Wisma, 2012).
Program untuk meningkatan ketahanan pangan agar dapat diarahkan untuk
dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang ada dalam negeri dari produksi
pangan nasional. Ketahanan pangan di suatu negara sangat penting, terutama bagi
negara yang mempunyai jumlah penduduk sangat banyak seperti Indonesia. Jumlah
penduduk yang ada diIndonesia diperkirakan mencapai 220 juta jiwa pada tahun 2020
dan diproyeksikan 270 juta jiwa pada tahun 2025 (Hasrimi, Moettaqien, 2012).

1.2 Tujuan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil produksi dari beberapa
varietas tanaman padi gogo lokal gorontalo yang di tanam di lahan basah (sawah).

1.3 Manfaat
Dapat mengetahui hasil produksi dari beberapa varietas tanaman padi gogo
lokal gorontalo yang ditanami di lahan basah (sawah)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tananaman Padi (Oryza Sativa)
Padi merupakan tanaman pangan seperti rumput-rumpuatan yang berumpun.
Tanaman padi ini berasl dari dua benua, yaitu benu asia dan benua afrika barat, di
daerah tropis maupun subtropis. Bukti sejarah menunjukan bahwa budidaya tanaman
padi di zehijang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun SM. fosil dari butir padi dan
gabah di temukan di Hastinapur Utara Pradesh India sekitarr 100-800 SM.
Berdasarkan kode internesional Tatanaman Tumbuhan (KITI), Tanaman Padi
(Oryza Sativa) Dimasukan kedalam klasifikasi sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Gramineae (Poaceae)
Genus : Oryza
Species : Oryza Sativa L. (Tripathi et al.,2011)
Tanaman padi termaksuk kedalam tanaman yang berbunga, dikelompokan di
divisi Magnoliophyta. Karena tanaman padi memiliki satu kotiledon atau tanaman
berkeping satu maka tanaman padi termaksud kedalam kelas Liliopsida. padi juga
merupakan tanaman herba semusim, memiliki batang beruas, daun berupih dan
memiliki tulang dau yang sejajar sehingga dimasukan kedalam Ordo Poales serta
merupakan Famili Gramineae (Poaceae).
Pertumbuhan tanaman padi terdiri dari 3 fase, yaitu fase vegetatif dimulai
pada saat mulai berkecabah sampai dengan primodial malai, yang kedua yaitu fase
reproduktif yaitu terjadi pada saat tanaman berbunga, sedangkan fase pemasakan
dimulai dari pada saat pembentukan biji sampai pada saat pemanennan, pemanennan
pada tanaman padi terdiri dari beberapa stadia yaitu stadia masak susu, stadia masak
kuning, stadia masak penuh, dan stadia msak mati (zaki, 2015)
Berdasarkan morfologi dan fisiologinya tanaman padi dapat dibedakan
menjadi subspecies yaitu indica, japonica, dan javanica.padi indica memiliki ciri-
ciri; memiliki daun lebar, berwarna hijau terang, bulir ramping, tipis dan mudah
pecah, anakan banyak, tidak berbulu, rambut pada lema dan palea pendek dan tipis,
rata-rata tanaman tinggi. Padi japonica memiliki cirri-ciri, yaitu daun tanaman
sempit dan berwarna hijau tua, bulir berbentuk pendek, bulat dan tidak gampang
pecah, mempunyai anakan sedang, tanaman bertubuh pendek, memiliki bulu yang
panjangdan ada juga yang tidak berbulu, rambut pada lemma dan palea tebal dan
berukuran ppanjang, sedangkan untuk tanaman padi javanica memiliki ciri-cirinya
yaitu berdaun lebar, kaku dan berwarna hijau terang, memiliki bulir lebar, tebal dan
tidak mudah pecah, memiliki anakan yang sedikit, tanaman tinggi, tidak memiliki
bulu akan tetapi ada juga yang memiliki bulu panjang, memiliki rambut yang panjang
lemma dan palea. Padi indica dapat hidup di daerah tropis ddan subtropis, padi
japonica dapat tumbuh ditanam di daerah subtropis dan beriklim sedang, sedangkan
tanaman padi javanica banyak di temukan diindonesia yang dikenal sebagai padi bulu
dan gundil.

2.2 Morfologi tanaman padi

Akar
Akar tanaman padi berfungsi untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang
ada dalam tanah ,akar tanaman peadi terdiri ddari akar tunggang,dan akar serabut.
Akar tunggang pada tanaman padi tumbuh pada saat benih tanaman padi
berkecambah, sedangkan akar serabut tumbuh dari akar tunggang setelah tanaman
padi berumur 5-6 hari (agrominunhas, 2015, dalam Rizki, 2018).
Akar tanaman padi berkembang pada 5-6 hari setelah berkecambah, dari sela-
sela batang tanaman padi yang mesih pendek tumbuh akar akar serabut yang pertama
dan dari sinilah akar tanaman padi tumbuh dengan teratur,batang tanaman pad mulai
bertunas sekitar umur 15 hari, akar tanaman pad tumbuh dengan cepat. dengan
banyaknya akar-akar serabut ini maka akar tunggang yang berasal dari saat
berkecambah tidak terlihat lagi. Di perkirakan Letak susunan akar tanaman padi
terletak di kedalaman 20-30 cm. akar tunggang dan akar serabut memiliki bagian-
bagian akar lagi yang biaasa diaebut sebagai akar samping yang krluar dari akar
serabut dan akar rambut yang keluar dari akar tunggang, yang bentuk dan
panjangnya sama dengan akar serabut (agrominunhas, 2015, dalam Rizki, 2018).
Batang
tanaman padi memiliki batang yang tersusun dari beberapa ruas. Antara ruas
satu dengan ruas lainya yang dipisahkan oleh buku.daun dan anakan akan tumbuh
pada buku .pada stadia awal tumbuh,ruas dan pelepah tertumopuk padat atau jarak
antara buku pendek. Ruas-ruas tersebut kemudian memanjang dan berongga setelah
tanaman padi memasuki stadia perpanjangan ruas.
Jumlah buku pada tanaman padi sama dengan jumlah daun padi di tambah dua
yaitu, untuk satu buku tempat tumbuhnya koleoptil dan satu buka lagi sebagai dasar
malai. Ruas terpanjang berada paling diatas semakin kebawah maka ruasnya juga
semakin pendek sampai ke ruas terbawah dekat dengan permukaan tanah. Pada
varietas tanaman berumur genjah perpanjangan ruasnya berbeda dengan varietas
berumur dalam. Untuk varietas berumur genjah perpanjangan ruasnya dimulai pada
saat inisiasi primodial malai. Sebaliknya untuk varietas padi berumur dalam
perpanjangan ruas terjadi sebelum inisiasi primodial malai.
Daun
daun padi memiliki ciri khas yaitu adanya sisik dan telinnga daun. Hal ini
yang menyebabkan daun tanaman padi dapat dibedakan dengan jenis rumput yang
lain. Daun tanaman padi tumbuh pada batang dengan susunan yang berselang seling,
setiap daun tanaman padi terletak pada satu buku.
Adapun bagian-bagian daun padi yaitu,(a) helai daun yang berbentuk
memanjang seperti pita, sedangkan panjang dan lebar helai daun tergantung pada
varietas tanaman padi, (b) pelepah daun (Upih) merupakan bagian dari daun yang
menyelubungi batang padi. Pelepah daun ini berfungsi untuk memberikan dukungan
pada ruas yang jaringannya lunak. (c) lidah daun, terletak pada batas antara helai
daun dan upih.untuk panjang lidah daun berbeda-beda tergantung pada varietas
tanaman padi. Fungsi dari lidah daun yaitu mencegah air hujan yang masuk ke batang
dan pelepah daun, lidah daun juga dapat mencega terjadinya infeksi penyakit,
dikarenakan media air memudahkan penyebaran penyakit. (d) telinga daun (auricle)
yaitu berada disebelah kiri dan kanan pada pangkal helain daun.
Daun yang muncul pertama pada saat terjadinya perkecambahan yaitu
koleoptil.koleoptil keluar dari benih dan akan memanjang terus sampai kepermukaan
tanah.keluarnya koleoptil diikut dengan keluarnya daun pertama. Pada awall daun
padi hanya beruppa tunas yang kemudian berkembang menjadi daun, daun pada
batang padi keluar bersamaan dengan timbulnya tunas (calon daun) pertumbuhan
daun yang satu dengan daun berikutnya (daun baru) yaitu berselang 8-9 hari. Daun
yang letaknya paling atas disebut dengan daun bendera yang memiliki posisi dan
ukuran yang berbeda dari daun lainnya. Daun bendera merupakan daun yang lebih
pendek daaripada daun-daun yang ada di bawahnya, namun daun bendera lebih lebar
daripada daaun yang da dibawahnya. Daun bendera lebih tepatnya terletak di bawah
malai padi.
Malai dan bunga
Bunga dan malai muncul pada buku terakhir atau daun bendera pada setiap
anakan malai merupakan kumpulan bunga padi yang keluar melalui buku tanaman
padi yang paling atas. Tiap iunit bunga padi dinamakan spikelet, bunga padi terdiri
dari kepala putik, ladicula, dan tangkai bunga, bunga padi merupakan jenis bunga
telajanjang yang mempunyai satu bakal buah, mamiliki 6 benang sari, serta 2 tangkai
putik.
Setiap bunga pada malai terletak pada cabang-cabang yang terdiri dari cabang
primer dan cabang sekunder sedangkan sumbu utama malai merupakan ruas buku
terakir pada batang tanaman padi. Untuk panjang malai tanaman padi tergantung pada
setiap varietas tanaman padi, sedangkan untuk panjang malai dapat digolongkan
berdasarkan panjang malai yaitu pendek (kurang dari 20cm) dan panjang (lebih dari
30cm)
Gabah
Gabah merupakan biji tanaman padi yang dibungkus oleh sekam padi pada
jenis japonica, sekam terdiri dari atas gluma rudimenter dan sebagian dari tangkai
gabah (padicel), sedangkan padi jenis indica, sekam dibentuk oleh palea, lemma
mandul dan rakhilla perbedaan tersebut dikarenakan adanya perbedaan pada bagian
tanaman, yaitu gabah terlepas atau rontok dari malai pada bagian bawah gluma
sedadngkan pada jenis padi indica terletak pada atas gluma, lemma berukuran lebih
besar dibandingkan palea, hampir menutupi 2/3 permukaan beras, sisi palea sering
bertemu dengan sisi lemma.

2.3 Jenis Dan Varietas Tanaman Padi


Terdapat 25 species padi (Oryza sativa yang) di kenal adalah Oryza sativa
dengan duab subspecies. Yang pertma yaitu yaponika(padi bulu) yang di bi tanamn di
daerah yang berikli tropis.yang kedua yaitu padi indica ( Padi Care) yaitu ditanam di
daerah adaptasi Yaponica yang berkembang di beberapa daerah yang ada di
indonesia. dalam sistem budidaya padi dibedakan menjadi dua tipe yaitu padi kering
(gogo) yaitu padi yang ditanam di lahan kering (tidak digenangi air), padi sawah
bebrbeda dari padi gogo, padi sawah di tanam di lahan basah yang selalu digenangi
oleh air.
Tanaman padi dapat dibedakan berdasarkan varietasnya. Varietas yaitu
sekelompok tanaman dari suatu jenis atau species, yang ditandai oleh bentuk
tanaman, pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah, biji.
1. Varietas hibrida
Varietas hibrida yaitu yang dihasilkan dari proses kawin silangan antara dua
atau lebih populasi tanaman yang berbedaa genetipnya (antara indukan ddan
keturunannya) agar dapat memunculkan sifat-sifat unggulan dari tanaman hasi
persilangan ,sifat-sifat unggulan yang dimaksud yait seperti, tahan akan suatu jenis
penyakit tertentu, produksi yang melimpah, tanaman yang kuat, dan lain sebagainya.
Hibrida juga sering di sebut sebagai varietas padi sekali tanam, produksi yang
dihasilkan akan meningkat jika hanya sekali tanam saja,akan tetapi apabila
keturunannya (benih) ditanam kembali produksi yang dihasilkan akan jauh
berkurang dari yang sekali tanam saja (suprihantno et al., 2010)
2. varietas unggul
Varietas unggul merupakan varietas tanaman padi yang telah dilepas oleh
pemerintah, seperti varietas baru hasil daari persilangan dan varietas lokal yang
memiliki kelebihan dari potensi hasil atau sifat-sifat lainnya seperti tanggap terhadap
pemupukan, tahan terhadap hama dan penyakit, umur genjah, tahan terhadap
cengkaman lingkungan. Hasil dari produksi varietas ini bisa diambil untuk dijadikan
seagai benih untuk ditanam berulang-ulangkali (suprihantno et al., 2010 )
3. varietas lokal
Varietas lokal merupakan varietas tanaman padi yang telah di budidayakan
turun temurun oleh sekelompok petani,pada agroekosistem spesifik sehingga varitas
lokal ini memiliki ifat toleran akan cekaman biotik dan abiotik yang terjaadi pada
agroekosistem tersebut (Sitsresmi et al., 2013). Varietas tanaman padi lokal dapat
dibedakan menjadi dua yaitu varietas padi ssawah lokal yang dapapat di tanami di
dataran rendah karena membutuhkan penggenangan. serta varietas padi ladang (gogo)
lokal yang banyak di temukan di dataran tinggi atau penggunungan karena
pengairannya hanya mengandalkan air hujan saja.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Obyek Penelitian


Penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian eksperimen, didalam pene
litian ini di lakukan pengujian pertumbuhan serta hasil produksi beberapa varietas
padi gogo lokal gorontalo yang di budidayakan di lahan basah (sawa).

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah enam varietas padi gogo
lokal gorontalo ( ponelo,ponda, cina, buruna, temo, dan maraya ), pupuk urea, kertas,
dan tripleks
Alat dan bahan yang digunakan di dalam penelitian ini antara lain cangkul,
traktor, patok, mistar/meter, kamera dan alat tulis.

3.3 Metode Penelitian

Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)


dengan menggunkaan 6 varietas padi gogo lokal gorontalo dan dilakukan
pengulangan sebanyak 3 kali ulangan sehingga diperoleh 18 unit percobaan ada un
perlakuan beih padi gogonya sebagai berikut:
L1 (Ponelo)
L2 ( Ponda)
L3 ( Cina )
L4 (Buruna)
L5 (Temo )
L6 (Maraya)
Denah plot rancangan percobaan
L3 L6 L1
L4 L5 L2
L5 L4 L3
L6 L3 L4
L1 L2 L5
L2 L1 L6

3.4 Pelaksanaan Penelitian


1. Pengolahan Tanah dan Pembuatan Petakan Percobaan
Pertama dalam mengolah lahan yaitu membersihkan gulma yang ada dilahan,
dengan cara menyemprot gulma menggunakan Herbisida. Sedangkan untuk mengolah
lahan sawa diola menggunakan hand untuk membajak sawah, sedangkan untu
memperbaiki pematang sawah serta memperbaiki drainase menggunakan cangkul.
2. Penanaman
Tanaman padi ditanam dengan jarak 20 x 25 cm. dengan menggunakan 6
varietas benih padi gogo lokal Gorontalo yaitu, Ponelo, Ponda, Cina, Buruna, Temo,
Maraya. Dengan menggunakan 5 biji per lubang tanam.
3. Pemeliharaan
Untuk pemeliharaanya terbagi menjadi 4 yaitu:
a. Penyulaman
penyulaman dilakukan apabila ada lubang tanam yang tidak tumbuh maka
penyulaman perlu dilakukan untuk menutupi tanaman yang tidak tumbuh,
penyulaman dilakukan pada 1MST.
b. Penjarangan
penjarangan dilakukan untuk menyamakan jumlah tanaman padi yang ada di
setiap lubang tanam agar di setiap lubang tanam hanya terdapat 5 tanaman saja,
penjarangan ini dilakukan pada 4 MST.
c. Pemupukan
pemupukan pada tanaman padi gogo dilakukan pada saat tanaman padi gogo
berumur 1 minggu dengan menggunakan pupuk urea, pupuk ureaa diberikan duakali
yaitu sepertiga dosis pada saat padi gogo berumur 1 minggu dan dipertiga dosisnya
lagi diberikan pada saat pertumbuhanvegetatif.
d. Pengendalian Gulma Serta Hama dan Penyakit
Pengendalian gulma dilakukan pada saat 2 minggu sebelum penanaman
dengan menggunakan Herbisida. Sedangkan pada saat tanam pengendalian gulma
yang tumbuh di petakan percobaan dilakukan dengan pengendalian secara mekanis.
Sedangkan untuk mengendalikan hama dan penyakit dilakukan dengan cara
penyemprotan pestisida.
e. Pengambilan dan penentuan sampel
Untuk pengambilan dan penentuan sampel dilakukan secara acak , pada setiap
petakan percobaan terdapt 10 sampel tanaman, sampel ditandai dengan tali rapia .

3.5 Parameter penelitian


Adapun parameter penelitian yang diamati pada penelitian ini adalah:
1. panjang malai
Untuk pengukuran panjang malai dimulai dari ruas pertama malai sampai
dengan ujung malai.untuk pengukuran panjang malai diukur sebelum perontokan
gabah dan sebelum panen .
2. Jumlah anakan produktif
Jumlah anakan produktif yaitu jumlah anakan tanaman padi yang
menghasilkan malai, jumlah anakan yang berproduktif diukur atau dihitung pada saat
tanaman berumur 13 MST.
3. gabah hampa
Gabah hampah yaitu bulir padi yang tidak berisi , dihitung berap banyak
gabah hampa pad setiap sempel
4. Jumlah gabah isi
Gabah berisi yaitu bulir tanaman padi yang terisi dengan baik, dihitung
jumlah semua dari setiap sampel.
5. bobot 100 butir
Berat 100 butir gabah padi gogo dengan cara menimbang gabah bernas
sebanyak 100 gabah pada tiap-tiap plot yang diambil secara acak pada masing-masing
sampel / plot, penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan analitik
Perhitungan dilakukan dengan.( Dartius, 2005, dalam Rizki, 2018).
6. bobot 1000 butir
Berat 1000 butir gabah padi gogo dengan cara menimbang gabah bernas
sebanyak 1000 gabah pada tiap-tiap plot yang diambil secara acak pada masing-
masing sampel / plot, penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan
analitik Perhitungan dilakukan dengan (Dartius, 2005, dalam Rizki, 2018).
7. hasil timbangan perpetak
Hasil dari setiap varietas tanaman padi gogo ditimbang berat dari setiap
patakanya.

Anda mungkin juga menyukai