Anda di halaman 1dari 42

RESPON PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR KULIT PISANG DAN

KOTORAN LEMBU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI


TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna Sinensis L)

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH:

NAMA : AHMAD ZOGI RIZKI LUBIS


N.P.M : 1713010048
PRODI : AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI
MEDAN
2022
RESPON PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR KULIT PISANG DAN
KOTORAN LEMBU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna Sinensis L)

PROPOSAL

OLEH :

AHMAD ZOGI RIZKI LUBIS


1713010048

Proposal Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat UntukMelakukan Penelitian


Program Studi Agroteknologi Fakultas Sains danTeknologiUniversitas
Pembangunan Panca Budi Medan

Disetujui Oleh
Komisi Pembimbing :

(Ir. Rosmaria Girsang, MP) (M. Wasito, SP.,MP)


Pembimbing I Pembimbing II

(Hanifah Mutya Z.N.A S.Si., M.Si) (Hamdani, S.T, M.T)


Ketua Prodi Agroekoteknologi Dekan

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan
proposal yang berjudul “Respon Pemberian Pupuk Organik Cair Kulit Pisang
Dan Kotoran Lembu Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman
Kacang Panjang(Vigna Sinensis L)“.
Penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Muhammad Isa Indrawan, SE, MM Selaku Rektor
Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.
2. Bapak Hamdani, S.T, M.T Selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
3. Ibu Hanifah Mutya Z.N.A S.Si., M.Si Selaku Ketua Program Studi
Agroteknologi.
4. Ibu Ir. Rosmaria Girsang, MP Selaku Dosen Pembimbing I.
5. Bapak M. Wasito, SP.,MP, Selaku Dosen Pembimbing II.
6. Rekan-rekan mahasiswa/i yang telah membantu didalam penyusunan
usulan proposal penelitian.
7. Serta kedua orang tua saya yang telah mendidik saya sampai saat ini dan
selalu memberi motivasi sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
proposal ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan usulan proposal ini masih
memerlukan kesempurnaan, untuk itu penulis menerima kritik dan saran agar
proposal ini menjadi lebih baik, dan semoga proposal ini bermanfaat.

Medan, Januari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................iv

PENDAHULUAN...................................................................................................1
Latar Belakang.............................................................................................1
Tujuan Penelitian.........................................................................................4
Hipotesa Penelitian.......................................................................................4
Kegunaan Penelitian.....................................................................................5

TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................6
Botani Tanaman ..........................................................................................6
Syarat Tumbuh.............................................................................................8
Pupuk Organik Cair Kulit Pisang...............................................................10
Pupuk Kotoran Lembu...............................................................................13
Pestisida Nabati Daun Jeruk Nipis.............................................................18

BAHAN DAN METODE ....................................................................................19


Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................19
Alat dan bahan Penelitian...........................................................................19
Metode Penelitian.......................................................................................20
Metode Analisis Data.................................................................................21

PELAKSANAAN PENELITIAN ......................................................................23


Pembuatan Pupuk Organik Cair Kulit Pisang............................................23
Persiapan Lahan.........................................................................................23
Pembuatan Plot ..........................................................................................23
Pemberian Pupuk Kotoran Lembu.............................................................24
Penanaman ................................................................................................24
Pemasangan Ajir........................................................................................25
Penentuan Tanaman Sampel .....................................................................25
Pemberian Pupuk Organik Cair Kulit Pisang.............................................26
Pemeliharaan Tanaman..............................................................................27
Pemanenan.................................................................................................28
Parameter Yang Diamati ...........................................................................29

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................30


LAMPIRAN……………....................................................................................32

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Bagan Penelitian...................................................................................... 32

2. Skema Plot Penelitian.............................................................................. 33

3. Deskripsi Kacang Panjang Varietas Kanton Tavi.................................... 34

iv
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kacang panjang (Vigna sinensis L) merupakan sayuran yang dapat di olah

menjadi berbagai macam masakan, misalnya sayura asam, sayur lode, gado-gado

dan lain lain. Selain itu kacang panjang juga dapat dimakan mentah sebagai

lalapan Rasanya yang enak, renyah, dan gurih menyebabkan sayuran ini banyak

disukai oleh orang, selain itu harganya juga dapat terjangkau oleh berbagai

kalangan masyarakat (Susila, 2012)

Tanaman kacang panjang sudah lama di kenal di Indonesia, namun

tanaman ini bukan merupakan tanaman asli Indonesia. pada dasar nya tanaman

ini berasal dari India dan Afrika Tengah yang menyebar sampai ke daerah Asia

Tropika sehingga di daerah ini banyak dikenal jenis-jenis lokal yang sesuai

dengan keadaan tempat tumbuhnya selanjutnya di Indonesia sering dikenal lokal

yang sesuai dengan keadaan tempattumbuhnya. Selanjutnya di Indonesia sering di

kenal berbagai jenis lokal kacang panjang hasil seleksi petani secara tradisional

(Susila, 2012)

Sebagai bahan makanan sayuran bagian yang dapat di konsumsi dari

tanaman ini adalah buah dan daun mudanya karena bagian ini banyak

mengandung giziyang di perlukan tubuh. Dalam upayapeningkatan gizi

masyarakat, kacang panjang memiliki peranan penting sebagai sumber vitamin

dan mineral kerena sayuran ini banyak mengandung vitamin A, vitamin B dan

vitamin C terutama pada polong mudanya. bijinya banyak mengandung protein,

lemak dan karbohidrat, Bagi wanita yang sedang menyusui di anjurkan untuk

1
2

makan daun kacang panjang karena dapat mempelanccar air susu ibu atau ASI

(Haryanto et al., 2015)

Salah satu hal yang menarik dari usaha budidaya kacang panjang adalah

permintaan pasar yang cukup tinggi dipandang dari sudut ekonomi komoditi ini

masih mempunyai kekuatan pasar yang cukup besar. Selain memiliki peluang

untuk pasar ekspor. Dengan demikian kacang panjang mempunyai prospek yang

cukup baik untuk di usahakan (Samadi, 2012).

Kacang panjang termasuk tanaman berumur pendek atau satu musim

tanaman sekitar 3 – 3,5 bulan pemanenan sudah dapat dilakukan ketika tanaman

sudah berumur 45hari dengan pola bertahap. Dari lahan 1 ha dapat di hasilkan 4 –

9 ton polong muda kacang panjang (Haryanto et al., 2015).

Pada dasarnya peningkatan produksi tanaman dapat di lakukan secara

intensifikasi. Salah satu upaya intensifikasi yang dapat dilakukan dalam

meningkatkan produksi tanaman adalah pemberian pupuk baik pupuk organic

maupun pupuk anorganik. (Hasibuan, 2013)

Menurut Moenadir (2013) upaya meningkatkan produktivitas tanaman

perlu dilakukan salah satu pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang,

karenadapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah

Peningkatan hasil produksi dapat dilakukan dengan cara pemupukan

dengan dosis yang tepat. Fungsi utama pupuk adalah menyediakan atau

menambah unsure hara yang dibutuhkan tanaman. Unsur hara tersebut

kadangkadang tersedia dalam jumlah yang sedikit, bahkan tidak tersedia sama
3

sekali didalam tanah. Keadaan ini mungkin disebabkan karena pemakaian tanah

yang terus menerus tanpa adanya perawatan, dan pengolahan tanah yang salah.

Peranan utama nitrogen bagi tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan

secara keseluruhan, khusus batang, cabang, dan daun. Selain itu nitrogen pun

berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna dalam

proses lainnya (Lingga dan Marsono, 2013).

Menurut Hadisuwito (2012) pupuk organik berdasarkan bentuknya,

dibedakan menjadi dua macam yaitu pupuk organic padat dan pupuk organik cair.

Limbah perikanan dapat dijadikan bahan dasar pupuk organic cair Kelemahan

pupuk organic cair Limbah perikanan adalah rendahnya kandungan K (kalium)

Oleh karena itu, sabut kelapa digunakan untuk menambah kandungan unsur hara

kalium.

Pupuk cair adalah larutan yang mudah larut berisi satu atau lebih pembawa

unsur yang dibutuhkan tanaman. Kelebihan dari pupuk cair yaitu dapat

memberikan hara sesuai dengan kebutuhan tanaman. Selain itu, pemberiannya

lebih merata dan kepekatannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Pupuk cair atau pupuk organic cair berisi larutan dari hasil pembusukan bahan

organic yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang

kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. (Hadisuwito, 2012)

Dari uraian diatas maka penulis ingin melaksanakan penelitian dengan

judul “Respon Pemberian Pupuk Organik Cair Kulit Pisang Dan Kotoran
4

Lembu Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Kacang Panjang

(Vigna SinensisL)”.
Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui respon pemberian POC kulit pisang terhadap

pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.)

Untuk mengetahui respon pemberian pupuk kotoran lembu terhadap

pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.)

Untuk mengetahui interaksi antara pengaruh pemberian pupuk kotoran

lembu dan POC kulit pisang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang

panjang (Vigna sinensis L.)

Hipotesa Penelitian

Ada respon pemberian POC kulit pisang terhadap pertumbuhan dan

produksi tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.)

Ada respon pemberian pupuk kotoran lembu terhadap pertumbuhan dan

produksi tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.)

Ada interaksi pemberian pupuk kotoran lembu dan POC kulit pisang

terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.)

4
Kegunaan Penelitian

1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat melaksanakan penelitian di program

studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Panca

Budi Medan.

2. Sebagai bahan informasi bagi semua pihak yang membutuhkan dalam

teknis budidaya tanaman kacang panjang dengan pemberian pupuk

kotoran lembu dan pupuk organik cair kulit pisang.

5
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman

Menurut Fachruddin (2015) tanaman kacang panjang termasuk famili

leguminoceae Klasifikasi tanaman kacang panjang adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub-divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rosales

Famili : Leguminaceae

Genus : Vigna

Spesies : Vigna Sinensis L

Akar

Akar tanaman kacang panjang terdiri atas akar tunggang, akar cabang dan

akar serabut. Perakaran tanaman dapat mencapai kedalaman 60 cm. Akar tanaman

kacang panjang dapat bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium SP. Ciri adanya

simbiosis tersebut yaitu terdapat bintil – bintil akar disekitar pangkal akar.

Aktifitas bintil akar ditandai oleh warna bintil akar sewaktu dibelah. Jika

berwarna merah cerah menanadakan bintil akar tersebut efektif menambah

nitrogen, sedangkan bila bintil akar berwarana merah pucat, berarti penambahan

nitrogen kurang efektif (Pitojo, 2013).

6
7

Batang

Batang kacang panjang ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan

permukaan licin. Batang tumbuh ke atas, membelit kearah kanan pada turus atau

tegakan yang didekatnya. Batang membentuk cabang sejak dari bawah batang

(Pitojo, 2013)

Daun

Daun tanaman kacang panjang berupa daun majemuk, melekat pada

tangkai daun agak panjang, lonjong, berseling, panjangnya 6 – 8 cm, lebar 3 – 4,5

cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai

silindris dengan panjang kurang lebih 4 cm dan berwarna hijau (Pitojo, 2013).

Bunga

Bunga tanaman kacang panjang berbentuk kupu – kupu. Ibu tangkai bunga

keluar dari ketiak daun. Setiap ibu tangkai bunga mempunyai 3 – 5 bunga. Warna

bunganya ada yang putih, biru atau ungu. Bunga kacang panjang menyerbuk

sendiri. Penyerbukan silang dengan bantuan serangga dapat juga terjadi dengan

kemungkinan 10 % (Haryanto et al., 2015).

Bunga kacang panjang tidak tumbuh dan mekar secara serentak. Ragam

waktu mekarnya bunga kacang panjang adalah sebagai berikut : 1). Dua bunga

yang terletak pada bagian bawah dan bersebelahan terkadang mekar hampir

bersamaan,2). Bunga berikutnya muncul dan mekar setelah satu atau dua polong

mencapai panjang 5 – 10 cm atau bahkan lebih. Beberapa diantaranya dapat


8

menjadi buah, namun pertumbuhannya tidak sekuat buah yang pertama kali

muncul (Pitojo, 2013).

Buah

Buah tanaman kacang panjang berbentuk polong yang berukuran panjang,

serta berwarna hijau keputih – putihan atau putih (buah muda) atau kemerahan

namun setelah tua akan menjadi kuning – kekuningan. Panjang buah tanaman

kacang panjang 15 – 80 cm (Barus, dkk, 2014)

Syarat Tumbuh Tanaman Kacang Panjang

Ketinggian Tempat

Ketinggian tempat berpengaruh terhadap keberhasilan penanaman kacang

panjang. Tanaman kacang panjang dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran

tinggi (sekitar 1.500m dpl). Penanaman didataran tinggi terutama ditujukan untuk

keperluan konsumsi. Sementara untuk tujuan penangkaran benih, tanaman kacang

panjang dibudidayakan di dataran rendah lebih tinggi profuktivitasnya (Pitojo,

2013).

Iklim

Tanaman kacang panjang tumbuh dengan baik di daerah beriklim hangat,

dengan kisaran suhu antara 20° C-30° C. Di daerah bersuhu rendah, yakni di bawah

20° C pertumbuhannya relative lambat dan jumlah polong yang terbentuk hanya

sedikit. Tanaman kacang panjang peka terhadap pengaruh suhu dingin dan dapat

mati kalau terkena frost (suhu di bawah 4° C) (Pitojo, 2013).


9

Tanah

Jenis tanah yang ideal bagi pertumbuhan tanaman kacang panjang ini

adalah tanah yang bertekstur lembung berpasir dan memiliki Ph tanah sekitar 5,5.

Jenis tanah yang terlalu masam dapat dilakukan dengan pengapuran memakai

kapur dolomit (Pitojo, 2013)


Pupuk Organik Cair Kulit Pisang

Pupuk Kulit pisang itu sendiri sekitar 1/3 bagian dari buah pisang. Sejauh

ini pemanfaatan sampah kulit pisang masih kurang, hanya sebagaian orang yang

memanfaatkannya sebagai pakan ternak. Selain penghasil enzim xylase kulit

pisang juga mengandung unsur kimia seperti magnesium, sodium, fosfor, sulfur

sehingga kulit pisang memiliki potensi yang baik untuk dimanfaatkan sebagai

pupuk organik baik padat maupun cair (Susetya, 2016).

Penggunaan pupuk organik cair diharapakan dapat mempercepat proses

penggunaan pupuk organik tersebut dan dapat mempermudah dalam

pengaplikasian-nya pada tanaman sehingga dapat digunakan untuk

memperbaikikondisi tanah dan mengurangi dampak negatif dari bahan kimia yang

barbahaya bagi lingkungan serta ramah lingkungan (Marsono, 2012).

Penelitian mengenai pemanfaatan kulit pisang sebagai pupuk cair masih

sedikit. Berdasarkan hasil analisis pada pupuk organik cair dari kulit pisang yang

telah di lakukan Rambitan (2013) menunjukkan bahwa pupuk organik cair kulit

pisang kapok memberikan pengaruh yang nyata pada parameter pertumbuhan

tanaman kacang tanah varietas gajah dosis pupuk sebesar 250 ml menunjukkan

hasil yang terbaik untuk rata-rata tinggi batang, jumlah daun dan berat basah

polong tanaman kacang tanah. Oleh karena itu, pada penilitian ini dosis pupuk

kulit pisang kapok yang digunakan adalah konsentrasi yang berbeda dari

penilitian Rambitan (2013) yakni konsentrasi 9,09%, 16,67%, dan 23,07%.

Pemilihan konsentrasi tersebut dilatarbelakangi karena perbedaan tanaman yang

10
12

digunakan sehingga dosis pupuk yang dibutuhkan tanaman tentunya akan

berbeda.
11

Kebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda sesuai dengan fase-fase

pertumbuhan tanaman tersebut. Pada saat fase vegetatif akan membutuhkan unsur

hara yang berbeda dengan saat tumbuhan mencapai fase generatif.

Kelebihan dari pupuk cair limbah organik adalah dapat secara cepat

mengatasi defesiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara dan mampu

menyediakan hara secara cepat. Pupuk organik cair apabila dicampur dengan

pupuk organik padat, dapat mengaktifkan unsur hara dalam pupuk organik padat

(Parnata, 2014).

Selain pupuk organik dari kulit buah pisang, juga terdapat pupuk organik

kotoran hewan atau pupuk kandang yang dapat digunakan sebagai sumber hara

organik. Selain mudah di dapat pupuk kandang juga murah dan cukup

mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Pupuk kandang merupakan

pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang bisa dipelihara oleh

masyarakat, seperti sapi, kambing dan ayam. Selain berbentuk padat, pupuk

kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urine) hewan

(Nugroho, 2015).

Limbah kulit buah pisang, selain mengandung unsur makro C, N, P dan K

yang masing –masing berfungsi untuk petumbuhan dan perkembangan buah,

batang, limbah kulit buah pisang juga mengandung unsur mikro Ca, Mg, Na, Zn

yang dapat berfungsi untuk pertumbuhan tanaman agar dapat tumbuh secara

optimal sehingga berdampak pada jumlah produksi yang maksimal. Kulit buah

pisang tidak hanya mengandung unsur makro dan mikro, tetapi ada senyawa –
12

senyawa organik seperti Air, Karbohidrat, Lemak, Protein, Kalsium, Fosfor, Besi,

Vitamin B dan Vitamin C (Dewati, 2014).


12

Pembuatan pupuk organikcair juga tidak terlepas dari bahan tambahan

seperti EM4 (Effective Microorganism), gula dan air. Bahan tambahan ini

berfungsi untuk mempercepat proses pembuatan pupuk organik cair kulit pisang

jantan. EM4 memiliki beberapa genus mikroorganisme yang mampu membantu

dalam mendegradasi limbah, mampu meningkatkan dekomposisi limbah dan

sampah organik sehingga sangat bagus digunakan untuk mempercepat

pengomposan sampah organik (Nugroho, 2018). Selain itu, pupuk organik cair

memiliki beberapa keunggulan yaitu mudah dibuat, murah, tidak berbahaya, dan

cepat diserap oleh tanaman. Pupuk organik cair secara cepat mengatasi defisiensi

hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara dan mampu menyediakan hara

secara cepat. Secara umum, kulit pisang mengandung senyawa H2O sebesar

68,90%/100g, (CH2O)N sebesar 18,50%, Ca 715mg, K 15%, Fosfor 12% dan

beberapa senyawa lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan berfungsi

untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Handayani, 2012). Menurut

Rambitan dan Sari (2018) Limbah kulit pisang mengandung unsur makro N, P,

dan K yang masing-masing berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan

buah dan batang. Selain itu juga mengandung unsur mikro Ca, Mg, Na, Zn yang

dapat berfungsi untuk kekebalan dan pembuahan pada tanaman agar dapat tumbuh

secara optimal, sehingga berdampak pada jumlah produksi yang maksimal


Pupuk Kotoran Lembu

Hasil penilitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang kotoran

lembu berpengaruh terhadap produktif tanaman kacang panjang. Hal ini diduga

karena unsur-unsur hara pada pupuk kandang kotoran lembu telah mampu diserap

oleh tanaman sehingga pembentukan jumlah roduktif pun meningkat. P

mempunyai peran dalam memperbaiki pertumbuhan akar tanaman. Densitas

(kerapatan) akar dapat disitumulasi oleh P meskipun tidak sebaik nitrat. Namun

dalam hal memacu pertumbuhan memanjangkan akar lateral P lebih berperan dari

pada N (Wijaya, 2013).

Hasil penilitian (Wijaya, 2013) menunjukan bahwa pemberian pupuk

kandang kotoran lembu terhadap jumlah buah dan berat buah per tanaman kacang

panjang berpengaruh nyata. Di dalam tubuh tanaman P berperan dalam hampir

semua proses reaksi biokimia. Peran P adalah pada proses penangkapan sinar

matahari dan kemudian mengubahnya menjadi energi biokimia. P merupakan

komponen penyusun membran sel tanaman, penyusun enzim-enzim, nukleotida

(bahan penyusun asam nukleat), P juga berfungsi dalam proses sintesis protein,

terutama yang terdapat pada Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan

pupuk kandang kotoran lembu berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang

produktif tanaman kacang panjang. Hal ini diduga karena unsur-unsur hara pada

pupuk kandang kotoran sapi telah mampu diserap oleh tanaman sehingga

pembentukan jumlah cabang produktif pun meningkat. P mempunyai peran dalam

memperbaiki pertumbuhan akar tanaman. Densitas (kerapatan) akar dapat

disitumulasi oleh P meskipun tidak sebaik nitrat. Namun dalam hal memacu

13
14

pertumbuhan memanjangkan akar lateral P lebih berperan dari pada N. Hasil

penilitian (Wijaya, 2013) menunjukan bahwa pemberian pupuk kandang kotoran

lembu terhadap jumlah buah dan berat buah per tanaman kacang panjang

berpengaruh nyata. Di dalam tubuh tanaman P berperan dalam hampir semua

proses reaksi biokimia. Peran P adalah pada proses penangkapan sinar matahari

dan kemudian mengubahnya menjadi energi biokimia. P merupakan komponen

penyusun membran sel tanaman, penyusun enzim-enzim, nukleotida (bahan

penyusun asam nukleat), P juga berfungsi dalam proses sintesis protein, terutama

yang terdapat pada jaringan hijau, sintesis karbohidrat, memacu pembentukan

bunga.

Proses pembentukan buah disamping dipengaruhi oleh proses

penyerbukan juga dipengaruhi oleh unsur hara yang cukup. Jumlah buah

dipengaruhi oleh pemberian pupuk kandang kotoran lembu. Fotosintat yang

dihasilkan melalui proses fotosintesis ditranslokasikan pada buah. Disamping

fosfat, tersedianya nitrogen yang cukup sangat diperlukan untuk pembentukan

bunga, buah serta memperbaiki kualitas buah. Di dalam pupuk kandang kotoran

lembu kandungan unsur N, P, K dan C organik yang diperoleh dari proses

mineralisasi bahan organik berfungsi sebagai pembentukan jaringan tubuh

tanaman dan karbohidrat. Unsur ini diserap oleh akar tanaman (ion HPO4 2- atau

H2PO4 - terutama bergerak menuju akar karena difusi) kemudian

ditransportasikan ke seluruh tanaman terutama batang untuk pembentukan cabang,

bunga dan buah. Setelah buah terbentuk unsur ini juga berperan dalam berat buah

untuk membentuk protein, mineral dan karbohidrat di dalam buah, berat buah
15

adalah merupakan petunjuk adanya hasil fotosintesis yang disimpan dalam daging

buah dan bagian-bagian penyusun buah lainnya (Novizan, 2014).

Unsur P mempunyai peranan dalam pengisian polong, fase pertumbuhan

dan perkembangan hasil tanaman. Fosfor ditemukan dalam jumlah relatif dalam

jumlah banyak pada buah dan biji tanaman. Tetapi P anorganik relatif dalam

jumlah kecil dan kebanyakan dalam bentuk fitat (phytate) (Wijaya, 2013). Unsur

hara utama ketiga setelah N dan P adalah unsur K, kandungan K yang tinggi

dalam tanah berdasarkan analisis tanah menunjukkan bahwa K ditemukan dalam

jumlah banyak di dalam tanah, sehingga tanaman cenderung dapat mengambil K

dalam jumlah yang banyak.

Fungsi kalium antara lain: membentuk dan mengangkut karbohidrat,

sebagai katalisator dalam pembentukan protein, menaikkan pertumbuhan jaringan

meristem, mengatur pergerakan stomata, meningkatkan kadar karbohidrat dan

gula dalam buah, meningkatkan kualitas buah, menjadikan tanaman lebih tahan

terhadap hama penyakit, dan untuk perkembangan tanaman (Rosmarkam dan

Yuwono, 2016).

Persyaratan tanah yang baik sangat penting untuk kesuburan tanaman

selama masa vegetatif maupun generatif. Keadaan tanah yang remah akan

membantu perkembangan perakaran tanaman. Sejak awal perakaran berkembang

baik, kemudian didukung dengan ketersedian bahan organik dalam tanah yang

cukup, akan menjadikan tanaman tumbuh subur. Selain produksi buah tinggi dan

periode berbuah akan semakin banyak (Widodo, 2014). Wijaya (2013)


16

menyatakan selain memperbaiki bahan organik juga berperan sebagai

penyumbang unsur hara serta meningkatkan efisiensi pemupukan dan serapan

hara untuk produksi tanaman. Ketersediaan unsur hara dalam tanah secara

seimbang memungkinkan produksi tanaman berlangsung lebih baik.

Produksi tanaman ditentukan oleh laju fotosintesis yang dikendalikan oleh

ketersediaan unsur hara dan air. Ketersediaan unsur hara sangat penting dalam

dalam proses metabolisme tanaman. Pengaruh penambahan bahan organik dalam

tanah akan meningkatkan porositas tanah yang berkaitan dengan aerasi tanah dan

kadar air dalam tanah. Penambahan bahan organik pada tanah akan meningkatkan

kadar air tanah akibat dari maningkatnya pori yang berukuran menengah dan

menurunnya pori mikro sehinngga daya mengikat air meningkat.

Kebutuhan tanaman akan setiap unsur hara tergantung pada ketersediaan

dari semua unsur hara yang ada dalam tanah. Pada umumnya hasil ini berkaitan

dengan kenyataan bahwa hasil maksimum yang dapat dicapai bila semua kondisi

pertumbuhan termasuk penyediaan hara berada dalam kondisi optimal, dikatakan

optimal bila unsur tersedia dalam jumlah yang tepat karena kekurangan atau

kelebihan salah satu unsur hara akan dapat mengurangi efesiensi dari hara yang

lain (Novizan, 2013).

Nurmawati (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Studi Perbandingan

Penggunaan Pupuk Kotoran Lembu dengan Pupuk Casting terhadap Produksi

Tanaman Kacang Panjang (Vigna Sinensis L) menyatakan bahwa penggunaan

pupuk kotoran lembu dengan dosis yang berbeda berpengaruh terhadap produksi
17

tanaman kacang panjang. Pada penggunaan pupuk kotoran lembu produksi yang

tertinggi dicapai pada dosis 700 g/pot, sedangkan pada penggunaan pupuk casting

produksi yang optimal dicapai pada dosis 300g/pot.


Pestisida Nabati Daun Jeruk Nipis

Penggunaan pestisida sudah kewajiban bagi para petani, namun

penggunaan pestisida sintetik yang melebihi dosis dan terus menerus tidak

dianjurkan karena dapat menimbulkan dampak negatif seperti meningkatkan

resistensi hama, munculnya hama baru, terbunuhnya musuh alami, penumpukan

residu kimia pada hasil panen dan pencemaran lingkungan (Arif, 2015).

Penggunaan ekstrak jeruk nipis dan ini diharapkan dapat mengurangi

tingkat serangan hama yang terjadi pada tanaman kacang panjang. Jeruk nipis dan

jeruk limau memiliki kandungan yang hampir mirip dengan jeruk nipis.

Pemberian dua ekstrak ini dimaksudkan untuk melihat ekstrak mana yang lebih

baik untuk diberikan pada tanaman kacang panjang untuk mengendalikan

intensitas serangan hama (Adrianto 2014).

Penggunaan insektisida kimia dapat menimbulkan masalah pencemaran

lingkungan dan keracunan bagi hewan dan manusia. Untuk itu dicari pengganti

berupa insektisida nabati. Ekstrak daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) pada

konsentrasi 250 g/l dapat mematikan rata-rata 9 dari 10 hama walang sangit

(Leptocorisa oratorius) pada tanaman padi. Ekstrak daun jeruk nipis memiliki

senyawa metabolit sekunder berupa limonen, limonoid, dan saponin yang

bertindak sebagai repellent, antifeedant, dan racun bagi hama walang sangit.

Ekstrak daun jeruk nipis dapat dijadikan sebagai insektisida nabati untuk

mengatasi hama walang sangit (Adrianto 20

18
BAHAN DAN METODE PENILITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Jalan Letjen R. Suprapto, Dusun IIIB

Cambahan, Desa Pantai Gemi, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera

Utara dengan ketinggian 70 MPDL dan memiliki pH tanah 5,5. Penelitian ini akan

dilaksanakan pada bulan Agustus 2022 sampai dengan selesai.

Alat dan Bahan Penelitian

Adapun alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cangkul,

parang, gembor, ember, bambu, sprayer, meteran, timbangan, triplek, spidol, kayu

dan alat-alat yang mendukung dalam penelitian.

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih

kacang panjang, pupuk kotoran lembu, POC kulit pisang, pestisida nabati, EM4

bahan-bahan yang mendukung dalam penelitian.

20
Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial,

terdiri dari dua faktor perlakuan dengan 16 kombinasi perlakuan dan 2 blok

sehingga terdapat 32 plot penelitian, yaitu :

a) Faktor pertama adalah pemberian pupuk kotoran lembu (L) terdiri dari 4

taraf, yaitu :

S0 = 0 kg/plot

S1 = 1 kg/plot

S2 = 2 kg/plot

S3 =3 kg/plot

a) Faktor kedua adalah pemberian pupuk organik cair kulit pisang (P)

terdiri dari 4 taraf, yaitu :

A0 = 0 ml/L,air/plot

A1 = 250ml/L,air/plot

A2 = 500ml/L,air/plot

A3 = 750 ml/L,air/plot

Sehingga di dapat 16 kombinasi yang diperoleh, yaitu :

S0A0 S0A1 S0A2 S0A3

S1A0 S1A1 S1A2 S1A3

S2A0 S2A1 S2A2 S2A3

S3A0 S3A1 S3A2 S3A3

b) Jumlah blok (n)

( t-1 ) ( n-1 ) ≥ 15

20
21

( 16-1 ) ( n-1 ) ≥ 15

15 ( n-1 ) ≥ 15

15 n ≥ 15 + 15

30
n ≥
15

n ≥2

n ≥ 3 blok

Metoda Analisis Data

Metoda analisis data yang digunakan dalam penelitian ini untuk

mengambil kesimpulan menggunakan model linier yaitu model analisis yang

digunakan dalam analisis data penelitian, yaitu :

Yijk = µ + pi + αj + βk + ( αβ )jk + εijk

Keterangan :

Yijk = Hasil pengamatan pada blok ke-i, pemberian pupuk kotoran lembutaraf

ke-j, dan pemberian pupuk organik cair kulit pisang pada taraf ke-k.

µ = Efek nilai tengah.

pi = Efek blok ke-i.

αj = Efek dari pemberian pupuk kotoran lembu pemberian pada taraf ke-j.

βk = Efek dari pemberian pupuk organik cair kulit pisang tangga pada taraf

ke-k.

(αβ)jk = Efek interaksi antara faktor dari pemberian pupuk kotoran lembu pada

taraf ke-j dan faktor pemberian pupuk organik cair kulit pisang pada taraf

ke-k.
22

εijk = Efek error pada blok ke-i, faktor dari pemberian pupuk kotoran lembu

pada taraf ke-j dan faktor pemberian POC kulit pisang pada taraf ke-k

(Hanafiah, 2011).
PELAKSANAAN PENELITIAN

Pembuatan Pupuk Organik Cair Kulit Pisang

Alat yang dibutuhkan untuk pembuatan pupuk organik cair kulit pisang adalah

ember, pisau, timbangan, selang dan pengaduk. Bahan yang dibutuhkan untuk

pembuatan pupuk organik cair kulit pisang ini adalah kulit pisang yang sudah

dicincang sebanyak 3 kg, EM4 250 ml, air 10 liter dan gula merah 250 gr.

Cara pembuatannya yaitu letakkan kulit pisang yang sudah dicincang kedalam

ember, masukkan air sebanyak 10 liter, kemudian masukkan gula merah yang

sudah dilarutkan kedalam ember, tambahkan EM4 sebanyak 250ml lalu aduk

hingga semua bahan tercampur kemudian tutup bahan tersebut dengan rapat. Lalu

diamkan selama 3 minggu.

Persiapan Lahan

Lahan yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah lahan yang

rata serta dekat dengan sumber mata air, bertujuan untuk memudahkan dalam

proses penyiraman. Pengolahan lahan dengan caramembersihkan dari tanaman

pengganggu atau gulma yang bertujuan agar tanaman utama bisa menyerap unsur

hara dan air secara maksimal. Lahan dicangkul dan diratakan yang bertujuan

untuk membalikan dan menggemburkan tanah.

Pembuatan Plot

Setelah menyiapkan lahan, dibuatlah plot–plot penelitian dengan ukuran

90 cm x 90 cm , dengan jarak antar blok 100cm dan jarak antar plot 50 cm dengan

tinggi plot lebih kurang 30 cm

23
24

Pemberian Pupuk Kotoran Lembu

Pemberian pupuk kotoran lembu dilakukan dengan cara menebar pupuk di

atas plot kemudian membolak balikan dengan cangkul agar pupuk tercampur

dengan tanah dan disiram dengan air. Pupuk kotoran lembu di berikan pada waktu

seminggu sebelum tanam, sesuai dengan masing-masing taraf perlakuan yaitu:S0 =

0 kg/plot, S1 = 1 kg/plot, S2 = 2 kg/plot danS3= 3kg/plot.

Persiapan Benih

Benih yang digunakan dibeli dari toko pertanian. Benih kacang panjang

dipilih dengan kriteria yang masih bagus, warnanya cerah, tidak kisut dan

terhindar dari OPT. Beberapa varietas kacang panjang yang bisa digunakan adalah

Kanton tavi yang toleran terhadap hama penggerek polong dan penyakit busuk

polong.

Penanaman

Penanaman benih dilakukan seminggu setelah di berikan pupuk

kotoran lembu. Sebelum benih ditanam, ada baiknya benih direndam terlebih

dahulu kedalam air. Perendaman benih ini bertujuan untuk memilih benih yang

baik. Benih yang bisa ditanam ialah benih yang tenggelam saat di rendam,

sedangkan benih yang mengapung tidak digunakan. Kemudian benih yang sudah

dipilih dimasukkan ke dalam lubang tanam. Setiap lubang tanam diisi sebanyak 2

benih, hal ini dilakukan untuk meminimalisir benih yang tidak tumbuh.

Penanaman dilakukan secara manual yaitu dilubangi lubang tanam dengan kayu

dengan kedalaman lebih kurang 3 cm, dengan jarak tanam 30 cm x 30 cm.


25

Pemasangan Ajir

Lanjaran atau Ajir adalah sebuah kontruksi sederhana yang berfungsi

sebagai penyangga atau penopang tanaman supaya tidak roboh atau ambruk, dan

sebagai tempat merambat tanaman. Tanaman bisa mendapat sirkulasi udara dan

sinar matahari lebih merata, memudahkan perawatan.

Fungsi lainnya pemberian ajir/lanjaran bagi tanaman adalah Sebagai

penopang tanaman agar tidak mudah roboh atau terkoyak akibat curah hujan

tinggi, tiupan angin, atau karena adanya pengaruh senggolan dengan serangga

atau akibat dari aktivitas fisik lainnya, Agar tanaman tumbuh lurus ke arah atas,

mencegah tanaman tidak tumbuh bengkok ke arah samping kanan atau samping

kiri, Memperbaiki fungsi tumbuhnya tanaman agar tetap maksimal, Agar

penyampaian nutrisi tanaman dari akar ke atas organ tumbuh tanaman semakin

optimal, Dan mempercepat proses fotosintesis pada tanaman, karena tanaman

menghadap tepat di atas cahaya matahari. Pemasangan ajir di lakukan 10 hari

sesudah tanam benih. Pemasangan ajir ini di tempatkan di antara 2 lubang tanam.

Setiap lima ajir, kemudian diberi silang lanjaran dan kemudian ditali agar lebih

kokoh.

Penentuan Tanaman Sampel

Tanaman sampel dipilih sebanyak 4 tanaman dari 9 tanaman, setelah itu

tanaman itu diberi nomor sampel dan dipasang patok standar. Ukuran patok

standart ini dibuat dengan tinggi 5 cm dari atas permukaan tanah dan 5 cm

dibawah permukaan tanah. Pemasangan patok standar ini sangat perlu di lakukan
26

untuk menghindari lebih besar kesalahan dalam pengukuran tanaman sampel yang

nantinya akan di ukur.

Pemberian Pupuk Organik Cair Kulit Pisang

Pupuk organik kulit pisang diberikan pada tanaman berumur 2 minggu, 4

dan 6 minggu setelah tanam sesuai taraf perlakuan yaitu A0 = 0 ml/Lair/plot, A1 =

250 ml/Lair/plot, A2 = 500 ml/Lair/plot, A3 = 750 ml/Lair/plot. Pemberian

dilakukan pada saat pagi hari dengan cara menyiram pupuk organik cair kulit

pisang pada setiap perlakuan. Interval waktu pemberian pupuk organik cair kulit

pisang 1 minggu seka


Pemeliharaan Tanaman

Penyiraman

Penyiraman dilakukan setiap hari sampai basah/jenuh pada media tanam.

Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor untuk mempermudah

penyiraman. Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan sore hari. Jika

curah hujan tinggi tidak dilakukan penyiraman.

Penyisipan

Penyisipan tanaman dilakukan dikarenakan tanaman tidak tumbuh,

penyisipan ini di lakukan pada saat tanaman umur sekitar 7 hari, agar

pertumbuhan kedelai seragam.

Penyiangan

Penyiangan dilakukan jika terdapat gulma disekitaran tanaman penelitian

yang dilakukan secara manual dengan mencabut gulma-gulma tersebut

menggunakan tangan.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit ini dilakukan secara berkala dengan cara

mengecek tanaman yang terkena serangan dan melakukan tindakan pengendalian

seperti melakukan tindakan pengendalian seperti melakukan penyemprotan

pestisida nabati dari daun jeruk nipis, bawang putih, bawang merah, deterjen cair,

yoghurt

27
28

Pemanenan

Panen kacang panjang dilakukan apabila polong-polong telah cukup

usia , biji-biji menonjol dan kulit luar berwarma hijau. Pada umur panen berkisar

antara 45 hari-50 hari. Teknik pemanenan kacang panjang bisa dilakukan dengan

cara memetik yaitu dengan memutar bagian pangkal polong agar polong terlepas

seluruhnya dan tidak menimbulkan luka yang besar. Panen dengan memutar

hingga seluruh polong terlepas dari tangkainya dapat merangsang pembentukan

buah baru lebih cepat.


Parameter Yang Diamati

Panjang Tanaman (cm)

Pengukuran panjang tanaman dilakukan pada umur 2 sampai 5

minggu setelah tanam (MST), dengan interval 1 minggu sekali. Pengukuran

panjang tanaman dilakukan dengan cara mengukur menggunakan meteran mulai

dari patok standart (5 cm) hingga titik tumbuh tertinggi tanaman.

Umur berbunga (hari)

Pengamatan umur bunga tanaman kacang panjang dihitung dari

tanaman kacang panjang mulai mengeluarkan bunga, biasa keluar bunga berumur

lebih kurang 35 hari.

Jumlah Polong Persampel (buah)

Penghitungan jumlah polong pertanaman dilakukan pada saat panen

pertama sampai panen ketiga, dengan cara menghitung jumlah buah pada masing-

masing tanaman sampel.

Berat Polong Persampel (g)

Pengamatan berat polong persampel dilakukan pada saat tanaman

kacang panjang dipanen, dengan caramenimbang polong kacang panjang

persampel pada masing-masing plot perlakuan.

Berat Polong Perplot (g)

Pengamatan berat polong perplot dilakukan pada saat tanaman kacang

panjang dipanen, dengan cara menimbang kacang panjang perplot pada masing-

masing plot perlakuan.

29
DAFTAR PUSTAKA

Adrianto, Tahana Taufiq. 2014. Pengantar Ilmu Pertanian. Yogyakarta : Global


Pustaka Utama
Arif, 2015. Identifikasi Penyebab Penyakit Bercak Daun Pada Bibit Cempaka
(Magnolia Elegans (Blume.) H. Keng) Dan Teknik Pengendaliannya.
Jurnal Wasian Vol.2(2) : 87-94.

Barus, W.A., H. Khair, dan M.A. Siregar. 2014. Respon Pertumbuhan dan
Produksi Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) Akibat Penggunaan Pupuk
Organik Cair dan Pupuk TSP. Agrium ISSN 0852-1077 (Print) ISSN
2442-7306 (Online). Oktober 2014 Volume 19 No. 1.

Dewati, 2018. Manfaat Pisang.Bumi Aksara. Jakarta. Halaman 47

Fachruddin, L 2015. Budidaya Kacang-Kacangan. Penerbit Kanisius: Yogyakarta

Hanafiah, K. A. 2016. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi.

Handayani, S.E. 2012. Pengaruh Pemberian Pupuk Bokasi Kulit Pisang Kepok
dan Mahkota Nanas terhadap Pertumbuhan Sawi Pakchoy (Brassica
chinensis L.) dan Pengajarannya di SMA Negeri 3 Palembang. Palembang
: Universitas Muhammadiyah Palembang.

Hadisuwito. Sukamto. 2012. Membuat Pupuk Organik Cair.Agromedia Pustaka:


Jakarta.

Haryanto, E., T. Suhartini, dan E Rahayu. 2014. Budidaya Kacang Panjang.


Penebar Swadaya. Jakarta.

Hasibuhan . B.E. 2013. Pupuk dan pemupukan . USU Pers, Medan.

Hadisuwito, sukamto. 2012. “Membuat pupuk cair”. PT. Ago Media Pustaka.
Jakarta
Irawan, M.Z.D.P. 2019. Respons Pertumbuhan dan Produksi Kacang Panjang
terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Kulit Pisang (Musa paradisiaca
L.). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Jakarta.

Marsono, 2012. Pupuk Akar jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta
Halaman 39
Moenandir J. 2013. Prinsip – Prinsip Utama Cara Menyukseskan Produksi
Pertanian. Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang.

30
Novizan. 2013. Petunjuk Pemupukan Efektif. Agromedia. Jakarta
Nugroho, P. 2018. Panduan Membuat Pupuk Kompos Cair. Pustaka. Yogyakarta.
Pustaka Baru Press.
Parnata, Ayub. S. 2014. Pupuk organik cair. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Pitojo. 2013. Benih Kacang Panjang. Penerbit Kanisius: Yogyakarta
Rambitan, V.M.M dan Sari, M.P 2013. Pengaruh Pupuk Kompos Cair Kulit
Pisang
Kepok (Musa paradisiaca L.) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Kacang (Archis hypogea L.) sebagai Penunjang Praktikum Fisiologi
Tumbuhan. (Online). Jurnal EduBio Tropika, Vol. 1, No. 1, Hal 1-60.
Rosmarkam, A. dan Nasih Widya Yuwono. 2011. Ilmu Kesuburan Tanah.
Kanisius. Yogyakarta.
Samadi, B. 2013. Usaha tani kacang panjang.
Susetya, D. 2016. Panduan Lengkap Membuat Pupuk Organik. Pustaka Baru
Press. Yogyakarta.
Susila, T.E. 2012. Pengembangan Sentra Produksi Sayuran dan Buah di Lahan
Pantai Melalui Hidroponik.
Widodo, W. D. 2014. Memperpanjang Umur Produktif Cabai. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Wijaya, K.A. 2013. Nutrisi Tanaman Sebagai Penentu Kualitas Hasil dan
Resistensi Alami Tanaman. Prestasi Pustaka. Jakar

31
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Bagan Penelitian

Ulangan I Ulangan II U
S2A0 S1A3

S3A2 S2A0

S0A2 S1A1
KON2B
S0A1 S0A1

S3A1 S3A3
S
S2A3 S2A1

S2A2 S1A2

S1A1 S2A2

S2A1 S0A0
Keterangan :
S1A2 S1A0
Jumlah blok : 3 blok
S1A0 S3A0 Panjang Plot :90 cm
Lebar Plot :90 cm
S0A3 S3A2 Jarak Antar Blok :100 cm
Jarak Antar Plot :50 cm
Jumlah Plot :32 plot
S0A0 S3A1 Jumlah Tanaman/plot:9 tanaman
Jumlah Tanaman Sampel/plot : 4 tanaman
S1A3 S2A3 Jumlah Keseluruhan : 288 tanaman

S3A3 S0A2

S3A0 S0A3

32
Lampiran 2 : Skema Plot Penelitian
90 cm

15 cm 30cm
zmzmzm

30cm
zmzmzm 90 cm

= Letak Tanaman

= sempel

Jarak tanam = 30 cm × 30 cm

Panjang plot = 90 cm

Lebar plot = 90 cm

33
DESKRIPSI KACANG PANJANG VARIETAS KANTON TAVI
Lampiran 3

Asal : PT. East West Seed Indonesia


Silsilah : KP 3251 x KP 2408
Golongan Varietas : Bersari Bebas
Bentuk penampang batang : Segi Enam
Ukuran sisi ;iar penampang batang : 0,6 – 0,8 cm
Bentuk daun : Bulat Telur (Lanceolate)
Ukuran daun : Panjang 10,0 – 12,5 cm, lebar 5,6
7,0 cm
Bentuk bunga : Seperti Kupu-Kupu
Warna kelopak bunga : Ungu kehijauan
Warna mahkota bunga : Ungu keputihan
Warna kepala putik : Hijau
Warna benangsari : Kuning
Umur mulai berbunga : 34-36 Hari setelah tanam
Umur mulai panen : 43-46 hari setelah tanam
Bentuk polong : Silindris
Ukuran polong : Panjang 63,25 – 63,65 cm diameter
0,68 cm
Warna adaptasi : Beradaptasi dengan baik di dataran
rendah dengan ketinggian 50-300
mdpl
Pemohon : PT. East West Seed Indonesia
Pemulia : Asep Harpenas, Drikasa
Peneliti : Tukiman Misidi, Abdul Kohar

34

Anda mungkin juga menyukai