PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
PROPOSAL
OLEH :
Disetujui Oleh
Komisi Pembimbing :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan
proposal yang berjudul “Respon Pemberian Pupuk Organik Cair Kulit Pisang
Dan Kotoran Lembu Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman
Kacang Panjang(Vigna Sinensis L)“.
Penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Muhammad Isa Indrawan, SE, MM Selaku Rektor
Universitas Pembangunan Panca Budi Medan.
2. Bapak Hamdani, S.T, M.T Selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
3. Ibu Hanifah Mutya Z.N.A S.Si., M.Si Selaku Ketua Program Studi
Agroteknologi.
4. Ibu Ir. Rosmaria Girsang, MP Selaku Dosen Pembimbing I.
5. Bapak M. Wasito, SP.,MP, Selaku Dosen Pembimbing II.
6. Rekan-rekan mahasiswa/i yang telah membantu didalam penyusunan
usulan proposal penelitian.
7. Serta kedua orang tua saya yang telah mendidik saya sampai saat ini dan
selalu memberi motivasi sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
proposal ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan usulan proposal ini masih
memerlukan kesempurnaan, untuk itu penulis menerima kritik dan saran agar
proposal ini menjadi lebih baik, dan semoga proposal ini bermanfaat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................iv
PENDAHULUAN...................................................................................................1
Latar Belakang.............................................................................................1
Tujuan Penelitian.........................................................................................4
Hipotesa Penelitian.......................................................................................4
Kegunaan Penelitian.....................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................6
Botani Tanaman ..........................................................................................6
Syarat Tumbuh.............................................................................................8
Pupuk Organik Cair Kulit Pisang...............................................................10
Pupuk Kotoran Lembu...............................................................................13
Pestisida Nabati Daun Jeruk Nipis.............................................................18
iii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Bagan Penelitian...................................................................................... 32
iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang
menjadi berbagai macam masakan, misalnya sayura asam, sayur lode, gado-gado
dan lain lain. Selain itu kacang panjang juga dapat dimakan mentah sebagai
lalapan Rasanya yang enak, renyah, dan gurih menyebabkan sayuran ini banyak
disukai oleh orang, selain itu harganya juga dapat terjangkau oleh berbagai
tanaman ini bukan merupakan tanaman asli Indonesia. pada dasar nya tanaman
ini berasal dari India dan Afrika Tengah yang menyebar sampai ke daerah Asia
Tropika sehingga di daerah ini banyak dikenal jenis-jenis lokal yang sesuai
kenal berbagai jenis lokal kacang panjang hasil seleksi petani secara tradisional
(Susila, 2012)
tanaman ini adalah buah dan daun mudanya karena bagian ini banyak
dan mineral kerena sayuran ini banyak mengandung vitamin A, vitamin B dan
lemak dan karbohidrat, Bagi wanita yang sedang menyusui di anjurkan untuk
1
2
makan daun kacang panjang karena dapat mempelanccar air susu ibu atau ASI
Salah satu hal yang menarik dari usaha budidaya kacang panjang adalah
permintaan pasar yang cukup tinggi dipandang dari sudut ekonomi komoditi ini
masih mempunyai kekuatan pasar yang cukup besar. Selain memiliki peluang
untuk pasar ekspor. Dengan demikian kacang panjang mempunyai prospek yang
tanaman sekitar 3 – 3,5 bulan pemanenan sudah dapat dilakukan ketika tanaman
sudah berumur 45hari dengan pola bertahap. Dari lahan 1 ha dapat di hasilkan 4 –
perlu dilakukan salah satu pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang,
dengan dosis yang tepat. Fungsi utama pupuk adalah menyediakan atau
kadangkadang tersedia dalam jumlah yang sedikit, bahkan tidak tersedia sama
3
sekali didalam tanah. Keadaan ini mungkin disebabkan karena pemakaian tanah
yang terus menerus tanpa adanya perawatan, dan pengolahan tanah yang salah.
secara keseluruhan, khusus batang, cabang, dan daun. Selain itu nitrogen pun
berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna dalam
dibedakan menjadi dua macam yaitu pupuk organic padat dan pupuk organik cair.
Limbah perikanan dapat dijadikan bahan dasar pupuk organic cair Kelemahan
Oleh karena itu, sabut kelapa digunakan untuk menambah kandungan unsur hara
kalium.
Pupuk cair adalah larutan yang mudah larut berisi satu atau lebih pembawa
unsur yang dibutuhkan tanaman. Kelebihan dari pupuk cair yaitu dapat
lebih merata dan kepekatannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Pupuk cair atau pupuk organic cair berisi larutan dari hasil pembusukan bahan
organic yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang
judul “Respon Pemberian Pupuk Organik Cair Kulit Pisang Dan Kotoran
4
(Vigna SinensisL)”.
Tujuan Penelitian
lembu dan POC kulit pisang terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang
Hipotesa Penelitian
Ada interaksi pemberian pupuk kotoran lembu dan POC kulit pisang
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.)
4
Kegunaan Penelitian
Budi Medan.
5
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Famili : Leguminaceae
Genus : Vigna
Akar
Akar tanaman kacang panjang terdiri atas akar tunggang, akar cabang dan
akar serabut. Perakaran tanaman dapat mencapai kedalaman 60 cm. Akar tanaman
kacang panjang dapat bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium SP. Ciri adanya
simbiosis tersebut yaitu terdapat bintil – bintil akar disekitar pangkal akar.
Aktifitas bintil akar ditandai oleh warna bintil akar sewaktu dibelah. Jika
nitrogen, sedangkan bila bintil akar berwarana merah pucat, berarti penambahan
6
7
Batang
Batang kacang panjang ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan
permukaan licin. Batang tumbuh ke atas, membelit kearah kanan pada turus atau
tegakan yang didekatnya. Batang membentuk cabang sejak dari bawah batang
(Pitojo, 2013)
Daun
tangkai daun agak panjang, lonjong, berseling, panjangnya 6 – 8 cm, lebar 3 – 4,5
cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai
silindris dengan panjang kurang lebih 4 cm dan berwarna hijau (Pitojo, 2013).
Bunga
Bunga tanaman kacang panjang berbentuk kupu – kupu. Ibu tangkai bunga
keluar dari ketiak daun. Setiap ibu tangkai bunga mempunyai 3 – 5 bunga. Warna
bunganya ada yang putih, biru atau ungu. Bunga kacang panjang menyerbuk
sendiri. Penyerbukan silang dengan bantuan serangga dapat juga terjadi dengan
Bunga kacang panjang tidak tumbuh dan mekar secara serentak. Ragam
waktu mekarnya bunga kacang panjang adalah sebagai berikut : 1). Dua bunga
yang terletak pada bagian bawah dan bersebelahan terkadang mekar hampir
bersamaan,2). Bunga berikutnya muncul dan mekar setelah satu atau dua polong
menjadi buah, namun pertumbuhannya tidak sekuat buah yang pertama kali
Buah
serta berwarna hijau keputih – putihan atau putih (buah muda) atau kemerahan
namun setelah tua akan menjadi kuning – kekuningan. Panjang buah tanaman
Ketinggian Tempat
panjang. Tanaman kacang panjang dapat tumbuh di dataran rendah hingga dataran
tinggi (sekitar 1.500m dpl). Penanaman didataran tinggi terutama ditujukan untuk
2013).
Iklim
dengan kisaran suhu antara 20° C-30° C. Di daerah bersuhu rendah, yakni di bawah
20° C pertumbuhannya relative lambat dan jumlah polong yang terbentuk hanya
sedikit. Tanaman kacang panjang peka terhadap pengaruh suhu dingin dan dapat
Tanah
Jenis tanah yang ideal bagi pertumbuhan tanaman kacang panjang ini
adalah tanah yang bertekstur lembung berpasir dan memiliki Ph tanah sekitar 5,5.
Jenis tanah yang terlalu masam dapat dilakukan dengan pengapuran memakai
Pupuk Kulit pisang itu sendiri sekitar 1/3 bagian dari buah pisang. Sejauh
ini pemanfaatan sampah kulit pisang masih kurang, hanya sebagaian orang yang
pisang juga mengandung unsur kimia seperti magnesium, sodium, fosfor, sulfur
sehingga kulit pisang memiliki potensi yang baik untuk dimanfaatkan sebagai
memperbaikikondisi tanah dan mengurangi dampak negatif dari bahan kimia yang
sedikit. Berdasarkan hasil analisis pada pupuk organik cair dari kulit pisang yang
telah di lakukan Rambitan (2013) menunjukkan bahwa pupuk organik cair kulit
tanaman kacang tanah varietas gajah dosis pupuk sebesar 250 ml menunjukkan
hasil yang terbaik untuk rata-rata tinggi batang, jumlah daun dan berat basah
polong tanaman kacang tanah. Oleh karena itu, pada penilitian ini dosis pupuk
kulit pisang kapok yang digunakan adalah konsentrasi yang berbeda dari
10
12
berbeda.
11
pertumbuhan tanaman tersebut. Pada saat fase vegetatif akan membutuhkan unsur
Kelebihan dari pupuk cair limbah organik adalah dapat secara cepat
mengatasi defesiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara dan mampu
menyediakan hara secara cepat. Pupuk organik cair apabila dicampur dengan
pupuk organik padat, dapat mengaktifkan unsur hara dalam pupuk organik padat
(Parnata, 2014).
Selain pupuk organik dari kulit buah pisang, juga terdapat pupuk organik
kotoran hewan atau pupuk kandang yang dapat digunakan sebagai sumber hara
organik. Selain mudah di dapat pupuk kandang juga murah dan cukup
pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang bisa dipelihara oleh
masyarakat, seperti sapi, kambing dan ayam. Selain berbentuk padat, pupuk
kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urine) hewan
(Nugroho, 2015).
batang, limbah kulit buah pisang juga mengandung unsur mikro Ca, Mg, Na, Zn
yang dapat berfungsi untuk pertumbuhan tanaman agar dapat tumbuh secara
optimal sehingga berdampak pada jumlah produksi yang maksimal. Kulit buah
pisang tidak hanya mengandung unsur makro dan mikro, tetapi ada senyawa –
12
senyawa organik seperti Air, Karbohidrat, Lemak, Protein, Kalsium, Fosfor, Besi,
seperti EM4 (Effective Microorganism), gula dan air. Bahan tambahan ini
berfungsi untuk mempercepat proses pembuatan pupuk organik cair kulit pisang
pengomposan sampah organik (Nugroho, 2018). Selain itu, pupuk organik cair
memiliki beberapa keunggulan yaitu mudah dibuat, murah, tidak berbahaya, dan
cepat diserap oleh tanaman. Pupuk organik cair secara cepat mengatasi defisiensi
hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara dan mampu menyediakan hara
secara cepat. Secara umum, kulit pisang mengandung senyawa H2O sebesar
beberapa senyawa lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan berfungsi
Rambitan dan Sari (2018) Limbah kulit pisang mengandung unsur makro N, P,
buah dan batang. Selain itu juga mengandung unsur mikro Ca, Mg, Na, Zn yang
dapat berfungsi untuk kekebalan dan pembuahan pada tanaman agar dapat tumbuh
lembu berpengaruh terhadap produktif tanaman kacang panjang. Hal ini diduga
karena unsur-unsur hara pada pupuk kandang kotoran lembu telah mampu diserap
(kerapatan) akar dapat disitumulasi oleh P meskipun tidak sebaik nitrat. Namun
dalam hal memacu pertumbuhan memanjangkan akar lateral P lebih berperan dari
kandang kotoran lembu terhadap jumlah buah dan berat buah per tanaman kacang
semua proses reaksi biokimia. Peran P adalah pada proses penangkapan sinar
(bahan penyusun asam nukleat), P juga berfungsi dalam proses sintesis protein,
terutama yang terdapat pada Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan
produktif tanaman kacang panjang. Hal ini diduga karena unsur-unsur hara pada
pupuk kandang kotoran sapi telah mampu diserap oleh tanaman sehingga
disitumulasi oleh P meskipun tidak sebaik nitrat. Namun dalam hal memacu
13
14
lembu terhadap jumlah buah dan berat buah per tanaman kacang panjang
proses reaksi biokimia. Peran P adalah pada proses penangkapan sinar matahari
penyusun asam nukleat), P juga berfungsi dalam proses sintesis protein, terutama
bunga.
penyerbukan juga dipengaruhi oleh unsur hara yang cukup. Jumlah buah
bunga, buah serta memperbaiki kualitas buah. Di dalam pupuk kandang kotoran
tanaman dan karbohidrat. Unsur ini diserap oleh akar tanaman (ion HPO4 2- atau
bunga dan buah. Setelah buah terbentuk unsur ini juga berperan dalam berat buah
untuk membentuk protein, mineral dan karbohidrat di dalam buah, berat buah
15
adalah merupakan petunjuk adanya hasil fotosintesis yang disimpan dalam daging
dan perkembangan hasil tanaman. Fosfor ditemukan dalam jumlah relatif dalam
jumlah banyak pada buah dan biji tanaman. Tetapi P anorganik relatif dalam
jumlah kecil dan kebanyakan dalam bentuk fitat (phytate) (Wijaya, 2013). Unsur
hara utama ketiga setelah N dan P adalah unsur K, kandungan K yang tinggi
gula dalam buah, meningkatkan kualitas buah, menjadikan tanaman lebih tahan
Yuwono, 2016).
selama masa vegetatif maupun generatif. Keadaan tanah yang remah akan
baik, kemudian didukung dengan ketersedian bahan organik dalam tanah yang
cukup, akan menjadikan tanaman tumbuh subur. Selain produksi buah tinggi dan
hara untuk produksi tanaman. Ketersediaan unsur hara dalam tanah secara
ketersediaan unsur hara dan air. Ketersediaan unsur hara sangat penting dalam
tanah akan meningkatkan porositas tanah yang berkaitan dengan aerasi tanah dan
kadar air dalam tanah. Penambahan bahan organik pada tanah akan meningkatkan
kadar air tanah akibat dari maningkatnya pori yang berukuran menengah dan
dari semua unsur hara yang ada dalam tanah. Pada umumnya hasil ini berkaitan
dengan kenyataan bahwa hasil maksimum yang dapat dicapai bila semua kondisi
optimal bila unsur tersedia dalam jumlah yang tepat karena kekurangan atau
kelebihan salah satu unsur hara akan dapat mengurangi efesiensi dari hara yang
pupuk kotoran lembu dengan dosis yang berbeda berpengaruh terhadap produksi
17
tanaman kacang panjang. Pada penggunaan pupuk kotoran lembu produksi yang
tertinggi dicapai pada dosis 700 g/pot, sedangkan pada penggunaan pupuk casting
penggunaan pestisida sintetik yang melebihi dosis dan terus menerus tidak
residu kimia pada hasil panen dan pencemaran lingkungan (Arif, 2015).
tingkat serangan hama yang terjadi pada tanaman kacang panjang. Jeruk nipis dan
jeruk limau memiliki kandungan yang hampir mirip dengan jeruk nipis.
Pemberian dua ekstrak ini dimaksudkan untuk melihat ekstrak mana yang lebih
lingkungan dan keracunan bagi hewan dan manusia. Untuk itu dicari pengganti
berupa insektisida nabati. Ekstrak daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) pada
konsentrasi 250 g/l dapat mematikan rata-rata 9 dari 10 hama walang sangit
(Leptocorisa oratorius) pada tanaman padi. Ekstrak daun jeruk nipis memiliki
bertindak sebagai repellent, antifeedant, dan racun bagi hama walang sangit.
Ekstrak daun jeruk nipis dapat dijadikan sebagai insektisida nabati untuk
18
BAHAN DAN METODE PENILITIAN
Utara dengan ketinggian 70 MPDL dan memiliki pH tanah 5,5. Penelitian ini akan
parang, gembor, ember, bambu, sprayer, meteran, timbangan, triplek, spidol, kayu
kacang panjang, pupuk kotoran lembu, POC kulit pisang, pestisida nabati, EM4
20
Metode Penelitian
terdiri dari dua faktor perlakuan dengan 16 kombinasi perlakuan dan 2 blok
a) Faktor pertama adalah pemberian pupuk kotoran lembu (L) terdiri dari 4
taraf, yaitu :
S0 = 0 kg/plot
S1 = 1 kg/plot
S2 = 2 kg/plot
S3 =3 kg/plot
a) Faktor kedua adalah pemberian pupuk organik cair kulit pisang (P)
A0 = 0 ml/L,air/plot
A1 = 250ml/L,air/plot
A2 = 500ml/L,air/plot
A3 = 750 ml/L,air/plot
( t-1 ) ( n-1 ) ≥ 15
20
21
( 16-1 ) ( n-1 ) ≥ 15
15 ( n-1 ) ≥ 15
15 n ≥ 15 + 15
30
n ≥
15
n ≥2
n ≥ 3 blok
Keterangan :
Yijk = Hasil pengamatan pada blok ke-i, pemberian pupuk kotoran lembutaraf
ke-j, dan pemberian pupuk organik cair kulit pisang pada taraf ke-k.
αj = Efek dari pemberian pupuk kotoran lembu pemberian pada taraf ke-j.
βk = Efek dari pemberian pupuk organik cair kulit pisang tangga pada taraf
ke-k.
(αβ)jk = Efek interaksi antara faktor dari pemberian pupuk kotoran lembu pada
taraf ke-j dan faktor pemberian pupuk organik cair kulit pisang pada taraf
ke-k.
22
εijk = Efek error pada blok ke-i, faktor dari pemberian pupuk kotoran lembu
pada taraf ke-j dan faktor pemberian POC kulit pisang pada taraf ke-k
(Hanafiah, 2011).
PELAKSANAAN PENELITIAN
Alat yang dibutuhkan untuk pembuatan pupuk organik cair kulit pisang adalah
ember, pisau, timbangan, selang dan pengaduk. Bahan yang dibutuhkan untuk
pembuatan pupuk organik cair kulit pisang ini adalah kulit pisang yang sudah
dicincang sebanyak 3 kg, EM4 250 ml, air 10 liter dan gula merah 250 gr.
Cara pembuatannya yaitu letakkan kulit pisang yang sudah dicincang kedalam
ember, masukkan air sebanyak 10 liter, kemudian masukkan gula merah yang
sudah dilarutkan kedalam ember, tambahkan EM4 sebanyak 250ml lalu aduk
hingga semua bahan tercampur kemudian tutup bahan tersebut dengan rapat. Lalu
Persiapan Lahan
Lahan yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah lahan yang
rata serta dekat dengan sumber mata air, bertujuan untuk memudahkan dalam
pengganggu atau gulma yang bertujuan agar tanaman utama bisa menyerap unsur
hara dan air secara maksimal. Lahan dicangkul dan diratakan yang bertujuan
Pembuatan Plot
90 cm x 90 cm , dengan jarak antar blok 100cm dan jarak antar plot 50 cm dengan
23
24
atas plot kemudian membolak balikan dengan cangkul agar pupuk tercampur
dengan tanah dan disiram dengan air. Pupuk kotoran lembu di berikan pada waktu
Persiapan Benih
Benih yang digunakan dibeli dari toko pertanian. Benih kacang panjang
dipilih dengan kriteria yang masih bagus, warnanya cerah, tidak kisut dan
terhindar dari OPT. Beberapa varietas kacang panjang yang bisa digunakan adalah
Kanton tavi yang toleran terhadap hama penggerek polong dan penyakit busuk
polong.
Penanaman
kotoran lembu. Sebelum benih ditanam, ada baiknya benih direndam terlebih
dahulu kedalam air. Perendaman benih ini bertujuan untuk memilih benih yang
baik. Benih yang bisa ditanam ialah benih yang tenggelam saat di rendam,
sedangkan benih yang mengapung tidak digunakan. Kemudian benih yang sudah
dipilih dimasukkan ke dalam lubang tanam. Setiap lubang tanam diisi sebanyak 2
benih, hal ini dilakukan untuk meminimalisir benih yang tidak tumbuh.
Penanaman dilakukan secara manual yaitu dilubangi lubang tanam dengan kayu
Pemasangan Ajir
sebagai penyangga atau penopang tanaman supaya tidak roboh atau ambruk, dan
sebagai tempat merambat tanaman. Tanaman bisa mendapat sirkulasi udara dan
penopang tanaman agar tidak mudah roboh atau terkoyak akibat curah hujan
atau akibat dari aktivitas fisik lainnya, Agar tanaman tumbuh lurus ke arah atas,
mencegah tanaman tidak tumbuh bengkok ke arah samping kanan atau samping
penyampaian nutrisi tanaman dari akar ke atas organ tumbuh tanaman semakin
sesudah tanam benih. Pemasangan ajir ini di tempatkan di antara 2 lubang tanam.
Setiap lima ajir, kemudian diberi silang lanjaran dan kemudian ditali agar lebih
kokoh.
tanaman itu diberi nomor sampel dan dipasang patok standar. Ukuran patok
standart ini dibuat dengan tinggi 5 cm dari atas permukaan tanah dan 5 cm
dibawah permukaan tanah. Pemasangan patok standar ini sangat perlu di lakukan
26
untuk menghindari lebih besar kesalahan dalam pengukuran tanaman sampel yang
dilakukan pada saat pagi hari dengan cara menyiram pupuk organik cair kulit
pisang pada setiap perlakuan. Interval waktu pemberian pupuk organik cair kulit
Penyiraman
penyiraman. Penyiraman sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan sore hari. Jika
Penyisipan
penyisipan ini di lakukan pada saat tanaman umur sekitar 7 hari, agar
Penyiangan
menggunakan tangan.
Pengendalian hama dan penyakit ini dilakukan secara berkala dengan cara
pestisida nabati dari daun jeruk nipis, bawang putih, bawang merah, deterjen cair,
yoghurt
27
28
Pemanenan
usia , biji-biji menonjol dan kulit luar berwarma hijau. Pada umur panen berkisar
antara 45 hari-50 hari. Teknik pemanenan kacang panjang bisa dilakukan dengan
cara memetik yaitu dengan memutar bagian pangkal polong agar polong terlepas
seluruhnya dan tidak menimbulkan luka yang besar. Panen dengan memutar
tanaman kacang panjang mulai mengeluarkan bunga, biasa keluar bunga berumur
pertama sampai panen ketiga, dengan cara menghitung jumlah buah pada masing-
panjang dipanen, dengan cara menimbang kacang panjang perplot pada masing-
29
DAFTAR PUSTAKA
Barus, W.A., H. Khair, dan M.A. Siregar. 2014. Respon Pertumbuhan dan
Produksi Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) Akibat Penggunaan Pupuk
Organik Cair dan Pupuk TSP. Agrium ISSN 0852-1077 (Print) ISSN
2442-7306 (Online). Oktober 2014 Volume 19 No. 1.
Handayani, S.E. 2012. Pengaruh Pemberian Pupuk Bokasi Kulit Pisang Kepok
dan Mahkota Nanas terhadap Pertumbuhan Sawi Pakchoy (Brassica
chinensis L.) dan Pengajarannya di SMA Negeri 3 Palembang. Palembang
: Universitas Muhammadiyah Palembang.
Hadisuwito, sukamto. 2012. “Membuat pupuk cair”. PT. Ago Media Pustaka.
Jakarta
Irawan, M.Z.D.P. 2019. Respons Pertumbuhan dan Produksi Kacang Panjang
terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Kulit Pisang (Musa paradisiaca
L.). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Jakarta.
Marsono, 2012. Pupuk Akar jenis dan Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta
Halaman 39
Moenandir J. 2013. Prinsip – Prinsip Utama Cara Menyukseskan Produksi
Pertanian. Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang.
30
Novizan. 2013. Petunjuk Pemupukan Efektif. Agromedia. Jakarta
Nugroho, P. 2018. Panduan Membuat Pupuk Kompos Cair. Pustaka. Yogyakarta.
Pustaka Baru Press.
Parnata, Ayub. S. 2014. Pupuk organik cair. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Pitojo. 2013. Benih Kacang Panjang. Penerbit Kanisius: Yogyakarta
Rambitan, V.M.M dan Sari, M.P 2013. Pengaruh Pupuk Kompos Cair Kulit
Pisang
Kepok (Musa paradisiaca L.) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Kacang (Archis hypogea L.) sebagai Penunjang Praktikum Fisiologi
Tumbuhan. (Online). Jurnal EduBio Tropika, Vol. 1, No. 1, Hal 1-60.
Rosmarkam, A. dan Nasih Widya Yuwono. 2011. Ilmu Kesuburan Tanah.
Kanisius. Yogyakarta.
Samadi, B. 2013. Usaha tani kacang panjang.
Susetya, D. 2016. Panduan Lengkap Membuat Pupuk Organik. Pustaka Baru
Press. Yogyakarta.
Susila, T.E. 2012. Pengembangan Sentra Produksi Sayuran dan Buah di Lahan
Pantai Melalui Hidroponik.
Widodo, W. D. 2014. Memperpanjang Umur Produktif Cabai. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Wijaya, K.A. 2013. Nutrisi Tanaman Sebagai Penentu Kualitas Hasil dan
Resistensi Alami Tanaman. Prestasi Pustaka. Jakar
31
LAMPIRAN
Ulangan I Ulangan II U
S2A0 S1A3
S3A2 S2A0
S0A2 S1A1
KON2B
S0A1 S0A1
S3A1 S3A3
S
S2A3 S2A1
S2A2 S1A2
S1A1 S2A2
S2A1 S0A0
Keterangan :
S1A2 S1A0
Jumlah blok : 3 blok
S1A0 S3A0 Panjang Plot :90 cm
Lebar Plot :90 cm
S0A3 S3A2 Jarak Antar Blok :100 cm
Jarak Antar Plot :50 cm
Jumlah Plot :32 plot
S0A0 S3A1 Jumlah Tanaman/plot:9 tanaman
Jumlah Tanaman Sampel/plot : 4 tanaman
S1A3 S2A3 Jumlah Keseluruhan : 288 tanaman
S3A3 S0A2
S3A0 S0A3
32
Lampiran 2 : Skema Plot Penelitian
90 cm
15 cm 30cm
zmzmzm
30cm
zmzmzm 90 cm
= Letak Tanaman
= sempel
Jarak tanam = 30 cm × 30 cm
Panjang plot = 90 cm
Lebar plot = 90 cm
33
DESKRIPSI KACANG PANJANG VARIETAS KANTON TAVI
Lampiran 3
34