Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA JENIS PUPUK

KANDANG DAN PUPUK NPK TERHADAP


PERKEMBANGAN PERTUMBUHAN
TANAMAN JAGUNG (Zea mays L)

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh :

SIMEON TRIOMAN FAU


Agroteknologi/19.061.111.026

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DARMA AGUNG
MEDAN
2022
PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA JENIS PUPUK
KANDANG DAN PUPUK NPK TERHADAP
PERKEMBANGAN PERTUMBUHAN
TANAMAN JAGUNG (Zea mays L)

PROPOSAL PENELITIAN

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Melakukan Penelitian Skripsi Program Studi
Agroteknologi pada Fakultas Pertanian, Universitas Darma Agung, Medan

Oleh :

SIMEON TRIOMAN FAU


Agroteknologi/19.061.111.026

Disetujui Oleh

Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Prof Dr. Ir. B. A. Sirait., MS Dr. Ir. Fransiskus Gultom., M.Pd

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DARMA AGUNG
MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat serta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal

penelitian ini dengan judul "Pengaruh Pemberian Jenis Pupuk Kandang dan Pupuk

NPK terhadap Perkembangan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L)".

Pada kesempatan ini tidak lupa penulis ucapkan terima kasih :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Bilter A. Sirait., MS selaku dosen pembimbing pertama

dengan penuh keikhlasan, dan kesabaran yang telah memberikan bimbingan,

pengarahan dan motivasi dalam penyusunan proposal penelitian ini.

2. Bapak Dr. Ir. Fransiskus Gultom., M.Pd selaku dosen pembimbing kedua

yang telah memberikan saran, nasehat dan dukungan sehingga penulisan

proposal penelitian ini dapat terselesaikan.

3. Ibu Nelly M.R. Sinaga., SP, M.MA selaku Dekan Fakultas Pertanian,

Universitas Darma Agung, Medan.

4. Bapak Ir. Osten M. Samosir., MP selaku Ketua Jurusan Program Studi

Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Darma Agung, Medan.

5. Seluruh dosen dan staf yang telah membantu dan memberikan kemudahan,

terimakasih atas semua ilmu dan bimbingannya.

6. Kedua orang tuaku yang selalu memberikan do'a, semangat, serta motivasi

kepada penulis sampai saat ini.

7. Teman-teman jurusan agroteknologi dan agribisnis, terimakasih telah menjadi

sahabat dan keluarga selama 4tahun perkuliahan yang berjuan bersama-sama

menyelesaikan studi sampai memperoleh gelar.


8. Semua pihak yang ikut membantu dan memberikan dukungan baik moril

maupun materil dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.

Penulis berharap semoga proposal penelitian ini dapat memberikan

manfaat ba gi penulis khususnya, dan bagi para pembaca. Semoga Tuhan Yang

Maha Esa senantiasa mmeberikan ilmu yang bermanfaat dan melimphkan

berkatnya. Amin.

Medan, Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i


DAFTAR ISI ........................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ..................................................................... 1


1.2. Rumusan Masalah ............................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................. 3
1.4. Hipotesis Penelitian ............................................................. 4
1.5. Manfaat Penelitian ............................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. a ........................................................................................... 6
2.2. b ........................................................................................... 7
DAFTAR TABEL

1. DAAD ................................................................................ 1
DAFTAR GAMBAR

1. ADADADA ....................................................................................... 1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanaman Jagung (Zea mays) merupakan jenis tanaman biji-bijian (serelia)

dari keluarga rumput-rumputan (poaecae) yang berpotensi dan memiliki peluang

tinggi untuk dikembangkan karena memiliki sumber karbohidrat dan protein yang

cukup besar. Tanaman jagung banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, diantaranya

sebagai bahan pakan, pangan, dan lain-lain. Saat ini, jagung menjadi salah satu

tanaman yang penting dalam komponen bahan pakan karena produksi jagung

lebih banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan bahan pakan ternak.

Organ tanaman jagung yang dimanfaatkan sebagai bahan pakan ternak,

diantaranya : daun, batang, kelobot, tongkol, dan biji jagung.

Di Indonesia perkembangan tanaman jagung masih terbatas pada petani-

petani bermodal kuat yang mampu menerapkan teknik budidaya secara intensif.

Keterbatasan ini disebabkan oleh harga benih yang relatif mahal, kebutuhan

pengairan dan pemeliharaan yang intensif, ketahanan terhadap hama dan penyakit

yang masih rendah dan kebutuhan pupuk yang cukup tinggi. Di samping itu juga

karena kurangnya informasi dan pengetahuan petani mengenai budidaya jagung

manis serta masih sulitnya pemasaran (Budiman, 2016).

Sumatera Utara salah satu penyumbang produksi jagung nasional.

Berdasarkan data statistik produksi jagung di Provinsi Sumatera Utara tahun 2022

yakni sebesar 1.806.544 ton dengan luas lahan sebesar 289.238 ha, naik sebesar

82.145,7 ton dibandingkan dengan tahuh 2019 dengan jumlah produksi sebesar

1.724.398,3 ton dan luas lahan sebesar 273.702,8 ha.


Kebutuhan jagung yang terus meningkat dan jika tidak diimbangi dengan

peningkatan produksi yang memadai akan menyebabkan Sumatera Utara harus

mengimpor jagung dalam jumlah besar. Perluasan areal tanam merupakan salah

satu upaya untuk meningkatkan jagung nasional terutama dengan memanfaatkan

lahan kering yang masih banyak tersedia, dengan total luas areal 52,4 juta hektar

yang tersebar di seluruh indonesia. Akan tetapi sebagian besar lahan tersebut

merupakan lahan kering marginal. Lahan kering marginal merupakan lahan yang

mempunyai tingkat kesuburan rendah, bereaksi masam dengan pH tanah dibawah

5,5 dan kandungan hara makro N, P, K,Ca dan Mg rendah serta tingginya

kelarutan Al dan Fe yang dapat meracuni pertumbuhan tanaman (Moelyohadi,

2018).

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesuburan

tanah pada lahan kering dapat dilakukan dengan pemberian pupuk kandang.

Seperti pupuk kandang kambing, ayam dan sapi yang dapat berperan penting

memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, serta dapat memperbaiki sifat biologi

tanah dengan semakin berkembangnya mikro organisme dalam tanah akan

menjadikan tanah lebih baik.

Petani di Sumatera Utara umumnya masih menggunakan pupuk.

Anorganik. Hal ini bahwa pemberian pupuk anorganik ke dalam tanah dapat

menambah ketersediaan hara yang cepat bagi tanaman dan dapat menyediakan

dengan segera kebutuhan hara tanaman dan efeknya yang nyata. Penggunaan

pupuk anorganik menghasilkan panen yang baik, tetapi kendala ketersediaan

pupuk anorganik adalah distribusi pupuk yang tidak tepat waktu, kelangkaan

pupuk, harga yang relatif tinggi sehingga sulit dijangkau petani. Selain itu
penggunaan pupuk anorganik dalam jangka waktu panjang dapat mengakibatkan

dampak negatif terhadap tanah dan lingkungan. Soluasi yang ditawarkan adalah

dengan menggunakan pupuk kandang. Penggunaan pupuk kandang dapat

mengurangi penggunaan pupuk anorganik, karena pupuk kandang berpengaruh

besar terhadap perbaikan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

Pupuk kandang selain berfungsi sebagai penyimpanan unsur hara yang

bersifat slow release juga dapat menjaga suhu dan kelembaban didalam dan diatas

tanah. Pemberian bahan organik pada tanah dapat memperbaiki struktur tanah

sehingga aerasi dan infiltrasi tidak terhambat, dengan demikian dapat menambah

daya serap air dalam tanah serta mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi

tanaman (Yuliarti, 2019).

Penggunaan pupuk organik sebaiknya dikombinasikan dengan pupuk

anorganik untuk saling melengkapi. Pemberian pupuk organik yang

dikombinasikan dengan pupuk anorganik dapat meningkatkan produktivitas

tanaman dan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk. Aplikasi pupuk

anorganik dilakukan untuk menyediakan unsur hara N, P, dan K dalam bentuk

pupuk tunggal ataupun majemuk. Salah satu pupuk majemuk yang biasa

digunakan petani adalah pupuk majemuk NPK Mutiara 16:16:16 (mengandung

16% N, 16% P2O5, dan 16% K2O). Hal ini berarti pupuk NPK mutiara

mengandung unsur hara makro seimbang yang baik bagi pertumbuhan tanaman.

Tanaman juga membutuhkan unsur hara mikro yang tidak banyak didapat pada

pupuk NPK sehingga penggunaan pupuk anorganik perlu dipadukan dengan

pengunaan pupuk kandang agar dapat menambah unsur hara yang dibutuhkan

tanaman dan sekaligus meningkatkan sumber bahan organik tanah. Namun


berdasarkan dari hasil survey pengamatan dan wawancara langsung dengan petani

jagung menerangkan bahwa pemberian dosis pupuk NPK oleh petani terhadap

tanaman semusim masmih diatas rekomendasi hingga mencapai dua kali lipat

(400 kg/ha) meskipun sudah dikombinasikan dengan pupuk kandang. Oleh karena

itu perlu dilakukan pengujian terhadap pemberian berbagai jenis pupuk kandang

dan pupuk NPK 16:16:16 dengan beberapa dosis untuk melihat penganruh yang

diberikan oleh keduanya pada perkembangan dan pertumbuhan tanaman jagung.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh pemberian berbagai jenis pupuk kandang terhadap

perkembangan dan pertumbuhan tanaman jagung ?

2. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk NPK 16:16:16 terhadap

perkembangan dan pertumbuhan tanaman jagung ?

3. Bagaimana interaksi pemberian berbagai jenis pupuk kandang dan pupuk

NPK 16:16:16 terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman jagung ?

1.3. Tujaun Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian berbagai jenis pupuk

kandang terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman jagung.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian pupuk NPK 16:16:16

terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman jagung.

3. Untuk mengetahui bagaimana interaksi pemberian berbagai jenis pupuk

kandang dan pupuk NPK 16:16:16 terhadap perkembangan dan pertumbuhan

tanaman jagung.
1.4. Hipotesis Penelitian

1. Diduga ada pengaruh pemberian berbagai jenis pupuk kandang terhadap

perkembangan dan pertumbuhan tanaman jagung.

2. Diduga ada pengaruh pemberian pemberian pupuk NPK 16:16:16 terhadap

perkembangan dan pertumbuhan tanaman jagung.

3. Diduga ada interaksi pemberian berbagai jenis pupuk kandang dan pupuk

NPK 16:16:16 terhadap perkembangan dan pertubmbuhan tanaman jagung.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Untuk memperoleh dosis optimum dari berbagai jenis pupuk kandang dan

pupuk NPK terhadap perkembangan dan pertumbuhan tanaman jagung.

2. Sebagai bahan informasi untuk pihak yang ingin melakukan budidaya

tanaman jagung.

3. Sebagai bahan penyusunan skripsi untuk memenuhi persyaratan dalam

memperoleh gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Darma

Agung Medan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

2. Peranan Pupuk Kandang Sapi

Menurut Musnawar (2009), pupuk kandang sapi merupakan perpaduan

antara kotoran-kotoran padat dan cair dari sapi yang telah tercampur dengan

sisasisa makanan maupun air urine sapi, sehingga komposisinya terdiri dari

padatan dan cairan. Pupuk kandang sapi memiliki kandungan unsur hara yang

rendah bila dibandingkan dengan pupuk yang lain atau pupuk anorganik tetapi

pupuk kandang sapi sangat berperan dalam meningkatkan kandungan humus

tanah, memperbaiki struktur tanah dan mendorong kehidupan jasad renik tanah.

Pupuk kandang sapi memiliki kandungan serat yang tinggi. Serat

merupakan senyawa rantai karbon yang akan mengalami proses dekomposisi,

senyawa tersebut memerlukan N yang terdapat dalam kotoran, sehingga kotoran

sapi tidak dianjurkan untuk diaplikasikan dalam bentuk segar, perlu pematangan

atau pengomposan terlebih dahulu (Ramadhani, 2010). Apabila pupuk kandang

sapi diaplikasikan tanpa pematangan maka akan terjadi perebutan unsur N antara

tanaman dengan proses dekomposisi kotoran.

Kotoran sapi juga memiliki kadar air yang tinggi sehingga dalam proses

dekomposisi tidak menghasilkan panas, petani sering menyebut kotoran sapi

sebagai pupuk dingin. Pupuk kandang sapi sebaiknya diberikan sebelum tanam,

supaya pupuk kandang sapi sudah tercampur dengan tanah dan bereaksi

memperbaiki kondisi tanah tersebut. Pertimbangan lain adalah untuk menghindari

pemberian pupuk kandang sapi yang belum matang. Ciri- ciri pupuk kandang sapi
yang sudah matang adalah tidak berbau tajam (bau amoniak), berwarna coklat tua,

tampak kering, tidak terasa panas bila dipegang, dan gembur bila diremas.

Penggunaan pupuk kandang sapi sudah cukup lama diterapkan dengan

keberhasilan pemupukan dari petani berkelanjutan. Hal ini disebabkan karena

pupuk kandang sapi memang dapat menambah tersedianya unsur hara bagi

tanaman (Saragih, 2008).

Kualitas pupuk kandang sapi ditentukan oleh kandungan unsur hara,

tingkat pelapukanya, macam makanan dan sistem pemeliharaan, kandungan bahan

lain misalnya alas kandang dan sisa makanan yang belum tercemar, kesehatan dan

umur, serta metode pengolahan dan penyimpanan sebelum dipakai. Kotoran sapi

menyediakan unsur hara bagi tanaman yang berlangsung secara perlahanlahan,

sehingga unsur hara menjadi tidak cepat hilang (Lingga, 1986). Kandungan

analisis pupuk kandang sapi dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabe 1.2. Hasil Analisis Pupuk Kandang Sapi

No Parameter Kadar Tingkat


Kandungan Hara
1 C-Organik 15,94 (%) Sangat Tinggi
2 N-total 1,36 (%) Sangat Tinggi
3 C/N 12,96
4 P-Bray 2 370,00 (ppm) Sangat Tinggi
5 K- dapattukar 2,40 (m.e/100 g) Sangat Tinggi
6 Na- dapattukar 0,24 (m.e/100 g) Rendah
7 Ca- dapattukar 5,14 m.e/100 g) Sedang
8 Mg- dapattukar 1,30 (m.e/100 g) Sedang
9 KTK 13,14 (m.e/100 g) Rendah
Sumber : Lumbanraja Dan Harahap (2015)

Pupuk kandang sapi dapat memperbaiki sifat-sifat tanah seperti sifat fisik,

sifat kimia, dan sifat biologi tanah. Beberapa sifat fisik tanah yang dapat di

perbaiki antara lain (1) kestabilan agregat tanah, (2) menggemburkan tanah, (3)

memperbesar porositas dan aerase tanah, (4) memperbaiki tata air tanah dan, (5)
memperbesar kapasitas pegang air tanah. Beberapa sifat kimia tanah yang dapat

diperbaiki dalam penambahan pupuk kandang kedalam tanah antara lain (1)

meningkatkan KTK tanah, (2) meningkatkan kandungan unsur hara di dalam

tanah, (3) meningkatkan KB tanah, (4) meningkatkan pH tanah dan, (5)

menurunkan kandungan Al dalam tanah. Selain itu, penambahan pupuk kandang

sapi juga dapat memperbaiki sifat biologi tanah antara lain meningkatkan aktivitas

mikroorganisme atau jasad renik tanah (Lumbanraja dan Harahap, 2015).

Menurut Robentus (2012), Pupuk kandang sapi dianggap sebagai pupuk

lengkap karena mempunyai fungsi yang lengkap yaitu menyediakan unsur hara

bagi tanaman dengan kandungan zat hara yang lengkap dan berimbang, kemudian

memperbaiki struktur tanah karena adanya bahan organik yang telah mengalami

penguraian oleh mikroorganisme sehingga memantapkan agregat tanah yang lebih

besar, selanjutnya memperbaiki daya serap tanah terhadap air, dimana

kemampuan tanah menyerap air lebih besar sehingga berpengaruh positif terhadap

hasil tanaman terutama pada musim kemarau dan meningkatkan kegiatan biologi

tanah karena bahan organik dimanfaatkan oleh mikroorganisme tanah sebagai

sumber energi.

2. Peranan Pupuk NPK

Pupuk NPK Mutiara merupakan pupuk majemuk lengkap (Complete

fertilizer) yang mengandung unsur hara N (16%) dalam bentuk NH3, P (16%)

dalam bentuk P2O5 dan K (16%) dalam bentuk (K2O). Unsur Nitrogen (N)

diperlukan untuk pembentukan karbohidrat, protein, lemak dan persenyawaan

organik lainnya dan unsur Nitrogen memegang peranan penting sebagai penyusun

klorofil yang menjadikan daun berwarna hijau. Unsur fosfor (P) berperan penting
dalam transfer energi di dalam sel tanaman, mendorong perkembangan akar dan

pembuahan lebih awal, memperkuat batang sehingga tidak mudah rebah, serta

meningkatkan serapan pada awal pertumbuhan. Unsur kalium (K) juga sangat

berperan dalam pertumbuhan tanaman misalnya untuk memacu translokasi

karbohidrat dari daun ke organ tanaman (Agustina, 2004).

Menurut Rosmarkam dan Yuwono (2002), pupuk majemuk NPK

merupakan pupuk campuran yang mengandung lebih dari satu macam unsur hara

tanaman (makro maupun mikro) terutama N, P dan K. Pupuk NPK memiliki

kelebihan yaitu dengan satu kali pemberian pupuk dapat mencakup beberapa

unsur sehingga lebih efisien dalam penggunaan bila dibandingkan dengan pupuk

tunggal.

Pupuk NPK adalah jenis pupuk yang sering digunakan untuk pemupukan

dalam pertanian dan mudah ditemukan di pasaran karena mengandung unsur hara

yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Pupuk jenis NPK merupakan jenis

pupuk majemuk yang dapat menunjang pertumbuhan tunas muda dan dapat

meningkatkan daya tahan tumbuhan dari serangan penyakit. (Kushartono, dkk.,

2009).

DAFTAR PUSTAKA
Budiman, H. 2016. Budidaya Jagung Organik Varietas Baru Yang Kian Diburu.
Pustaka Baru Press, Yogyakarta.

Moelyohadi, Y. 2018. Respon Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas


Jagung (Zea mays L.) Terhadap Pemberian Jenis Kompos Limbah
Perkebunan Kelapa Sawit Pada Tingkat Pemupukan Kimia Dosis Rendah
Di Lahan Kering Suboptimal.

Yuliarti, N. 2019. 1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik. Andi. Yogyakarta. 70

Anda mungkin juga menyukai