Anda di halaman 1dari 12

PRAKTIKUM

SILVIKULTUR RAWA GAMBUT

PENGELOLAAN TANAH DAN PEMUPUKAN

PENGAMPU MATA KULIAH:

Dr.Ir.Johanna M Rotinsulu., M.P

MAHASISWA:
Fristy Mei Kusmayati (203020404076)

JURUSAN/PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2021
KATA PENGANTAR

Palangka Raya, 9 Desember


2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan Praktikum..................................................................................1

BAB II KAJIAN TEORI .................................................................................2

BAB III METODE PARKTIK.........................................................................4


A. Tempat dan waktu.................................................................................4
B. Bahan dan alat.......................................................................................4
C. Pelaksanaan...........................................................................................4
D. Pelaporan..............................................................................................4

BAB IV HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN.................................5

A. Menyiapkan Lokasi Penanaman...........................................................5


B. Menyiapkan Lubang Tanam.................................................................5
C. Penanaman dan Pemupukan.................................................................5
D. Pemeliharaan.........................................................................................6

BAB V.KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................7

3.1...............................................................................................................
Kesimpulan...........................................................................................7
3.2...............................................................................................................
Saran.....................................................................................................7

iii
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................8

iv
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penanaman merupakan salah satu bagian terpenting dalam rangkaian kegiata


pelestarian hutan dan mencegah terjadinya degradasi lahan. Proses dalam pelaksanaan
penanaman dan kondisi tanah sangat menentukan apakah tanaman akan tumbuh atau
tidak. Oleh karenanya, penanaman perlu dilakukan dengan mempertimbangkan
kondisi tanah yang sesuai dengan tata cara dan prosedur yang tepat.
Sebelum menanam, survey lapangan perlu dilakukan terlebih dahulu untuk
menetapkan lokasi penanaman. Kegiatan survey meliputi antara lain mengidentifikasi
status lahan, menganalisa sebelum menanam, menganalisa tutupan lahan, menilai
kondisi hidrologis, serta mengumpulkan berbagai informasi lain yang relevan di lokasi
penanaman. Data dan informasi ini digunakan sebagai dasar dalam penetapan lokasi
penanaman. Selain itu untuk melakukan tindakan pemeliharaan seperti kegiatan
pemupukan.
Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua
faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan
yang sangat menentukan lajunya pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu
tanaman adalah tersedianya unsur-unsur hara yang cukup di dalam tanah.
Pada pelaksanan praktek ini yang akan dilaksanakan adalah kegiatan penyiapan
bahan tanaman dan pemeliharaan tanaman berupa pupuk dan pemupukan

B. Tujuan Umum dan Khusus

Tujuan Umum praktikum ini adalahAgar mahasiswa mampu melakukan pengelolaan


tanah (kesuburan tanah) melalui kegiatan pemupukan yang tepat pada tanaman
Tujuan Khusus praktik Mahasiswa adalah,
1. Mahasiswa mengetahui tempat tumbuh yang tepat untuk tanaman
2. Mahasiswa mengetahui dosis pupuk yang tepat untuk pertumbuhan tanaman.
3. Mahasiswa mengetahui kelebihan dan kekurangan jenis an organik

1
II. KAJIAN TEORI

Rendahnya ketersediaan unsur hara dalam tanah menyebabkan rendahnya


tingkat kesuburan tanah, hal ini akan menjadi faktor pembatas dari hasil tanaman.
Penambahan unsur hara untuk kesuburan tanah sangat diperlukan, karena zat-zat yang
terdapat dalam tanah senantiasa tidak tersedia dan tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan tanaman Dari 105 unsur yang ada di atas permukaan bumi ini, ternyata baru
16 unsur yang mutlak diperlukan oleh suatu tanaman untuk dapat menyelesaikan
siklus hidupnya dengan sempurna. Ke- 16 unsur tersebut terdiri dari 9 unsur makro
dan 7 unsur mikro. 9 unsur makro dan 7 unsur mikro inilah yang disebut sebagai unsur
-unsur esensial.
Menurut Soepardi (1986) untuk tumbuh dengan baik tanaman memerlukan
unsur hara esensial yaitu: unsur hara makro, unsur hara mikro serta unsur lainya yang
dapat meningkatkan populasi mikroorganisme. Pertumbuhan dan perkembangan
tanaman sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah faktor tanah,
varietas, pemupukan dan fakor iklim.
Usaha yang dilakukan untuk memperbaiki kesuburan tanah adalah dengan
melakukan pemupukan menggunakan pupuk organik. Kandungan unsur hara dalam
pupuk kandang tidak terlalu tinggi, tetapi jenis pupuk ini mempunyai lain yaitu dapat
memperbaiki sifat – sifat fisik tanah seperti permeabilitas tanah, porositas tanah,
struktur tanah, daya menahan air dan kation – kation tanah. Tumbuhan memerlukan
sejumlah nutrisi untuk menunjang hidup dan pertumbuhannya. Tumbuhan
membutuhkan unsur makro dan mikro dalam jumlah tertentu yang bervariasi
tergantung jenis dan tingkat kebutuhan aktivitasnya. Misal, unsur hara mikro seng (Zn)
tembaga (Cu) merupakan unsur hara mikro yang esensial. Tembaga (Cu) berfungsi
sebagai aktifator untuk berbagai enzim, dan berperan dalam pembentukan klorofil.
Seng (Zn) penting untuk metabolisme dalam tomat. Kandungan Pb dalam tumbuhan
mempunyai batasan. Apabila banyak dalam tumbuhan maka akan menganggu
pertumbuhan dan bersifat racun. Sommer adalah penemu pertama yang menjelaskan
bahwa tembaga merupakan mikronutrien penting untuk tanaman tomat, bunga
matahari, dan rami.

2
Pertanian organik sudah lama dikenal oleh manusia yakni sejak ilmu bercocok
tanam diterapkan oleh nenek moyang kita. Pada saat itu semuanya dilakukan dengan
cara tradisional dan menggunakan bahan–bahan alamiah. Sejalan dengan
perkembangan ilmu pertanian dan jumlah populasi manusia maka kebutuhan pangan
juga meningkat. Saat revolusi hijau di Indonesia yang memberikan hasil signifikan
terhadap pemenuhan kebutuhan pangan. Penggunaan pupuk sintetis, penanaman
varietas unggul berproduksi tinggi (high yield variety), penggunaan pestisida
intensifikasi lahan mengalami peningkatan. Namun dengan perkembangan jaman,
belakangan ini banyak ditemukan berbagai permasalahan akibat kesalahan manajemen
di lahan pertanian yaitu pencemaran oleh pupuk kimia dan pestisida kimia akibat
pemakaian bahan – bahan tersebut secara berlebihan dan berdampak terhadap
penurunan kualitas lingkungan dan kesehatan manusia akibat tercemarnya bahan–
bahan sintesis tersebut.
Indonesia dikenal sebagai negara agraris, karena sekitar 70% penduduknya
tinggal di daerah pedesaan. Kondisi seperti ini mengakibatkan peranan dalam sektor
pertanian menjadi andalan utama mata pencaharian penduduk Indonesia. Kontribusi
sektor pertanian terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) diprediksikan akan terus
menurun pada masa yang akan datang. Hal ini harus dilakukan pencegahan yaitu
dengan cara meningkatkan produksi pertanian baik secara kualitas maupun kuantitas.
Tanaman tidak akan tumbuh baik dan produksinya rendah bila persyaratan
tumbuhnya tidak dipenuhi. Untuk memperoleh produksi yang tinggi, maka diperlukan
pertumbuhan tanaman yang sehat dan subur, yaitu dengan media tumbuh yang subur
dan pemeliharaan yang terpadu. Dimana hal ini merupakan salah satu faktor yang ikut
menjamin keberhasilan pertumbuhan dan produksi tanaman.
A.

3
III. METODE PARKTIK
A. Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum pendataan jenis tanaman dilakukan pada selasa, 28
November 2022 mulai pukul 15.00 WIB sampai selesai. Berlokasi di kawasan
penghijauan Rektorat Universitas Palangka Raya

B. Bahan dan Alat


Bahan yang digunakan dalam penelitian :
 Tanaman Jelutung (Dyera lowii Hook.F) dan Meranti Tembaga
(Shorea leprosula)
 Pupuk an organik (NPK Majemuk 16:16:16): 30 gr/tanaman.

Alat yang digunakan:


 Alat kerja dst (disesuaikan dengan alat yang digunakan dilapangan)

C. Pelaksanaan
- Menyiapkan lokasi penanaman
- Menyiapkan lubang tanam
- Penanaman dan Pemupukkan
- Pemeliharaan

D. Pelaporan
Layout laporan sbb:
1. Pendahuluan
2. Kajian Pustaka
3. Metode Praktik
4. Hasil Praktikum dan pembahasan, dilampirkan dengan hasil dokumentasi
kegiatan Praktikum
5. Kesimpulan dan saran
6. Daftar Bacaan

4
IV. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

A. Menyiapkan Lokasi Penanaman


Survei lahan merupakan pekerjaan yang sangat penting untuk
melakukan penanaman. Pekerjaan survei lahan diperlukan untuk mengetahui
bagaimana kondisi lahan tersebut, jadi kita bisa mengetahi dimana posisi
penanaman evesien. Hasil survei lahan akan memberikan informasi dan/atau
arahan penggunaan lahan yang diperlukan, dan akhirnya nilai harapan produksi
yang kemungkinan akan diperoleh. Didalam pelaksanaan survei lahan
diperlukan data dan informasi tentang kondisi lahan dan persyaratan
penggunaan lahan. Pemanfaatan lahan sebaiknya sesuai dengan potensi lahan
yang dimiliki. Setiap lahan memiliki karakteristik yang berbeda – beda,
sehingga perlu pemahaman yang lebih mendalam tentang kajian potensi lahan
untuk pemanfaatan lahan. Pemanfaatan lahan pada lahan yang memiliki potensi
lahan tinggi, tentu berdampak positif terhadap hasil pemanfaatan lahan
tersebut.

B. Menyiapkan Lubang Tanam


Tahap kedua dalam sebuah penanaman adalah pembuatan lubang
tanam, Menggali lubang tanaman yang luas adalah kunci pertumbuhan cepat
pohon. Tentukan lubang untuk ditanam sebesar dua kali lebih lebar dari bola
akar, tiga kali lebarnya bahkan lebih baik. Untuk mencegah pengendapan,
kedalamannya tidak lebih dari ketinggian bola akar.

C. Penanaman dan Pemupukan


Setelah lubang selesai di buat, Kita bisa langung menanam bibit Pohon
yang sudah kita sediakan. Pada saat penutupan lobang tanaman kita harus
membuat gundukan, gundukan mampu meningkatkan suplai hara pada
tanaman karena stimulasi dari mineralisasi humus. Kondisi lingkungan inilah
yang dapat menjelaskan dengan adanya gundukan, pertumbuhan tanaman
gemor menjadi lebih baik.

5
Pemupukan bertujuan memberikan tambahan nutrisi pada tanah, yang
secara langsung maupun tidak langsung akan diserap oleh tanaman untuk
metabolismenya. Dalam pemupukan pohon kita bisa menaburkan pupuk di
skitaran gundukan yang telah kita buat tadi. Banyak pupuk yang bisa gunakan
adalah 30 gram per pohonnya.

D. Pemeliharaan
Tahap Terakhir adalah pemeliharaan, Pemeliharaan tanaman adalah
perlakuan terhadap tanaman dan lingkungannya agar tanaman tumbuh sehat
dan normal melalui pendangiran, penyiangan, penyulaman, pemupukan dan
pemberantasan hama dan penyakit.
Waktu yang tepat untuk penyiraman dan pemberian pupuk pada tanam
adalah pagi dan sore hari. Pagi hari adalah waktu terbaik untuk menyiram
tanaman karena cocok dengan siklus pertumbuhan alami tanaman. Tanaman
siap untuk mengonsumsi air di awal pagi hari, ketika matahari sudah terbit
namun belum terlalu tinggi. Di siang hari, tanaman sebaiknya disiram sebelum
sinar matahari terasa terlalu panas.

6
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum yang sudah dilakukan, kita bisa
mengetahui apa-apa saja yang perlu kita lakukan dalam penanaman
pohon dan bagai mana cara menanam pohon yang baik dan benar serta
cara pemberian pupuk pada bibit pohon, dan kapan saja waktu yang
tepat untuk pemberian air pada pohon.
Menanam dan merawat pohon tidaklah semudah yang
dibayangkan. Namun secara tidak langsung, kegiatan ini menumbuhkan
sikap kepedulian terhadap lingkungan.

B. Saran
Kegiatan seperti ini perlu dilanjutkan secara terus menerus agar
memberi dampak yang positif bagi lingkungan sekitar.
Para mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa perlu
meningkatkan kesadaran pribadinya akan pentingnya pelestarian
lingkungan dan tau bagaimana cara menanam pohon yang baik dan
benar.

7
DAFTAR BACAAN

https://www.kompas.com/homey/read/2021/02/12/113600076/ini-yang-perlu-
diketahui-soal-pemupukan-tanaman

https://kms-troper.brg.go.id/2020/11/24/pola-tanam-agroforestri-di-lahan-
gambut-teknik-gundukan-dan-surjan/

https://binamarga.pu.go.id/index.php/peraturan/dokumen/tata-cara-
pemeliharaan-tanaman-lansekap-jalan
http://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/1756
https://jurnal.ugm.ac.id/jp2m/article/download/41619/23125

Anda mungkin juga menyukai