MIKROORGANISME PENAMBAT
NITROGEN PADA TANAMAN
Dosen Pengampu:
Nani Yulianti,SP.,M.Si
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Andri Taufik Hidayat (A.2011078)
Naimmatul Qori’ah (A.2110621)
M.Dodi Jalaludin (A.1810917)
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN
1.1Latar belakang......................................................................................... 1
1.2Tujuan .................................................................................................... 2
1.3Manfaat .................................................................................................. 2
II. PEMBAHASAN
2.1Pengertian Nitroge ................................................................................. 3
2.2Manfaat Nitrogen Bagi Tanaman ........................................................... 3
2.3Mikroba Sebagai Penambat Nitrogen..................................................... 5
III. PENUTUP
3.1Kesimpulan ............................................................................................ 7
3.2Saran ...................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 8
I. PENDAHULUAN
I.2 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui mikroorganisme penambat nitrogen dan
tanaman pada tanaman.
I.3 Manfaat
Manfaat dari makalah ini diharapkan bisa dijadikan sebagai bahan informasi
kepada masyarakat khususnya petani tentang mikroorganisme penambat nitrogen
dan tanaman.
2
II. PEMBAHASAN
4
II.3 Mikroba sebagai Penambat Nitrogen
Mikroba penambat nitrogen mempunyai kemampuan meningkatkan efisiensi
penggunaan nitrogen tersedia dalam tanah. Mikroba tersebut menggunakan nitrogen
bebas untuk sintesis sel protein yang mana protein tersebut akan mengalami proses
mineralisasi dalam tanah. Mikroba penambat nitrogen berkontribusi dalam
ketersediaan nitrogen untuk tanaman. Kadar nitrogen di dalam tanah akan semakin
berkurang seiring dengan meningkatnya pertumbuhan suatu tanaman, dengan
demikian kebutuhan akan unsur Nitrogen akan semakin meningkat, terutama pada
fase pertumbuhan vegetatif (Rohmah, Muslihatin, & Nurhidayati, 2016).
Aktivitas bakteri Rhizobium sp., Azospirillum sp., Azotobacter sp. adalah
menyediakan unsur N dan beberapa mampu menyediakan unsur P bagi tanaman
(Widawati, 2015). Bakteri tersebut akan menambat N dari udara dan mengubahnya
menjadi NH3 dengan menggunakan nitrogenase, kemudian NH3 diubah menjadi
glutamin atau alanin sehingga bisa diserap oleh tanaman dalam bentuk NO 3 dan NH4.
Azotobacter sp. memiliki fungsi sebagai penambat nitrogen, hal ini sangat
menguntungkan karena dapat mencukupi kebutuhan nitrogen tanaman. Genus
Azotobacter sp. memiliki ciri-ciri dengan sel berbentuk batang, gram negatif, bersifat
aerobik obligat dan mempunyai ukuran sel yang lebih panjang dari prokariot lainnya
dengan diameter sel 2-4 μm atau lebih (Erfin, Sandiah, & Malesi, 2016).
Kemampuan fiksasi N bakteri Azotobacter sp. berkisar antara 2-15 mg N/g
sumber karbon. Azotobacter sp. mempunyai kemampuan menambat nitrogen sebesar
228 mg/g berat kering sel pada pH netral yang diuji menggunakan metode ARA
(Acetilen Reduction Assay). Azotobacter sp. telah banyak diteliti untuk dibuat
sebagai penyusun biofertilizer. Penggunaan biofertilizer dari Azotobacter sp. pada
tanamantanaman C4 seperti sorghum (Sorghum bicolor), bawang, dan gandum
menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi (Todar, 2008). Inokulan Azospirillum
sp. dan Azotobacter sp. terbaik untuk dikembangkan sebagai pupuk hayati pada
tanaman padi (Marlina, Silviana, & Gofar, 2013).
5
Mikroorganisme mempunyai peran dan fungsi penting dalam mendukung
terlaksananya pertanian ramah lingkungan. Mikroorganisme diposisikan sebagai
produsen hara yang hasil kerjanya berfungsi sebagai pensuplai utama kebutuhan
hara dalam menunjang pertumbuhan tanaman. Bakteri penambat nitrogen
mempunyai kemampuan dalam meningkatkan maupun memperbaiki kandungan
unsur nitrogen dalam tanah. Selain itu juga mampu menghasilkan substansi zat
pemacu tumbuh yang dapat memacu pertumbuhan tanaman (Permatasari &
Nurhidayati, 2014).
6
III. PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Unsur hara makro dan mikro mempunyai peranan dalam mendukung
pertumbuhan dan produksi tanaman serta mebantu dalam memperlancar
serapan unsur hara lainnya yang dibutuhkan tanaman. Unsur hara N dan Fe
sangat dibutuhkan dalam pembentukan klorofil dan sintesis protein yang
dikandung dalam kloroplas, serta merangsang pertumbuhan vegetatif
tanaman, seperti meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang, serta berat
kering tanaman. Apabila unsur N cukup tersedia bagi tanaman, maka
kandungan klorofil pada daun akan meningkat dan proses fotosintesis juga
meningkat, sehingga asimilat yang dihasilkan lebih banyak, akibatnya
pertumbuhan tanaman lebih baik.
III.2 Saran
Unsur hara N sangat dibutuhkan tanamaan. Kami menyarankan untuk
memberikan unsur hara N pada tanaman dengan dosis yang cukup. Ketika
tanaman kekurangan unsur hara N akan menunjukkan gejala seperti
seluruh tanaman berwarna pucat kekuningan (klorosis)
akibat kekurangan klorofil, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, jumlah anakan
atau jumlah cabang sedikit, perkembangan buah menjadi tidak sempurna dan
seringkali masak sebelum waktunya. Begitupun sebaliknya tanaman apabila
unsur N-nya berlebih adalah warna daun yang terlalu hijau, tanaman rimbun
dengan daun, proses pembuangan menjadi lama, adenium bakal bersifat sekulen
karena mengandung banyak air, hal itu menyebabkan tanaman rentan terhadap
serangan jamur dan penyakit, serta mudah roboh.
DAFTAR PUSTAKA
Ekawati, I., & Syekhfani. (2005). Dekomposisi Tajuk Padi Oleh Biakan Campuran
Bakteri Selulolisis dan Penambat Nitrogen . J. Pembangunan Pedesaan, 120-
128.
Erfin, Sandiah, N., & Malesi, L. (2016). Identifikasi Bakteri Azosprillum Dan
Azotobacter Pada Rhizosfer Asal Komba-Komba (Chromolaena odorata).
JITRO, III(2), 31-35.
Handayanto, E., & Hairiyah, E. (2007). Biologi Tanah. Yogyakarta: Pustaka Adipura.
Marlina, N., Silviana, & Gofar, N. (2013). Seleksi Bakteri Penambat Nitrogen
Rhizosfer Tanaman Budidaya di Lahan Lebak untuk Memacu Pertumbuhan
Tanaman Padi. Prosiding Seminar Nasional dan Rapat Tahunan Bidang Ilmu-
Ilmu Pertanian BKN-PTN Wilayah Barat, I, 739-750.
Ristiati, N. P., Muliadihardja, F., & Nurlita. (2008). Isolasi dan Identifikasi Bakteri
Penambat Nitrogen Non Simbiosis dari dalam Tanah. J. Penelitian dan
Pengembangan Sains dan Humaniora, 68-80.
Rohmah, N., Muslihatin, W., & Nurhidayati, T. (2016). Pengaruh Kombinasi Media
Pembawa Pupuk Hayati Bakteri Penambat Nitrogen Terhadap pH dan Unsur
Hara Nitrogen dalam Tanah. Jurnal Sains dan Seni ITS, IV(1), 2337-3520.
Sari, R., & Prayudyaningsih, R. (2015). Rhizobium: Pemanfaatannya Sebagai Bakteri
Penambat Nitrogen. Info Teknis EBONI, 12(1), 51-64.
Widiyawati, I., Sugiyanta, Junaedi, A., & Widyastuti, R. (2014). Peran Bakteri
Penambat Nitrogen untuk Mengurangi Dosis Pupuk Nitrogen Anorganik pada
Padi Sawah. J. Agron. Indonesia, 42(2), 96-102.