Ahmad Takbir
08220200037
Kelas C1
KATA PENGANTAR
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................... 1
Tujuan Praktikum ........................................................................... 3
Kegunaan Praktikum ..................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Kacang Hijau .................................................................. 4
Budidaya Tanaman Kacang Hijau ................................................. 5
Pupuk SP-36 ................................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil ............................................................................................... 12
Pembahasan .................................................................................... 14
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan .................................................................................... 16
Saran............................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 17
LAMPIRAN TABEL ................................................................................ 18
LAMPIRAN GAMBAR........................................................................... 19
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu komoditas tanaman
kacang-kacangan yang banyak dikonsumsi rakyat Indonesia, karena dapat diolah
menjadi bubur kacang hijau, sebagai bahan kue, dan kecambahnya dikenal
sebagai tauge. Tanaman ini mengandung zat-zat gizi, antara lain: amylum,
protein, besi, belerang, kalsium, minyak lemak, mangan, magnesium, niasin,
vitamin (B1, A, dan E). Manfaat lain dari tanaman ini adalah dapat melancarkan
buang air besar, vitamin A dalam kacang hijau sangat baik untuk menjaga
kesehatan mata, dan menambah semangat hidup, juga digunakan untuk
pengobatan (Atman, 2007). Kacang hijau (Phaseolus radiatus L) merupakan
tanaman leguminosa yang cukup penting di Indonesia. Tanaman ini berada di
urutan ketiga setelah kacang kedelai dan kacang tanah. Kebutuhan kacang hijau
berdasarkan implikasi dari sosialisasi konsumen hingga mencapai 2,5
kg/tahun/kapita sehingga untuk 225 juta penduduk memerlukan tambahan
produksi kacang hijau sekitar 200.000-215.000 ton (Syafrina, 2009).
Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan salah satu tanaman aneka
kacang yang berumur genjah (22,5 bulan), lebih toleran terhadap
kekeringan, dan dapat ditanam di lahan yang kurang subur. Tanaman aneka
kacang potensial lainnya adalah kacang tunggak (Vigna unguiculataL.). Kacang
tunggak memiliki daya adaptasi pada lingkungan yang cukup luas, toleran tanah
marginal, dan kekeringan. Tanaman ini juga mampu mengikat nitrogen dari udara
dan mampu meningkatkan efisensi penggunaan pupuk pada pertanaman tumpang
sari (Oroka & Omoregie 2007). Berdasarkan keunggulan tersebut di atas,
tanaman kacang hijau dan kacang tunggak cocok untuk ditanam pada tanah
masam dan perlu diteliti lebih lanjut mengenai teknik budidayanya, terutama
pemupukan yang tepat agar dapat mencapai hasil yang optimal (Kasno 2007).
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan sumber protein nabati.
Kacang hijau memiliki banyak kandugan gizi antara lain kalsium, zat besi,
vitamin A, vitamin B1, vitamin C sedangkan lemaknya merupakan asam lemak
tak jenuh yaitu oleat, linoleat, dan linolenat. Melihat kandungan gizi yang cukup
lengkap serta harga yang relatif terjangkau kacang hijau sangat potensial untuk
2
Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh pupuk SP-36 terhadap pertumbuhan kacang hijau
Apa manfaat pupuk-36 terhadap pertumbuhan kacang hijau.
Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pupuk SP-36 terhadap pertumbuhan
kacang hijau.
Untuk mengetahui apa manfaat pupuk SP-36 terhadap pertumbuhan kacang
hijau.
TINJAUAN PUSTAKA
1. Akar
Tanaman kacang hijau berakar tunggang. Sistem perakarannya dibagi
dua yaitu mesophytes dan xerophytes. Mesophytes mempunyai banyak
cabang akar pada permukaan tanah dan tipe pertumbuhannya menyebar.
Sedangkan xerophytes memiliki akar cabang lebih sedikit dan memanjang
kearah bawah (Purwono, 2008)
2. Batang
Batang kacang hijau berbentuk bulat dan berbuku-buku sebagaimana
tersaji pada gambar 2.2. Ukurannya kecil, berbulu, berwarna hijau
kecoklatan atau kemerahan. Setiap buku batang menghasilkan satu tangkai
daun, kecuali pada daun pertama berupa sepasang daun yang berhadap-
hadapan dan masing-masing daun berupa daun tunggal. Batang kacang hijau
tumbuh tegak dengan ketinggian mencapai 1 m. Cabangnya menyebar ke
semua arah (Purwono, 2008).
3. Daun
Daun kacang hijau tumbuh majemuk, terdiri dari tiga helai anak daun
setiap tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan bagian ujung lancip dan
berwarna hijau muda hingga hijau tua. Daun terletak berseling. Tangkai
daun lebih panjang dari pada daunnya sendiri. Bentuk daun tersebut dapat
dilihat pada gambar 2.3 (Purwono, 2008).
4. Bunga
Bunga kacang hijau berbentuk seperti kupu-kupu dan berwarna
kuning kehijauan atau kuning pucat sebagaimana tersaji pada gambar 2.4.
Bunganya termasuk jenis hermaprodit atau berkelamin sempurna. Proses
penyerbukan terjadi pada malam hari sehingga pada pagi harinya bunga
akan mekar dan pada sore hari menjadi layu (Purwono, 2008).
5. Buah
Buah kacang hijau berbentuk polong sebagaimana tersaji pada gambar
2.5. Panjang polong sekitar 5-16 cm. setiap polong berbentuk bulat silindris
atau pipih dengan ujung agak runcing atau tumpul. Polong muda berwarna
hijau, setelah tua berubah menjadi kecoklatan atau kehitaman. Polongnya
mempunyai rambut-rambut pendek atau berbulu (Purwono, 2008).
6
6. Biji
Biji kacang hijau berbentuk bulat. Biji kacang hijau lebih kecil
dibandingkan dengan biji kacang tanah atau kacang kedelai, yaitu bobotnya
hanya sekitar 0,5-0,8 mg. kulitnya hijau berbiji putih. Bijinya sering dibuat
kecambah atau taoge. Tipe perkecambahan biji kacang hijau adalah epigeal
dan termasuk biji dikotil yaitu biji berkeping dua (Purwono, 2008).
c. Syarat Tumbuh
Kacang hijau merupakan tanaman tropis yang menghendaki suasana panas
selama hidupnya. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran
rendah hingga ketinggian 500 m dpl (Fachruddin, 2000). Sedangkan menurut
Purnomo (2007), di daerah dengan ketinggian 750 dpl produksi kacang hijau
menurun. Menurut Rukmana (2004), berdasarkan indikator di daerah sentrum
produsen, keadaan iklim yang ideal untuk tanaman kacang hijau adalah daerah
yang bersuhu 25° C – 27° C dengan kelembaban udara 50% - 80%, curah hujan
antara 50 mm - 200 mm/bulan, dan cukup mendapat sinar matahari (tempat
terbuka). Jumlah curah hujan dapat mempengaruhi produksi kacang hijau.
Tanaman ini cocok ditanam pada musim kering (kemarau) yang rata-rata curah
hujannya rendah.
Tanaman kacang hijau dapat tumbuh hampir pada semua jenis tanah yang
banyak mengandung bahan organik, dengan drainase yang baik. Namun demikian,
tanah yang paling cocok bagi tanaman kacang hijau ialah tanah liat berlempung
atau tanah lempung, misalnya Podsolik Merah Kuning (PMK) dan latosol.
Keasaman (pH) tanah yang dikehendaki berkisar antara 5,8 – 6,5 (Fachruddin,
2000). Tanaman kacang hijau menghendaki tanah yang tidak terlalu berat.
Artinya, tanah tidak terlalu banyak mengandung tanah liat. Tanah dengan
kandungan bahan organik tinggi sangat sesuai untuk tanaman kacang hijau. Tanah
berpasir pun dapat digunakan untuk media pertumbuhan tanaman kacang hijau,
asalkan kandungan air tanahnya tetap tersedia (Purwono, 2008).
7
tidak tumbuh dengan sempurna dan segera menggantinya dengan benih baru
supaya saat panen semua tanaman bisa tumbuh dengan merata.
4. Penyiangan
Gulma dan rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman akan
mengganggu pertumbuhan kacang hijau, karena akan menyerap semua nutrisi
yang dibutuhkan kacang hijau untuk tumbuh dengan baik. Lakukan proses
penyiangan ini mulai tanaman berusia 15-30 hari.
5. Pemberian pupuk
Pupuk dibutuhkan tanaman kacang hijau supaya pertumbuhannya tetap
terjaga. Pada masa ini bisa melakukannya bersamaan dengan menanam benih
atau pada saat tanaman akan berbunga, biasanya 1 bulan setelah masa tanam.
Dosis pupuk yang diberikan adalah:
Urea 50kg untuk setiap 1 hektar lahan.
TSP 100kg untuk setiap 1 hektar lahan.
KCL 50kg untuk setiap 1 hektar lahan.
6. Panen dan pasca panen
Kacang hijau biasanya masuk ke dalam masa panen setelah berusia 60
sampai 80 hari setelah masa tanam. Ciri ciri tanaman kacang hijau yang siap
panen adalah denngan polong yang mulai mengering dan gampang pecah.
Panen dapat dilakukan setiap hari, setelah memetik polong lakukan penjemuran
hingga polong menguning supaya biji kacang hijau dapat terlepas dengan
mudah dari polongnya. Termasuk dalam jenis kacang-kacangan yang memiliki
kandungan protein, antioksidan, rendah lemak serta serat, kacang hijau juga
mengandung Vitamin A, B, C, E, K serta folat, zinc, fosfor, kalium, dan zat
besi. Nutrisi lainnya adalah karbohidrat, mangan, magnesium dan selenium
yang semuanya bermanfaat bagi tubuh.
1. Menurunkan kadar kolesterol jahat dan tekanan darah
2. Meningkatkan kepekatan Tulang
3. Baik untuk penderita diabetes
4. Menjaga sistem kekebalan Tubuh
5. Menjaga kesehatan kulit dan rambut
6. Mengatasi sembelit
9
Pupuk SP-36
Pupuk SP-36 adalah pupuk kimia yang terbuat dari fosfat alam dan sulfat.
Pupuk ini berbentuk butiran atau granular dengan warna abu-abu. Pupuk SP-36
mengandung 36% fosfor dalam bentuk P2O5. Pupuk ini agak sulit larut dalam air
dan bereaksi lambat. Itulah yang menjadi alasan pupuk SP-36 diberikan saat awal
tanam sebagai pupuk dasar.Walau pun terbuat dari bahan kimia, reaksi yang
terbentuk dari pupuk ini tergolong netral, tidak bersifat higroskopis, dan tidak
membakar.
Hasil
Tabel 1. Luas Panen, Produksi, dan produktivitas Kacang Hijau dari tahun 2014-
2018 di Indonesia
Komoditi Tahun Pertum. 2018
Pembahasan
Unsur hara setelah N adalah P. Fosfor adalah unsur hara makro terpenting
berperan dalam fase generatif tanaman seperti bunga, buah, atau biji. Kacang yang
hijau adalah tanaman yang dimanfaatkan hasil perkembangan generatifnya berupa
biji. Fosfat (P) termasuk unsur hara makro yang sangat penting untuk
pertumbuhan tanaman, namun kandungannya di dalam tanaman lebih rendah
dibanding Nitrogen (N), kalium (K), dan Kalsium (Ca).
Kandungan P dalam tanah penangkapan sinar matahari dan kemudian
mengubahnya menjadi energi. P merupakan komponen penyusun membran sel
tanaman, penyusun enzim-enzim, nukleotida (bahan penyusun asam nukleat). P
juga berfungsi sebagai proses sintesis protein terutama yang terdapat pada
jaringan hijau, sintesis karbohidrat dan memacu pembentukan bunga (Hafizah dan
Mukarramah, 2017). Menurut Afandi dkk., (2015) pada kandungan P₂O; tersedia
rendah (43 ppm) pemberian pupuk SP-36 dengan dosis 60 kg dapat meningkatkan
tinggi tanaman kacang hijau tertinggi dari pada dengan perlakuan pemberian dosis
30 dan 45 kg SP-36. Menurut Wahyudin dkk.. (2015) pada kandungan P,O;
tersedia rendah (6.13 ppm) pemberian pupuk SP-36 dengan dosis 75 kg dapat
meningkatkan pertumbuhan tanaman kacang hijau mulai dari: Indeks Luas Daun
(ILD), jumlah polong dan jumlah biji/polong. Pemupukan P dalam hal ini pupuk
11
SP-36 mampu menyediakan unsur P yang kemudian dapat diserap oleh tanaman,
selain itu unsur P merupakan unsur hara esensial yang fungsinya tidak dapat
ditukar dengan unsur hara lainnya. Pupuk SP-36 dapat mensuplai kebutuhan
tanaman akan unsur P, sehingga jika bahan organik dan pupuk P dapat tersedia
cukup dan seimbang maka pertumbuhan tanaman akan meningkat (Soplanit dan
Soplanit, 2012). Menurut Bimasri (2014), pada pemberian dosis 100 kg/ha SP-36
dapat meningkatkan produksi tanaman lebih baik mulai dari tinggi tanaman,
jumlah cabang, jumlah polong, hingga berat 100 biji/g pada tanah gambut dengan
tingkat kesuburan yang rendah termasuk kandungan C-organik dan P tersedia.
Salah satu cara untuk mencukupi kekurangan P adalah melalui pemupukan. Agar
pemupukan efektif dan efisien maka harus memperhatikan kandungan hara dalam
tanah. Kebutuhan pupuk P tanaman dipengaruhi oleh faktor tanah dan faktor
tanaman. Tanaman mempunyai respon yang berbeda terhadap pemberian P. Unsur
P diserap oleh tanaman dalam bentuk ion-ion monofosfat dan difosfat. Kekahatan
P biasanya mulai muncul pada minggu ke-4. Tanaman terlihat kerdil, ukuran daun
kecil, dan pada daun tua berwarna hijau gelap kemudian dengan cepat berubah
warna menjadi kuning. Tanaman dikatakan toleran terhadap kekahatan P apabila
masih dapat tumbuh normal pada hara P dalam tanah rendah (Wijanarko dan
Abdullah. 2008).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Unsur hara setelah N adalah P. Fosfor adalah unsur hara makro terpenting
berperan dalam fase generatif tanaman seperti bunga, buah, atau biji. Kacang yang
hijau adalah tanaman yang dimanfaatkan hasil perkembangan generatifnya berupa
biji. Fosfat (P) termasuk unsur hara makro yang sangat penting untuk
pertumbuhan tanaman, namun kandungannya di dalam tanaman lebih rendah
dibanding Nitrogen (N), kalium (K), dan Kalsium (Ca).
Saran
Saran saya dari amakalah ini adalah maupun pupuk kimia sangat
berpengaruh dan bermanfaat dalam pertumbuhan kacang hijau, kita harus
menyeimbangkannya dengan pupuk organik agar keseimbangan dalam tanah baik.
13
DAFTAR PUSTAKA
Suryadi, S., Jafrizal, J., Usman, U., & Fournalika, D. (2021). Pengaruh Pemberian
Rhizobium dan Pupuk Sp-36 Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Kacang Hijau (Vigna radiata L.). Agriculture, 16(1).
Bestari, R. M., Indrawanis, E., & Ezward, C. (2018). UJI KOMPOS SLUDGE
DAN PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
TANAMAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus. L). Jurnal Pertanian
UMSB: Penelitian dan Kajian Ilmiah Bidang Pertanian, 2(1).