Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENGARUH PENGGUNAAN BAMPI TERHADAP PERTUMBUHAN


DAN HASIL BENIH KEDELAI (Glycine max L.) PADA DAERAH
CEKAMAN

BIDANG KEGIATAN:
PKM-RE

Diusulkan oleh:

Dwi Yadi Nurhuda M. 201910200311004


Muhammad Fathun N. 201910200311047
Chaisan Haris 202110200311089

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
2023

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 3
2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kedelai .......................................................................... 3
2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai........................................................................... 5
2.3 Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR).................................................... 6
BAB 3. METODE RISET................................................................................................... 8
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Riset. ......................................................................... 8
3.2 Peralatan........................................................................................................................ 8
3.3 Variabel Riset................................................................................................................ 8
3.4.1 Persiapan benih ........................................................................................... 9
3.4.2 Penanaman ................................................................................................ 10
3.4.3 Pemeliharaan ............................................................................................. 10
3.4.3.1 Pemupukan ............................................................................................ 10
3.4.3.2 Penyiraman ........................................................................................... 10
3.4.3.3 Pengendalian Hama dan Penyakit ......................................................... 10
3.4.3.4 Penyulaman ........................................................................................... 10
3.4.4 Panen dan Pasca Panen ............................................................................. 10
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................................ 13
4.1. Anggaran Biaya ..................................................................................................... 13
4.2. Jadwal Kegiatan ..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14
LAMPIRAN...................................................................................................................... 17
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping ............................. 17
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .................................................................. 21
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas ...................... 23
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ........................................................... 24

ii
1

BAB 1. PENDAHULUAN
Komoditas utama tanaman pangan di Indonesia adalah tanaman kedelai
(Glycine max L.) yang menjadi komoditas pangan dengan urutan ketiga setelah
padi dan jagung sebagai prioritas dalam program Revitalisasi Pertanian (Kisman,
2010). Kandungan fenol pada kedelai berupa zat isoflavon yang mengandung
antioksidan untuk menetralkan radikal bebas. Biji kedelai mengandung senyawa
fenol yang banyak seperti flavonoid, isoflavon, asam fenolat dan prosianida
(Soerdraja dan Syamsunihar, 2017).

Kedelai dapat diolah menjadi berbagai macam produk pangan seperti tempe,
tahu, tauco, kecap, dan susu (Facino, 2012). Kedelai kaya akan kandungan
protein sehingga memiliki beragam manfaat terutama sebagai bahan baku
industri makanan dan bahan baku industri pakan ternak. Dalam 100 gram kedelai
mengandung 310 kalori, 35% protein, 18% lemak, 35% karbohidrat, dan 8% air,
serta pada biji kedelai juga mengandung asam amino yang lebih tinggi apabila
dibandingan dengan tanaman serelia ( Nilahayati dan Sakdiah, 2021). Tingkat
konsumsi masyarakat yang tinggi terhadap kedelai, berbanding terbalik dengan
kemampuan produksi dari tanaman kedelai di Indonesia (Food and Agriculture
Organization, 2017).

Pada tahun 2016 konsumsi kedelai mencapai 2,85 juta ton, sementara
produksi kedelai hanya 860 ribu ton atau terjadi defisit 1,99 juta ton (Badan
Pusat Statistik, 2018). Di Jawa Tengah produktivitas kedelai rata-rata mencapai
1,8 ton/ha di atas rata-rata nasional yang hanya mencapai 1,57 ton/ha. Sedangkan
di Jawa Tengah, produk-tivitas kedelai mencapai 2,3 ton/ha di atas rata-rata Jawa
Tengah, sehingga untuk memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri pemerintah
berupaya melakukan impor kedelai dari berbagai produsen luar negeri (Badan
Litbang Pertanian, 2016).

Upaya peningkatan produksi kedelai dengan perbaikan teknik budidaya dapat


dilakuan melalui pemupukan dan perbaikan tanah. Pemupukan dapat dilakukan
dengan menggunakan pupuk organik maupun pupuk anorganik. Pupuk organik
bermanfaat bagi peningkatan produksi baik secara kualitas maupun kuantitas
dan mengurangi pencemaran lingkungan. Pupuk organik cair mengandung
beberapa keutamaan seperti kadar unsur hara tinggi, daya higroskopisnya atau
2

kemampuan menyerap dan melepaskan serta mudah larut dalam air sehingga
cepat diserap oleh tanaman (Nubriama et al., 2019).

Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka kebaruan dari penelitian ini adalah


Penggunaan BamPi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Benih Kedelai pada
Daerah Cekaman.

Tujuan khusus riset ini adalah Memperbaiki kualitas dan hasil benih kedelai.

Manfaat riset ini adalah Memperbanyak hasil panen kedelai setelah


menggunakan perlakuan BamPi.

Urgensi riset ini adalah Daya saing antara kedelai impor serta ketersediyaan
maupun stok kedelai lokal yang belum memadai.

Temuan yang ditargetkan dari riset ini adalah dengan perlakuan BamPi
Menghasilkan Kedelai yang unggul dan menghasilkan panen banyak.

Kontribusi riset ini terhadap ilmu pengetahuan adalah adanya pembenahan


tanaman melalui pupuk organik serta hasil panen kedelai yang unggul dan
melimpah.

Luaran yang diharapkan dari riset ini adalah Laporan kemajuan, laporan
akhir, artikel ilmiah Pengaruh Penggunaan BamPi Terhadap Pertumbuhan
dan Hasil Benih Kedelai pada Daerah Cekaman dan publish di jurnal
Internasional (SINTA) dan akun media sosial Instagram dan Youtube.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Morfologi Kedelai


Kedelai dikenal dengan beberapa nama, yaitu Glycine soja atau Soja max.
Tahun 1984 telah disepakati bahwa nama botani yang dapat diterima dalam
istilah ilmiah yaitu Glycine max (L.). Klasifikasi tanaman kedelai menurut
(Adisarwanto, 2015) sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Subkingdom : Tracheobionta

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

Genus : Glycine

Berdasarkan umur tanaman, varietas-varietas unggul kedelai diklasifikasikan


menjadi 3 kelompok yaitu varietas yang berumur kurang dari 75 hari (genjah),
varietas yang berumur 75-90 hari (sedang), dan varietas yang berumur lebih dari
90 hari (tinggi) (Widyawati, 2008).

Keungulan suatu varietas dapat dinilai berdasarkan hasil, mutu hasil,


ketahanan terhadap hama dan penyakit dan toleransi terhadap cekaman
lingkungan abiotik. Pemilihan jenis tanaman yang tepat dan lokasi spesifik
merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan produktivitas lahan, varietas
berdaya hasil tinggi, berumur genjah sampai sedang, tahan terhadap serangan
hama dan penyakit dan stabil terhadap keragaman lingkungan (Sirapa dan
Susanto, 2018). Pengadaan benih bermutu tinggi merupakan unsur penting
dalam upaya peningkatan produksi tanaman (Purwanti, 2004).
4

Tanaman kedelai umumnya tumbuh tegak, berbentuk semak, dan merupakan


tanaman semusim. Morfologi tanaman kedelai didukung oleh komponen utamanya,
yaitu akar, daun, batang, polong, dan biji sehingga pertumbuhannya bisa optimal
(Irawan, 2006). Sejarah spesiasi kedelai cukup panjang, karena memang kedelai
tergolong tanaman yang telah lama dikenal dan dibudidayakan (Adie dan Krisnawati,
2016).
Tanaman kedelai di Indonesia umumnya telah berbunga pada umur 25-40 hari pada
tinggi tanaman 40-50 cm; di wilayah subtropis, yang memiliki panjang hari 14-16 jam
pada musim semi sampai musim panas, tanaman kedelai baru berbunga setelah
berumur 50-70 hari, pada saat tinggi tanaman telah mencapai 70-80 cm, dan telah
membentuk banyak cabang; umur matang kedelai di Indonesia 8 juga sangat genjah,
berkisar antara 75-95 hari, sedang kedelai di daerah subtropics mencapai 150-160 hari,
perbedaan iklim tersebut merupakan salah satu penyebab perbedaan produktivitas
kedelai di Indonesia dengan di wilayah sub-tropis (Sumarno dan Gozi, 2016).
Kedelai merupakan tanaman menyerbuk sendiri yang bersifat kleistogami, periode
perkembangan vegetatif bervariasi tergantung pada varietas dan keadaan lingkungan,
termasuk panjang hari dan suhu. Tanaman memasuki fase reproduktif saat tunas
aksiler berkembang menjadi kelompok bunga dengan 2 hingga 35 kuntum bunga
setiap kelompok. Ada dua tipe pertumbuhan batang dan permulaan pembungaan
pada kedelai, tipe pertama adalah indeterminit, yaitu tunas terminal melanjutkan fase
vegetative selama pertumbuhan. Tipe kedua adalah determinit dimana pertumbuhan
vegetative tunas terminal terhenti ketika terjadi pembungaan. (Adie dan Krisnawati.
2016).
Biji kedelai dari varietas yang telah dibudidayakan umumnya mampu
melakukan imbibisi setelah biji ditanam pada kondisi tanah yang lembab, setelah kulit
biji dan embrio berimbibisi maksimal, biji akan kehilangan bentuk ovalnya dan berubah
bentuk menyerupai bentuk ginjal, apabila kondisi kelembaban dan suhu sesuai, calon
akar akan muncul dari kulit biji yang retak di daerah mikrofil dalam 1-2 hari,
pertumbuhan calon akar ke dalam tanah terjadi sangat cepat dan ketika mencapai
panjang 2-3 cm, cabang akar pertama akan muncul, kotiledon terangkat ke atas tanah
akibat pertumbuhan hipokotil, selanjutnya bagian atas hipokotil mencapai permukaan
tanah terlebih dahulu dan mendorong kotiledon dari dalam tanah, sekaligus kulit
bijinya. Pertumbuhan hipokotil mengangkatkotiledon yang kemudian menjadi hijau.
Selama tahapan awal pertumbuhan kecambah, kotiledon membawa hasil fotosintesis
5

sebagai tambahan untuk memasok mineraltersimpan dan cadangan makanan pada


proses perkecambahan hingga daun dan akar terbentuk sempurna, akhirnya,
kotiledon menguning dan rontok dari tanaman (Adie dan Krisnawati. 2016).

2.2 Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai


Varietas kedelai berbiji kecil, sangat cocok ditanam di lahan dengan
ketinggian 0,5-300 m dpl (di atas permukaan laut). Varietas kedelai berbiji besar
cocok ditanam di lahan dengan ketinggian 300-500 m dpl. Kedelai biasanya akan
tumbuh baik pada ketinggian lebih dari 500 m dpl sehingga tanaman kedelai
sebagian besar tumbuh di daerah yang beriklim tropis dan subtropis. Tanaman
kedelai dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki curah hujan sekitar 100-400
mm/bulan. Tanaman kedelai membutuhkan curah hujan antara 100-200
mm/bulan untuk hasil yang maksimal (Najiyati, 2019).

Kedelai dapat tumbuh pada kondisi suhu yang beragam. Suhu tanah yang
optimal dalam proses perkecambahan yaitu 30 oC, bila tumbuh pada suhu yang
lebih rendah (< 15 oC) maka proses perkecambahan menjadi sangat lambat dan
bisa mencapai 2 minggu. Hal ini dikarenakan perkecambahan biji tertekan pada
kondisi kelembapan tanah yang tinggi dan banyaknya biji yang mati akibat
respirasi air dari dalam biji yang terlalu cepat (Adisarwanto, 2015). Suhu yang
dikehendaki tanaman kedelai antara 21-34 oC, akan tetapi suhu optimum bagi
pertumbuhan tanaman kedelai adalah 23-27 oC.

Kedelai dapat tumbuh optimal pada kondisi tanah yang lembab. Kondisi
seperti ini dibutuhkan sejak benih ditanam hingga pengisian polong. Kekurangan
air pada masa pertumbuhan akan menyebabkan tanaman menjadi kerdil, bahkan
dapat menyebabkan kematian apabila kekeringan telah melampaui batas
toleransi. Kedelai ditanam pada tanah yang subur, gembur, kaya akan unsur hara
dan bahan organik agar dapat tumbuh lebih baik. Bahan organik yang cukup
dalam tanah merupakan sumber makanan bagi jasad renik yang pada akhirnya
akan membebaskan unsur hara untuk pertumbuhan tanaman. Tanah dengan
kadar liat yang tinggi sebaiknya dilakukan perbaikan drainase dan aerasi
sehingga tanaman tidak kekurangan oksigen dan tidak tergenang air pada waktu
musim penghujan (Adisarwanto, 2015).
6

Kedelai merupakan tanaman semusim yang berupa semak rendah dan tumbuh
tegak. Menurut Sampaguita Syafrezani (2009), tanaman semusim adalah
tanaman yang berkecambah, tumbuh, berbunga, menghasilkan biji, dan mati
hanya dalam setahun atau bahkan kurang sedikit daripada setahun. Tanaman
dapat bercabang sedikit atau banyak tergantung kultivar dan lingkungan
hidupnya. Morfologi tanaman kedelai didukung oleh komponen utama yaitu
akar, daun, batang, bunga, polong dan biji sehingga pertumbuhanya bisa optimal
(Adisarwanto, 2015).

2.3 Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR)


PGPR adalah kelompok bakteri menguntungkan yang mengkolonisasi
rizosfir (lapisan tanah tipis antara 1-2 mm di sekitar zona perakaran). Aktivitas
PGPR berpengaruh secara positif bagi pertumbuhan tanaman, baik secara
langsung maupun secara tidak langsung (Anisa, 2021).

Berdasarkan definisi, rizobakteri adalah kelompok bakteri yang memiliki


kemampuan mengikat atau memfiksasi nitrogen bebas dari alam. Nitrogen bebas
tersebut selanjutnya diubah menjadi amonia kemudian disalurkan ke tanaman.
Berbagai jenis bakteri telah diidentifikasi sebagai PGPR. Sebagian besar berasal
dari kelompok gram-negatif dengan jumlah strain paling banyak dari genus
Pseudomonas dan beberapa dari genus Serratia. Selain kedua genus tersebut,
dilaporkan antara lain dari genus Azotobacter, Azospirillum, Acetobacter,
Burkholderia, dan Bacillus (Glick, 2015).

Pengaruh PGPR secara langsung adalah menyediakan dan memobilisasi


penyerapan berbagai unsur hara dalam tanah. Selain itu juga berperan dalam
sintesis dan pengontrolan konsentrasi berbagai hormon pemacu pertumbuhan
tanaman. Secara tidak langsung, PGPR berperan melindungi tanaman dengan
cara menghambat aktivitas pathogen. Selain itu juga dapat memperbaiki struktur
tanah serta mengikat logam berat yang terdapat di dalam tanah (Munees &
Mulugeta, 2014).

Pengaruh positif PGPR pada berbagai jenis tanaman masih terus diteliti, baik
menggunakan strain rizobakteri yang sudah dikenal maupun isolat-isolat lokal
yang diperoleh/diisolasi dari lingkungan tanah setempat (indigenous). Saat ini,
7

beberapa produk PGPR sudah dikomersialkan. Di Indonesia, berbagai jenis


bakteri yang termasuk dalam kategori PGPR banyak dijumpai dalam kandungan
berbagai jenis/merek pupuk hayati majemuk komersial (pupuk hayati majemuk
yang mengandung lebih dari satu jenis/strain mikroba). Diantaranya adalah
bakteri pemfiksasi N hidup bebas dan bakteri pelarut P yang juga mampu
menghasilkan hormon pertumbuhan.
8

BAB 3. METODE RISET

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Riset.


Riset dilaksanakan di lahan Rusunnawa P2KK Universitas Muhammadiyah
Malang dimulai bulan Maret sampai Juli Riset ini menggunakan rancangan riset
percobaan lapang, riset dilaksanakan secara luring dengan adaptasi memadukan
protokol kesehatan.
Bahan. Pada riset ini, bahan yang digunakan adalah benih kedelai Denasa,
benih kedelai Grobogan, benih kedelai Detam, tanah, arang sekam, cocopiet,
BamPi, pupuk NPK mutiara 16-16-16, fungisida, insektisida, herbisida, air.
3.2 Peralatan.
Alat yang dipakai adalah cangkul, pipet, bak plastik (ember), jangka sorong,
botol kap, toples, alat pelubang, timbangan analitik, alat tulis, alat dokumentasi.
3.3 Variabel Riset
Variable yang diamati terdiri dari pertumbuhan tanaman dan hasil tanaman
kedelai. Berikut deskripsi pengamatan yang dilakukan sebagai berikut:
a. Persentase Kehidupan Tanaman
Pengamatan populasi kehidupan tanaman dihitung dari awal
perkecambahan sampai masa panen. Pengamatan dilakukan dengan
interval 7 hari sekali.
b. Tinggi Tanaman
Pengamatan tinggi tanaman dilakukan dengan mengukur tinggi batang
dari leher akar sampai percabangan terakhir. Pengukuran dilakukan
dengan interval 7 hari sekali sampai dengan pertumbuhan generative.
c. Jumlah Cabang Tanaman
Pengamatan jumlah cabang dilakukan dengan cara menghitung jumlah
seluruh cabang pada setiap individu tanaman. Pengukuran dilakukan
dengan interval 7 hari sekali sampai dengan pertumbuhan generative.
d. Diameter Tanaman
Pengukuran diameter batang diukur dengan cara mengukur bagian
lingkar batang bawah tanaman setiap individu tanaman. Pengukuran
dilakukan dengan interval 7 hari sekali sampai dengan pertumbuhan
generative.
e. Jumlah daun
Pengamatan daun dilakukan dengan menghitung daun per individu
tanaman pada saat muncul perkecambahan hingga panen. Pengukuran
9

dilakukan dengan interval 7 hari sekali sampai dengan pertumbuhan


generative.
f. Muncul Bunga
Pengamatan saat muncul bunga pertama dilakukan dengan mencatat
waktu muncul pertama pada setiap individu tanaman.
g. Jumlah Bunga
Pengamatan jumlah bunga dilakukan dengan menghitung jumlah seluruh
bunga yang muncul pada setiap individu tanaman.
h. Panjang Akar
Pengamatan dilakukan dari akar bagian atas sampai akar bagian bawah
pada setiap individu tanaman.
i. Jumlah Akar
Pengamatan dilakukan ketika tanaman sudah selesai panen/masa
generative dengan cara menghitung setiap helai percabangan akar setiap
individu tanaman.
j. Jumlah Polong Pertanaman
Pengamatan jumlah polong per tanaman dilakukan dengan menghitung
jumlah seluruh polong pada setiap individu tanaman.
k. Umur Panen
Pengamatan umur panen dilakukan dengan mencatat jumlah hari saat
panen.
l. Hasil Panen Pertanaman
Pengamatan hasil panen dilakukan dengan menghitung berat per
individu tanaman setiap perlakuan.
m. Bobot per 100 biji
Pengamatan bobot dilakukan dengan cara menimbang bobot 100 biji
kering pada setiap plot perlakuan.
3.4 Tahapan Riset
3.4.1 Persiapan benih
Benih yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kedelai BS
varietas Anjasmoro, Grobogan, dan Malabar. Kemudian benih tersebut
direndam kedalam air selama 30 menit.
10

3.4.2 Penanaman
Benih kedelai yang telah diberi perlakuan ditanam pada lubang tanam
dengan cara tugal pada kedalaman 2 cm,perlubang 2-3 biji.
3.4.3 Pemeliharaan
3.4.3.1 Pemupukan
Pemupukan dilakukan dua kali yaitu pada saat tanaman umur 14 hst,
umur 28 hst, dan 56 hst dengan menggunakan pupuk organik/hayati
diantaranya pupuk cair PGPR dengan dosis 50 Ml/tanaman.
3.4.3.2 Penyiraman
Penyiraman dilakukan sebelum tanam, kemudian 1 hst, 7 hst, 14 hst, 21
hst, 27 hst, 35 hst, 42 hst, 49 hst, 56 hst, 63 hst, 70 hst, 77 hst,…..x7 (sampai
antara 80 – 90 hst) dilakukan dengancara disemprot. Jika cuaca pas lagi hujan
maka apabila media masih begitu basah tidak perlu melakukan penyiraman.
3.4.3.3 Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dilakukan dengan memberikan furadan pada setiap
lubang tanam saat tanam. Pencegahan terhadap serangan penyakit dilakukan
dengan pemeliharaan yang intensif. Tanaman yang terkena hama dan
penyakit disemprot menggunakan pestisida nabati yang berbahan dasar daun
kelor yang sudah direndam selama 24 jam ataupun 1 hari.
3.4.3.4 Penyulaman
Penyulaman dilakukan 7 hst pada benih yang tidak tumbuh.
3.4.4 Panen dan Pasca Panen
Panen tanaman setelah masak, atau 95% polong telah berwarna dan
daun berwarna coklat mongering. Pemanenan dilakukan dengan cara
memetik polong disetiap tandan dan menebas pohon yang sudah daunnya
mongering secara keseluruhan kemudian mengumpulkan sesuai dengan lebel
nomor pada tanaman. Biji kedelai kemudian dikeringkan lalu dipilah dengan
memperhatikan pemilihan benih yang menjadi calon benih unngul.

3.5 Prosedur Riset, Luaran dan Indikator Capaian Setiap Tahapan


Tabel 3.3 Prosedur, Luaran dan Indikator Capaian Setiap Tahapan
Prosedur Tahapan Indikator Capaian
11

Prosedur kerja - Persiapan - Dapat menyediakan


Bahan Tanam benih unggul yang
tumbuhnya baik
- Persiapan - Lahan memiliki kondisi
lahan yang baik sebagai
tempat tumbuh tanam
kedelai
- Penanaman - Tanaman dapat tumbuh
dengan baik tidak
mengalami stres
lingkungan
- Perawatan - Tanaman dapat tumbuh
dengan optimum
- Panen dan - Benih yang dipanen
Pasca Panen dalam kondisi kering
dan baik serta
dipisahkan antara benih
kecil hingga yang benih
berukuran besar
- Analisa Data - Mengetahui perlakuan
berpengaruh atau tidak
terhadap tanaman
kedelai

3.6 Analisis Data


Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial.
Terdapat dua faktor perlakuan dengan 3 taraf, terdiri dari 3 ulangan dan masing-
masing ulangan terdiri 30 sampel, sehingga total sampel adalah 570. Apabila
perlakuan memberi pengaruh pada parameter pengamatan, maka akan dilanjutkan
menggunakan uji lanjut DMRT α = 5%. Analisis data menggunakan software SPSS
20.
Tabel 1. Kombinasi Perlakuan

Kombinasi Keterangan
Perlakuan
V1M1 Kedelai varietas Anjasmoro ditanam pada media tanam
tanah
V1M2 Kedelai varietas Anjasmoro ditanam pada media tanam
arang sekam
12

V1M3 Kedelai varietas Anjasmoro ditanam pada media tanam


cocopiet
V2M1 Kedelai varietas Grobogan ditanam pada media tanam
tanah
V2M2 Kedelai varietas Grobogan ditanam pada media tanam
arang sekam
V2M3 Kedelai varietas Grobogan ditanam pada media tanam
cocopiet
V3M1 Kedelai varietas Malabar ditanam pada media tanam tanah
V3M2 Kedelai varietas Malabar ditanam pada media tanam arang
sekam
V3M3 Kedelai varietas Malabar ditanam pada media tanam
cocopiet

Kelompok I Kelompok II Kelompok III


V1M1 V1M1 V1M1
V1M2 V1M2 V1M2
V1M3 V1M3 V1M3
V2M1 V2M1 V2M1
V2M2 V2M2 V2M2
V2M3 V2M3 V2M3
V3M1 V3M1 V3M1
V3M2 V3M2 V3M2
V3M3 V3M3 V3M3
Gambar 1. Denah percobaan
3.7 Cara Penafsiran
Data karakter kualitatif yang dianalisis dalam bentuk deskripsi dan
dokumentasi. Sedangkan untuk hasil pengamatan karakter kuantitatif dianalisis
dengan analisis ragam ANOVA (Analysis of Variance) taraf 5% menggunakan
aplikasi SPSS. Apabila terdapat perbedaan nyata maka dilakukan uji lanjutan
DMRT (Duncan Multiple Range Test) taraf 5%. Untuk tabel anova dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Annova
13

SK DB JK KT F Hitung F Tabel
5%
Perlakuan p-1 JKp JKp/(p-1) KTp/KTg
Ulangan u-1 JKu JKu/(u-1) KTu/KTg
Galat (p-1)(u-1) JKg JKg/(p-1)(u-1)
Total (p*u)-1
Keterangan: p = perlakuan, u = ulangan, g = galat, SK = sumber keragaman, DB =
derajat bebas, JK = jumlah kuadrat, KT = kuadrat tengah

3.8 Penyimpulan Hasil Riset


Hasil riset disimpulkan dari hasil pengamatan setiap parameter pengamatan
di setiap perlakuan pada tanaman kedelai yang dapat dilihat dari hasil uji lanjut
DMRT taraf 5% apakah pemberian perlakuan berpengaruh nyata atau tidak.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1. Anggaran Biaya
Tabel 4.1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
Besaran
No Jenis Pengeluaran Sumber Dana
Dana (Rp)
Bahan habis pakai Belmawa 2.000.000
1 Perguruan Tinggi
Instansi Lain (jika ada)
Sewa dan jasa (sewa/jasa alat; Belmawa 3.000.000
2 jasa pembuatan produk pihak Perguruan Tinggi
ketiga, dll) Instansi Lain (jika ada)
Belmawa
3 Transportasi lokal Perguruan Tinggi
Instansi Lain (jika ada)
Belmawa 1.000.000
4 Lain-lain Perguruan Tinggi
Instansi Lain (jika ada)
Jumlah 6.000.000

Belmawa 6.000.000
Perguruan Tinggi
Rekap Sumber Dana
Instansi Lain (jika ada)
Jumlah 6.000.000

4.2. Jadwal Kegiatan


No Jenis Kegiatan Bulan Person Penanggung Jawab
14

1 2 3 4 5
Pencarian alat dan Dwi Yadi Nurhuda madani
1
bahan
Pembuatan Media Chaisan Haris dan Dwi Yadi
2
Sosial Nurhuda Madani
Pembuatan Muhammad Fathun Najjah
Proposal serta
3
kelengkapan
Administrasi
Pembuatan Dwi Yadi Nurhuda Madani
4
BamPi
Penanaman Chaisan Haris
5
Tanaman Kedelai
6 Aplikasi BamPi Muhammad Fathun Najjah
Panen dan Pasca Semua Tim
7
Panen
8 Analisis Data Semua Tim

4.3. Jadwal unggah dan pengiklanan di media sosial


Hari, Tanggal Waktu Konten diiklankan
Selasa, 25 April 2023 12.00 WIB Pengenalan Program
Kamis, 25 Mei 2023 12.00 WIB Konten 1
Minggu, 25 Juni 2023 12.00 WIB Konten 2
Selasa, 25 Juli 2023 12.00 WIB Konten 3
Jumat, 25 Agustus 2023 12.00 WIB Hasil Program PKM
DAFTAR PUSTAKA
Adie, Muchlish M., Ayda Krisnawati. 2016. Biologi Tanaman Kedelai. Balai
Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan umbi - umbian. Malang.

Adisarwanto, T. 2015. Kedelai. Jakarta : Penebar Swadaya.

Annisa, P., & Gustia, H. 2021. Respon pertumbuhan dan produksi tanaman melon
terhadap pemberian pupuk organik cair Tithonia diversifolia. Prosiding
SEMNASTAN, 104-114.

Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Edisi ke-2. Bogor: IPB Press.

Badan Litbang Pertanian. 2016. Target Nasional Produksi Kedelai. (Online)


http://www.litbang.pertanian.go.id/berione/ 2468/ . Diakses pada tanggal 18
Oktober 2021.
15

Badan Pusat Statistik. 2017. BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung


No.46/07/19/TH.XIV. Berita Resmi Statistik

Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi). 2014.


Deskripsi Varietas Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Malang: Pusat
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. 175 hal.

Center for Agriculture Food and the Environment. 2020. Checklist: Effects Of
Growing Media Characteristics On Water And Nutrient Management.
Massachusetts (US): Umass Extension. pp. 34-39. Indonesia.

Facino, A. 2012. Penawaran Kedelai Dunia dan Permintaan Impor Kedelai


Indonesia serta Kebijakan Perkedelaian Nasional. (Skripsi). Departemen
Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Fahmi, Z. Ismail. 2015. Media Tanam sebagai Faktor Eksternal yang


Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi
Tanaman Perkebunan Surabaya. http:// ditjenbun.pertanian.go.id. Diunduh pada
tanggal 4 Desember 2016, pukul 22.00 WIB.

FAO [Food and Agriculture Organization]. 2017. Statistical database of food


balance sheet. FAOSTAT. (on-line) http://www.fao.org/faostat/en/#data/F BS.
Diakses pada 18 Oktober 2021.

Glick, B. R. 2015. The enhancement of plant growth by free-living bacteria.


Canadian Journal Microbiology 41: 109-117.

Irawan A, Kafiar Y. 2015. Pemanfaatan cocopeat dan arang sekam padi sebagai
media tanam bibit cempaka wasian (Elmerrilia ovalis). Pros Sem Nas Masy
Biodiv Indon 1: 805-808

Kisman. 2010. Karakter Morfologi Sebagai Penciri Adaptasi Kedelai Terhadap


Cekaman Kekeringan. (Skripsi) Fakultas pertanian. Universitas Mataram.

Munees, A. and Mulugeta, K. 2014. Mechanism and applications of plant groeth


promoting rhizobacteria. Journal of King Saud University- Science 26 (1): 1-20.

Najiyati, S. dan Danarti. 2019. Palawija Budidaya dan Analisa Usaha Tani.
Jakarta: Penebar Swadaya.
16

Nilahayati dan Sakdiah Purba, H. (2021). Pengaruh Konsentrasi Pupuk Organik


Cair Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa Varietas Kedelai Berumur
Genjah. LENTERA ( Jurnal : Sains, Teknologi, Ekonomi, Sosial Dan Budaya),
5(2), 61-68.

Nubriama, R., Pane, E. 2019. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair Kandang
Kelinci dan Kompos Limbah Bablog pada Pertumbuhan Bibit Kakao
(Theobroma cacao L.) Di Polibeg. Jurnal Ilmiah Pertanian (JIPERTA), 1(2),
143-152.

Purwanti. S. 2014. Kajian Ruang Simpan Terhadap Kualitas Benih Kedelai Hitam
dan Kedelai Kuning [15 November 2013].

Soedraja, R dan A. Syamsunihar. 2017. Kandungan Fenolik dan Flavonoid Biji


Tanaman Kedelai yang Berasosiasi dengan Synechoccus sp dan Dipupuk
Organik. Agritrop, 1(1): 5-8.

Suhartina. 2015. Deskripsi Varietas Unggul Kacang-kacangan dan Umbi-umbian.


Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-umbian, Malang.

Sumarno, Manshuri Gozi Ahmad. 2016. Persyaratan Tumbuh Dan Wilayah


Produksi Kedelai Di Indonesia. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Tanaman
Pangan. Bogor.

Syafrezani, Sampaguita. 2009. Manfaat Tumbuhan Bunga Penghias Pekarangan.


Bandung: Titian Ilmu.

Syahputra, Endra et al. 2014. Pengaruh Komposisi Media Tanam dan Konsentrasi
Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Selada (Lactuca
sativa L.). Jfloratek 9: 39-45.

Widyawati, W. 2008. Kajian perkembangan varietas unggul dan perbenihan


kedelai (Glicine max (L) Merr.). Tesis. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut
Pertanian Bogor.
17

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pendamping
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Dwi Yadi Nurhuda Madani
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Agroteknologi
4. NIM 201910200311004
5. Tempat dan Tanggal Lahir Blora, 27 Januari 2001
6. Alamat Email Dwiyadi718@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 082242704027
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1.
2.
3.
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1.
2.
3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.
Malang, 16 Februari 2023
Ketua

(Dwi Yadi Nurhuda Madani)


18

Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Muhammad Fathun Najjah
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Agroteknologi
4. NIM 201910200311047
5. Tempat dan Tanggal Lahir Sukoharjo, 20 Juni 2001
6. Alamat E-mail dhimsafatun@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 081553575199
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1.
2.
3.
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1.
2.
3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Malang, 16 Februari 2023


Anggota 1

(Muhammad Fathun Najjah)


19

Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Chaisan Haris
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Agroteknologi
4. NIM 202110200311089
5. Tempat dan Tanggal Lahir Medan, 17 April 2003
6. Alamat E-mail Chaisanharis536@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 082297105835
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1.
2.
3.
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1.
2.
3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Malang, 16 Februari 2023


Anggota 2

(Chaisan Haris)
20

Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Syarif Husen, Dr., Ir., M.P.
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Agroteknologi
4. NIP/NIDN 1964004211990041001
5. Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 21 April 1964
6. Alamat Email syarif_husen@umm.ac.id
7. Nomor Telepon/HP 08125295128
B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun Lulus
1 Sarjana (S1) Agronomi UNSOED 1989
2 Magister (S2) Ilmu UNIBRAW 2001
Tanaman
3 Doktor (S3) Pertanian UNIBRAW 2014
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT (dalam 5 tahun terakhir)
Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1
2
Riset
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1
2
Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE.

Malang, 16 Februari 2023


Dosen Pendamping

(Syarif Husen, Dr., Ir., M.P.)


21

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


No Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan Total
(Rp) (Rp)
1 Belanja bahan
Cangkul 3 Rp Rp
90.000,00/biji 270.000,00
Bahan Pengurai (EM4) 4L Rp Rp
40.000,00/L 160.000,00
Mulase / Cairan Gula 4L Rp Rp
30.000,00/L 120.000,00
Akar Bambu 4 Rp Rp
100.000,00/10 400.000,00
Kg
Akar Pisang 4 Rp Rp
100.000,00/10 400.000,00
Kg
Sprayer 1 Rp 450.000,00 Rp
450.000,00
Benih Unggul 8 Rp 25.000,00 Rp
200.000,00
SUB TOTAL 19 - Rp
2.000.000,
00
2 Belanja Sewa
Sewa Lahan 4 Rp Rp
500.000,00/Bu 2.000.000,
lan (luas 00
250m2)
Sewa 4 Rp Rp
server/hosting/domain/SSL/ 250.000,00/aks 1.000.000,
akses jurnal es 00
SUB TOTAL 10 - Rp
3.000.000,
00
3 Perjalanan lokal
SUB TOTAL - -
4 Lain-lain
Protokol kesehatan (masker, 4 Rp 35.000,00 Rp
sanitizer, dll) 140.000,00
Jasa uji coba 1 Rp 300.000,00 Rp
300.000,00
22

Percetakan 2 Rp 100.000,00 Rp
200.000,00
ATK lainnya 5 Rp 50.000,00 Rp
150.000,00
Lain – lain 3 RP 70.000,00 Rp
210.000,00
SUB TOTAL 12 - Rp
1.000.000,
00
GRAND TOTAL 45 Rp6.000.0
00,00
GRAND TOTAL (Terbilang Rp 6.000.000,00)
23

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas


Nama Program Bidang Alokasi Waktu
No UraianTugas
/NIM Studi Ilmu (jam/minggu)
1 Dwi Yadi Agroteknol Pertanian 14 jam/minggu Sebagai
Nurhuda ogi Pembuat
madani/201
9102003110
04
2 Muhammad Agroteknol Pertanian 14 jam/minggu Sebagai
Fathun ogi Penguji
Najjah/2019
1020031104
7
3 Chaisan Agroteknol Pertanian 14 jam/minggu Sebagai
Haris/20211 ogi Penganalisa
0200311089
24

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama Ketua Tim : Dwi Yadi Nur Huda madani
Nomor Induk Mahasiswa : 201910200311004
Program Studi : Agroteknologi
Nama Dosen Pendamping : Syarif Husen, Dr., Ir., MP.
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-RE saya dengan judul Pengaruh
Penggunaan BamPi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Benih Kedelai pada
Daerah Cekaman. yang diusulkan untuk tahun anggaran 2023 adalah asli karya
kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka


saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya.

Malang, 16 Februari 2023


Yang menyatakan,

(Dwi Yadi Nurhuda Madani)


NIM. 201910200311004

Anda mungkin juga menyukai