KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
1. PENDAHULUAN...........................................................................................
11
11. Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................ 2
2. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 3
2.1 Kepribadian Konsumen ........................................................................ 3
2.2 Teori Kepribadian Konsumen ............................................................... 4
2.3 Faktor yang Mempemgaruhi Kepribadian ............................................. 6
2.3 Faktor yang Mempemgaruhi Kepribadian ............................................. 6
2.3 Faktor yang Mempemgaruhi Kepribadian ............................................. 6
3. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................... 10
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11
i
1. PENDAHULUAN
2
serta penanaman bibit muda pada usia 7-15 hari, pengoptimalan penggunan air
dengan kondisi persawahan dalam kondisi tidak tergenang, pengoptimalan
tenaga kerja melalui penggunaan alat, penyiangaan gulma serta penambahan
bahan organik. Menurut (Nalwida 2018), teknik budidaya padi SRI memiliki
kelebihan berupa dapat meningkatkan hasil panen hingga mencapai 50-200%,
lebih hemat air, pengunaan bibit yang lebih sedikit, serta lebih ramah
lingkungan disebabkan pemilihan pupuk organik dalam aplikasinya.
1.2 RumusanMasalah
1. Bagaimana evaluasi Program System of Rice Intensification (SRI) di daerah
penelitian?
2. Bagaimana evaluasi pelaksanaan Program System of Rice Intensification
(SRI) yang dilakukan petani didaerah penelitian ?
3. Bagaimana hasil pelaksanaan Program System of Rice Intensification (SRI)
yang dirasakan petani di daerah penelitian ?
3
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Padi
Tanaman Padi atau yang bernama latin Oryza sativa L dapat diklasifikan
dalam ordo Poales yang memiliki ciri batang berongga, berdaun tunggul dan
memiliki pelepah. Selain itu tanaman padi juga memiliki ciri batang dengan
rongga, anakan tumbuh pada buku-buku batang. Dari setiap anakan akan
tumbuh bunga atau yang disebut malai. Tanaman Padi termasuk dalam
golong tanaman akar serabut, dimana sangat efektif dalam menyerap
kandungan hara namun peka terhadap kekeringan. Akar padi berada pada
kedalaman 10−20 cm dari permukaan tanah. Padi dapat beradaptasi pada
lingkungan tergenang (anaerob), disebabkan adanya saluran aerenchyma pada
akar padi. Saluran ini berfungsi sebagai penyedia oksigen pada bahagian akar
tanaman (Tjitrosoepomo 1985).
Biji padi mengandung dua kandungan pati utama yaitu amilosa dan
amilopektin yang terletak didalam endosperm. Dari rasio perbandingan
kandungan kedua pati tersebeut akan mempengaruhi mutu dan rasa produk
akhir yang dihasilkan (pulen, pera, atau ketan). Tanaman padi dapat tumbuh
pada iklim tropis maupun subtropis. Namun tanaman padi dapat tumbu
dengan subur pada daerah berhawa panas dengan kandungan uap air yang
tinggi. Tanaman padi membutuhkan kondisi curah hujan berada pada rata-
rata 1500 - 2000 mm dengan distribusi selama 4 bulan. Suhu yang diinginkan
dalam pertumbuhan tanaman padi berada pada230C, dengan ketinggian areal
tanam dari permukaan laut berkisar antara 0 - 1500 m dpl (Nalwida 2018).
Tanaman padi dapat tumbuh pada tanah dengan komposisi fraksi pasir,
debu dan lempung dalam perbandingan tertentu. Tanaman padi dapat utmbuh
pada kondisi pH tanah berkisar antara 4-7. Tanaman memerlukan air dalam
jumlah yang cukup, dengan ketebalan lapisan atasnya berkisar antara 18-22
cm (Loebenstein dan Thottappilly 2007). Catatan sejarah mengenai tanaman
4
padi menyebutkan, budidaya tanaman padi tertua ditemukan pada 3.000 SM
(Purwono 2007).
5
yang ada di lokasi pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan secara
berkelanjutan. Program ini harus disusun secara sistematis, partisipatif, dan
tertulis dilakukan pada tiap tahunnya (Purwono 2007).
Dalam arti yang lebih luas program penyuluhan pertanian dapat didefenisikan
sebagai sebuah rencana kegiatan penyuluhan pertanian yang didasari oleh aspirasi
petani, nelayan serta masyarakat pertanian. Program ini bertujuan untuk
mengoptimalkan potensi wilayah pertanian yang selaras pada program
pembangunan pertanian pada daerah tersebut. Program ini harus dapat
menggambarkan keadaan yang terjadi pada masa sekarang, tujuan yang akan
dicapai, masalah-masalah beserta solusi, serta cara untuk mencapai tujuan.
Program ini harus disusun secara sistematis, partisipatif, dan tertulis dilakukan
pada tiap tahunnya (Purwono 2007).
6
b) Pada proses tanam harus diberi jarak tanam 30 cm x 30 cm antar tanaman.
4. Pemupukan
a) Pada proses pemupukan difokuskan pada penggunaan pupuk organik,
kebutuhan pupuk rata-rata berkisar 5-7 ton/Ha
b) Proses pemupukan dilakukan pada tahap pengolahan tanah kedua, hal ini
bertujuan agar pupuk bisa meresap dengan tanah
5. Pemeliharaan
Dalam pencegahan hama dan penyakit, proses SRI tidak menggunakan bahan
atau pestisida kimia. Proses pemeliharaan dengan berfokus pada proses
pencegahan dengan melakukan proses penyiangan secara lebih awal. Pada proses
penanggulangan hama/penyakit dilakukan dengan pestisida nabati maupun
pengendalian secara fisik dan mekanik.
2.4 Landasan Teori
2.4.1 Model Evaluasi CIPP
Menurut Stufflebeam, (1993 : 118) dalam (Widoyoko dan Qudsy 2009)
mengungkapkan bahwa, konsep pendekatan model CIPP memiliki pandangan
dimana tujuan penting dalam suatu kegiatan evaluasi bukan untuk membuktikan,
akan tetapi dilakukan untuk memperbaiki. Dalam model evaluasi CIPP terdapat
dimensi-dimensi yang digunakan sebagai indikator ukur pada kegiata evaluasi,
adapun dimensi dalam model evaluasi CIPP yakni :
7
Worthen & Sanders (1981 : 137) dalam Widoyoko dan Qudsy (2009)
menjelaskan bahwa, pada evaluasi proses memiliki tiga tujuan utama : Evaluasi
proses diguanakan sebagai prediktor dalam rancangan prosedur maupun
rancangan implementasi, sebagai penyedia informasi dalam pengambilan
keputusan dan sebagai pencatat dan penyimpan prosedur yang telah dilakukan.
1. Evaluasi Produk/Hasil (Product Evaluation)
Sax (1980 : 598) dalam Widoyoko dan Qudsy (2009) memberikan pengertian
evaluasi produk/hasil sebagai guiding atau pembantu pimpinan dalam pembuatan
keputusan yang berhubungan dengan jalannya kegiatan yang sedang berjalan,
tujuan akhir, maupun modifikasi program. Evaluasi produk merupakan kegiatan
penilaian yang bertujuan melihat ketercapaian/ keberhasilan suatu program.
Ketercapaian program akan dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan
8
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
9
Jumlah 16 13,7 85,3
Keterlibatan petani dalam
1 perencanaan penyuluhan 4 3,3 84
pertanian sistem SRI.
2 Komunikasi antara kelompok tani 4 3,4 84
dan penyuluh.
3 Penyuluhan dan pelatihan oleh 4 3,4 86
PPL kepada petani.
Kesiapan petani dalam
4 4 3,3 82
menerapkan Sistem SRI
Interaksi dan komunikasi antara
5 4 3,4 86
petani dan penyuluh
Jumlah 20 16,9 84,5
10
Jumlah 32 29,3 89,8
Total 84 73,48 87,48
Sumber: Pengolahan Data 2021
Berdasarkan Tabel 5.1 indikator tersebut didapatlah hasil yang kemudian
(konteks) program SRI di daerah penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 5.2
berikut ini.
Berdasarkan Tabel 5.2 dapat dilihat bahwa pada indikator Context (konteks)
11
dalam program sistem SRI di daerah penelitian berjalan dengan baik, dimana
(Tidak Berhasil) dan D (Sangat Tidak Berhasil). Dari rata-rata jawaban tersebut
SRI di daerah penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 5.3 berikut ini.
Berdasarkan Tabel 5.3 dapat dilihat Input (masukan) yang terdiri atas,
petani, dan komunikasi yang terjalin adalah sangat berhasil. Karena sebanyak
12
62,08% menjawab A, kemudian 37,92% menjawab B, serta tidak
melihat bagaimana proses penyampaian program kepada petani yang dapat dilihat
Proses penyampaian
4 12 41,4 17 58,6 0 0 0 0
informasi oleh penyuluh
Rataan 17,5 60,4 11,5 39,6 0 0 0 0
Sumber: Lampiran 3 (diolah), 2021
13
Tabel 5.5 Hasil Transformasi Penilaian Program Pada
Indikator Produk
Peningkatan
kemampuan dan
2 keterampilan petani 19 65,5 10 34,5 0 0 0 0
dalam pengendalian
OPT pada tanaman padi
Pengurangan tingkat
3 kegagalan panen dan 23 79,3 6 20,7 0 0 0 0
serangan hama
sebanyak 4,5%, C dan D sebanyak 0%. Kedelapan indikator penilaian yang telah
14
ditransformasikan dalam Tabel 5.6 hasil transformasi penilaian program SRI di
bawah ini.
Berdasarkan Tabel 5.6 tersebut dapat diketahui bahwa setiap indikator nilai
yang diharapkan adalah berada pada range 4-32, dan 73,48 adalah nilai yang
berada pada range 71-84 yang artinya adalah Program Sangat Berhasil.
85,3%, hal ini menjelaskan pada indikator ini penyusunan program penyuluhan
sistem SRI dikatakan sangat berhasil atau berjalan sangat baik karena program
Indikator Input (masukan) nilai yang diperoleh sebesar 16,9 dengan persentase
sistem SRI dikatakan sangat berhasil, dan berjalan dengan baik. Dalam hal ini
kelompok tani dalam program penyuluhan SRI sangat terlibat, penyuluhan dan
15
pelatihan yang diberikan oleh petugas PPL kepada petani sangat berhasil,
kesiapan petani dalam menerapkan SRI sangat berhasil, dan komunikasi yang
3-4 minggu sebelum musim tanam. Seluruh petani pada lokasi penelitian sudah
saluran diseliling dan ditengah sawah. Petani juga melakukan perataan pada
Persentase
Nilai yang Nilai yang
No Komponen Ketercapaian
diharapkan diperoleh
(%)
1 Pengolahan tanah 20 13,34 83,41
2 Pemilihan benih 8 7,55 94,40
3 Penanaman 16 13,08 81,73
4 Pemupukan* 8 - -
5 Pengendalian hama 16 12,86 80,39
6 Panen 12 11,69 97,41
7 Pasca panen 12 11,34 94,54
Jumlah 84 73,48 88,65
*Tidak dilakukan evaluasi
16
Pada komponen pemilihan benih didapatkan nilai 94,40%, dimana petani sudah
melaksanakan program SRI sesuai anjuran yang dilakukan penyuluh pertanian. Dari hasil
observasi didapatkan proses persemaian yang dilakukan meliputi proses seleksi benih dan
penyemaian langsung di areal persawahan maupun pada wadah plastik. Proses seleksi dilakukan
dengan cara perendaman dan yang terapung dibuang. Kemudian benih direndam selama 2x24 dan
diperam selama 2x24 hingga radikula keluar. Pada penggunaann bibit unggul rata-rata petani
sudah menggunakan benih bersertifikat dengan jenis Impari 32, pandan wangi dan mekongga.
Pada komponen pemupukan tidak dilakukan proses evaluasi karena seluruh petani di Desa
Pematang Setrak sudah menggunakan pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan.
Berdasarkan hasil observasi dilapangan keseluruhan petani yang tergabung dalam kelompok tani
FAJAR di lokasi penelitian sudah menggunakan pupuk organik secara keseluruhan pada proses
penanaman. Pupuk organik/kompos diihasilkan dari kotoran ternak yang dimiliki oleh petani, pada
gambar 5.1 dapat dilihat proses pembuatan pupuk kompos di area lokasi penelitan. Proses
pembuatan pupuk dari kotoran ternak dimulai dari proses pengeringan kotoran ternak, dilanjutkan
dengan proses penghalusan dengan mesin yang, kemudian proses pelapukan dengan decomposer
stardec. Proses pembuatan pupuk kompos memakan waktu kurang lebih 2-3 minggu.
Pada hasil evaluasi komponen panen didapatkan nilai sebesar 97,41%, mengindikasikan
seluruh petani sudah melakukan anjuran penyuluh pertanian dalam proses panen. Dari hasil
observasi didapatkan pada proses panen petani menggunakan arit maupun mesin babat. Panen
dilakukan petani setelah 90% daun menguning. Perontokan dilakukan dengan mesin thresser. Pada
proses panen rata- rata petani menggunakan sistem borongan untuk penggunaan tenaga kerja. Rata-
Pada hasil evaluasi komponen pasca panen didapatkan nilai sebesar 94,54%, hal ini
17
seluruh petani sudah melakukan anjuran penyuluh pertanian dalam proses pasca panen.
Berdasarkan hasil observasi didapatkan, proses pengeringan gabah dilakukan selama ±3 hari. Pada
observasi kelompok tani FAJAR di desa PEMATANG SETRAK sudah memiliki mesin kilang
Dari hasil evaluasi secara keseluruhan didapatkan nilai persentase ketercapaian sebesar
88,65%. Dari nilai tersebut dapat disimpulkan petani padi sawah di Desa Pematang Setrak sudah
menerapkan proses penanaman padi dengan metode SRI sesuai dengan anjuran penyuluh
pertanian.
Evaluasi hasil program SRI bertujuan untuk mengetahui keberhasilan program SRI pada
hama dan penyakit, peningkatan pengetahuan serta terkoordinirnya pengetahuan. Keseluruhan skor
didapatkan dari hasil wawancara dengan petani. Dari tabel 5.8 dapat dilihat hasil pelaksanaan
programa SRI yang dirasakan oleh petani padi sawah di Desa Pematang Setrak.
Persentase
Nilai yang Nilai yang
No Komponen Keberhasilan
diharapkan diperoleh
(%)
1 Peningkatan Produksi 4 3,31 82,76
2 Peningkatan Produksi 4 3,21 80,17
3 Penurunan Hama 4 3,17 79,31
4 Peningkatan Pengetahuan 4 3,45 86,21
5 Terkordinirnya Tanaman 4 3,24 81,03
Jumlah 20 16,38 81,90
18
Dari komponen peningkatan produksi dan produktivitas panen didapatkan nilai sebesar
82,76% dan 80,17%. Dimana rata-rata petani menjawab sangat berhasil dan berhasil, tidak ada
petani yang menyatakan program SRI dari komponen peningkatan produksi dan produktivitas
tidak berhasil dan sangat tidak berhasil. Dari nilai tersebut didapatkan keberhasilan penerapan
program SRI sangat dirasakan oleh petani dengan menigkatnya hasil panen dari yang sebelum
mengikuti program SRI didapatkan hasil panen rata-rata sebesar 6250 kg/ha menjadi 7000 kg/ha.
Peningkatan hasil panen akan meningkatkan pendapatan petani dan kesehjahtraan petani di Desa
Pematang Setrak.
SRI berhasil meningkatkan pengetahuan petani dan tanaman dapat lebih mudah
petani merasakan manfaat dengan pengaturan jarak tanam yang ideal bagi
pertumbuhan padi sawah. Jarak tanam ideal. Pemberian jarak tanam yang sesuai
dengan subur.
total nilai persentase keberhasilan sebesar 81,90%. Hasil ini menunjukkan petani
merasakan dampak positif dari penerapan metode budidaya padi SRI di Desa
Pematang Setrak.
19
1
Jumlah
Penyetaan
70.764.767
66.787.382
Aktiva Tetap:
Peralatan kantor
14.741.258
39.611.258
Gedung
24.021.625
24.021.625
Ak.penyusutan
gedung
(14.376.978)
(11.980.815)
Ak.penyusutan
peralatan kantor
2
(10.311.881)
(33.850.214)
Total Aktiva
Tetap
14.074.024
17.801.854
TOTAL AKTIVA
1.489.596.082
1.298.648.944
PASIVA
Utang Lancar:
Tab.anggota
289.921.551
275.288.544
Utang Uang
34.762.100
3
40.000
Utang pajak
19.604.838
14.043.673
Dana-dana
56.291.098
46.132.421
Total Utang
lancar
400.579.587
335.504.638
Modal:
Simpanan:
Simpanan pokok
5.960.000
5.710.000
Simpanan Wajib
678.379.018
613.016.831
4
Simpanan Wajib
Khusus
59.424.166
56.525.786
Simpanan Tetap
Anggota
78.759.161
66.660.550
Donasi
23.231.450
23.231.450
Cadangan
101.039.069
90.265.667
SHU
142.223.631
107.734.022
Jumlah Modal
1.089.016.495
963.144.306
Jumlah
5
Kewaiban dan
Modal
1.489.596.082
1.298.648.944
Jumlah
Penyetaan
70.764.767
66.787.382
Aktiva Tetap:
Peralatan kantor
14.741.258
39.611.258
Gedung
24.021.625
24.021.625
Ak.penyusutan
gedung
6
(14.376.978)
(11.980.815)
Ak.penyusutan
peralatan kantor
(10.311.881)
(33.850.214)
Total Aktiva
Tetap
14.074.024
17.801.854
TOTAL AKTIVA
1.489.596.082
1.298.648.944
PASIVA
Utang Lancar:
7
Tab.anggota
289.921.551
275.288.544
Utang Uang
34.762.100
40.000
Utang pajak
19.604.838
14.043.673
Dana-dana
56.291.098
46.132.421
Total Utang
lancar
400.579.587
335.504.638
Modal:
Simpanan:
Simpanan pokok
8
5.960.000
5.710.000
Simpanan Wajib
678.379.018
613.016.831
Simpanan Wajib
Khusus
59.424.166
56.525.786
Simpanan Tetap
Anggota
78.759.161
66.660.550
Donasi
23.231.450
23.231.450
Cadangan
101.039.069
90.265.667
SHU
142.223.631
9
107.734.022
Jumlah Modal
1.089.016.495
963.144.306
Jumlah
Kewaiban dan
Modal
1.489.596.082
1.298.648.944
Jumlah
Penyetaan
70.764.767
66.787.382
Aktiva Tetap:
Peralatan kantor
14.741.258
39.611.258
Gedung
10
24.021.625
24.021.625
Ak.penyusutan
gedung
(14.376.978)
(11.980.815)
Ak.penyusutan
peralatan kantor
(10.311.881)
(33.850.214)
Total Aktiva
Tetap
14.074.024
17.801.854
TOTAL AKTIVA
1.489.596.082
1.298.648.944
11
PASIVA
Utang Lancar:
Tab.anggota
289.921.551
275.288.544
Utang Uang
34.762.100
40.000
Utang pajak
19.604.838
14.043.673
Dana-dana
56.291.098
46.132.421
Total Utang
lancar
400.579.587
335.504.638
Modal:
12
Simpanan:
Simpanan pokok
5.960.000
5.710.000
Simpanan Wajib
678.379.018
613.016.831
Simpanan Wajib
Khusus
59.424.166
56.525.786
Simpanan Tetap
Anggota
78.759.161
66.660.550
Donasi
23.231.450
23.231.450
Cadangan
13
101.039.069
90.265.667
SHU
142.223.631
107.734.022
Jumlah Modal
1.089.016.495
963.144.306
Jumlah
Kewaiban dan
Modal
1.489.596.082
1.298.648.944
Jumlah
Penyetaan
70.764.767
66.787.382
Aktiva Tetap:
Peralatan kantor
14
14.741.258
39.611.258
Gedung
24.021.625
24.021.625
Ak.penyusutan
gedung
(14.376.978)
(11.980.815)
Ak.penyusutan
peralatan kantor
(10.311.881)
(33.850.214)
Total Aktiva
Tetap
14.074.024
17.801.854
15
TOTAL AKTIVA
1.489.596.082
1.298.648.944
PASIVA
Utang Lancar:
Tab.anggota
289.921.551
275.288.544
Utang Uang
34.762.100
40.000
Utang pajak
19.604.838
14.043.673
Dana-dana
56.291.098
46.132.421
16
Total Utang
lancar
400.579.587
335.504.638
Modal:
Simpanan:
Simpanan pokok
5.960.000
5.710.000
Simpanan Wajib
678.379.018
613.016.831
Simpanan Wajib
Khusus
59.424.166
56.525.786
Simpanan Tetap
Anggota
78.759.161
17
66.660.550
Donasi
23.231.450
23.231.450
Cadangan
101.039.069
90.265.667
SHU
142.223.631
107.734.022
Jumlah Modal
1.089.016.495
963.144.306
Jumlah
Kewaiban dan
Modal
1.489.596.082
1.298.648.
Aktiva
Kas
313.565.251
18
237.806.629
Bank
41.126.215
46.150.329
Piutang Uang
831.441.532
712.323.372
Piutang Barang
212.858.288
212.738.153
Persediaan
barang
5.766.005
5.041.225
Total Aktiva
lancer
1.404.757.291
19
1.214.059.708
Penyertaan:
PKPRI
67.804.767
63.827.382
IKPRI
210.000
210.000
SPBU
1.000.000
1.000.000
Koperasi 3 S
1.750.000
1.750.000
2011
2010
20
Aktiva L
Kas
313.565.251
237.806.629
Bank
41.126.215
46.150.329
Piutang Uang
831.441.532
712.323.372
Piutang Barang
212.858.288
212.738.153
Persediaan
barang
5.766.005
5.041.225
21
Total Aktiva
lancer
1.404.757.291
1.214.059.708
Penyertaan:
PKPRI
67.804.767
63.827.382
IKPRI
210.000
210.000
SPBU
1.000.000
1.000.000
Koperasi 3 S
1.750.000
22
1.7http://
fadhilasildano.blogspot.com/
2021/01/makalah-kepribadian-dan-
gaya-hidup.htmlhttp://
fadhilasildano.blogspot.com/
2021/01/makalah-kepribadian-dan-
gaya-hidup.html
23