MOH. AKBAR
O 121 17 217
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang dengan rahmat
ini tidak akan selesai tanpa dorongan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara
moril maupun materil. Oleh karena itu penyusun ingin menyampaikan rasa terima
kasih kepada bapak ibu dosen, dan teman-teman yang telah banyak membantu dalam
daya nalar dan kurangnya literatur yang dijadikan pedoman dalam penyusunan ini.
Oleh karena itu dengan rendah hati penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
ini.
Palu, April 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….. iii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………….. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………. 1
1.2 Tujuan Praktikum………………………………………………………….… 2
BAB II METODE PRAKTIKUM
2.1 Waktu dan Tempat………………………………………………………….... 3
2.2 Alat dan Bahan……………………………………………………………….. 3
2.3 Materi Praktikum…………………………………………………………….. 4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil………………………………………………………………………….. 7
3.2 Pembahasan………………………………………………………………….. 11
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………….. 15
4.2 Saran………………………………………………………………………… 15
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Alat yang digunakan beserta kegunaannya 3
Tabel 2. Bahan yang digunakan beserta kegunaannya 3
Tabel 3. Hasil pengamatan komposisi botani dan kapasitas
tampung menggunakan metode DWR 7
Tabel 4. Jumlah data hasil DWR 7
Tabel 5. Produksi hijauan segar untuk pengamatan komposisi botanis
dan kapasitas tampung menggunakan metode CUPLIKAN 8
Tabel 6. Perhitungan Menggunakan Metode DWR 8
I. PENDAHULUAN
Upaya peningkatan produksi ternak harus seiring dengan peningkatan kualitas dan
kuantitas pakan hijauan. Karena pakan hijauan dapat juga berfungsi sebagai Bulk dan
juga sebagai sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Pertambahan populasi
yang begitu pesat akan menyebabkan peningkatan kebutuhan suplai pakan hijauan,
hal ini akan mengakibatkan lebih banyak sumber daya lahan yang diperlukan untuk
dijadikan sebagai tempat penggembalaan ternak.
Untuk menjaga agar ketersediaan akan hijauan pakan ternak jangan sampai
kekurangan maka salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan
memanfaatkan hijauan yang tumbuh secara alami sebagai padang pengembalaan dan
integrasi ternak terhadap Tanaman makanan ternak kedalam pola perkebunan dan
pertanian setempat, selain itu perlu adanya pembuatan kebun rumput atau padang
penggembalaan yang dapat menyediakan berbagai jenis hijauan unggul serta
disesuaikan dengan kapasitas tampung terhadap jumlah ternak
Indonesia merupakan Negara agraris (daerah tropic) yang sebagian besar
penduduknya hidup dari usaha pertanian. Diversifikasi tanaman padi dan tanaman
pangan lainnya sangat lainnya sangat membantu pemerintah dalam mendukung
pembangunan pertanian. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
protein hewani bagi tubuh disertai perbaikan sosial ekonomi masyarakat
menyebabkan permintaan bahan pangan yang berasal dari ternak semakin meningkat,
sehingga menuntut peningkatan produksi dibidang peternakan.
3.1 Hasil
3.1.1 Hasil Pengamatan Menggunakan Metode DWR Dan Metode CUPLIKAN
Tabel 3. Hasil pengamatan komposisi botani dan kapasitas tampung menggunakan
metode DWR
Ranking
Nomor Kuadran
1 2 3
1 R G -
2 R G L
3 G R -
4 G R -
5 G R L
6 R G -
7 L R G
8 L R G
Keterangan : R = Rumput, G = Gulma, L = Legum
Luas = 0.090304538 m2
Jumlah luas bidang dasar pohon = luas setiap pohon kelapa x jumlah
= 11,73958994 m2
= 0,00173958994 ha
d. Luas lahan efektif
= 1 ha - 0,00173958994 ha
= 0,998826 ha
= 9988,26 ha
Luas efektif lahan pengeembalaan dalam kebun induk kelapa di daerah sidondo dalam 1 ha
yaitu 0,998826 ha sehingga untuk 8 ha luas efektif lahan yaitu 7,990608 ha.
3.2 Pembahasan
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa padang penggembalaan merupakan suatu daerah padangan
dimana tumbuh tanaman makanan ternak yang tersedia bagi ternak yang dapat
dikonsumsi menurut kebutuhannya dalam waktu yang singkat. Padang
penggembalaan bisa terdiri dari rumput dan leguminosa. Padang
penggembalaan yang terdapat disekitar wilayah Sidondo yang digunakan
sebagai tempat Praktikum merupakan jenis padang penggembalaan alam yang
sudah ditingkatkan dan padang penggembalaan alami Padang penggembalaan
dimana tempat melaksanakan praktikum termasuk padang penggembalaan
yang cukup baik, hal ini dapat di lihat dari pengukuran komposisi botani,
pengukuran kapasitas tampung yang sudah memenuhi syarat.
4.2 Saran
Untuk melakukan praktikum selanjutnya diharapkan praktikan lebih
focus dalam menerima materi dan pada saat praktikum
DAFTAR PUSTAKA
Mc Llroy, R.J. 1976. Pengantar Budidaya Padang rumput Tropika. Pradnya Paramita,
Jakarta.
Tandi, Ismail. 2010. Analisis Ekonomi Pemeliharaan Ternak Sapi Bali dengan Sistem
Penggembalaan di Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Gowa. Jurnal Agrisistem, Juni 2010,
Vol. 6 No. 1ISSN 2089-0036.
LAMPIRAN