Anda di halaman 1dari 21

HASIL OBSERVASI

BUDIDAYA TOMAT SISTEM POLYBAG


Dosen Pengampu: Mijahamuddin Alwi, M.Pd.

Oleh:
RIA NADIATUL SOLEHA
NPM: 200102194

Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas 3


Mata Kuliah Pengembangan Pendidikan Sains SD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN (FIP)
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh…
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, tuhan yang maha esa
yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan dengan tepat waktu. Selanjutnya penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Mijahamuddin Alwi, M.Pd.
selaku dosen pengampu mata kuliah “Pengembangan Pendidikan Sains SD” dan
kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama
penulisan laporan ini.

Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah


yang di tugaskan oleh dosen pengampu mata kuliah “Pengembangan Pendidikan
Sains SD”. Harapan penulis dengan adanya laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca terlebih bagi penulis sendiri. Laporan ini ditulis dari hasil observasi dan
pengamatan langsung dari hasil praktik yang sudah dilaksanakan.

Akhir kata, semoga Allah selalu meridhoi langkah-langkah kita semua.

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh…

Pancor, 12 Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Tujuan Kegiatan.............................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................3

A. Tanaman Tomat.............................................................................3

BAB III TATALAKSANA KEGIATAN......................................................6

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan....................................................6


B. Metode Pelaksanaan......................................................................6
1. Alat dan Bahan.........................................................................6
2. Langkah Kerja..........................................................................6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................9

A. Kondisi Umum Lokasi...................................................................9


B. Hasil Pengamatan..........................................................................9
C. Pemeliharaan Dan Perawatan........................................................11

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................14

A. Kesimpulan..................................................................................14
B. Saran............................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tomat merupakan sayuran buah yang selalu dibutuhkan oleh
masyarakat. Buah tomat mengandung vitamin C dan A yang dapat
mencegah sariawan dan rabun mata. Buah tomat selain dapat dikonsumsi
langsung juga sering dijadikan produk seperti saos tomat yang banyak
digemari oleh orang Indonesia. Kebutuhan tomat selalu meningkat seiring
peningkatan pertambahan penduduk. Produksi tomat selalu meningkat dari
tahun ke tahun. Di daerah perkotaan yang hanya mempunyai lahan
pekarangan yang terbatas seperti di komplek perumahan, untuk
membudidayakan tanaman bukan merupakan suatu hal yang sulit untuk
dilakukan. Bertanam tidak harus selalu menggunakan lahan yang luas,
karena bertanam dapat dilakukan di dalam polibag. Salah satu hal yang
perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman di dalam polibag yaitu
menentukan media tanam yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Media
tanam berfungsi membantu tegaknya tanaman dan juga untuk menyediakan
unsur hara sehingga dapat diserap oleh akar tanaman. Media yang
digunakan harus mampu mempertahankan kelembaban. Media tanam yang
berkemampuan untuk itu dalam polibag, kantara lain dapat menggunakan
arang sekam, pasir, serbuk gergaji, dan fiber sabut kelapa.
Dari berbagai macam media tanam, fiber sabut kelapa merupakan
media yang lebih baik dan memberikan pertumbuhan serta produksi yang
lebih tinggi. keunggulan media fiber sabut kelapa ini murni organik dan
memudahkan akar tanaman untuk menyerap unsur hara yang ditambahkan
pada media seperti pupuk buatan.
Budidaya tanaman tomat pada umumnya tidak jauh berbeda seperti
budidaya tanaman hortikultura yang lain. Teknik yang digunakan mulai dari
pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, dan panen. Tanaman tomat
merupakan tanaman semusim (annual) yang berbentuk herba dengan
ketinggian antara 70cm-200cm, tergantung varietasnya. Meningkatnya

1
kemajuan dibidang industri pengolahan pangan juga akan berperan terhadap
besarnya permintaan pasar pada buah tomat (Pracaya, 1998). Petani di
Indonesia semakin berkembang dengan didukung sarana produksi pertanian
yang cukup baik sehingga dapat lebih membantu petani atau pembudidaya
dalam mengusahakan tanaman agar berproduksi baik serta bermutu. Dengan
cara budidaya yang benar diharapkan petani dan masyarakat saling
diuntungkan serta kecukupan gizi dapat tercukupi salah satunya dari buah
tomat.
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan ini yaitu untuk mengetahui pertumbuhan tanaman
bibit tomat menggunakan sistem polybag. Selain itu kegiatan ini juga
dilaksanakan untuk mengisi lahan yang kosong di kebun tematik sehingga
terlihat hidup.

2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tanaman Tomat
Tomat pertama kali dikenal sebagai tanaman liar yang tidak banyak
manfaatnya. Tanaman ini mulanya menyebar di Amerika Selatan dan
beberapa Negara di Eropa, Afrika, dan Asia. Pada tahun 1523, pedagang-
pedagang Spanyol membawa benih tanaman tomat dari benua Amerika ke
Eropa. Penyebarluasan tanaman tomat ini di kawasan Eropa terjadi pada
tahun 1600. Peru merupakan negara yang menjadikan tomat sebagai bahan
makanan. Di Filipina, tanaman tomat mulai diperkenalkan pada tahun
1571. Tanaman ini kemudian menyebar ke berbagai negara lainnya di
Asia, termasuk ke Indonesia pada tahun 1811 (Tim Bina Karya Tani,
2009).
Tomat (Solanum lycopersicum L) merupakan salah satu tanaman
sayuran yang dapat tumbuh di seluruh dunia. Tanaman tomat tergolong
tanaman semusin (annual). Artinya, tanaman berusum pendek yang hanya
satu kali berproduksi dan setelah itu mati. Tanaman merupakan tanaman
herbal semusim dari keluarga Solanaceae. Batang tanaman tomat
bervariasi ada yang tegak atau menjalar, padat dana merambat, berwarna
hijau, berbentuk silinder dan ditumbuhi rambut-rambut halus terutama
dibagian yang berwarna hijau. Daunnya berbentuk oval dan bergerigi dan
termasuk daun majemuk. Daun tanaman tomat biasanya berukuran
panjang sekitar 20-30 cm serta lebarnya 16-20 cm. Daun tanaman tomat
memiliki jarak dekat dengan ujung dahan sementara tangkai daunnya
berbentuk bulat berukuran 7-10 cm. Bungan tomat berwarna kuning cerah,
termasuk hermaprodit dan dapat menyerbuk sendiri (Setiawan, 2015).
Dengan rasa yang segar dan bermacam-macam khasiat, tomat dapat
dijadikan alternatif pemberdayaan masyarakat baik itu untuk peningkatan
pendapatan petani, masuknya modal atau investasi, membuka kesempatan
usaha atau lowongan perkerjaan, menunjang pengembangan agribisnis
serta melestarikan sumber daya alam (Prahasta, 2009). Di Indonesia

3
pengembangan budidaya tanaman tomat mendapat prioritas perhatian
sejak tahun 1961. Sampai dengan sekarang tingkat produktivitas tomat di
Indonesia hanya 13,2 ton/ha sedangkan produktivitas tanaman tomat di
negara maju seperti Amerika dan Eropa mencapai 100 ton/ha. Permintaan
pasar (konsumen) terhadap produk tomat dunia cendrung terus meningkat
dari waktu ke waktu sejalan dengan meningkatnya rata-rata konsumsi di
berbagai negara. Potensi pasar buah tomat dimasa depan dapat menyita
perhatian masyarakat hal itu dilihat dari peningkatan jumlah penduduk,
harga yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, dan gizi yang
terkandung dalam tomat.
Media tanam merupakan salah satu faktor penting yang sangat
menentukan dalam kegiatan bercocok tanam. Media tanam akan
menentukan baik buruknya pertumbuhan tanaman yang pada akhirnya
mempengaruhi hasil produksi. Jenis-jenis media tanam sangat banyak dan
beragam. Salah satu media tanam yang biasa digunakan untuk budidaya
sayuran organik dalam polybag ataupun pot. Bahan-bahan yang digunakan
merupakan bahan yang banyak tersedia di alam dan bisa dikerjakan
sendiri. Cara yang akan kami uraikan cocok digunakan untuk budidaya
tanaman organik karena tidak menggunakan tambahan pupuk kimia,
pestisida, herbisida, dan obat-obatan lainnya.
Polybag merupakan plastik hitam berbentuk segi empat dengan
lubang-lubang sebagai sirkulasi tanaman. Polybag ini digunakan untuk
menjadi wadah pengganti pot dalam menanam tanaman dengan ukuran
tertentu yang di sesuaikan dengan jenis tanaman.
Keuntungan/Kelebihan Inovasi Polybag:
1. Memanfaatkan ruang kosong untuk menyokong kebutuhan dapur
2. Menambah keindahan alami lingkungan
3. Menciptakan taman cantik di lahan terbatas
4. Meningkatkan suplai oksigen di lingkungan sekitar
5. Tanpa melakukan olah tanah (mencangkul/ membajak)
6. Fleksibel (dapat dengan mudah diletakkan di mana saja)

4
7. Relatif murah dan mudah pembuatannya.

BAB III
TATALAKSANA KEGIATAN
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 minggu, di mulai pada tangal
31 Desember 2022 sampai 13 Januari 2023. Kegiatan ini telah dilaksanakan
di kebun tematik Garden PGSD yang berlokasi di kampus Universitas
Hamzanwadi.
B. Metode Pelaksanaan
1. Alat dan Bahan
a. Polybag
b. Sekop
c. Tanah
d. Air
e. Sabut kelapa
f. Pupuk kandang kambing
g. Bibit tomat
2. Langkah kerja
1) Persiapan lahan
Sebelum penelitia, terlebih dahulu tempat penelitian dibersihkan dan
dikosongkan. Lahan penelitian kemudian diratakan agar memudahkan
dalam penyusunan polybag.
2) Persiapan media
Tanah yang digunakan sebaiknya tanah humus yang bersih dan subur,
hal ini agar pertumbuhan bibit menjadi lebih baik.
3) Pemilihan benih tomat
Pemilihan benih ini sangat penting, karena benih merupakan awal dari
kehidupan dalam melakukan bercocok tanam.  Salah memilih benih
akan mempengaruhi hasil bercocok tanam.

5
4) Penyemaian benih tomat
Benih tomat tidak ditanam di dalam polybag langsung, akan
tetapi harus disemai terlebih dahulu.  Sebelum penyemaian, harus
dipastikan bahwa bedeng persemaian atau lokasi persemaian benih
bebas dari organisme pengganggu, Salah satunya semut yang dapat
memotong titik tumbuh ketika terjadi perkecambahan. Salah satu
teknik penyemaian tomat secara langsung adalah dalam sedling tray
(tempat penyemaian bibit) dengan media semai bisa menggunakan
campuran tanah, pasir dan pupuk kandang. Penyiraman media
sebaiknya dilakukan sebelum benih disemai agar media semai menjadi
padat dan benih tidak terlalu tenggelam dalam media setelah disiram
ulang. Setelah benih ditanam, benih ditutup tipis dengan media dan
dilakukan penyiraman ulang. Perkecambahan benih tomat
memerlukan kondisi gelap dan hangat. Oleh karena itu, disarankan
untuk menutup persemaian selama 3-5 hari (terjadinya
perkecambahan awal). Berikut langkah-langkahnya yaitu:
a. Isi polybag dengan media persemaian. Bila tidak ada polybag bisa
menggunakan kantung semai dari daun-daunan (bekong).
b. Kemudian benamkan benih tomat sedalam 1 cm kedalam media
tersebut.
c. Lalu tutup permukaannya dan siram secukupnya. Setiap polybag
cukup diisi satu benih.
d. Setelah benih disemaikan, lakukan penyiraman setiap 2 kali sehari
dengan gembor yang halus. Berhati-hatilah ketika menyiram,
jangan sampai merusak permukaan persemaian.
5) Pemindahan bibit tomat
Sebelum bibit dipindahkan, siapkan media tanam dan polybag.
a. Isi polybag tersebut dengan tanah, arang sekam, dan kompos
dengan perbandingan 2:1:1. Untuk lebih detailnya lihat cara
membuat media tanam untuk polybag.

6
b. Terdapat dua cara menanam tomat dari tempat persemaian ke
dalam polybag. Pertama, memindahkan bibit dengan dicabut.
Caranya, siram persemaian dengan air agar media tanam menjadi
lunak. Lalu cabut tanaman dengan hati-hati jangan sampai akar
tanaman putus atau rusak. Kemudian masukkan tanaman tersebut
secara tegak lurus pada lubang tanam yang ada dalam polybag.
Posisi akar harus tegak lurus jangan sampai bengkok atau terlipat.
Atur kedalaman lubang tanam sesuai dengan panjang akar. Kedua,
memindahkan bibit dengan diputar. Caranya tanaman tomat
diangkat dengan media yang ada disekitarnya. Untuk bibit dari
bedengan, cungkil tanaman sedalam 10 cm dengan sekop atau
tangan. Kemudian angkat dan pindahkan berikut dengan tanahnya.
6) Pemeliharaan dan perawatan
a. Siram setidaknya 2 kali sehari kegiatan ini dilakukan setiap hari,
tetapi jangan terlalu basah untuk menghindari busuk akar.
b. Apabila ada tanaman yang layu atau mati, cabut segera dan buang
media tanamnya agar tidak menulari tanaman lain.

7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Umum Lokasi
Lokasi kegiatan bertempat di kebun gurden PGSD lebih tepatnya di
kampus universitas hamzanwadi, dengan kondisi yang cocok sebagai tempat
bercocok tanam. Hal ini dilihat dari lahan yang digunakan di lokasi sudah
tersedia dan teratur rapi sesuai dengan bagian masing-masing, terutama
sinar matahari dengan bebas masuk ke lokasi sehingga membantu dalam
pertumbuhan tanaman. Selain itu di lokasi juga sudah tersedia alat dan
bahan baik itu berupa air maupun ember yang digunakan dalam
pemeliharaan dan perawatan tanaman.
B. Hasil Pengamatan
1. Hasil Pengukuran
Dari hasil pengamatan setiap hari dapat disimpulkan budidaya bibit
tomat sistem polybag efektif digunakan ditambah dengan bahan atau pupuk
yang digunakan sehingga pertumbuhan bibit tanaman tomat menjadisubur.
Hal ini dilihat dari pertumbuhan bibit tanaman tomat setiap harinya.
Adapun paramater pengamatan pertumbuhan bibit tanaman tomat, yaitu:
a. Tinggi tanaman (cm), dihitung mulai setelah penanaman dengan cara
mengukur tinggi tanaman dari permukaan tanah sampai titik tumbuh
tanaman.
b. Jumlah daun (helai), dihitung dengan cara menghitung jumlah daun yang
sudah terbentuk sempurna.
c. Panjang daun (cm), dihitung dengan cara mengukur dari pangkal daun
sampai ujung daun tanaman.
d. Lebar daun, dihitung dari ujung daun ke ujungan daun tanaman.
e. Diameter batang, dihitung dengan melilitkan tali pada batang lalu
mengukurnya di penggarir atau alat ukur yang digunakan.
Berikut tabel pengamatan selama kegiatan dilaksanakan:

8
Waktu Hasil Pengamatan

Sabtu, 31/12/2022 Tinggi batang 9,5cm


Jumlah daun 7
Lebar daun 1,5cm
Panjang daun 2cm
Diameter batang 0,6

Minggu, 1/01/2023 Tinggi batang 10.5cm


Jumlah daun 8
Lebar daun 2 cm
Tinggi daun 2,7 cm
Diameter batang 0,8

Senin, 2/01/2023 Tinggi batang 10,6cm


Jumlah daun 8
lebar daun 2cm
Tinggi daun 2.7cm
Diameter batang 0.9

Selasa, 3/01/2023 Tinggi batang 11cm


Banyak daun 8
Lebar daun 2,1cm
Tinggi daun 2,9cm
Diameter 0,9

Rabu, 4/01/2023 Tinggu batang 11,3cm


Banyak daun 8
Lebar daun 2,2cm
Tinggi daun 3cm
Diameter batang 1

Kamis, 5/01/2023 Tinggi batang 11, 5cm

9
Lebar daun 2,4cm
Tinggi daun 2,3cm
Banyak daun 8
Diameter batang 1,1

Jumat, 6/01/2023 Tinggi batang 11,6cm


Lebar daun 2,4cm
Tinggi daun 2,3cm
Banyak daun 8
Diameter batang 1,2

Sabtu, 7/01/2023 Tinggu batang 11,7cm


Lebar daun 2,4cm
Tinggi daun 2,6cm
Banyak daun 8
Diameter batang 1,3

Minggu, 8/01/2023 Tinggu batang 11,6cm


Lebar daun 2,4cm
Tinggi daun 2,6cm
Banyak daun 8
Diameter batang 1,3

Senin, 9/01/2023 Tinggu batang 11,6cm


Lebar daun 2,5cm
Tinggi daun 2,7cm
Banyak daun 8
Diameter batang 1,4

Selasa, 10/01/2023 Tinggu batang 11,6cm

10
Lebar daun 2,6cm
Tinggi daun 2,8cm
Banyak daun 9
Diameter batang 1,5

Rabu, 11/01/2023 Tinggi batang: 12 cm


Lebar daun: 2,8cm
Tinggi daun: 2,8cm
Banyak daun: 10
diameternya: 1,5

Kamis, 12/01/2023 Tinggi batang: 12 cm


Lebar daun: 2,8cm
Tinggi daun: 2,8cm
Banyak daun: 10
diameternya: 1,6

Jumat, 13/01/2023 Tinggi batang 13,2cm


Jumlah daun 11
Lebar daun 2,8cm
Panjang daun 3cm
Diameter batang 1,6

Tabel. Hasil pengukuran budidaya tomat sistem polybag

C. Pemeliharaan dan Perawatan


1. Penyiraman
Pada awal penanaman hingga panen dilakukan penyiraman dengan air
yang cukup agar tanaman tidak mudah mati dan kelembabannya terjaga.
Penyiraman dilakukan dilakukan untuk menjaga kelembaban tanah agar
tanaman dapat tumbuh dengan baik. Penyiraman dilakukan pagi dan
sore hari sesuai keadaan kelembaban tanah. Bila suatu hari turun hujan,
penyiraman tidak perlu dilakukan.

11
2. Pengontrolan
Pada setiap hari media polybag diperhatikan, jika ada tumbuhan yang
tumbuh selain bibit tanaman tomat yang sudah ditanam sebaiknya
dicabut agar pertumbuhan bibit tidak terganggu dan mengurangi resiko
bibit tanaman tomat mati.
3. Rundown Kegiatan

No Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan Waktu Lokasi

1. Kamis, 29 Menyiapkan Alat yang 10:00- Tematik


Desember lahan digunakan 12:00 Garden
2022 sapu lidi WITA

2. Jumat, 30 1. Menyiapkan Alat dan 07:30- Tematik


Desember media bahan: 05:00 Garden
2022 tanam 1. Polybag WITA
2. Pengisian 2. Bibit tomat
polybag 3. Tanah
4. Sabut
kelapa
5. Pupuk
kandang
(tahi
kambing)
6. Air

3 Sabtu, 31 Pembibitan 1. Penanaman 04:00- Tematik


Desember bibit tomat 05:30 Garden
2022 ke dalam WITA
polybag
2. Penyiraman

4 Setiap hari Perawatan Penyiraman Pagi Tematik


bibit dan dan Garden
pengecekan sore
kondisi bibit rutin
setiap
hari

5 31 Desember Pengukuran Pengukuran Sore, Tematik


2022-13 dilakukan rutin Garden
Januari 2023 sore setiap setiap
hari. Data- hari
data yang

12
diukur yaitu:
1. Tinggi
batang
2. Lebar daun
3. Panjang
daun
4. Jumlah
daun
5. Diameter

Tabel. Rundown kegiatan budidaya tomat sistem polybag.

13
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa bibit
tomat dapat tumbuh subur dengan menggunakan sistem polybag. Hal ini
diliat dari hasil pengamatan pertumbuhan setiap harinya. Pupuk yang
digunakan mendukung pertumbuhan bibit tomat. Selain itu, lokasi tempat
kegiatan juga mendukung pertumbuhan bibit sehingga tumbuh subur. Dari
kegiatan ini dapat disimpulkan, budidaya tomat sistem polybag efektif
digunakan, selain untuk menghemat lahan sistem ini juga mudah digunakan
tanpa melakukan olah tanah (mencangkul/membajak).
B. Saran
Ketika pemeliharaan dan perawatan harus teratur disiram agar bibit
tomat tidak menjadi kuning dan mudah mati. Hal ini karena bibit tomat
membutuhkan kadar air untuk membantu pertumbuhannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Bernardinus, T., dan W. Wiryanta. 2008. Bertanam Tomat. Agro Media Pustaka.
Jakarta.

Direktorat Jendral Hortikultura (2020). Luas dan Produksi Tanaman Tomat Me


rovinsi di Indonesia. (Diunduh Pada Tanggal 13 Januari 2023).

Dwi Putri Sunaryanti, dkk. (2020). “Teknik Budidaya Tanaman Tomat (Solanum
Lycopersium L.) Hidroponik dengan Sistem Irigasi Tetes Di PT
Hidroponik Agrofarm Bandungan”. Jurnal Inovasi Penelitian, Vol.1
No.5. Hal.1059-1066.

Erna Halid, dkk. (2021). “Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat


(Lycopersium Esculentum Mill) Pada Pemberian Berbagai Dosis Bubuk
Cangkang Telur”. Jurnal Agroplantae, Vol.10 No.1. Hal.59-66.

Hanum. (2010). Teknik Budidaya Tanaman. Jakarta: Direktorat Sekolah


Menengah Kejuruan.

Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Data: Produksi tomat menurut


provinsi 2019. https://www.pertanian.go.id/home/?
show=page&act=view&id=61. Diakses tanggal 13 Januri 2023.

Mardaus, dkk. (2019). “Produksi Tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum L.)


Dengan Pemberian SP-36 dan Dolomit Di Tanah Gambut”. Jurnal
Agroindragirl, Vol.4 No.2, Hal.25-34.

Nurnita Sari, dkk. (2018). “Teknik Budidaya Tanaman Tomat Cherry


(Lycopersicum Cerasiformae Mill) Di Gapoktan Lembang Jawa Barat”.
Jurnal Ilmu Pertanian, Vol.2 No.1. Hal.1-5.

15
Oksar Totong, dkk. (2016). (Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat
(Lycopersicum Esculentum Mill) Pada Berbagai Media Tumbuh Dengan
Interval Penyiraman Air Kelapa Yang Berbeda”. Jurnal Agrotekbis,
Vol.4 No.6. Hal.693-701.

Sri Suharyanti, 2019. Budidaya Tomat Dalam Polybag. Diakses 13 Januari 2023
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/77905/BUDIDAYA-TOMAT-
DALAM-POLYBAG/

16
LAMPIRAN

Gambar1. Lokasi kegiatan Gambar2. Menyiapkan media


tanam

Gambar3. Pengisian polybag Gambar4. Proses menanam bibit


dalam polybag

17
Gambar5. Pemeliharaan tanaman dalam Gambar6. Pengukuran bibit
polybag (penyiraman) tanaman tomat

18

Anda mungkin juga menyukai