Disusun Oleh :
RAHMAN
2169021117
MUH.SEPRIADIL
2169021126
NURLAELA
2169021120
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
BONE 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar...............................................................................................
Daftar isi.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Pisang....................................................................................................
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan............................................................................................
4.2 Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB. I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pisang
PEMBAHASAN
k) Pisang Susu
Pisang Susu cocok untuk hidangan buah segar. Ukuran buah
kecil hampir sama dengan pisang mas. Kulit buah tipis, berwarna
kuning berbintik hitam. Daging buah putih kekuningan. Rasa buah
manis, lunak dan berarom harum. Dalam satu tandan terdapat
sekitar 8 sisir (satu sisir berisi 12-16 buah) dengan bertat per tandan
12-16 kg.
l) Pisang Cavendish
Pisang Cavendish cocok untuk hidangan buah segar. Dari 36
subkultivar pisang cavendish hanya beberapa subkultivar yang telah
diusahakan sebagai tanaman perkebunan, yaitu :
Grain Naine, berasal dari Perancis. Bentuk buah silindris dari atas
ke bawah membentuk kerucut. Setiap tandap terdiri dari 12
sisir(satu sisir terdiri dari 24-36 buah) dengan bobot 45-65
kg. Jarak antar sisir cukup longgar sehingga jumlah buah
yang salah bentuk tidak banyak.
Petit Naine, berasal dari Perancis. Buah berukuran kecil dan
cukup ringan Rasanya kurang manis Jarak antar sisir cukup dekat
sehingga banyak buah yang salah bentuk.
Omalag, berasal dari Filipina. Buah di tandan bagian atas
berukuran relatif besar selanjutnya makin ke bawah makin
mengecil. Jarak antar sisir berdekatan.
William berasal dari Australia. Dibedakan menjadi dua, yaitu
william tall dan william small. Ukuran buah relatif seragam
dengan kulit buah tipis berwarna kuning kehijauan ketika
matang. Jarak antar sisir cukup jauh. Bobot buah per
tandan 35-50 kg.
Valery, berasal dari Amerika Tengah. Bentuk buah cukup bagus
karena jarak antar sisir relatif jauh. Setiap tandan terdiri dari
14-20 sisir dengan bobot per tandan 35-50 kg.
A. Manfaat
a) Pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan
sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Pisang dijadikan
buah meja, sale pisang, pure pisang dan tepung pisang.
Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka
melalui proses fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun
pisang dipakai sebagi pembungkus berbagai macam makanan
trandisional Indonesia.
Kandungan Gizi:
Kandungan gizi yang terdapat dalam buah pisang cukup
tinggi. Nilai gizi yang terdapat tiap 100 g buah pisang adalah
kalori sebesar 79 kal, protein 1.2 g, lemak 0.2 g,kalsium 8.0 g,
besi 0.5 mg, vitamin A 1.0 mg, vitamin C 10 mg dan vitamin B
0.08 mg.
b) Batang pisang abaca diolah menjadi serat untuk pakaian,
kertas dsb. Batang pisang yang telah dipotong kecil dan
daun pisang dapat dijadikan makanan ternak ruminansia
(domba, kambing) pada saat musim kemarau dimana rumput
tidak/kurang tersedia. Secara tradisional, air umbi batang
pisang kepok dimanfaatkan sebagai obat disentri dan
pendarahan usus besar sedangkan air batang pisang
digunakan sebagai obat sakit kencing dan penawar racun.
B. Jenis-jenis olahan dari tanaman pisang
Buah pisang tidak hanya dikonsumsi dalam keadaan segar
namun juga dikonsumsi dalam bentuk olahan. Buah pisang dapat
diproses menjadi tepung pisang, pure, bir, cuka, kripik, sale, dodol,
dan saus.
Tanaman pisang termasuk tanaman yang serbaguna. Selain
buahnya, bagian lainnya juga dapat dimanfaatkan. Bonggol pisang
dapat dijadikan soda sebagai bahan baku sabun dan pupuk
kalium. Batangnya dapat digunakan sebagai pengahsil serat bahan
baku kain dan makanan ternak. Daun pisang banyak digunakan
sebagai pembungkus makanan tradisional.
Contoh jenis-jenis olahan dari tanaman pisang :
a) Bonggol pisang untuk obat dan makanan
Air bonggol pisang kepok dan klutuk juga diketahui dapat
dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit disentri, pendarahan
usus, obat kumur serta untuk memperbaiki pertumbuhan dan
menghitamkan rambut. Sedangkan untuk makanan, bonggol pisang
dapat diolah menjadi penganan, seperti urap dan lalapan
b) Cuka Kulit Pisang
Mula-mula kumpulkan kulit pisang sebanyak 100 kg dan
lakukan proses produksi selama 4-5 minggu. Kebutuhan bahan-
bahan lain mencakup : 20 kg gula pasir, 120 gr ammonium sulfit
(NH4)2S03, 0,5 kg ragi roti (Saccharomyces cerevisiae) dan 25 liter
induk cuka (Acetobacter aceti).
Cara rnembuatnya, kulit pisang dipotong-potong atau dicacah,
lalu direbus dengan air sebanyak 150 liter. Saring dengan kain dalam
stoples. Berdasarkan uji lapangan, bahan awal kulit pisang yang
direbus itu akan menghasilkan cairan kulit pisang kira-kira 135 liter,
bagian yang hilang 7,5 kg, dan sisa bahan padat sekitar 112,5 kg.
Setelah disaring ke stoples, cairan kulit pisang ini perlu
ditambah ammonium sulfit dan gula pasir. Langkah berikut,
didinginkan dan tambahkan ragi roti. Biarkan fermentasi berlangsung
satu minggu. Hasilnya disaring lagi. Dari 135 liter cairan kulit pisang
setelah difermentasi dan disaring menjadi 130 liter larutan
beralkohol, dan lima liter produk yang tidak terpakai. Pada larutan
beralkohol itu ditambahkan induk cuka, dan biarkan fermentasi
berlangsunaselamatigaminggu.Selanjutnya, hasil fermentasi larutan
beralkohol dididihkan. Nah, dalam kondisi masih panas, cuka pisang
dimasukkan ke dalam botol plastik. Lalu segera ditutup dan disimpan
dalam temperatur kamar. Jika dihitung, dari 100 kg kulit pisang akan
diperoleh sekitar 120 liter cuka pisang.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Searching web :
Anonymous. 2011.Budidaya Tanaman Pisang.
http://tipspetani.blogspot.com.
Fitri Utami Hasan. 2012. Potensi dan Prospek Tanaman Hortikultura.
http://fitriutamihasan.blogspot.com/.
Anonymous.SpecialKomoditas b3 pisang.
http://www.litbang.deptan.go.id/.