Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

BUDIDAYA TANAMAN PISANG

Disusun Oleh :
RAHMAN
2169021117

MUH.SEPRIADIL
2169021126

NURLAELA
2169021120

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS

PERTANIAN DAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

BONE 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-
Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak
lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta,8 November  2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata pengantar...............................................................................................

Daftar isi.........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakamg......................................................................................


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................
1.3 Tujuan....................................................................................................
1.4 Mamfaat.................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pisang....................................................................................................

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Sekilas Tentang Tanaman Pisang.........................................................


3.2 Jenis- Jenis Tanaman Pisang Yang Biasa diKonsumsi........................
3.3 Manfaat dan Jenis-jenis Olahan Tanaman Pisang................................
3.4 Prospek Pasar Tanaman Pisang...........................................................
3.5 Potensi dan Peluang Agribisnis Tanaman Pisang................................
3.6 Analisis Usaha dan Kelayakan Komoditas Pisang................................

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan............................................................................................
4.2 Saran.....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB. I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Relatif besarnya volume produksi nasional dan luas panen


dibandingkan dengan komoditas buah lainnya, menjadikan buah pisang
merupakan tanaman unggulan di Indonesia. Namun demikian pengelolaan
pisang masih sebatas tanaman pekarangan atau perkebunan rakyat yang
kurang dikelola secara intensif.
Penanaman pisang berskala besar telah dilakukan di beberapa
tempat antara lain di pulau Halmahera (Maluku Utara), Lampung,
Mojokerto (Jawa Timur), dan beberapa tempat lainnya, sehingga
Indonesia pernah mengekspor pisang dengan volume mencapai lebih dari
100.000 ton pada tahun 1996, tetapi pada tahun-tahun berikutnya volume
ekspor tersebut terus menurun dan mencapai titik terendah pada tahun
2004 yaitu hanya 27 ton. Kenyataan ini menunjukkan bahwa sebetulnya
Indonesia mempunyai peluang yang cukup besar untuk meningkatkan
ekspor buah pisang pada tahun-tahun mendatang. Hal ini ditunjang
dengan ketersediaan lahan yang cukup luas di Kalimantan, Papua,
kepulauan Maluku, Sulawesi dan Sumatera; Iklim yang mendukung;
keragaman varietas yang cukup tinggi; sumber daya manusia serta
inovasi teknologi untuk pengelolaan tanaman pisang.
Meningkatnya jumlah penduduk dan tingkat kesadaran masyarakat
untuk mengkonsumsi buah-buahan diharapkan dapat meningkatkan
konsumsi buah pisang secara nasional, sehingga kebutuhan buah pisang
akan terus meningkat, maka perlu dilakukan pengembangan pisang baik
secara intensifikasi maupun secara ekstensifikasi. Pengembangan pisang
berskala kebun rakyat dan besar akan membuka peluang agribisnis hulu,
seperti industri perbenihan dan industri peralatan mekanisasi pertanian,
yang tentunya akan membuka kesempatan berusaha dan kesempatan
kerja. Selain sebagai buah yang dimakan segar, pisang juga dapat diolah
baik untuk skala rumah tangga seperti keripik, getuk dan sale, maupun
industri berskala besar seperti tepung, puree dan jam, yang dapat
merangsang tumbuhnya agribisnis hilir. Agribisnis hilir akan berkembang
dengan cara memberdayakan industri pengolahan skala keluarga (home
industry) dan menengah maupun skala besar (investor dalam dan luar
negeri).
Dengan berkembangnya pisang di Indonesia, diharapkan akan
meningkatkan konsumsi dan ekspor buah pisang baik untuk segar
maupun olahan. Agar produk pisang Indonesia dapat bersaing dan
diterima oleh negara-negara pengimpor, maka dalam sistem pengelolaan
pisang mulai dari hulu sampai hilir harus mengacu pada norma-norma
pengelolaan yang baik seperti Good Agriculture Practices (GAP),
Integrated Pest Management (IPM) dan prinsip Hazard Analysis Critical
Point (HACCP).
Pengembangan pisang di Indonesia tidak akan tercapai secara
optimal tanpa adanya investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Oleh karena itu gambaran tentang investasi dan disertai informasi daerah
pengembangan ke depan perlu diberikan dan tentunya harus didukung
dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan
kemudahan dan jaminan keamanan berinvestasi serta perbaikan sarana
pendukung seperti sistem pengairan, transportasi, komunikasi dan sarana
pasar.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian di atas, yang menjadi permasalahan dalam makalah ini


yaitu:
1. Bagaimana Sejarah dan Botani tanaman pisang ?
2. Jenis – jenis Tanaman Pisang yang biasa dikonsumsi
3. Manfaat dan Jenis-jenis Olahan dari Tanaman Pisang
4. Bagaimana Prospek Pasar Tanaman Pisang ?
5. Bagaimana Potensi dan Peluang Agribisnis Tanaman Pisang ?
6. Bagaimana cara menganalisis Usaha dan Kelayakan Pisang ?

1.3 Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan dalam makalah ini yaitu :


1. Mengetahui sekilas tentang tanaman pisang ?
2. Mengetahui Jenis – jenis Tanaman Pisang yang biasa dikonsumsi
3. Mengetahui Manfaat dan Jenis-jenis Olahan dari Tanaman Pisang
4. Agar mengetahui Prospek Pasar Tanaman Pisang ?
5. Agar mengetahui Potensi dan Peluang Agribisnis Tanaman Pisang ?
6. Mengetahui cara menganalisis Usaha dan Kelayakan Pisang ?

1.4 Manfaat

Dengan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai


berikut:
1. Makalah ini diharapkan menjadi salah satu bahan informasi bagi
masyarakat secara umum.
2. Dapat memberikan informasi ilmiah bagi petani dan instansi terkait
tentang potensi/prospek agribisnis buah markisa
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pisang

Pisang merupakan tanaman yang memiliki banyak kegunaan, mulai


dari buah, batang, daun, kulit hingga bonggolnya. Tanaman pisang yang
merupakan suku Musaceae termasuk tanaman yang besar memanjang.
Tanaman pisang sangat menyukai sekali pada daerah yang beriklim tropis
panas dan lembab terlebih didataran rendah. Ditemui pula di kawasan
Asia Tenggara, seperti Malaysia, Indonesia serta termasuk pulau Papua,
Australia Topika, Afrika Tropi. Pisang dapat berubah sepanjang tahun
pada daerah dengan hujan merata sepanjang tahun. Umumnya,
kebanyakan orang memakan buah pisang saja dan kulitnya akan dibuang
begitu saja. Menurut Suhartono (2011), menyebutkan bahwa pisang
kepok (Musa acuminate L.) merupakan produk yang cukup baik dalam
pengembangan sumber pangan lokal karena pisang tumbuh di sembarang
tempat sehingga produksi buahnya selalu tersedia, kulit buah kuning
kemerahan dengan bintik- bintik coklat. Berikut adalah klasifikasi dari buah
pisang kepok (Musa acuminate L.):
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub.divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotylae
Bangsa : Musales
Suku : Musaceae
Marga : Musa
Jenis : Musa paradisiacal
Penyebaran tanaman ini selanjutnya hampir merata ke seluruh
dunia, yakni meliputi daerah tropik dan subtropik, dimulai dari Asia
Tenggara ke Timur melalui Lautan Teduh sampai ke Hawai. Selain itu,
tanaman pisang menyebar ke barat melalui Samudra Atlantik, Kepulauan
Kenari, sampai Benua Amerika. Pisang yang dikenal sampai saat ini
merupakan keturunan dari spesies pisang liar yaitu Musa acuminata dan
Musa balbisiana. Pisang kepok memiliki tinggi 370 cm dengan umur
berbunga 13 bulan. Batangnya berdiameter 31 cm dengan panjang daun
258 cm dan lebar daun 90 cm, sedangkan warna daun serta tulang daun
hijau tua. Bentuk jantung spherical atau lanset. Bentuk buah lurus dengan
panjang buah 14 cm dan diameter buah 3,46 cm. Warna kulit dan daging
buah matang kuning tua. (Firmansyah, 2012).
Pisang merupakan jenis buah yang paling paling umum ditemui tak
hanya di perkotaan tetapi sampai ke pelosok desa. Ada berbagai jenis
buah pisang salah satunya adalah pisang kepok. Jenis yang satu ini
memiliki ciri-ciri bentuk buah yang cenderung pipih dan tidak bulat
memanjang seperti varian pisang lainnya. Maka dari itu, disebut juga
dengan nama pisang gepeng. Pisang kepok ini termasuk jenis pisang
yang lebih enak dikonsumsi setelah diolah. Pisang kepok ada dua jenis
yaitu pisang kepok kuning dan pisang kepok putih. Pisang dengan daging
berwarna kuning biasanya jauh lebih mahal karena rasanya memang lebih
6 enak jika dibandingkan dengan pisang kepok daging putih. Pada
dasarnya pisang kepok ini bisa tumbuh dimana saja, namun untuk kualitas
buah yang baik, biasanya pada persyaratan lahan tanam yang harus
dipenuhi.
Secara kasat mata dari luar bentuk pisangnya hampir sama. Hanya
nanti saat daging buahnya diiris, baru terlihat kalau kepok kuning
berwarna kekuningan, sedangkan kepok putih lebih pucat. Rasa kepok
kuning lebih manis, sedangkan yang kepok putih lebih asam.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Sekilas Tentang Tanaman Pisang

A. Sejarah singkat tentang tanaman pisang


Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari
kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian
menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa
Barat, pisang disebut dengan Cau, di Jawa Tengah dan Jawa Timur
dinamakan gedang. Pisang adalah buah yang sangat bergizi yang
merupakan sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat.
Hampir di setiap tempat dapat dengan mudah ditemukan tanaman
pisang. Pusat produksi pisang di Jawa Barat adalah Cianjur, Sukabumi
dan daerah sekitar Cirebon. Tidak diketahui dengan pasti berapa luas
perkebunan pisang di Indonesia. Walaupun demikian Indonesia termasuk
salah satu negara tropis yang memasok pisang segar / kering ke Jepang,
Hongkong, Cina, Singapura, Arab, Australia, Negeri Belanda, Amerika
Serikat dan Perancis. Nilai ekspor tertinggi pada tahun 1997 adalah ke
Cina.
B. Botani dan Klasifikasi dan Syarat Tumbuh Tanaman Pisang
a) Botani
Famili Musaceae dari ordo Scitaminae dan terdiri dari dua
genus, yaitu genus Musa dan Ensete.  Genus Musa terbagi dalam
empat golongan yaitu Rhodochlamys, Callimusa, Australimusa dan
Eumusa. Golongan Australimusa dan Eumusa merupakan jenis
pisang yang dapat dikonsumsi, baik segar maupun olahan. Buah
pisang yang dimakan segar sebagian besar berasal dari golongan
Emusa, yaitu Musa acuminata dan Musa balbisiana.Tanaman pisang
merupakan tanaman asli daerah Asia Tenggara dengan pusat
keanekaragaman utama wilayah Indo-Malaya.
Tanaman pisang termasuk dalam golongan terna monokotil
tahunan berbentuk pohon yang tersusun atas batang semu.  Batang
semu ini merupakan tumpukan pelepah daun yang tersusun secara
rapat teratur.  Percabangan tanaman bertipe simpodial dengan
meristem ujung memanjang dan membentuk bunga lalu
buah.  Bagian bawah batang pisang menggembung berupa umbi
yang disebut bonggol. Pucuk lateral (sucker) muncul dari kuncup
pada bonggol yang selanjutnya tumbuh menjadi tanaman
pisang.  Buah pisang umumnya tidak berbiji/bersifat partenokarpi.
b) Klasifikasi
- Divisi : Spermatophyta
- Sub divisi : Angiospermae
- Kelas : Monocotyledonae
- Keluarga : Musaceae
- Genus : Musa
- Spesies : Musa spp.
c) Syarat tumbuh
Tanaman pisang dapat ditanam dan tumbuh dengan baik pada
berbagai macam topografi tanah, baik tanah datar ataupun tanah
miring.  Produktivitas pisang yang optimum akan dihasilkan pisang
yang ditanam pada tanah datar pada ketinggian di bawah 500 m di
atas permukaan laut (dpl) dan keasaman tanah pada pH 4.5-
7.5.  Suhu harian berkisar antara 25 o - 27 o C dengan curah hujan
2000-3000 mm/tahun.

3.2 Jenis- Jenis Tanaman Pisang Yang Biasa diKonsumsi

Jenis-jenis pisang yang biasa dikonsumsi, yaitu :


a) Pisang Ambon Kuning
Pisang Ambon Kuning cocok untuk hidangan buah segar,
memiliki ukuran buah lebih besar daripada pisang ambon lainnya
dengan kulit buah tidak terlalu tebal dengan warna kuning
muda.  Daging buah yang sudah matang berwarna putih
kemerahan.  Rasa daging buah pulen, manis, dan aromanya
harum.  Dalam satu  tandan terdapat 6-9 sisir (satu sisir berisi 15-20
buah) dengan berat per tandan 18-20 kg.
b) Pisang Ambon Lumut
Pisang Ambon Lumut cocok untuk hidangan buah segar.  Kulit
buah berwarna hijau walaupun sudah matang dan lebih tebal
daripada kulit buah pisang ambon kuning.  Daging buah hampir
sama dengan pisang ambon kuning hanya sedikit lebih
putih.  Daging buah agak keras, aroma lebih harum dan rasanya
lebih manis.  Dalam satu tandan terdapat 7-12 sisir dengan berat 15
– 18 kg.
c) Pisang Ambon Putih
Pisang Ambon Putih cocok untuk hidangan buah
segar.  Ukuran buah lebih besar daripada pisang ambon lumut. Kulit
buah yang sudah matang berwarna kuning keputih-putihan.  Daging
buah berwarna puith kekuningan dengan rasa agak asam, dan
beraroma harum. Dalam satu tandan terdapat 10-14 sisir dengan
berat 15-25 kg.
d) Pisang Barangan
Pisang Barangan cocok untuk hidangan buah segar.  Pisang
Barangan terdiri dari 2 jenis, yaitu pisang barang yang berwarna
kemerah-merahan dan yang berwarna kuning.  Pisang Barangan
yang berwarna kemerah-merahan memiliki daging buah yang lebih
besar dan rasa yang lebih enak dan aroma yang lebih harum
daripada yang berwarna kuning.  Dalam satu tandan terdapat 5-12
sisir degang berat 9-20 kg.
e) Pisang Raja 
Pisang Raja cocok untuk hidangan buah segar maupun
olahan.  Kulit buah tebal dan berwarna kuning berbintik hitam pada
buah yang telah masak.  Ukuran buah cukup besar dengan diameter
3,2 cm dan panjang 12-18 cm.  Daging buah yang telah matang
berwarna kuning kemerahan bila dimakan terasa legit dan manis
dengan aroma harum.  Dalam satu tandan  terdapat 6-9 sisir (setiap
sisir berisi 14-16 buah) dengan berat per tandan 12-16 kg.  Bunga
muncul 14 bulan sejak anakan dan buah akan masak 5,5 bulan
kemudian.
f) Pisang Kepok
Pisang Kepok cocok untuk makanan olahan.  Jenis pisang
kepok yang lebih dikenal adalah pisang kepok putih dan pisang
kepok kuning dengan warna daging buah sama seperti
namanya.  Daging buah bertekstur agak keras dengan aroma yag
kurang harum. Kulit buah sangat tebal dan berwarna hiaju
kekuningan pada buah yang telah masak. Pisang kepok kuning
rasanya lebih enak daripada pisang kepok putih.  Dalam satu tandan
dapat mencapai 10-16 sisir (satu sisir berisi 20 buah pisang) dengan
berat per tandan 14-22 kg.
g) Pisang Tanduk
Pisang Tanduk cocok untuk makanan olahan. Buahnya
berukuran besar dengan panjang lebih dari 20 cm.  Kulit buah tebal
dan berwarna kuning kemerahan berbintik hitam.  Daging buah yang
sudah matang berwarna putih kemerahan.  Dalam satu tandan
terdapat hanya sekitar 1-3 sisir (satu sisir terdiri dari 10-15 buah)
dengan berat per tandan 7-10 kg.
h) Pisang Badak
Kulit buah agak tebal, berwarna kuning berbintik hitam.  Daging
buah berwarna puith kekuningan.  Rasa buah manis agak asam
dengan aroma kurang harum.  Dalam satu tandan terdapat 7-9 sisir
dengan berat per tandan mencapai 14 – 18 kg.
i) Pisang Nangka
Pisang Nangka cocok untuk makanan olahan.  Buah berukuran
agak panjang, sekitar 15 cm.  Kulit buah agak tebal dan berwarna
hijau walaupun sudah matang (buah yang sangat masak berwarna
hijau kekuningan). Daging buah berwarna kuning kemerahan dengan
rasa manis agak asam dan beraroma harum.  Dalam satu tandan
terdapat 7-8 sisir dengan berat tandan 11-14 kg.
j) Pisang Mas
Pisang Mas cocok untuk hidangan buah segar.  Buah
berukuran kecil-kecil dengan diameter 3-4 cm.  Kulit buah tipis
dengan warna kuning cerah pada buah yang masak.  Daging buah
lunak, rasanya sangat manis dan aromanya harum.  Dalam satu
tandan terdapat 5-9 sisir (satu sisir dapat mencapai 18 buah) dengan
berat per tandan 8-12 kg.

k) Pisang Susu
Pisang Susu cocok untuk hidangan buah segar.  Ukuran buah
kecil hampir sama dengan pisang mas.  Kulit buah tipis, berwarna
kuning berbintik hitam.  Daging buah putih kekuningan.  Rasa buah
manis, lunak dan berarom harum.  Dalam satu tandan terdapat
sekitar 8 sisir (satu sisir berisi 12-16 buah) dengan bertat per tandan
12-16 kg.
l) Pisang Cavendish
Pisang Cavendish cocok untuk hidangan buah segar.  Dari 36
subkultivar pisang cavendish hanya beberapa subkultivar yang telah
diusahakan sebagai tanaman perkebunan, yaitu :
 Grain Naine, berasal dari Perancis.  Bentuk buah silindris dari atas
ke bawah membentuk kerucut.  Setiap tandap terdiri dari 12
sisir(satu sisir terdiri dari 24-36 buah)  dengan bobot 45-65
kg.  Jarak antar sisir cukup longgar sehingga jumlah buah
yang salah bentuk tidak banyak.
 Petit Naine, berasal dari Perancis.  Buah berukuran kecil dan
cukup ringan Rasanya kurang manis Jarak antar sisir cukup dekat
sehingga banyak buah yang salah bentuk.
 Omalag, berasal dari Filipina.  Buah di tandan bagian atas
berukuran relatif besar selanjutnya makin ke bawah makin
mengecil. Jarak antar sisir berdekatan.
 William berasal dari Australia.  Dibedakan menjadi dua, yaitu
william tall dan william small.  Ukuran buah relatif seragam
dengan kulit buah tipis berwarna kuning kehijauan ketika
matang.  Jarak antar sisir cukup jauh.  Bobot buah per
tandan 35-50 kg.
 Valery, berasal dari Amerika Tengah.  Bentuk buah cukup bagus
karena jarak antar sisir relatif jauh.  Setiap tandan terdiri dari
14-20 sisir dengan bobot per tandan 35-50 kg.

3.3 Manfaat dan Jenis-jenis Olahan Tanaman Pisang

A. Manfaat
a) Pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan
sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Pisang dijadikan
buah meja, sale pisang, pure pisang dan tepung pisang.
Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat cuka
melalui proses fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun
pisang dipakai sebagi pembungkus berbagai macam makanan
trandisional Indonesia.
Kandungan Gizi:
Kandungan gizi yang terdapat dalam buah pisang cukup
tinggi.  Nilai gizi yang terdapat tiap 100 g buah pisang adalah
kalori sebesar 79 kal, protein 1.2 g, lemak 0.2 g,kalsium 8.0 g,
besi 0.5 mg, vitamin A 1.0 mg, vitamin C 10 mg dan vitamin B
0.08 mg.
b) Batang pisang abaca diolah menjadi serat untuk pakaian,
kertas dsb. Batang pisang yang telah dipotong kecil dan
daun pisang dapat dijadikan makanan ternak ruminansia
(domba, kambing) pada saat musim kemarau dimana rumput
tidak/kurang tersedia. Secara tradisional, air umbi batang
pisang kepok dimanfaatkan sebagai obat disentri dan
pendarahan usus besar sedangkan air batang pisang
digunakan sebagai obat sakit kencing dan penawar racun.
B. Jenis-jenis olahan dari tanaman pisang
Buah pisang tidak hanya dikonsumsi dalam keadaan segar
namun juga dikonsumsi dalam bentuk olahan.  Buah pisang dapat
diproses menjadi tepung pisang, pure, bir, cuka, kripik, sale, dodol,
dan saus. 
Tanaman pisang termasuk tanaman yang serbaguna.  Selain
buahnya, bagian lainnya juga dapat dimanfaatkan.  Bonggol pisang
dapat dijadikan soda sebagai bahan baku sabun dan pupuk
kalium.  Batangnya dapat digunakan sebagai pengahsil serat bahan
baku kain dan makanan ternak.  Daun pisang banyak digunakan
sebagai pembungkus makanan tradisional.
Contoh jenis-jenis olahan dari tanaman pisang :
a) Bonggol pisang untuk obat dan makanan
Air bonggol pisang kepok dan klutuk juga diketahui dapat
dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit disentri, pendarahan
usus, obat kumur serta untuk memperbaiki pertumbuhan dan
menghitamkan rambut. Sedangkan untuk makanan, bonggol pisang
dapat diolah menjadi penganan, seperti urap dan lalapan
b) Cuka Kulit Pisang
Mula-mula kumpulkan kulit pisang sebanyak 100 kg dan
lakukan proses produksi selama 4-5 minggu. Kebutuhan bahan-
bahan lain mencakup : 20 kg gula pasir, 120 gr ammonium sulfit
(NH4)2S03, 0,5 kg ragi roti (Saccharomyces cerevisiae) dan 25 liter
induk cuka (Acetobacter aceti).
Cara rnembuatnya, kulit pisang dipotong-potong atau dicacah,
lalu direbus dengan air sebanyak 150 liter. Saring dengan kain dalam
stoples. Berdasarkan uji lapangan, bahan awal kulit pisang yang
direbus itu akan menghasilkan cairan kulit pisang kira-kira 135 liter,
bagian yang hilang 7,5 kg, dan sisa bahan padat sekitar 112,5 kg.
Setelah disaring ke stoples, cairan kulit pisang ini perlu
ditambah ammonium sulfit dan gula pasir. Langkah berikut,
didinginkan dan tambahkan ragi roti. Biarkan fermentasi berlangsung
satu minggu. Hasilnya disaring lagi. Dari 135 liter cairan kulit pisang
setelah difermentasi dan disaring menjadi 130 liter larutan
beralkohol, dan lima liter produk yang tidak terpakai. Pada larutan
beralkohol itu ditambahkan induk cuka, dan biarkan fermentasi
berlangsunaselamatigaminggu.Selanjutnya, hasil fermentasi larutan
beralkohol dididihkan. Nah, dalam kondisi masih panas, cuka pisang
dimasukkan ke dalam botol plastik. Lalu segera ditutup dan disimpan
dalam temperatur kamar. Jika dihitung, dari 100 kg kulit pisang akan
diperoleh sekitar 120 liter cuka pisang.

c) Roti dari Kulit Pisang


Kulit pisang kerap dibuang begitu saja di sembarang tempat.
Namun setelah diteliti terbukti kulit pisang memang tak bisa dianggap
barang remeh. Karena ternyata memiliki kandungan vitamin C, B,
kalsium, protein dan juga lemak yang cukup. Dari kulitnya ini dibuat
roti. Hal ini merupakan hal baru setelah sebelumnya pembuatan roti
menggunakan kulit nangka.
d) Dendeng Jantung Pisang
Salah satu makanan olahan dari bagian tanaman pisang adalah
dendeng jantung pisang. Untuk membuat dendeng jantung pisang
perlu disiapkan sejumlah bahan, meliputi empat buah jantung pisang,
satu sendok makan ketumbar, 50 gr ikan teri, 10 siung bawang
merah, dan empat siung bawang putih. Sedangkan kebutuhan
peralatan terdiri atas pisau, kukusan, penumbuk, dan tampah.
Cara membuatnya, ambil jantung pisang yang masih segar.
Buang kelopak bagian luar hingga tampak kelopak dalamnya
berwarna putih kemerah-merahan. Jantung pisang tersebut direbus
sampai lunak, lalu ditumbuk sampai halus. Selanjutnya, bumbu-
bumbu ditumbuk lalu dimasak dalam wajan. Setelah itu, tumbukan
jantung pisang dimasukkan ke dalam wajan berisi bumbu. Diaduk-
aduk sampai merata, lalu tambahkan gula merah. Jika sudah masak,
silakan diangkat dan segera dicetak di atas tampah. Jadilah dendeng
jantung pisang yang telah dicetak. Dendeng tersebut dijemur selama
2-3 hari hingga kering. Lantas, digoreng hingga masak, dan akhirnya
dikemas dalam kantong plastik.
e) Keripik Bonggol Pisang
Kebutuhan bahan untuk membuat keripik bonggol pisang terdiri
atas bonggol pisang, natrium bisulfit, garam, bawang merah, bawang
putih, minyak goreng, merica, dan air. Sedangkan piranti yang mesti
disiapkan adalah pisau, baskom, wajan, ember, kompor, talenan,
dan alat penunjang lainnya.
Cara membuatnya, ambil bonggol pisang lalu kupas kulit
luarnya dan dicuci dengan air bersih. Bonggol diiris menjadi irisan-
irisan tipis sekitar 0,5 cm. Irisan bonggol direndam dalam larutan
natrium bisulfit satu persen selama 2-3 menit ( Pedomannya : 1 gram
natrium bisulfit dicairkan ke dalam 1 liter air ). Setelah direndam,
irisan bonggol ditiriskan. Selanjutnya, bumbu-bumbu ditumbuk
sampai halus, lalu dimasukkan ke dalam baskom dan tambahkan
sedikit air. Rendam irisan bonggol dalam baskom yang berisi bumbu,
lalu diaduk sampai rata, dan biarkan sekitar 5-10 menit agar
bumbunya meresap. Irisan bonggol yang telah dibumbui itu digoreng,
sambil dibolak-balik hingga kematangan merata. Angkat dan tiriskan.
Akhirnya, jadilah keripik bonggol pisang yang dikemas dalam
kantong plastik.

3.4 Prospek Pasar Tanaman Pisang

Produksi pisang Indonesia cenderung meningkat serta konsumsi


meningkat pula. Namun, laju pertumbuhan konsumsi yang sedikit lebih
rendah bila dibandingkan dengan laju peningkatan jumlah produksi. Hal ini
diduga akibat makin banyaknya pisang ekspor dan makin beragamnya
jenis buah lain baik lokal mapun impor.
Di Indonesia, pisang menduduki tempat pertama diantara jenis buah-
buahan lainnya, baik dari sisi sebaran, luas pertanaman, maupun dari sisi
produksinya. Namun demikian, secara umum produktivitas pisang yang
dikembangkan masyarakat masih sangat rendah, yaitu hanya sekitar 10-
15 ton/ha. Padahal, potensi produktivitasnya bisa mencapai 35-40 ton/ha.
Kesenjangan produktivitas tersebut terutama disebabkan karena teknik
budidaya yang tidak tepat dan tingginya gangguan hama dan penyakit,
terutama oleh serangan dua penyakit paling berbahaya dan mematikan,
yaitu layu bakteri atau penyakit darah dan penyakit layu fusarium.
Peluang pengembangan agribisnis komoditas pisang masih terbuka
luas. Untuk keberhasilan usahatani pisang, selain penerapan teknologi,
penggunaan varietas unggul dan perbaikan varietas harus dilaksanakan.
Varietas unggul yang dimaksud adalah varietas yang toleran atau tahan
terhadap hama dan penyakit penting pisang, mampu berproduksi tinggi,
serta mempunyai kualitas buah yang bagus dan disukai masyarakat luas.
Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan per kapita yang
cukup tinggi akan mendorong permintaan pisang.hal ini menunjukan
bahwa pasar dalam negeri memiliki prospek cerah dalam pengembangan
pisang. Harga pisang ditingkat produsen terus meningkat,sementara
harga ekspor cenderung fluktuatif mengikuti situasi perdagangan dunia.
Perkembangan produksi dan ekspor pisang dunia ternyata sedikit lebih
rendah jika dibandingkan impor dan konsumsinya. Negara produsen
utama pisang di dunia adalah Ekuador, Kosta Rika, Panama, Filipina dan
Indonesia.
Negara Importir pisang terbesar di dunia adalah Amerika, Jepang
dan Uni Eropa. Dibandingkan dengan tahu-tahun sebelumnya pangsa
impor negara-negara importir terus meningkat, Hal ini merupakan peluang
pasar bagi Indonesia.

3.5 Potensi dan Peluang Agribisnis Tanaman Pisang

Produksi pisang di Indonesia sebagian besar masih ada di pulau


Jawa,diluar itu ada Sulawesi Selatan dan Lampung. Indonesia mempunyai
potensi sumber daya lahan yang sangat besar untuk pengembangan
agribisnis Pisang yaitu 2,8 juta ha yang tergolong mempunyai potensi
cukup tinggi dan 0.8 juta ha tergolong sedang. Dengan demikian
Indonesia mempunyai potensi lahan yang sesuai dengan pengembangan
pisang seluas 3,6 juta ha. Lahan-lahan tersebut tersebar di seluruh
wilayah Indonesia. Salah satu penghasil Pisang terbesar adalah Jawa
Tengah, namun belum tergarap secara optimal, serah dengan kebijakan
pembangunan pertanian dengan pendekatan sistem agribisnis maka
pengembangan Pisang dilakukan dengan pendekatan spesifikasi lokasi.
3.6 Analisis Usaha dan Kelayakan Komoditas Pisang

Tabel. Analisis usaha tani komoditi pisang per Ha/thn


Nilai Satuan Jumlah
No Uraian Volume ( Rp ) ( Rp )
1. Sewa lahan 1 Ha 1.500.000 1.500.000
2. Input
       Bibit 1250 btg 2500 3.125.000
       Pupuk Urea 600 Kg 1800 1.080.000
       Pupuk NPK 450 Kg 2300 1.035.000
       Pupuk Za 200 Kg 1400 280.000
       Pupuk Kandang 3000 Kg 600 1.800.000
       Tricoderma 60 Kg 15.000 900.000
3. Tenaga Kerja
       Pembersihan lahan 10 HOK 40.000 400.000
       Pembuatan lbg tanam 40 HOK 40.000 1.600.000
       Penanaman 40 HOK 40.000 1.600.000
       Pemupukan 6 HOK 40.000 240.000
       Penyiangan 24 HOK 40.000 960.000
       Penjarangan 6 HOK 40.000 240.000
       Pemberantasan H/P 6 HOK 40.000 240.000
       Panen 30 HOK 40.000 1.200.000
Jumlah biaya 16.200.000
4. Hasil 30.000 Kg 2.500 75.000.000

5. Pendapatan bersih 58.800.000


BAB. V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

a. Hampir di setiap tempat dapat dengan mudah ditemukan tanaman


pisang.Pusat produksi pisang di Jawa Barat adalah Cianjur,
Sukabumi dan daerah sekitar Cirebon.
b. Peluang pengembangan agribisnis komoditas pisang masih terbuka
luasUntuk keberhasilan usahatani pisang, selain penerapan
teknologi, penggunaan varietas unggul dan perbaikan varietas harus
dilaksanakan. Varietas unggul yang dimaksud adalah varietas yang
toleran atau tahan terhadap hama dan penyakit penting pisang,
mampu berproduksi tinggi,serta mempunyai kualitas buah yang
bagus dan disukai masyarakat luas.
4.2 Saran

Penyusun berharap kepada pembaca untuk menyimak, mempelajari


dan menggunakan makalah ”Managemen Usaha Budidaya Tanaman
Pisang“ sebagai motivasi dan menjadi referensi kepada pembaca dalam
melakukan kegiatan usaha disektor pertanian. Akhirnya penyusun sadari
sepenuhnya bahwa makalah yang kami susun jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis
harapkan. Terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

 Rismunandar. 1990. Bertanam Pisang. C.V. Sinar Baru. Bandung


 Rismunandar. 1990. Membudidayakan Tanaman Buah-
buahan.C.V.Sinar Baru. Bandung.
 Stover, R.H & N.W. Simmonads. 1993. Banana. Tropical Agriculture
Series.Longman Scientific ang Technical. New York.
 Hendro Soenarjono. 1998.Teknik Memanen Buah Pisang agar
Berkualitas Baik. Trubus no. 341.

Searching web :
 Anonymous. 2011.Budidaya Tanaman Pisang.
http://tipspetani.blogspot.com.
 Fitri Utami Hasan. 2012. Potensi dan Prospek Tanaman Hortikultura.
http://fitriutamihasan.blogspot.com/.
 Anonymous.SpecialKomoditas b3 pisang.
http://www.litbang.deptan.go.id/.

Anda mungkin juga menyukai