Anda di halaman 1dari 49

PEMUPUKAN DAN PEMANGKASAN TANAMAN KAKAO

DI DESA SAJAU KECAMATAN TANJUNG PALAS TIMUR


KABUPATEN BULUNGAN

Oleh :
JUNARIUS BIN YAKOBUS
NPM : 19.402010.11

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TARAKAN 2021

PEMUPUKAN DAN PEMANGKASAN TANAMAN KAKAO


DI DESA SAJAU KECAMATAN TANJUNG PALAS TIMUR
KABUPATEN BULUNGAN

Oleh :
JUNARIUS BIN YAKOBUS
NPM : 19.402010.11

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TARAKAN 2021
HALAMAN PENGESAHAN

2
Nama Mahasiswa : Junarius Bin Yakobus
NPM : 19.402010.11
Nama Kegiatan : Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Judul Usulan PKL : Pemupukan dan Pemangkasan Tanaman Kakao
Tempat Pelaksanaan : PT . PKN Bulungan
Waktu Pelaksanaan : 28 Juni – 21 Agustus 2021

Menyetujui
Dosen Pembimbing PKL

Nurul Chairiyah, S.Si.,M.Si


NIP : 198812122018072001

Mengetahui
Dekan Fakultas Pertanian Ketua Prodi Agroteknologi

Abdul Rahim, SP.,M.Si,P.hD Dr. Nur Indah Mansyur. S.P., M.P


NIP : 197812162012121000 NIDN : 1115087601

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang maha esa yang atas izin-Nya sehingga

laporan praktik kerja lapangan (PKL) dengan judul “Pemupukan dan

3
Pemangkasan Tanaman Kakao di Desa Sajau Kec. Tanjung Palas Timur Kab.

Bulungan” pada masa pandemi covid-19 ini dapat diselesaikan dengan tepat

waktu dengan memperhatikn protocol kesehatan, pada laporan yang disusun untuk

memenuhi salah satu persyaratan kuliah dari fakultas pertanian universitas borneo

tarakan. Praktek kerja ini adalah salah satu bentuk atau upaya dalam menjalin

kerjasama yang baik didalam bidang pertanian pada masyarakat menengah dengan

mengetahui bagaimana proses dalam lingkungan pertanian. Dengan begitu, saya

pribadi berharap praktek kerja ini akan memberi banyak manfaat serta motivasi

bagi kami para mahasiswa khusunya maupun bagi para pembaca.

Penulis menyadari bahwa tersusunnya laporan PKL ini bukan hanya atas

kemampuan dan usaha penulis semata, tetapi juga berkat bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Abdul Rahim, SP., M.Si, P.hD Selaku dekan Fakultas Pertanian

Universitas Borneo Tarakan.

2. Dr. Nur Indah Mansyur, SP.,MP selaku ketua jurusan Aroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan yang telah memberikan

motivasi, saran, dorongan dan semangat dalam pelaksanaan dan

penyusunan laporan akhir PKL ini dengan baik.

3. Nurul Chairiyah, S.Si.,M.Si selaku dosen pembimbing PKL jurusan

Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan yang telah

memberikan motivasi, saran, dorongan dan semangat dalam pelaksanaan

dan penyusunan laporan akhir PKL ini dengan baik

4
4. Kedua orang tua Bapak Yakobus Boli dan ibu Kristina Lepang , kakak

Susanti somi, Antonius Ola dan Yuliana Tuto Nugi yang selalu

memberikan doa, motifasi, semangat, serta dukungan baik berupa bantuan

moral, maupun material yang tak terhitung sehingga penulis dapat

menyelesaikan kegiatan PKL serta laporan PKL ini.

5. Teman-teman lokal A2 agroteknologi 2019 yang selalu saja terus

memberikan motifasi dan dukungan selama kuliah dari semester 1 sampai

semester 4 ini.

6. Teman-teman dari berbagai kalangan organisasi baik internal kampus dan

eksternal serta semua tean-teman lingkungan hidup penulis, yang selalu

saja memberikan doa, motifasi serta semangat bagi penulis dalam

menyelesaikan kegiatan PKL dan laporan PKL ini.

Penulis menyadari bahwa dalam pnyusunan laporan PKL ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun agar laporan PKL ini bisa lebih baik lagi nantinya.

Tarakan, ................

Junarius Bin Yakobus

DAFTAR ISI

5
DAFTAR GAMBAR

6
DAFTAR TABEL

7
I . PENDAHULUAN

8
1.1 Latar Belakang
Praktik Kerja Lapang (PKL) merupakan kegiatan wajib yang dilakukan oleh

mahasiswa Pertanian Universitas Borneo Tarakan untuk meningkatkan

kemampuan teknis dalam bidang pertanian. Kegiatan ini diharapkan dapat

bermanfaat bagi mahasiswa ketika memasuki dunia kerja untuk menguasai

keterampilan dalam teknik budidaya pertanian, salah satunya adalah pemupukan

dan pemangkasan tanaman kakao yang bertempat di Desa Sajau , Kecamatan

Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.

Tanaman kakao (Theobroma Cacao L) termasuk famili streculiaceae,

merupakan tanaman yang berbunga dan berbuah sepanjang tahun sehingga dapat

menjadi sumber pendapatan harian atau mingguan bagi para petani. Tanaman ini

mempunya nilai ekonomi yang cukup tinggi, merupakan sumber devisi negara

dan tempat tersedianya sumber penghasilan bagi petani kakao terutama daerah –

daerah sentra produksi.

Tanaman kakao merupakan tanaman tahunan berbentuk pohon yang dapat

mencapai ketinggian 10 m. Tanaman kakao banyak tumbuh di Indonesia dan

termasuk tanaman budidaya perkebunan. Kakao berasal dari Amerika Selatan,

namun sekarang banyak ditanam di daerah tropika. Biji tanaman kakao inilah

yang dapat diolah menjadi cokelat. Meskipun tinggi tanaman kakao dapat

mencapai 10 m, namun dalam pembudidayaan kakao tingginya dibuat tidak lebih

dari 5 m.

Usaha untuk meningkatkan produksi kakao dan umur ekonomis kakao,

perlu dilakukan pemupukan dan pemangkasan tanaman kakao. Pemangkasan ini

dilakukan pada bagian tanaman yang berupa cabang, ranting, dan daun yang tidak

diinginkan bagi pertumbuhan tanaman dan terbentuknya buah. Tujuan dari

9
pemangkasan ini adalah untuk mengatur penyinaran matahari, mendukung

pembentukan daun baru, merangsang pembungaan dan pembentukan buah, dan

membuang bagian tanaman yang tidak dikehendaki .Pemangkasan pada tanaman

kakao di bagi menjadi tiga macam, yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan

pemeliharaan, dan pemangkasan produksi.

Pemangkasan bentuk merupakan pemangkasan yang bertujuan untuk

memperoleh bentuk kerangka tanaman yang baik, kuat dan seimbang.

Pemangkasan bentuk dilakukan pada saat tanaman kakao berumur 10-18

bulanan telah membentuk cabang primer (jorket). Pemangkasan produksi

merupakan pemangkasan yang bertujuan untuk memaksimalkan produktivitas

tanaman. Sasaran pemangkasan poduksi adalah ranting ranting atau cabang tersier

yang mendukung daun-daun tidak produktif, ranting-ranting yang sakit atau rusak

dan cabang cacing. Pemangkasan pemeliharaan merupakan pemangkasan dengan

tujuan untuk mempertahankan kerangka tanaman yang sudah di pangkas bentuk,

mengatur penyebaran daun produktif, merangsang pembentukan daun baru,

bunga dan buah, serta terhindar dari hama dan penyakit. Pemangkasan dilakukan

secara ringan di sela-sela pemangkasan produksi dengan frekuensi 2-3 bulan.

Pemupukan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara yang diperlukan

tanaman dan untuk membantu menyuburkan tanah dan menjaga stabilitas

tanaman

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Adapun tujuan dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut:

10
1. Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Wajib dalam Kurikulum Program Studi

Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Borneo Tarakan

2. Mendapatkan praktek kerja lapangan tentang Pemupukan dan pemangkasan

tanaman kakao

3. Mendapatkan dosis terbaik dari setiap perlakuan.

1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan

Adapun manfaat dari praktek kerja lapangan (PKL) adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa mampu membandingkan antara teori dan ilmu yang diperoleh

selama perkuliahan dan ilmu yang didapat selama praktek dilapangan, selain

itu kegiatan ini juga dapat melati mahasiswa agar mampu berkomunikasi

dengan baik serta memberikan gambaran tentang keadaan dunia kerja yang

nantinya akan berguna bagi mahasiswa yang bersangkutan apabila telah

menyelesaikan kuliahsebagai bekal dan memasuki dunia kerja.

2. Secara umum dapat mengetahui bagaimana cara teknik dalam pemupukan

dan pemangkasan budidaya tanaman kakao di perkebunan Desa Sajau.

3. Dari riset ini dapat berguna bagi para petani di Desa Sajau sebagai bahan

pertimbangan petani untuk mengetahui cara pemberian dosisi pupuk

sehingga dapat meningkatkan produktivitas pada buah kaka

11
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Kakao

Kakao termasuk tanaman perkebunan berumur tahunan. Tanaman tahunan

ini dapat mulai berproduksi pada umur 3-4 tahun . Tanaman kakao menghasilkan

biji yang selanjutnya bisa diproses menjadi bubuk cokelat. Sistematika tanaman

kakao menurut Tjitrosoepomo (1988) adalah sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Ordo : Malvales

Famili : Sterculiaceae

Genus : Theobroma

Spesies : Theobroma cacao L.

Kakao merupakan tanaman perkebunan di lahan kering, dan jika diusahakan

secara baik dapat berproduksi tinggi serta menguntungkan secara ekonomis.

Sebagai salah satu tanaman yang dimanfaatkan bijinya, maka biji kakao dapat

dipergunakan untuk bahan pembuat minuman, campuran gula-gula dan beberapa

jenis makanan lainnya bahkan karena kandungan lemaknya tinggi biji kakao

dapat dibuat cacao butter/mentega kakao, sabun, parfum dan obat-obatan

(Susanto, 1994).

Susanto (1994) mengatakan bahwa sesungguhnya terdapat banyak jenis

kakao, namun jenis yang paling banyak ditanam untuk produksi cokelat secara

besar-besaran hanya tiga jenis, yaitu :

1. Jenis Criollo, yang terdiri dari Criollo Amerika Tengah dan Criollo Amerika

12
Selatan. Jenis ini menghasilkan biji kakao yang mutunya sangat.

baik dan dikenal sebagai kakao mulia. Jenis kakao ini banyak dibutuhkan oleh

pabrik-pabrik sebagai bahan pembuatan produk-produk cokelat yang bermutu

tinggi. Saat ini kakao mulia banyak dibudidayakan karena produksinya yang

tinggi serta cepat mengalami fase generatif.

2. Jenis Forastero, banyak diusahakan di berbagai negara dan menghasilkan

cokelat yang mutunya sedang atau bulk cacao, atau dikenal juga sebagai

ordinary cacao. Jenis Forastero sering juga disebut sebagai kakao lindak.

Kakao lindak memiliki pertumbuhan vegetatif yang lebih baik, relatif lebih

tahan terhadap serangan hama dan penyakit dibandingkan dengan kakao

mulia. Endospermanya berwarna ungu tua dan berbentuk bulat sampai

gepeng, proses fermentasinya lebih lama dan rasanya lebih pahit daripada

kakao mulia.

3. Jenis Trinitario, merupakan campuran atau hibrida dari jenis Criollo dan

Forastero secara alami, sehingga kakao ini sangat heterogen. Kakao jenis

Trinitario menghasilkan biji yang termasuk fine flavor cacao dan ada yang

termasuk bulk cacao. Jenis Trinitario antara lain hybride Djati Runggo (DR)

dan Uppertimazone Hybride (kakao lindak). Kakao ini memiliki keunggulan,

yaitu pertumbuhannya cepat, berbuah setelah berumur dua tahun, masa panen

sepanjang tahun, tahan terhadap penyakit VSD (Vascular Streak Dieback)

serta aspek agronominya mudah.

Tanaman kakao di Indonesia dapat tumbuh pada ketinggian kurang dari 800

meter di bawah permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 1100-3000 mm per

tahun. Suhu ideal bagi tanaman kakao untuk tumbuh adalah maksimum 30-32oC

13
dan minimum 18-21oC. tanaman kakao dapat tumbuh pada tanah yang memiliki

bahan organik tanah yang tinggi, keasaman pH 6-7,5 tidak lebih tinggi dari 8 dan

tidak lebih rendah dari 6, kebutuhan air dan hara yang cukup serta membutuhkan

naungan dalam pertumbuhannya (Anon, 2011).

Tanaman kakao merupakan tanaman yang tergolong sebagai tanaman C3,

yakni tanaman yang membutuhkan tanaman lain yang lebih besar untuk

menaunginya. Tanaman yang di gunakan sebagai naungan sebaiknya tanaman

yang tidak memiliki daun yang rimbun. Hal tersebut berkaitan dengan intensitas

penyinaran cahaya matahari serta sirkulasi udara. Tanaman kakao membutuhkan

tingkat penyinaran yang tinggi serta sirkulasi udara yang baik. Penanaman di area

terbuka sangat tidak di anjurkan pada tanaman kakao. Penanaman kakao pada

daerah terbuka berpotensi terjadi kerusakan besar yang di akibatkan oleh angin.

Tanaman kakao harus di hindarkan dari daerah yang sangat berangin, dimana

kakao bisa mengalami defoliasi (kerontokan) berat tanpa adanya penahan angin

(koko, 2014).

Pemangkasan merupakan suatu teknik dalam budidaya tanaman kakao yang

penting untuk dilakukan, terutama dalam hal mengatur iklim mikro yang tepat

bagi pertumbuhan bunga dan buah atau untuk mengatur jumlah dan sebaran daun.

Tujuan dari pemangkasan ini ialah mencegah tanaman kehilangan nutrisi pada

saat fase pertumbuhan vegetatifnya (pembentukan daun dan tunas) maupun pada

fase pertumbuhan generative (pembentukan bunga dan biji). Berdasarkan

tujuannya, pemangkasan dibedakan menjadi tiga, yaitu pemangkasan bentuk,

pemangkasan pemeliharaan, dan pemangkasan produksi. Pemangkasan bentuk

bertujuan agar tanaman kakao memiliki bentuk/kerangka yang baik sehingga

14
pertumbuhannya seimbang, dengan pemangkasan saat berumur 8-12 bulan

(tanaman muda) dan saat berumur 18-24 bulan (tanaman remaja). Pemangkasan

pemeliharaan bertujuan untuk memelihara tanaman kakao sehingga

pertumbuhannya bisa berlangsung sukses tanpa ada gangguan hama penyakit.

Sedangkan pemangkan produksi bertujuan agar memaksimalkan produktivitas

tanaman (Wahyudi dkk., 2008).

Menurut (Hairudin 2015), pemangkasan tanaman kakao adalah tindakan

pembuangan atau pengurangan sebagian dari organ tanaman yang berupa cabang,

ranting, dan daun. Pemangkasan tanaman kakao yang telah berproduksi sangat

menentukan keberhasilan bunga menjadi buah pentil dan yang sudah dewasa,

karena kondisi ini sangat berhubungan erat dengan jumlah sinar matahari yang

masuk serta sirkulasi udara diareal kebun agar kondisi kebun tidak terlalu lembab.

Pemangkasan ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan hasil produksi tanaman

kakao karena akan mendapatkan nutrisi yang optimal. Menurut Rubiyo dan

Siswanto (2012), tanaman kakao dapat berupa pemangkasan dan pemupukan

tanaman kakao. Pemangkasan ini bertujuan untuk meningkatkan pembungaan dan

pembuahan, memperbaiki aerasi kebun, dan mempermudah pengelolaan

tanaman. Pangkasan produksi dilakukan minimal 2 kali setahun yakni pada akhir

musim kemarau dan pada akhir musim penghujan. Pangkasan dilakukan pada

cabang yang tingginya > 4m. Selain itu juga dilakukan pangkasan pemeliharaan

dan pangkasan untuk pembuangan tunas air. Sedangkan menurut (Khairudin

dkk.,2015) pemangkasan dengan memotong ranting-ranting daun yang terlindungi

dan tunas air yang terdapat pada batang menyebabkan penyerapan zat-zat

makanan oleh tanaman kurang efisien.

15
pemupukan tanaman kakao bertujuan untuk meningkatkan produksi dan

kesehatan. Pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik dan

anorganik dengan dosis yang didasarkan pada hasil analisis tanah dan daun.

Walaupun penerapan pupuk organik dari tanah mampu meningkatkan

produktivitas kakao, naungan atas juga harus di sesuaikan dengan kondisi cuaca

saat itu untuk mengoptmalkan respon tanaman terhadap pupuk (Acheampong et

al., 2015)

16
III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat

Kegiatan Praktik Lapang (PKL) ini dilaksanakan pada 28 Juli sampai 21

Agustus 2021 di PT. PKN Bulungan yang berlokasi di Desa Sajau, RT.05 RW

03 ,Kecamatan Tanjung Palas Timur Kabupaten Bulungan.

3.2. Alat Dan Bahan

3.2.1 Alat

Adapun alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut

 Cangkul

 Gunting stek / kater

 Ember

 Koret / beluing

3.2.2 Bahan

Adapunbahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut

 Pupuk NPK Plus

 Gandasil B

 Petrovita

17
 Air

3.3 Pelaksanaan Kegiatan

Adapun pelaksanaan kegiatan yang akan dilakuakn pada penelitian ini kurun

waktu 1 bulan lebih mulai pada tanggal 28 Juni – 21 Agustus 2021dengan tujuan

agar mahasiswa dapat mengamati dan mempelajari proses pemupukan dan

pemangkasan tanaman kakao di Desa Sajau kec. Tanjung Palas Timu Kab.

Bulungan, adapun rangkaian pelaksanaan kegiatanya yaitu sebgai berikut:

1. Menyiapkan alat dan bahan untuk dilakukan dalam pemangkasn dan

pemupukan.

2. Melakukan pemangkasan tunas air pada jorket tanaman kakao.

3. Pemupukan dengan cara di tabur dan semprot atau dikocor.

4. Membuat jalur pemupukan berbentuk piringan dengan jarak 1 m dari

pohon kakao pemupukan dilakuakn dengan sistem tugal.

5. Pupuk NPK + dengan tanaman umur 5 tahun setiap tanaman diberi pupuk

dengan dosis 250 g. Untuk satu perlakuan yang terdiri dari 3 sampel,

dengan 2 ulangan yang terdiri dari 72 tanaman , maka pupuk yang

dibutuhkan untuk 2 ulangan sebanyak 18 kg

6. Pupuk Gandasil B dan perovita dengan tanamn umur 5 tahun. Gandasil B

dengan dosis 36 g setiap pohon. Untuk satu perlakuan tanaman yang

terdiri dari 3 sampel dengan 2 ulangan yang terdiri dari 72 tanaman dosis

pupuk yang dibutuhkan 2.5k. Puouk provita dengan dosis 30 ml satu

pohon. Untuk 2 ulangan pupuk yang dibutuhkan 2.240 ml

Penelitian ini dilakukan dengan pemangkasan dan pemupukan pada tanaman

18
kakao. Penelitian dilakukan dengan 2 faktor dan 2 ulangan. Faktor penelitian

ini yaitu pemangkasan dan pemupukan. Penggunaan berbagai macam pupuk

sebagai tambahan bahan unsur hara dipadukan dengan pemangkasan bentuk dan

pemangkasan pemeliharaan. Total perlakuan yang digunakan sebanyak 12

perlakuan dan setiap perlakuan menggunakan 3 sample. Sehingga total sampel

dalam satu ulangan sebanyak 36 dan total keseluruhan sampel sebanyak 72.

Tabel 3.1.Perlakuan Penelitian Pemupukan dan Pemangkasan Bentuk dan


Pemeliharaan.
Perlakuan Pemangkasan
Pupuk Bentuk (B) Pemeliharan (P) Pemeliharaan
(B+P)
NPK Plus NP + B NP + P NP + B.P
NPK Plus + Provita NP . P + B NP . P + P NP . P + B .P
NPK Plus + Gandasil B NP . G + B NP . G + P NP . G + B . P
NPK Plus + Gandasil B NP . G . P + B NP . G . P + P NP . G . P + B . P
+ Provita

Keterangan:

NP.B = NPK PLUS + Pemangkasan Bentuk

NP.P = NPK PLUS + Pemangkasan Pemeliharaan

NP.B.P = NPK PLUS + Pemangkasan bentuk . pemangkasan pemeliharaan

NP+P.B = NPK PLUS + Provita . Pemangkasan Bentuk

NP+P.P = NPK PLUS + Provita . Pemangkasan pemeliharaan

NP+P.B.P = NPK PLUS + Provita .Pemangkasan Bentuk . Pemangkasan

Pemeliharaan

NP+G.B = NPK PLUS + Gandasil B . Pemangkasan Bentuk

NP+G.P = NPK PLUS + Gandasil B . Pemangkasan Pemeliharaan

19
NP+G.B.P = NPK PLUS + Gandasil B . Pemangkasan Bentuk . Pemangkasan

Pemeliharaan

NP.G.P+B = NPK PLUS . Gandasil B . Provita + Pemangkasan Bentuk

NP+G.P+P = NPK PLUS . Gandasil B . Provita + Pemangkasan Pemeliharaan

NP+G.P+B.P = NPK PLUS . Gandasil B . Provita + Pemangkasan Bentuk .

Pemangkasan Pemeliharaan

Adapun parameter pengamatan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Panjang daun

2) Jumlah bunga

3) Kualitas buah

3.4. Evaluasi Kegiatan

Kegiatan praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksankan sejak tanggal 28 Juni –

21 Agustus 2021 dengan tema Pemupukan dan Pemangkasan Tanaman Kakao.

Universitas Borneo Tarakan selalu mewujudkan kegiatan pelaksanaan PKL

khususnya untuk Fakultas Pertanian yang berkualitas dan tepat sasaran.

Pelaksanaan PKL juga tentunya membawa nama baik Fakultas Pertanian maupun

Universitas Borneo Tarakan dimata masyarakat secara umum. Hal ini diwujudkan

melalui perbaikan dan pencarian solusi yang terbaik dari setiap permasalahan

yang muncul pada penerjunan mahasiswa ke institusi lembaga atau masyarakat.

3.5. Pelaksana Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan PKL dimulai sejak tanggal 28 Juni – 21 Agustus 2021

proses berjalannya kegiatan praktek kerja lapang dilaksanakan secara kerjasam

20
kampus dengan pihak perusahan (berkelompok

3.6. Bagan Alir Kegiatan

Adapun Alir Kegiatan dapat dilihat pada bagan berikut ini :

Pemupukan

Pemangkasan Bentuk

Pemangkasa Pemeliharaan

Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara

memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa untuk berpartisipasi dengan

tugas langsung dilokasi masing-masing antara kerja sama dengan kegiatan petani

di Desa Sajau. Praktek Kerja Lapang (PKL) memberikan kesempatan kepada

mahasiswa untuk memberikan ilmu-ilmu yang telah diperoleh di kampus.

21
IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Adapun hasil kegiatan PKL di Desa Sajau, Kec. Tanjung Palas Timur, Kab.

Bulungan, Prov. Kalimantan Utara disajikan pada tabel dan grafik.

Tabel 4.1 . Agenda Kegiatan PKL di Desa Sajau.


JULI AGUSTUS
NO AGENDA KEGIATAN
I II III IV I II III IV

1 Breafing magang                

2 pengenalan lingkungan tempat magang                

3 konsep kegiatan magang                

4 pemangkasan dan pemupukan              

  4.1 visitasi kebun                

  4.2. pembuatan RANCOB di lapangan              

4.3. aplikasi percobaan di kebun


  (pemangkasan dan pemupukan)                

  4.5. Pengamatan perlakuan di kebun                

  4.6. evaluasi hasil                

5 presentasi kegiatan magang                

22
Pada grafik
80
60 dapat dilihat parameter
40
jumlah bunga terjadi
20
0 peningkatan dari setiap
P2 P4 P6 P8 0 2
P1 P1
perlakuan pada M1 dan

M2. jumlah bunga pada

M1 relatif tinggi pada

perlakuan 3 dan M 2 pada perlakuan 6, dengan pengaplikasian M1, P3, NP . B +

P (Npk Plus . + Pemangkasan Bentuk dan Pemeliharaan) dengan dosis pupuk

Npk Plus 250g/perhon. Dengan pengaplikasian pada M2, P6, NP. P + B . P (Npk

Plus . Petrovita + pemangkasan Bentuk . Pemeliharaan) dosis pupuk yang di

berikan Npk Plus 250 g/pohon dan Provita 30 ml/ 3 L air/pohon. Maka dari itu

dengan Pemberian unsur hara yang seimbang dapat meningkatkan pertumbuhan

bunga yang normal sedangkan unsur hara yang berlebihan juga dapat

menghambat pertumbuhan bunga. selain pemupukan dilakukan juga

pemangkasan bentuk dan pemeliharaan

Gambar 4.1. Grafik Jumlah Bunga DA . M1 . M2

23
Peningkatan masing- masing terjadi pada setiap perlakuan antara M1 dan

M2. peningkatan tertinggi yang terjadi pada M1 pada perlakuan 4 NP . P + B

(NPK Plus . Provita + Pemangkasan Bentuk) dengan dosis pupuk 250g/ pohon

dan provita dengan dosis 30 ml / 3 L air perpohon sedangkan pada M2 terjadi

pada perlakuan 2 NP + P (NPK Plus + pemangkasan pemeliharaan). Peningkatan

terjadi karena pemberian unsur hara yang seimbang sehingga pembuahan pada

tanaman tumbuh dengan normal. Apa bila pemberian pupuk yang berlebihan

dapat menghambat pembuahan pada tanaman kakao bisa jadi buah yang baru jadi

bisa saja gugur, selain dari pemupukan dilakuakn juga dengan pemangkasan

bentuk dan pemeliharaan.

40
35
30
25
20
15
10
5
0
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12

JUMLAH BUAH DA JUMLAH BUAH M1 JUMLAH BUAH M2

Gambar 4.2. Grafik Jmlah Buah DA . M1 . M2

Peningkatan

25 masing - masing terjadi


20
pada setiap perlakuana
15

10 antara M1 dan M2.


5

0
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12
24
peningkatan terjadi karena unsur hara yang diterima oleh tanaman terpenuhi dan

peningkatan tertinggi terjadi pada M1 perlakuan 1 NP + B (Npk Plus + Bentuk)

dan M2 perlakuan 7 NP . G + B (NPK Plus . Gandasil B + pemangkasan Bentuk)

setelah itu dilakuakn dengan pemangkasan bentuk

Gambar 4.3 Grafik Panjang Daun DA . M1 . M2

4.2 Evaluasi Pelaksanaan

4.2.1 Kegiatan PKL Dilakukan Secara Langsung

Manfaat dari proses PKL yang dilakukan secara langsung yakni sangat

banyak diantaranya kita langsung terjun sendiri kelapangan sambil belajar dan

tanpa tidak sengaja materi dan prakteknya secara langsung kita dapat

memahaminya. Selain itu kita juga dapat mengetahui teknik dalam pemupukan

dan pemangkasan itu sendiri. Pada proses kegiatan berlangsung kita juga dapat tau

bagaimana cara menanggulanginya. Dari PKL ini kita tahu bahwa teori yang

didapatkan pada masa kuliahtidak sama dengan teori yang kita dapat pada saat

25
praktek dilapangan, jadi kesimpulannya bahwa PKL ini sangant bermanfaat serta

berguna bagi para mahasiswa sebagai bekal penting sebelum langsung terjun

langsung ke dunia kerja.

4.2.2 Kegiatan PKL Dilakukan Secara Tidak Langsung

Manfaat yang didapatkan ketika tidak dilakukan secara langsung memang

ada akan tetapi hanya mendapatkan teori saja tidak berlaku untuk praktek maka

dari itu, bisa dikatakan tidak seimbang karena kita cuma tau mengenai teori saja

tetapi kita tidak tau bagaiman menjalankan dan melakukan prakteknya. Selain itu

kendala-kendala yang terjadi kita tidak dapat mengatasinya dan

menanggulanginya. Maka dapat disimpulkan bahwa jika kegiatan PKL diadakan

akan terjadi kurangnya keterampilan bagi mahasiswa baik dalam praktek maupun

teori sehingga kegiatan yang berlangsung dilapangan mahasiswa tidak tau

bagaimana cara memperaktekkannya.

4.2 Pembahasan

Menurut Susanto (1994), biji kakao yang ada di Indonesia merupakan

komoditi ekspor luar negeri, dan sebagian kecil dari produksi biji kakao tersebut

untuk kebutuhan dalam negeri. Kakao yang diproduksi oleh perkebunan besar

baik negara maupun swasta telah memiliki mutu dan kualitas yang baik.

Sedangkan kakao yang dibudidayakan oleh rakyat masih menghasilkan produk

dengan mutu dan kualitas yang kurang baik, hal ini disebabkan oleh kendala-

kendala yang dialami oleh petani kakao. Salah satu kendala yang dialami petani

dalam membudidayakan tanaman kakao yaitu dalam melakukan pemeliharaan.

Pemeliharaan yang perlu diperhatikan dalam melakukan budidaya tanaman kakao

26
antara lain, penanaman yang baik, pengaturan tanaman penaung, pemangkasan

kakao, hubungan antara pemangkasan kakao dengan indeks luas daun, pemupukan

tanaman kakao, pengendalian hama dan penyakit, serta pengendalian gulma.

Namun, dalam hal ini yang harus diperhatikan yaitu pemangkasan dan

pemupukan tanaman kakao.

Pemangkasan perlu dilakukan pada tanaman kakao, hal ini bertujuan untuk

mengatur intensitas penyinaran matahari, membentuk kerangka dasar tanaman

kakao agar dapat tumbuh dengan seimbang, mengurangi resiko serangan hama

dan penyakit karena pohon yang terlalu rimbun akan dapat memicu adanya

serangan hama dan penyakit, membuang bagian tanaman yang tidak dikehendaki

seperti adanya cabang kakao yang perlu dipangkas karena keberadaannya tidak

menghasilkan produksi, memicu produktifitas tanaman kakao (pembentukan daun

baru, merangsang pembungaan dan pembentukan buah), serta dapat

mempermudah pemeliharaan tanaman. Pemangkasan pada tanaman kakao hanya

dapat dilakukan menjadi dua macam, diantaranya yaitu pemangkasan bentuk dan

pemangkasan pemeliharaan. Pemangkasan bentuk pada pengamatan kali ini

dilakukan pada semua bagian cabang tanaman, hal ini dikarenakan tanaman kakao

sudah dilakukan dengan sambung samping , sehingga mempermudah dilakukan

pemangkasan pada pohon kakao. Selanjutnya pemangkasan pemeliharaan,

dilakukan dengan tujuan untuk mempertahankan kerangka tanaman yang telah

terbentuk dengan baik, merangsang pembentukan daun baru, bunga dan buah,

terhindar dari serangan hama dan penyakit, serta mengatur penyebaran daun yang

produktif. Pemangkasan pemeliharaan dilakukan dengan memangkasan sebagian

27
daun-daun atau cabang-cabang pada tanaman kakao yang terlalu rimbun dan tunas

air.

Pemeliharaan yang juga harus diperhatikan yang kedua yaitu pemupukan.

Pemupukan dan pengendalian yang memadai perlu dilakukan untuk mengatasi

adanya kemunduran lahan yang disebabkan oleh berkurangnya kesuburan tanah,

kerusakan fisik dan biologis, serta menipisnya ketebalan tanah. Pemupukan

merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menambah unsur hara tertentu di dalam

tanah yang tidak mencukupi bagi kebutuhan tanaman yang dibudidayakan (Pusat

Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2004). Pupuk yang digunakan yaitu NPK

PLUS 15 : 15 : 15 , Gandasil B dan Petrovita dengan masing – masing dosis yang

digunakan yaitu 250gram/pohon, 30mg/L/pohon dan 36mg/L/pohon. Selanjutnya

ketiga pupuk tersebut ditaburkan pada alur berbentuk piringan dengan cara ditugal

kemudian ditutup menggunakan tanah, hal ini bertujuan agar pupuk tidak mudah

menguap.

Pemberian pupuk pada tanaman disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (2004) mengatakan bahwa

pemupukan sebaiknya dilakukan berdasarkan keseimbangan. Pemberian pupuk

pada tanaman yang mengandung unsur hara tertentu yang berlebihan akan

mengganggu penyerapan unsur hara yang lain. Faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi perolehan hasil yang maksimal dari suatu pemupukan yaitu dosis,

jenis pupuk, waktu, tempat dan cara pemberiannya.

28
V. PENUTUPAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil riset yang dilakuan dari DA . M1 dan M2 setelah pengaplikasian

parameter yang sudah diamati terjadi peningkatan tertinggi pada jumlah bunga di

P3 dan P6, jumlah buah terjadi di P2 dan P4 dan di panjang daun pada P1 dan

P7.

5.2 Saran

Ada pun saran dari hasil skema riset ini sebagai berikut :

1. Semoga dari hasil riset ini bisa dapat memberikan hasil yang baik bagi para

petani kedepannya dan

29
2. Dari hasil skema riset ini membantu para petani kedepannya dengan hasil

produksi yang dinginkan

3. Dan riset selanjutnya sebaiknya menggunakan perlakuan pupuk dengan

dosis yang lebih kecil dan seimbang aga lebih mudah tanaman menerima

unsur hara dengan baik

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Tuntunan Praktikum Kimia Klinik. Universitas Muslim


Indonesia:Makasar
Acheampong. A. 2015. The Influence of Shade and Organic Fertilizer Treatments
on the Physiology and Establishment of Theobroma cacao Clones. AJEA,
6(6): 347-360.
Hairudin, R. 2015. Uji Efektivitas Penggunaan Pupuk Organik (Karunia, Tablet
Plus dan Bokashi) terhadap Perkembangan Tanaman Kakao (Theobroma
cacao Linneaus). Agroteknologi, 4(1) : 1-13.
Koko. L. 2014. Teractiv Cacao as a new fertilizer based Reactive Phosphate Rock
for cocoa productivity in Côte d’Ivoire: A participatory approach to update
fertilization recommendation. Procedia Engineering, 8(3): 348 – 353.

30
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 2004. Panduan Lengkap Budidaya
Kakao. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Rubiyo dan Siswanto. (2012). Peningkatan Produksi dan Pengembangan Kakao
(Theoberoma cacao L.) di Indonesia. Bultein RISTRI Vol 3 (1), 36 & 40.
Susanto, F.X. 1994. Tanaman Kakao. Yogyakarta: Kanisius.
Susanto. 1994. Tanaman Kakao Budidaya dan Pengolahan Hasil.
Yogyakarta:Kanisius. 182 hal
Tjitrosoepomo., Gembong.1988. Taksonomi tumbuhan(Spermathopyta).
Yogyakarta: Gaja Mada University Press
Wahyudi. T, T. R. panggabean, Pujiysnto. 2008. Panduan Lengkap Kakao.Jakarta:
Penebar Swadaya

LAMPIRAN LOG HARIAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
Jalan Amal Lama Nomor 1, Tarakan
Telepon: 08115307023 Fax : 0551 – 2052558
Laman: fp.ubt.ac.id

LOG DAN CATATAN HARIAN


KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Nama Mahasiswa : Junarius Bin Yakobus


NPM :19.402010.11
Jurusan/ Program Studi : Agroteknologi
Lokasi/ Instansi PKL :Desa Sajau

31
Pendamping Lapangan :Danang Kaisowo Jenar

TANGGAL URAIAN KEGIATAN


PARAF

Senin 28 Juni 2021 Pemberangkatan PKL

Jumat 02 Juli 2021 Penerimaan PKL sekaligus Breafing bersama


pihak PKn

Sabtu 03 Juli 2021 Rapat Agenda Pelaksanaa PKL

Minggu 4 Juli 2021 Isi poly bag

Senin 05 Juli 2021 Breafing, isi poly bag pemindahan poly bag,
menanam benih kakao dan menyiram di skrin

selasa 06 Juli 2021 Visitasii ke kebun petani

Rabu 07 Juli 2021 Visitasi ke kebun petani

Kamis 08 Juli 2021 Visitasi ke kebun petani, menanam di kebun


pak Tinus dan rehap skrin

Jumad 09 Juli 2021 Visitasi ke kebun petani dan belajar sambung


samping

Sabtu 10 Juli 2021 Tes Rapid di asrama PT. PKN daerah KM 9

Minggu11Juli 2021 Tes PCR di Dinas Kesehatan Jl.sengkawit

32
Senin 12 Juli 2021 Melakuakan sambung sampaing

Selasa 13 Juli 2021 Belajar membuat piringan dan pengaplikasian


pupuk NPK, Gandasil B, Petrovita,
penyemprotan insektidisa, fungisida ( decil
dan Dithane M-45)

Studi literatur dan menanam di kebun pak


Rabu 14 Juli 2021 Ngang

Kamis 15 Juli 2021

Membuat agenda kegiatan dan rancob

Jumad 16 Juli 2021 Refisi agenda kegiatan

Sabtu 17 Juli 2021 Breafing, Pembuatn demplot dan menanam


kacang tanah di kebun pak Ngang

Minggu 18Juli Pembuatan demplot


2021

Senin 19 Juli 2021 Cari tanah ,Pengisihan poly bag , pembuatn


media Flay ASH pembuatan label dan
pengupasan biji kakao

33
Selasa 20 Juli 2021 Pengambilan data pertama pemupukan dan
pemangkasan dan sore menanam benih kakao
dimedia Flay ASH

Rabu 21 Juli 2021 Pengambilan data pertama pemupukan dan


pemangkasan

Kamis 22 Juli 2021 Pengambilan data pertama sambung samping


dan penyiraman discreen.

Jumad 23 Juli 2021 Pemasangan sampel sambung samping


dikebun pak Tinus dan dan menanam dikebun
pak dendra

Sabtu 24 Juli 2021 Breafing mengenai dosis pupuk NPK PLUS,


Gandasil B dan Provita.

Pengambilan pupuk NPK PLUS, Gandasil B


dan Provita

Minggu 25 Juli Sambung samping Siti Sofia


2021

Senin 26 Juli 2021 Pemupukan (NPK PLUS, GANDASIL B


DAN PROVITA) dan pemangkasan tanaman
kakao

Selasa 27 Juli 2021 Pemupukan (NPK PLUS, GANDASIL B


DAN PROVITA) dan pemangkasan tanaman
kakao.

Rabu 28 Juli 2021 Angkat pupuk kandang (kotoran sapi)

34
Kamis 29 Juli 2021 Pembuatan kompos

Jumad 30 Juli 2021 Penjarang bibit kakao ditempat pembibitan


(screen)

Mengantar bibit kakao ditempat pak obet.

Mengantar bibit dan pemindahan bibit


disetiap lubang tanam

Sabtu 31 Juli 2021 Penjarangan bibit kakao ditempat pembibitan


(screen).

Presentasi hasil dari pelaksanaan riset.

Menanam bibit kakao dikebun pak Rum.

Minggu 01 Agustus Pengambilan Trichoderma.


2021

Senin 02 Agustus Penjarangan bibit kakao ditempat pembibitan.


2021

Mengantar pupuk ketempat pak Rum.

Membuat sekam.

Selasa 03 Agustus Pengamatan riset minggu petama.

35
2021

Pemasangan pasak dikebun bu long.

Rabu 04 Agustus Pemangkasan bentuk dan pemeliharaan


2021 dikebun pak Kulei .Penyemprotan insketisida
di screen.

Kamis 05 Agustus Antar pupuk kandang dikebun pak Obet.


2021

Jumad 06 Agustus Buat kompos .


2021

Menyiram bibit di screen.

Sabtu 07 Agustus Bakar sekam dan menyiram bibit discreen.


2021

Minggu 08 Agustus Pembuatan pawer poin untuk presentasi


2021 mingguan

Senin 09 Agustus Pengambilan jerigen di pembibitan 678, bantu


2021 pengamatan sambung samping siti sofia,
penyiraman bibit discreen, pembuatan sekam
bakar dan membuat pawer poin untuk
presentasi mingguan.

Selasa 10 Agustus Presentasi mingguan kegiatan PKL,


2021 Pengamatan minggu ke 2 pemupukan dan
pemangkasan tanaman kakao dengan ulangan
1-12, Diskusi google meet membahas

36
mengenai kegiatan dan kepulangan PKL.

Rabu 11 Agustus Pendataan kebun petani (Pak Kulai) dan


2021 kegiatan sambung samping dikebun pak
Kulei.

Kamis 12 Agustus Breafing, pendataan dan sambung samping


2021 dikebun pak Lifan.

Jumad 13 Agustus Pendataan dan sam sam dikebun pak Kalep


2021

Sabtu 14 Agustus Sam sam dikebun


2021

pak Ikin dan pak pak Ngang

Minggu 15 Agustus Membersihkan jerigen sebagai tempat


2021 pembuatan POC dan fermentasi kakao

Senin 16 Agustus Kegiaran Sam sam dikebun ibu long,


2021 perbaikan screen dan briefing mengenai log
harian dan kerangka acuan.

Selasa 17 Agustus Pembuatan laporan untuk presentasi akhir


2021 PKL

Rabu 18 Agustus Perbaiki screen dan brifeang pembuatan


2021 laporan untuk presentasi akhir

37
Kamis 19 Agustus Presentasi akhir PKL di Tanjung Selor (cafe
2021 Lupis)

Jumad 20 Agustus Berpamitan kepada warga Desa Sajau,


2021 menginap di Asrama Pytra PT.PKN
Bulungan.

Sabtu 21 Agustus Kembali ke Tarakan.


2021

LAMPIRAN GAMBAR

38
39
40
LAMPIRAN TABEL DATA AWAL

41
PARAMETER PENGAMATAN DATA AWAL
TBM TM
PERLAKUAN S
Panjang Daun Panjang Batang Jumlah Bunga Jumlah Buah Panjang Daun
U1 U2 U1 U2 U1 U2 U1 U2 U1 U2
1 10 15 4 0 22 22
P1 2 3 27 1 24 9.7 18
3 9 0 3 0 21 20
1 19 121 24 2 21
P2 2 12 34 6 7 7 24
3 40 6 31 5 22.3 16.3
1 7 80 21 6 22 10.5
P3 2 1 7 6 4 6.7 22.4
3 27 11 7 22 8.5 25
1 16 10 23 2 8 19
P4 2 7 16 6 38 24 20.5
3 62 1 34 1 11 24.5
1 20 12 43 14 21.4 15
P5 2 10 8 9 1 11.5 19
3 6 5 1 3 14 25.7
1 11 8 53 0 21.3 19.5
P6 2 1 0 3 0 14 22
3 2 31 5 12 20 22
1 4 2 6 5 22.8 28
P7 2 7 20 7 3 15 24
3 10 0 3 0 19 22
1 25 11 6 9 15 20.5
P8 2 17 12 0 0 16 20
3 3 3 13 5 23 22
1 2 9 5 2 19 24
P9 2 5 2 6 1 22.7 23
3 10 14 26 12 14 24
1 23 62 40 10 19.5
P10 2 20 13 12 19 20.8 15
3 4 33 12 4 18.5 20
1 6 22 5 5 17 23
P11 2 0 11 0 5 23 17
3 1 19 0 35 22 12.5
1 3 36 1 29 20 18
P12 2 5 7 4 5 21 23
3 19 30 5 7 14 18

TABEL DATA MINGGU PERTAMA

42
PARAMETER PENGAMATAN MINGGU PERTAMA
TBM TM
PERLAKUAN S
Panjang Daun Panjang Batang Jumlah Bunga Jumlah Buah Panjang Daun
U1 U2 U1 U2 U1 U2 U1 U2 U1 U2
1 60 9 10 1 25 24.5
P1 2 4 30 1 11 21 20
3 12 2 8 0 22 21
1 18 118 14 18 5 18 23.5 0
P2 2 35 8 12 12 18.5 25
3 21 25 56 6 23.5 24
1 25 43 35 19 23 23
P3 2 58 70 8 9 19 23
3 4 73 9 13 22 26
1 53 73 59 4 19.6 19
P4 2 19 5 10 2 22.5 20
3 29 18 12 56 11.4 21.5
1 16 7 44 1 24 26
P5 2 26 51 12 17 13.5 20.5
3 8 10 0 6 18 27
1 27 7 56 0 22.5 20
P6 2 9 0 10 0 15 22
3 4 191 6 20 24 27
1 3 3 8 8 16.5 23
P7 2 20 32 21 11 20 26.5
3 66 0 6 0 16 20.5
1 3 13 5 2 18 25
P8 2 23 56 0 29 25 24
3 43 1 17 2 20 16
1 7 0 8 1 24 19
P9 2 16 5 6 18 15 20
3 26 24 26 10 16 24.5
1 24 62 24 0 62 0 0 0
P10 2 36 38 30 21 22 22.5
3 8 8 31 7 19 19
1 1 47 4 14 24.5 23
P11 2 1 9 0 12 24.3 18
3 0 4 0 42 22.5 20
1 17 9 2 34 22 16
P12 2 14 17 12 8 22 20.5
3 22 14 11 15 15 18

LAMPIRAN DATA MINGGU KEDUA

43
PARAMETER PENGAMATAN MINGGU KEDUA
TBM TM
PERLAKUAN S
Panjang Daun Panjang Batang Jumlah Bunga Jumlah Buah Panjang Daun
U1 U2 U1 U2 U1 U2 U1 U2 U1 U2
1 60 9 10 1 25 24.5
P1 2 4 30 1 11 21 20
3 12 2 8 0 22 21
1 18 118 14 18 5 18 23.5 0
P2 2 35 8 12 12 18.5 25
3 21 25 56 6 23.5 24
1 25 43 35 19 23 23
P3 2 58 70 8 9 19 23
3
1
parameter pengamatan jumlah bunga 4
53
73
73
9
59
13
4
22
19.6
26
19
P4 2 19 5 10 2 22.5 20
3 29 18 12 56 11.4 21.5
1 16 7 44 1 24 26
perlakuan
P5 2
sampel 26 51 12
total 17
rata -rata
13.5 20.5
3 8 10 0 6 18 27
1 27 7 56 0 22.5 20
P6 2 9 0 10 0 15 22
3 P1 46 6 4 14 191 6 66 20 22,00
24 27
1 3 3 8 8 16.5 23
P7 2 P2 54 58 20 75 32 21 187 11 62,33
20 26.5
3 66 0 6 0 16 20.5
1 P3 42 115 3 17 13 5 174 2 58,00
18 25
P8 2 23 56 0 29 25 24
3 P4 56 11 43 47 1 17 114 2 38,00
20 16
1 7 0 8 1 24 19
P9 2
3
P5 25 25 16
26
7 5
24
6
26
57 18
10
19,00
15
16
20
24.5
1 24
P6 11 62
1 24
2 0 62
14 0
4,67
0 0
P10 u1
2 36 38 30 21 22 22.5
3
1
P7 4 7 8
1
10 8
47
31
4
21 7
14
7,00
19
24.5
19
23
P11 2 1 9 0 12 24.3 18
3
P8 25 17 0
3 4 0
45 42
15,00
22.5 20
1 17 9 2 34 22 16
P12 2 P9 22 20 14 4 17 12 46 8 15,33
22 20.5
3 22 14 11 15 15 18
P10 22 12 12 46 15,33
P11 6 0 1 7 2,33
P12 3 5 19 27 9,00

parameter pengamtan jumlah bunga

perlakuan sampel total rata-rata

P1 20 59 5 84 28,00
P2 19 26 36 81 27,00
P3 69 111 80 260 86,67
P4 19 47 6 72 24,00
LAMPIRAN RATA-RATA PARAMETER PEMGAMATAN
P5 51 13 16 80 26,67
P6 8 0 31 39 13,00
u2
P7 2 20 0 22 7,33
P8 11 12 3 26 8,67
P9 9 2 14 25 8,33
44
P10 40 13 33 86 28,67
P11 22 11 19 52 17,33
P12 36 7 30 73 24,33
parameter pengamatan panjang daun

perlakuan sampel total rata -rata

P1 24,5 19 21 64,5 21,50


P2 23 18 23 64 21,33
P3 23 13,5 22 58,5 19,50
P4 19 23,5 11,4 53,9 17,97
P5 23 12 16 51 17,00
P6 21,3 14 20 55,3 18,43
u1
P7 22,8 15 19 56,8 18,93
P8 15 16 23 54 18,00
P9 19 22,7 14 55,7 18,57
P10 22 20,8 18,8 61,6 20,53
P11 17 23 22 62 20,67
P12 20 21 14 55 18,33

parameter pengamatan panjang daun

perlakuan sampel total rata -rata

P1 24 21 22 67 22,33
P2 19 25 17 61 20,33
P3 23,1 23 25,8 71,9 23,97
P4 19,5 21 25,5 66 22,00
P5 15,5 20 27 62,5 20,83
P6 19,5 22 22 63,5 21,17
u2
P7 28 24 22 74 24,67
P8 20,5 20 22 62,5 20,83
P9 24 23 24 71 23,67
P10 19,5 15 20 54,5 18,17
P11 23 17 12,5 52,5 17,50
P12 18 23 18 59 19,67

45
46
parameter pengamatan jumlah buah
perlakuan
sampel total rata -rata

P1 7 2 6 15 5,00
P2 5 10 50 65 21,67
P3 26 8 3 37 12,33
P4 52 8 35 95 31,67
P5 52 12 1 65 21,67
u1 P6 53 3 5 61 20,33
P7 6 7 3 16 5,33
P8 6 0 13 19 6,33
P9 5 6 26 37 12,33
P10 48 12 12 72 24,00
P11 5 0 0 5 1,67
P12 1 4 5 10 3,33

parameter pengamatan jumlah buah

perlakuan sampel total rata -rata

P1 0 9 6 15 5,00
P2 121 29 7 157 52,33
P3 16 8 9 33 11,00
P4 2 50 1 53 17,67
P5 16 4 5 25 8,33
P6 0 0 12 12 4,00
u2
P7 5 3 0 8 2,67
P8 9 0 5 14 4,67
P9 2 1 12 15 5,00
P10 10 19 4 33 11,00
P11 5 5 35 45 15,00
P12 29 5 7 41 13,67

LAMPIRAN RATA-RATA PARAMETER PENGAMATAN

47
data rata - rata jumlah bunga
ulangan
perlakuan total rata - rata
1 2
p1 22,00 28,00 50,00 25,00
p2 62,33 27,00 89,33 44,67
p3 58,00 86,67 144,67 72,33
p4 38,00 24,00 62,00 31,00
p5 19,00 26,67 45,67 22,83
p6 4,67 13,00 17,67 8,83
p7 7,00 7,33 14,33 7,17
p8 15,00 8,67 23,67 11,83
p9 15,33 8,33 23,67 11,83
p10 15,33 28,67 44,00 22,00
p11 2,33 17,33 19,67 9,83
p12 9,00 24,33 33,33 16,67

data rata - rata jumlah buah


ulangan
perlakuan total rata - rata
1 2
P1 5,00 5,00 10,00 5,00
P2 21,67 52,33 74,00 37,00
P3 12,33 11,00 23,33 11,67
P4 31,67 17,67 49,33 24,67
P5 21,67 8,33 30,00 15,00
P6 20,33 4,00 24,33 12,17
P7 5,33 2,67 8,00 4,00
P8 6,33 4,67 11,00 5,50
P9 12,33 5,00 17,33 8,67
P10 24,00 11,00 35,00 17,50
P11 1,67 15,00 16,67 8,33
P12 3,33 13,67 17,00 8,50

data rata - rata panjang daun


ulangan
perlakuan total rata - rata
1 2
P1 21,50 22,33 43,83 21,92
P2 21,33 20,33 41,67 20,83
P3 19,50 23,97 43,47 21,73
P4 17,97 22,00 39,97 19,98
P5 17,00 20,83 37,83 18,92
P6 18,43 21,17 39,60 19,80
P7 18,93 24,67 43,60 21,80
P8 18,00 20,83 38,83 19,42
P9 18,57 23,67 42,23 21,12
P10 20,53 18,17 38,70 19,35
P11 20,67 17,50 38,17 19,08
P12 18,33 19,67 38,00 19,00
LAMPIRAN TABEL RATA-RATA DA . M1 . M2

48
JUMLAH BUNGA
PERLAKUAN
DA M1 M2

P1 10,67 25 19,5
P2 22,5 44,67 20,17
P3 22,17 72,33 45,5
P4 18,67 31 32,83
P5 10,17 22,83 19,67
P6 8,83 8,83 39,67
P7 7,17 7,17 20,67
P8 11,83 11,83 23,17
P9 7 11,83 13
P10 22 22 17
P11 9,83 9,83 10,33
P12 16,67 16,67 15,5

JUMLAH BUAH
PERLAKUAN
DA M1 M2

P1 1,78 3,33 5,17


P2 8,67 14,44 34,83
P3 7,56 8,22 15,5
P4 14 21,11 23,84
P5 11,78 14,44 13,34
P6 13,56 13,56 15,34
P7 3,56 3,56 9
P8 4,22 4,22 9
P9 8,22 8,22 11,67
P10 10,22 16 22,83
P11 1,11 1,11 12
P12 2,222 2,22 13,67

PANJANG DAUN
PERLAKUAN
DA M1 M2

P1 18,78 21,92 22,25


P2 18,27 20,83 22,08
P3 15,85 21,73 22,67
P4 17,83 19,98 19
P5 17,77 18,92 21,5
P6 19,8 19,8 20,42
P7 21,8 21,8 22,84
P8 19,42 19,42 21,42
P9 21,12 21,12 19
P10 19,3 19,35 21,75
P11 19,08 19,08 22,05
P12 19 19 18,92

49

Anda mungkin juga menyukai