Oleh :
JUNARIUS BIN YAKOBUS
NPM : 19.402010.11
Oleh :
JUNARIUS BIN YAKOBUS
NPM : 19.402010.11
2
Nama Mahasiswa : Junarius Bin Yakobus
NPM : 19.402010.11
Nama Kegiatan : Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Judul Usulan PKL : Pemupukan dan Pemangkasan Tanaman Kakao
Tempat Pelaksanaan : PT . PKN Bulungan
Waktu Pelaksanaan : 28 Juni – 21 Agustus 2021
Menyetujui
Dosen Pembimbing PKL
Mengetahui
Dekan Fakultas Pertanian Ketua Prodi Agroteknologi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang maha esa yang atas izin-Nya sehingga
3
Pemangkasan Tanaman Kakao di Desa Sajau Kec. Tanjung Palas Timur Kab.
Bulungan” pada masa pandemi covid-19 ini dapat diselesaikan dengan tepat
waktu dengan memperhatikn protocol kesehatan, pada laporan yang disusun untuk
memenuhi salah satu persyaratan kuliah dari fakultas pertanian universitas borneo
tarakan. Praktek kerja ini adalah salah satu bentuk atau upaya dalam menjalin
kerjasama yang baik didalam bidang pertanian pada masyarakat menengah dengan
pribadi berharap praktek kerja ini akan memberi banyak manfaat serta motivasi
Penulis menyadari bahwa tersusunnya laporan PKL ini bukan hanya atas
kemampuan dan usaha penulis semata, tetapi juga berkat bantuan dari berbagai
4
4. Kedua orang tua Bapak Yakobus Boli dan ibu Kristina Lepang , kakak
Susanti somi, Antonius Ola dan Yuliana Tuto Nugi yang selalu
semester 4 ini.
Penulis menyadari bahwa dalam pnyusunan laporan PKL ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar laporan PKL ini bisa lebih baik lagi nantinya.
Tarakan, ................
DAFTAR ISI
5
DAFTAR GAMBAR
6
DAFTAR TABEL
7
I . PENDAHULUAN
8
1.1 Latar Belakang
Praktik Kerja Lapang (PKL) merupakan kegiatan wajib yang dilakukan oleh
merupakan tanaman yang berbunga dan berbuah sepanjang tahun sehingga dapat
menjadi sumber pendapatan harian atau mingguan bagi para petani. Tanaman ini
mempunya nilai ekonomi yang cukup tinggi, merupakan sumber devisi negara
dan tempat tersedianya sumber penghasilan bagi petani kakao terutama daerah –
namun sekarang banyak ditanam di daerah tropika. Biji tanaman kakao inilah
yang dapat diolah menjadi cokelat. Meskipun tinggi tanaman kakao dapat
dari 5 m.
dilakukan pada bagian tanaman yang berupa cabang, ranting, dan daun yang tidak
9
pemangkasan ini adalah untuk mengatur penyinaran matahari, mendukung
tanaman. Sasaran pemangkasan poduksi adalah ranting ranting atau cabang tersier
yang mendukung daun-daun tidak produktif, ranting-ranting yang sakit atau rusak
bunga dan buah, serta terhindar dari hama dan penyakit. Pemangkasan dilakukan
tanaman
Adapun tujuan dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut:
10
1. Memenuhi Persyaratan Mata Kuliah Wajib dalam Kurikulum Program Studi
tanaman kakao
Adapun manfaat dari praktek kerja lapangan (PKL) adalah sebagai berikut:
selama perkuliahan dan ilmu yang didapat selama praktek dilapangan, selain
itu kegiatan ini juga dapat melati mahasiswa agar mampu berkomunikasi
dengan baik serta memberikan gambaran tentang keadaan dunia kerja yang
3. Dari riset ini dapat berguna bagi para petani di Desa Sajau sebagai bahan
11
II. TINJAUAN PUSTAKA
ini dapat mulai berproduksi pada umur 3-4 tahun . Tanaman kakao menghasilkan
biji yang selanjutnya bisa diproses menjadi bubuk cokelat. Sistematika tanaman
Divisi : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Ordo : Malvales
Famili : Sterculiaceae
Genus : Theobroma
Sebagai salah satu tanaman yang dimanfaatkan bijinya, maka biji kakao dapat
jenis makanan lainnya bahkan karena kandungan lemaknya tinggi biji kakao
(Susanto, 1994).
kakao, namun jenis yang paling banyak ditanam untuk produksi cokelat secara
1. Jenis Criollo, yang terdiri dari Criollo Amerika Tengah dan Criollo Amerika
12
Selatan. Jenis ini menghasilkan biji kakao yang mutunya sangat.
baik dan dikenal sebagai kakao mulia. Jenis kakao ini banyak dibutuhkan oleh
tinggi. Saat ini kakao mulia banyak dibudidayakan karena produksinya yang
cokelat yang mutunya sedang atau bulk cacao, atau dikenal juga sebagai
ordinary cacao. Jenis Forastero sering juga disebut sebagai kakao lindak.
Kakao lindak memiliki pertumbuhan vegetatif yang lebih baik, relatif lebih
gepeng, proses fermentasinya lebih lama dan rasanya lebih pahit daripada
kakao mulia.
3. Jenis Trinitario, merupakan campuran atau hibrida dari jenis Criollo dan
Forastero secara alami, sehingga kakao ini sangat heterogen. Kakao jenis
Trinitario menghasilkan biji yang termasuk fine flavor cacao dan ada yang
termasuk bulk cacao. Jenis Trinitario antara lain hybride Djati Runggo (DR)
yaitu pertumbuhannya cepat, berbuah setelah berumur dua tahun, masa panen
Tanaman kakao di Indonesia dapat tumbuh pada ketinggian kurang dari 800
meter di bawah permukaan laut dengan curah hujan rata-rata 1100-3000 mm per
tahun. Suhu ideal bagi tanaman kakao untuk tumbuh adalah maksimum 30-32oC
13
dan minimum 18-21oC. tanaman kakao dapat tumbuh pada tanah yang memiliki
bahan organik tanah yang tinggi, keasaman pH 6-7,5 tidak lebih tinggi dari 8 dan
tidak lebih rendah dari 6, kebutuhan air dan hara yang cukup serta membutuhkan
yakni tanaman yang membutuhkan tanaman lain yang lebih besar untuk
yang tidak memiliki daun yang rimbun. Hal tersebut berkaitan dengan intensitas
tingkat penyinaran yang tinggi serta sirkulasi udara yang baik. Penanaman di area
terbuka sangat tidak di anjurkan pada tanaman kakao. Penanaman kakao pada
daerah terbuka berpotensi terjadi kerusakan besar yang di akibatkan oleh angin.
Tanaman kakao harus di hindarkan dari daerah yang sangat berangin, dimana
kakao bisa mengalami defoliasi (kerontokan) berat tanpa adanya penahan angin
(koko, 2014).
penting untuk dilakukan, terutama dalam hal mengatur iklim mikro yang tepat
bagi pertumbuhan bunga dan buah atau untuk mengatur jumlah dan sebaran daun.
Tujuan dari pemangkasan ini ialah mencegah tanaman kehilangan nutrisi pada
saat fase pertumbuhan vegetatifnya (pembentukan daun dan tunas) maupun pada
14
pertumbuhannya seimbang, dengan pemangkasan saat berumur 8-12 bulan
(tanaman muda) dan saat berumur 18-24 bulan (tanaman remaja). Pemangkasan
pembuangan atau pengurangan sebagian dari organ tanaman yang berupa cabang,
ranting, dan daun. Pemangkasan tanaman kakao yang telah berproduksi sangat
menentukan keberhasilan bunga menjadi buah pentil dan yang sudah dewasa,
karena kondisi ini sangat berhubungan erat dengan jumlah sinar matahari yang
masuk serta sirkulasi udara diareal kebun agar kondisi kebun tidak terlalu lembab.
kakao karena akan mendapatkan nutrisi yang optimal. Menurut Rubiyo dan
tanaman. Pangkasan produksi dilakukan minimal 2 kali setahun yakni pada akhir
musim kemarau dan pada akhir musim penghujan. Pangkasan dilakukan pada
cabang yang tingginya > 4m. Selain itu juga dilakukan pangkasan pemeliharaan
dan tunas air yang terdapat pada batang menyebabkan penyerapan zat-zat
15
pemupukan tanaman kakao bertujuan untuk meningkatkan produksi dan
anorganik dengan dosis yang didasarkan pada hasil analisis tanah dan daun.
produktivitas kakao, naungan atas juga harus di sesuaikan dengan kondisi cuaca
al., 2015)
16
III. METODE PELAKSANAAN
Agustus 2021 di PT. PKN Bulungan yang berlokasi di Desa Sajau, RT.05 RW
3.2.1 Alat
Adapun alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut
Cangkul
Ember
Koret / beluing
3.2.2 Bahan
berikut
Gandasil B
Petrovita
17
Air
Adapun pelaksanaan kegiatan yang akan dilakuakn pada penelitian ini kurun
waktu 1 bulan lebih mulai pada tanggal 28 Juni – 21 Agustus 2021dengan tujuan
pemangkasan tanaman kakao di Desa Sajau kec. Tanjung Palas Timu Kab.
pemupukan.
5. Pupuk NPK + dengan tanaman umur 5 tahun setiap tanaman diberi pupuk
dengan dosis 250 g. Untuk satu perlakuan yang terdiri dari 3 sampel,
terdiri dari 3 sampel dengan 2 ulangan yang terdiri dari 72 tanaman dosis
18
kakao. Penelitian dilakukan dengan 2 faktor dan 2 ulangan. Faktor penelitian
sebagai tambahan bahan unsur hara dipadukan dengan pemangkasan bentuk dan
dalam satu ulangan sebanyak 36 dan total keseluruhan sampel sebanyak 72.
Keterangan:
Pemeliharaan
19
NP+G.B.P = NPK PLUS + Gandasil B . Pemangkasan Bentuk . Pemangkasan
Pemeliharaan
Pemangkasan Pemeliharaan
1) Panjang daun
2) Jumlah bunga
3) Kualitas buah
Pelaksanaan PKL juga tentunya membawa nama baik Fakultas Pertanian maupun
Universitas Borneo Tarakan dimata masyarakat secara umum. Hal ini diwujudkan
melalui perbaikan dan pencarian solusi yang terbaik dari setiap permasalahan
20
kampus dengan pihak perusahan (berkelompok
Pemupukan
Pemangkasan Bentuk
Pemangkasa Pemeliharaan
Praktek Kerja Lapang (PKL) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara
tugas langsung dilokasi masing-masing antara kerja sama dengan kegiatan petani
21
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun hasil kegiatan PKL di Desa Sajau, Kec. Tanjung Palas Timur, Kab.
1 Breafing magang
22
Pada grafik
80
60 dapat dilihat parameter
40
jumlah bunga terjadi
20
0 peningkatan dari setiap
P2 P4 P6 P8 0 2
P1 P1
perlakuan pada M1 dan
Npk Plus 250g/perhon. Dengan pengaplikasian pada M2, P6, NP. P + B . P (Npk
berikan Npk Plus 250 g/pohon dan Provita 30 ml/ 3 L air/pohon. Maka dari itu
bunga yang normal sedangkan unsur hara yang berlebihan juga dapat
23
Peningkatan masing- masing terjadi pada setiap perlakuan antara M1 dan
(NPK Plus . Provita + Pemangkasan Bentuk) dengan dosis pupuk 250g/ pohon
terjadi karena pemberian unsur hara yang seimbang sehingga pembuahan pada
tanaman tumbuh dengan normal. Apa bila pemberian pupuk yang berlebihan
dapat menghambat pembuahan pada tanaman kakao bisa jadi buah yang baru jadi
bisa saja gugur, selain dari pemupukan dilakuakn juga dengan pemangkasan
40
35
30
25
20
15
10
5
0
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12
Peningkatan
0
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12
24
peningkatan terjadi karena unsur hara yang diterima oleh tanaman terpenuhi dan
Manfaat dari proses PKL yang dilakukan secara langsung yakni sangat
banyak diantaranya kita langsung terjun sendiri kelapangan sambil belajar dan
tanpa tidak sengaja materi dan prakteknya secara langsung kita dapat
memahaminya. Selain itu kita juga dapat mengetahui teknik dalam pemupukan
dan pemangkasan itu sendiri. Pada proses kegiatan berlangsung kita juga dapat tau
bagaimana cara menanggulanginya. Dari PKL ini kita tahu bahwa teori yang
didapatkan pada masa kuliahtidak sama dengan teori yang kita dapat pada saat
25
praktek dilapangan, jadi kesimpulannya bahwa PKL ini sangant bermanfaat serta
berguna bagi para mahasiswa sebagai bekal penting sebelum langsung terjun
ada akan tetapi hanya mendapatkan teori saja tidak berlaku untuk praktek maka
dari itu, bisa dikatakan tidak seimbang karena kita cuma tau mengenai teori saja
tetapi kita tidak tau bagaiman menjalankan dan melakukan prakteknya. Selain itu
akan terjadi kurangnya keterampilan bagi mahasiswa baik dalam praktek maupun
4.2 Pembahasan
komoditi ekspor luar negeri, dan sebagian kecil dari produksi biji kakao tersebut
untuk kebutuhan dalam negeri. Kakao yang diproduksi oleh perkebunan besar
baik negara maupun swasta telah memiliki mutu dan kualitas yang baik.
dengan mutu dan kualitas yang kurang baik, hal ini disebabkan oleh kendala-
kendala yang dialami oleh petani kakao. Salah satu kendala yang dialami petani
26
antara lain, penanaman yang baik, pengaturan tanaman penaung, pemangkasan
kakao, hubungan antara pemangkasan kakao dengan indeks luas daun, pemupukan
Namun, dalam hal ini yang harus diperhatikan yaitu pemangkasan dan
Pemangkasan perlu dilakukan pada tanaman kakao, hal ini bertujuan untuk
kakao agar dapat tumbuh dengan seimbang, mengurangi resiko serangan hama
dan penyakit karena pohon yang terlalu rimbun akan dapat memicu adanya
serangan hama dan penyakit, membuang bagian tanaman yang tidak dikehendaki
seperti adanya cabang kakao yang perlu dipangkas karena keberadaannya tidak
dapat dilakukan menjadi dua macam, diantaranya yaitu pemangkasan bentuk dan
dilakukan pada semua bagian cabang tanaman, hal ini dikarenakan tanaman kakao
terbentuk dengan baik, merangsang pembentukan daun baru, bunga dan buah,
terhindar dari serangan hama dan penyakit, serta mengatur penyebaran daun yang
27
daun-daun atau cabang-cabang pada tanaman kakao yang terlalu rimbun dan tunas
air.
merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menambah unsur hara tertentu di dalam
tanah yang tidak mencukupi bagi kebutuhan tanaman yang dibudidayakan (Pusat
Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, 2004). Pupuk yang digunakan yaitu NPK
ketiga pupuk tersebut ditaburkan pada alur berbentuk piringan dengan cara ditugal
kemudian ditutup menggunakan tanah, hal ini bertujuan agar pupuk tidak mudah
menguap.
pada tanaman yang mengandung unsur hara tertentu yang berlebihan akan
mempengaruhi perolehan hasil yang maksimal dari suatu pemupukan yaitu dosis,
28
V. PENUTUPAN
5.1 Kesimpulan
parameter yang sudah diamati terjadi peningkatan tertinggi pada jumlah bunga di
P3 dan P6, jumlah buah terjadi di P2 dan P4 dan di panjang daun pada P1 dan
P7.
5.2 Saran
Ada pun saran dari hasil skema riset ini sebagai berikut :
1. Semoga dari hasil riset ini bisa dapat memberikan hasil yang baik bagi para
29
2. Dari hasil skema riset ini membantu para petani kedepannya dengan hasil
dosis yang lebih kecil dan seimbang aga lebih mudah tanaman menerima
DAFTAR PUSTAKA
30
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 2004. Panduan Lengkap Budidaya
Kakao. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Rubiyo dan Siswanto. (2012). Peningkatan Produksi dan Pengembangan Kakao
(Theoberoma cacao L.) di Indonesia. Bultein RISTRI Vol 3 (1), 36 & 40.
Susanto, F.X. 1994. Tanaman Kakao. Yogyakarta: Kanisius.
Susanto. 1994. Tanaman Kakao Budidaya dan Pengolahan Hasil.
Yogyakarta:Kanisius. 182 hal
Tjitrosoepomo., Gembong.1988. Taksonomi tumbuhan(Spermathopyta).
Yogyakarta: Gaja Mada University Press
Wahyudi. T, T. R. panggabean, Pujiysnto. 2008. Panduan Lengkap Kakao.Jakarta:
Penebar Swadaya
31
Pendamping Lapangan :Danang Kaisowo Jenar
Senin 05 Juli 2021 Breafing, isi poly bag pemindahan poly bag,
menanam benih kakao dan menyiram di skrin
32
Senin 12 Juli 2021 Melakuakan sambung sampaing
33
Selasa 20 Juli 2021 Pengambilan data pertama pemupukan dan
pemangkasan dan sore menanam benih kakao
dimedia Flay ASH
34
Kamis 29 Juli 2021 Pembuatan kompos
Membuat sekam.
35
2021
36
mengenai kegiatan dan kepulangan PKL.
37
Kamis 19 Agustus Presentasi akhir PKL di Tanjung Selor (cafe
2021 Lupis)
LAMPIRAN GAMBAR
38
39
40
LAMPIRAN TABEL DATA AWAL
41
PARAMETER PENGAMATAN DATA AWAL
TBM TM
PERLAKUAN S
Panjang Daun Panjang Batang Jumlah Bunga Jumlah Buah Panjang Daun
U1 U2 U1 U2 U1 U2 U1 U2 U1 U2
1 10 15 4 0 22 22
P1 2 3 27 1 24 9.7 18
3 9 0 3 0 21 20
1 19 121 24 2 21
P2 2 12 34 6 7 7 24
3 40 6 31 5 22.3 16.3
1 7 80 21 6 22 10.5
P3 2 1 7 6 4 6.7 22.4
3 27 11 7 22 8.5 25
1 16 10 23 2 8 19
P4 2 7 16 6 38 24 20.5
3 62 1 34 1 11 24.5
1 20 12 43 14 21.4 15
P5 2 10 8 9 1 11.5 19
3 6 5 1 3 14 25.7
1 11 8 53 0 21.3 19.5
P6 2 1 0 3 0 14 22
3 2 31 5 12 20 22
1 4 2 6 5 22.8 28
P7 2 7 20 7 3 15 24
3 10 0 3 0 19 22
1 25 11 6 9 15 20.5
P8 2 17 12 0 0 16 20
3 3 3 13 5 23 22
1 2 9 5 2 19 24
P9 2 5 2 6 1 22.7 23
3 10 14 26 12 14 24
1 23 62 40 10 19.5
P10 2 20 13 12 19 20.8 15
3 4 33 12 4 18.5 20
1 6 22 5 5 17 23
P11 2 0 11 0 5 23 17
3 1 19 0 35 22 12.5
1 3 36 1 29 20 18
P12 2 5 7 4 5 21 23
3 19 30 5 7 14 18
42
PARAMETER PENGAMATAN MINGGU PERTAMA
TBM TM
PERLAKUAN S
Panjang Daun Panjang Batang Jumlah Bunga Jumlah Buah Panjang Daun
U1 U2 U1 U2 U1 U2 U1 U2 U1 U2
1 60 9 10 1 25 24.5
P1 2 4 30 1 11 21 20
3 12 2 8 0 22 21
1 18 118 14 18 5 18 23.5 0
P2 2 35 8 12 12 18.5 25
3 21 25 56 6 23.5 24
1 25 43 35 19 23 23
P3 2 58 70 8 9 19 23
3 4 73 9 13 22 26
1 53 73 59 4 19.6 19
P4 2 19 5 10 2 22.5 20
3 29 18 12 56 11.4 21.5
1 16 7 44 1 24 26
P5 2 26 51 12 17 13.5 20.5
3 8 10 0 6 18 27
1 27 7 56 0 22.5 20
P6 2 9 0 10 0 15 22
3 4 191 6 20 24 27
1 3 3 8 8 16.5 23
P7 2 20 32 21 11 20 26.5
3 66 0 6 0 16 20.5
1 3 13 5 2 18 25
P8 2 23 56 0 29 25 24
3 43 1 17 2 20 16
1 7 0 8 1 24 19
P9 2 16 5 6 18 15 20
3 26 24 26 10 16 24.5
1 24 62 24 0 62 0 0 0
P10 2 36 38 30 21 22 22.5
3 8 8 31 7 19 19
1 1 47 4 14 24.5 23
P11 2 1 9 0 12 24.3 18
3 0 4 0 42 22.5 20
1 17 9 2 34 22 16
P12 2 14 17 12 8 22 20.5
3 22 14 11 15 15 18
43
PARAMETER PENGAMATAN MINGGU KEDUA
TBM TM
PERLAKUAN S
Panjang Daun Panjang Batang Jumlah Bunga Jumlah Buah Panjang Daun
U1 U2 U1 U2 U1 U2 U1 U2 U1 U2
1 60 9 10 1 25 24.5
P1 2 4 30 1 11 21 20
3 12 2 8 0 22 21
1 18 118 14 18 5 18 23.5 0
P2 2 35 8 12 12 18.5 25
3 21 25 56 6 23.5 24
1 25 43 35 19 23 23
P3 2 58 70 8 9 19 23
3
1
parameter pengamatan jumlah bunga 4
53
73
73
9
59
13
4
22
19.6
26
19
P4 2 19 5 10 2 22.5 20
3 29 18 12 56 11.4 21.5
1 16 7 44 1 24 26
perlakuan
P5 2
sampel 26 51 12
total 17
rata -rata
13.5 20.5
3 8 10 0 6 18 27
1 27 7 56 0 22.5 20
P6 2 9 0 10 0 15 22
3 P1 46 6 4 14 191 6 66 20 22,00
24 27
1 3 3 8 8 16.5 23
P7 2 P2 54 58 20 75 32 21 187 11 62,33
20 26.5
3 66 0 6 0 16 20.5
1 P3 42 115 3 17 13 5 174 2 58,00
18 25
P8 2 23 56 0 29 25 24
3 P4 56 11 43 47 1 17 114 2 38,00
20 16
1 7 0 8 1 24 19
P9 2
3
P5 25 25 16
26
7 5
24
6
26
57 18
10
19,00
15
16
20
24.5
1 24
P6 11 62
1 24
2 0 62
14 0
4,67
0 0
P10 u1
2 36 38 30 21 22 22.5
3
1
P7 4 7 8
1
10 8
47
31
4
21 7
14
7,00
19
24.5
19
23
P11 2 1 9 0 12 24.3 18
3
P8 25 17 0
3 4 0
45 42
15,00
22.5 20
1 17 9 2 34 22 16
P12 2 P9 22 20 14 4 17 12 46 8 15,33
22 20.5
3 22 14 11 15 15 18
P10 22 12 12 46 15,33
P11 6 0 1 7 2,33
P12 3 5 19 27 9,00
P1 20 59 5 84 28,00
P2 19 26 36 81 27,00
P3 69 111 80 260 86,67
P4 19 47 6 72 24,00
LAMPIRAN RATA-RATA PARAMETER PEMGAMATAN
P5 51 13 16 80 26,67
P6 8 0 31 39 13,00
u2
P7 2 20 0 22 7,33
P8 11 12 3 26 8,67
P9 9 2 14 25 8,33
44
P10 40 13 33 86 28,67
P11 22 11 19 52 17,33
P12 36 7 30 73 24,33
parameter pengamatan panjang daun
P1 24 21 22 67 22,33
P2 19 25 17 61 20,33
P3 23,1 23 25,8 71,9 23,97
P4 19,5 21 25,5 66 22,00
P5 15,5 20 27 62,5 20,83
P6 19,5 22 22 63,5 21,17
u2
P7 28 24 22 74 24,67
P8 20,5 20 22 62,5 20,83
P9 24 23 24 71 23,67
P10 19,5 15 20 54,5 18,17
P11 23 17 12,5 52,5 17,50
P12 18 23 18 59 19,67
45
46
parameter pengamatan jumlah buah
perlakuan
sampel total rata -rata
P1 7 2 6 15 5,00
P2 5 10 50 65 21,67
P3 26 8 3 37 12,33
P4 52 8 35 95 31,67
P5 52 12 1 65 21,67
u1 P6 53 3 5 61 20,33
P7 6 7 3 16 5,33
P8 6 0 13 19 6,33
P9 5 6 26 37 12,33
P10 48 12 12 72 24,00
P11 5 0 0 5 1,67
P12 1 4 5 10 3,33
P1 0 9 6 15 5,00
P2 121 29 7 157 52,33
P3 16 8 9 33 11,00
P4 2 50 1 53 17,67
P5 16 4 5 25 8,33
P6 0 0 12 12 4,00
u2
P7 5 3 0 8 2,67
P8 9 0 5 14 4,67
P9 2 1 12 15 5,00
P10 10 19 4 33 11,00
P11 5 5 35 45 15,00
P12 29 5 7 41 13,67
47
data rata - rata jumlah bunga
ulangan
perlakuan total rata - rata
1 2
p1 22,00 28,00 50,00 25,00
p2 62,33 27,00 89,33 44,67
p3 58,00 86,67 144,67 72,33
p4 38,00 24,00 62,00 31,00
p5 19,00 26,67 45,67 22,83
p6 4,67 13,00 17,67 8,83
p7 7,00 7,33 14,33 7,17
p8 15,00 8,67 23,67 11,83
p9 15,33 8,33 23,67 11,83
p10 15,33 28,67 44,00 22,00
p11 2,33 17,33 19,67 9,83
p12 9,00 24,33 33,33 16,67
48
JUMLAH BUNGA
PERLAKUAN
DA M1 M2
P1 10,67 25 19,5
P2 22,5 44,67 20,17
P3 22,17 72,33 45,5
P4 18,67 31 32,83
P5 10,17 22,83 19,67
P6 8,83 8,83 39,67
P7 7,17 7,17 20,67
P8 11,83 11,83 23,17
P9 7 11,83 13
P10 22 22 17
P11 9,83 9,83 10,33
P12 16,67 16,67 15,5
JUMLAH BUAH
PERLAKUAN
DA M1 M2
PANJANG DAUN
PERLAKUAN
DA M1 M2
49