Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN BUAH PEPAYA

Oleh Kelompok 9 :

Hasnidar/08220200041

Nur Azikin/08220200042

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2022

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Syukur alhamdulillah penyusun panjatkan kehadiran Allah SWT atas
segalah limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Makalah Teknologi Budidaya Tanaman Buah Pepaya. Penyusun
dapat menyelesaikan Makalah ini tidak terlepas dari doa dan dorongan semangat
serta perhatian yang didapat dari dosen dan rekan-rekan mahasiswa
Agtorteknologi Fakultas Petanian Universitas Muslim Indonesia yang telah
membimbing penyusun hingga penyusun dapat menyelesaikan Maakalah ini
dengan tepat waktu.
Penyusun menyadari bahwa Makalah ini jauh dari kesempurnaan,
mempunyai kesalahan dan kekurangan, kritik dan saran membangun dikemudian
hari sangat menyenangkan hati dan nurani penyusun. Akhirnya penyusun
berharap semoga Makalah ini dapat memberikan sumber informasi dan
bermanfaat bagi para pembacanya.

Makassar, Oktober 2022


Penyusun,

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan .............................................................................................. 2
C. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Morfologi dan Klasifikasi ................................................................. 3
B. Jenis-Jenis tanaman Pepaya .............................................................. 4
C. Teknik Budidaya ............................................................................... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 25
B. Saran .................................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR TABEL

No. Teks Hal

1. Varietas pepaya unggul nasional yang sudah di lepas sampai dengan


Tahun 2014.................................................................................................... 6
2. Kandungan gizi buah pepaya segar (100 gram bahan) ................................. 7
3. Sentra Produksi Pepaya ................................................................................. 10
4. Pemupukan NPK .......................................................................................... 16

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Hal

1. Buah indeks warna................................................................................................ 10


2. Bagian Pepaya diambil untuk Benih ............................................................. 11
3. Perkecambahan dengan Tissue/ kertas basah ................................................ 12
4. Perkecambahan dengan pasir ........................................................................ 12
5. Bibit Umur 10 hari setelah Tanam ................................................................ 13
6. Bibit siap tanam ............................................................................................ 14
7. Tanaman telah dilakukan penyiangan, penyulaman dan pemberian mulsa .. 15
8. Hama tungau merah ...................................................................................... 17
9. Hama kutu putih ............................................................................................ 19
10. Penyakit Antraknosa ..................................................................................... 20
11. Penyakit Erwinia Papaye............................................................................... 22

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai negara tropis, indonesia memiliki beraneka ragam buah-
buahan di seluruh Nusantara. Salah satunya adalah buah pepaya. Bisa
dikatakan, hampir seluruh masyarakat mengenal dan menyukai buah yang satu
ini. Pepaya merupakan salah satu komoditas buah yang memiliki banyak
fungsi dan manfaat. Sebagai buah segar, pepaya banyak dikonsumsi selain
mengandung nutrisi yang baik, harganya juga relatif terjangkau dibanding
buah lainnya (Sujiprihati dan Suketi, 2009). Pepaya merupakan tanaman yang
cukup banyak dibudidayakan di Indonesia. Kegunaan tanaman pepaya cukup
beragam dan hampir semua bagian tanaman pepaya dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan. Selain bernilai ekonomi tinggi, tanaman pepaya juga
mencukupi kebutuhan gizi (Warisno, 2003).
Pepaya (Carica papaya L.) adalah salah satu jenis tanaman buah-
buahan yang daerah penyebarannya berada di daerah tropis. Buah pepaya
tergolong buah yang populer dan umumnya digemari oleh sebagian besar
penduduk dunia. Hal ini disebabkan karena daging buahnya yang lunak
dengan warna merah atau kuning, rasanya manis dan menyegarkan serta
banyak mengandung air. Tanaman pepaya merupakan tanaman tahunan
sehingga buah ini dapat tersedia setiap saat (Barus, 2008). Semua bagian
tanaman pepaya mengandung getah. Daunnya tersusun secara spiral
melingkari batang, lembaran daun bercelah-celah menjari, bertangkai panjang,
berkelompok pada pucuk kanopi. Daun yang telah tua akan menguning dan
gugur meninggalkan bekas pada batangnya. Batang urus, berongga di dalam,
lunak, tidak bercabang. Pepaya merupakan buah yang mempunyai nilai
nutrisi, dapat dimanfaatkan dalam bentuk buah segar dan produk hasil olahan.
Banyak mengandung vitamin, dapat dijadikan olahan sayur (baik daun, bunga,
ataupun buahnya). (Sankat dan Maharaj, 1997). Iklim tropis yang dimiliki
Indonesia berpeluang besar untuk pengembangan budidaya pepaya. Budidaya

1
pepaya relatif mudah karena tanaman pepaya dapat dibudidayakan hampir
diseluruh wilayah Indonesia. Produksi buah pepaya di Indonesia cenderung
mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Hal tersebut dapat dilihat dari
peningkatan usaha pengembangan produktivitas pepaya tiap tahunnya di
Indonesia. Berdasarkan data BPS (2015) produksi buah pepaya di Indonesia
fluktuatif dari tahun 2012 sampai tahun 2014. Produksi pepaya pada tahun
2012 mencapai 906 312 ton, pada tahun 2013 produksinya menjadi 909 827
ton sedangkan pada tahun 2014 produksi pepaya mengalami penurunan
menjadi 840 119 ton. Keadaan produksi pepaya yang fluktuatif disebabkan
kurangnya penggunaan varietas unggul dan teknologi budidaya pepaya yang
sesuai dengan standart operating procedure. Varietas pepaya yang
dibudidayakan di Indonesia beragam.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah teknologi budidaya tanaman
buah papaya yaitu untuk mengetahui apa saja varietas buah papaya,
kandungan gizi dari buah papaya, serta budidaya tanaman buah papaya.
C. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis dan varietas buah pepaya?
2. Apa saja kandungan gizi pada buah papaya?
3. Mengapa harus budidaya tanaman buah papaya?

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Morfologi dan Klasifikasi


Tanaman pepaya umumnya tumbuh tidak terlalu tinggi, hanya berkisar
5 meter hingga 10 meter. Bahkan pada beberapa jenis hanya tumbuh kurang
dari 2 meter namun telah berbuah. Batangnya memiliki cabang-cabang yang
perjauhan. Daun pepaya tumbuh secara spiral dan teratur. Daunnya berukuran
besar, yaitu sekitar 50 cm sampai 70 cm. Bentuk daun pepaya menyerupai
telapak tangan. Seluruh bagian tanaman pepaya mengandung getah. Pepaya
merupakan tumbuhan dikotil, sehingga tanaman ini memiliki bunga.
Bunganya memiliki aroma manis dan akan mekar di malam hari. Penyerbukan
pepaya terjadi oleh bantuan serangga atau angin.
Ukuran buah pepaya umumnya lebih besar dibanding buah-buah
lainnya. Buah pepaya berbentuk oval memanjang dengan ukuran mencapai 15
cm hingga 45 cm dan diameter 10 sampai 30 cm. Saat matang, tekstur
buahnya lembut, selembut buah alpukat matang, atau bahkan lebih lembut
lagi. Warna kulitnya hijau, ada pula yang berwarna agak jingga. Daging buah
pepaya umumnya berwarna oranye hingga kemerahan. Di bagian tengahnya
terdapat rongga cukup besar yang dipenuhi dengan biji. Ukuran biji pepaya
kecil dan berwarna kehitaman. Dalam 1 buah pepaya terdapat banyak sekali
biji pepaya. Biasanya saat dikupas dan dipotong-potong, bijinya dibuang
terlebih dahulu, baru kemudian disajikan (Rimba, 2019).
Klasifikasi Pepaya California Berdasarkan taksonominya, tanaman
pepaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut (Erica, 2012):
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub kelas : Dilleniidae

3
Ordo : Viovales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
B. Jenis-jenis papaya
Pepaya menjadi salah satu jenis buah-buahan yang banyak diminati di
Indonesia. Teksturnya yang lembut, dan manis ini sangat nikmat ketika
dikonsumsi. Selain itu, pepaya juga menjadi buah yang mudah dibudidayakan
sehingga kalian pun sering menemukan pepaya di pasaran dengan harga yang
terjangkau. Tanaman pepaya ini memiliki keunggulan dengan rasa buahnya
yang manis dan menyegarkan menjadikan pepaya menjadi salah satu buah
favorit karena kaya akan vitamin dan nutrisi. Tak heran jika banyak manfaat
yang di dapatkan bagi kesehatan jika rutin mengonsumsi pepaya.
Buah pepaya sendiri ternyata memiliki beragam jenis dengan
keunggulan masing-masing. Meskipun, jika dilihat sekilas pohon pepaya
memiliki bentuk yang cenderung sama. Akan tetapi buah yang dihasilkan
tentu memiliki perbedaan. Tak hanya dari bentuk fisiknya saja, rasa dan
tekstur dari setiap jenis pepaya pun juga berbeda. Adapun jenis-jenis papaya
menurut Dita Tamara, 2021 :
1. Hawai
Bentuk buah pepayanya hawai bulat dan menawarkan rasa buah yang
sangat lezat, berbeda dengan rasa yang ditawarkan oleh pepaya biasa,
California, dan Thailand. Sumber makanan berupa buah yang kaya akan
vitamin dan karoten, mempermudah Anda menjalani hidup sehat.
2. Bangkok
Pepaya Bangkok ini memiliki karakteristik kulit luarnya kasar dan tidak
rata, atau berbenjol-benjol, daging buah berwarna jingga bersemu merah
dan keras, berat buah lebih kurang 3,5 kg dan varietas ini tahan dalam
angkutan.

4
3. Red Lady
Pepaya ini akan memiliki buah yang rasanya manis, beraroma harum,
dan daging buah tebal berwarna jingga kemerahan. Kadar gula yang
dikandung pepaya red lady yakni sekitar 13%. Pepaya red lady berbentuk
bulat dan tidak memanjang
4. California
Pepaya california memliki ciri khas tersendiri yaitu berbentuk lebih
lonjong ukurannya juga lebih kecil pepaya california memiliki berat
sekitar 1-1.5 kg. Pepaya Calofornia tidak berair, lebih kesat dan dagingnya
tebal serta rasanya juga lebih manis bila dibandingkan
dengan pepaya biasa
5. Carisya
Ciri dari pepaya carisya yaitu memiliki bentuk buah yang mini dan kulit
buahnya berwarna kehijauan. Warna daging buahnya kemerahan,
berongga kecil, dan memiliki tekstur yang tebal.
6. Arum bogor
Buah berukuran kecil dan lonjong, daging buah berwarna jingga
kemerahan, serta memiliki bobot sekitar 600 gram dengan tingkat
kemanisan mencapai 13° brix dan kadar vitamin C sebesar 82 mg/100 g
buah.
7. Cibinong
Jenis pepaya ini apabila buahnya sudah mulai matang bagian kulitnya
berwarna hijau matang hingga hijau tua. Buahnya berbentuk lonjong
memanjang dan lancip di bagian ujungnya. Sedangkan bagian dalam
buahnya berwarna merah kekuningan, dengan cita rasa yang manis dan
menyegarkan.
Varietas pepaya yang sudah dilepas sampai dengan saat ini menurut
direktorat perbenihan (2014) sebanyak sepuluh varietas pepaya nasional
yang sudah dilepas .

5
Tabel 1. Varietas pepaya unggul nasional yang sudah di lepas sampai dengan
Tahun 2014

No.
No Varietas Kepmentan Asal Lokasi Tanaman Pengusul
1. Sri Gading 92/Kpts/TP.24 Koleksi Balitbu Balitbu Solok
0/3/2000 Solok-Sumbar
2. Sari Rona 93/Kpts/TP.24 Koleksi Balitbu Balitbu Solok
0/3/2000 Solok-Sumbar
3. Carindo 266/Kpts/SR. Persilangan Pepaya Balitbu Solok
120/7/2005 Meksiko dan Pepaya
Bali
4. Sukma Suka 3509/Kpts/SR. Desa Cibodas Kec. PKBT IPB Bogor
Bumi 120/10/2009 Parung Kuda- Suka danBPSBTPH
Bumi Jabar
5. Carisya 2107/Kpts/ Introduksi Hawai PKBT-IPB Bogor
SR.120/5/20
10
6. Callina 2108/Kpts/SR. Introduksi California PKBT-IPB Bogor
120/5/2010
7. Merah 2275/Kpts/SR. Desa Sumani Kec. Balitbu Solok
Delima 120/5/2011 Koto Singkarak Solok-
Sumbar
8. MJ9 4575/Kpts/SR. Desa Emiri Kec. Dispertabun Kab.
120/11/2011 Mojosongo- Boyolali Boyolali dan BPSP
Jateng
9. Mutiara 115/Kpts/SR. Desa Alue Awe Kec. Dinas Kelautan
Indah 120/12/2013 Muara Dua Kota danPertanian
Lhokseumawe -Aceh Kota
Lhokseumawe
10. Agri Solinda 038/Kpts/SR. Persilangan Tetua M0-1 Balai Penelitian
120/D/2/7/5/ dan Tetua Jantan Tanaman BuahTropika
2014 Meksiko

6
Tabel 2. Kandungan gizi buah pepaya segar (100 gram bahan)

Kandungan gizi (nutrisi) Jumlah

Kalori 46,00 Kal.

Protein 0,50 g

Lemak -g

Karbohidrat 12,20 g

Kalori 46,00 Kal.

Protein 0,50 g

Fosfor 12,00 mg

Zat Besi 1,70 mg

Vitamin A 365,00 S.I

Vitamin B1 0,04 mg

Vitamin C 78,00 Mg

Air 86,70 G

Calsium 23,00 Mg

(Direktorat Bina Gizi, Kemenkes R.I.,2012)

Adapun manfaat dari buah papaya menurut (Sienny, 2021) diantaranya :


1. Menjaga kesehatan mata
Buah pepaya diketahui mengandung vitamin A yang baik untuk mata.
Selain itu, kandungan vitamin A dalam buah ini juga dapat menurunkan risiko
terjadinya gangguan penglihatan yang berkaitan dengan pertambahan usia,
seperti degenerasi makula.

7
2. Memelihara kesehatan rambut dan kuku
Ragam vitamin dan mineral yang terkandung di dalam buah pepaya
dipercaya dapat meningkatkan pertumbuhan rambut dan kuku. Buah dengan
daging berwarna jingga ini bahkan bisa diolah menjadi masker rambut untuk
menyuburkan dan melebatkan rambut.
3. Memulihkan kulit yang terbakar sinar matahari
Pepaya mengandung zat antioksidan yang bernama likopen. Sebuah
penelitian mengungkapkan bahwa mengonsumsi makanan yang mengandung
likopen dapat menjaga kesehatan kulit. Hal ini karena likopen dapat
menangkal kerusakan sel akibat paparan sinar matahari dan mengurangi kulit
kemerahan akibat terbakar sinar matahari.
4. Melancarkan pencernaan
Manfaat pepaya yang satu ini tentu tidak asing lagi. Hal ini karena pepaya
mengandung tinggi serat dan enzim papain yang membuat protein lebih
mudah dicerna. Penelitian mengungkapkan bahwa rutin mengonsumsi pepaya
diketahui dapat meredakan konstipasi dan perut kembung.
5. Menjaga kesehatan jantung
Kandungan vitamin C dan likopen di dalam pepaya, menjadikan buah ini
sebagai salah satu makanan yang baik untuk mengurangi risiko penyakit
jantung. Selain itu, kandungan antioksidan dalam pepaya juga dapat
meningkatkan efek kolesterol baik (HDL) yang ada dalam tubuh.
6. Menjaga kesehatan kulit
Berbagai nutrisi dalam pepaya mampu membuat kulit tetap sehat dan
terlihat muda. Misalnya, enzim papain yang dapat melembutkan kulit serta
vitamin A dan C yang mengurangi kerutan dan memudarkan bintik hitam. Tak
hanya itu, kandungan vitamin C juga berfungsi untuk membantu tubuh
memproduksi kolagen yang dapat mengurangi keriput di kulit.
7. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Kaya akan kandungan vitamin A, vitamin C, dan vitamin E membuat
pepaya menjadi salah satu buah yang bisa meningkatkan sistem kekebalan

8
tubuh. Dengan demikian, Anda akan terhindar dari penyakit infeksi, seperti
pilek dan flu.
Selain beberapa manfaat di atas, buah pepaya juga dapat mengurangi
risiko terkena kanker. Hal ini berkat kandungan antioksidan likopen yang
mampu menangkal radikal bebas penyebab kanker.

Tabel 3. Sentra Produksi Pepaya

No Provinsi Kabupaten
1. Riau Kota Pekan Baru
2. Lampung Lampung Tengah, Lampung
Selatan dan lampung Timur
3. Banten Lebak
4. Jawa Barat Kab. Bogor, Suka Bumi, Subang, Tasikmalaya
dan Banjar
5. Jawa Tengah Boyolali, Kebumen
6. Jawa Timur Malang, Lumajang
7. KalimantanBarat Kota Pontianak, KubuRaya
8. KalimantanTimur Kota Samarinda, Kota Balik
Papan
9. Nusa TenggaraBarat Lombk Timur
Sumber : Roadmap Pengembangan Kawasan Pepaya. Pusat Kajian
Hortikultura

C. Teknologi Budidaya
1) Syarat Tumbuh
Hal yang pertama sekali diwajibkan untuk budidaya pepaya adalah
penentuan lokasi karena pepaya menghendaki daerah tropis dan sub tropis
a. Iklim
1) Tipe Iklim : A, B dan C (basah sampai sedang) berdasarkan
klsifikasi Schmidt – Ferguson.
2) Curah Hujan merata sepanjang tahun : 1000 – 2000 mm per tahun,
dengan kedalaman air 05 – 2,0 meter.
3) Temperatur 15 º C - 35 ºC , Optimum 23 º C – 27 º C

9
4) Kelembaban udara 40 %
5) Ketinggian dari dataran rendah 500 sampai 1000 meter diatas
permukaan laut.
b. Tanah
1) Tanaman pepaya dapat tumbuh dengan baik pada tanah kaya bahan
organik, subur, dan banyak mengandung humus
2) Tanah tidak terlalu mengandung air agar tanaman tidak mudah
terserang jamur, tanah yang ideal adalah tanah yang mempunyai
kelembaban sedang
3) pH tanah yang dikehendaki : 6,5 – 7,0.
2) Teknologi Benih
a. Ketersediaan bibit dari varietas unggul dan bermutu merupakan faktor
utama dari usaha budidaya pepaya untuk menghasilkan produksi yang
maksimal : Untuk budidaya pepaya didapatkan dari biji terseleksi.
Untuk mendapatkan sebanyak mungkin pohon pepaya sempurna
diperlukan ketelitian dan keterampilan dalam memilih calon benih.
b. Kriteria buah untuk benih
1) Sumber benih didapatkan dari buah pepaya yang dihasilkan pohon
sempurna. Bentuk buah memanjang, tidak cacat dan bebas dari
penyakit.
2) Berumur 4-5 bulan setelah penyerbukan
3) Pilih buah dengan kulit warna Index 3 seperti gambar (yang
dilingkar)
4) Disimpan sampai 100% matang
c. Prosesing biji untuk benih

10
1) Buah sudah matang sempurna
2) Potong buah kira-kira 2/3 dari buah (gambar 2) dan kumpulkan biji
yang berwarna hitam legam saja
3) Campurkan benih dan abu gosok dalam napan kemudian diremas-
remas sampai semua sarkotesta terlepas .
4) Bilas dengan air bersih sampai selaput sarkotestanya tidak
tercampur lagi dengan benih.
5) Benih yang diambil adalah yang tenggelam sedangkan yang
terampung dibuang.
6) Keringkan benih dengan cara menghampar benih diatas napan
yang telah dialasi kertas koran bersih.
7) Benih dikeringkan selama 4-5 hari dengan kisaran KA 10-12 %
dan benih siap disimpan

Gambar 2. Bagian Pepaya diambil untuk Benih

d. Penyimpanan Benih
1) Benih disimpan dengan kadar air 8-10%
2) Disimpan dalam kemasan alumunium foil tertutup
3) Letakkan pada suhu dibawah 15-10 °C
4) Benih dapat bertahan kurang dari enam bulan
5) Persiapan Benih
6) Rendam biji pepaya dengan air hangat kuku selama ± 24 jam
Ambil biji yang bernas (tenggelam)
CARA 1 : Kecambahkan benih dengan kain atau kertas basah
(tissu), letakkan dipetridis, tutup rapat dan simpan pada suhu
±300C atau jemur (lama 4 -10 hari) sampai berkecambah kemudian
kecambah disemai di polybag

11
Gambar 3. Perkecambahan dengan Tissue/ kertas basah

CARA 2 : Persemaian dipasir dengan menyemai biji pada pasir


sedalam 0,5-1 cm setelah tumbuh (15 hari) dipindah media polybag

Gambar 4. Perkecambahan dengan pasir

3) Persemaian
a. Isi polybag ukuran 12 cm X 7 cm dengan tanah : sekam/arang sekam:
pupuk kandang perbandingan (2:1:1). Sebaiknya pupuk kandang
dicampur dengan pupuk hayati Thrichoderma
b. Umur 3-4 minggu dipupuk dg NPK 0,2-1,0 g
c. Basahi media tanam
d. Masukkan/tanam 1 benih per polybag
e. Tabur sedikit furadan disekitar lubang tanam agar benih tidak dimakan
serangga
f. Atur polibag dalam bedengan dengan lebar 1 m
g. Jarak antar bedengan 0,5 m dan perkuat tepi dengan bamboo
h. Pasang naungan dari plastik jika diperkirakan kondisi lingkungan
terlalu panas naungan digunakan untuk melindungi benih pada awal
pertumbuhan
i. Lakukan penyiraman secara teratur setiap hari (penyiraman dilakukan
pada sore hari)

12
j. Pengendalian Penyakit embung tepung pada saat persemaian dilakukan
dengan penyemprotan atau tepung belerang dan belerang kapur (suhu
dibawah 32 ºC) Karatane, Mankozeb atau Benomyl
k. Busuk pangkal buah dapat dikendalikan dengan drainase dan aerasi
yang baik
l. Tanah pembibitan didesinfestasi
m. Penanaman biji tidak terlalu dalam
n. Umur 1-1,5 bulan bibit siap ditanam di bedengan yang telah disiapkan

Gambar 5. Bibit Umur 10 hari setelah Tanam

4) Waktu yang diperlukan


a. Perendaman benih 1-2 hari
b. Proses perkecambahan 7-15 hari
c. Penyemaian 4-6 hari
d. Pertumbuhan di pembibitan 30-40 hari
e. Total waktu yang diperlukan sampai dengan pemindahan bibit ke
lahan : 60-65 hari
5) Persiapan lahan
a. Lahan harus bersih potong semak atau pohon kecil sampai pangkal
batang dan khusus tanaman yang cukup besar dan tidak dikehendaki
tebang dan bongkar perakarannya.
b. Cangkul tanah sampai gembur sedalam 30 cm dan balik tanah agar
humus yang berada di lapisan bawah terangkat ke atas.
c. Bentuk lahan menjadi bedengan dengan ukuran lebar bedeng 1 – 2 m,
panjang bedeng sesuai degan kondisi lahan
d. Tinggi bedeng 30 – 40 cm

13
e. Aplikasi kapur sebanyak 1 kg /pohon secara merata pada lahan yang
sudah diolah
f. Jarak antar bedeng 60 cm -1m
g. Pada lahan yang drainase kurang baik buat parit diantara bedengan
untuk drainase sedalam 40 – 50 cm
h. Buat lubang dengan ukuran : 40 x 40 x 40 cm
i. Jarak antar lubang 2,5 x 2,5 m atau 2 X 3 m.
j. Dalam pembuatan lubang, letakkan tanah bagian atas di sisi kanan dan
tanah bagian bawah di sisi kiri.
k. Biarkan selama 2 minggu lalu tambahkan pupuk kandang yang sudah
melalui tahapan dekomposer sebanyak 5 – 10 kg/ lubang sebagai
pupuk dasar sebaiknya ditambahkan trichoderma sebagai agensia
hayati, Lubang tanam siap untuk ditanami.

Gambar 6. Bibit Siap Tanam

6) Waktu Tanam
a. Sebaiknya diatur agar berbunga bertepatan dengan musim hujan
b. Didaerah dengan bulan basah sepanjang tahun penanaman dapat
dilakukan setiap waktu
7) Pengairan
a. Pengairan dilaksanakan secara teratur didaerah yang mempunyai
musim kering lebih dari dua bulan
b. Tanaman sangat peka terhadap kekurangan dan kelebihan air terutama
pada saat bibit baru ditanam dan pada saat keluarnya bunga (fase
generatif)

14
c. Kebutuhan air pada saat bibit baru ditanam sebanyak 1-2
liter/hari,tanaman muda sampai dengan dewasa sebanyak 10 -20
liter/hari, Tanaman yang sedang berbuah 20-30 liter/hari.
d. Penyiraman dapat dengan cara menggunakan selang dan dengan irigasi
tetes
8) Penyulaman
a. Penyulaman dapat dilakukan secepat mungkin
b. Bibit untuk penyulaman dapat berasal dari bibit baru yang sudah
tersedia atau bibit hasil penjarangan
9) Penyiangan
a. Lakukan penyiangan, terutama pada musim penghujan, secara hati-
hati agar tidak merusak perakaran tanaman
b. Buat piringan yang bersih seluas tajuk tanaman disekitar batang
tanaman
c. Cangkul tanah disekitar batang lalu bentuk timbunan disekitar batang
agar batang tidak roboh saat berbuah
d. Lakukan penggemburan di sekitar tanaman untuk menghindari
pengerasan tanah di sekitar perakaran tanaman sehingga pertukaran
udara dan peresapan air kedalam tanah lebih baik.

Gambar 7. Tanaman telah dilakukan penyiangan, penyulaman


dan pemberian mulsa

10) Pemberian Mulsa


Pemberian mulsa dapat berupa jerami, alang-alang dan rumput
kering dengan tujuan menjaga kelembaban tanah agar pembungaan dan

15
pembuahan tidak terganggu, mengurangi penguapan, mencegah
pertumbuhan gulma, menjaga suhu permukaan dan menambah kesuburan.
11) Pemupukan (Pupuk bentuk NPK 16 – 16 – 16)
a. Pemberian pupuk dilakukan dengan menabur di sekeliling pohon lalu
ditutup dengan tanah dengan dosis :
b. Umur 2 minggu setelah tanam -2 bulan setelah tanam di lapang dengan
dosis 50 g per tanaman 1 bulan sekali atau 25 gr/2 minggu.
c. Umur 2- 3 bulan setelah tanam. Dengan dosis 100 gr/tanaman 1 bulan
sekali.
d. Umur 4,5 bulan setelah tanam. Dengan dosis 250 gr/tanaman, 1 bulan
sekali
e. Umur 6 bulan setelah tanam dengan dosis 200 gr/tanaman ditambah
KCl 50 g/tanaman, 1 bulan sekali
f. Umur 8 bulan setelah tanam dengan dosis 250 gr/tanaman ditambah
KCl 50 g/tanaman, 1 bulan sekali dan untuk selanjutnya setiap 1 bulan
sekali dengan dosis 200 gr/tanaman.
g. Selain itu diberi juga pupuk daun 2 minggu sekali
h. Pupuk kandang 3 atau 4 bulan sekali 10kg/tanaman
i. Tambahkan Dolomit dan Pupuk Kandang tiap 3 bulan Umur 3,6,9
bulan dst.

Tabel 4. Pemupukan NPK


Umur Umur 1-3 Umur 4-6 Umur
< 1bulan bulan bulan > 7bulan
Jenis
setelah setelah setelah setelah
Pupuk
tanam tanam tanam tanam
NPK 100 gr 150 g 300 g + 350 g +
16:16:1 (2x50gr) 50 KCl 50gKCl
6
Ket :1 mst dengan dosis 50 gram/tanaman.
Cara : melarutkan 500 gram NPK dalam 10 liter air, kemudian
disiramkan disekitar perakaran tanaman satu liter tiap tanaman. 1-3
bulan setelah tanam di lapang (bst) dengan dosis sesuai tabel di atas.

16
12) Pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Berbagai ragam jenis hama dan penyakit menyerang tanaman
papaya tetapi yang utama adalah Hama Tungau Merah (Tetranycus sp.)
dan penyakit antraknosa yang disebabkan oleh Colletotrichum
gleosporiades.
a. Hama Tungau Merah Hama
Tungau Merah (Tetranycus sp) merupakan hama utama dengan
intensitas serangan dapat mencapai 14 - 43 % Gejala awal : Timbulnya
bintik-bintik putih pada daun. Pada serangan berat seluruh permukaan
daun terselaput bintik-bintik putih
Pengendalian : Dapat dilakukan dengan sanitasi lingkungan dengan
mengurangi gulma yang merangkap sebagai inang alternative
1) Pengelolaan gulma dibawah tajuk tanaman sebagai tempat
berlindung tungau
2) Penggunaan akarisida 0,2% (bahan aktif propargi, piridaben,
dicofol) untuk telur dan nimfa serta akarisida amitraz atau
kinometional untuk tungau dewasa. Ambang ekonomi
pengendalian 8 ekor tungau untuk satu helai daun.

Gambar 8. Hama Tungau Merah.

b. Kutu Daun (Myzus Persicae )


Kutu daun bersimbiosis dengan semut dan menyebabkan
kerusakan pada daun dengan cara menghisap sel jaringan daun,
berkembang biak pada musim kemarau, hidup berkelompok di
permukaan bawah daun

17
Gejala : Timbulnya bercak-bercak pada daun , serangan berat tanaman
kerdil dan layu, warna daun tidak normal, daun menggulung pada
bagian yang terserang dan semut bergerombol.
Pengendalian :
1) Aplikasi pestisida organik atau agensia hayati, 2 cc/liter agensia
hayati yang terdiri dari cuka 1 liter, alkohol 1 liter, telur ayam 1 kg
dan bawang putih ½ kg. Bawang, telur diblender sampai hals lalu
masukkan cuka dan alkohol kemudian difermentasikan selama 14
hari.
2) Aplikasi pestisida berbahan aktif triazofos atau asefat.
3) Lakukan penyemprotan dengan belerang
4) Penggunaan entomopathogenik jamur perticillium lecanii
5) Pemanfaaan parasitoid aphidius matricariae dan
diaretus chenopodiaphidis ashmead
c. Kutu Putih (Desmicoccus brevives dan Paracoccus marginatus)
Hama Pepaya ini berwarna putih kecil tubuhnya ditutupi selaput
benang lembut. berkembang biak secara bergerombol, penyebarannya
bisa terbang bersama angin dan berkoloni dengan semut. Menghisap
cairan sel dalam jaringan daun batang buah dengan menggunakan
mulutnya. Akibatnya daun bisa mengerucut kehabisan cairan daun
rusak dan mati. Jika menempel di buah kutu putih ini bergerombol dan
menyerap cairan buah pepaya.
Gejala : Daun akan kerdil, buah menjadi berwarna hitam jika serangan
berat buah akan membusuk dan keriput.
Pengendalian :
1) Lakukan pengamatan terhadap pohon, jika ada kutu putih segera
bersihkan dengan sponge yang diberi detergen 5 %
2) Lakukan selama tiga kali dengan interval tiga hari
3) Apabila serangan agak berat eradikasi daun daun yang terserang
kemudian timbun atau di bakar

18
4) Untuk serangan agak berat lakukan penyemprotan dengan detergen
2,5% atau dengan Monosodium Glutamate (MSG) dengan
konsentrasi 1sendok makan/20 liter air ke bagian tanaman yang
terserang selama tiga kali dengan interval tiga hari
5) Penyemprotan dengan insektisida dilakukan pada kondisi yang
serangan sudah berat dan diawali dengan penyemprotan detergen
untuk menghilangkan lapisan lilin

Gambar 9. Hama Kutu Putih

d. Penyakit Busuk Akar dan Busuk Pangkal Batang Penyebab


Phytophthora Palmivora (Butl) Pythium spp
Gejala awal : Mula-mula daun bawah layu, menguning dan
menggantung disekitar batang sebelum rontok kemudian daun yang
muda juga layu sehingga tanaman hanya mempunyai sedikit daun-
daun kecil dipuncaknya lalu tanaman mati jika digali terlihat akar
lateral membusuk, berwarna coklat tua, lunak dan berbau busuk,
serangan yang parah dapat merusak akar tunggang sampai pangkal
batang
Pengendalian :
1) Drainase dan aerasi harus baik
2) Tanah pembibitan perlu disterilkan
3) Penanaman biji atau bibit tidak terlalu dalam
4) Rotasi tanaman bukan inang selain (kelapa, jeruk, coklat, durian
karet, lada dan pinang)
5) Serangan pada buah dilakukan dengan penyemprotan
fungisida terutama didekat tangkai buah

19
e. Penyakit Antraknosa
Penyakit antarknose atau cacar buah disebabkan oleh jamur
colletotrichum gleosporiades
Gejala : Pada buah muda tampak berbentuk luka kecil ditandai oleh
adanya getah yang keluar mengental. Pada buah menjelang masak
tampak berupa bulatan- bulatan kecil berwarna gelap apabila buah
bertambah masak bulatan semakin membesar dan busuk cekung kearah
dalam buah, dapat menginfeksi tangkai bunga.
Pengendalian :
1) Sanitasi kebun
2) Hindari Pelukaan pada buah sejak muda sampai panen
3) Memusnahkan daun dan buah yang bergejala penyakit
4) Jarak tanam tidak terlalu rapat
5) Hindari tumpang sari dengan tanaman inang alternatif penyebab
penyakit antraknosa (tanaman cabai, mangga, pisang dan ubi kayu)
6) Lakukan fungisida dengan bahan aktif Manzeb
7) Pencegahan selama penyimpanan rendam buah dalam air dengan
suhu 43-49 ºC selama 20 menit

Gambar 10 .Penyakit Antraknosa

f. Penyakit Busuk Buah Rhizopus atau Busuk Hitam Penyebab


Rhizopus stolonifer Ind
Gejala : Menyerang buah pepaya tua kemudian membusuk dan berair
bila keadaannya lembab, buah dilapisi oleh sporangiospora berwarna
hitam penyakit ini biasa menyerang pada saat pasca panen (saat
pengangkutan dan penyimpanan)

20
Pengendalian :
1) Buah yang terserang di petik dan dimusnahkan
2) Penyimpanan pada suhu rendah 10ºC
3) Pembungkusan dengan kertas pada saat panen untuk menghindari
luka
4) Perendaman buah di air dengan suhu 47ºC selama 20 menit
g. Penyakit Erwinia Papaye
Gejala: Terdapat bercak kebasah-basahan pada tangkai daun dan
batang yang masih hijau, pada tanaman muda daun menguning dan
membusuk bagian tunas muda mengalami kematian, pada helaian
daun yang besar terdapat bercak-bercak kering yang bentuknya tidak
teratur meluas sepanjang tulang daun jika penyakit menyerang batang
membusuk, daun gugur dan mati
Pengendalian :
1) Memilih benih yang berasal dari tanaman dan buah yang sehat
2) Perlakuan dengan PGPR
3) Pemanfaatan agensia hayati seperti trichoderma sp. pada pupuk
organic
4) Pada tanah yang agak masam dapat ditambahkan dolomite
untuk menetralkan pH
5) Mengendalikan serangga pengunjung pada tanaman
pepaya karena ditularkan oleh serangga vector
6) Sanitasi dan drainase lahan yang baik
7) Lakukan eradikasi dengan cara memotong dan membakar tanaman
yang terserang ( menghilangkan inokulum)

21
Gambar 11. Penyakit Erwinia Papaye

13) Regenerasi Pepaya


1. Pencangkokan
Pencangkokan dapat dilakukan dengan menambah masa produktif
tanaman
a. Persiapan :
1) Menyiapkan pohon induk yang telah cukup tua (tanaman
berumur 4 tahun)
2) Potong/ pangkas pohon pepaya dengan ketinggian 60n-75 cm
dari permukaan tanah
3) Bekas potongan/pangkas di tutup dengan kantong plastik atau
wadah lain untuk melindungi batang
4) Tunggu hingga tumbuh tunas/cabang baru yang siap untuk di
cangkok
b. Metode Pencangkokan
1) Bila tunas telah tumbuh membentuk lengkungan
2) Tarik cabang perlahan untuk mencegah cabang rusak
3) Pindahkan ke media campuran tanah gembur : pupuk kandang
(1:1)
4) Beri ajir untuk menjaga posisi cabang cangkokan
2. Penanaman Baru
Penanaman baru dapat dilakukan bila tanaman berumur lebih dari
4 tahun dengan cara membongkar tanaman lama secara serentak dan
diganti dengan tanaman baru

22
14) Panen
Sifat buah pepaya adalah voluminous dan mudah rusak maka perlu
penanganan khusus agar menghasilkan buah yang berkualitas saat panen.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam peningkatan mutu buah
pepaya adalah: Penentuan saat petik, penyimpanan dan penanganan segar
serta pengemasan.
1. Panen
a) Penentuan derajat ketuaan dengan cara :
1) Umur buah dari saat bunga mekar ± 163 hari atau 5,5 bulan
2) Warna kulit buah 25% kuning atau standar warna 3 seperti
gambar 1
3) Bila jarak angkut jauh biasanya pedagang memetik lebih awal
b) Cara Panen :
1) Prinsip utama panen adalah menghindari buah luka atau rusak
2) Pada saat memetik harus dijaga agar getah tidak menetes pada
kulit buah
3) Bila pohon mulai meninggi pemetikan dapat
dilakukan dengan bantuan alat
2. Penyimpanan
Pepaya termasuk buah klimaterik sehingga dengan perlakuan
tertentu dapat memperlambat proses kematangan sehingga dapat
memperpanjang masa simpan dengan cara sederhana yaitu
membungkus buah yang telah dipanen dengan plastik tanpa lubang dan
didalamnnya diisi dengan potongan kecil batu bata yang telah dicelup
kedalam larutan KMnO4. Cara ini mampu menunda kematangan buah
sampai dengan 32 hari dan memperpanjang masa simpan buah sampai
36 hari.
3. Penanganan Segar dan Pengemasan
Setelah dipanen, buah pepaya dengan tingkat kematangan 25 %
dibungkus dengan kertas koran, plastik berlubang dan dimasukkan dari
karton serta diberi penyekat potongan kertas. Penyusunan buah pepaya

23
dalam kemasan dapat secara berjajar (isi 3 buah/kemasan); silang (5
buah/kemasan) atau disusun secara bertingkat (isi 6 buah/kemasan).
Dengan perlakuan ini kerusakan pasca panen dapat dikurangi. Hasil
penelitian menunjukkan kerusakan pasca panen hanya mencapai1,3 %.

24
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Buah papaya memiliki berbagai kandungan gizi yang bermanfaat bagi
kesehatan manusia. Selain itu tanaman buah papaya juga memiliki varietas
yang berbeda-beda sehingga mudah didapatkan diberbagai daerah.
Membudidayakan tanaman buah pepaya terbilang cukup mudah sehingga
tidak heran jika tanaman buah pepaya banyak ditemukan disetiap daerah dan
buah papaya juga masih banyak dilestarikan di Indonesia.
B. Saran
Sebaiknya petani memperhatikan Teknik budidya tanaman buah pepaya
agar tanaman pepaya tumbuh subur serta terhindar dari hama dan penyakit.

25
DAFTAR PUSTAKA

AM, Nishijima WT. 1987. Post harvest disease of papaya. Plant Disease71:681-
686.
Aravind, G, Debjit Bhowmik, Duraivel, S, Harish, G 2013, ‘Traditional and
medicinal uses of carica papaya’, Journal of Medicinal Plants Studies,
vol. 1, no.1, pp. 7-15.
Broto, W, Suyanti & Sjaifullah 1991, Karakterisasi varietas untuk standarisasi
mutu buah pepaya (Carica papaya, L.), J. Hort., vol. 1, no. 2, hlm. 41-44.
Campostrini, E & David, M, Glenn 2007, Ecophysiology of papaya: a review.
Braz, J. Plant Physiol., vol. 19, no. 4, pp. 413-24.
Dita Tamara. 2021. Jenis-jenis tanaman papaya (Online)
https://plus.kapanlagi.com/8-jenis-pepaya-paling-populer-dan-banyak-
dikonsumsi-kenali-cirinya-80c903.html
Erica. 2012. Klasifikasi tanaman papaya . (Online) http://repositori.unsil
.ac.id/120/5/9.%20BAB%20II.pdf
Lim TK, Tang SC. 1984. Anthracnose and some local fruit trees. Seminar
Nasional buah-buahan Malaysia. UPM. Malaysia.
Rimba, 2019. Pepaya – Taksonomi, Morfologi, Habitat, Jenis Kultivar & Manfaat
Buah. https://rimbakita.com/pepaya/.
Sienny Agustin, 2021. Manfaat Buah papaya bagi kesehatan (Online)
https://www.alodokter.com/manfaat-pepaya-bagi-kesehatan
Sobir 2009, Sukses bertanam pepaya unggul kualitas supermarket, Agromedia
Pustaka, Jakarta.
Sunyoto, Budiyanti, T, Hendri, Kuswandi, Fatria, D & Octaria, L 2012, Perakitan
varietas unggul baru pepaya rasa manis, kandungan vitamin C tinggi (≥
80 mg), Produktif dan tahan simpan (≥7 HSP). Laporan Akhir TA. 2012.
Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika. Badan Litbang Pertanian.
Kementerian Pertanian.
Suwarto, A. 2011.Pepaya dan Khasiatnya (1).Obat Pengusir Sakit Malaria.
Kedaulatan Rakyat. 02 Oktober 2011 hlm 19.Yogyakarta : PT-BP
Kedaulatan Rakyat.
USDA 2013, Basic Report 09226, Papayas, raw. Nutrient values and weights are
for edible portion USDA National Nutrient Database for Standard
Reference Release 26.

26

Anda mungkin juga menyukai