Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga karya tulis ilmiah yang berjudul Laporan
Percobaan Keripik dari Daun Sirih dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis dibantu oleh beberapa pihak. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Mutmainah Amini, M.Pd, selaku Kepala SMP Negeri 3 Malang yang telah
memberikan bimbingan dan dukungan kepada penulis semua, serta telah memberikan
fasilitas yang siswa butuhkan selama pembelajaran di sekolah.
2. Ibu Maria Goretti Suparmi, S.Pd. , selaku Wali Kelas dan Guru pendamping penulis.
Yang telah memberikan bimbingan dan telah mendampingi penulis untuk
menyelesaikan karya tulis ini.
3. Orang tua penulis yang telah menjadi semangat dalam hidup penulis, juga setia
mendampingi penulis, serta telah memberikan fasilitas yang penulis butuhkan.
4. Teman-teman IX.4 yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

Karya tulis Ilmiah ini berjudul “Membuat Keripik Dari Daun Sirih”. Tentunya penulis
sudah mempersiapkan dan menyusun serta melakukan percobaan dengan sebaik yang penulis
bisa. penulis hanya bisa menyusun karya ini berdasarkan pada ilmu yang penulis ketahui.
Untuk itu, penulis memohon maaf apabila karya ini kurang sempurna.

Dengan menyelesaikan karya tulis ini, penulis berharap banyak manfaat yang dapat dipetik
dan diambil dari karya ini. Semoga dengan adanya karya tulis ini dapat memberikan ilmu
metode membuat kerajinan dengan bahan yang sering dipandang sebelah mata. Dengan begitu
maka bisa mengurangi limbah yang ada di lingkungan sekitar.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan menuju
kesempurnaan karya tulis ini.

Malang, Agustus 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1


DAFTAR ISI...................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 4
1.3 Tujuan Percobaan.................................................................................................. 4
1.4 Manfaat Percobaan................................................................................................ 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................ 6


2.1 Daun Sirih ............................................................................................................ 6
2.2 Keripik ................................................................................................................. 7
2.3 Kandungan dan Manfaat Daun Sirih.................................................................... 9
2.4 Bawang Putih........................................................................................................11
2.5 Tepung Beras........................................................................................................12
2.6 Tepung Kanji........................................................................................................12
2.7 Garam...................................................................................................................12
2.8 Telur..................................................................................................................... 13
2.9 Kemiri.................................................................................................................. 13

BAB III METODE PERCOBAAN ................................................................................. 14


3.1 Waktu dan Tempat Percobaan ............................................................................. 14
3.2 Alat dan Bahan untuk Percobaan ......................................................................... 14
3.3 Langkah – Langkah Percobaan ............................................................................ 15

BAB IV HASIL PERCOBAAN ....................................................................................... 20


4.1 Kelebihan ............................................................................................................. 20
4.2 Kekurangan .......................................................................................................... 20
4.3 Manfaat ................................................................................................................ 20
4.4 Foto.......................................................................................................................20
4.4 Testimoni ............................................................................................................. 21

BAB V PENUTUP............................................................................................................. 22
5.1 Simpulan ............................................................................................................... 22
5.2 Saran ..................................................................................................................... 22

DAFTAR RUJUKAN ....................................................................................................... 23


LAMPIRAN....................................................................................................................... 24

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sayuran merupakan makanan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi yang
sangat berguna bagi kesehatan tubuh. Sesuai dengan perkembangan teknologi pangan,
sayuran dapat diolah dalam beraneka jenis makanan ringan salah satunya adalah
keripik. Keripik adalah jenis makanan dengan tekstur kering yang banyak digemari
masyarakat, tanpa terkecuali keripik dari jenis sayuran. Pembudidayaan keripik dari
jenis sayuran jika ditangani dengan baik akan memberikan income bagi keluarga. Agar
keripik sayur memiliki cita rasa dan daya tahan yang baik, diperlukan resep-resep dan
langkah-langkah yang tepat dalam penangananya (Desrosier, 1998).

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat terlepas dari obat-obatan. Baik
obat tradisional maupun yang diproduksi oleh pabrik. Akan tetapi obat-obatan yang
diproduksi oleh pabrik mengandung bahan kimia yang apabila dikonsumsi terlalu
sering akan berakibat buruk bagi kesehatan tubuh. Daun sirih sebagai tanaman obat
sangat berperan penting dalam kehidupan. Daun sirih dapat dimanfaatkan sebagai obat
batuk, sariawan, bronchitis, jerawat, keputihan, sakit gigi karena berlubang, demam
berdarah, bau mulut, asma, haid tidak teratur, radang tenggorokan, gusi bengkak,
membersihkan mata, dan masih banyak lagi manfaat daun sirih untuk kesehatan.

Sirih adalah merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau
bersandar pada batang pohon lain. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dikunyah
bersama gambir, pinang, tembakau dan kapur. Sirih digunakan sebagai tanaman obat
(fitofarmaka); sangat berperan dalam kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun
Melayu. Di Indonesia, sirih merupakan flora khas provinsi Kepulauan Riau.

Ciri-ciri tanaman sirih Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m.


Batang sirih berwarna coklat kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat
keluarnya akar. Daunnya yang tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh
berselang-seling, bertangkai, dan mengeluarkan bau yang sedap bila diremas.

3
Panjangnya sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5 cm. Bunganya majemuk berbentuk bulir
dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat panjang. Pada bulir jantan
panjangnya sekitar 1,5 - 3 cm dan terdapat dua benang sari yang pendek sedang pada
bulir betina panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm dimana terdapat kepala putik tiga sampai
lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan (Mahendra, 2005).

Kebanyakan masyarakat menyukai makanan ringan untuk dikonsumsi seperti


keripik. Keripik dari daun-daunan produksinya masih sedikit, misalnya keripik daun
sirih. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menjadikan daun sirih sebagai keripik yang
dapat berkhasiat sebagai obat. Selain itu juga menambah variasi keripik dari daun-
daunan. Penulis memilih daun sirih sebagai produknya karena daun sirih ini mudah
didapatkan di daerah sekitar. Selain itu daun sirih juga mudah dibudidayakan dan tidak
memerlukan perawatan khusus. Inovasi penggunaan daun sirih sebagai bahan baku
pengolahan kripik untuk panganan sehari-hari juga memiliki rasa yang tidak kalah
dengan keripik yang terbuat dari singkong lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimana cara membuat keripik dari daun sirih?

1.3 Tujuan Percobaan

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, maka tujuan penelitian ini:


1. Menunujukan cara membuat keripik dari daun sirih.
2. Menunjukkan cara alternatif agar anak suka dengan daun sirih.
3. Menunjukkan inovasi baru dalam pengolahan daun sirih.

1.4 Manfaat Percobaan

Bagi peneliti
Berikut merupakan manfaat bagi peneliti :

4
a. Memperoleh mengolah daun sirih menjadi olahan keripik.
b. Menambah wawasan dalam bidang pendidikan gizi khususnya pada pemanfaatan
daun sirih.

Bagi masyarakat

Berikut merupakan manfaat bagi masyarakat :

a. Masyarakat dapat mengolah daun sirih dengan variasi yang berbeda


b. Menambah pengetahuan masyarakat bahwa daun sirih dapat diolah menjadi keripik
yang sehat dan bergizi.

5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Daun Sirih

Sirih merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh merambat atau bersandar pada
batang pohon lain. Sebagai budaya daun dan buahnya biasa dikunyah
bersama gambir, pinang, tembakau dan kapur. Namun mengunyah sirih telah dikaitkan
dengan penyakit kanker mulut dan pembentukan squamous cell carcinoma yang
bersifat malignan. Juga kapurnya mebuat pengerutan gusi (periodentitis) yang dapat
membuat gigi tanggal, walaupun daun sirihnya yang mengandung antiseptik pencegah gigi
berlubang. Sirih digunakan sebagai tanaman obat(fitofarmaka) sangat berperan dalam
kehidupan dan berbagai upacara adat rumpun Melayu.

Sirih tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sering ditemukan di pekaragan. Tempat


tumbuh yang disukai adalah pada ketinggian 200-1000 m dpl yang mempunyai curah hujan
2250-4750 mm per tahun. Tanaman ini tumbuh di daerah hutan agak lembap dengan
keadaan tanah yang lembap, daerah yang teduh dan terlindung dari angin. Di Indonesia,
sirih merupakan flora khas provinsi Kepulauan Riau. Masyarakat Kepulauan Riau sangat
menjunjung tinggi budaya upacara makan sirih khususnya saat upacara penyambutan tamu
dan menggunakan sirih sebagai obat berbagai jenis penyakit. Walaupun demikian tanaman
sirih banyak dijumpai di seluruh Indonesia, dimanfaatkan atau hanya sebagai tanaman hias.

Tanaman merambat ini bisa mencapai tinggi 15 m. Batang sirih berwarna coklat
kehijauan,berbentuk bulat, beruas dan merupakan tempat keluarnya akar. Daunnya yang

6
tunggal berbentuk jantung, berujung runcing, tumbuh berselang-seling, bertangkai, dan
mengeluarkan bau yang sedap bila diremas. Panjangnya sekitar 5 – 8 cm dan lebar 2 – 5 cm.
Bunganya majemuk berbentuk bulir dan terdapat daun pelindung ± 1 mm berbentuk bulat
panjang. Pada bulir jantan panjangnya sekitar 1,5 – 3 cm dan terdapat dua benang sari yang
pendek sedang pada bulir betina panjangnya sekitar 1,5 – 6 cm dimana terdapat kepala
putik tiga sampai lima buah berwarna putih dan hijau kekuningan. Buahnya buah buni
berbentuk bulat berwarna hijau keabu-abuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat
kekuningan.

Minyak atsiri dari daun sirih mengandung minyak terbang (betIephenol), seskuiterpen,
pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikolyang memiliki daya mematikan kuman,
antioksidasi dan fungisida, anti jamur. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan yang
ditimbulkan bakteri dan cendawan. Daun sirih juga bersifat menahan perdarahan,
menyembuhkan luka pada kulit, dan gangguan saluran pencernaan. Selain itu juga bersifat
mengerutkan, mengeluarkan dahak, meluruhkan ludah, hemostatik, dan menghentikan
pendarahan. Biasanya untuk obat hidung berdarah, dipakai 2 lembar daun segar Piper betle,
dicuci, digulung kemudian dimasukkan ke dalam lubang hidung. Selain itu, kandungan
bahan aktif fenol dan kavikol daun sirih hutan juga dapat dimanfaatkan
sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama penghisap. Ciri-ciri daun sirih adalah
memiliki akar lekat untuk menempel pada tumbuhan lain untuk mendapatkan sinar
matahari dan memiliki bau yang khas untuk melindungi diri dari ulat.

2.2 Keripik

Keripik atau kripik adalah sejenis makananringan berupa irisan tipis dari umbi-
umbian, buah-buahan, atau sayuran yang digoreng di dalam minyak nabati. Untuk

7
menghasilkan rasa yang gurih dan renyah biasanya dicampur dengan adonan tepung yang
diberi bumbu rempah tertentu. Secara umum keripik dibuat melalui tahap penggorengan,
tetapi ada pula dengan hanya melalui penjemuran, atau pengeringan. Keripik dapat berasa
dominan asin, pedas, manis, asam, gurih, atau paduan dari kesemuanya. Keripik singkong
banyak diproduksi di kota Bandung dengan berbagai macam rasa dan varian. Di
Yogyakarta terdapat keripik berbahan baku jamur tiram.

Banyak orang mengatakan George Crumadalah penemu keripik kentang pertama,


George Crum adalah seorang koki keturunan Afrika Amerika, yang bekerja di restoran
Moon's Lake House di dekat Saratoga Springs, New York, Moon's Lake House sangat
terkenal dengan kentang gorengnya. Pada 24 Agustus, 1853. Cornelius Vanderbilt,
raja kereta api di Amerika Serikat mengeluhkan kentang gorengnya yang terlalu tebal,
Crum akhirnya membuat kentang goreng yang lebih tipis, tetapi sang pelanggan tetap
merasa tidak puas, sehingga Crum akhirnya membuat kentang goreng setipis mungkin
sehingga tidak bisa ditusuk dengan garpu. Beruntung sang pelanggan sangat puas dengan
"kentang goreng" tipis ini[1] dan akhirnya menjadi terkenal dan merupakan salah satu
makanan dalam menu, dengan nama "Keripik Saratoga". Makanan ini menjadi terkenal
di New York dan New England.

Keripik adalah makanan ringan (snack food) yang tergolong jenis makanan craker yaitu
makanan yang bersifat kering dan renyah dan kandungan lemaknya tinggi. Renyah adalah
keras mudah patah. Sifat renyah pada craker ini akan hilang jika produk menyerap air.
Olahan keripik merupakan salah satu produk pangan yang banyak digemari oleh semua
kalangan (Lestari, 2015).

Tekstur atau kerenyahan keripik merupakan unsur utama penilaian konsumen. Keripik
yang baik jika digigit akan renyah, tidak keras, tidak lembek dan tidak mudah hancur.
Selain itu unsur penampilan warna makanan juga menjadi parameter kualitas penilaian oleh
konsumen. Sistem pengukuran yang akurat dan rinci merupakan cara dalam meningkatkan
kontrol kualitas. Keripik yang baik yaitu rasa gurih, aroma harum, tekstur kering dan tidak
tengik, warna menarik dan bentuk tipis, bulat dan utuh dalam arti tidak pecah (Putri, 2012).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas keripik menurut Marinih (2005), adalah


bahan dasar yang digunakan kualitasnya harus betul-betul baik sehingga keripik yang
8
dihasilkan akan baik pula. Bahan pembantu, berupa minyak goreng dalam pembuatan
minyak goreng keripik harus baik, warnanya cerah dan tidak tengik. Fungsi dari minyak
goreng tersebut sebagai media untuk menggoreng yang sangat berpengaruh pada keripik
yang dihasilkan.

Pengaruh suhu penggorengan, berpengaruh terhadap hasil keripik. Pengaruh suhu


dilakukan dengan mengatur besar kecilnya api kompor, jika minyak terlalu panas keripik
akan cepat gosong. Standar mutu untuk keripik daun singkong rasa paru belum ada karena
produk ini relatif baru untuk dikonsumsi. Namun demikian, dapat dilakukan perbandingan
terhadap standar mutu keripik yang menggunakan tepung pelapis yaitu keripik tempe dan
keripik singkong.

2.3 Kandungan dan Manfaat Daun Sirih

a. Kandungan

Selain identik dengan tradisi, daun sirih juga memiliki berbagai kandungan zat
seperti minyak atsiri, karoren, asam nikotinat, riboflavin, dan tiamin. Selain itu, masih
ada vitamin C, tannin, asam amino, pati, diatase, gula, zat samak, dan kavikol.

 Energi 44 kkal
 Air 85 g
 Karbohidrat 6 g
 Protein 3 g
 Mineral 2 g
 Serat pangan 2 g
 Lemak 1 g
 Potasium 550 mg
 Kalsium 230 mg
 Fosfor 40 mg
 Zat besi 11 mg
 Sodium 7 mg

9
 Vitamin B1 (Tiamina) 0,15 mg
 Vitamin B3 (Niasin) 0,7 mg
 Vitamin B12 (Riboflavin) 0,25 mg
 Vitamin C (Asam Askorbat) 3 mg

b. Manfaat

i. Menyembuhkan luka.
Manfaat daun sirih hijau yang utama adalah membantu percepatan
penyembuhan luka. Antioksidan di dalam daun sirih hijau mampu
menyembuhkan stres oksidatif sehingga dapat menyembuhkan luka lebih cepat.
Kompres luka dengan daun sirih yang sudah ditumbuk, kemudian balut dengan
perban.

ii. Mengobati nyeri.


Daun sirih tinggi akan chavicol yang berfungsi sebagai zat anti inflamasi.
Meminum air rebusannya akan membantu meringankan nyeri di dalam tubuh.

iii. Mengobati gangguan pencernaan.


Minum air rebusan sirih akan membantu penyerapan mineral dan nutrisi.
Sementara mengurapi perut dengan minyak daun sirih bermanfaat untuk
memperlancar pencernaan.

iv. Menurunkan berat badan.


Konsumsi daun sirih bermanfaat untuk meningkatkan sistem metabolisme,
meningkatkan sekresi pencernaan, serta menghilangkan kelebihan air dan racun
dari dalam tubuh. Semuanya penting dalam upaya penurunan berat badan.

v. Mengobati sakit tenggorokan.


Sifat anti bakteri dan anti-inflamasi pada daun sirih menjadikannya obat alami
untuk demam dan sakit tenggorokan.

vi. Mengobati disfungsi ereksi pada pria.

10
Sirih bisa melebarkan pembuluh darah di alat vital serta bermanfaat sebagai anti
depresan.

vii. Melawan kanker.


Manfaat daun sirih yang tak banyak diketahui adalah sebagai obat anti-kanker.
Mengunyah daun sirih diketahui mampu mencegah dan mengatasi kanker
sumsum tulang dan meningkatkan harapan kesembuhan bagi pasien leukimia
myeloid kronis. Fakta ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh
Indian Institute of Chemical Biology (IICB), Institute of Haematology and
Transfusion Medicine, Kolkata, dan Piramal Life Sciences, Mumbai.

viii. Mengatasi gatal.


Alergi atau masalah kulit bisa diobati dengan mandi air rendaman sirih. Rendam
sirih hijau dalam seember air panas, kemudian tunggu sampai airnya
menghangat dan pakailah untuk mandi.

ix. Mengatasi luka bakar.


Menurut Beauty Health Tips, daun sirih bisa dimanfaatkan untuk luka bakar
ringan. Cuci bersih sirih, kemudian remas-remas. Tambahkan sedikit madu
organik dan tempelkan pada bagian kulit yang luka bakar.

x. Mencegah bau badan.


Minyak esensial di dalam sirih akan mengatasi bau badan yang tak sedap.
Begitu juga sifat anti-bakteri yang dimilikinya.

2.4 Bawang Putih

Allium sativum adalah nama tanaman dari Genus Allium sekaligus nama dari umbi
yang dihasilkan. Mempunyai sejarah penggunaan oleh manusia selama lebih dari 7.000
tahun, terutama tumbuh di Asia Tengah, dan sudah lama menjadi bahan makanan di daerah
sekitar Laut Tengah, serta bumbu umum di Asia, Afrika, dan Eropa. Dikenal di dalam
catatan Mesir kuno, digunakan baik sebagai campuran masakan maupun pengobatan. Umbi
dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar

11
masakan Indonesia. Bawang mentah penuh dengan senyawa-senyawa sulfur, termasuk zat
kimia yang disebut alliin yang membuat bawang putih mentah terasa getir atau angur.

2.5 Tepung Beras

Tepung beras adalah tepung yang dibuat dari beras yang ditumbuk atau digiling.
Tepung beras tidak sama dengan pati beras yang dibuat dengan merendam beras dalam
larutan alkali. Tepung beras dapat dijadikan pengganti dari tepung gandum bagi
penderita intoleransi gluten karena tepung beras tidak mengandung gluten.

2.6 Tepung Kanji

Tepung kanji adalah tepung dari singkong. Tepung kanji juga sering disebut tepung
tapioka atau aci dalam bahasa Sunda. Tepung kanji atau tapioka sekilas mirip
dengan tepung sagu karena memang keduanya bahan substitutif. Tepung kanji memiliki
sifat-sifat yang mirip dengan tepung sagu.

Keduanya mampu merekatkan bahan-bahan sehingga banyak digunakan sebagai


perekat pada makanan dan dijadikan lem. Tepung kanji memiliki bentuk serbuk berwarna
putih. Tepung kanji berbeda bila dirasakan dengan jari tangan sebab memiliki tekstur yang
kesat, ringan, dan mudah melekat. Tepung kanji mudah ditemui di pasaran. Tepung kanji
dijual dalam plastik atau sesuai takaran. Tepung kanji banyak digunakan di masakan Asia
seperti bakso.

2.7 Garam

Ada banyak macam-macam garam. Garam yang terhidrolisa dan membentuk


ion hidroksida ketika dilarutkan dalam air maka dinamakan garam basa. Garam yang
terhidrolisa dan membentuk ion hidronium di air disebut sebagai garam asam. Garam
netraladalah garam yang bukan garam asam maupun garam basa. Larutan Zwitterion
mempunyai sebuah anionik dan kationik di tengah di molekul yang sama, tetapi tidak
disebut sebagai garam. Contohnya adalah asam amino, metabolit, peptida, dan protein.

12
Larutan garam dalam air (Misalnya natrium klorida dalam air) merupakan
larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Cairan dalam tubuh
makhluk hidup mengandung larutan garam, misalnya sitoplasma dan darah. Tapi, karena
cairan dalam benda ini juga mengandung banyak ion-ion lainnya, maka tidak akan
membentuk garam setelah airnya diuapkan.

2.8 Telur

Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan
dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis burung,
seperti ayam, bebek, dan angsa akan tetapi telur-telur yang lebih kecil seperti telur
ikan kadang juga digunakan sebagai campuran dalam hidangan (kaviar). Selain itu
dikonsumsi pula juga telur yang berukuran besar seperti telur burung unta (Kasuari)
ataupun sedang misalnya telur penyu.

Sebagian besar produk telur ayam ditujukan untuk dikonsumsi orang tidak disterilkan,
mengingat ayam petelur yang menghasilkannya tidak didampingi oleh ayam pejantan.
Telur yang disterilkan dapat pula dipesan dan dimakan sebagaimana telur-telur yang tidak
disterilkan, dengan sedikit perbedaan kandungan nutrisi. Telur yang disterilkan tidak akan
mengandung embrioyang telah berkembang, sebagaimana lemari pendingin mencegah
pertumbuhan sel-sel dalam telur.

2.9 Kemiri

Kemiri (Aleurites moluccana), adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan sebagai


sumber minyak dan rempah-rempah. Tumbuhan ini masih sekerabat dengan singkong dan
termasuk dalam suku Euphorbiaceae. Dalam perdagangan antarnegara dikenal
sebagai candleberry, Indian walnut, serta candlenut. Pohonnya disebut sebagai varnish
tree atau kukui nut tree. Minyak yang diekstrak dari bijinya berguna dalam industri untuk
digunakan sebagai bahan campuran cat. Kemiri sekarang tersebar luas di daerah-daerah
tropis. Tanaman ini adalah tumbuhan resmi negara bagian Hawaii.

13
BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat Percobaan

Percobaan ini kami lakukan mulai dari 24 Agustus 2019 sampai 25 Agustus 2019.
Pembuatan produk dan uji lapangan dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2019 sampai 26
Agustus 2019. Pembuatan laporan dilakukan pada tanggal 30-31 Agustus 2018. Kami
melakukan percobaan di rumah penulis yaitu di Jalan Ngaglik No 170, Kec. Suku, Malang,
Jawa Timur

3.2 Alat dan Bahan untuk Percobaan

Alat :
 Mangkuk
 Kompor
 Panci
 Tempeh
 Cobek dan Ulekan
 Sendok
 Penggorengan
 Sutil
 Penyaring
 Pisau

Bahan :
 Daun sirih
 Bawang putih (4 biji)
 Kemiri (3 biji)
 Kunyit (3 buah kecil)
 Garam (1/2 sendok teh)
 Ketumbar (1/2 sendok teh)

14
 Telur (1/2 telur)
 Tepung kanji (3 sendok makan)
 Tepung beras (1 ½ ons)

3.3 Langkah-Langkah Percobaan

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan!

15
2. Cucilah daun sirih terlebih dahulu!

3. Setelah mencuci daun sirihnya siapkan kompor yang sudah menyala dan air di panci
untuk merebus daun sirih!

4. Saat air sudah matang, masukan daun sirih kedalam air yang di panci!

16
5. Setelah direbus 10 menit angkat daun sirih tersebut dan tarulah di tempeh!

6. Jemurlah daun sirih di bawah sinar matahari selama 8 menit!

7. Sambil menunggu daun sirih tersebut kering mulailah menghaluskan bumbu yang
terdiri dari garam, kemiri, ketumbar dan bawang putih!

17
8. Kemudian campurkan bumbu yang sudah dihaluskan dengan tepung beras dan tepung
kanji dimangkok!

9. Supaya keripik sirih nya lebih gurih tambahkan ½ telur ke dalam bumbu tersebut
kemudian aduklah hingga merata!

10. Setelah adonan sudah dicampur rata, lapisi daun sirih dengan bumbu tersebut hingga
merata!

18
11. Siapkan penggorengan, kemudian gorenglah daun sirih tersebut yang sudah dilapisi
oleh bumbu dengan matang dan hati-hati!

12. Setelah matang, sajikan keripik dari daun sirih ke piring dan siap untuk disantap!

19
BAB IV
HASIL PERCOBAAN

4.1 Kelebihan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka keunggulan yang dimiliki selai
berbahan wortel, sebagai berikut :

 Keripik berbahan daun sirih novasi terbaru yang menyelesaikan masalah


kurangnya pengoptimalan pengolahan daun sirih.
 Proses pembuatan cukup mudah, sehingga dapat dicoba untuk semua kalangan.
 Keripik dari daun sirih ini lebih bergizi dan bermanfaat bagi kesahatan orang tua
maupun anak-anak.

4.2 Kekurangan
 Proses keripik dari daun sirih dilakukan dengan manual tanpa teknologi industri.
 Rasanya sedikit pahit

4.3 Manfaat
 Dapat digunakan camilan sehari-hari yang sehat dan bergizi dan dapat dikonsumsi
untuk orang tua bahkan anak-anak pun bisa mengkonsumsinya juga.

4.4 Foto

20
4.5 Testimoni

1. Bu Maria Goretti Suparmi:


 Rasanya enak dan gurih.
 Rasanya jadi sedikit seperti keripik jamu.

2. Annisa Rahmadani / IX 4:
 Tetksturnya gurih banget.
 Rasa asinnya kalau bisa dilebihi.

3. Ageng Priambodo / IX.4:


 Gurihnya pas.
 Lebih enak lagi kalau bumbunya dibanyakin.

4. Rico Herdyansyah / IX.4:


 Enak soalnya rasa pahitnya sudah sedikit tidak berasa.
 Lebih enak lagi kalau ada bumbu perasa tambahan.

5. Abel Febrian D / IX.4:


 Gurih dan rasa asin dari garam dan micin itu yang membuat keripik sirih ini
enak banget.
 Keripik dari daun sirih ini lebih enak lagi kalu teksturnya lebih tipis.

6. Yurike Dewi S / IX.4:


 Enak banget engga kalah enaknya sama keripik yang lainnya.
 Lebih enak lagi kalau bawanya lebih banyak.

21
BAB V
PENUTUP

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, penulis dapat menyampaikan


simpulan dan sarat sebagai berikut:

5.1 Simpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, didapatkan simpulan bahwa keripik
dari daun sirih ini banyak manfaatnya karena mengandung banyak nutrisi untuk
kesehatan tubuh orang tua dan anak –anak sekalipun.

5.2 Saran

Bagi pembaca
 Tidak semua makanan yang pahit itu merugikan dan tidak sedap, karena
contohnya daun sirih yang pahit saja bisa menjadi keripik yang sangat gurih dan
sedap dengan bumbu tambahan.

Bagi ilmu pengetahuan


 Sebaiknya lebih mengembangkan suatu inovasi dan juga ilmu-ilmu yang dapat
dijadikan suatu manfaat bagi seluruh masyarakat

22
DAFTAR RUJUKAN

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sirih

https://m.merdeka.com/sehat/manfaat-daun-sirih-merah-dan-hijau-kln.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Bawang_putih

http://www.kerjanya.net/faq/17920-bawang-putih.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tepung_beras

https://www.alodokter.com/tepung-beras-dan-manfaatnya-bagi-kesehatan

http://www.kerjanya.net/faq/18558-tepung-kanji.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Tapioka

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Garam_(kimia)

http://www.kerjanya.net/faq/17924-garam.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Telur_(makanan)

http://www.watonsinau.work/2016/01/pengertian-telur-lengkap-beserta-jenis.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kemiri

http://bahan-pangan.blogspot.com/2012/06/definisi-kemiri.html?m=1

23
LAMPIRAN

24
25

Anda mungkin juga menyukai