B. Latar belakang
Hampir seluruh masyarakat di dunia menyajikan sayuran sebagai bahan pelengkap untuk
hidangan santapan keluarga. Alasannya didalam sayuran mengandung serat, vitamin, serta
kandungan lainnya yang berguna bagi tubuh manusia. Seperti wortel yang mengandung vitamin
A, mentimun yang memiliki kandungan air yang tinggi, hingga kandungan vitamin C yang terdapat
didalam tomat.
Namun permasalahannya banyak orang tua merasa sulit memberi makanan yang
mengandung sayur-sayuran bagi anak mereka. Salah satu faktor penyebabnya adalah anak lebih
memilih mengkonsumsi makanan siap saji dibandingkan sayuran. Seperti yang tertulis dalam buku
nutrition troughout the life cycle, pada anak sekolah dasar diperoleh 40% anak tidak makan sayur,
20% tidak makan buah dan 36% makan siap saji (worthington and roberts, 2000). Hal ini terjadi
selain makanan siap saji mempunyai cita rasanya yang lebih merangsang anak-anak, kurangnya
pengatahuan anak mengenai peranan sayur juga membuat anak lebih mudah terpengaruh oleh
lingkungan luar keluarga, seperti teman sepermainan sehingga dapat mengubah pola makan anak
(brown, 2005).
Namun, potensi yang besar ini jika tidak dibarengi dengan pemanfaatan teknologi
pengolahan yang tepat akan sia-sia. Kenyataan ini menjadi semakin parah jika musim buah tiba,
salah satunya ketika musim buah tomat tiba. Harga buah tomat menjadi sangat murah bahkan
banyak yang terbuang. Oleh krena itu, kami mencoba pada kesempatan kali ini untuk mengolah
tomat buah menjadi manisan.
Pengolahan buah tomat ini menjadi manisan kering bertujuan untuk memperpanjang umur
simpan produk buah tanpa harus menggunakan bahan pengawet, karena pengawet yang digunakan
adalah pengawet alami berupa gula. Peluang bisnis manisan tomat kering dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat, dan membidik pasar produk buah. Selain itu, tidak kalah pentingnya
produk tersebut juga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan makanan ringan yang penuh
serat dan menyehatkan.
Oleh karena itu, mengolah buah-buahan menjadi manisan merupakan salah satu solusi
cemerlang yang dapat mendatangkan keuntungan berlimpah. Setelah diolah menjadi manisan buah
kering akan menyebabkan nilai jual yang tadinya rendah menjani nilai jual buah akan semakin
tinggi.
C. Konsep bisnis
D. Tim manajemen
F. Strategi pemasaran
1. Strategi produk
2. Strategi harga
3. Strategi promosi
4. Target pasar
G. Analisis swot
Strenghten (kelebihan)
Weakness (kelemahan)
- Ketersediaan bahan baku utama bersifat musiman
- Manisan tomat kering ini tidak tahan lama karena dalam pembuatannya tidak
menggunakan bahan pengawet tertentu
- Manisan tomat kering ini masih baru di masyarakat sehingga sulitnya melakukan
promosi dari mulut kemulut
Opportunity(peluang)
usaha ini belum ada pesaingnya sehingga kesempatan usaha ini untuk berkembang sangat
besar.
Threaten (tantangan/ancaman).
- Ketersediaan bahan baku yang tidak selalu melimpah
- Jika cuaca tidak cerah, tomat butuh waktu yang lama untuk dikeringkan jika
tergantung dengan sinar matahari
Bahan :
1. Tomat 1 kg
2. Gula 250 g
3. Kapur 1 sdt
Alat :
1. Wajan
2. Kompor
3. Toples
4. Sendok
3. Pengendalian persedian
I. Perencanaan anggaran
1. Modal
Dalam kegiatan usaha ini kami menggunakan fasilitas yang diperoleh dari modal sendiri,
yaitu sebagai berikut:
A. Bahan baku
No. Bahan Qty Unit satuan Harga total
1. Tomat 30 kg Rp. 10.000,- Rp. 3.000.000,-
2. Gula 7,5 kg Rp. 13.000,- Rp. 112,500,
3. Kapur 7g Rp. 500,- Rp. 15.000,-
Jumlah total Rp.3.127.500,-
B. Investasi
No Item Qty Unit satuan Harga total
1. Kompor 1 Rp.100.000,- Rp.100.000,-
2. Sewa tempat 2 Rp. 20.000,- Rp.50.000,-
3. Wajan 1 Rp. 30.000,- Rp.30.000,-
4. Toples besar 2 Rp. 5.000,- Rp.10.000,-
5. Tampah 1 Rp. 20.000,- Rp.10.000,-
6. Toples kecil/kemasan 400ml/25pcs Rp. 27.000,- Rp.162.000,-
Jumlah total Rp.362.000,-
C. Operasional
No. Item Qty Unit satuan Harga total
1. Lisrik 1 1 Rp.50.000,-
2. Promosi 1 1 Rp.35.000,-
3. Minyak tanah 5l Rp. 14.000,- Rp.70.000,-
4. Perawatan 1 1 Rp.50.000,-
5. Transport 2 Rp. 10.000/kendaraan Rp.20.000,-
Jumlah total Rp.225.000,-
D. Gaji karyawan
No. Nama jabatan Qty Gaji/bulan Gaji total
1 Administrasi dan keuangan 1 Rp. 500.000,- Rp. 500.000,-
2 Manager produksi 1 Rp. 400.000,- Rp. 400.000,-
3 Manager pemasaran 1 Rp. 400.000,- Rp. 400.000,-
4 Pembantu produksi 1 Rp. 300.000,- Rp. 300.000,-
5 Pembantu pemasaran 1 Rp. 300.000,- Rp. 300.000,-
Jumlah total Rp. 1.900.000,-
2. Penjualan
Harga jual : Rp.25.000,-/ toples plastik kecil x 150 toples plastik kecil = 3.750.000,-
3. Profit
Harga jual : Rp.25.000,-/ toples plastik kecil x 150 toples plastik kecil = 3.750.000,-
Harga beli bahan baku : Rp. 3.127.500,-
Laba bersih :
Rp. 622.500 – Rp.225.000,- = Rp.397.500,-
Perhitungan margin keuntungan:
Rp. 397.500
𝑥 100% = 63,85%
Rp. 622.500
J. Kesimpulan
Ketika musim buah tomat tiba. Harga buah tomat menjadi sangat murah bahkan banyak
yang terbuang. Oleh karena itu, kami mencoba pada kesempatan kali ini untuk mengolah tomat
buah menjadi manisan.
Pengolahan buah tomat ini menjadi manisan kering bertujuan untuk memperpanjang umur
simpan produk buah tanpa harus menggunakan bahan pengawet, karena pengawet yang digunakan
adalah pengawet alami berupa gula. Peluang bisnis manisan tomat kering dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat, dan membidik pasar produk buah. Selain itu, tidak kalah pentingnya
produk tersebut juga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan makanan ringan yang penuh
serat dan menyehatkan.
Oleh karena itu, mengolah buah-buahan menjadi manisan merupakan salah satu solusi
cemerlang yang dapat mendatangkan keuntungan berlimpah. Setelah diolah menjadi manisan buah
kering akan menyebabkan nilai jual yang tadinya rendah menjani nilai jual buah akan semakin
tinggi. Produk ini mempunyai beberapa keuntungan diantaranya; bentuknya lebih menarik, lebih
awet volume serta bobotnya menjadi lebih kecil sehingga mempermudah pengangkutan. Buah-
buahan yang biasa digunakan untuk membuat manisan kering adalah jenis buah yang lunak seperti
buah pepaya, sirsak, tomat, dan lain-lainnya.