Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

DIVISI BINA DESA


UKM PENALARAN DAN PENELITIAN MAHASISWA
UNIVERSITAS JEMBER
2013 - 2014

A. PENDAHULUAN
Divisi Bina Desa (BINDES) merupakan salah satu divisi UKM PELITA yang bergerak
dibidang pengabdian masyarakat melalui Program Bina Desa yang bertujuan untuk memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk berperan aktif dalam pembangunan, melalui program
pengabdian kepada masyarakat yaitu membantu mengatasi permasalahan pendidikan,
kesehatan, ekonomi dan lingkungan yang dihadapi masyarakat desa binaan melalui upaya
peningkatan kesadaran, wawasan atau pengetahuan dan keterampilan.
. Beberapa job description dari Divisi Penelitian dan Pengembangan (BINDES)
adalah sebagai berikut:
a. Membuat grand design untuk Bina
Desa.
b. Mengelola dan mengembangkan
potensi desa binaan UKM PELITA UNEJ.

B. KONDISI KEPENGURUSAN
Kepengurusan divisi BINDES terdiri dari 7 orang yaitu :
Koordinator : Mohammad Aris M (13-1050/FT)
Anggota : Tri Armaliya (13-1048/FSIP)
Niera Rani (13-1063/FKIP)
Akhmad Ihkwanuddin (14-1162/FP)
Nurul Hidayah. (14-3015/FKIP)
Siti Munfatihatul (13-1017/FS)
Ulil Hidayati (14-1019/FS)
Seiring dengan perjalanan kepengurusan terdapat beberapa kendala dalam koordinasi
dan perubahan kepengurusan Divisi BINDES diantaranya :
1 Sulitnya mensingkronkan waktu rapat internal dikarenakan perbedaan jadwal akademik
antar fakultas.
2 Kurangnya kesolidan anggota dalam pengadaan acara karena banyak yang terbentur
dengan agenda kegiatan di tiap fakultas anggota BINDES
C. PROGRAM KERJA
I. SUMBE
D. H. WAKTU R
E. KEGIAT G. SASAR
F. DESKRIPSI PELAKSANA ANGGA J. KETERANGAN
AN AN
AN RAN
BIAYA
K. L. GRAND M. Pembukaan Dan O. Masayr P. Maret Q. PELITA: S. PJ: Ahmad ihwanuddin
1 DESAIN Pengembangan akat -Desember -
Potensi Air Terjun Desa R.
Binaan
Di Desa
Pelita
Sucopangepok
Sebagai Upaya
Pemberdayaan
Potensi Lokal
N.
T. U. SILATUR V. Kunjungan ukm W. Umum X. Minimal 3 kali Y. PELITA: Z. PJ: nurul hidayah, fatih
2 AHIM peita untuk (Mahasi dalam satu Rp m
DESA menggali potensi swa) kepengurusan 500.000
desa dan
mengembangkannya
AA. AB. PENERA AC. Pelatihan teknologi AD.Masayr AE. Nopember AF.PELITA: AH.PJ: ulil hidayati
3 PAN refugia untuk akat 2016 AG.300.000
TEKNOL meningkatkan Desa
OGI predator alami hama Binaan
pada tanaman petani Pelita
AI. EVALUASI PROGRAM KERJA
1 GRAND DESAIN

a Nama kegiatan : GRAND DESAIN

b Pelaksanaan : Terlaksana

c Tanggal / Tempat : MARET- DESEMBER

d Tema / materi :ECO-TOURISM: AIR TERJUN SENANCAK


DESA SUCOPANGEPOK-JEMBER SEBAGAI UPAYA
PEMBERDAYAAN POTENSI LOKAL GUNA PENINGKATAN
PEREKONOMIAN MASYARAKAT DAN KONSERVASI
LINGKUNGAN YANG BERKELANJUTAN

e Pemateri :-

f Tujuan :

- Menciptakan masyarakat yang berwawasan lingkungan


melalui konservasi Sumber Daya Alam di Desa
Sucopangepok;

- Meningkatkan potensi pariwisata Air Terjun Senancak sebagai


icon pariwisata Kabupaten Jember;

- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar Desa


Sucopangepok melalui Eco-Tourism Air Terjun Senancak.

AJ.

g Peserta : masyarakat dan karang taruna desa sucopangepok dan


sucolor

h Hasil Kegiatan:

1 Kunjungan rutin ke desa


AK. Kegiatan silaturahmi ke beberapa tokoh masyarakat dilakukan mulai tanggal 13
Maret 2016. Kegiatan ini dilakukan untuk mengenalkan anggota baru UKM PELITA yang
melaksanakan kegiatan kepada masyarakat serta merencanakan kegiatan lanjutan yaitu
pembukaan air terjun. Kunjungan dan silaturahmi selanjutnya dilakukan setiap minggu sekali
baik hari sabtu atau hari minggu yang dilakukan oleh ketua pelaksana kegiatan grand design
dan anggota UKM PELITA. Kunjungan setiap minggu dilaksanakan tidak hanya untuk
mensukseskan kegiatan grand design namun juga mempererat ikatan kekeluargaan antara
masyarakat dan UKM PELITA secara umum. Dalam setiap kunjungan, kegiatan yang
dilakukan adalah kontrol kegiatan, musyawarah terhadap kendala yang dihadapi setiap
minggunya, dan rencana kegiatan atas usulan UKM, masyarakat maupun pihak lain. Secara
teknis, kunjungan setiap minggu dilakukan dengan peninjauan langsung ke lokasi
pembangunan wisata untuk memantan perkembangan dan kendala secara langsung,
kemudian kembali ke rumah warga atau tokoh masyarakat untuk membahas sehingga
diperoleh mufakat bersama.
AL.
2 Pembangunan kawasan wisata air terjun
AM. Pembangunan kawasan wisata air terjun dilaksanakan mulai akhir bulan maret
dengan diawali pembuatn gapura. Gapura di buat oleh masyarakat yang berjumlah 6 orang
yang terdiri dari 2 orang tukang tetap, 2 orang karang taruna desa Sucopangeok dan 2 orang
karang taruna desa Sucolor. Lama pengerjaan pembuatan gapura adalah 12 hari. Bentuk
pembiayaan pembuatan gapura adalah pembiayan sistem perhari. Setelah pembuatan gapura
selesai, selanjutnya gapura masuk dalam kegiatan pengecatan selama 2 hari sekaligus
pembuatan tulisan dengan nama Ekowisata Konservasi Air Terjun Senancak.
AN. Pembangunan kawasan wisata dilajutkan dengan pembuatan pos. Pos
merupakan tempat pengelola untuk menertibkan pengunjung mulaindari awal yang terdiri
dari penarikan biaya reribusimasuk kawasan dan lain sebagainya. Pos dibangung didalam
kawasan wisarta sesuai dengan kesepakatan masyarakat dengan luas 2 x 2 m. Pos dibangun
dengan metode kontrak atau borongan. Metode ini dinilai cukup efektif dan efisien karena
tidak memerlukan pembiayaan dan kontrol teratur akan tetapi pihak pemogram langsung
mendapatkan hasil.
AO. Pembaungunan selanjutnya masuk dalam kegiatan pembuatan plang
peraturan. Plang peraturan merupakan alat untuk memberitahu pengunjung untuk mengikuti
petunjuk dan peraturan yang dibuat oleh pemogram. Peraturan ini bertujuan untuk
menghindari adanya perilaku pengujung yang merugikan pihak pengelola dan lingkungan air
terjun yang secara umum ditumbuhi tanaman kopi rakyat. Pembangunan plang dilakukan
dengan menggunakan kayu dan seng yang dibuat layaknya pagupon titpis agar tulisan tidak
terkena hujan sinar matahri secara langsung agar tidak mudah rusak. Pembangunan plang
dibantu oleh 1 tukang dan selanjutnya dipasang oleh pihak pengelola baik dari UKM
PELITA dan karang taruna dari 2 desa yang sama-sama berkontribusi.
AP.
a Kegiatan launching dan tasyakuran
AQ. Kegiatan launching adalah kegiatan pelegalan dan peluncuran kawasan wisata air
terjun yang sah untuk umum. Pelegalan ini juga sekaligus memberikan kekuasaan secara
penuh kepada masyarakat yang tergabung dalam karang taruna untuk selanjutnya
mengembangkan dan mengelola kawasan wisata air terjun. Launching juga bertujuan untuk
menetapkan beberapa hal terkait pengelolaan secara dini untuk kawasan ekowisata air terjun
senancak. Kegiatan yang harus dilakukan setelah terbentuknya launching ini adalah publikasi
secara luas agar kawasan wisata lebih cepat dikenal oleh masyarakat dan lebih ramai di
kunjungi.
AR.
b Pembentukan pengelola gabungan dari 2 karang taruna
AS. Kegiatan pembentukan pengelola kawasan wisata air terjun perlu dilakukan agar
dapat dijalankan dengan baik dan teratur. Selain itu, pengelola gabungan juga diharapkan
mampu meningkatkan kualitas kawasan wisata menjadi lebih baik serta membantu
masyarakat sekitar menjadi meningkat taraf ekonomi. Pengelola memiliki peran penting
dalam manajemen kawasan wisata agar lebih menguntungkan kepada masyarakat secara
luas. pengelola juga berperan penting dalam menjaga fasilitas dan potensi yang ada di dalam
kawasan wisata agar tetap baik dan tidak rusak. Berdasarkan hasil musyawarah yang
dilakukan pada tanggal 11 Desember 2016 mengungkapkan bahwa nama pengelola
gabungan menjadi Tancak Rengganis yang mana nama ini diambil dari filosofi daerah
puncak pegunungan Hyang yang terdiri dari puncak Arca, puncak Rengganis dan puncak
Argopuro.

2 SILATURAHMI DESA

a. Nama kegiatan : SILATURAHAMI DESA

b. Pelaksanaan : Terlaksana

c. Tanggal / Tempat : dilakukan mnimal 3 kali dalam satu


kepengurusan

d. Tema / materi : Pelatihan aplikasi pembuatan poster dengan


photoshop dan tutorial pembuatan media presentasi prezi.

e. Pemateri :-

f. Tujuan :- Mengelola dan


mengembangkan potensi desa binaan UKM PELITA UNEJ.

AT. -Mempererat tali silaturrahmi desa binaan UKM PELITA


UNEJ.

AU. -Menggali potensi, akar permasalahan dan solusi di desa


binaan UKM PELITA UNEJ.

g. Peserta : anggota,
pengurus,peserta magang UKM PELITA UNEJ
h. Hasil Kegiatan :

Silaturrahim pertama (Sabtu, 21 Mei 2016)


AV. Kegiatan pertama silaturrahmi desa ini dilaksanakan pada minggu ke-3 bulan Mei
2016, yaitu tanggal 21 Mei 2016. Kegiatan yang dilaksanakan adalah mengajar di salah
satu Sekolah Dasar di desa binaan tepatnya yaitu MI Fatahillah 03 Jl. Lengkong Timur No.
7 Sucopangepok Kec. Jelbuk Kab. Jember. Serangkaian kegiatan yang dilaksanakan adalah
outbond meliputi lomba balap karung dan kelereng. Selain itu adapula kegiatan lain yaitu
pemberian motivasi dan kreasi origami.
2. Silaturrahim kedua (Minggu, 11 Desember 2016)
AW.Dilaksanakan pada minggu ke-3 bulan Desember 2016 yaitu tanggal 11 Desember
2016. Kegiatan silaturrahmi desa yang kedua dilaksanakan serentak dengan peresmian
gapura (Grand Design) Ekowisata Air Terjun Sucopagepok. Kegiatan yang dilaksanakan
adalah silaurrahmi dengan warga desa dan karang taruna desa binaan dan desa yang terlibat
dalam pembangunan gapura. Selain itu juga diadakan diskusi serta pembahasan program
pengembangan air terjun Sucopangepok.

3 PENERAPAN TEKNOLOGI

a) Nama kegiatan : Penerapan Teknologi

b) Pelaksanaan : Terlaksana

c) Tanggal / Tempat : nopember 2016

d) Tema / materi : refugia sebagai penangkal hama alami

e) Pemateri : ahmad ihwanuddin

f) Tujuan :

g) Peserta : petani dsn lengkong desa sucopangepok

h) Hasil Kegiatan:

1. Hasil Penanaman Refugia di Lahan Padi


AX.
Penerapan teknologi dengan judul kegiatan Implementasi Refugia dilaksanakan dengan
jumlah benih mencapai 9.100 yang terdiri dari 3 jenis tanaman bunga yaitu bunga kertas
tipe 1 berjumlah 2.400, tipe 2 berjumlah 1.500 dan tipe 3 berjumlah 2.000 sehingga jumlah
keseluruhanya 5.900 benih. Bunga refugia selanjutnya adalah marigold tipe 1 berjumlah
240, tipe 2 berjumlah 700 benih dan tipe 3 berjumlah 720 benih sehingga jumlah
keseluruhanya 1.800. Sementara jenis bunga matahari tipe 1 berjumlah, tipe 2 berjumlah
300, tipe 3 berjumlah 500 dan tipe lokal berjumlah 300 benih sehingga jumlah seluruhnya
1.400. Pada waktu pembibitan, bunga kertas hanya tersisa 4.980, bunga marigold hanya
tumbuh 1.680 dan bunga matahari hanya tersisa 670. Bunga matahari mengalami banyak
kerusakan akibat adanya kecelakaan bibit akibat di rusak oleh binatang ternak berupa ayam.
Jumlah ini kemudian mengalami penurunan lagi setelah ditanam di lahan namun belum
teridentifikasi.
AY.
2. Hasil Aplikasi Refugia di Tinjau dari Populasi Hama
AZ.
Kegiatan observasi populasi hama di tanaman padi dilakukan dengan menggunakan
perangkap warna kuning, merah dan hijau dengan dilengkapi dengan perekat. Kegiatan
observasi populasi hama ini dilakukan pada 3 lokasi lahan yang ditanami 3 jenis tanaman
yang berbeda yaitu bunga kertas, bunga marigold dan bunga matahari. Perkembangan
ketiga bunga berbeda sehingga masa bunganya tidak bersamaan dimana bunga kertas lebih
dahulu berbunga disusul bunga matahari sedangkan pada bunga marigold masih belum ada
yang berbunga sehingga dapat dikatakan perlakuannya diasumsikan perlakukan kontrol.
Pengamatan populasi hama yang dilakukan adalah pengamatan selama 7 hari. Pengamatan
dilakukan pada tanaman padi yang sudah berumur 42 minggu sehingga masih masuk dalam
kategori fase vegetatif.
BA.
Pengamatan pada perangkap merah menunjukan populasi hama belalang hanya
berjumlah 1 ekor, hama ganjur dari golongan diptera 4 ekor dan lalat buah sebanyak 1 ekor.
Hasil ini lebih sedikit dibandingkan dengan aplikasi bunga marigold pada perangkap warna
merah menunjukan jumlah hama belalang 4 ekor, ganjur 55 ekor dan lalat buah 12 ekor
sedangkan pada aplikasi bunga matahari menunjukan populasi hama lebih tinggi
dibandingkan apliasi bunga kertas namun tergolong rendah dibandingkan dengan bunga
marigold dengan jumlah belalang 6 ekor, ganjur 5 ekor lalat buah 1 ekor. Hasil observasi
menggunakan perangkap merah ini tidak menemukan hama lainya seperti wereng coklat,
wereng hijau, kutuh putih palsu dan walang sangit sehingga dapat diasumsi bahwa aplikasi
ini mampu menurunkan populasi hama selain walang sangit karena walang sangit lebih
banyak berkembang pada fase generatif.
Pengamatan menggunakan perangkap warna kuning pada aplikasi bunga kertas
menunjukan jumlah belalang 4 ekor, ganjur 13 ekor dan lalat buah 3 ekor. Hasil ini masih
tergolong lebih baik dibandingkan denga matahari pada perangkap warna yang sama yaitu
populasi belalang 4 ekor, Ganjur 13 ekor dan lalat huah 5 ekor. Meskipun aplikasi bunga
matahari tergolong rendah efektivitasnya dengan aplikasi bunga kertas, namun bunga
matahari lebih efektif dibandingkan dengan aplikasi bunga marigold dengan jumlah
populasi belalangnya mencapai 6 ekor, ganjur 81 ekor dan lalat buahnya 4 ekor. Bahkan
pada lahan aplikasi tanaman marigold masih ditemukan 9 ekor hama wereng coklat.
BB.

BC. Rekomendasi :
a. Mengadakan pelatihan rutin di luar kampus (alam), konsep pelaksanaan dapat dilakukan
seperti research camp dimana ditempat tersebut peserta disuruh untuk mencari
permasalahan masalah dan membuat rancangan solusinya.
b. Melakukan pemberitahuan secara jelas dan efektif agar kegiatan yang dlakukan ke desa
menjadi lebih banyak diketahui
c. Meningkatkan jumlah kendaraan (namun tidak bisa dipaksa)
d. Melakukan kegiatan yang lebih baik dan menarik agar semua mahasiswa anggota PELITA
tertarik untuk mengikutinya
e. Melanjutkan dan mempertahankan kegiatan yang sudah baik dan memperbaiki sistem
pembinaan yang masih kurang efektif dan efisien
f. Melanjutkan dan mempertahankan kegiatan yang sudah baik dan memperbaiki kegiatan
yang masih belum efektif dan efisien.
g. Memberdayakan tim dengan pembagian tugas yang lebib jelas dan terarah
h. Mendelegasikan pengelola ke pengelola kawasan wisata alam yang sudah berhasil
berkembang untuk menimba ilmu
i. Apabila masalah oleh masyarakat harus diselesaikan menggunakan pendekatan maupunj
birokasi pemerintahan
BD.

BE. LAPORAN KEUANGAN


BF. Laporan keuangan divisi dijelaskan sesuai anggaran yang telah dilaksanakan.
Adapun Anggaran dana kegiatan untuk masing-masing kegiatan adalah sebagai berikut :
BG.
BH. Nama
BI. Anggaran BJ. Didanai BK. Total Pengeluaran
Kegiatan
BL. GRAND BM. Rp.4 BN. Rp
BO. Rp 16.500.000,-
DESAIN 0.000.000,- 20.000.000,-
BP.SILATU
RRAHM BQ. Rp. 500.000 BR. Rp 500.000 BS.Rp 500.000
I DESA
BT.PENERA
PAN
BU. Rp 300.000 BV. Rp. 300.000 BW.Rp 300.000
TEKNO
LOGI

BX. PENUTUP
BY. Pelaksanaan kegiatan divisi BINDES ini tidak lepas karena kesempatan
yang telah diberikan oleh Allah SWT dan adanya kerjasama dengan beberpa pihak yang
terkait. Oleh karena itu, sebelumnya saya selaku koordinator divisi ingin mengucapkan
banyak terima kasih kepada :
1. Pembina UKM PELITA yaitu Prof. Subagio, Drh.Wuryanti H, Msi atas bimbingannya dalam
pelaksanaan kegiatan BINDES
2. Dina faizatur R. selaku ketua umum PELITA yang senantiasa membantu mengarahkan
pelaksanaan kegiatan.
3. Jajaran-jajaran organisasi UKM PELITA atas waktu dan tenaganya dalam membantu
pelaksanaan kegiatan.
4. Anggota divisi BINDES yang senantiasa membantu dalam merealisasikan segala program
kerja divisi BINDES
BZ. Demikian laporan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila terdapat
kesalahan kata didalamnya saya mohon maaf sebesar-besarnya, karena saya hanyalah
manusia yang tak luput dari kesalahan.
CA. CE. Jember, 23 Desember 2016
CB. CF.
CC. CG. Divisi Penelitian dan Pengembangan
CD. CH. Koordinator : Mohammad
Aris M
CI. Anggota : Tri Armaliya
CJ. Niera Rani
CK. Akhmad I
CL. Nurul Hidayah.
CM. Siti Munfatihatul

CN. Ulil Hidayati

CO. CP.
CQ.

CR.

CS.
CT.
CU.

Anda mungkin juga menyukai