Anda di halaman 1dari 18

TRANSIST

OR

MOHAMMAD ARIS M
131910201050
MATA KULIAH ELEKTRONIKA
POKOK BAHASAN

Pembuatan
Transistor

Prinsip kerja
Transistor

Titik kerja
Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai
sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan
penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi
sinyal atau sebagai fungsi lainnya.
PABRIKASI TRANSISTOR
struktur transistor-alloy melalui difusi. Gambar dibawah
menunjukkan struktur transistoralloy n-p-n. Kolektor terbuat dari
chip semikonduktor tipe-n dengan ketebalan kurang dari 1 mm2.
Daerah basis dibuat dengan proses difusi kemudian dibuat kontak
logam untuk dihubungkan dengan kaki basis. Daerah emitor
dibuat dengan teknik alloy pada daerah basis. Sebagai hasilnya
berupa sebuah pasangan sambungan p-n yang dipisahkan oleh
daerah basis kira-kira setebal kertas.
Untuk struktur planar, suatu lapisan tipe-n dengan tingkat
doping rendah ditumbuhkan di atas substrat n+ (tanda +
menunjukkan tingkat doping sangat tinggi). Setelah melalui
proses oksidasi pada permukaan, sebuah jendela (window)
dibuka dengan proses penggerusan (etching) dan suatu
pengotor (p) dimasukkan ke kristal dengan proses difusi
untuk membentuk sambungan (junction). Sekali lagi setelah
melalui reoksidasi, sebuah jendela kecil dibuka untuk proses
difusi pembentukan daerah emitor (n).
PRINSIP KERJA TRANSISTOR

Bila transistor diberi sumber tegangan antara collector dengan


emitor, maka:
Junction collector dalam keadaan revers bias

Junction emitor dalam keadaan foward bias

Masih belum ada arus yang mengalir


Bila transistor diberi sumber tegangan antara
collector dengan basis, maka:
Junction collector dalam keadaan foward bias
Junction emitor dalam keadaan foward bias
Timbul arus listrik Ie = Ib +Ic
Elektron dalam emitor jenis N merupakan pembawa muatan
mayoritas. Adanya forward bias pada Juntion emitor
menyebabkan elekron berdifusi dari emitor ke basis. Injection ini
menimbulkan arus emitor (Ie). Saat memasuki basis, elektron-
elektron yang berpindah di injeksikan dari emitor tidak lagi
membawa muatan mayoritas, karena itu basis itu jenis P
KARAKTERISTIK STATIS

Hubungan antara input dan output yaitu berupa tegangan dan arus

Transistor bipolar :
Common emitor (emitor yang di groundkan)
Common basis (basis yang di groundkan)

Common collector (collector yang di groundkan)


PENGUAT COMMON EMITOR
Penguat Common Emitor digunakan sebagai penguat tegangan.
Pada rangkaian ini Emitor di-ground-kan/ditanahkan, Input
adalah Basis, dan output adalah Collector.

Variabelnya:
I1=I0
Vi=Vbe
I0=Ic
V0=Vce
COMMON BASIS
Penguat Common Base digunakan sebagai penguat
tegangan. Pada rangkaian ini Emitor merupakan input dan
Collector adalah output sedangkan Basis di-ground-
kan/ditanahkan.
COMMON COLLECTOR

konfigurasi rangkaian seperti ini disebut konfigurasi common-


kolektor karena (mengabaikan baterai power supply) kedua
sumber sinyal dan beban menjadikan kolektor sebagai titik atau
terminal koneksi common
beban resistor pada circuit penguat (amplifier) common-
kolektor menerima kedua arus, yaitu arus basis dan arus
kolektor. Ini berarti beban akan menerima arus emitor,
dimana arus emitor itu merupakan penjumlahan arus
basis dan arus kolektor. memiliki keuntungan dalam
jumlah arus, yaitu arus yang lebih besar bila
dibandingkan dengan konfigurasi penguat transistor
yang lainnya.
OPERATING POINT TR
Hubungan diantara semua variabel dapat dinyatakan
dengan grafik, tetapi juga bisa menggunakan kumpulan
data yang terdapat pada karakteristik output. Karakteristik
output merupakan grafik tegangan output (Vce) terhadap
arus output (Ic) stiap grafik Vce terhadap Ic tergantung Ib

VBB=VRB+VBE
IB = VBE+

VBB=VRB+VBE
IB=
IC= .IB+(+1) ICBO

Vcc=VRC+VCE
IC = VCE+

VCC=VRC+VCE
P DISIPASI=VCE X IC
SEKIAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai