0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
164 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tiga kasus yang terjadi di bidang pendidikan yang menunjukkan masalah karakter pada siswa, yaitu kasus bullying di SMP Garut yang mengakibatkan korban tidak sadarkan diri, ratusan pelajar di Ponorogo yang mengajukan dispensasi nikah karena hamil di luar nikah, dan murid SMP Gresik yang menantang guru dengan merokok dan melempar kata-kata kasar. Ketiga kasus ini menunjukkan
Dokumen tersebut membahas tiga kasus yang terjadi di bidang pendidikan yang menunjukkan masalah karakter pada siswa, yaitu kasus bullying di SMP Garut yang mengakibatkan korban tidak sadarkan diri, ratusan pelajar di Ponorogo yang mengajukan dispensasi nikah karena hamil di luar nikah, dan murid SMP Gresik yang menantang guru dengan merokok dan melempar kata-kata kasar. Ketiga kasus ini menunjukkan
Dokumen tersebut membahas tiga kasus yang terjadi di bidang pendidikan yang menunjukkan masalah karakter pada siswa, yaitu kasus bullying di SMP Garut yang mengakibatkan korban tidak sadarkan diri, ratusan pelajar di Ponorogo yang mengajukan dispensasi nikah karena hamil di luar nikah, dan murid SMP Gresik yang menantang guru dengan merokok dan melempar kata-kata kasar. Ketiga kasus ini menunjukkan
Bullying atau dalam bahasa indonesia berarti penindasan, merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja seseorang atau sekelompok orang terhadap orang atau kelompok lain yang dianggap lebih lemah, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. Kasus bullying kerap terjadi di Indonesia, termasuk di lingkungan pendidikan. Seperti yang terjad d salah satu sekolah menengah di Garut, Jawa Barat pada Agustus 2022. Kasus ini terjadi perundungan sesama siswa hingga salah satu korbannya tak sadarkan diri. Kejadian ini bermula dari saling ejek antara korban dengan pelaku, yang kemudian memicu perkelahian yang kemudian menjadi penganiayaan oleh pelaku terhadap korban yang berupa cekikan dan tamparan hingga korban tak sadarkan diri dan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan perawatan. Terjadinya kasus bullying ini membuktikan bahwa sekolah dianggap gagal dalam mewujudkan tujuan dari pendidikan karakter, dan pendidikan telah gagal dalam membangun karakter dari generasi muda. Tetapi terkait dengan kasus bullying ini, tidak semata mata merupakan kegagalan dari pihak sekolah saja. Karena akan lebih baik apabila lingkungan masyarakat khususnya keluarga juga ikut mengawasi atau memperhatikan gerak gerik dari anaknya. Karena perkembangan karakter anak tidak hanya dipengaruhi oleh sekolah saja, keluarga, pergaulan, dan penggunaan sosial media juga mempengaruhi perkembanga karakter anak.
2. Ratusan pelajar ponorogo
Ratusan pelajar di kabupaten Ponorogo, Jawa Timur mengajukan dispensasi nikah dini ke pengadilan setempat, dan mayoritas mengajukan dispensasi karena hamil. Pemerintah kabupaten Ponorogo mencatat ada 191 anak yang mengajukan dispensasi nikah pada tahun 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak 176 permintaan telah dikabulkan oleh Pengadilan Agama (PA) setempat. Kasus ini membuktikan rusaknya karakter dari generasi muda. Karena seorang pelajar seharusnya fokus menuntut ilmu, tidak malah melakukan perbuatan yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang pelajar dibawah umur. Karena hal itu akan berpotensi merusak masa depannya. Dalam kasus ini juga membuktikan kurangnya kontrol atau pengawasan pergaulan anak dari orang tua terhadap anaknya. Karena kasus tersebut terjadi di luar sekolah, yang mana berada diluar kontrol dari pihak sekolah.
3. Murid menantang guru
Murid di salah satu SMP swasta di Kabupaten Gresik yang menantang gurunya saat ia diingatkan oleh gurunya untuk tidak boleh merokok. Pada kasus tersebut, seorang siswa memegang kerah gurunya sambil merokok dan melempar kata-kata yang tidak sopan. Walaupun kasus tersebut berakhir dengan damai. Karena sang guru telah memaafkan siswa tersebut, kasus ini merupakan tamparan keras bagi dunia pendidikan Indonesia yang saat ini sedang digemborkan terkait pendidikan karakter bagi anak Indonesia. Bahkan dalam Permendikbud No. 20 tahun 2018 pasal 2 disebutkan bahwa Penguatan Pendidikan Karakter dilaksanakan dengan nilai-nilai pancasila dalam pendidikan karakter. Dengan penguatan pendidikan karakter ini diharapkan dapat menanamkan karakter mulia bagi peserta didik melalui pendidikan lingkungan sekolah mengingat saat ini semakin lunturnya nilai-nilai karakter siswa. Kasus tantangan siswa kepada guru adalah contoh nyata merosotnya moral siswa di lingkungan sekolah.