Anda di halaman 1dari 2

PROFIL GURU BERPRESTASI

Nama

: Wanito

Tempat, tanggal lahir : Sleman, 20 September 1987 Alamat Agama Hobi Cita-cita Riwayat Pendidikan : Sleman : Katholik : Membaca dan menulis : Pendidik dan pembimbing (BK) : Universitas sanata dharma jurusan bimbingan konseling (BK)

Wanito, Bu Agnes adalah sapaan akrabnya. Beliau tinggal di condongcatur bersama anak pertamanya laki-laki yang sekarang duduk di TK. Beliau sudah lama ditinggal oleh suaminya 3 tahun yang lalu karena meninggal dunia. Beliau kini mengajar sebagai Guru kelas 1 di SD Kanisius Sorowajan selama 2 tahun. Beliau sejak dulu sangat menyukai dunia pendidikan, karena beliau memiliki jiwa analitik. Ia menjadi guru sampai saat ini karena dukungan atau motivasi dari kedua orang tuanya, terutama ayahnya yang menginginkan anak-anak perempuannya menjadi seorang guru. Ayah beliau dulu bekerja sebagai teknik dan ibunya sebagai guru TK. Beliau meyukai hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan, beliau menyukai keramaian. Kegiatan sehari-hari beliau ialah mengajar sekaligus memberikan les kepada anak didiknya sampai larut malam. Tidak cukup hanya dengan mengajar dan memberikan les tetapi beliau masih memiliki tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga sekaligus sebagai kepala keluarga dirumahnya, beliau harus mengerjakan pekerjaan rumah, dan merawat anaknya serta beliau apabila ada waktu selalu meluangkannya dengan menulis artikel-artikel yang menurut beliau itu menarik untuk dipublikasikan. Beliau memiliki banyak artikel yang sudah ditulisnya namun baru beberapa yang dipublikasikan. Sudah ada 3 artikel yang dipublikasikan atas nama beliau sendiri yang berhubungan dengan pendidikan. Salah satunya di SD Kanisius sorowajan itu sendiri, yang judulnya Pembelajaran luar sekolah, artikel tersebut tentang rekoleksi sekolah itu sendiri. Beliau menguak tentang SD Kanisius sorowajan, tentang mimpi-mimpi SD Kanisius sorowajan. Beliau mendapatkan inspirasi tentang macam-macam artikel tersebut dari pengalaman sehari-hari seperti saat

sedang duduk-duduk maupun dari rekan kerjanya. Kini beliau juga sedang menulis artikel yang sedang dalam proses yang judulnya ialah Ketika Beban Moril Merajai Guru, beliau menulis artikel tersebut karena memperoleh inspirasinya saat beliau sedang mengalami masalah dalam menghadapi anak didiknya, maupun masalah dengan orang tua anak didiknya. Beliau juga memperoleh inspirasinya ketika beliau diminta untuk membantu rekan kerjanya dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan anak didiknya. Namun dalam menulis artikel-artikel tersebut banyak kendala yang dihadapi oleh beliau salah satunya waktu, karena masih banyak pekerjaan lain sehingga waktu menyitanya. Hobi lain beliau yakni menulis peneliitan atau makalah PPL yang judulnya Awalilah dari hati yang dinilai oleh romo saat itu dan belum dipulikasikan. Beliau juga pernah bekerja di universitas sanata dharma di bagian psikolog. Keluh kesah yang dialami oleh beliau selama menjadi guru ialah disaat menghadapi situasi kondisi siswa yang tidak selaras dengan tuntutan orang tua. Misalnya anak yang belum bisa lancar dalam membaca atau menulis, hal semacam itu merupakan kesadaran orang tua yang kurang terhadap anaknya sehingga hal ini menyulitkan guru. Beliau memberikan saran bahwa seorang guru itu harus dituntut lebih bijak, harus berjiwa besar, harus bersikap legowo, pintar berkomunikasi dan berwibawa. Yang paling penting ialah kita sebagai guru harus menang set, harus bisa mengantisipasi masalah-masalah anak didiknya yang nantinya ada orang tua yang komplain sama kita. Misalnya saja tentang kenakalan anak, kita sebagai seorang guru harus tegas dan bisa mengatasi masalah tersebut.

Anda mungkin juga menyukai